//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Arya Karniawan

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 20
1
Kafe Jongkok / Patimokkha dan Corona
« on: 16 March 2020, 09:14:47 PM »
Dalam situasi seperti ini, apakah para Bhikkhu dapat menunda Patimokkha? Karena pelafalan Patimokkha itu sendiri beresiko tinggi untuk penyebaran Corona.  :-?

2
Buddhisme untuk Pemula / Re: Manfaat menjapa mantra
« on: 18 February 2020, 10:30:55 PM »
saṃyutta nikāya
42. kelompok khotbah tentang kepala desa
6. Asibandhakaputta

SN 42.6 Asibandhakaputta Sutta

Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang berdiam di Nālandā di Hutan Mangga milik Pāvārika. Kemudian Asibandhakaputta sang kepala desa mendatangi Sang Bhagavā, memberi hormat kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan berkata kepada Beliau: “Yang Mulia, para brahmana di wilayah barat—yang membawa-bawa kendi air, mengenakan kalung terbuat dari tanaman air, menyelam ke dalam air, dan menyembah api suci—dikatakan mengarahkan orang mati ke atas, menuntunnya, dan memimpinnya ke surga. Tetapi Sang Bhagavā, Sang Arahant, Yang Tercerahkan Sempurna, mampu menyebabkan, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, seluruh dunia terlahir kembali di alam yang baik, di alam surga.”

“Kepala desa, Aku akan bertanya kepadamu. Jawablah sesuai dengan apa yang engkau anggap benar. Bagaimana menurutmu, kepala desa? Misalkan ada seseorang di sini yang membunuh, mengambil apa yang tidak diberikan, melakukan hubungan seksual yang salah, berkata bohong, berkata-kata yang dapat memicu perpecahan, berkata kasar, bergosip, seorang yang tamak, penuh kebencian, dan menganut pandangan salah. Kemudian sekelompok orang datang dan berkumpul di sekelilingnya, dan mereka akan berdoa dan melantunkan puji-pujian dan mengelilinginya sebagai penghormatan, berkata: ‘Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, semoga orang ini terlahir kembali di alam yang baik, di alam surga.’ Bagaimana menurutmu, kepala desa? Karena doa dari kelompok orang itu, karena puji-pujian mereka, karena mereka mengelilinginya sebagai penghormatan, akankah orang itu, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali di alam yang baik, di alam surga?”

“Tidak, Yang Mulia.”

“Misalkan, kepala desa, seseorang melemparkan batu besar ke dalam kolam air yang dalam. Kemudian sekelompok orang datang bersama dan berkumpul di sekelilingnya, dan mereka berdoa dan melantunkan puji-pujian dan mengelilinginya sebagai penghormatan, dan berkata: ‘Keluarlah, batu yang baik! Naiklah, batu yang baik! Naiklah ke atas daratan, batu yang baik!’ Bagaimana menurutmu, kepala desa? Karena doa dari kelompok orang itu, karena puji-pujian mereka, karena mereka mengelilinginya sebagai penghormatan, akankah batu itu keluar, dan naik ke atas daratan?”

“Tidak, Yang Mulia.”

“Demikian pula, kepala desa, jika seseorang yang membunuh … dan menganut pandangan salah, bahkan walaupun sekelompok orang datang dan berkumpul di sekelilingnya … tetap saja, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, orang itu akan terlahir kembali di alam sengsara, di alam yang buruk, di alam rendah, di neraka.

“Bagaimana menurutmu, kepala desa? Misalkan ada seseorang di sini yang menghindari pembunuhan, menghindari mengambil apa yang tidak diberikan, menghindari melakukan hubungan seksual yang salah, menghindari berkata bohong, menghindari berkata-kata yang dapat memicu perpecahan, menghindari berkata kasar, menghindari bergosip, seorang yang tidak tamak, tanpa kebencian, dan menganut pandangan benar. Kemudian sekelompok orang datang dan berkumpul di sekelilingnya, dan mereka akan berdoa dan melantunkan puji-pujian dan mengelilinginya sebagai penghormatan, berkata: ‘Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, semoga orang ini terlahir kembali di alam sengsara, di alam yang buruk, di alam rendah, di neraka.’ Bagaimana menurutmu, kepala desa? Karena doa dari kelompok orang itu, karena puji-pujian mereka, karena mereka mengelilinginya sebagai penghormatan, akankah orang itu, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali di alam sengsara … di neraka?”

“Tidak, Yang Mulia.”

“Misalkan, kepala desa, seseorang menenggelamkan sekendi ghee atau sekendi minyak ke dalam kolam air yang dalam dan memecahkannya. Pecahan dan kepingannya akan tenggelam, tetapi ghee atau minyaknya akan terapung. Kemudian sekelompok orang datang bersama dan berkumpul di sekelilingnya, dan mereka berdoa dan melantunkan puji-pujian dan mengelilinginya sebagai penghormatan, dan berkata: ‘Tenggelamlah, ghee atau minyak yang baik! Mengendaplah, ghee atau minyak yang baik! Turunlah ke bawah, ghee atau minyak yang baik!’ Bagaimana menurutmu, kepala desa? Karena doa dari kelompok orang itu, karena puji-pujian mereka, karena mereka mengelilinginya sebagai penghormatan, akankah ghee atau minyak itu tenggelam atau turun ke bawah?”

“Tidak, Yang Mulia.”

“Demikian pula, kepala desa, jika seseorang yang menghindari pembunuhan … dan menganut pandangan benar, bahkan walaupun sekelompok orang datang dan berkumpul di sekelilingnya … tetap saja, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, orang itu akan terlahir kembali di alam yang baik, di alam surga.”
Ketika ini dikatakan, kepala desa Asibandhakaputta berkata kepada Sang Bhagavā: “Bagus sekali, Yang Mulia! … Sejak hari ini sudilah Sang Bhagavā mengingatku sebagai seorang umat awam yang telah menerima perlindungan seumur hidup.”

well said... 👌

3
Buddhisme untuk Pemula / Re: Manfaat menjapa mantra
« on: 13 February 2020, 08:56:38 PM »
Tidak, kalo bisa, maka tidak akan ada orang-orang yg mengalami karma terutama karma buruk.

4
Theravada / Re: Ngomong kotor dalam pergaulan
« on: 08 February 2020, 10:55:42 PM »
Ada yg tertoesoek😁😁😁😁

gue tersinggung

5
Theravada / Re: Ngomong kotor dalam pergaulan
« on: 08 February 2020, 10:54:12 PM »
Suka ngomong kotor jg kah?wkwk

Kata2 kek "njirr" itu kotor atau kasar? 🤔

6
Theravada / Re: Ngomong kotor dalam pergaulan
« on: 07 February 2020, 10:10:12 PM »
Njirr... 🤣

8
Kafe Jongkok / Kiong hi kiong hi... 😁
« on: 24 January 2020, 11:22:57 PM »
Kiong hi kiong hi... 😁

9
Bisa minta Saran beliau mungkin buat Teladan KETABAHAN😂☝️

Yeee... :??

10
Izinkan saya menjawab...
Sebaiknya sih tumornya diangkat, klo makin besar ya makin neken saraf lain dong... 😅
Walaupun terlambat, pengobatan sebaiknya tetap dijalankan untuk fokus mengurangi gejala yang ada dan mengingatkan kualitas hidup.

Saya juga menderita penyakit kronis, gak enak. Baca paritta banyak pun gak akan hilang. Tapi saya coba memahami tujuan dari pengobatan saya.

Diet makan mungkin membantu untuk meredakan gejala yg ada, coba tanyakan seputar diet yg tepat. Juga mungkin akupuntur dapat membantu.

Kalo sudah parah banget, bisa request sama dokter untuk pereda sakit tingkat tinggi. Gak menyembuhkan sih, tapi itu bisa meningkatkan kualitas hidup dengan meredakan gejala.

Semoga penyakitnya mereda. 🙏

11
Buddhisme Awal / Re: Origin and Spread of the Buddha’s Doctrine
« on: 07 January 2020, 09:35:49 AM »
What do you want? :-?

12
Coba berikan nasihat sesuai dengan Sutta ini:

https://legacy.suttacentral.net/id/an5.50

13
Buddhisme Awal / Re: Asal manusia dalam ajaran budha
« on: 26 December 2019, 03:23:51 PM »
Mau tanya aja nih
Menurut buddhis, asal mula manusia itu dari mana ya?

Buat apa?

14
Kesempatan Berbuat Baik / Re: Penerbitan Khuddaka Nikāya - Therīgāthā
« on: 23 December 2019, 05:19:01 PM »
DhammaCitta Press berikutnya pada kuartal ke-dua tahun 2020 setelah menerbitkan Khuddaka Nikāya - Theragāthā sebelumnya, akan menerbitkan Khuddaka Nikāya - Therīgāthā lengkap yang diterjemahkan dari buku Therīgāthā: Verses of the Senior Nuns yang diterjemahkan oleh Bhikkhu Sujato  & Jessica Walton. Buku ini merupakan salah satu bagian dari Khuddaka Nikāya atau kumpulan kecil yang merupakan bagian dari Tipiṭaka Pāli yang masih ada sekarang, warisan teks ajaran tertua dari Buddha historis.

Estimasi biaya yang dibutuhkan untuk 1500 set buku:
     Cetak Hardcover  1.500 x 22.500          =     32.250.000,-
     Ongkos Kirim 1.500 x 15.000 (rata-rata)    =     22.500.000,-
     Total                        =     54.750.000,-


Buku yang akan dicetak nanti akan disesuaikan dengan dana yang terkumpul ketika sudah saatnya naik cetak. Harga estimasi akan dapat berubah sesuai dengan situasi dan jumlah cetak.

Kami mengajak anda untuk mendukung penerbitan buku ini untuk lebih jauh menggali apa yang dikhotbahkan dan diajarkan oleh Sang Buddha karena selama ini belum tersedia dalam bahasa Indonesia yang lengkap, hanya beberapa bagian kecil saja. Buku ini dapat memberikan sudut pandang yang berbeda sehingga dapat memperkaya dan mempertajam pemahaman kita terhadap Dhamma. Dana dapat disalurkan melalui:

Bank BCA KCP Business Park Kebon Jeruk
6560708091 a/n Benny

Untuk memudahkan penelusuran, mohon bantuannya untuk menambahkan 1 rupiah dalam transferan. Misalnya: Rp. 10.001,-

Konfirmasi ke email dana [at] dhammacitta.org atau WA 0812-18607850

Terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada DhammaCitta Press selama ini. Semoga penerbitan-penerbitan ini dapat membawa bermanfaat baik untuk praktisi maupun akademisi untuk sekarang maupun untuk generasi-generasi berikutnya.


https://pustaka.dhammacitta.org/forum/brosur therigatha p1.jpg

https://pustaka.dhammacitta.org/forum/brosur therigatha p2.jpg





 <:-P

15
IMO kenapa tidak menerjemahkan yg lain?  :-?

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 20
anything