This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
Pages: [1] 2
1
Studi Sutta/Sutra / ask ! RIWAYAT AGUNG PARA BUDDHA
« on: 03 October 2013, 11:31:23 PM »
ADA yang janggal dan penuh dengan pertanyaan, semoga para sepupuh sini bisa memberikan pencerahannya
Cahaya dari tubuh Buddha Manggala bersinar lebih gemilang dari budha2 lainya, cahaya dari Buddha2 lainya bersinar secara
otomatis tanpa menggunakan kekuatan batin, bersinar sampai sejauh delapan puluh lengan.
namun cahaya Dari BUddah Manggala bersinar siang dan malam sampai sejauh 10.000 alam semesta, kerana terangnya , tidak saja benda2 sekitaranya seperti pohon, tanah, hutan, gunung dan lautan menjadi terang, bahkan dengan panci dan wajan yg biasanya kotor dan hitam kerena jelaga juga bercahaya seolah olah di lapisi dengan emas.
umur kehidupan manusia pada masa Budddha Manggala mencapai 90.000 tahun dan dalam masa itu semua benda berwarna ke emasan.
periode seperti ini , matahari, bulan, bintang2 dan planet lain blm bersinar , kerena tidak ada sinar matahari sehingga siang dan malam tidak ada bedanya .
miskipun tidak ada sinar matahari, orang2 beraktivitas dengan mengandalkan cahaya dari tubuh Buddha , siang dan malam di bedakan dari kicau2an burung, yg biasa terdengar pada pagi hari dan bunga2 yang biasanya bermekaran pada malam hari.
TEKAD BUDDHA MANGGALA PADA KEHIDUPAN LAMPAU:
Sewaktu Buddha Manggala masih seorg Bodhisatva pada masa salah satu kehidupanya yang lalu ( mirip dengan kisah Vessantara ) ia hidup bersama istri dan anak2nya disuatu tempat yang menyerupai Vanka Pabbata
Mengetahui bahwa Bodhisatva adalah orang yang sangat murah hati, raksasa bernama Kharadathika yang menyamar sorg brahmana mendektatinya untuk meminta putra dan putrinya.
kemudian Bodhisatva menyerahkan putra dan putrinya kepada Brahmana dengan suka cita, yang menyebabkan gempa bumi sejauh 240.000 league ( panjang 1 league = 3 mil ).
kebawah sampai mencapai dasar lautan , dengan bersandar pada pagar jalan setapak , siraksasa melahap ke2 anak itu. seolah olah ia memakan seikat bunga teratai di saksikan oleh bodhisatva.
ssewaktu menyaksikan kejadian itu, bodhisatva melihat darah berwarna cerah seperti api yg menyala keluar dari mulut si raksasa, namun hal ini tidak sedikit pun menyusahakanya , sebaliknya ia merasa sangat bahagia dan berpkiri." Ini adalah dana besar yang telah ku lakukan "
kemudian ia mengungkapkan tekadnya " semoga akibat dari kedermawaan yang kulakukan ini, semoga pada masa depan tubuhku memancarkan sinar yg terang seperti darah di dalam mulut raksasa.
kerena itulah untuk melengkapi tekadnya itu, pada saat mencapai kebuddhaan , cahaya yg gilang gemilang memancar dari tubuh buddha Manggala menembus 10.000 alam semesta.
yang menjadi pertanyaanya :
apakah benar yg saya BOLD tulisan merah..
kenapa ada org bisa mencapai Kebuddhaan dengan berdana mahkluk hidup ?
semoga para sepupuh disini bisa menberikan dhamma dan pencerahannya
Cahaya dari tubuh Buddha Manggala bersinar lebih gemilang dari budha2 lainya, cahaya dari Buddha2 lainya bersinar secara
otomatis tanpa menggunakan kekuatan batin, bersinar sampai sejauh delapan puluh lengan.
namun cahaya Dari BUddah Manggala bersinar siang dan malam sampai sejauh 10.000 alam semesta, kerana terangnya , tidak saja benda2 sekitaranya seperti pohon, tanah, hutan, gunung dan lautan menjadi terang, bahkan dengan panci dan wajan yg biasanya kotor dan hitam kerena jelaga juga bercahaya seolah olah di lapisi dengan emas.
umur kehidupan manusia pada masa Budddha Manggala mencapai 90.000 tahun dan dalam masa itu semua benda berwarna ke emasan.
periode seperti ini , matahari, bulan, bintang2 dan planet lain blm bersinar , kerena tidak ada sinar matahari sehingga siang dan malam tidak ada bedanya .
miskipun tidak ada sinar matahari, orang2 beraktivitas dengan mengandalkan cahaya dari tubuh Buddha , siang dan malam di bedakan dari kicau2an burung, yg biasa terdengar pada pagi hari dan bunga2 yang biasanya bermekaran pada malam hari.
TEKAD BUDDHA MANGGALA PADA KEHIDUPAN LAMPAU:
Sewaktu Buddha Manggala masih seorg Bodhisatva pada masa salah satu kehidupanya yang lalu ( mirip dengan kisah Vessantara ) ia hidup bersama istri dan anak2nya disuatu tempat yang menyerupai Vanka Pabbata
Mengetahui bahwa Bodhisatva adalah orang yang sangat murah hati, raksasa bernama Kharadathika yang menyamar sorg brahmana mendektatinya untuk meminta putra dan putrinya.
kemudian Bodhisatva menyerahkan putra dan putrinya kepada Brahmana dengan suka cita, yang menyebabkan gempa bumi sejauh 240.000 league ( panjang 1 league = 3 mil ).
kebawah sampai mencapai dasar lautan , dengan bersandar pada pagar jalan setapak , siraksasa melahap ke2 anak itu. seolah olah ia memakan seikat bunga teratai di saksikan oleh bodhisatva.
ssewaktu menyaksikan kejadian itu, bodhisatva melihat darah berwarna cerah seperti api yg menyala keluar dari mulut si raksasa, namun hal ini tidak sedikit pun menyusahakanya , sebaliknya ia merasa sangat bahagia dan berpkiri." Ini adalah dana besar yang telah ku lakukan "
kemudian ia mengungkapkan tekadnya " semoga akibat dari kedermawaan yang kulakukan ini, semoga pada masa depan tubuhku memancarkan sinar yg terang seperti darah di dalam mulut raksasa.
kerena itulah untuk melengkapi tekadnya itu, pada saat mencapai kebuddhaan , cahaya yg gilang gemilang memancar dari tubuh buddha Manggala menembus 10.000 alam semesta.
yang menjadi pertanyaanya :
apakah benar yg saya BOLD tulisan merah..
kenapa ada org bisa mencapai Kebuddhaan dengan berdana mahkluk hidup ?
semoga para sepupuh disini bisa menberikan dhamma dan pencerahannya
2
Diskusi Umum / ask - Dana yang terbaik
« on: 23 May 2013, 01:22:11 AM »
Namo Buddhaya
Saya Ingin menayakan teman yang ada disini semua, semoga tidak menjadi junk
mertua saya baru meninggal blm sampai sebulan, saya tahu tindak tanduknya seperti apa, ini bukan hal yg bagus itu dilakukan,
saya ingin menyuruh istri saya melakukan pelimpahan jasa kepada ayahnya
dan saya ingin tanyakan adalah berdana apa yg terbaik untuk masalah ini ?
semoga teman sedharma sini bisa memberikan pencerahannya
terima kasih ...
Saya Ingin menayakan teman yang ada disini semua, semoga tidak menjadi junk
mertua saya baru meninggal blm sampai sebulan, saya tahu tindak tanduknya seperti apa, ini bukan hal yg bagus itu dilakukan,
saya ingin menyuruh istri saya melakukan pelimpahan jasa kepada ayahnya
dan saya ingin tanyakan adalah berdana apa yg terbaik untuk masalah ini ?
semoga teman sedharma sini bisa memberikan pencerahannya
terima kasih ...
3
Diskusi Umum / membunuh akhirya menjadi kebiasaan
« on: 14 November 2012, 01:07:25 AM »
para sesepuh minta pencerahanya
awalnya saya dl jarang membunuh mahkluk apaan karena tentu takut sama hukum karma.
kejadian ini sejak pindah kerumah baru banyak sekali nyamuk, sehari bisa membunuh nyamuk puluhan,
awalnya pertama kali membunuh rasanya sngat berdosa ( bahasa umum ) tp lama kelamaan rasanya membunuh nyamuk menjadi hal yg biasa. .. tiap hari hampir sethun selalu membunuh nyamuk puluhan, kalau begini terus sampai kapan br benar2 bisa melaksanakan 5 sila yg paling rendah? ?
yg ingin saya tanyakan apakah membunuh nyamuk setelah nyamuk itu binasa, saya mendoakannya supaya lahir di alam yg bahagia
apakah masih menimbun karma buruk?
pertanyaan ke 2
berbohong tanpa menyakti manusia apakah termasuk karma buruk?
semogA pada sesepuh bisa mencerahkan saya
sejak menyadari hidup ini penuh dengan peneritaan dan kondisi spt ini, sayapun enggan mencari gara2 dengan karma buruk lg.
semoga pertannyaan ini tidak konyol walaupun agak konyol bagi saya, namun tak ada salahnya bertanya berharap sebuah jawaban dharma dari sesepuh disini
awalnya saya dl jarang membunuh mahkluk apaan karena tentu takut sama hukum karma.
kejadian ini sejak pindah kerumah baru banyak sekali nyamuk, sehari bisa membunuh nyamuk puluhan,
awalnya pertama kali membunuh rasanya sngat berdosa ( bahasa umum ) tp lama kelamaan rasanya membunuh nyamuk menjadi hal yg biasa. .. tiap hari hampir sethun selalu membunuh nyamuk puluhan, kalau begini terus sampai kapan br benar2 bisa melaksanakan 5 sila yg paling rendah? ?
yg ingin saya tanyakan apakah membunuh nyamuk setelah nyamuk itu binasa, saya mendoakannya supaya lahir di alam yg bahagia
apakah masih menimbun karma buruk?
pertanyaan ke 2
berbohong tanpa menyakti manusia apakah termasuk karma buruk?
semogA pada sesepuh bisa mencerahkan saya
sejak menyadari hidup ini penuh dengan peneritaan dan kondisi spt ini, sayapun enggan mencari gara2 dengan karma buruk lg.
semoga pertannyaan ini tidak konyol walaupun agak konyol bagi saya, namun tak ada salahnya bertanya berharap sebuah jawaban dharma dari sesepuh disini
4
Buddhisme untuk Pemula / tanya persembahan di vihara
« on: 04 September 2012, 01:09:04 AM »
namo buddhaya
dengan forum ini saya ingn belajar banyak, semoga kalian semua bisa memberikn infĂ
point
1. maklum pertanyaan ini memang terdengar konyol tapi inilah pertanyaanya
kalau di vihara apakah kita bebas mempersembahkan buah2an dan bunga setiap waktu dialtar buddha? atau memang ada hari nya br boleh memberikan persembahan buah2an dan karangan bungga di depan altar buddha?
2. jika saya ingin mempersembahan dana kepda bhikkhu entah dalam jubah atau pun kebutuhan sehari hari, apakah harus melalui pengurus vihara atau blh lsg kasih kebante nya?
semoga ada yg memberikan penjelaan ini krn terkadang ingin melakukannya tp takut juga salah cara
terima kasih
dengan forum ini saya ingn belajar banyak, semoga kalian semua bisa memberikn infĂ
point
1. maklum pertanyaan ini memang terdengar konyol tapi inilah pertanyaanya
kalau di vihara apakah kita bebas mempersembahkan buah2an dan bunga setiap waktu dialtar buddha? atau memang ada hari nya br boleh memberikan persembahan buah2an dan karangan bungga di depan altar buddha?
2. jika saya ingin mempersembahan dana kepda bhikkhu entah dalam jubah atau pun kebutuhan sehari hari, apakah harus melalui pengurus vihara atau blh lsg kasih kebante nya?
semoga ada yg memberikan penjelaan ini krn terkadang ingin melakukannya tp takut juga salah cara
terima kasih
5
Buddhisme untuk Pemula / _/\_ mohon memberikan wawawsan
« on: 28 January 2012, 02:50:27 PM »
mohon memberikan wawawsan, karena pengetahuan agama buddha saya sangat rendah, dengan pengetahuan anda semua semoga bisa mengisi pengatahun sedikit dharma ini
kalau ada pertanyaan yg salah mohon di maklumi
apakah dalam agama buddha kita sebagai manusia, kehidupan ini sering di uji atau di kenakan cobaan dalam hidup ?
dengan kata lain apakah sang buddha pernah mencobai umatnya ?
bagaikan manusia seperti wayang yg di mainkan oleh dalangnya ?
apakah tiap buddha yang lahir di dunia ini akan selalu lahir di india, di taman lumbini ?
apakah saat kehadiran yang Ariya Maitrey jd Buddha , bumi ini akan kembali ke jaman purba ?
jika ada sepasang suami istri yang belum dikaruniakan anak, apakah hal ini ada sebabnya ?
atau mungkin karena janin blm ada kecocokan karma dengan org tersebut ( suami - istri )
dalam dharma buddha, sang Buddha sering mencritakan tentang moral jangan sampai di pandang rendah oleh para
bijaksana, yang saya ingin tanyakan,... apakah moral itu dan siapakah para bijaksana itu ?
semoga ada yg memberikan sebuah wawasan
kalau ada pertanyaan yg salah mohon di maklumi
apakah dalam agama buddha kita sebagai manusia, kehidupan ini sering di uji atau di kenakan cobaan dalam hidup ?
dengan kata lain apakah sang buddha pernah mencobai umatnya ?
bagaikan manusia seperti wayang yg di mainkan oleh dalangnya ?
apakah tiap buddha yang lahir di dunia ini akan selalu lahir di india, di taman lumbini ?
apakah saat kehadiran yang Ariya Maitrey jd Buddha , bumi ini akan kembali ke jaman purba ?
jika ada sepasang suami istri yang belum dikaruniakan anak, apakah hal ini ada sebabnya ?
atau mungkin karena janin blm ada kecocokan karma dengan org tersebut ( suami - istri )
dalam dharma buddha, sang Buddha sering mencritakan tentang moral jangan sampai di pandang rendah oleh para
bijaksana, yang saya ingin tanyakan,... apakah moral itu dan siapakah para bijaksana itu ?
semoga ada yg memberikan sebuah wawasan
6
Buddhisme untuk Pemula / tanya nama 5 pertapa
« on: 05 January 2012, 04:25:43 PM »
saudara sedharma semuanya
saya pengen tanya , ada yg tahu ga nama 5 pertapa yg pertama kali sangbuddha ajarkan dharma di taman isi rusapatana... dan ada jalan cerita dharmanya ga ?
terima kasih
saya pengen tanya , ada yg tahu ga nama 5 pertapa yg pertama kali sangbuddha ajarkan dharma di taman isi rusapatana... dan ada jalan cerita dharmanya ga ?
terima kasih
7
Lingkungan / benarkah dharma buddha menjadi kabur akibat akibat ini ?
« on: 28 December 2011, 04:16:40 PM »
banyak org yang tidak bs membedakan vihara dan kelenteng
khususnya non buddhihst, yang tidak bisa menbedakan mana buddha dan konghucu, tao dsbnya
saya sering mendapatkan pertanyaan seperti ini
kenapa umat buddha ada sembayang kuburan dan bakaran kertas uang, rumah, hp ,pembantu ?
bukankah itu pemborosan dan emg disana ga ada rumah dan hanya ada kavlign ?.
jangan2 bentar lagi ada kertas yang di bakar dalam bentuk klaving ...utk di kirim kesana.
kenapa vihara2 rata2 bentuk rumah nya seperti bangunan cina dan tulisan cina
apakah ajaran buddha di indo hanya milik org cina ?
dengan pertanya ini yg saya dapat
bagaimana menurut saudara sekalian semua
apakah benar dharma buddha menjadi ngawur akibat pengabungan agam2 lain dibawah naungan nama BUDDHa ?
mohon pengetahuannya
khususnya non buddhihst, yang tidak bisa menbedakan mana buddha dan konghucu, tao dsbnya
saya sering mendapatkan pertanyaan seperti ini
kenapa umat buddha ada sembayang kuburan dan bakaran kertas uang, rumah, hp ,pembantu ?
bukankah itu pemborosan dan emg disana ga ada rumah dan hanya ada kavlign ?.
jangan2 bentar lagi ada kertas yang di bakar dalam bentuk klaving ...utk di kirim kesana.
kenapa vihara2 rata2 bentuk rumah nya seperti bangunan cina dan tulisan cina
apakah ajaran buddha di indo hanya milik org cina ?
dengan pertanya ini yg saya dapat
bagaimana menurut saudara sekalian semua
apakah benar dharma buddha menjadi ngawur akibat pengabungan agam2 lain dibawah naungan nama BUDDHa ?
mohon pengetahuannya
8
Meditasi / ask meditasi
« on: 20 December 2011, 07:07:31 PM »
mohon pencerahanya
saya mau tanya karena saya masih awam soal meditasi , kalau saya meditisa baru 10 menit dan tidak betah . apakahh dalam kasus ini kita boleh tetap memaksakan diri untuk bertahan lebih lama ? dan ada efecnya ?
kenapa yah kalau meditas segala kekuatiran itu tiba2 muncul dalam pikiran ? dan jantung deg2an
apakah meditasi boleh di ruangan yang gelap sama sekali tidak ada lampu ?
semoga para sesepuh bisa memberikan wawasan
saya mau tanya karena saya masih awam soal meditasi , kalau saya meditisa baru 10 menit dan tidak betah . apakahh dalam kasus ini kita boleh tetap memaksakan diri untuk bertahan lebih lama ? dan ada efecnya ?
kenapa yah kalau meditas segala kekuatiran itu tiba2 muncul dalam pikiran ? dan jantung deg2an
apakah meditasi boleh di ruangan yang gelap sama sekali tidak ada lampu ?
semoga para sesepuh bisa memberikan wawasan
9
Buddhisme untuk Pemula / apakah ajaran buddha udah melenceng atau sayanya yg terlalu bodoh ?
« on: 16 December 2011, 01:16:07 PM »
aloo semuanya ..
dengan pertanyaan ini semoga saudara semua yg ngerti agama buddha bisa memberikan saya wawasan ttg agama buddha
saya dah lama tidak ke vihara ataupun mambaca buku dhamma lagi.
kemaren saya dengar dari teman yg sering ke thailand, disana katanya ada upacara pencucian dosa selama 7 hari sama bhikkhu . dan saya ingin tanya apakah ini benar ?
ada lagi di vihara jakarta yang bantenya lgs dari thailand mengadakan meditasi lampu . apakah itu ada ?
ada lagi di thailand bhante disana bs hadir dalam ritual ga jelas seperti, org kesurupan dewa - dewi ?
sorry.. saya tidak bisa begitu bagus bertanya kerena agama buddha saya emang cetek bangat.
kalau ada yg ngerti maksud saya, mohon kasih wawasan buat saya., saya yg terlalu bodoh dalam agama buddha atau emang ajaran buddha udah begitu melenceng begitu jauh
terima kasih saudara... sudihnya memberikan saya pengetahuan ini
dengan pertanyaan ini semoga saudara semua yg ngerti agama buddha bisa memberikan saya wawasan ttg agama buddha
saya dah lama tidak ke vihara ataupun mambaca buku dhamma lagi.
kemaren saya dengar dari teman yg sering ke thailand, disana katanya ada upacara pencucian dosa selama 7 hari sama bhikkhu . dan saya ingin tanya apakah ini benar ?
ada lagi di vihara jakarta yang bantenya lgs dari thailand mengadakan meditasi lampu . apakah itu ada ?
ada lagi di thailand bhante disana bs hadir dalam ritual ga jelas seperti, org kesurupan dewa - dewi ?
sorry.. saya tidak bisa begitu bagus bertanya kerena agama buddha saya emang cetek bangat.
kalau ada yg ngerti maksud saya, mohon kasih wawasan buat saya., saya yg terlalu bodoh dalam agama buddha atau emang ajaran buddha udah begitu melenceng begitu jauh
terima kasih saudara... sudihnya memberikan saya pengetahuan ini
10
Lingkungan / Melawan Agama dengan Agama
« on: 28 February 2008, 07:12:18 AM »
Oleh Anick H.T.
11/06/2007
Kasus ini menunjukkan, ketika agama tak lagi tampil dengan wajah damai dan memanusiakan manusia, ia akan cenderung ditinggalkan pemeluknya. Ketika ia cenderung kaku dan tak berkompromi dengan konteks, ia akan kehilangan fungsi profetisnya. Ketika yang dominan muncul dari agama adalah institusinya, maka yang bicara adalah politik identitas, relasi kekuasaan.
14 Oktober 1956, Dr. Bhimarao Ambedkar, bapak konstitusi India, menyatakan diri keluar dari Hindu, agama yang melekat pada dirinya sejak lahir, dan memasuki gerbang agama baru, Buddha. Setelah melalui proses pencarian dan pengkajian yang panjang, hari itu ia sampai pada kesimpulan bahwa ia tidak bisa berharap lagi dari agama yang dianggap telah menjeratnya itu.
Baginya, Hinduisme di India tidak bisa dilepaskan dari sistem kasta, dan sistem kasta itulah yang menjeratnya sebagai warga Dalit (warga yang dianggap setengah manusia, di bawah warga berkasta).
Baginya, ketika agama melanggengkan penindasan, ia tak bermakna lagi sebagai agama. Ketika suatu agama tak lagi membebaskan kemanusiaan, jawabannya adalah: tinggalkan agama itu. Secara simbolis, perpindahannya ke Buddha adalah bentuk perlawanan terhadap diskriminasi ratusan tahun yang dialami kaumnya.
Tentu tak semua warga Hindu sepakat dengan Ambedkar. Sindiran Ambedkar terutama ditujukan pada sekelompok kaum fundamentalis Hindu yang mengembangkan semangat puritan yang disebut Hindutva. Spirit Hindutva ini pula yang dianggap ikut melanggengkan konflik antaragama di India. Spirit ini menegaskan penegasian terhadap orang dan agama lain (otherizing). Bagi mereka, India adalah Hindu, dan Hindu adalah India. Karena itu penganut agama lain harus diposisikan sebagai warga kelas dua.
Meski Hindutva tak tampak dominan di tingkat Hindu-kota dan warga India modern, namun gerakan ini sangat nyaring disuarakan dan ikut memengaruhi pelanggengan konflik dan diskriminasi di seantero India, terutama diskriminasi yang berbasis sistem kasta. Hasilnya, resistensi terhadap Hinduisme menjadi alat perlawanan kaum pinggiran. Dan bisa jadi kita akan terkesiap mendengar fakta yang baru terjadi beberapa hari lalu.
Memperingati 50 tahun konversi Ambedkar ke agama Buddha, lebih dari 50.000 orang berduyun-duyun mendatangi arena balap di Mumbai, Mahalaxmi, Minggu, 27 Mei lalu. Mereka menyelenggarakan upacara yang disebut Dhamma Deeksha. Mereka datang dari berbagai negara bagian di India untuk satu tujuan: menyatakan diri bukan bagian dari Hindu, lalu memeluk Buddha sebagai pilihan agama mereka.
Meski sebagian mereka juga tak mengaku beragama Hindu, tapi mereka merasa bahwa selama ini para pemimpin Hindu memperlakukan mereka sebagai bagian dari Hindu, dan karena itu penindasan terhadap mereka mendapat pengesahan. Ini adalah perpindahan agama paling massif yang terjadi dalam sejarah India modern. Oktober tahun lalu, acara serupa melibatkan sekitar 15.000 orang.
Mereka merasa lahir kembali sebagai manusia. Dan mereka memilih agama Buddha sebagai tempat berteduh. Justru karena Buddha adalah agama tanpa dorongan proselitisasi yang cenderung politis. Justru karena agama Buddha tidak terlalu peduli dengan aspek kelembagaan sebagai agama. Dan yang lebih penting, agama Budha dianggap memberi jawaban yang sangat mengena tentang kesetaraan dan keadilan antarmanusia.
Kasus ini menunjukkan, ketika agama tak lagi tampil dengan wajah damai dan memanusiakan manusia, ia akan cenderung ditinggalkan pemeluknya. Ketika ia cenderung kaku dan tak berkompromi dengan konteks, ia akan kehilangan fungsi profetisnya. Ketika yang dominan muncul dari agama adalah institusinya, maka yang bicara adalah politik identitas, relasi kekuasaan.
Yang menarik, masyarakat India menyikapi konversi ini sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja. Meski reaksi juga bermunculan dari kalangan pemimpin Hindu, namun tak terdengar kasus konflik dengan alasan konversi ini. Sebagai negara demokratis, India adalah contoh bagi kita. Memilih agama, atau memilih tidak beragama, adalah hak setiap warga negara.
Meski konstitusi Indonesia juga sudah menjamin hak ini, sejauh ini konversi masih menjadi masalah besar di negeri ini. Alih-alih menjadi bahan kritik ke dalam dan media introspeksi tiap-tiap agama, sering kali kita justru menyalahkan dan mempersekusi seseorang yang pindah dari agama kita.
11/06/2007
Kasus ini menunjukkan, ketika agama tak lagi tampil dengan wajah damai dan memanusiakan manusia, ia akan cenderung ditinggalkan pemeluknya. Ketika ia cenderung kaku dan tak berkompromi dengan konteks, ia akan kehilangan fungsi profetisnya. Ketika yang dominan muncul dari agama adalah institusinya, maka yang bicara adalah politik identitas, relasi kekuasaan.
14 Oktober 1956, Dr. Bhimarao Ambedkar, bapak konstitusi India, menyatakan diri keluar dari Hindu, agama yang melekat pada dirinya sejak lahir, dan memasuki gerbang agama baru, Buddha. Setelah melalui proses pencarian dan pengkajian yang panjang, hari itu ia sampai pada kesimpulan bahwa ia tidak bisa berharap lagi dari agama yang dianggap telah menjeratnya itu.
Baginya, Hinduisme di India tidak bisa dilepaskan dari sistem kasta, dan sistem kasta itulah yang menjeratnya sebagai warga Dalit (warga yang dianggap setengah manusia, di bawah warga berkasta).
Baginya, ketika agama melanggengkan penindasan, ia tak bermakna lagi sebagai agama. Ketika suatu agama tak lagi membebaskan kemanusiaan, jawabannya adalah: tinggalkan agama itu. Secara simbolis, perpindahannya ke Buddha adalah bentuk perlawanan terhadap diskriminasi ratusan tahun yang dialami kaumnya.
Tentu tak semua warga Hindu sepakat dengan Ambedkar. Sindiran Ambedkar terutama ditujukan pada sekelompok kaum fundamentalis Hindu yang mengembangkan semangat puritan yang disebut Hindutva. Spirit Hindutva ini pula yang dianggap ikut melanggengkan konflik antaragama di India. Spirit ini menegaskan penegasian terhadap orang dan agama lain (otherizing). Bagi mereka, India adalah Hindu, dan Hindu adalah India. Karena itu penganut agama lain harus diposisikan sebagai warga kelas dua.
Meski Hindutva tak tampak dominan di tingkat Hindu-kota dan warga India modern, namun gerakan ini sangat nyaring disuarakan dan ikut memengaruhi pelanggengan konflik dan diskriminasi di seantero India, terutama diskriminasi yang berbasis sistem kasta. Hasilnya, resistensi terhadap Hinduisme menjadi alat perlawanan kaum pinggiran. Dan bisa jadi kita akan terkesiap mendengar fakta yang baru terjadi beberapa hari lalu.
Memperingati 50 tahun konversi Ambedkar ke agama Buddha, lebih dari 50.000 orang berduyun-duyun mendatangi arena balap di Mumbai, Mahalaxmi, Minggu, 27 Mei lalu. Mereka menyelenggarakan upacara yang disebut Dhamma Deeksha. Mereka datang dari berbagai negara bagian di India untuk satu tujuan: menyatakan diri bukan bagian dari Hindu, lalu memeluk Buddha sebagai pilihan agama mereka.
Meski sebagian mereka juga tak mengaku beragama Hindu, tapi mereka merasa bahwa selama ini para pemimpin Hindu memperlakukan mereka sebagai bagian dari Hindu, dan karena itu penindasan terhadap mereka mendapat pengesahan. Ini adalah perpindahan agama paling massif yang terjadi dalam sejarah India modern. Oktober tahun lalu, acara serupa melibatkan sekitar 15.000 orang.
Mereka merasa lahir kembali sebagai manusia. Dan mereka memilih agama Buddha sebagai tempat berteduh. Justru karena Buddha adalah agama tanpa dorongan proselitisasi yang cenderung politis. Justru karena agama Buddha tidak terlalu peduli dengan aspek kelembagaan sebagai agama. Dan yang lebih penting, agama Budha dianggap memberi jawaban yang sangat mengena tentang kesetaraan dan keadilan antarmanusia.
Kasus ini menunjukkan, ketika agama tak lagi tampil dengan wajah damai dan memanusiakan manusia, ia akan cenderung ditinggalkan pemeluknya. Ketika ia cenderung kaku dan tak berkompromi dengan konteks, ia akan kehilangan fungsi profetisnya. Ketika yang dominan muncul dari agama adalah institusinya, maka yang bicara adalah politik identitas, relasi kekuasaan.
Yang menarik, masyarakat India menyikapi konversi ini sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja. Meski reaksi juga bermunculan dari kalangan pemimpin Hindu, namun tak terdengar kasus konflik dengan alasan konversi ini. Sebagai negara demokratis, India adalah contoh bagi kita. Memilih agama, atau memilih tidak beragama, adalah hak setiap warga negara.
Meski konstitusi Indonesia juga sudah menjamin hak ini, sejauh ini konversi masih menjadi masalah besar di negeri ini. Alih-alih menjadi bahan kritik ke dalam dan media introspeksi tiap-tiap agama, sering kali kita justru menyalahkan dan mempersekusi seseorang yang pindah dari agama kita.
11
Diskusi Umum / karma itu kenyataan atau teori ?
« on: 18 September 2007, 03:04:37 AM »
rekan-rekan sedharma.
kita mengenal dan mengakui adanya hukum karma yg diajarkan oleh Sang Buddha.
apakah selama ini juga kita menganut sistem yg mana. mengakui kenyataan adanya hukum karma atau hanya sebagai teori ?
kita mengenal dan mengakui adanya hukum karma yg diajarkan oleh Sang Buddha.
apakah selama ini juga kita menganut sistem yg mana. mengakui kenyataan adanya hukum karma atau hanya sebagai teori ?
12
Tolong ! / minta info
« on: 17 September 2007, 03:19:24 AM »
rekan sedharma
saya minta info donk...ada ga sih chanting agama Buddha seperti chant of metta
kalau ada musik seperti itu tolong kasih judulnya yah buat relaxation
thanx
saya minta info donk...ada ga sih chanting agama Buddha seperti chant of metta
kalau ada musik seperti itu tolong kasih judulnya yah buat relaxation
thanx
14
Diskusi Umum / beda sutra mahayana dan theravada
« on: 11 September 2007, 09:41:30 AM »
kepada rekan yg terhormat
minta pencerahannya
yg menjadi pertanyaan saya adalah sbb :
1.Sang Buddha semasa hidup pernah menceritakan ttg Buddha Amitabah, Avalokitesvara, Ksitigarbha dll
banyak yg meragukan dan jg banyak yg percaya hal ini.
yg saya ingin tanyakan sebab apa dan kenapa Sang Buddha Sakyamuni menceritakan aliran mahayana Buddha Amitabah tentang tanah suci. atau apakah Buddha alam lain susah utk di masukin umat Buddha ?
2.dalam sutra mahayana sll membawa berkah dan hampir sll ada mantra mislnya
di baca sampai ke sekian kali akan membawa berkah lahir dialam tanah suci dsb
dan kenapa Sang Buddha sendiri tidak menceritakan kalau baca sutra theravada akan lahir dialamNYa ?
3.minta pencerahannya
semoga pertanyaan ini tidak terkesan konyol dan rekan2 mau memberikan pengertian
tq
minta pencerahannya
yg menjadi pertanyaan saya adalah sbb :
1.Sang Buddha semasa hidup pernah menceritakan ttg Buddha Amitabah, Avalokitesvara, Ksitigarbha dll
banyak yg meragukan dan jg banyak yg percaya hal ini.
yg saya ingin tanyakan sebab apa dan kenapa Sang Buddha Sakyamuni menceritakan aliran mahayana Buddha Amitabah tentang tanah suci. atau apakah Buddha alam lain susah utk di masukin umat Buddha ?
2.dalam sutra mahayana sll membawa berkah dan hampir sll ada mantra mislnya
di baca sampai ke sekian kali akan membawa berkah lahir dialam tanah suci dsb
dan kenapa Sang Buddha sendiri tidak menceritakan kalau baca sutra theravada akan lahir dialamNYa ?
3.minta pencerahannya
semoga pertanyaan ini tidak terkesan konyol dan rekan2 mau memberikan pengertian
tq
15
Politik, ekonomi, Sosial dan budaya Umum / sekarang, memberi pengemis uang akan kena denda sesuai pemda DKI
« on: 11 September 2007, 07:14:26 AM »
http://www.kompas.com/ buka metropolitan
Pages: [1] 2