//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha  (Read 86601 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« on: 16 April 2008, 04:11:18 PM »
 _/\_ Saya akan membahas mengenai konteks Sang Hyang Adi Buddha dimana sering digunakan secara salah oleh beberapa pihak dalam menggambarkan Ke Tuhanan dalam Buddhisme.

1. Kenapa tercipta adanya rujukan Ke Tuhanan dalam agama Buddha di Indonesia.

Kata ini digunakan oleh Y.M. Ashin Jinarakkhita pada saat membangkitkan Buddhisme di Indonesia. Mengingat Indonesia adalah agama dengan Pancasila sila Pertama yaitu KeTuhanan Yang Maha Esa maka dikarenakan dalam konteks Buddhism tidak ditemukan namanya Tuhan dibuatkan nama Sang Hyang Adi Buddha yang hanya terdapat dalam Buddhisme Indonesia saja begitu juga dengan pemikiran Buddhayana yang terbentuk hanya berada dalam Indonesia sedangkan Buddhism di luar negri lebih mengenal adanya Theravada,Mahayana dan Vajrayana.

2. Artinya apa
Sang Hyang Adi Buddha merujuk pada benih kebudhaan yang terdapat dalam diri seorang,dalam Mahayana Adi Buddha merujuk pada primordial Buddha yang menggariskan Dhamma Universal yang sama. ini juga akan merujuk pada Sambhogakaya,Nirmanakaya dan Dharmakaya.

3. Setelah pemerintah mengakui kembali Buddhism yang memiliki Tuhan didalamnya maka Buddhism diterima sebagai salah satu dari 5 agama diakui di Indonesia. Catatan perjalanan Y.M Ashin Jinarakita masih bisa kita trace di V.Ekayana sebagai founder utama Buddhism Buddhayana dan bangkitnya Buddhism di Indonesia.

4. Penyalahgunaan beberapa pihak sering menggambarkan bahwa Buddhism memiliki konsep keTuhanan,hal ini telah jelas ditampik oleh cendekiawan Buddhist yang menjelaskan Ke Tuhanan dalam Buddhism. sebagai referensi adalah artikel "KeTuhanan dalam agama Buddha" oleh Bp.Cornelis Wowor yang dengan jelas menegaskan bahwa Buddhism tidak bersandar pada kontek Ke Tuhanan karena akan menimbulkan pemahaman yang salah,namun penekanan Buddhist adalah pada Buddhavacana yang digariskan oleh Sang Buddha.

Demikian penjelasan,semoga memperjelas ketidaktahuan.  _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline lia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 150
  • Reputasi: 8
  • Gender: Female
  • sabbe satta bhavantu sukhitatta
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #1 on: 16 April 2008, 07:48:21 PM »
2. Artinya apa
Sang Hyang Adi Buddha merujuk pada benih kebudhaan yang terdapat dalam diri seorang

diri seseorang --> manusia..
apa yang dimaksud dengan seseorang itu kita yang belajar dhamma?
 _/\_
.
.
saBaR iTu paHiT, tapi BuaH nya Mani5

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #2 on: 17 April 2008, 11:29:16 AM »
 _/\_ semua makhluk memiliki benih KeBuddhaan sama seperti mengambil perumpamaan teratai dalam kolamberlumpur terdiri atas empat tingkatan
1. berada didasar kolam, ia belum menyadari Dhamma.
2. berada dibawah permukaan kolam,menyatakan ia sudah mulai mengenal Dhamma namun tertutup oleh ketidaktahuan.
3. berada diatas permukaan air namun bunganya masih kuncup belum mekar menyatakan dirinya mengenal Dhamma namun belum merealisasikan
4. berada di atas permukaan air dan mekar menyatakan ia telah bersih dari kekotoran batin seperti halnya bunga teratai tidak ternoda oleh lingkungannya yang berlumpur.

namun benih keBuddhaan tetap saja kadang diartikan orang sebagai bentuk imajinatif Tuhan (God Soul). hal ini tentunya harus kita pahami tanpa terkena polemik theistik yang ga ada akhirnya yang menyebabkan orang kebingungan dan lupa menempuh jalur Ke Buddhaannya.

Istilah tuhan dalam buddhist merupakan salah satu landasan agar buddhist diterima sebagai agama di negara Indonesia.coba bawakan nama Sanghyang Adi Buddha ke luar negri dijamin pasti org2 Buddhist diluar negri akan bingung apalagi ntr jadi bahan tertawaan karena pandangan Tuhan dalam buddhism.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline lia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 150
  • Reputasi: 8
  • Gender: Female
  • sabbe satta bhavantu sukhitatta
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #3 on: 17 April 2008, 10:44:30 PM »
 :yes: :yes: :yes:
terima kasih sdr nyanadhana atas penjelasannya..
 _/\_
.
.
saBaR iTu paHiT, tapi BuaH nya Mani5

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #4 on: 11 May 2008, 02:30:40 PM »
Namo sanghyang Adi buddhaya secara terjermahan ke Indonesia itu apa ya???
 _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #5 on: 11 May 2008, 02:40:23 PM »
Ehem...!!! Maaf OOT dikit...  ;D

Kok bisa yah, avatar punya saya sama ama punya LIA ??  ??? ;D
Udhlah.. anggap aja kebetulan ato bahkan mungkin niru punya dia..  :-[

 ^:)^ ^:)^

Namo Saghyang Adi Buddhaya yg saya ketahui dlm terjemahan indonesianya adalah Terpujilah Tuhan yang Maha Esa

Dan buku paritta disini, kota saya,
yg diterbitkan oleh Sangha Agung Indonesia berisi kalimat itu sebelum Namo tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhasa  ;D

 _/\_ ^:)^

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #6 on: 11 May 2008, 02:42:40 PM »
Oh thanks...
Pantesan ada yg blg ke gw gini,kata nya Agama Buddha gk mengenal Tuhan tp kok ada NAmo sanghyang adi Buddhaya...
begitu toh alasannya....
Tercerahkan thanks banget...
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline lia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 150
  • Reputasi: 8
  • Gender: Female
  • sabbe satta bhavantu sukhitatta
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #7 on: 13 May 2008, 08:26:26 PM »
Ehem...!!! Maaf OOT dikit...  ;D

Kok bisa yah, avatar punya saya sama ama punya LIA ??  ??? ;D
Udhlah.. anggap aja kebetulan ato bahkan mungkin niru punya dia..  :-[

 ^:)^ ^:)^

Namo Saghyang Adi Buddhaya yg saya ketahui dlm terjemahan indonesianya adalah Terpujilah Tuhan yang Maha Esa

Dan buku paritta disini, kota saya,
yg diterbitkan oleh Sangha Agung Indonesia berisi kalimat itu sebelum Namo tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhasa  ;D

 _/\_ ^:)^

hihihi..
iya yah..sampai saya salah baca dan berfikir kapan yah saya kirim post di atas???
eeeeeeeeeeeeeehhh ternyata sama avatar nyah..
hehehe

tapi sdr. Umat Awam udah senior dibanding saya kok..:D
tidak mungkin meniru saya..:P

 _/\_
.
.
saBaR iTu paHiT, tapi BuaH nya Mani5

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #8 on: 13 May 2008, 08:31:28 PM »
Hahaha....
:Backtotopic
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #9 on: 24 May 2008, 03:58:46 PM »
Namo Sang-hyang Adi Buddha secara etimologi
Namo= hormat, penghormatan
Sanghyang = yang ditinggikan, dituakan, dihormati
Adi = a-di = tidak/bukan dua, pertama

Hormat kepada Buddha Pertama yang ditinggikan (cmiiw)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #10 on: 24 May 2008, 04:11:56 PM »
Quote from: nyanabhadra
Istilah tuhan dalam buddhist merupakan salah satu landasan agar buddhist diterima sebagai agama di negara Indonesia.coba bawakan nama Sanghyang Adi Buddha ke luar negri dijamin pasti org2 Buddhist diluar negri akan bingung apalagi ntr jadi bahan tertawaan karena pandangan Tuhan dalam buddhism.

Ah enggak juga.
Justru yang berkembang di luar negeri itu adalah tantrayana. Mereka malahan tidak menyebut Adi Buddha tapi menyebutnya dengan Samantabhadra (Kun Tung Zangpo).

Saya rasa, anda sendirilah yang salah memahami konsep Adi Buddha, sehingga mengkooptasikannya dengan Tuhan. Justru merekalah yang akan mentertawakan anda. ^-^
« Last Edit: 24 May 2008, 04:16:26 PM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #11 on: 24 May 2008, 04:42:17 PM »
Oke,
Jadi Pemunculan kalimat: Sang Hyang Adi Buddha/Ketuhanan YME, diperlukan demi memuluskan pendaftaran Agama Buddha di Indonesia pada waktu itu.
Hal ini tentu saja sangat kita hargai.

NAMUN,
Bagaimana dengan saat ini?
Bagaimana dengan kalimat berikut:
"...semoga Bapak/Ibu senantiasa sehat sejahtera dalam Berkah dan Lindungan Sanghyang Adi Buddha / Tuhan Yang Maha Esa...."

Kalimat tsb saya dengar di setiap kebaktian dan dicetak ribuan buah disetiap undangan kalau ada kegiatan umat Buddha.

IMO,
Kalimat diatas merupakan pembodohan terhadap umat.
Apakah sangat perlu untuk mempertahankan kalimat tsb?
Vihara tidak melakukan fungsinya dengan baik, alih2 mengikis moha, kalimat tsb malah melatenkan pemahaman salah.

Apakah di forum ini ada pejabat berwewenang yg bisa menjelaskan kenapa kalimat tsb masih dipertahankan?
Jika memang tidak diperlukan lagi, bagaimana antisipasi kedepannya sehingga hal tsb bisa ditanggulangi?

*) Kebaktian tsb di vihara vihara Buddhayana, jadi, apakah hal ini merupakan tanggungjawab MBI, ataukah SAI?

::


 
« Last Edit: 24 May 2008, 04:47:02 PM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #12 on: 25 May 2008, 01:41:03 PM »
Oke,
Jadi Pemunculan kalimat: Sang Hyang Adi Buddha/Ketuhanan YME, diperlukan demi memuluskan pendaftaran Agama Buddha di Indonesia pada waktu itu.
Hal ini tentu saja sangat kita hargai.

NAMUN,
Bagaimana dengan saat ini?
Bagaimana dengan kalimat berikut:
"...semoga Bapak/Ibu senantiasa sehat sejahtera dalam Berkah dan Lindungan Sanghyang Adi Buddha / Tuhan Yang Maha Esa...."

Kalimat tsb saya dengar di setiap kebaktian dan dicetak ribuan buah disetiap undangan kalau ada kegiatan umat Buddha.

IMO,
Kalimat diatas merupakan pembodohan terhadap umat.
Apakah sangat perlu untuk mempertahankan kalimat tsb?
Vihara tidak melakukan fungsinya dengan baik, alih2 mengikis moha, kalimat tsb malah melatenkan pemahaman salah.

Apakah di forum ini ada pejabat berwewenang yg bisa menjelaskan kenapa kalimat tsb masih dipertahankan?
Jika memang tidak diperlukan lagi, bagaimana antisipasi kedepannya sehingga hal tsb bisa ditanggulangi?

*) Kebaktian tsb di vihara vihara Buddhayana, jadi, apakah hal ini merupakan tanggungjawab MBI, ataukah SAI?

::


 
Mau anda gimana??
hal ini sudah lumrah terjadi..
Tdk usah dipertanyakan lagi..
Sperti kasus maiterya aja...
Kita tdk akan berkutik..
Lagian banyak senior2 dhamma mengatakan,"Thats not a big problem"..
Atau yg penting rukun...
Atau dll??
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #13 on: 25 May 2008, 09:32:47 PM »
Tapi kan menjadi mengubah pemahaman orang awam atau buddhis yang cuma "KTP", seolah2 hidup kita dipegang oleh Sanghyang Adi Buddha/Tuhan.

Saya sih lebih setuju kalau Buddhis dibilang atheis (tidak bertuhan/ a - tidak/ theis - tuhan).

Tapi kalau bgitu, otomatis Buddha Dharma bisa diusir dari Indonesia ya ;D

Gw yang ngomong, gw yang bingung juga ;D

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #14 on: 25 May 2008, 09:49:25 PM »
Gak tuh....
Apa dasarnya Buddha Dhamma diusir dari Indonesia ?

dan siapa bilang sarat agama itu harus bertuhan ?

oh... kita berbicara pancasila yach ?

Siapa bilang pancasila sila pertama ngomongin "Tuhan" ?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #15 on: 25 May 2008, 10:16:26 PM »
Ketuhanan kan ? heheheheh

Kemanisan = terlalu manis
Ketuhanan = terlalu tuhan :hammer:
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #16 on: 25 May 2008, 10:27:19 PM »
Imbuhan ke...an

1. Perihal : kepergian
2. Sifat atau keadaan : kejahatan
3. Daerah atau tempat : kerajaan
4. Sesuatu atau yang di : ketaatan
5. Seperti atau agak : kekuningan
6. Mengalami : kemalingan

:hammer: BACK TO TOPIC
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #17 on: 25 May 2008, 10:33:09 PM »
hehehhe untung ditangepin serius, kalo nga dianggap junk dan dapet SP dari momodnya :))

:backtotopic:
There is no place like 127.0.0.1

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #18 on: 26 May 2008, 08:14:19 AM »
Quote from: nyanabhadra
Istilah tuhan dalam buddhist merupakan salah satu landasan agar buddhist diterima sebagai agama di negara Indonesia.coba bawakan nama Sanghyang Adi Buddha ke luar negri dijamin pasti org2 Buddhist diluar negri akan bingung apalagi ntr jadi bahan tertawaan karena pandangan Tuhan dalam buddhism.

Ah enggak juga.
Justru yang berkembang di luar negeri itu adalah tantrayana. Mereka malahan tidak menyebut Adi Buddha tapi menyebutnya dengan Samantabhadra (Kun Tung Zangpo).

Saya rasa, anda sendirilah yang salah memahami konsep Adi Buddha, sehingga mengkooptasikannya dengan Tuhan. Justru merekalah yang akan mentertawakan anda. ^-^

Saya pikir anda suka salah paham soal tulisan saya dengan mengquote sepatah kata. yang dimaksud disini,Buddhisme diluar negri semua belajar bahwa Buddha tidak memiliki Tuhan seperti yang kita ketahui di agama lain. Sanghyang Adi Buddha yang dimaktubkan sebagai "Tuhan" yang identik dengan agama lain tanpa penjelasan terlebih lanjut akan menjadi jokes bahwa Buddhisme Indonesia sendiri terpaksa harus keluar jalur sebentar.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #19 on: 28 May 2008, 01:35:30 PM »
At: atas...
Dimaktubkan=ditakdirkan/yg sudah tertlskan lo..
Tar agama Islam bacanya kebingungan..
^^
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline iwakbelido

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 251
  • Reputasi: 7
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #20 on: 28 May 2008, 02:13:53 PM »
Saya diajarkan untuk selalu mengucapkan salam ke sesama umat beragama Buddha
"Namo Shangyang Adi Buddhaya" lalu dijawab "Namo Buddhaya", itu maksudnya apa ya? Apa arti dari Namo Buddhaya? _/\_
Sabbe satta bhavantu sukhitatta

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #21 on: 28 May 2008, 02:44:26 PM »
Namo Buddhaya = hormat kepada Buddha

Makanya saya kurang senang melihat orang mengucapkan Namo Buddhaya, tapi tangan dadah-dadah, terus sebelah tangan, terus sambil makan, terus sambil lalu. Kalo mau menghormat kepada Buddha, yang bener dong.
Sekedar curhat saja sih, anggap saja ini adalah kemelekatan saya.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline iwakbelido

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 251
  • Reputasi: 7
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #22 on: 28 May 2008, 02:53:05 PM »
oh ya? saya tidak perna melihat seperti itu.. Selama ini saya selalu melihat mengucapkan "Namo Buddhaya" sambil tangannya beranjali.. OOT ya hehehe
Sabbe satta bhavantu sukhitatta

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #23 on: 29 May 2008, 10:44:20 AM »
Namo Buddhaya..........Haleluya.....Haleluya....
Allahuakbar.........Puji tuhan Puji Tuhan

Terkadang orang Buddhisme suka ikut trend trend teriak seperti ini yaph tanpa mengerti makna ucapannya
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #24 on: 29 May 2008, 01:41:29 PM »
At atas
Huahaha...
Ya uda mulai sekarang umat Buddha teriak haleluya aja...
^^
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #25 on: 29 May 2008, 01:42:25 PM »
Namo Buddhaya = hormat kepada Buddha

Makanya saya kurang senang melihat orang mengucapkan Namo Buddhaya, tapi tangan dadah-dadah, terus sebelah tangan, terus sambil makan, terus sambil lalu. Kalo mau menghormat kepada Buddha, yang bener dong.
Sekedar curhat saja sih, anggap saja ini adalah kemelekatan saya.

Pusing mau comment apa..
Mau diblg slh gk slh...
Mau diblg gk slh juga slh..
Kembali ke cetana aja...
Tergantung gimana cetana mereka..
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #26 on: 29 May 2008, 01:44:28 PM »
Namo Buddhaya..........Haleluya.....Haleluya....
Allahuakbar.........Puji tuhan Puji Tuhan

Terkadang orang Buddhisme suka ikut trend trend teriak seperti ini yaph tanpa mengerti makna ucapannya

ga sampe teriak "NAMO BUDDHAYA" sambil ngacungin golok, lemparin batu ke cafe2 maksiat atau sambil gorok orang kan???

kalo yg laen sh udah ada nh teriak2an "suci" untuk membangun semangat perang.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #27 on: 29 May 2008, 01:54:23 PM »
Quote
"kalo yg laen sh udah ada nh teriak2an "suci" untuk membangun semangat perang."
Pembodohan ni namanya...
Mereka jd pikir TUhan bersama mereka..
Kayak Perang Salib aja deh...
Atas nama Tuhan tetapi "membunuh?"
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #28 on: 29 May 2008, 02:01:05 PM »
Karena udah dibrainwash bahwa dengan melakuakn hal itu ( perang atas nama Tuhan ), maka u berhak atas imbalan yg menggiurkan. 72 bidadari di syurga, khamr yg dituang di cawan emas....

baca buku Holy War karya Karen Amstrong.. disitu dijelasin cukup bagus tuh ttg sejarah perang salib dan alasan knapa "perang suci" itu terjadi.. buat tambahan, bisa baca "Inside The Jihad" karya Omar Nasiri, disitu dicritain tentang praktek indoktrinisasi oleh kelompok2 teroris bahwa jihad tempur itu baik.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #29 on: 29 May 2008, 02:02:14 PM »
yaaa BBU deh Buddha Bless U(pinjem istilah GBU nya tetangga)
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #30 on: 29 May 2008, 02:13:06 PM »
Buddha Bless Us

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #31 on: 29 May 2008, 02:20:13 PM »
yaaa BBU deh Buddha Bless U(pinjem istilah GBU nya tetangga)

Weks...
Paen pinjem2....
Cuaped dueh...
Diri kita sendirilah yg memberkati kita...
Kamma kita sendirilah yg melindungi kita...

_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #32 on: 29 May 2008, 02:21:03 PM »
yaaa BBU deh Buddha Bless U(pinjem istilah GBU nya tetangga)

Jgn caplok punya org...
Dhamma tlah sempurna dibabarkan oleh SB...
Tdk usah dicaplok2 punya org ke dlm Buddhisme...^^
Be a Buddhis
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #33 on: 29 May 2008, 02:24:49 PM »
SPBU!
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #34 on: 29 May 2008, 02:26:43 PM »
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #35 on: 29 May 2008, 02:27:22 PM »
ini si Ryu aye gethok,  :hammer: :hammer: :hammer: :hammer: :hammer: :hammer: teriakan bikin kaget aja.

Well, kalian di thread ini sudah pintar-pintar hahahaha Riky_dave angkat 4 jempol(moga-moga ga bawu) buat kamu yang bisa tegas dalam Buddhism.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #36 on: 29 May 2008, 02:29:34 PM »
ini si Ryu aye gethok,  :hammer: :hammer: :hammer: :hammer: :hammer: :hammer: teriakan bikin kaget aja.

Well, kalian di thread ini sudah pintar-pintar hahahaha Riky_dave angkat 4 jempol(moga-moga ga bawu) buat kamu yang bisa tegas dalam Buddhism.

Waw...Gw masih perlu sangat2 banyak belajar dr para ahli2 dhamma dan pembimbing di forum ini...
Gw masih ibarat biji yg belum tumbuh dan masih tertutup tanah...
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #37 on: 29 May 2008, 02:31:47 PM »
SPBU! = Sumedho Pasti Bantu U
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #38 on: 29 May 2008, 02:35:06 PM »
SDSB !!!
Semoga Damai Selalu Besertamu


Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #39 on: 29 May 2008, 02:35:24 PM »
Waw...Gw masih perlu sangat2 banyak belajar dr para ahli2 dhamma dan pembimbing di forum ini...
Gw masih ibarat biji yg belum tumbuh dan masih tertutup tanah...


yang penting benih asalnya sudah bagus, jadi ketika tumbuh juga sehat namun lihat apakah gampang digoncang angin atau serangan hama,hehehe
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #40 on: 29 May 2008, 02:40:49 PM »
Hahaha...
Biarkanlah air itu mengalir...
Sehingga tidak muncul "mana" didlm diri...
AKu aku aku dan aku...
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #41 on: 29 May 2008, 02:45:30 PM »
Waw...Gw masih perlu sangat2 banyak belajar dr para ahli2 dhamma dan pembimbing di forum ini...
Gw masih ibarat biji yg belum tumbuh dan masih tertutup tanah...


yang penting benih asalnya sudah bagus, jadi ketika tumbuh juga sehat namun lihat apakah gampang digoncang angin atau serangan hama,hehehe

makanya, tumbuhlah di lingkungan yang mendukung.. tumbuh di skitar forum DC misalnya.. banyak lau suhu buat sumber ilmu disini.. jadi kayak pupuk super dh buat pertumbuhan si benih...

Offline dharmavira

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 13
  • Reputasi: 0
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #42 on: 30 May 2008, 08:43:26 AM »
binggung,... dari pada bingung - binggung.
bagusnya kita jalankan ajaran Sang Buddha, dengan melaksanakan Sila dan mengembangkan Cinta kasih kepada semua mahkluk.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #43 on: 30 May 2008, 08:45:04 AM »
Quote
bagusnya kita jalankan ajaran Sang Buddha, dengan melaksanakan Sila dan mengembangkan Cinta kasih kepada semua mahkluk.
Ajaran Sang Buddha tidak hanya itu loh, itu hanya baru dipermukaan aja ;)
There is no place like 127.0.0.1

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #44 on: 30 May 2008, 09:16:13 AM »
binggung,... dari pada bingung - binggung.
bagusnya kita jalankan ajaran Sang Buddha, dengan melaksanakan Sila dan mengembangkan Cinta kasih kepada semua mahkluk.

Mangnya anda tau apa aja yg diajarkan SB??Waw...Sila dan cinta kasih seperti kata suhu atas hanyalah permukaan aja...
_/\_
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #45 on: 05 June 2008, 06:18:39 PM »
Quote
Mangnya anda tau apa aja yg diajarkan SB??Waw...Sila dan cinta kasih seperti kata suhu atas hanyalah permukaan aja...

wah....menganggap sila dan cinta kasih itu hanyalah permukaan saja? udah pada merasa hebat-hebat ya... hoho...

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #46 on: 05 June 2008, 09:38:02 PM »
hmm jadi itu intinya ?

Bukannya kebalikan yah ? karena masih kurang lalu  tidak menganggap hanya sila dan cinta kasih itu saja yang merupakan Ajaran sang Buddha. Masih banyak lagi yang harus dipelajari dan dipraktekkan.

Mohon maaf kalau membuat terkesan terasa hebat. Mohon petunjuknya. ^:)^
There is no place like 127.0.0.1

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #47 on: 06 June 2008, 08:35:28 AM »
Quote
Mangnya anda tau apa aja yg diajarkan SB??Waw...Sila dan cinta kasih seperti kata suhu atas hanyalah permukaan aja...

wah....menganggap sila dan cinta kasih itu hanyalah permukaan saja? udah pada merasa hebat-hebat ya... hoho...

Saya pikir kita harus dapat membedakan antara PRINSIP dan SIKAP.

PRINSIP adalah apa yg harus kita pelajari, apa yg harus dituju.
Prinsip adalah pemahaman intelektual kita yg kita pelajari melalui kitab suci, diskusi, buku, dll.
PRINSIP adalah kompas.

SIKAP adalah apa yg telah dapat kita terapkan.
SIKAP disesuaikan dengan kondisi keluarga, sosialisasi, dll.

Mencampuradukkan antara PRINSIP dan SIKAP, akan mempersulit diskusi kita.

Contohnya:
~ PRINSIP kita adalah Buddhism menawarkan pengikisan total dukkha
Jika ditanyakan: "Emang lu udah mengikis total dukkha?" <--- ini adalah mempertanyakan SIKAP atas PRINSIP, tidak tepat.
~ PRINSIP kita adalah "Menjaga sila sangat penting bagi kemajuan batin kita"
Jika bertanya: "Emang lu sudah bisa menjaga sila?" <--- pertanyaan ini tidak tepat, karena mempertanyakan SIKAP atas PRINSIP kita.

Kita wajib menyempurnakan PRINSIP kita dari saat ke saat, melalui buku2, diskusi, dll.
Dan juga, SIKAP hidup kita tentu harus mengacu kepada PRINSIP yg telah kita poles, namun tentu belum dapat kita jalankan secara sempurna (bahkan sikap kita terkadang masih jauh dari prinsip kita). Ini wajar.

--------------

Tujuan Buddhism adalah terbebasa dari dukkha, alias NIBBANA.
Ini adalah inti ajaran Buddhism, bagaimana merealisasinya, tentu diperlukan langkah2.
Mulai dari langkah yg paling kasar: Dalam bentuk yg kasat mata, yaitu tindakan yg bermoral (SILA) sampai dengan yg paling halus, yaitu mengamati reaksi batin atau ada yg menyebut vipassana.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #48 on: 07 June 2008, 07:15:06 PM »
Quote
wah....menganggap sila dan cinta kasih itu hanyalah permukaan saja? udah pada merasa hebat-hebat ya... hoho...

 ^:)^ ^:)^ ^:)^ Jika gitu apa ya?^^
Tidak kok,saya tidak merasa hebat sama sekali.... ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^
Cuma menurut hemat saya cinta kasih itu bisa menguatkan "aku" ,sesungguhnya seperti kata saudara willibordus bahwa,"Tujuan Buddhism adalah terbebas dari dukkha, alias NIBBANA."
Maka saya mengatakan bahwa sila dan cinta kasih hanyalah permukaan menuju NIBBANA,ketika "mencapai" nibbana segalanya akan runtuh....
_/\_

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #49 on: 02 October 2008, 06:32:09 AM »
Ini dulu saya dapet dari satu websitenya Buddhayana / Siddhi... kalau nggak salah....

Terus saya cari2 lagi, linknya hilang, tapi bisa dilihat di:
http://tetrageene.blogspot.com/2008/07/konsep-ketuhanan-dalam-agama-buddha.html

KONSEP KETUHANAN DALAM AGAMA BUDDHA

Dalam memahami mengulas mengenai konsep Ketuhanan dalam Agama Buddha. Suatu pertanyaan yang sering timbul, yaitu : Apa dalam Agama Buddha mengenal Ketuhanan ?” Pertanyaan tersebut timbul, tidaklah mengherankan. Dalam mengulas mengenai Ketuhanan, ada Beberapa kendala dalam pemahaman lebih lanjut tentang Ketuhanan, antara lain :

Penyebutan kata “Ketuhanan” tersebut tidak populer dan tidak dipakai sama sekali dalam pembabaran agama Buddha, seolah-olah tidak memikili ajaran tersebut ; Belum adanya pemahaman yang memadai dan jarang dibicarakan ; Kekacauan konseptual dalam lingkungan multi religius, umat Buddha tidak dapat menjauhkan diri dari berinteraksi secara aktif dengan umat agama lain. Di mana umat non Buddhis dengan mudah menyebut dan memonopoli kata ”Ketuhanan” di segala tempat dan segala waktu tanpa memperdulikan implikasinya dan ; tidak memiliki akses informasi yang langsung yang lengkap, leluasa dan otoritatif terhadap ajaran dokrinal agamanya dan secara tergesa-gesa ikut-ikutan meminjam konsep agama lain.

Agama Buddha menekankan Pragmatis, yaitu : Mengutamakan tindakan-tindakan cepat dan tepat yang lebih diperlukan di dalam menyelamatkan hidup seseorang yang tengah gawat dan bukan hal-hal lainnya yang kurang praktis, berbelit-belit, bertele-tele dan kurang penting. Buddha tidak pernah menghabiskan waktu untuk perkara-perkara spekulatif tentang alam semesta karena hal ini kecil nilainya bagi pengembangan spiritual menuju Kebahagiaan Sejati.

Hal ini dapat kita lihat pada kisah, orang yang tertembak anak panah beracun, yang menolak untuk mencabutnya sebelum dia tahu siapa yang memanahnya, kenapa panah itu ditembakkan, dari mana anak panah itu ditembakkan. Pada saat semua pertanyaannya terjawab, dia sudah akan mati lebih dahulu. (Cula-Malunkyovada Sutta, Majjhima Nikaya 63)

Sutra tersebut mengajarkan kita memiliki pemahaman yang rasional, efektif, efisien, cerdas dan bijaksana dalam kehidupan spiritual umat manusia agar tindakan cepat dan tepat segera diutamakan, tanpa membuang-buang waktu lagi

Dalam mengulas konsep tersebut kita tidak dapat melepaskan 4 (empat) rumusan Kebenaran, yaitu :

1. Ada awal - Ada akhir
Kebenaran ini menjelaskan ada awal dalam proses pembentukan, pembuatan dan kejadian. Seperti Pembuatan meja. Ada proses pengerjaan kayu-kayu dibentuk, dihubungkan dan difinishing sehingga terbentuk meja kayu dengan empat pondasinya atau bentuk desain lainnya. Ada Akhir dalam hal ini ada kehancuran, kelapukan. Jadi, dengan berjalannya proses waktu, meja tersebut dapat rusak, hancur atau diolah lagi dalam bentuk lainnya. Seperti meja tersebut dimakan rayap, dijadikan kayu bakar atau dijadikan pondasi. Maka pada saat bentuk berubah kita mengatakan akhir keberadaan dari apa yang kita namakan meja tersebut.

2. Ada Awal - Tanpa Akhir
Kebenaran jenis ini, seperti Bilangan asli yang selalu diawali dengan angka 1 dan angka selanjutnya tanpa batas. Kita tidak dapat mengakhiri pada angka tertentu. Meskipun penghitungannya angka tersebut sudah sedemikian besar.

3. Tanpa awal - Ada akhir
Kebenaran jenis ini, contohnya adalah keberadaan kehidupan manusia. Apabila kita telusuri awal keberadaan manusia kita tidak akan menemukan suatu jawaban yang pasti. Pada saat kita menarik kebelakang. Orang pasti memiliki ayah dan ibu. Ayah dan Ibu pun memiliki ayah dan ibunya lagi. Terus kita tarik baik dari sisi ibu maupun dari sisi ayah kita tidak akan menemukan titik yang tepat. Meskipun dalam agama tertentu. Ada keberadaan awal manusia.

Dalam hal ini karena keterbatasan dalam mencari awal permulaan maka dikatakan tanpa awal untuk mempermudah pemahaman lebih lanjut. Apabila kita memaksakan diri untuk menemukan jawabannya maka kita akan terjebak dalam spekulasi pandangan. Hal ini tentu akan banyak menghabiskan waktu dan tenaga. Sementara kehidupan kita adalah terbatas. Cepat atau lambat akan meninggalkan dunia ini.

Pengertian ada akhir, berati orang tersebut telah mencapai pencerahan sehingga tidak dilahirkan kembali.
Jadi, Sama sekali tidak ada alasan untuk menganggap bahwa segala sesuatu atau dunia ini harus memiliki suatu permulaan. Gagasan bahwa segala sesuatu harus memiliki permulaan benar-benar karena miskinnya pikiran kita."

4. Tanpa awal - Tanpa akhir
Kebenaran jenis ini dapat kita lihat dalam Udana Nikaya : “Ketahuilah Para Bhikkhu, Ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Wahai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.

Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.

Kebenaran terakhir ini, seperti Nibbana yang memungkinkan kita untuk mencapai pembebasan.
Buddha telah mencapai Pencerahan Sempurna, dengan demikian Buddha menghayati dan memahami Ketuhanan dengan sempurna pula.

Buddha bersabda: “Ada Yang Tidak Terlahir, Yang Tidak Terjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak (Udana VIII:3).

Yang Mutlak = Asamkhata-Dhamma = Yang Tak Terkondisi. Dengan adanya Yang Tak Terkondisi (Asamkhata), maka manusia yang terkondisi (Samkhata) dapat mencapai kebebasan mutlak dari samsara.
Dengan adanya hukum Dharma, unsur IMANEN dari Ketuhanan YME tidak lenyap sama sekali, namun ajaran Buddha menekankan unsur TRANSENDEN dari Ketuhanan YME. Semua yang transenden adalah TIDAK TERKONSEPKAN, harus dipahami secara INTUITIF melalui PENCERAHAN, bukan melalui konsep.

Tak terelakkan, ketika kita bicara tentang konsep Ketuhanan, diperlukanlah: SEBUTAN. Salah satu sebutan: Adi-Buddha. Sebutan lain: Advaya, Diwarupa, Mahavairocana (kitab-kitab Buddhis bahasa Kawi), Vajradhara (Tibet: Kargyu & Gelug), Samantabhadra (Tibet: Nyingma), Adinatha (Nepal). Daftar ini tidak lengkap dan masih bisa diperpanjang lagi sesuai dengan kebutuhan
Ajaran-ajaran mengenai Adi Buddha telah lama dianut oleh leluhur-leluhur kita di tanah Jawa yang menganut aliran Buddha esoterik yang mendirikan candi borobudur serta candi-candi Buddhis lainnya.

Adi-Buddha = Realitas Tertinggi
Adi-Buddha = Kebenaran Mutlak.
Adi-Buddha = Ketuhanan Yang Maha Esa
Adi-Buddha = Dharmakaya


Dharmakaya: tubuh Dharma yang absolut, kekal, meliputi segalanya, tidak terbatasi oleh ruang dan waktu, ada dengan sendirinya, bebas dari pasangan yang berlawanan, bebas dari pertalian sebab-akibat.

Adi-Buddha bukan suatu personifikasi.
Adi-Buddha bukan sosok yang punya inti-ego (ego-conscious).
Adi-Buddha bukan Tuhan antropomorfik (menyerupai manusia).
Adi-Buddha bukan Tuhan antropopatis (berperasaan = manusia).


Apakah pengetahuan kita mengenai Adi-Buddha dapat menyelamatkan kita dari samsara?
OH, NO...!!!

Mengapa ?” Karena pengetahuan kita mengenai Adi-Buddha bersifat intelektual semata; bukan pengalaman intuitif langsung.  Selain itu karena kita masih harus berlatih sila dan semadi untuk mewujudkan kebijaksanaan. Tanpa melakukan ketiga hal ini, kita tidak akan terbebas dari Samsara.

Pandangan C. Wowor mengenai konsep Ketuhanan, beliau mengatakan bahwa Ketuhanan yang Maha Esa dalam agama Buddha, menurut ajaran dalam Tipitaka adalah Nibbana. Menurutnya Maha Brahma bukanlah Tuhan dalam versi Buddhis. Sebagaimana kutipan beliau dalam Brahmajala Sutta.

Pandangan Upasaka Saccako, dalam bukunya Konsep Ketuhanan dalam Agama Buddha, beliau menyebutkan : Nibbana adalah cita-cita tertinggi. Nibbana merupakan suatu keadaan ketika kita terbebaskan secara sempurna dari belenggu lahir-mati dan tanha ? Nirvana adalah kebalikan Samsara. Nibbana harus ditafsirkan sebagai berakhirnya segala manisfestasi dari tanha. Nibbana adalah akibat dari proses pembersihan hati dan pikiran secara total dan bukan sebaliknya sebab dari terjadinya proses itu ?

Dalam Anguttara Nikaya, Buddha menjelaskan ada 3 (tiga) pandangan yang berbeda yang dianut masyarakat luas pada masa kehidupannya. Salah satu di antaranya adalah pandangan bahwa baik penderitaan maupun kebahagiaan kedua-duanya berasal semata-mata dari seorang Tuhan Pencipta (Issaranimmanahetu). Menurut pandangan ini kita tidak lebih dari hasil karya seorang Tuhan Pencipta dan sebagai konsekuensinya, seluruh nasib dan takdir kita bergantung mutlak pada kehendaknya yang absolut. Dalam pandangan ini manusia tidak memiliki sedikit kebebasan lagi untuk menentukan nasib dan takdirnya sendiri.

Terhadap pandangan ini, Sakyamuni Buddha bersabda, “Jadi, karena diciptakan oleh seorang Tuhan yang maha tinggi, maka manusia akan menjadi pembunuh, pencuri, penjahat, pembohong, pemfitnah, penghina, pembual, pencemburu, pendendam dan orang yang keras kepala. Oleh karena bagi mereka yang berpandangan bahwa segala sesuatu adalah ciptaan seorang Tuhan, maka mereka tidak akan lagi mempunyai keinginan, ikhtiar ataupun untuk menghindar dari perbuatan lain. (Majjhima Nikaya II, Sutta no. 101).

Jika ada suatu makhluk yang merancang kehidupan dunia, kemuliaan dan kesengsaraan, tindakan baik dan tindakan jahat – maka manusia tidak lain adalah alat dari kehendaknya dan tentu makhluk itu yang bertanggung jawab (Jataka VI : 208).

SANGHYANG ADI BUDDHA adalah asal usul dari segala sesuatu yang ada di alam semesta, ia sendiri tanpa asal dan tanpa akhir, ada dengan sendirinya, tidak terhingga, Supreme dalam segala kondisi, conditionlesss, absolute, ada dimana-mana, esa tiada duanya, kekal abadi. Namun semua kata-kata indah dan besar itu tidak mampu melukiskan keadaannya yang sebenarnya dari Sanghyang Adi Buddha.

Apakah Adi Buddha tersebut ?

Adi Buddha tak dapat dikatakan sebagai zat Ilahi yang memiliki inti ego (ego conscious). Adi Buddha bukanlah Tuhan Antrofomorfik (menyerupai manusia) maupun Tuhan Antropopatis (memiliki perasaan dan emosi seperti manusia) yang membuat sebuah rencana dibenaknya, lalu berkeinginan untuk mewujudkannya dan dikemudian hari memutuskan untuk menilai baik tidaknya hasil karya itu – layaknya seorang arsitek yang memandangi gedung hasil ciptaannya sendiri untuk memuji atau mencela.

Dalam Literatur Mahayana dapat kita jumpai konsep pemahaman mengenai Ketuhanan tersebut. Dalam kitab Sutra Vimalakirti Nirdesa, disebutkan Dharma tertinggi adalah tak terkatakan.

Pendekatan pemahaman tersebut kita telusuri dalam Trikaya (tiga tubuh Kebuddhaa), yaitu :

1. Dharmakaya yang absolut
Yang Mutlak ini bersifat kekal, meliputi segalanya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu bukan realitas personifikasi, esa, bebas dari pasangan yang berlawanan, ada dengan sendirinya, bebas dari pertalian sebab akibat. Tubuh Dharma ini disebut Tathagatagarbha.

2. Sambhogakaya
Tubuh rahmat atau tubuh cahaya sering dinyatakan perwujudan surgawi yang dapat dilihat oleh makhluk surga dan Boddhisatva.

3. Nirmanakaya
Tubuh perubahan yang dapat dilihat oleh manusia dan dipakai untuk mengajarkan manusia. Buddha Gotama yang mengajarkan kita memakai tubuh ini

Mengapa harus ada Adi Buddha

Adanya Adi Buddha merupakan penegasan yang penting, bahwa kehidupan ini bukanlah produk chaos, melainkan hasil dari tata kerja hierarki spiritual yang menghendakinya. Dengan adanya Adi Buddha kehidupan ini menjadi berarti dan dapat dimungkinkan untuk mencapai pencerahan dan kebuddhaan.

Bagaimana dengan pengaturan hukum alam semesta ?”
Ajaran Buddha mengenai asal alam semesta. Selaras dengan ilmu pengetahuan. Dalam Aganna Sutta, Buddha menggambarkan: alam semesta berulang kali mengalami kehancuran dan tersusun kembali selama masa yang tak terhitung; bumi ini bukanlah satu-satunya planet; ada gugus-gugus yang lebih besar, tatasurya, galaksi, mahagalaksi, dst, tanpa batas.  kehidupan pertama terbentuk di atas permukaan  air, kehidupan berangsur-angsur berevolusi dari organisme yang sederhana menjadi makin kompleks. Segala proses ini tidak berawal, tidak berakhir, dan berlangsung alamiah.

“Agama masa depan adalah agama kosmik. Melampaui Tuhan sebagai pribadi serta menghindari dogma dan teologi. Mencakup baik alamiah maupun spiritual, agama tersebut seharusnya didasarkan pada rasa keagamaan yang timbul dari pengalaman akan segala sesuatu yang alamiah dan spiritual, berupa kesatuan yang penuh arti. Ajaran Buddha menjawab gambaran ini. Jika ada agama yang akan memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan modern, itu adalah ajaran Buddha.” (Albert Einstein, 1939)

Sumber Pencantuman Ketuhanan

Konsep mengenai Adi Buddha dapat kita jumpai dalam
1. Kitab Namasangiti Karanda Vyuha.
2. Svayambu Purana
3. Maha Vairocanabhisambodhi Sutra
4. Guhya Samaya Sutra
5. Tattvasangraha Sutra dan
6. Paramadi Buddhodharta Sri Kalacakra Sutra.

Di Indonesia,
1. Kitab Namasangiti versi Chandrakirti dari Sriwijaya dan
2. Sanghyang Kamahayanikan pada jaman Pemerintahan Mpu Sindok.

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 02 October 2008, 06:40:05 AM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #50 on: 02 October 2008, 08:03:51 AM »
memang topik ini nga akan ada habisnya.

dari sudut theravada ada menjelaskan "ketuhanan" dari udana, dari buddhayana ada menjelaskan dari sutra2x tertentu. Utk penjelasan itu saya ada bukunya yg ditulis oleh upasaka saccako itu tuh. yah beliau menyimpulkan dari sumber2x yg menyatakan "tak terkatakan" itu sebagai "sangyang adi buddha" dan secara langsung juga upasaka saccako menegasikan penjelasan dari pak cornelis wowor di bukunya ketuhanan dalam agama buddha. maksudnya pak wowor salah.

Buat saya sih keduanya hanya sedang menjelaskan (bisa juga dibaca melakukan pembenaran) tentang konsep Tuhan/Ketuhanan yang memang "penting" di indonesia.
There is no place like 127.0.0.1

cunda

  • Guest
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #51 on: 27 November 2008, 05:21:18 PM »
memang topik ini nga akan ada habisnya.

dari sudut theravada ada menjelaskan "ketuhanan" dari udana, dari buddhayana ada menjelaskan dari sutra2x tertentu. Utk penjelasan itu saya ada bukunya yg ditulis oleh upasaka saccako itu tuh. yah beliau menyimpulkan dari sumber2x yg menyatakan "tak terkatakan" itu sebagai "sangyang adi buddha" dan secara langsung juga upasaka saccako menegasikan penjelasan dari pak cornelis wowor di bukunya ketuhanan dalam agama buddha. maksudnya pak wowor salah.

Buat saya sih keduanya hanya sedang menjelaskan (bisa juga dibaca melakukan pembenaran) tentang konsep Tuhan/Ketuhanan yang memang "penting" di indonesia.



namaste suvatthi hotu

Umat Buddha kog jadi rajin ngurusin Tuhan, Tuhan kan bisa urus dirinya sendiri

Lebih baik urusin diri masing-masing deh supaya menjadi saddhava dan silava (ini aja susah)

selanjutnya terserah tuan

Thuti

Offline hartono238

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 295
  • Reputasi: 8
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #52 on: 28 November 2008, 06:15:04 AM »
memang topik ini nga akan ada habisnya.

dari sudut theravada ada menjelaskan "ketuhanan" dari udana, dari buddhayana ada menjelaskan dari sutra2x tertentu. Utk penjelasan itu saya ada bukunya yg ditulis oleh upasaka saccako itu tuh. yah beliau menyimpulkan dari sumber2x yg menyatakan "tak terkatakan" itu sebagai "sangyang adi buddha" dan secara langsung juga upasaka saccako menegasikan penjelasan dari pak cornelis wowor di bukunya ketuhanan dalam agama buddha. maksudnya pak wowor salah.

Buat saya sih keduanya hanya sedang menjelaskan (bisa juga dibaca melakukan pembenaran) tentang konsep Tuhan/Ketuhanan yang memang "penting" di indonesia.



namaste suvatthi hotu

Umat Buddha kog jadi rajin ngurusin Tuhan, Tuhan kan bisa urus dirinya sendiri

Lebih baik urusin diri masing-masing deh supaya menjadi saddhava dan silava (ini aja susah)

selanjutnya terserah tuan

Thuti

Akhirnya salah satu pelaku sejarah muncul menjawab, tapi kok jawaban selanjutnya terserah tuan ??:)

Offline pujianto

  • Teman
  • **
  • Posts: 76
  • Reputasi: 6
  • Buka pintu hati, emang ada pintunya?
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #53 on: 29 November 2008, 04:23:59 PM »
memang topik ini nga akan ada habisnya.

dari sudut theravada ada menjelaskan "ketuhanan" dari udana, dari buddhayana ada menjelaskan dari sutra2x tertentu. Utk penjelasan itu saya ada bukunya yg ditulis oleh upasaka saccako itu tuh. yah beliau menyimpulkan dari sumber2x yg menyatakan "tak terkatakan" itu sebagai "sangyang adi buddha" dan secara langsung juga upasaka saccako menegasikan penjelasan dari pak cornelis wowor di bukunya ketuhanan dalam agama buddha. maksudnya pak wowor salah.

Buat saya sih keduanya hanya sedang menjelaskan (bisa juga dibaca melakukan pembenaran) tentang konsep Tuhan/Ketuhanan yang memang "penting" di indonesia.



namaste suvatthi hotu

Umat Buddha kog jadi rajin ngurusin Tuhan, Tuhan kan bisa urus dirinya sendiri

Lebih baik urusin diri masing-masing deh supaya menjadi saddhava dan silava (ini aja susah)

selanjutnya terserah tuan

Thuti

Akhirnya salah satu pelaku sejarah muncul menjawab, tapi kok jawaban selanjutnya terserah tuan ??:)

karena jadi tuan bagi diri sendiri itu mungkin terjadi
tapi jadi tuhan gak mungkinlah


Semoga semua makhluk berbahagia

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #54 on: 10 January 2009, 09:14:13 PM »
oke begitulah indonesia kadang kadang pusing juga menjelaskan nya untuk orang luar mengenai kacamata pandang dari sisi indonesia nya.

Offline Louhankuo

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #55 on: 25 January 2009, 03:50:26 PM »
oke begitulah indonesia kadang kadang pusing juga menjelaskan nya untuk orang luar mengenai kacamata pandang dari sisi indonesia nya.

Ga juga, nih buktinya ada orang luar berkebangsaan Jerman yang mengerti Adi Buddha, Alexander Berzin.
Berikut kutipan dari website beliau, berzinarchives.com:

Some Common Features of Islam and Buddhism:
"........
In a natural way, this has then led the Muslim audiences to ask about Buddhism. In the various theological institutes I have visited in the Islamic world, the Islamic scholars have been very interested in the whole discussion of God. I had learned from my experience in Indonesia, which is an Islamic country, that there was no way that you say to an Islamic audience, “Buddhism doesn’t believe in God.” That would lead to the instant closing of the door. In Indonesia, there is a policy that five religions are accepted due to their belief in God: Judaism, Hinduism, Islam, Protestantism, Catholicism, and Buddhism. The Indonesian Buddhists had suggested Buddhism’s belief in God by speaking in terms of Adibuddha. This was from the Kalachakra (Cycle of Time) teachings, which had been spread to Indonesia a little more than a thousand years ago. Adibuddha means, literally, the first or primordial Buddha. The Indonesian Buddhists themselves didn’t have a full understanding of Adibuddha. But without explaining it, they said, “Here we have the equivalent of God.” Naturally, when I came to Indonesia, the Indonesian Buddhists asked me what Adibuddha actually meant. I explained to them that you could speak about it in terms of the clear light mind. In each person, this is the creator of our appearances, what we perceive; so in this sense it’s like a creator.

Using this general interpretation of Adibuddha, I was able to enter into dialogue with Islamic scholars in other countries. Islamic scholars have tended to be very open to this because in Islam, Allah is not personified. Likewise, this creative power within each mind – which might be seen as something like a creator god found in each person – also is not personified. ...."

http://www.berzinarchives.com/web/en/archives/study/islam/general/common_features_islam_buddhism.html?query=indonesia


Islamic-Buddhist Dialogue
".....
The primarily Muslim state of Indonesia officially permits six religions – Islam, Catholicism, Protestantism, Hinduism, Buddhism, and Confucianism – on the grounds that they all accept a creator God. In order to fulfill this requirement, Indonesian Buddhists posit Adibuddha, the primordial Buddha of The Kalachakra Tantra, as the creator. The Kalachakra teachings had flourished in Indonesia, especially during the late tenth century, as reported by Atisha during his visit. Nowadays, there is very little knowledge of those teachings there.

During a lecture tour of Indonesia in 1988, I had many discussions with Buddhist monks about the issue of God in Buddhism. Since Adibuddha can be interpreted as the clear light primordial consciousness, and since all appearances of samsara and nirvana are the play or “creation” of that mind, we concluded that there is no reason to feel uncomfortable in saying that Buddhism accepts a creator God. The fact that Buddhism asserts Adibuddha not to be an individual separate being, but something present in each sentient being, is just a matter of theological differences concerning the nature of God. Many Jewish, Christian, Islamic, and Hindu thinkers assert that God is abstract and present in all beings. As the Muslims say, “Allah has many names.”

Therefore, from my experience in Indonesia, I agreed, on the basis of Adibuddha, that Buddhism does accept a creator God, but with its own unique interpretation. Once this common ground was established, I was easily able to begin a comfortable dialogue with the Islamic theologians in Turkey. They invited me to return to their university later that year to lecture to the student body and faculty on Buddhism and the relation between Islam and Buddhism. ..."

http://www.berzinarchives.com/web/en/archives/study/islam/general/islamic_buddhist_dialog.html?query=indonesia

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #56 on: 26 January 2009, 10:22:57 AM »
Using this general interpretation of Adibuddha, I was able to enter into dialogue with Islamic scholars in other countries. Islamic scholars have tended to be very open to this because in Islam, Allah is not personified. Likewise, this creative power within each mind – which might be seen as something like a creator god found in each person – also is not personified. ...."
Perlu dipertanyakan dulu dengan kelompok Islam yang mana Alexander Berzin mengadakan dialog, karena Islam sendiri dibagi dalam beberapa mazab dari sunni sampai sufi, mayoritas konsep tuhan dalam Islam adalah tuhan (Allah) yang berpersonal, jika tidak maka tidak ada wahyu yang diturunkan.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Louhankuo

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #57 on: 26 January 2009, 04:13:00 PM »
Using this general interpretation of Adibuddha, I was able to enter into dialogue with Islamic scholars in other countries. Islamic scholars have tended to be very open to this because in Islam, Allah is not personified. Likewise, this creative power within each mind – which might be seen as something like a creator god found in each person – also is not personified. ...."
Perlu dipertanyakan dulu dengan kelompok Islam yang mana Alexander Berzin mengadakan dialog, karena Islam sendiri dibagi dalam beberapa mazab dari sunni sampai sufi, mayoritas konsep tuhan dalam Islam adalah tuhan (Allah) yang berpersonal, jika tidak maka tidak ada wahyu yang diturunkan.


Pastilah kelompok Islam moderat yang mau berdialog dengan umat beragama lain. Tapi itu sudah bukan pokok persoalan. Dalam hal ini yang menjadi point of interest adalah apakah ada persamaan 'creator God' dalam Budhisme? Kalau itu memang dirasa perlu demi kehidupan bernegara suatu bangsa, ada! yaitu Adi Buddha. Apakah creator God ini menurunkan wahyu atau mencerahkan dari dalam adalah sudah menjadi persoalan keyakinan masing2 agama.  Buddhisme tegas meyakini bahwa Adi Buddha bukanlah personal. Bagaimana Dia sebagai creator adalah menurut persepsi dan keyakinan umat Buddha sendiri berdasarkan kitab sucinya. DEngan kata lain umat Buddha (di Indonesia) ya! meyakini adanya Tuhan sebagai pencipta TETAPI tidak dari sudut pandang yg sama dengan penganut agama lain (boleh dong). Bahkan mereka yang memandangnya sabagai personal pun memiliki konsepsi yang berbeda.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #58 on: 26 January 2009, 08:14:09 PM »
Apakah segala sesuatunya harus ada awal terlebih dahulu?

Offline Xcript

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 137
  • Reputasi: 8
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #59 on: 01 August 2009, 01:31:14 AM »
Hai, saya newbie nih.
Saya mau tanya...
Trus relefansinya dengan negara
kita sekarang yang agak terbuka
gimana? apakah konsep ketuhanan
buddhis yang dibentuk seperti di
zaman kebangkitan itu sampai
sekarang masih tetap sesuai ?
Kesembuhan itu datang dari obat yang sangat pahit

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #60 on: 01 August 2009, 07:59:34 AM »
Hai, saya newbie nih.
Saya mau tanya...
Trus relefansinya dengan negara
kita sekarang yang agak terbuka
gimana? apakah konsep ketuhanan
buddhis yang dibentuk seperti di
zaman kebangkitan itu sampai
sekarang masih tetap sesuai ?

Sesuai dengan yg anda tulis 'negara kita sekarang agak terbuka' jadi belum betul2 terbuka...
Maka konsep ketuhanan Buddhisme belum bisa benar2 dibeberkan secara gambalang.

Dan, jika negara kita sudah benar2 terbuka pun, rasanya konsep ketuhanan Buddhisme ini akan sulit diterima/dimeaklumi oleh umum. Orang2 lebih senang mengimajinasikan adanya sosok yg menciptakan kita, memelihara kita, tempat meminta2, tempat disalahkan, tempat curhat.

Kehilangan sosok tuhan yg mahakuasa akan menimbulkan perasaan kehilangan jatidiri.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Xcript

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 137
  • Reputasi: 8
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #61 on: 03 August 2009, 12:11:11 AM »
Hai, saya newbie nih.
Saya mau tanya...
Trus relefansinya dengan negara
kita sekarang yang agak terbuka
gimana? apakah konsep ketuhanan
buddhis yang dibentuk seperti di
zaman kebangkitan itu sampai
sekarang masih tetap sesuai ?

Sesuai dengan yg anda tulis 'negara kita sekarang agak terbuka' jadi belum betul2 terbuka...
Maka konsep ketuhanan Buddhisme belum bisa benar2 dibeberkan secara gambalang.

Dan, jika negara kita sudah benar2 terbuka pun, rasanya konsep ketuhanan Buddhisme ini akan sulit diterima/dimeaklumi oleh umum. Orang2 lebih senang mengimajinasikan adanya sosok yg menciptakan kita, memelihara kita, tempat meminta2, tempat disalahkan, tempat curhat.

Kehilangan sosok tuhan yg mahakuasa akan menimbulkan perasaan kehilangan jatidiri.

::

Trims tanggapannya saudara williamhalim.
Seharusnya bila dikatakan (seperti yang anda katakan) bahwa
apabila negara kita telah 'terbuka', itu artinya orang2 nya lho,
bukan sekedar pejabat2 pemerintah / kementrian agama saja.

Yah memang sih negara kita belum benar2 terbuka.
Nah kalau begitu, boleh nga saya bilang bahwa rakyat
Indonesia selama ini adem ayem dengan Buddhis karena
mereka telah 'termakan' konsep ketuhanan 'bentukan'
dari para pendahulu kita?
Hmmm... maaf saya tidak menemukan kata2 yang lebih
cocok dari yang telah saya tanda-kutipkan. :D
Kesembuhan itu datang dari obat yang sangat pahit

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #62 on: 03 August 2009, 08:19:24 AM »

Nah kalau begitu, boleh nga saya bilang bahwa rakyat
Indonesia selama ini adem ayem dengan Buddhis karena
mereka telah 'termakan' konsep ketuhanan 'bentukan'
dari para pendahulu kita?

Halo Bro Xcript,
Kalau diperhatikan memang Iya...

Dulu di Vihara yg biasa sy pergi, ada program pengenalan Ajaran Buddha (namanya: KDAB=Kursus Dasar Agama Buddha). Kursus ini diadakan setiap Rabu malam, dan berturut2 sd 14 minggu (karena mempunyai 14 mata diskusi). Kursus ini gratis dan siapa saja bisa ikut. Saya perhatikan, kebanyakan yg ikut kursus ini adalah ncim2 dan ibu2... bukan anak muda. Kebanyakan dari mereka INGIN TAU APAKAH AJARAN BUDDHA itu SEBENARNYA? Karena selama ini mereka berpikir Buddhism adalah angkat hio, sembahyang ke patung2, minta perlindungan dewa ini itu, ada raja neraka, hukum karma yg balas membalas, dsbnya.

Selama mengikuti KDAB mereka menjadi tau bahwa ternyata Buddhism mengajarkan: Nibbana (tidak ada tuhan yg personal), Hukum Kamma adalah hukum Sebab akibat - bukan hukum balas membalas, kegunaan meditasi, Siapa itu Buddha (selama ini banyak yg salah persepsi tentang Buddha), 4 Noble Truth, Tilakhana, dll....

Menurut sy program2 sejenis perlu digalakkan lagi... Jadi, Vihara tidak hanya berfungsi sebagai tempat Kebaktian namun juga tempat menyebarkan Dhamma... Lebih bagus lagi kalau setiap malam ada pembabaran Ajaran Buddha (secara sistematis, bukan hanya ceramah Dhamma saja).

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline hartono238

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 295
  • Reputasi: 8
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #63 on: 17 November 2009, 10:46:52 AM »
topik lama diangkat kembali, teman teman, sy barusan dapat satu artikel, judulnya Adi Buddha dalam Agama Buddha Indonesia dengan penulis Hudaya Kandahjaya, yang ditulis pada tgl 2 september 1989 dibogor, maunya si input disini, tapi filenya terlalu banyak, 18 halaman folio, yang mau tahu, msg saya , nanti sy kirimkan.ini saya kirim di bab penutup saja :

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Secara umum kita lihat bahwa konsepsi Adi‐Buddha sebenarnya sudah lama muncul di lingkungan agama Buddha, baik di tempat‐tempat agama Buddha pernah berkembang, maupun di Indonesia. Petunjuk‐petunjuk mengenai hal ini sudah dicoba digali oleh banyak penulis, termasuk oleh beberapa penulis yang cuplikan tulisannya saya muat di sini.

Selain itu, setidak‐tidaknya Sanghyang Kamahayanikan, yang merupakan sumber primer dan naskah suci agama Buddha produk Indonesia zaman lampau, telah memberikan petunjuk kuat bagi hadirnya konsepsi Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Agama Buddha Indonesia, walaupun istilah‐istilah yang dipakai untuk merujuk konsepsi ini berlain‐lainan. Lalu, bila seandainya penelitian pendahuluan mengenai Borobudur (Kandahjaya, 1988) pada akhirnya memang dapat membuktikan adanya penggambaran konsepsi Adi Buddha di candi tersebut, dan walaupun sumber berupa candi ini bukan naskah tertulis yang langsung bisa dibaca artinya, ini akan semakin memperkuat dugaan dan memberi tambahan bukti bahwa Agama Buddha Indonesia sudah sejak awal perkembangannya percaya dan yakin kepada Adi Buddha sebagai Tuhan Yang Maha Esa.
Bogor, 2 September 1989
Hudaya Kandahjaya

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #64 on: 23 November 2009, 08:37:49 PM »
utk file lengkapnya bisa diteliti disini

Adi Buddha.pdf

utk thread sejenis ada DISINI
There is no place like 127.0.0.1

Offline pacman

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 14
  • Reputasi: 1
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #65 on: 28 November 2009, 10:53:16 PM »
Kalo menurut saya itu dikarenakan oleh asimilasi dengan kebudayaan atau kepercayaan pada saat ini, so it is not a big deal as long we know the truth and the motivation.....

Offline pacman

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 14
  • Reputasi: 1
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #66 on: 28 November 2009, 10:56:37 PM »
Kalo menurut saya itu dikarenakan oleh proses asimilasi dengan kebudayaan atau kepercayaan setempat pada saat itu, seperti yang terjadi di Cina dan Tibet, so it is not a big deal as long we know the truth and the motivation of its.....

Offline kur0bane

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 8
  • namo buddhaya,namo dhammaya,namo sanghaya
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #67 on: 21 April 2010, 09:53:15 PM »
ga pa2 lah. dari pada dulu nga di pake bhante ashin ya nga bisa agama buddha kayak gini berkembangnya. kemaren pas orba kalo nga ngakui adanya tuhan  di cap komunis. kalo udah gitu ya RATA deh. k ;D

Offline sukuhong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 8
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #68 on: 05 May 2010, 06:01:36 PM »
ga pa2 lah. dari pada dulu nga di pake bhante ashin ya nga bisa agama buddha kayak gini berkembangnya. kemaren pas orba kalo nga ngakui adanya tuhan  di cap komunis. kalo udah gitu ya RATA deh. k ;D

masak iya ! apa dan siapa yang RATA ?
kam sia

samsara vijaya

  • Guest
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #69 on: 01 July 2010, 09:27:27 PM »
dapatkah hukum gaib disebut konsep ketuhanan?sepertinya hukum gaib mengendalikan semua siklus alam

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #70 on: 01 July 2010, 09:45:34 PM »
Janganlah menutup nutupi sesuatu yg jelas ada tertera...ca pe de...
CMIIW.FMIIW.

Offline kur0bane

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 8
  • namo buddhaya,namo dhammaya,namo sanghaya
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #71 on: 02 August 2010, 06:01:17 PM »
ga pa2 lah. dari pada dulu nga di pake bhante ashin ya nga bisa agama buddha kayak gini berkembangnya. kemaren pas orba kalo nga ngakui adanya tuhan  di cap komunis. kalo udah gitu ya RATA deh. k ;D

masak iya ! apa dan siapa yang RATA ?
kam sia
nanti agama buddha nga di akuin dah ama pemerintah saat itu:d
sekarang ya masing2 aja deh. _/\_

Offline Triyana2009

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 756
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #72 on: 03 October 2010, 08:40:54 PM »
Namo Buddhaya,

_/\_ Saya akan membahas mengenai konteks Sang Hyang Adi Buddha dimana sering digunakan secara salah oleh beberapa pihak dalam menggambarkan Ke Tuhanan dalam Buddhisme.

1. Kenapa tercipta adanya rujukan Ke Tuhanan dalam agama Buddha di Indonesia.

Kata ini digunakan oleh Y.M. Ashin Jinarakkhita pada saat membangkitkan Buddhisme di Indonesia. Mengingat Indonesia adalah agama dengan Pancasila sila Pertama yaitu KeTuhanan Yang Maha Esa maka dikarenakan dalam konteks Buddhism tidak ditemukan namanya Tuhan dibuatkan nama Sang Hyang Adi Buddha yang hanya terdapat dalam Buddhisme Indonesia saja begitu juga dengan pemikiran Buddhayana yang terbentuk hanya berada dalam Indonesia sedangkan Buddhism di luar negri lebih mengenal adanya Theravada,Mahayana dan Vajrayana.

2. Artinya apa
Sang Hyang Adi Buddha merujuk pada benih kebudhaan yang terdapat dalam diri seorang,dalam Mahayana Adi Buddha merujuk pada primordial Buddha yang menggariskan Dhamma Universal yang sama. ini juga akan merujuk pada Sambhogakaya,Nirmanakaya dan Dharmakaya.

3. Setelah pemerintah mengakui kembali Buddhism yang memiliki Tuhan didalamnya maka Buddhism diterima sebagai salah satu dari 5 agama diakui di Indonesia. Catatan perjalanan Y.M Ashin Jinarakita masih bisa kita trace di V.Ekayana sebagai founder utama Buddhism Buddhayana dan bangkitnya Buddhism di Indonesia.

4. Penyalahgunaan beberapa pihak sering menggambarkan bahwa Buddhism memiliki konsep keTuhanan,hal ini telah jelas ditampik oleh cendekiawan Buddhist yang menjelaskan Ke Tuhanan dalam Buddhism. sebagai referensi adalah artikel "KeTuhanan dalam agama Buddha" oleh Bp.Cornelis Wowor yang dengan jelas menegaskan bahwa Buddhism tidak bersandar pada kontek Ke Tuhanan karena akan menimbulkan pemahaman yang salah,namun penekanan Buddhist adalah pada Buddhavacana yang digariskan oleh Sang Buddha.

Demikian penjelasan,semoga memperjelas ketidaktahuan.  _/\_

Bapak Cornelis Wowor menjelaskan dari tradisi Theravada seharusnya anda juga mengambil dari Mahayana karena Buddhayana kan non sektarian  _/\_

 _/\_

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #73 on: 03 October 2010, 09:13:25 PM »
[at] Triyana2009 
baca point no 2
...

Offline Triyana2009

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 756
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #74 on: 04 October 2010, 11:26:57 PM »
Namo Buddhaya,

[at] Triyana2009 
baca point no 2

Maksud saya ada Bapak Cornelis Wowor dari Theravada seharusnya juga ada yang mewakili dari Mahayana. Contoh seperti ini :


KETUHANAN DI DALAM AGAMA BUDDHA MAHAYANA

Semua aliran agama di Indonesia mengakui adanya kekuatan yang kekal, diluar jangkauan kemampuan daya pikir manusia. Sebutan Yang Maha Esa untuk setiap agama berbeda, demikian juga dalam agama Buddha.

Mengenai hakekat Tuhan Yang Maha Esa, dalam dialog antara Sakyamuni Buddha dengan Mahamati Bodhisattva, yang tercatat dalam kitab suci Lankavatara Sutra sebagai berikut :

"...... untuk alasan ini Mahamati, silahkan para Bodhisattva Mahasattva yang sedang mencari pemujaan kebenaran menghasilkan kesucian Tathagatagarba yang dikenal sebagai Alayavijnanam. Mahamati, bila kau berkata bahwa tak ada Tathagatagarba yang dikenal sebagai Alayavijnanam, maka tak ada juga keterbitan maupun penghilangan dalam ketidakhadiranNya. Tathagatagarba dikenal juga sebagai Alayavijnanam.(Lankavatara Sutra Hal. 190).

...... Mahamati, Tathagatagarba (penerangan unggul) memegang di dalam kedua-duanya, yaitu : kebaikan dan kejahatan, dan olehNya semua bentuk keadaan dihasilkan.(Lankavatara Sutra Hal. 190).

......Sesungguhnya Mahamati, para Tathagata, yang sepenuhnya diterangi menyampaikan ajaran Tathagatagarba yang sebetulnyatak dikenal sebagai persamaan dengan buah pikiran sifat egoisnya para ahli filsfat. Maka Mahamati, supaya tak meninggalkan hal kesalahpahaman yang dipelihara oleh para ahli filsafat, kamu harus berjuang untuk mengajar sifat tak egois dan Tathagatagarba.(Lankavatara Sutra XXVIII, hal. 68).

...... Mahamati, bahwa kerajaan Tathagatahood adalah kerajaan Tathagatagarba, dimulai dengan Alayavijnanam adalah teruntuk Bodhisattva Mahasattva, yang seperti kamu juga dihadiahkan kelembutan, kecerdikan yang menembusi kekuatan pemikiran dan pengertiannya adalah sesuai dengan artinya, dan tidak untuk yang lain. Seperti ahli filsafat Sravakah dan Pratyekabuddha, yang terlihat kepada naskah-naskah keagamaan, untuk alasan ini, Mahamati, supaya kamu dan para Bodhisattva Mahasattva yang lain menertibkan diri dalam kerajaan Tathagatahood.

...... Diceritakan oleh saya dalam Naskah undang-undang keagamaan yang berkaitan dengan Ratu Srimala dan dalam hal lain, Bodhisattva dihadiahkan keajaiban, kelembutan, kehalusan, pengetahuan asli telah didukung (oleh kekuatan Rohani saja), bahwa Tathagatagarba dikenal sebagai Alayavijnanam yang lambat laun menjadi bersama dengan ketujuh Vijnana. Ini ditujukan kepada Sravakah yang tak bebas dari ikatan, untuk memperlihatkan kepada mereka sesuatu yang tak egois, dan untuk Ratu Srimala kepada siapa kekuatan kesucian rohani Buddha ditambahkan, kerajaan Tathagata yang asli dituangkan. Ini tak termasuk dalam kerajaan, ada untung karena ini dilanjutkan oleh Sravakah, Pratyekabuddha dan lain-lain filsafat tanpa kecuali. Mahamati, bahwa kerjaan Tathagata adalah kerajaan Tathagatagarba Alayavijnanam teruntuk Bodhisattva Mahasattva"

Kutipan Ketuhanan yang Maha Esa yang tercatat dalam Kitab Suci Udana :
"Ketahuilah para Bhiksu bahwa ada sesuatu yang tidak dilahirkan, yang tidak menjelma, yang tidak tercipta, yang mutlak. Duhai para Bhiksu, apabila tidak ada yang tidak dilahirkan, yang tidak menjelma, yang tidak diciptakan, yang mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yan lalu.

Tetapi para Bhiksu, karena ada yang tidak dilahirkan, yang tidak menjelma, yang tidak tercipta, yang mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu."(Kitab Suci Udana VIII : 3).

Mengingat Tuhan Yang Maha Esa sebagai sesuatu yang tidak mungkin terjangkau dalam alam pikiran manusia, maka Sakyamuni Buddha dengan berbagai cara dan dengan memakai berbagai perumpamaan mencoba menjelaskan perihal Tuhan Yang Maha Esa, antara lain dengan menyebutkan sebagai Hukum yang tunggal (Saddharma Pundarika Sutra).
Tathagatagarba   
:   
Sumbernya semua Tathagata/Para Buddha Penerangan Unggul, disabdakan oleh Sakyamuni Buddha sebagai terang benderang dan Esa. (Lankavatara Sutra XXVIII, hal. 63)

Keterangan   
:   
Alayavijnanam adalah percikan-percikan dari benih-benih Tathagatagarba (Tuhan Yang Maha Esa) yang terdapat didalam setiap manusia


Dari dialog antara Sakyamuni Buddha dengan Mahamati Bodhisattva, jelas kita dapat mengerti bahwa sesungguhnya ada kekuatan yang kekal yang berada diluar jangkauan daya pikiran manusia, yaitu Tuhan Yang Maha Esa, yang didalam agama Buddha aliran Mahayana dikenal dengan sebutan Tathagatagarba. Didalam jiwa setiap manusia sesungguhnya, terdapat kesadaran yang kekal, yang merupakan percikan-percikan benih Ketuhanan, Tathagatagarba (Alayavijnanam), akan tetapi benih Ketuhanan ini tidak akan tumbuh dengan sendirinya tanpa dipelihara dan dirawat. Dalam hal ini adalah tergantung pada kemauan orang tersebut, apakah dia mau merawat, memelihara dengan baik benih-benih Ketuhanan yang ada didalam dirinya sehingga dia dapat manunggal, bersatu dengan kekekalan, atau sebaliknya.

Didalam memelihara dan merawat benih-benih Ketuhanan inilah perlunya kita beragama dengan melaksanakan jalan Bodhisatta untuk merawat dan memelihara benih-benih Ketuhanan tersebut agar kita tidak salah dan tidak keliru dalam pelaksanaannya.

Oleh : Bhiksu Dutavira Mahasthavira (Koordinator Dewan Sangha Walubi)

 _/\_

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #75 on: 05 October 2010, 11:32:25 AM »
ya..itu kan semuanya dah masuk point no 2..
Tathagatagarba = benih kebuddhan
dhammakaya juga dah di singgung di point no 2...

hanya penjelasan singkat.. sama halnya point no 4,  penjelasan Bapak Cornelis Wowor juga tidak di tulis

jadi masalahnya cuma "nama" doank neh?

menurut anda point no 2, harus di tambahkan kata2 " seperti yg di tulis Bhiksu Dutavira Mahasthavira dalam KETUHANAN DI DALAM AGAMA BUDDHA MAHAYANA"
...

Offline Triyana2009

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 756
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #76 on: 05 October 2010, 09:28:47 PM »
Namo Buddhaya,

ya..itu kan semuanya dah masuk point no 2..
Tathagatagarba = benih kebuddhan
dhammakaya juga dah di singgung di point no 2...

hanya penjelasan singkat.. sama halnya point no 4,  penjelasan Bapak Cornelis Wowor juga tidak di tulis

jadi masalahnya cuma "nama" doank neh?

menurut anda point no 2, harus di tambahkan kata2 " seperti yg di tulis Bhiksu Dutavira Mahasthavira dalam KETUHANAN DI DALAM AGAMA BUDDHA MAHAYANA"

Bila anda belajar Mahayana, konsep Ketuhanan YME dalam Theravada berbeda dengan Mahayana.

Karena Buddhayana non sektarian harus merangkul Theravada dan Mahayana dan berikan penjelasan yang lengkap dan benar dari kedua Mazhab tersebut.

Dengan menempatkan hanya pendapat Bapak Cornelis Wowor saja tanpa ada wakil dari Mahayana di akhir post maka dapat menimbulkan kesan diawali dengan Mahayana dan diakhiri dengan kesimpulan dari Theravada.

 _/\_
 

Offline donald.trumph

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 47
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #77 on: 21 February 2011, 10:13:29 PM »
wuah bapak Cornelis Wowor adalah dosen Agama Buddha saya ...
Beliau mengajarkan banyak sekali pengalaman kepada saya ...

saya sungguh beruntung bisa diajar oleh beliau .. pengen curhat saya sama beliau .. :(

 ^:)^ ^:)^ ^:)^

Offline icykalimu

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 121
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • from zero to hero
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #78 on: 28 June 2011, 07:59:13 AM »
ini penjelasan dari buku sanghyang kamahayanikan

Aliran Mahayana berkejakinan adanja Tuhan Jang Maha Esa dalam istilah Agama Buddha disebut dan dipudja sebagai Sanghyang Adi Buddha. ADI, kata asal AD artinja Pokok Permulaan ( Primordial, Oer, Oeraanvang ).
...

Offline lindacuties67

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 31
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #79 on: 23 September 2011, 03:28:53 PM »
Namo Buddhaya..semuanya
mau tanya nih....
Mengapa Tuhan didalam agama buddha mempunyai sebutan berbeda?
dan apa saja konsep ketuhanan dan keselamatan dalam agama buddha?
terima kasih:)

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #80 on: 23 September 2011, 07:42:38 PM »
Namo Buddhaya..semuanya
mau tanya nih....
Mengapa Tuhan didalam agama buddha mempunyai sebutan berbeda?
dalam Buddha Dhamma tidak mengenal 'mahluk tuhan' seperti kepercayaan tetangga
dan juga tidak pernah ada sebutan lain terhadap mahluk tuhan

Quote
dan apa saja konsep ketuhanan dan keselamatan dalam agama buddha?
terima kasih:)

juga tidak ada konsep ketuhanan dan keselamatan dalam Buddha Dhamma

mau selamat dari penderitaan pahami Empat Kebenaran Mulia dan praktek Jalan Ariya Mulia Berunsur Delapan (Ariya Atthanika Magga).
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #81 on: 17 October 2011, 07:31:23 AM »
Setelah 30 atau 40 tahun lebih berlalu. sejak pertama kali Sukong menawarkan istilah Adi Buddha (Tuhan dalam Agama Buddha) demi eksisnya Agama Buddha di tanah air, ternyata sd sekarang, kedewasaan beragama kita belum maju sedikitpun.

Negara ini boleh mengakui Orde Baru sudah tumbang.. Negara ini boleh mengakui kebebasan beragama.. namun prakteknya, tidak ada yg namanya bebas:
- di KTP masih ada kolom "agama:...."
- Negara membatasi pilihan agama warganya.
Padahal Agama- yakni hubungan manusia dan ilahi, bagaimana manusia memandang kehidupan ini, sama halnya dengan 'cinta'. Dapatkah negara mengatur dan membuat UU tentang cinta? Perkawinan bisa diatur, karena mengatur hubungan sosial antar manusia, namun cinta adalah perasaan dan bermain di ranah batin. Sungguh ironis ada negara yg mencoba-coba mengatur rasa-cinta seseorang. Parahnya lagi, negara memaksakan semua orang untuk mencintai sosok yg tertentu.

Pemerintah berkilah: "Dengan diatur begini saja, masih banyak bentrok antar umat beragama, dan antar umat beragama sendiri. Bagaimana jika tidak diatur dan dilepaskan? Tentu malah jadi makin parah..." <---- Pendapat / argumen pemerintah begini, akan diketawakan oleh para pemikir bebas dan negara demokrasi. Justru krn diatur2, maka banyak terjadi bentrokan, krn satu kelompok merasa lebih sah dibanding kelompok lain. Berdasarkan aturan yg dibuat pemerintah, maka ada kelompok yg menuding kelompok lain tidak sesuai aturan oleh krnnya sah di hantam.

Pemerintah tampaknya merancukan antara: "aturan yg mengatur hubungan manusia dan ilahi" dan "aturan yg mengatur hubungan manusia-manusia-negara". Yg terakhir ini lah yg harus diatur oleh pemerintah, namun tidak untuk yg pertama.

::
« Last Edit: 17 October 2011, 07:33:38 AM by williamhalim »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #82 on: 17 October 2011, 07:48:02 AM »
Pertanyaan berikutnya: Kenapa Pemerintah mau bersusah payah mengatur-ngatur Agama warga di negara ini?

Jawabannya tentu ada 2:

- Idiot: sehingga selalu merasa perlu dan terus berusaha mengatur hubungan batin antar manusia-ilahi

atau

-Jenius: mempunyai visi-misi tertentu, sehingga mau bersusah payah mengatur hal yg tidak mungkin ini. Political-policy.

Dan, pemerintah tidak main-main dalam urusan ini. Departemen Agama, spesial dibentuk untuk mengurusi hal2 ilahi ini, termasuk departemen paling banyak menghabiskan anggaran belanja republik ini. Departemen Agama mendapat anggaran 37trilyun lebih untuk tahun 2012 ini.

Departemen Agama, hampir selalu menduduki peringkat tiga besar dalam menyedot anggaran belanja negara ini.

Dengan pengeluaran yg sedemikian besar, apakah hasilnya? Apakah negara kita bisa berbangga hati menyatakan kebebasan hak asasi bergama di negara ini? Apakah negara kita bisa berbangga hati menyatakan kemajuan toleransi beragama di negara ini? Bagaimana jika dibandingkan toleransi beragama dimasa dulu? atau dimasa dulu sekali sebelum ada departemen agama? Silahkan survey saja, berdasarkan data-data yg ada.

Bagaimana jika anggaran sebesar itu dipergunakan untuk memajukan kesejahteraan umum. menambah infrastruktur hingga ke desa-desa, mendirikan sekolah2, dan memangkas kemiskinan? Bukankah ada prinsip:

"Suara rakyat adalah suara tuhan" dan "Suara rakyat tergantung perutnya"?

Jika rakyat kenyang, maka negara akan makmur dan damai...


::

« Last Edit: 17 October 2011, 07:50:47 AM by williamhalim »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline waliagung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 417
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • SEMOGA SEMUA MAHLUK HIDUP BERBAHAGIA
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #83 on: 20 January 2013, 11:01:32 AM »
seharusnya tuhan agama buddha terutama aliran tridhamma yaitu tuhan allah......
Kalau alhran lain kg tau deh......?
Tapi masalah percaya akan adanya allah sy budhis sy yakin dan percaya seperti sy yakin dan percaya sidharta penunjuk jln kenibana........namaste

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #84 on: 20 January 2013, 01:33:48 PM »
seharusnya tuhan agama buddha terutama aliran tridhamma yaitu tuhan allah......
Kalau alhran lain kg tau deh......?
Tapi masalah percaya akan adanya allah sy budhis sy yakin dan percaya seperti sy yakin dan percaya sidharta penunjuk jln kenibana........namaste

Apa sebenarnya hubungan Allah dan Nibbana?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #85 on: 11 February 2013, 07:38:55 AM »
dalam Buddha Dhamma tidak mengenal 'mahluk tuhan' seperti kepercayaan tetangga
dan juga tidak pernah ada sebutan lain terhadap mahluk tuhan

juga tidak ada konsep ketuhanan dan keselamatan dalam Buddha Dhamma

mau selamat dari penderitaan pahami Empat Kebenaran Mulia dan praktek Jalan Ariya Mulia Berunsur Delapan (Ariya Atthanika Magga).

Tidak ada yang menyebutkan bahwa Tuhan adalah Makhluk.

Konsep ketuhanan Buddhisme adalah nibbana. Konsep keselamatan dalam Buddha Dhamma adalah hukum menabur dan menuai (Hukum Karma).

Ariya Atthanika Magga diterjemahkan menjadi Jalan Mulia Berunsur Delapan, atau Noble Eightfold Path.

Semoga berbahagia.  _/\_

Offline Dhyanaputra

  • Teman
  • **
  • Posts: 50
  • Reputasi: 5
Re: Sejarah Nama Sanghyang Adi Buddha
« Reply #86 on: 24 April 2013, 01:28:43 PM »
Gak tuh....
Apa dasarnya Buddha Dhamma diusir dari Indonesia ?

dan siapa bilang sarat agama itu harus bertuhan ?

oh... kita berbicara pancasila yach ?

Siapa bilang pancasila sila pertama ngomongin "Tuhan" ?

Pancasila dasar negara Republik Indonesia ; sila ke 1 = Ketuhanan yg maha esa :)
Pancasila Buddhist ; sila ke 1 = panatipatta veramani sikkapadham sammadhiyami :)
Hatred does not cease by hatred, but only by love; this is the eternal rule.