//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: mengumpulkan paramita untuk menjadi Samyaksambuddha itu egois!!  (Read 27816 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: mengumpulkan paramita untuk menjadi Samyaksambuddha itu egois!!
« Reply #15 on: 23 February 2008, 10:02:08 PM »
soal belenggu saya punya pendapat berbeda :P

kalau menurut saya setelah mematahkan 3 belenggu pertama, seorang mahkluk sudah memasuki tingkat kesucian sottapana... bagaimanapun seperti domino effect akan mematahkan 7 belenggu lainnya dalam tempo paling lama 7 kelahiran...

mengenai kualifikasi arahat, dalam pengetahuan saya adalah parami seorang boddhisatta sebenarnya sudah cukup utk mencapai arahat. tetapi tidak memusnahkan belenggu & terus menyempurnakann paraminya.

oh ya... dari aspirasinya seingat saya jg perlu 4 asenkheya +100.000 kappa lagi utk menjadi Buddha (bukan 3 asenkheya, atau mungkin emang beda versi). ini tablenya:
  1.   For Teaching Buddhas (Sammasambuddhas):
            (a)   a Viriyadhika Buddha (one who has effort as the   predominating factor): 16 incalculables of world-cycles  plus 1000,000 world-cycles (kappa),
            (b)   a Saddhadhika Buddha (with faith as the pre-dominating factor): 8 incalculables of world-cycles plus 100,000 world-cycles,
            (c)   a Pannadhika Buddha (with wisdom as the predominating factor): 4 incalculables of world-cycles plus 100,000 world-cycles.

(asa_kheyya, a unit followed by 140 ciphers)

  2.   For Pacceka Buddhas: 2 incalculables of world-cycles
              plus 100,000 world-cycles.

  3.   For an Agga-savaka (a leading disciple of a Teaching Buddha):
                 1 incalculable of world-cycles plus 100,000 world-cycles.

  4.   For a Maha-savaka (a great disciple of a Teaching Buddha):
                 100,000 world-cycles.

  5.   For an Arahat: 100 to 1,000 world-cycles.




Anumodana :lotus:
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: mengumpulkan paramita untuk menjadi Samyaksambuddha itu egois!!
« Reply #16 on: 23 February 2008, 10:09:52 PM »
Quote
Jika memandang rendah orang yang tidak mengambil sumpah paramita, maka tenang bro El sol, saya juga memberi jaminan orang seperti itu tidak akan mencapai Sammasambuddha. namun terima kasih telah mengingatkan. Oya, dalam Sutra Mahayana ada bahas ttg ini, jadi saya percaya, orang yg memandang rendah itu pasti belum baca Sutra seperti itu..

btw sumpah paramita itu apa ya?
sama dengan sumpah bodhisatva?
& arti sumpah itu apa? (sebagaimana sepengetahuan saya, Buddhist tidak mengenal sumpah... CMIIW)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: mengumpulkan paramita untuk menjadi Samyaksambuddha itu egois!!
« Reply #17 on: 23 February 2008, 10:46:30 PM »
 
Quote

btw sumpah paramita itu apa ya?
sama dengan sumpah bodhisatva?
& arti sumpah itu apa? (sebagaimana sepengetahuan saya, Buddhist tidak mengenal sumpah... CMIIW)

istilah tepatnya memang bukan sumpah. Sanskritnya Pranidhana= mungkin aspirasi memang lebih tepat.
Tapi intinya kita sudah tahu yg bro El sol maksudkan. JAdi tidak usah bahas istilah yg terlalu teknikal deh.
« Last Edit: 23 February 2008, 10:48:29 PM by chingik »

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: mengumpulkan paramita untuk menjadi Samyaksambuddha itu egois!!
« Reply #18 on: 24 February 2008, 08:08:10 AM »
OOT nih tentang aspirasi.

seorang bodhisatva itu apakah dia selalu ingat "daftar" paramita yang harus dikembangkan ? Apakah dia selalu ingat kehidupan lampaunya sehingga bisa melanjutkan mengembangkannya ?

Saya rasa sih tidak. Tapi lebih ke arah pengembangan batin, ketika sudah bertekad, tekad yang kuat itu akan terus membuatnnya mengarah ke arah pengembangan yang tepat atau bahasa gaulnya, trend nya jadi demikian walaupun dia tidak mengetahui ada berapa paramitanya.

Quote
note: utk yg pernah membaca tentang parami / paramita, dalam teks pali (theravada) dikatakan ada 10, didalam teks sanskrit (mahayana) ada 6. Kalau kita di board Mahayana tentu secara implisit paramita itu mengacu pada yang 6
There is no place like 127.0.0.1

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: mengumpulkan paramita untuk menjadi Samyaksambuddha itu egois!!
« Reply #19 on: 24 February 2008, 08:25:45 AM »
menurut saya juga tidak ingat misinya apa.
utk mengingat kehidupan lalu memerlukan pengkondisian (yg menurutku) sangat langka.
pada saat terlahir kembali, sebuah mahkluk tidak dapat dikatakan sama dengan sebelumnya, lebih cocok adalah bentukan akibat dari kehidupan sebelumnya / boleh dikatakan mahkluk baru yg memiliki watak & bakat berdasarkan kehidupan2 lalu.
& krn boddhisatta belum mematahkan belenggu apapun, dia sangat beresiko utk melakukan akusala kamma yg berat2... apalagi dia punya kondisi utk bertemu dg orang2 suci seperti Buddha, Pacceka Buddha, Arahat, dll...

Quote from: karuna
4. He relies on good friends who restrain him from evil and establish him in what is good.
maka kalyana mittata sangat penting perannya...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: mengumpulkan paramita untuk menjadi Samyaksambuddha itu egois!!
« Reply #20 on: 24 February 2008, 09:36:14 AM »
Saya membaca hanya sekelibat, dan tidak mengomentari siapa2. Saya tidak tahu apa yang kalian bicarakan. Tapi saya cuma melihat bahwa model beginianlah asal muasal dukkha. Udah belajar Dhamma tapi tidak bisa lepas dari dukkha, ya karena pikiran2 model beginianlah.
Kalo sekedar informasi utk wawasan sih boleh, tapi kalau sudah berdebat...coba lihat apa sih yang sebenarnya di debatkan? Tiada lain cuman : ego dan khayalan (papanca-sanna sankha).
Bertanya utk mengikis ketidaktahuan sangat jauh bedanya dengan berdebat utk melampiaskan kebodohan.
Jangan sampai secuil kotoran nyemplung di danau, seluruh danau jadi bau.
Sorry kalo to the point, semoga bermanfaat.
« Last Edit: 24 February 2008, 09:40:40 AM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: mengumpulkan paramita untuk menjadi Samyaksambuddha itu egois!!
« Reply #21 on: 24 February 2008, 01:35:40 PM »
Quote
note: utk yg pernah membaca tentang parami / paramita, dalam teks pali (theravada) dikatakan ada 10, didalam teks sanskrit (mahayana) ada 6. Kalau kita di board Mahayana tentu secara implisit paramita itu mengacu pada yang 6

Sekedar Info,
Dalam Mahayana juga terdapat 10 Paramita. Jika kita sering melihat 6 Paramita dalam Mahayana, itu hanya penjabaran singkat saja. Ibarat Sutta,  ada yang teks Cula dan Maha gitu.., ada wejagnan singkat ada wejangan panjang dari Sang Buddha.
Sutra Mahayana yg membahas 10 paramita tentu sangat banyak. Salah satunya ada di MahaRatnaKuta Sutra, bagian Bodhisatva Aksayamati.

10 paramita versi mahayana: Dana, Sila, Ksanti, Viriya, Dhyana, Prajna, Upaya, Bala, Pranidhana, Bala dan Jnana. 

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: mengumpulkan paramita untuk menjadi Samyaksambuddha itu egois!!
« Reply #22 on: 24 February 2008, 03:36:31 PM »

Jangan sampai secuil kotoran nyemplung di danau, seluruh danau jadi bau.

logika apa ini?

apakah yg kamu maksud,

jangan sampe secuil Suchamda nyemplung di danau, seluruh danau jadi bau?
« Last Edit: 24 February 2008, 03:39:06 PM by El Sol »

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: mengumpulkan paramita untuk menjadi Samyaksambuddha itu egois!!
« Reply #23 on: 24 February 2008, 03:38:10 PM »
 [at] chingik
oh iyah..lupa...

Hinayana itu bukan Theravada..tapi Theravada adalah bagian dari Hinayana..dan kitab2 Mahayana yg menghina2 Hinayana..saya rasa itu disebutkan oleh Boddhisatva dan Buddha...bukankah begitu?

apakah bagi sang Buddha ada perbedaan aliran? apakah mungkin sang Buddha menghina Hinayana?

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: mengumpulkan paramita untuk menjadi Samyaksambuddha itu egois!!
« Reply #24 on: 24 February 2008, 05:16:52 PM »
Pada saat kelahiran lalu Sang Buddha masih menjadi Pertapa Sumedha. Beliau Melihat Buddha Dipankara dengan luar biasa kagumnya, kemudian Dia bertekad untuk menjadi Buddha. Dan saat itu banyak orang yg melihat Buddha Dipankara juga bertekad menjadi Buddha. Tetapi kondisi yg memenuhi syarat untuk menjadi Buddha hanyalah Pertapa Sumedha. Lalu Buddha Dipankara bersabda mengenai kelahiran berikutnya Pertapa Sumedha kelak sebagai Buddha Gotama.

Dari sini kita bisa menyimpulkan sekalipun orang2 boleh2 saja bersumpah ataupun beraspirasi untuk jadi Buddha dengan bertekad. Tetapi jika mereka belum tumbuh pada tanah yg subur dan pada musim yg tepat, maka mereka hanya buang2 waktu dengan tekad itu.

Jadi yg paling baik capai dulu tingkat kesucian yg paling mungkin, kalau bibit,bobot,bebet sudah pada jalurnya,baru mikirin jadi Buddha.

 _/\_

 _/\_



Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: mengumpulkan paramita untuk menjadi Samyaksambuddha itu egois!!
« Reply #25 on: 24 February 2008, 07:03:19 PM »
[at] chingik
oh iyah..lupa...

Hinayana itu bukan Theravada..tapi Theravada adalah bagian dari Hinayana..dan kitab2 Mahayana yg menghina2 Hinayana..saya rasa itu disebutkan oleh Boddhisatva dan Buddha...bukankah begitu?

apakah bagi sang Buddha ada perbedaan aliran? apakah mungkin sang Buddha menghina Hinayana?
Bro ElSol, rasanya anda terlalu melekat pada terminologi yang teknis. Mengapa diri sendiri malah masih beranggapan Theravada adalah bagian dari Hinayana? Anda telah mendalami ajaran Theravada saja masih bisa salah kaprah atas perbedaan Hinayana dan Theravada, apalagi para umat Mahayana bodoh yang tidak begitu paham tentang Theravada?
Dalam pemahaman Mahayana, Buddha tidak menganggap Hinayana sebagai sebuah aliran, jadi mana mungkin ada perbedaan. Hinayana itu adalah sebuah istilah yang merujuk pada orang yagn beraspirasi rendah, berpandangan sempit dan egois. Wajar saja sang Buddha menkritik orang yang berpikiran demikian. Tetapi tidak berarti menghina. Sebagai contoh, dalam Dhammapada, Sang Buddha berkata "Bila seseorang malas, rakus, dan suka tidur, ia menjadi sama seperti babi hutan di dalam kandang penuh makanan; maka orang dungu seperti itu akan lahir dan terlahir kembali". Ucapan Sang Buddha seperti di atas bukanlah atas dasar penghinaan. Begitu juga ketika Buddha mengatakan bahwa seseorang itu disebut Hinayana bila memiliki sifat mementingkan diri sendiri dan beraspirasi rendah.
Bagaimana bisa disebut penghinaan?
Istilah Hinayana pada masa Kehidupan Buddha lebih mengacu pada konteks sikap, wawasan dan perilaku orang yang cenderung mengarah ke Akusala citta. Bukan sebuah sekte. Dan orang2 seperti itu tentu adalah wajar bila mendapat kritikan dari Buddha. Sama seperti Buddha mengkritik kaum Niganta. Semua ini bukan atas penghinaan.
Sang Buddha pernah berkata, "Tidak bergaul dengan orang bodoh, itulah berkah utama". Apakah lantas Sang Buddha menghina orang bodoh? Tentu tidak.
Begitu juga ketika Sang Buddha (dalam konteks Mahayana) menasihat para siswa agar tidak menjadi Hinayana, maka tidak berarti Sang Buddha menghina. Jadi kita mesti mencerna dulu apa makna Hinayana yang sesungguhnya. Dan sejauh yang saya pelajari, Theravada tentu tidak tampak seperti Hinayana, mengapa? Dalam kitab Pali, Buddha menasihati para siswa utk mengajarkan dhamma ke berbagai penjuru demi manfaat semua orang. Itu adalah aspirasi agung, mana mungkin bisa disebut Hinayana?
Jika punya pemahaman seperti itu, utk apa risau dengan tuduhan tak berdasar dari Pelajar Mahayana yang mereka sendiri tidak pernah tahu ttg Theravada?? Jika dalam Kitab Mahayana selalu mengkritik ttg Hinayana, yang mereka kritik adalah konteks perilaku mereka, sama seperti ketika Buddha mengkritik tentang orang yang suka mabuk-mabukan, membunuh, mencuri, dll, lalu  apapula hubungannya dengan sebuah aliran seperti Theravada misalnya? dan mengapa anda tidak sadari dari konteks ini?
 

 

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: mengumpulkan paramita untuk menjadi Samyaksambuddha itu egois!!
« Reply #26 on: 24 February 2008, 09:32:55 PM »
Quote
Sekedar Info,
Dalam Mahayana juga terdapat 10 Paramita. Jika kita sering melihat 6 Paramita dalam Mahayana, itu hanya penjabaran singkat saja. Ibarat Sutta,  ada yang teks Cula dan Maha gitu.., ada wejagnan singkat ada wejangan panjang dari Sang Buddha.
Sutra Mahayana yg membahas 10 paramita tentu sangat banyak. Salah satunya ada di MahaRatnaKuta Sutra, bagian Bodhisatva Aksayamati.

10 paramita versi mahayana: Dana, Sila, Ksanti, Viriya, Dhyana, Prajna, Upaya, Bala, Pranidhana, Bala dan Jnana.
baru tahu nih...

hasil dari googling dari Dasabhumika Sutra juga demikian.

Nah, karena ada 2 jenis pembagian, apakah mereka sejalan atau ada perbedaan? Yang mana yang harus kita jadikan acuan bro ?

There is no place like 127.0.0.1

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: mengumpulkan paramita untuk menjadi Samyaksambuddha itu egois!!
« Reply #27 on: 24 February 2008, 10:11:34 PM »
 
Quote
baru tahu nih...

hasil dari googling dari Dasabhumika Sutra juga demikian.

Nah, karena ada 2 jenis pembagian, apakah mereka sejalan atau ada perbedaan? Yang mana yang harus kita jadikan acuan bro ?

Biasanya prinsip saya, bila keduanya berisi variabel dhamma yang positif, tidak ada salahnya kita mengakui dua2nya. Jika kita mengacu pada A dan mengabaikan B, maka kita terlalu berspekulatif.  Bila kita berlandaskan pada Kusala Citta, misalnya melalui perenungan dan vipassana, maka saya rasa tidak sulit bagi kita utk memilih mana yang harus kita acu.  Ini sekedar sharing, bila ada kesalahan, mohon pencerahannya juga.   _/\_

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: mengumpulkan paramita untuk menjadi Samyaksambuddha itu egois!!
« Reply #28 on: 24 February 2008, 10:26:42 PM »
diantara 2 itu kan ada persamaan, ada juga yang berbeda komponennya. kalau kita total semua tidak akan jadi 10+6=16, karena ada yg overlap/sama yah bisa jadi 13 (misalnya). Nothing to lose juga mengembangkan 13 paramita.  ^-^
There is no place like 127.0.0.1

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: mengumpulkan paramita untuk menjadi Samyaksambuddha itu egois!!
« Reply #29 on: 24 February 2008, 10:43:14 PM »
[at] chingik
oh iyah..lupa...

Hinayana itu bukan Theravada..tapi Theravada adalah bagian dari Hinayana..dan kitab2 Mahayana yg menghina2 Hinayana..saya rasa itu disebutkan oleh Boddhisatva dan Buddha...bukankah begitu?

apakah bagi sang Buddha ada perbedaan aliran? apakah mungkin sang Buddha menghina Hinayana?
Bro ElSol, rasanya anda terlalu melekat pada terminologi yang teknis. Mengapa diri sendiri malah masih beranggapan Theravada adalah bagian dari Hinayana? Anda telah mendalami ajaran Theravada saja masih bisa salah kaprah atas perbedaan Hinayana dan Theravada, apalagi para umat Mahayana bodoh yang tidak begitu paham tentang Theravada?
Dalam pemahaman Mahayana, Buddha tidak menganggap Hinayana sebagai sebuah aliran, jadi mana mungkin ada perbedaan. Hinayana itu adalah sebuah istilah yang merujuk pada orang yagn beraspirasi rendah, berpandangan sempit dan egois. Wajar saja sang Buddha menkritik orang yang berpikiran demikian. Tetapi tidak berarti menghina. Sebagai contoh, dalam Dhammapada, Sang Buddha berkata "Bila seseorang malas, rakus, dan suka tidur, ia menjadi sama seperti babi hutan di dalam kandang penuh makanan; maka orang dungu seperti itu akan lahir dan terlahir kembali". Ucapan Sang Buddha seperti di atas bukanlah atas dasar penghinaan. Begitu juga ketika Buddha mengatakan bahwa seseorang itu disebut Hinayana bila memiliki sifat mementingkan diri sendiri dan beraspirasi rendah.
Bagaimana bisa disebut penghinaan?
Istilah Hinayana pada masa Kehidupan Buddha lebih mengacu pada konteks sikap, wawasan dan perilaku orang yang cenderung mengarah ke Akusala citta. Bukan sebuah sekte. Dan orang2 seperti itu tentu adalah wajar bila mendapat kritikan dari Buddha. Sama seperti Buddha mengkritik kaum Niganta. Semua ini bukan atas penghinaan.
Sang Buddha pernah berkata, "Tidak bergaul dengan orang bodoh, itulah berkah utama". Apakah lantas Sang Buddha menghina orang bodoh? Tentu tidak.
Begitu juga ketika Sang Buddha (dalam konteks Mahayana) menasihat para siswa agar tidak menjadi Hinayana, maka tidak berarti Sang Buddha menghina. Jadi kita mesti mencerna dulu apa makna Hinayana yang sesungguhnya. Dan sejauh yang saya pelajari, Theravada tentu tidak tampak seperti Hinayana, mengapa? Dalam kitab Pali, Buddha menasihati para siswa utk mengajarkan dhamma ke berbagai penjuru demi manfaat semua orang. Itu adalah aspirasi agung, mana mungkin bisa disebut Hinayana?
Jika punya pemahaman seperti itu, utk apa risau dengan tuduhan tak berdasar dari Pelajar Mahayana yang mereka sendiri tidak pernah tahu ttg Theravada?? Jika dalam Kitab Mahayana selalu mengkritik ttg Hinayana, yang mereka kritik adalah konteks perilaku mereka, sama seperti ketika Buddha mengkritik tentang orang yang suka mabuk-mabukan, membunuh, mencuri, dll, lalu  apapula hubungannya dengan sebuah aliran seperti Theravada misalnya? dan mengapa anda tidak sadari dari konteks ini?
 

 
jelas2 kalo term Hinayana itu ada setelah Buddha Parinibbana...

dan logika gk seh..kalo sang Buddha bilank Hinayana jelek bla bla bla..dan padahal umat2 Hinayana mengikuti jejak sang Buddha juga..yakni menjadi Arahat...

jadi Arahat bukan egois..Arahat mencapai kesucian dan menagajar! para Arahat mengajar pada umatnya agar bisa membantu orang lain..agar bisa berbuat Kusala Kamma...apakah itu egois?

 

anything