Ada itu Zat ?
bisa bro definisikan Zat itu ? apakah Zat itu merupakan unsur kimia ?
saya ulangi pertanyaan :
apakah DZAT itu merupakan UNSUR KIMIA ?
apakah DZAT itu memiliki MASSA ?
apakah DZAT itu menempati RUANG DAN WAKTU ?
bagaimana dzat bisa menyebabkan unsur kimia ?saya ulangi pertanyaan :
apakah DZAT itu merupakan UNSUR KIMIA ?
apakah DZAT itu memiliki MASSA ?
apakah DZAT itu menempati RUANG DAN WAKTU ?
dzat bukanlah unsur kimia, tetapi adanya unsur kimia disebabkan oleh dzat
dzat tidak memiliki massa. tetapi adanya massa disebabkan oleh dzat
dzat itu tidak menempati ruang dan waktu, karena tempat itu sendiri yang disajikan oleh dzat
[at] dewa19:
yup, saya post ini untuk menjawab umat buddha yang bingung kalo nda ada tuhan pencipta lantas mengapa makhluk hidup bisa begitu kompleks.
kalo sodara bilang tuhan itu ada, it's no problem. (di judul yang saya maksud tuhan pencipta)
bro 42, setau saya Dzat itu sebutan, untuk ke ESA-an/ atau ke Manunggalan
,
jd tidak bisa di logika kan dengan logika manusia/ tidak bisa di petakan dengan akal pikiran.
Saya setuju dengan ungkapan dewa 19. tapi, satu hal. apakah anda yakin, yang anda lihat,ketahui, dan cicipi, lepas dari sebuah ilusi semata?
Bro deva, Sring yg tanya, kalau zat mnyebbkan sesuatu, maka apa yg menyebbkn dzat itu ada?? Akibat dsebbkan oleh sebab1 dan sebab satu disebbkan oleh sebb2 sblumnya? Bgaimana tggapanmu?
apa itu Ada ? dan bagaimana Ada bisa exist tanpa diciptakan ?Bro deva, Sring yg tanya, kalau zat mnyebbkan sesuatu, maka apa yg menyebbkn dzat itu ada?? Akibat dsebbkan oleh sebab1 dan sebab satu disebbkan oleh sebb2 sblumnya? Bgaimana tggapanmu?
dzat tidak ada yang menciptakan. karena dzat adalalah Ada. sedangkan Ada itu tidak ada yang menciptakan. tetapi manusia telah diciptakan oleh "Yang Ada".
apa itu Ada ? dan bagaimana Ada bisa exist tanpa diciptakan ?Bro deva, Sring yg tanya, kalau zat mnyebbkan sesuatu, maka apa yg menyebbkn dzat itu ada?? Akibat dsebbkan oleh sebab1 dan sebab satu disebbkan oleh sebb2 sblumnya? Bgaimana tggapanmu?
dzat tidak ada yang menciptakan. karena dzat adalalah Ada. sedangkan Ada itu tidak ada yang menciptakan. tetapi manusia telah diciptakan oleh "Yang Ada".
[at] bro deva19.apa itu Ada ? dan bagaimana Ada bisa exist tanpa diciptakan ?Bro deva, Sring yg tanya, kalau zat mnyebbkan sesuatu, maka apa yg menyebbkn dzat itu ada?? Akibat dsebbkan oleh sebab1 dan sebab satu disebbkan oleh sebb2 sblumnya? Bgaimana tggapanmu?
dzat tidak ada yang menciptakan. karena dzat adalalah Ada. sedangkan Ada itu tidak ada yang menciptakan. tetapi manusia telah diciptakan oleh "Yang Ada".
untuk mendapatkan jawaban pertanyaan tersebut, anda harus menjawab pertanyaan berikut :
"jika umat budha yakin bahwa alam semesta ini tidak ciptakan. (benar kan?) maka bagaimana alam bisa exist tanpa diciptakan?"
untuk mendapatkan jawaban pertanyaan tersebut, anda harus menjawab pertanyaan berikut :
"jika umat budha yakin bahwa alam semesta ini tidak diciptakan. (benar kan?) maka bagaimana alam bisa exist tanpa diciptakan?"
Ini adalah premis (sesuatu yang dianggap benar keberadaannya) para theis.Bro deva, Sring yg tanya, kalau zat mnyebbkan sesuatu, maka apa yg menyebbkn dzat itu ada?? Akibat dsebbkan oleh sebab1 dan sebab satu disebbkan oleh sebb2 sblumnya? Bgaimana tggapanmu?
dzat tidak ada yang menciptakan. karena dzat adalalah Ada. sedangkan Ada itu tidak ada yang menciptakan. tetapi manusia telah diciptakan oleh "Yang Ada".
apa itu Ada ? dan bagaimana Ada bisa exist tanpa diciptakan ?Bro deva, Sring yg tanya, kalau zat mnyebbkan sesuatu, maka apa yg menyebbkn dzat itu ada?? Akibat dsebbkan oleh sebab1 dan sebab satu disebbkan oleh sebb2 sblumnya? Bgaimana tggapanmu?
dzat tidak ada yang menciptakan. karena dzat adalalah Ada. sedangkan Ada itu tidak ada yang menciptakan. tetapi manusia telah diciptakan oleh "Yang Ada".
untuk mendapatkan jawaban pertanyaan tersebut, anda harus menjawab pertanyaan berikut :
"jika umat budha yakin bahwa alam semesta ini tidak ciptakan. (benar kan?) maka bagaimana alam bisa exist tanpa diciptakan?"
inilah contoh, hancurnya argumentasi ketiadaan tuhan. oleh karena itu, orang atheis dan budhis yang menganggap Tuhan tidak ada, tidak memiliki argumentasi yang benar. mereka bertanya, "kalau alam semesta ini diciptakan tuhan, maka siapa yang menciptakan tuhan?"
dan saya jawab "tuhan tidak ciptakan". merka bertanya "bagaimana tuhan bisa exist tanpa diciptakan?"
saya jawab "sebagaimana alam semesta bisa exist tanpa diciptakan" (tanpa diciptakan dalam keyakinan budhist). bagaimana alam semesta bisa exist tanpa dicptakan? yaitu semestinya umat budha yang menjawab, sebagaiman keyakinan mereka bahwa alam semsta tidak diciptakan.
seenak perutnya mengajukan pertanyaan kepada penganut agama yang percaya akan adanya tuhan, untuk mengejek dan membuat mereka bingung. tapi mereka sendiri, kalau ditanya dasar keyakinan mereka yang menyatakan bahwa "tuhan itu tidak ada", maka mereka sendiri bingung dan uring-uringan, seperti yang terlihat di thread ini. lihat dan perhatikan bahwa orang-orang yng tidak percaya adanya tuhan ini "tidak tahu dan bingung" kenapa tuhan tidak ada?
inilah contoh, hancurnya argumentasi ketiadaan tuhan. oleh karena itu, orang atheis dan budhis yang menganggap Tuhan tidak ada, tidak memiliki argumentasi yang benar. mereka bertanya, "kalau alam semesta ini diciptakan tuhan, maka siapa yang menciptakan tuhan?"back to topic bro..
dan saya jawab "tuhan tidak ciptakan". merka bertanya "bagaimana tuhan bisa exist tanpa diciptakan?"
saya jawab "sebagaimana alam semesta bisa exist tanpa diciptakan" (tanpa diciptakan dalam keyakinan budhist). bagaimana alam semesta bisa exist tanpa dicptakan? yaitu semestinya umat budha yang menjawab, sebagaiman keyakinan mereka bahwa alam semsta tidak diciptakan.
seenak perutnya mengajukan pertanyaan kepada penganut agama yang percaya akan adanya tuhan, untuk mengejek dan membuat mereka bingung. tapi mereka sendiri, kalau ditanya dasar keyakinan mereka yang menyatakan bahwa "tuhan itu tidak ada", maka mereka sendiri bingung dan uring-uringan, seperti yang terlihat di thread ini. lihat dan perhatikan bahwa orang-orang yng tidak percaya adanya tuhan ini "tidak tahu dan bingung" kenapa tuhan tidak ada?
Ini adalah premis (sesuatu yang dianggap benar keberadaannya) para theis.Bro deva, Sring yg tanya, kalau zat mnyebbkan sesuatu, maka apa yg menyebbkn dzat itu ada?? Akibat dsebbkan oleh sebab1 dan sebab satu disebbkan oleh sebb2 sblumnya? Bgaimana tggapanmu?
dzat tidak ada yang menciptakan. karena dzat adalalah Ada. sedangkan Ada itu tidak ada yang menciptakan. tetapi manusia telah diciptakan oleh "Yang Ada".
Hal ini bisa kita balik, jika ada sesuatu yang tidak diciptakan ( si Ada), bisa ada dengan sendirinya, maka kita juga bisa mengatakan bahwa semesta itu ada dengan sendirinya, tidak ada yang menciptakan.
Jadi mengapa harus menggunakan konsep si Ada yang tidak diciptakan, sementara ada konsep semesta yang tidak diciptakan.
Theis tidak pernah melihat adanya semesta yang tanpa diciptakan karena sudah terdoktrin dalam kitabnya bahwa ada yang menciptakan semesta
inilah contoh, hancurnya argumentasi ketiadaan tuhan. oleh karena itu, orang atheis dan budhis yang menganggap Tuhan tidak ada, tidak memiliki argumentasi yang benar. mereka bertanya, "kalau alam semesta ini diciptakan tuhan, maka siapa yang menciptakan tuhan?"back to topic bro..
dan saya jawab "tuhan tidak ciptakan". merka bertanya "bagaimana tuhan bisa exist tanpa diciptakan?"
saya jawab "sebagaimana alam semesta bisa exist tanpa diciptakan" (tanpa diciptakan dalam keyakinan budhist). bagaimana alam semesta bisa exist tanpa dicptakan? yaitu semestinya umat budha yang menjawab, sebagaiman keyakinan mereka bahwa alam semsta tidak diciptakan.
seenak perutnya mengajukan pertanyaan kepada penganut agama yang percaya akan adanya tuhan, untuk mengejek dan membuat mereka bingung. tapi mereka sendiri, kalau ditanya dasar keyakinan mereka yang menyatakan bahwa "tuhan itu tidak ada", maka mereka sendiri bingung dan uring-uringan, seperti yang terlihat di thread ini. lihat dan perhatikan bahwa orang-orang yng tidak percaya adanya tuhan ini "tidak tahu dan bingung" kenapa tuhan tidak ada?
bisakah anda menjawab ?
saya sudah katakan dari awal..inilah contoh, hancurnya argumentasi ketiadaan tuhan. oleh karena itu, orang atheis dan budhis yang menganggap Tuhan tidak ada, tidak memiliki argumentasi yang benar. mereka bertanya, "kalau alam semesta ini diciptakan tuhan, maka siapa yang menciptakan tuhan?"back to topic bro..
dan saya jawab "tuhan tidak ciptakan". merka bertanya "bagaimana tuhan bisa exist tanpa diciptakan?"
saya jawab "sebagaimana alam semesta bisa exist tanpa diciptakan" (tanpa diciptakan dalam keyakinan budhist). bagaimana alam semesta bisa exist tanpa dicptakan? yaitu semestinya umat budha yang menjawab, sebagaiman keyakinan mereka bahwa alam semsta tidak diciptakan.
seenak perutnya mengajukan pertanyaan kepada penganut agama yang percaya akan adanya tuhan, untuk mengejek dan membuat mereka bingung. tapi mereka sendiri, kalau ditanya dasar keyakinan mereka yang menyatakan bahwa "tuhan itu tidak ada", maka mereka sendiri bingung dan uring-uringan, seperti yang terlihat di thread ini. lihat dan perhatikan bahwa orang-orang yng tidak percaya adanya tuhan ini "tidak tahu dan bingung" kenapa tuhan tidak ada?
bisakah anda menjawab ?
kenapa anda tidak bisa menjawab pertanyaan saya bro forte. apakah anda bodoh?
apa itu Ada ? dan bagaimana Ada bisa exist tanpa diciptakan ?Bro deva, Sring yg tanya, kalau zat mnyebbkan sesuatu, maka apa yg menyebbkn dzat itu ada?? Akibat dsebbkan oleh sebab1 dan sebab satu disebbkan oleh sebb2 sblumnya? Bgaimana tggapanmu?
dzat tidak ada yang menciptakan. karena dzat adalalah Ada. sedangkan Ada itu tidak ada yang menciptakan. tetapi manusia telah diciptakan oleh "Yang Ada".
untuk mendapatkan jawaban pertanyaan tersebut, anda harus menjawab pertanyaan berikut :
"jika umat budha yakin bahwa alam semesta ini tidak ciptakan. (benar kan?) maka bagaimana alam bisa exist tanpa diciptakan?"
Saya balik bertanya mengapa perlu diciptakan?
mungkin, umat budha tidak meyakini adanya Tuhan seperti yang digambarkan oleh umat agama samawi. karena umat agama samawi juga tidak banyak yang bisa mendeskripsikan tuhan dengan dengan tepat, sehingga mengangtarkan manusia untuk mengenal Nya.
di sini, saya menyatakan bahwa "Tuhan itu Ada". kenapa? apa argumentasinya? itu tidak butuh argumentasi, karena Ada itulah yang didefinisikan sebagai Tuhan.
Dzat Yang Maha Sempurna itu Ada.
apa argumentasinya?
Tidak perlu argumentasi. Karena Ada adalah yang didefiniskan sebagai Dzat Yang Maha sempurna itu sendiri. Jadi, Ada adalah Dzat Yang Maha Sempurna.
Siapa yang mendefinisikannya?
Siapapun yang telah melihat Ada, maka ia tahu bahwa Ada itu Maha Sempurna.
Apakah Ada dapat dilihat?
Tentu. Bukankah Ada telah terlihat? tentu saja. bahkan Ada lebih jelas dari pada gunung Himalaya.
apakah Ada dapat dilihat dengan mata?
mustahil. gunung, bulan, matahari, bumi, dan semacamnya, semua itu bisa dilhat oleh mata kepala. tetapi Ada, tak mungkin dilihat dengan mata, sebagamana udara yang tak dapat dilihat dengan mata.
bila tidak bisa dilihat dengan mata, lalu dengan apa kita melihat Ada? dengan akal.
perhatikan semua yang ada, ada gunung, ada pohon, ada batu, ada bumi, dan semacamnya, semua itu terkena perubaha, merupakan dukha, anicca dan anatta. ketika gunung hancur, apakah Ada ikut hancur?
"engkau adalah manusia". dan ketika engkau mati, apakah manusia juga mati?
inilah contoh, hancurnya argumentasi ketiadaan tuhan. oleh karena itu, orang atheis dan budhis yang menganggap Tuhan tidak ada, tidak memiliki argumentasi yang benar. mereka bertanya, "kalau alam semesta ini diciptakan tuhan, maka siapa yang menciptakan tuhan?"perasaan selama ini yang seenak perut itu anda sendiri deh dengan bermain logika tapi kok logika anda sendiri tidak pernah jalan dan berhasil membuktikan logika nada.
dan saya jawab "tuhan tidak ciptakan". merka bertanya "bagaimana tuhan bisa exist tanpa diciptakan?"
saya jawab "sebagaimana alam semesta bisa exist tanpa diciptakan" (tanpa diciptakan dalam keyakinan budhist). bagaimana alam semesta bisa exist tanpa dicptakan? yaitu semestinya umat budha yang menjawab, sebagaiman keyakinan mereka bahwa alam semsta tidak diciptakan.
seenak perutnya mengajukan pertanyaan kepada penganut agama yang percaya akan adanya tuhan, untuk mengejek dan membuat mereka bingung. tapi mereka sendiri, kalau ditanya dasar keyakinan mereka yang menyatakan bahwa "tuhan itu tidak ada", maka mereka sendiri bingung dan uring-uringan, seperti yang terlihat di thread ini. lihat dan perhatikan bahwa orang-orang yng tidak percaya adanya tuhan ini "tidak tahu dan bingung" kenapa tuhan tidak ada?
saya sudah katakan dari awal..inilah contoh, hancurnya argumentasi ketiadaan tuhan. oleh karena itu, orang atheis dan budhis yang menganggap Tuhan tidak ada, tidak memiliki argumentasi yang benar. mereka bertanya, "kalau alam semesta ini diciptakan tuhan, maka siapa yang menciptakan tuhan?"back to topic bro..
dan saya jawab "tuhan tidak ciptakan". merka bertanya "bagaimana tuhan bisa exist tanpa diciptakan?"
saya jawab "sebagaimana alam semesta bisa exist tanpa diciptakan" (tanpa diciptakan dalam keyakinan budhist). bagaimana alam semesta bisa exist tanpa dicptakan? yaitu semestinya umat budha yang menjawab, sebagaiman keyakinan mereka bahwa alam semsta tidak diciptakan.
seenak perutnya mengajukan pertanyaan kepada penganut agama yang percaya akan adanya tuhan, untuk mengejek dan membuat mereka bingung. tapi mereka sendiri, kalau ditanya dasar keyakinan mereka yang menyatakan bahwa "tuhan itu tidak ada", maka mereka sendiri bingung dan uring-uringan, seperti yang terlihat di thread ini. lihat dan perhatikan bahwa orang-orang yng tidak percaya adanya tuhan ini "tidak tahu dan bingung" kenapa tuhan tidak ada?
bisakah anda menjawab ?
kenapa anda tidak bisa menjawab pertanyaan saya bro forte. apakah anda bodoh?
saya bertanya duluan.. maka anda yang menjawab
dan ANDA JUGA BERJANJI TIDAK MENGGUNAKAN KATA2 KASAR ?
terus apa definisi BODOH ?
bisakah anda berlaku gentle ?
tidak bosankah anda mengatakan orang lain BODOH untuk menutupi KEBODOHAN sendiri ?
ternyata ada umat budhis yang bisa menangkap jawaban dan pertanyaan saya. ternyata tidak semua orang bodoh. ada juga yang pintar, contohnya ini :Ini adalah premis (sesuatu yang dianggap benar keberadaannya) para theis.Bro deva, Sring yg tanya, kalau zat mnyebbkan sesuatu, maka apa yg menyebbkn dzat itu ada?? Akibat dsebbkan oleh sebab1 dan sebab satu disebbkan oleh sebb2 sblumnya? Bgaimana tggapanmu?
dzat tidak ada yang menciptakan. karena dzat adalalah Ada. sedangkan Ada itu tidak ada yang menciptakan. tetapi manusia telah diciptakan oleh "Yang Ada".
Hal ini bisa kita balik, jika ada sesuatu yang tidak diciptakan ( si Ada), bisa ada dengan sendirinya, maka kita juga bisa mengatakan bahwa semesta itu ada dengan sendirinya, tidak ada yang menciptakan.
Jadi mengapa harus menggunakan konsep si Ada yang tidak diciptakan, sementara ada konsep semesta yang tidak diciptakan.
Theis tidak pernah melihat adanya semesta yang tanpa diciptakan karena sudah terdoktrin dalam kitabnya bahwa ada yang menciptakan semesta
anda pintar. jika dikatakan bahwa alam semesta bisa ada dengan sendirinya, maka kenapa Ada tidak bisa dinyatakan ada dengan sendirinya. soal kenapa harus menggunakan konsep Ada? karena kita sedang membicarakan soal ada dan tiada. bukankah alam semesta itu Ada? dan apakah Ada itu alam semesta?
buat apa bro ?saya sudah katakan dari awal..inilah contoh, hancurnya argumentasi ketiadaan tuhan. oleh karena itu, orang atheis dan budhis yang menganggap Tuhan tidak ada, tidak memiliki argumentasi yang benar. mereka bertanya, "kalau alam semesta ini diciptakan tuhan, maka siapa yang menciptakan tuhan?"back to topic bro..
dan saya jawab "tuhan tidak ciptakan". merka bertanya "bagaimana tuhan bisa exist tanpa diciptakan?"
saya jawab "sebagaimana alam semesta bisa exist tanpa diciptakan" (tanpa diciptakan dalam keyakinan budhist). bagaimana alam semesta bisa exist tanpa dicptakan? yaitu semestinya umat budha yang menjawab, sebagaiman keyakinan mereka bahwa alam semsta tidak diciptakan.
seenak perutnya mengajukan pertanyaan kepada penganut agama yang percaya akan adanya tuhan, untuk mengejek dan membuat mereka bingung. tapi mereka sendiri, kalau ditanya dasar keyakinan mereka yang menyatakan bahwa "tuhan itu tidak ada", maka mereka sendiri bingung dan uring-uringan, seperti yang terlihat di thread ini. lihat dan perhatikan bahwa orang-orang yng tidak percaya adanya tuhan ini "tidak tahu dan bingung" kenapa tuhan tidak ada?
bisakah anda menjawab ?
kenapa anda tidak bisa menjawab pertanyaan saya bro forte. apakah anda bodoh?
saya bertanya duluan.. maka anda yang menjawab
dan ANDA JUGA BERJANJI TIDAK MENGGUNAKAN KATA2 KASAR ?
terus apa definisi BODOH ?
bisakah anda berlaku gentle ?
tidak bosankah anda mengatakan orang lain BODOH untuk menutupi KEBODOHAN sendiri ?
justru saya yang tanya, kalo anda gentel, kita debatnya di darat ajah! tuh alamt saya ada jelas, tertera di forum saya. no. hp saya juga ada. beapa no.hp kamu?
"engkau adalah manusia". dan ketika engkau mati, apakah engkau masih ada?
lihat dan perhatikan bahwa orang-orang yng tidak percaya adanya tuhan ini "tidak tahu dan bingung" kenapa tuhan tidak ada?
seperti biasa main tantang2an jadi ajang premanisasi nih thread =))iya..
buat apa bro ?saya sudah katakan dari awal..inilah contoh, hancurnya argumentasi ketiadaan tuhan. oleh karena itu, orang atheis dan budhis yang menganggap Tuhan tidak ada, tidak memiliki argumentasi yang benar. mereka bertanya, "kalau alam semesta ini diciptakan tuhan, maka siapa yang menciptakan tuhan?"back to topic bro..
dan saya jawab "tuhan tidak ciptakan". merka bertanya "bagaimana tuhan bisa exist tanpa diciptakan?"
saya jawab "sebagaimana alam semesta bisa exist tanpa diciptakan" (tanpa diciptakan dalam keyakinan budhist). bagaimana alam semesta bisa exist tanpa dicptakan? yaitu semestinya umat budha yang menjawab, sebagaiman keyakinan mereka bahwa alam semsta tidak diciptakan.
seenak perutnya mengajukan pertanyaan kepada penganut agama yang percaya akan adanya tuhan, untuk mengejek dan membuat mereka bingung. tapi mereka sendiri, kalau ditanya dasar keyakinan mereka yang menyatakan bahwa "tuhan itu tidak ada", maka mereka sendiri bingung dan uring-uringan, seperti yang terlihat di thread ini. lihat dan perhatikan bahwa orang-orang yng tidak percaya adanya tuhan ini "tidak tahu dan bingung" kenapa tuhan tidak ada?
bisakah anda menjawab ?
kenapa anda tidak bisa menjawab pertanyaan saya bro forte. apakah anda bodoh?
saya bertanya duluan.. maka anda yang menjawab
dan ANDA JUGA BERJANJI TIDAK MENGGUNAKAN KATA2 KASAR ?
terus apa definisi BODOH ?
bisakah anda berlaku gentle ?
tidak bosankah anda mengatakan orang lain BODOH untuk menutupi KEBODOHAN sendiri ?
justru saya yang tanya, kalo anda gentel, kita debatnya di darat ajah! tuh alamt saya ada jelas, tertera di forum saya. no. hp saya juga ada. beapa no.hp kamu?
anda mulai kembali seperti kemarin bro ?
kemarin ya kemarin.. saya harapkan anda bisa dinginkan kepala anda dulu..
jika tidak.. silakan anda matikan koneksi internet anda dan pergilah tidur..
tidak perlu memaksa..
dan saya pun ada HAK menolak untuk berdiskusi dengan orang yang tengah emosi bro..
jadi hargai HAK SAYA.
oke deh, bro..saya tanya dengan RENDAH HATI BRO..
saya off.
tapi saya kasih tau, di forum ini, tidak ada yang membuat saya slalu marah, kecuali Anda. ingat itu...! anda bertindak seperti seorang jagoan, serasa saya ditantang berkelahi oleh anda. anda penganut beladiri apa bro? biasanya orang yang petantang petenteng kayak ente tuh yang punya basic beladiri. ok bro....
seperti biasa main tantang2an jadi ajang premanisasi nih thread =))iya..
sebenarnya capek juga..
berapa banyak thread yang berakhir serupa seperti ini ?
kenapa bro deva19 gak urusin forum sendiri ? kalau mau premanisasi di forum sendiri ya hak dia..
ini jelas forum buddhist.. premanisasi idealnya tidak ada di sini..
dan perlukah sumedho menulis "watching..." untuk membuat suhu thread ini kembali normal ?
deva19
oke deh, bro..
saya off.
tapi saya kasih tau, di forum ini, tidak ada yang membuat saya slalu marah, kecuali Anda. ingat itu...! anda bertindak seperti seorang jagoan, serasa saya ditantang berkelahi oleh anda. anda penganut beladiri apa bro? biasanya orang yang petantang petenteng kayak ente tuh yang punya basic beladiri. ok bro..
ente tuh, yang kelakuannya kayak preman. preman yng ngejago, tapi kalo ada rombongan FPI lewat, nyungsep dia. tatonya disembunyiin. lo tuh, yang ngajak tengkar. tapi kalo gw marah, lo panggil moderator.
Tanya;apa manfaatnya tuhan untuk manusia?sy rasa mgkin bg sbhagian orng, istilah Tuhan itu tidak bermanfaat, tetapi, untk sbhagian lainnya
Si A percaya tuhan,dan menyembah tuhan.hidupnya juga mengalami sakit,tua,dan mati. dan bisa emosi sehingga tak jarang melakukan hal bodoh..
Si B atheist,si B juga tua,sakit dan mati,dan emosi sehingga bisa melakukan hal bodoh..
*Dan sebaliknya
Ada arti dan manfaat bagi sebagian orang memang, semacam BIG BRO gitu..Tanya;apa manfaatnya tuhan untuk manusia?sy rasa mgkin bg sbhagian orng, istilah Tuhan itu tidak bermanfaat, tetapi, untk sbhagian lainnya
Si A percaya tuhan,dan menyembah tuhan.hidupnya juga mengalami sakit,tua,dan mati. dan bisa emosi sehingga tak jarang melakukan hal bodoh..
Si B atheist,si B juga tua,sakit dan mati,dan emosi sehingga bisa melakukan hal bodoh..
*Dan sebaliknya
istilah TUHAN itu memang memiliki arti dan manfaat dalam khdupan sbhagian orang..
Yang dibold seperti yang dinyatakan oleh Russell dalam esainya.Ini adalah premis (sesuatu yang dianggap benar keberadaannya) para theis.Bro deva, Sring yg tanya, kalau zat mnyebbkan sesuatu, maka apa yg menyebbkn dzat itu ada?? Akibat dsebbkan oleh sebab1 dan sebab satu disebbkan oleh sebb2 sblumnya? Bgaimana tggapanmu?
dzat tidak ada yang menciptakan. karena dzat adalalah Ada. sedangkan Ada itu tidak ada yang menciptakan. tetapi manusia telah diciptakan oleh "Yang Ada".
Hal ini bisa kita balik, jika ada sesuatu yang tidak diciptakan ( si Ada), bisa ada dengan sendirinya, maka kita juga bisa mengatakan bahwa semesta itu ada dengan sendirinya, tidak ada yang menciptakan.
Jadi mengapa harus menggunakan konsep si Ada yang tidak diciptakan, sementara ada konsep semesta yang tidak diciptakan.
Theis tidak pernah melihat adanya semesta yang tanpa diciptakan karena sudah terdoktrin dalam kitabnya bahwa ada yang menciptakan semesta
Lucu...
TS ngecoba ngebuktiin tuhan tidak perlu ada (secara ilmiah)
Lalu...
tak lama muncul dewa yg bermain dalam pelintiran2x bahasa bahwa ada itu tiada, tiada itu ada.
heran...
susah bener ngebaca keyword penting "secara ilmiah"
kalo mao mencoba logika berbahasa,
kemaren juga sudah di coba di Argumen penutup ketiadaan tuhan (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=7922.0)
kale aja om dewa pengen ngejajal...
oh iya... spoiler dikit negh,
kesimpulan akhirnya:
"bahwasanya menurut logika dan akal sehat tuhan tidak mungkin ada dan jelas tidak ada."
Lucu...
TS ngecoba ngebuktiin tuhan tidak perlu ada (secara ilmiah)
Lalu...
tak lama muncul dewa yg bermain dalam pelintiran2x bahasa bahwa ada itu tiada, tiada itu ada.
heran...
susah bener ngebaca keyword penting "secara ilmiah"
kalo mao mencoba logika berbahasa,
kemaren juga sudah di coba di Argumen penutup ketiadaan tuhan (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=7922.0)
kale aja om dewa pengen ngejajal...
oh iya... spoiler dikit negh,
kesimpulan akhirnya:
"bahwasanya menurut logika dan akal sehat tuhan tidak mungkin ada dan jelas tidak ada."
mana tuh kalimat saya yang menyatakan "ada itu tiada" ? gak pernah saya menyatakan demikian. justru saya menyatakan "ada tidak pernah muncul dari tiada".
ok bro semua.
maaf, kemarin saya emosi. saya udah nyungsep ke kulkas. kepala udah dingin. moga kali ini gw gak emosi lagi.
berarti ada muncul dari "keberadaan" sebelumnya ?
Lucu...
TS ngecoba ngebuktiin tuhan tidak perlu ada (secara ilmiah)
Lalu...
tak lama muncul dewa yg bermain dalam pelintiran2x bahasa bahwa ada itu tiada, tiada itu ada.
heran...
susah bener ngebaca keyword penting "secara ilmiah"
kalo mao mencoba logika berbahasa,
kemaren juga sudah di coba di Argumen penutup ketiadaan tuhan (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=7922.0)
kale aja om dewa pengen ngejajal...
oh iya... spoiler dikit negh,
kesimpulan akhirnya:
"bahwasanya menurut logika dan akal sehat tuhan tidak mungkin ada dan jelas tidak ada."
mengenali tuhan yang makan rumput
Ibrahim, seorang kakek tua yang shaleh dan rajin beribadah, menyembah Tuhan yang esa. kendatipun begitu, semua tetangganya beragama atheis. setiap hari, Ibrahim di olok-olok oleh tetangganya, katanya "Ibrahim, kenapa kau berjunkat jungkit di dalam tempat ibadah setiap hari untuk menyembah tuhan yang tidak kau lihat? apakah kau menyembah angin? "
Ibrahim menjawab, seperti jawaban sayidina Ali kepada orang Yahudi, "Demi Allah, aku tidak akan menyembah tuhan yang tidak aku lihat."
tetangganya berkata lagi, "Tuhan itu tidak ada, kok kamu bersikukuh ada?"
atau mereka berkata, "jika tuhan memang ada, coba pekenalkan padaku, aku ingin melihat wujudnya!"
atau mereka berkata, "Tuhan itu hanya ada dalam khayalan mu."
atau mereka bertanya, "jika kamu bisa melihat tuhan, kenapa kami tidak melihat tuhan?".
atau mereka berkata, "apa gunanya tuhan bagimu, apa yang telah diperbuat tuhan terhadap mu, mengapa tuhan perlu menciptakan makhluk dan siapa yang menciptakan tuhan?"
semua tetangganya, bisa mengarang 1001 pertanyaan untuk mengolok-olok Ibrahim.
suatu hari, Ibrahim membawa seekor kerbau ke dalam kumpulan orang-orang atheis itu. dia bertanya kepada mereka, "apakah kalian mengatakan bahwa tuhanku itu tidak ada?"
"ya" jawab mereka.
"dan kalian berkata, bahwa tuhanku tidak nyata, tidak berwujud, tidak dapat kalian lihat, dan hanya dianggap sebagai khayalanku saja. benarkah?"
"ya" jawab mereka.
"Apakah kalian ingin aku memperlihatkan wujud tuhan kepada kalian?" tanya Ibrahim.
"ya" jawab mereka.
lalu Ibrahim mendorong kerbau itu ke arah mereka. "ini adalah tuhanku. kalian bisa melihat wujudnya dan bisa menyentuhnya"
semua orang tertawa-tawa, "Ibrahim makin gila, masa kerbau disebut tuhan?"
"kalau bukan kerbau, lantas apa yang harus aku sebut tuhan?" tanya Ibrahim.
"gak ada. gak boleh ada yang disebut tuhan, karena tuhan itu memang tidak ada."
ibrahim berkata, "dan kenapa kalian melarang aku menamai kerbauku dengan "tuhan" ?" tanya Ibrahim lagi.
"sebab itu kerbau, bukan tuhan."
"sudah 3 tahun aku menamai kerbau ini dengan nama "tuhan", tidak ada seorangpun yang dapat mencegahku menyebutnya tuhan." jawab Ibrahim. "tidak ada makhluk lain yang aku sebut tuhan, kecuali kerbau ini. sekarang saya tanya, apakah kalian telah melihat tuhan?"
"tidak", jawab mereka. "tuhan itu tidak ada dan tak pernah ada."
"oh..berarti kerbau ini tidak kelihatan oleh kalian." lalu Ibrahim membawa kerbau tersebut pulang.
di rumah, si nenek yang mendengar kelakuan suaminya menegur si kakek. "kakek, kenapa kakek lancang dengan menamai kerbau ini dengan "tuhan" ?"
Ibrahim menjawab, "ini untuk menguji akal dan mata mereka. Jika kerbau sebesar ini tidak dapat mereka lihat, itu artinya mata mereka buta. padahal mereka melihat tuhan (kerbau ini), tapi mereka menyatakan tuhan tidak ada, maka yang buta adalah akal mereka. kalau begitu, bagaimana akal mereka bisa mengenali Tuhan sebagai "Yang Ada", sedangkan untuk mengenali tuhan yang makan rumput saja, mereka tak sanggup. tak penting bagi kita untuk membuat mereka pintar. yang penting, kita telah menguji, apakah mereka itu orang-orang berakal atau tidak. sesungguhnya, kita tidak akan mengikuti agama orang-orang yang tidak berakal."
saya tidak menyangka sedikitpun, kalau diantara kalian tidak ada yang bisa mengerti persoalan yang sesederhana itu.
kalau tuhan = 1
dan malaikat = 999
maka tuhan + malaikat = .....
tuhan * malaikat = ......
malaikat dikurangi tuhan = .....
kalo gak ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw cabut.. of dari DC, mo jadi penonton aja.
kalo ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw mau terusin diskusi, karena berarti logika kalian masih ada yang jalan.
aye gk ngerti soalnya punsaya tidak menyangka sedikitpun, kalau diantara kalian tidak ada yang bisa mengerti persoalan yang sesederhana itu.
kalau tuhan = 1
dan malaikat = 999
maka tuhan + malaikat = .....
tuhan * malaikat = ......
malaikat dikurangi tuhan = .....
kalo gak ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw cabut.. of dari DC, mo jadi penonton aja.
kalo ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw mau terusin diskusi, karena berarti logika kalian masih ada yang jalan.
saya tidak bisa, bagaimana dengan yg lain?
saya tidak menyangka sedikitpun, kalau diantara kalian tidak ada yang bisa mengerti persoalan yang sesederhana itu.
kalau tuhan = 1
dan malaikat = 999
maka tuhan + malaikat = .....
tuhan * malaikat = ......
malaikat dikurangi tuhan = .....
kalo gak ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw cabut.. of dari DC, mo jadi penonton aja.
kalo ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw mau terusin diskusi, karena berarti logika kalian masih ada yang jalan.
saya tidak menyangka sedikitpun, kalau diantara kalian tidak ada yang bisa mengerti persoalan yang sesederhana itu.
kalau tuhan = 1
dan malaikat = 999
maka tuhan + malaikat = .....
tuhan * malaikat = ......
malaikat dikurangi tuhan = .....
kalo gak ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw cabut.. of dari DC, mo jadi penonton aja.
kalo ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw mau terusin diskusi, karena berarti logika kalian masih ada yang jalan.
saya tidak bisa, bagaimana dengan yg lain?
saya tidak menyangka sedikitpun, kalau diantara kalian tidak ada yang bisa mengerti persoalan yang sesederhana itu.
kalau tuhan = 1
dan malaikat = 999
maka tuhan + malaikat = .....
tuhan * malaikat = ......
malaikat dikurangi tuhan = .....
kalo gak ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw cabut.. of dari DC, mo jadi penonton aja.
kalo ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw mau terusin diskusi, karena berarti logika kalian masih ada yang jalan.
saya tidak bisa, bagaimana dengan yg lain?
apakah variabel tuhan dan malaikan memiliki unit satuan yang sama? itulah maka saya tidak bisa menjawab, karena soalnya tidak lengkap
saya tidak menyangka sedikitpun, kalau diantara kalian tidak ada yang bisa mengerti persoalan yang sesederhana itu.
kalau tuhan = 1
dan malaikat = 999
maka tuhan + malaikat = .....
tuhan * malaikat = ......
malaikat dikurangi tuhan = .....
kalo gak ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw cabut.. of dari DC, mo jadi penonton aja.
kalo ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw mau terusin diskusi, karena berarti logika kalian masih ada yang jalan.
saya tidak bisa, bagaimana dengan yg lain?
apakah variabel tuhan dan malaikan memiliki unit satuan yang sama? itulah maka saya tidak bisa menjawab, karena soalnya tidak lengkap
Jangan protes bro... nggak bisa ngaku aja.... :))
saya tidak menyangka sedikitpun, kalau diantara kalian tidak ada yang bisa mengerti persoalan yang sesederhana itu.
kalau tuhan = 1
dan malaikat = 999
maka tuhan + malaikat = .....
tuhan * malaikat = ......
malaikat dikurangi tuhan = .....
kalo gak ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw cabut.. of dari DC, mo jadi penonton aja.
kalo ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw mau terusin diskusi, karena berarti logika kalian masih ada yang jalan.
maka tuhan + malaikat = 1.000,-
tuhan * malaikat = 999,-
malaikat dikurangi tuhan = 998,-
klo ada yang menyalahkan aa bakal ketawa ngakak ga abis2 n menyatakan orang itu dodol abis...
klo ada yang membenarkan, maka aa katakan orang itu masih waras n normal, ga bodo oleh iman...
tuh aa jawab, krn aa ga mau deva keluar dr dc... aa masih suka diskus ma deva, trutama tentang mahluk si tuhan...
salam dari aa'tono
saya tidak menyangka sedikitpun, kalau diantara kalian tidak ada yang bisa mengerti persoalan yang sesederhana itu.
kalau tuhan = 1
dan malaikat = 999
maka tuhan + malaikat = .....
tuhan * malaikat = ......
malaikat dikurangi tuhan = .....
kalo gak ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw cabut.. of dari DC, mo jadi penonton aja.
kalo ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw mau terusin diskusi, karena berarti logika kalian masih ada yang jalan.
saya tidak bisa, bagaimana dengan yg lain?
apakah variabel tuhan dan malaikan memiliki unit satuan yang sama? itulah maka saya tidak bisa menjawab, karena soalnya tidak lengkap
Jangan protes bro... nggak bisa ngaku aja.... :))
kalau soalnya: 1kg Tuhan + 999kg Malaikat = .... kg, gue bisa jawab kok (=1 ton)
saya tidak menyangka sedikitpun, kalau diantara kalian tidak ada yang bisa mengerti persoalan yang sesederhana itu.
kalau tuhan = 1
dan malaikat = 999
maka tuhan + malaikat = .....
tuhan * malaikat = ......
malaikat dikurangi tuhan = .....
kalo gak ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw cabut.. of dari DC, mo jadi penonton aja.
kalo ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw mau terusin diskusi, karena berarti logika kalian masih ada yang jalan.
maka tuhan + malaikat = 1.000,-
tuhan * malaikat = 999,-
malaikat dikurangi tuhan = 998,-
klo ada yang menyalahkan aa bakal ketawa ngakak ga abis2 n menyatakan orang itu dodol abis...
klo ada yang membenarkan, maka aa katakan orang itu masih waras n normal, ga bodo oleh iman...
tuh aa jawab, krn aa ga mau deva keluar dr dc... aa masih suka diskus ma deva, trutama tentang mahluk si tuhan...
salam dari aa'tono
saya tidak menyangka sedikitpun, kalau diantara kalian tidak ada yang bisa mengerti persoalan yang sesederhana itu.
kalau tuhan = 1
dan malaikat = 999
maka tuhan + malaikat = .....
tuhan * malaikat = ......
malaikat dikurangi tuhan = .....
kalo gak ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw cabut.. of dari DC, mo jadi penonton aja.
kalo ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw mau terusin diskusi, karena berarti logika kalian masih ada yang jalan.
saya tidak bisa, bagaimana dengan yg lain?
apakah variabel tuhan dan malaikan memiliki unit satuan yang sama? itulah maka saya tidak bisa menjawab, karena soalnya tidak lengkap
Jangan protes bro... nggak bisa ngaku aja.... :))
kalau soalnya: 1kg Tuhan + 999kg Malaikat = .... kg, gue bisa jawab kok (=1 ton)
berarti, tuhan itu ada kan? "Dia" beratnya 1 kg. tul enggak?
saya tidak menyangka sedikitpun, kalau diantara kalian tidak ada yang bisa mengerti persoalan yang sesederhana itu.
kalau tuhan = 1
dan malaikat = 999
maka tuhan + malaikat = .....
tuhan * malaikat = ......
malaikat dikurangi tuhan = .....
kalo gak ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw cabut.. of dari DC, mo jadi penonton aja.
kalo ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw mau terusin diskusi, karena berarti logika kalian masih ada yang jalan.
saya tidak bisa, bagaimana dengan yg lain?
apakah variabel tuhan dan malaikan memiliki unit satuan yang sama? itulah maka saya tidak bisa menjawab, karena soalnya tidak lengkap
Jangan protes bro... nggak bisa ngaku aja.... :))
kalau soalnya: 1kg Tuhan + 999kg Malaikat = .... kg, gue bisa jawab kok (=1 ton)
saya tidak menyangka sedikitpun, kalau diantara kalian tidak ada yang bisa mengerti persoalan yang sesederhana itu.
kalau tuhan = 1
dan malaikat = 999
maka tuhan + malaikat = .....
tuhan * malaikat = ......
malaikat dikurangi tuhan = .....
kalo gak ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw cabut.. of dari DC, mo jadi penonton aja.
kalo ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw mau terusin diskusi, karena berarti logika kalian masih ada yang jalan.
saya pikir kita lagi membahas aritmatika
tapi melanjutkan logika anda:
jika 1 kg tuhan = 1 kg batu ---> maka tuhan=batu ?
iseng akhh...
tuhan + malaikat = 999
tuhan * malaikat = 1000
malaikat dikurangi tuhan = 999
mengenali tuhan yang makan rumput
Ibrahim, seorang kakek tua yang shaleh dan rajin beribadah, menyembah Tuhan yang esa. kendatipun begitu, semua tetangganya beragama atheis. setiap hari, Ibrahim di olok-olok oleh tetangganya, katanya "Ibrahim, kenapa kau berjunkat jungkit di dalam tempat ibadah setiap hari untuk menyembah tuhan yang tidak kau lihat? apakah kau menyembah angin? "
Ibrahim menjawab, seperti jawaban sayidina Ali kepada orang Yahudi, "Demi Allah, aku tidak akan menyembah tuhan yang tidak aku lihat."
tetangganya berkata lagi, "Tuhan itu tidak ada, kok kamu bersikukuh ada?"
atau mereka berkata, "jika tuhan memang ada, coba pekenalkan padaku, aku ingin melihat wujudnya!"
atau mereka berkata, "Tuhan itu hanya ada dalam khayalan mu."
atau mereka bertanya, "jika kamu bisa melihat tuhan, kenapa kami tidak melihat tuhan?".
atau mereka berkata, "apa gunanya tuhan bagimu, apa yang telah diperbuat tuhan terhadap mu, mengapa tuhan perlu menciptakan makhluk dan siapa yang menciptakan tuhan?"
semua tetangganya, bisa mengarang 1001 pertanyaan untuk mengolok-olok Ibrahim.
suatu hari, Ibrahim membawa seekor kerbau ke dalam kumpulan orang-orang atheis itu. dia bertanya kepada mereka, "apakah kalian mengatakan bahwa tuhanku itu tidak ada?"
"ya" jawab mereka.
"dan kalian berkata, bahwa tuhanku tidak nyata, tidak berwujud, tidak dapat kalian lihat, dan hanya dianggap sebagai khayalanku saja. benarkah?"
"ya" jawab mereka.
"Apakah kalian ingin aku memperlihatkan wujud tuhan kepada kalian?" tanya Ibrahim.
"ya" jawab mereka.
lalu Ibrahim mendorong kerbau itu ke arah mereka. "ini adalah tuhanku. kalian bisa melihat wujudnya dan bisa menyentuhnya"
semua orang tertawa-tawa, "Ibrahim makin gila, masa kerbau disebut tuhan?"
"kalau bukan kerbau, lantas apa yang harus aku sebut tuhan?" tanya Ibrahim.
"gak ada. gak boleh ada yang disebut tuhan, karena tuhan itu memang tidak ada."
ibrahim berkata, "dan kenapa kalian melarang aku menamai kerbauku dengan "tuhan" ?" tanya Ibrahim lagi.
"sebab itu kerbau, bukan tuhan."
"sudah 3 tahun aku menamai kerbau ini dengan nama "tuhan", tidak ada seorangpun yang dapat mencegahku menyebutnya tuhan." jawab Ibrahim. "tidak ada makhluk lain yang aku sebut tuhan, kecuali kerbau ini. sekarang saya tanya, apakah kalian telah melihat tuhan?"
"tidak", jawab mereka. "tuhan itu tidak ada dan tak pernah ada."
"oh..berarti kerbau ini tidak kelihatan oleh kalian." lalu Ibrahim membawa kerbau tersebut pulang.
di rumah, si nenek yang mendengar kelakuan suaminya menegur si kakek. "kakek, kenapa kakek lancang dengan menamai kerbau ini dengan "tuhan" ?"
Ibrahim menjawab, "ini untuk menguji akal dan mata mereka. Jika kerbau sebesar ini tidak dapat mereka lihat, itu artinya mata mereka buta. padahal mereka melihat tuhan (kerbau ini), tapi mereka menyatakan tuhan tidak ada, maka yang buta adalah akal mereka. kalau begitu, bagaimana akal mereka bisa mengenali Tuhan sebagai "Yang Ada", sedangkan untuk mengenali tuhan yang makan rumput saja, mereka tak sanggup. tak penting bagi kita untuk membuat mereka pintar. yang penting, kita telah menguji, apakah mereka itu orang-orang berakal atau tidak. sesungguhnya, kita tidak akan mengikuti agama orang-orang yang tidak berakal."
bagus sekali ceritanya... ^^
coba temen2 baca dr sudut pandang budhism..ada makna yang bisa ditangkap dr cerita itu..
Pertanyaan bro, coba ditimbang berat Tuhan sama berat ikan asin yang sekilo..... berat mana...?
yg kutahu ibrahim seperti seorang anak yg menamai bonekanya (biasalah, kan anak2 suka namain boneka), lalu bersikekeh teman2nya menyebut namanya, bukan sejatinya (yaitu boneka). dan orang2 yg menyangkal tuhan dalam cerita tersebut, gak mau ngalah lagi. namanya jg anak kecil yah biarin lah sebut boneka pake nama.
Quote from: indrasaya pikir kita lagi membahas aritmatika
tapi melanjutkan logika anda:
jika 1 kg tuhan = 1 kg batu ---> maka tuhan=batu ?
bukan arimatika bro..
gw gak ngerti aritmatika. tapi ini logika.
jika 1 kg tuhan = 1kg batu, maka benar tuhan = batu.
jangan lupa dengan kata "jika" nya....
Quote from: no painiseng akhh...
tuhan + malaikat = 999
tuhan * malaikat = 1000
malaikat dikurangi tuhan = 999
kenapa, bro?
Quote from: febianPertanyaan bro, coba ditimbang berat Tuhan sama berat ikan asin yang sekilo..... berat mana...?
sama beratnya, yaitu 1 kg.
bagaimana dengan kata "kalau" spt pada soal yg anda ajukan? apa arti "kalau" di sana?
hatRed ganteng = 1
deva19 kagak ganteng = 999
maka :
maka hatRed ganteng+ deva19 kagak ganteng= 1.000,-
hatRed ganteng * deva19 kagak ganteng = 999,-
deva19 kagak ganteng dikurangi hatRed ganteng= 998,-
jadi
jadi, kalo deva19 kagak ganteng + hatRed ganteng jumlahnya jadi seribu, maka apakah hatRed ganteng itu null?
jika hatRed ganteng tidak ada, kenapa deva19 kagak ganteng + hatRed ganteng jumlahnya tidak 999?
jadi, apakah hatRed ganteng itu ada atau tidak?
^
^
kayak logika pemrograman aja ..hahah
hatRed ganteng = 1
deva19 kagak ganteng = 999
maka :
maka hatRed ganteng+ deva19 kagak ganteng= 1.000,-
hatRed ganteng * deva19 kagak ganteng = 999,-
deva19 kagak ganteng dikurangi hatRed ganteng= 998,-
jadi
jadi, kalo deva19 kagak ganteng + hatRed ganteng jumlahnya jadi seribu, maka apakah hatRed ganteng itu null?
jika hatRed ganteng tidak ada, kenapa deva19 kagak ganteng + hatRed ganteng jumlahnya tidak 999?
jadi, apakah hatRed ganteng itu ada atau tidak?
jela sekali, hatred ganteng = 1, jadi bukan Nuul.
jadi memang
hatred ganteng
Quote from: febianPertanyaan bro, coba ditimbang berat Tuhan sama berat ikan asin yang sekilo..... berat mana...?
sama beratnya, yaitu 1 kg.
Emangnya anda tahu berat Tuhan? Kok tahu sama berat...?
kalau tuhan = 1
dan malaikat = 999
maka tuhan+malaikan= 1000
kesimpulan: tuhan ada,
bisa dijelaskan dari mana kesimpulan ini? bagaimana kalau sebaliknya? kalau tuhan <> 1 atau malaikat <> 999?
^
^
kayak logika pemrograman aja ..hahah
memang begitulah, sejak awal juga, saya berpikir, berbicara, dialog dan diskusi menggunakan semacam algoritma pemgoraman. tetapi rumus-rumus yang diterapkan bukan logika pemrograman, tetapi logika filsafat.
kalau tuhan = 1
dan malaikat = 999
maka tuhan+malaikan= 1000
kesimpulan: tuhan ada,
bisa dijelaskan dari mana kesimpulan ini? bagaimana kalau sebaliknya? kalau tuhan <> 1 atau malaikat <> 999?
yah tidak mungkinlah tuhan <> 1, karena sudah didefinisikan tuhan = 1, kecuali bila anda mau membuat prosedut untuk mendefinisikan ulang, yaitu terserah.
walaupun saya bukan ahli, tapi cobalah sedikit saja menyelami dunia programer. di dalam pemrograman, suatu variabel itu bebas, mau di isi nilai apa saja variabel tersebut, asal sesuai dengan tipe datanya.
di sini ada variabel Tuhan.
"Tuhan" adalah sebuah nama, sebuah variabel. nilai apa yang mau kita masukan ke dalam variabel "tuhan" tersebut? ya terserah kita.
kita bisa memberni nilai :
Tuhan = 1
atau
Tuhan = kerbau
atau
Tuhan = 345*2/4 + 5
atau
Tuhan = Ada
bebas kan?
hatRed ganteng = 1
deva19 kagak ganteng = 999
maka :
maka hatRed ganteng+ deva19 kagak ganteng= 1.000,-
hatRed ganteng * deva19 kagak ganteng = 999,-
deva19 kagak ganteng dikurangi hatRed ganteng= 998,-
jadi
jadi, kalo deva19 kagak ganteng + hatRed ganteng jumlahnya jadi seribu, maka apakah hatRed ganteng itu null?
jika hatRed ganteng tidak ada, kenapa deva19 kagak ganteng + hatRed ganteng jumlahnya tidak 999?
jadi, apakah hatRed ganteng itu ada atau tidak?
jela sekali, hatred ganteng = 1, jadi bukan Nuul.
jadi memang
hatred ganteng
tambahkan " = 1 " donk biar gak ambigu ;D
hatRed ganteng = 1
deva19 kagak ganteng = 999
maka :
maka hatRed ganteng+ deva19 kagak ganteng= 1.000,-
hatRed ganteng * deva19 kagak ganteng = 999,-
deva19 kagak ganteng dikurangi hatRed ganteng= 998,-
jadi
jadi, kalo deva19 kagak ganteng + hatRed ganteng jumlahnya jadi seribu, maka apakah hatRed ganteng itu null?
jika hatRed ganteng tidak ada, kenapa deva19 kagak ganteng + hatRed ganteng jumlahnya tidak 999?
jadi, apakah hatRed ganteng itu ada atau tidak?
jela sekali, hatred ganteng = 1, jadi bukan Nuul.
jadi memang
hatred ganteng
tambahkan " = 1 " donk biar gak ambigu ;D
ya gak perlu lah, cukup dengan "hatred ganteng", kan itu variabelnya, dan gak ambigu
prosedur harga()
harga = 2750
end prosedur
saat mengetik di excel, saya gak perlu nulis "harga = 2750", tetapi saya cukup menulis "harga()" dan akan muncul angka 2750.
kita boleh menyatakan "api itu panas". tetapi tanpa dikatakan sekalipun "api itu memang panas" ini disebut analitik, yaitu suatu pernyataan di mana predikat sudah merupakan kemestian pada diri subjek.
jadi, tanpa perlu disebutkan kalo "hatred ganteng = 1" karena tanpa disebutkan sekalipun nilai 1 sudah merupakan kemestian bagi hatred ganteng. understand?
anda mendefinisikan variabel Tuhan= Ada, sementara banyak orang lain mendefinisikan Tuhan=Tidak ada, jadi bagaimana kesimpulan akhirnya? akhirnya kembali ke kepercayaan masing2, bukan begitu?
penggunaan kata "jika" atau "kalau" di dalam logika, tidak mengandung nilai benar ataupun salah.:))
jika 1 kg tuhan = 1 kg batu(P), maka tuhan = batu(Q).
ternyata P
maka benar Q
ternyata bukan P
berarti bukan Q
jika 1 kg tuhan = 1 kg batu, maka tuhan = batu.
ternyata Q
maka benarlah P
ternyata bukan Q
berarti tidalah benar P.
err.. walaupun tidak perlu sih, yah untuk membantu mengerti..
coba deh.. kata 'hatred ganteng' itu jangan diartikan sebagai 'hatred adalah ganteng', tapi 'hatred si ganteng' ;D
jadi sebuah satu kesatuan
Quote from: indraanda mendefinisikan variabel Tuhan= Ada, sementara banyak orang lain mendefinisikan Tuhan=Tidak ada, jadi bagaimana kesimpulan akhirnya? akhirnya kembali ke kepercayaan masing2, bukan begitu?
betul. tapi perhatikan masalah yang sebenarnya.
dalam hal ini, sebenarnya saya tidak pernah menyalahkan definisi atau keyakinan "Tuhan itu tidak ada", karena memang "tuhan itu tidak ada". dan saya menjunjung tinggi ajaran sang Budha yang berpusat pada diri, bukan pada ketuhanan.
lalu apa yang saya persalahkan? saya hanya menyalahkan mereka yang menyangkal keyakinan orang yang mendefinisikan "tuhan = Ada", tanpa menyelami dengan benar, kenapa mereka mendefinisikan demikian. mereka telah salah faham dengan makna "tuhan" yang diyakini oleh penganut agama lain, lalu bersikap so tau tentang Tuhan yang mereka sembah, padahal terbukti, mereka tidak tau "apa itu Tuhan" dalam definisi orang-orang yang menyembahnya? bahkan TS langsung membahas Tuhan tanpa mendefinisikannya. oleh krena itu saya menjelaskan definisi Tuhan sebagai ADA. kenapa orang bersikeras menyangkalnya.
Tuhan memang tidak ada, di dalam prosedur pemikiran A. tetapi di dalam prosedur pemikiran B tuhan itu Ada. maka, bila orang menyangkal Adanya Tuhan di dalam prosedur B, tentu mereka harus bertanggung jawab untuk membuktikan sangkalannya itu.
apa anda bisa melihat "titik persoalannya" ?
uhh... no no no no no... [-X
liaht donk pemakaian '()' itu sendiri menyatakan sebuah procedure, bukan deklarasi sebuah variabel
bukannya dalam teori berlogika itu harus menilai 'statement'? itukan dasarnya
sedangkan 'hatred ganteng' itu bukan sebuah statement dalam kasus diatas, baru variabel gitu loh..
penggunaan kata "jika" atau "kalau" di dalam logika, tidak mengandung nilai benar ataupun salah.:))
jika 1 kg tuhan = 1 kg batu(P), maka tuhan = batu(Q).
ternyata P
maka benar Q
ternyata bukan P
berarti bukan Q
jika 1 kg tuhan = 1 kg batu, maka tuhan = batu.
ternyata Q
maka benarlah P
ternyata bukan Q
berarti tidalah benar P.
P → Q
Jika tidak hujan maka saya kering
¬Q
Saya tidak kering
>> ¬P
Hujan.
Setiap saya mandi, setiap saya berenang, selalu hujan.
Anda mengaku master logika tapi memberi persamaan seperti itu??
Persamaannya seharusnya P ↔ Q (Jika dan hanya jika P, maka Q) = P XNOR Q = (P → Q) ∧ (Q → P)
Maka berlaku
P → Q
¬P → ¬Q
Q → P
¬Q → ¬P
Oh iya, itu juga modern logic, bukan logika klasik (Aristoteles).
Logical Fallacy: Petitio PrincipiiQuote from: indraanda mendefinisikan variabel Tuhan= Ada, sementara banyak orang lain mendefinisikan Tuhan=Tidak ada, jadi bagaimana kesimpulan akhirnya? akhirnya kembali ke kepercayaan masing2, bukan begitu?
betul. tapi perhatikan masalah yang sebenarnya.
dalam hal ini, sebenarnya saya tidak pernah menyalahkan definisi atau keyakinan "Tuhan itu tidak ada", karena memang "tuhan itu tidak ada". dan saya menjunjung tinggi ajaran sang Budha yang berpusat pada diri, bukan pada ketuhanan.
lalu apa yang saya persalahkan? saya hanya menyalahkan mereka yang menyangkal keyakinan orang yang mendefinisikan "tuhan = Ada", tanpa menyelami dengan benar, kenapa mereka mendefinisikan demikian. mereka telah salah faham dengan makna "tuhan" yang diyakini oleh penganut agama lain, lalu bersikap so tau tentang Tuhan yang mereka sembah, padahal terbukti, mereka tidak tau "apa itu Tuhan" dalam definisi orang-orang yang menyembahnya? bahkan TS langsung membahas Tuhan tanpa mendefinisikannya. oleh krena itu saya menjelaskan definisi Tuhan sebagai ADA. kenapa orang bersikeras menyangkalnya.
Tuhan memang tidak ada, di dalam prosedur pemikiran A. tetapi di dalam prosedur pemikiran B tuhan itu Ada. maka, bila orang menyangkal Adanya Tuhan di dalam prosedur B, tentu mereka harus bertanggung jawab untuk membuktikan sangkalannya itu.
apa anda bisa melihat "titik persoalannya" ?
anda mendefinisikan Tuhan=ada, orang lain mendefinisikan tuhan=tidak ada, jadi apa yg membuat definisi anda lebih benar daripada mereka?
err.. walaupun tidak perlu sih, yah untuk membantu mengerti..
coba deh.. kata 'hatred ganteng' itu jangan diartikan sebagai 'hatred adalah ganteng', tapi 'hatred si ganteng' ;D
jadi sebuah satu kesatuan
Kesalahan logika?
Quote from: hatreduhh... no no no no no... [-X
liaht donk pemakaian '()' itu sendiri menyatakan sebuah procedure, bukan deklarasi sebuah variabel
bukannya dalam teori berlogika itu harus menilai 'statement'? itukan dasarnya
sedangkan 'hatred ganteng' itu bukan sebuah statement dalam kasus diatas, baru variabel gitu loh..
namanya juga cuma contoh, tidak sama persis dengan definisinya.
apa contoh manusia ? hatred manusia, deva19 manusia, orang-orang di pasar juga manusia. tapi apakah manusia = hatred. tentu tidak. jadi, kalau orang memberi perumpamaan, tangkap, untuk menggambarkan apa perumpamaan tersebut, bukan dicari perbedaan sehingga bila ada satu saja perbedaannya, berarti contoh dianggap tidak sesuai.
logika memang untuk menilai statemant. tapi di dalam penggunaan, statement tidak harus lengkap. seperti ketika anak di tanya, "siapa yang telah menjewer mu?" anak menjawab "bu guru". anak tak perlu berkta dengan kalimat sempurna "bu guru disekolah telah menjewerku". karena kalimat itu diperjelas oleh pertanyaan.
demikian pula dalam pernyataan "hatred memang ganteng" tak perlu dinyatakan "hatred ganteng = 1" karena sudah diperjelas oleh definisi sebelumnya.
bukan om, tapi kesalahan faktual, karena kenyataaanya gak ada yg sebut saya hatRed si ganteng =))Hatred ganteng = 1
ehmm.. btt sepertinya kesalahan persepsi :|
mengenali tuhan yang makan rumput
Ibrahim, seorang kakek tua yang shaleh dan rajin beribadah, menyembah Tuhan yang esa. kendatipun begitu, semua tetangganya beragama atheis. setiap hari, Ibrahim di olok-olok oleh tetangganya, katanya "Ibrahim, kenapa kau berjunkat jungkit di dalam tempat ibadah setiap hari untuk menyembah tuhan yang tidak kau lihat? apakah kau menyembah angin? "
Ibrahim menjawab, seperti jawaban sayidina Ali kepada orang Yahudi, "Demi Allah, aku tidak akan menyembah tuhan yang tidak aku lihat."
tetangganya berkata lagi, "Tuhan itu tidak ada, kok kamu bersikukuh ada?"
atau mereka berkata, "jika tuhan memang ada, coba pekenalkan padaku, aku ingin melihat wujudnya!"
atau mereka berkata, "Tuhan itu hanya ada dalam khayalan mu."
atau mereka bertanya, "jika kamu bisa melihat tuhan, kenapa kami tidak melihat tuhan?".
atau mereka berkata, "apa gunanya tuhan bagimu, apa yang telah diperbuat tuhan terhadap mu, mengapa tuhan perlu menciptakan makhluk dan siapa yang menciptakan tuhan?"
semua tetangganya, bisa mengarang 1001 pertanyaan untuk mengolok-olok Ibrahim.
suatu hari, Ibrahim membawa seekor kerbau ke dalam kumpulan orang-orang atheis itu. dia bertanya kepada mereka, "apakah kalian mengatakan bahwa tuhanku itu tidak ada?"
"ya" jawab mereka.
"dan kalian berkata, bahwa tuhanku tidak nyata, tidak berwujud, tidak dapat kalian lihat, dan hanya dianggap sebagai khayalanku saja. benarkah?"
"ya" jawab mereka.
"Apakah kalian ingin aku memperlihatkan wujud tuhan kepada kalian?" tanya Ibrahim.
"ya" jawab mereka.
lalu Ibrahim mendorong kerbau itu ke arah mereka. "ini adalah tuhanku. kalian bisa melihat wujudnya dan bisa menyentuhnya"
semua orang tertawa-tawa, "Ibrahim makin gila, masa kerbau disebut tuhan?"
"kalau bukan kerbau, lantas apa yang harus aku sebut tuhan?" tanya Ibrahim.
"gak ada. gak boleh ada yang disebut tuhan, karena tuhan itu memang tidak ada."
ibrahim berkata, "dan kenapa kalian melarang aku menamai kerbauku dengan "tuhan" ?" tanya Ibrahim lagi.
"sebab itu kerbau, bukan tuhan."
"sudah 3 tahun aku menamai kerbau ini dengan nama "tuhan", tidak ada seorangpun yang dapat mencegahku menyebutnya tuhan." jawab Ibrahim. "tidak ada makhluk lain yang aku sebut tuhan, kecuali kerbau ini. sekarang saya tanya, apakah kalian telah melihat tuhan?"
"tidak", jawab mereka. "tuhan itu tidak ada dan tak pernah ada."
"oh..berarti kerbau ini tidak kelihatan oleh kalian." lalu Ibrahim membawa kerbau tersebut pulang.
di rumah, si nenek yang mendengar kelakuan suaminya menegur si kakek. "kakek, kenapa kakek lancang dengan menamai kerbau ini dengan "tuhan" ?"
Ibrahim menjawab, "ini untuk menguji akal dan mata mereka. Jika kerbau sebesar ini tidak dapat mereka lihat, itu artinya mata mereka buta. padahal mereka melihat tuhan (kerbau ini), tapi mereka menyatakan tuhan tidak ada, maka yang buta adalah akal mereka. kalau begitu, bagaimana akal mereka bisa mengenali Tuhan sebagai "Yang Ada", sedangkan untuk mengenali tuhan yang makan rumput saja, mereka tak sanggup. tak penting bagi kita untuk membuat mereka pintar. yang penting, kita telah menguji, apakah mereka itu orang-orang berakal atau tidak. sesungguhnya, kita tidak akan mengikuti agama orang-orang yang tidak berakal."
bagus sekali ceritanya... ^^
coba temen2 baca dr sudut pandang budhism..ada makna yang bisa ditangkap dr cerita itu..
bukan om, tapi kesalahan faktual, karena kenyataaanya gak ada yg sebut saya hatRed si ganteng =))Hatred ganteng = 1
ehmm.. btt sepertinya kesalahan persepsi :|
1 itu bukan variable, tapi parameter.
Ibrahim menjawab, "ini untuk menguji akal dan mata mereka. Jika kerbau sebesar ini tidak dapat mereka lihat, itu artinya mata mereka buta. padahal mereka melihat tuhan (kerbau ini), tapi mereka menyatakan tuhan tidak ada, maka yang buta adalah akal mereka. kalau begitu, bagaimana akal mereka bisa mengenali Tuhan sebagai "Yang Ada", sedangkan untuk mengenali tuhan yang makan rumput saja, mereka tak sanggup. tak penting bagi kita untuk membuat mereka pintar. yang penting, kita telah menguji, apakah mereka itu orang-orang berakal atau tidak. sesungguhnya, kita tidak akan mengikuti agama orang-orang yang tidak berakal."Argumentum Ad Logicam: Menutupi inferensi keliru dengan konklusi yang benar.
mungkin, umat budha tidak meyakini adanya Tuhan seperti yang digambarkan oleh umat agama samawi. karena umat agama samawi juga tidak banyak yang bisa mendeskripsikan tuhan dengan dengan tepat, sehingga mengangtarkan manusia untuk mengenal Nya.
di sini, saya menyatakan bahwa "Tuhan itu Ada". kenapa? apa argumentasinya? itu tidak butuh argumentasi, karena Ada itulah yang didefinisikan sebagai Tuhan.
Dzat Yang Maha Sempurna itu Ada.
apa argumentasinya?
Tidak perlu argumentasi. Karena Ada adalah yang didefiniskan sebagai Dzat Yang Maha sempurna itu sendiri. Jadi, Ada adalah Dzat Yang Maha Sempurna.
Siapa yang mendefinisikannya?
Siapapun yang telah melihat Ada, maka ia tahu bahwa Ada itu Maha Sempurna.
Apakah Ada dapat dilihat?
Tentu. Bukankah Ada telah terlihat? tentu saja. bahkan Ada lebih jelas dari pada gunung Himalaya.
apakah Ada dapat dilihat dengan mata?
mustahil. gunung, bulan, matahari, bumi, dan semacamnya, semua itu bisa dilhat oleh mata kepala. tetapi Ada, tak mungkin dilihat dengan mata, sebagamana udara yang tak dapat dilihat dengan mata.
bila tidak bisa dilihat dengan mata, lalu dengan apa kita melihat Ada? dengan akal.
perhatikan semua yang ada, ada gunung, ada pohon, ada batu, ada bumi, dan semacamnya, semua itu terkena perubaha, merupakan dukha, anicca dan anatta. ketika gunung hancur, apakah Ada ikut hancur?
"engkau adalah manusia". dan ketika engkau mati, apakah manusia juga mati?
seinggat ogut, parameter itu batasan nilai bukan nilai itu sendiri :DIya, 'kan cuma bisa 0 - 1. Memang varian juga sih :D
Ibrahim menjawab, "ini untuk menguji akal dan mata mereka. Jika kerbau sebesar ini tidak dapat mereka lihat, itu artinya mata mereka buta. padahal mereka melihat tuhan (kerbau ini), tapi mereka menyatakan tuhan tidak ada, maka yang buta adalah akal mereka. kalau begitu, bagaimana akal mereka bisa mengenali Tuhan sebagai "Yang Ada", sedangkan untuk mengenali tuhan yang makan rumput saja, mereka tak sanggup. tak penting bagi kita untuk membuat mereka pintar. yang penting, kita telah menguji, apakah mereka itu orang-orang berakal atau tidak. sesungguhnya, kita tidak akan mengikuti agama orang-orang yang tidak berakal."Argumentum Ad Logicam: Menutupi inferensi keliru dengan konklusi yang benar.
Sapi ini namanya "Tuhan"
Tuhan tidak ada
>> Sapi ini tidak ada.
Yang bilang sapi ini tidak ada = salah. Tapi jika mengatakan sapi ada, otomatis harus menyetujui Tuhan ada.
aduuhhh nih kalau gak ada moderatornya jadi payah dehhh
koq gak bahas tentang topiknya ? dgn singkat dan jelas....
sampai bahas hatRed ganteng lah.... siapa manusia lah...
ternyata logika itu juga bisa melintir-muter2 sampai hatRed jadi ganteng
atau hatRed jadi menang ?....
gimana sih? langsung to the point aja dehhhh
hatRed Ganteng = TRUE (apakah begitu ?)
seinggat ogut, parameter itu batasan nilai bukan nilai itu sendiri :DIya, 'kan cuma bisa 0 - 1. Memang varian juga sih :D
Maksud saya, gantengnya itu bukan variable yang ada nilainya. Atau saya salah paham?
tidak salah menyetujui bahwa tuhan ada karena sapi itu ada, dengan kondisi Tuhan = sapi, yah kalau memang tuhan yg dianggap ADA oleh Bro Deva19 adalah sapi, saya sih gak keberatan untuk setujuDi awal dikatakan yang ingin dilihat adalah Tuhan yang disembah di dalam rumah ibadah. Jika memang yang disembah di tempat ibadah itu adalah yang makan rumput, maka logikanya adalah benar.
"hatRed ganteng" memang sebuah variable, untuk definisinya kagak tau deh :P yang pasti dideklarasikan dengan 'nilai' 1 (bukan dengan parameter 1). cmiiw (udah lupa algoritma dan pemrograman :hammer: )Oh, berarti tidak seperti yang saya kira. :)
tidak salah menyetujui bahwa tuhan ada karena sapi itu ada, dengan kondisi Tuhan = sapi, yah kalau memang tuhan yg dianggap ADA oleh Bro Deva19 adalah sapi, saya sih gak keberatan untuk setujuDi awal dikatakan yang ingin dilihat adalah Tuhan yang disembah di dalam rumah ibadah. Jika memang yang disembah di tempat ibadah itu adalah yang makan rumput, maka logikanya adalah benar.
Baiklah. Dan mulai sekarang kita coba cari fakta sapi yang bisa mencipta agar bisa dibuat premisnya.tidak salah menyetujui bahwa tuhan ada karena sapi itu ada, dengan kondisi Tuhan = sapi, yah kalau memang tuhan yg dianggap ADA oleh Bro Deva19 adalah sapi, saya sih gak keberatan untuk setujuDi awal dikatakan yang ingin dilihat adalah Tuhan yang disembah di dalam rumah ibadah. Jika memang yang disembah di tempat ibadah itu adalah yang makan rumput, maka logikanya adalah benar.
demi supaya logikanya menjadi benar, maka mari kita menyetujui bahwa sapi = tuhan spt yg diusulkan oleh Bro Deva19
err.. walaupun tidak perlu sih, yah untuk membantu mengerti..
coba deh.. kata 'hatred ganteng' itu jangan diartikan sebagai 'hatred adalah ganteng', tapi 'hatred si ganteng' ;D
jadi sebuah satu kesatuan
err.. walaupun tidak perlu sih, yah untuk membantu mengerti..
coba deh.. kata 'hatred ganteng' itu jangan diartikan sebagai 'hatred adalah ganteng', tapi 'hatred si ganteng' ;D
jadi sebuah satu kesatuan
kalau gak ada unsur gantengnya trus ngapain dipanggila hatred ganteng ?
saya tidak menyangka sedikitpun, kalau diantara kalian tidak ada yang bisa mengerti persoalan yang sesederhana itu.
kalau tuhan = 1
dan malaikat = 999
maka tuhan + malaikat = .....
tuhan * malaikat = ......
malaikat dikurangi tuhan = .....
kalo gak ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw cabut.. of dari DC, mo jadi penonton aja.
kalo ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw mau terusin diskusi, karena berarti logika kalian masih ada yang jalan.
maka tuhan + malaikat = 1.000,-
tuhan * malaikat = 999,-
malaikat dikurangi tuhan = 998,-
klo ada yang menyalahkan aa bakal ketawa ngakak ga abis2 n menyatakan orang itu dodol abis...
klo ada yang membenarkan, maka aa katakan orang itu masih waras n normal, ga bodo oleh iman...
tuh aa jawab, krn aa ga mau deva keluar dr dc... aa masih suka diskus ma deva, trutama tentang mahluk si tuhan...
salam dari aa'tono
jadi, kalo malikat + tuhan jumlahnya jadi seribu, maka apakah tuhan itu null?
jika tuhan tidak ada, kenapa malaikat + tuhan jumlahnya tidak 999?
jadi, apakah tuhan itu ada atau tidak?
(http://i364.photobucket.com/albums/oo89/hatRedSaint/heissapi.jpg)=))
supaya tidak ada salah persepsi apa itu sapi
:whistle:
tidak salah menyetujui bahwa tuhan ada karena sapi itu ada, dengan kondisi Tuhan = sapi, yah kalau memang tuhan yg dianggap ADA oleh Bro Deva19 adalah sapi, saya sih gak keberatan untuk setuju
sebelum membahas lebih jauh,
nah defenisi TUHAN itu spt apa dulu....
beri contoh ADA dan TIDAK ADA spt apa dulu............
barusan bahas dehhhhhhhhhhhh, jangan dikit2 LOGICKA2....alamak...
Di awal dikatakan yang ingin dilihat adalah Tuhan yang disembah di dalam rumah ibadah. Jika memang yang disembah di tempat ibadah itu adalah yang makan rumput, maka logikanya adalah benar.
saya tidak menyangka sedikitpun, kalau diantara kalian tidak ada yang bisa mengerti persoalan yang sesederhana itu.
kalau tuhan = 1
dan malaikat = 999
maka tuhan + malaikat = .....
tuhan * malaikat = ......
malaikat dikurangi tuhan = .....
kalo gak ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw cabut.. of dari DC, mo jadi penonton aja.
kalo ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw mau terusin diskusi, karena berarti logika kalian masih ada yang jalan.
maka tuhan + malaikat = 1.000,-
tuhan * malaikat = 999,-
malaikat dikurangi tuhan = 998,-
klo ada yang menyalahkan aa bakal ketawa ngakak ga abis2 n menyatakan orang itu dodol abis...
klo ada yang membenarkan, maka aa katakan orang itu masih waras n normal, ga bodo oleh iman...
tuh aa jawab, krn aa ga mau deva keluar dr dc... aa masih suka diskus ma deva, trutama tentang mahluk si tuhan...
salam dari aa'tono
jadi, kalo malikat + tuhan jumlahnya jadi seribu, maka apakah tuhan itu null?
jika tuhan tidak ada, kenapa malaikat + tuhan jumlahnya tidak 999?
jadi, apakah tuhan itu ada atau tidak?
bro jangan salah sangka dulu, aa kan menghitung matematika. tp gpp bro, aa ikuti logika deva.
klo 999 + 1 = 1.000,- itu dikarenakan 2 bilangan yg di jumlahkan itu exists, sehingga tidak null, tapi bagaimana bs exists akan sesuatu yg null ?
jk tuhan tidak ada, kenapa malaikat + tuhan jumlah tidak 999 ? karena hitung2an itu aa belajar di sekolah, klo 1 + 999 pasti 1.000,- itu tidak ada sangkut paut nya dengan ada ato tidak ada nya tuhan.
jd apakah tuhan itu ada ato tidak ? bagi aa tetap saja tidak ada bro, karena tuhan itu adalah produk ciptaan manusia, bukan tuhan yg menciptakan manusia. ga percaya ? coba saya katakan tuhan kamu itu "kambing" ente marah ga ? marah... kenapa ? ya karena anda yg menciptakan sosok tuhan itu didalam diri anda... wong tuhan ne aja anteng-anteng, kenapa ente dan FPI yg kebakaran jenggot ?
gini ada kasus, seorang gadis dari keluarga miskin di kampung, bapa nya sakit-sakitan, gadis ini terpaksa menjual sayur mayur, setelah uang nya terkumpul, ia berencana membeli obat tp dalam perjalanan ke toko obat melewati jalan setapak di mana kiri kanan masih banyak hutan. tiba-tiba ada sekelompok preman yg mencegat gadis itu, apa yang terjadi ?
keperawanan gadis itu hilang, karena diperkosa...
parahnya lagi, uang yg dikumpulkan dengan susah payah, hilang di ambil oleh preman tersebut. gadis itu pulang ke rumah dengan kekecewaan dan kesedihan yg mendalam, setelah beberapa bulan kemudian perut si gadis semakin membesar, ternyata gadis itu hamil... beban keluarga semakin berat...
jd dimana posisi tuhan ? bole bro deva pake logika apa pun, termasuk logika deva n logika islam... aa'tono selalu setia menunggu jawaban ente...
jk tuhan tidak ada, kenapa malaikat + tuhan jumlah tidak 999 ? karena hitung2an itu aa belajar di sekolah, klo 1 + 999 pasti 1.000,- itu tidak ada sangkut paut nya dengan ada ato tidak ada nya tuhan.
sebelum membahas lebih jauh,
nah defenisi TUHAN itu spt apa dulu....
beri contoh ADA dan TIDAK ADA spt apa dulu............
barusan bahas dehhhhhhhhhhhh, jangan dikit2 LOGICKA2....alamak...
saya sudah mendefinisikan Tuhan adalah Ada.
apaka anda tidak tahu artinya "ada" ?
ada gunung, ada air, ada bulan, ada matahari. dan anda tidak tahu artinya "ada"
tetapi tidak dapat dikatakan "ada tuhan", karena itu bahasa yang rancu. menyebutkan "ada tuhan" itu berarti "ADA ADA" atau "Tuhan tuhan". karena Ada itu sendiri = Tuhan.
saya bertanya kepada seorang guru meditasi, "Tuan, sampai kondisi bagaimana atau sampai mencapai tahap apa kita harus bermeditasi? guru meditasi itu menjawab, "sampai semua hal menjadi lenyap, kecuali kau dan Tuhan, ingat kecuali kau dan Tuhan, bukan ada kau dan ada tuhan." ini kata-kata misteri, yang sulit dimengerti, kecuali oleh mereka yang telah mengerti hakikat dari Ada.
ARTHUR BOSE (Filosofer Perancis) :
"GOD is the GREATEST INVENTION of MANKIND"
Quote from: indratidak salah menyetujui bahwa tuhan ada karena sapi itu ada, dengan kondisi Tuhan = sapi, yah kalau memang tuhan yg dianggap ADA oleh Bro Deva19 adalah sapi, saya sih gak keberatan untuk setuju
bagus. itu namanya jujur dan gentle untuk mengakui yang benar sebagai benar.
anda memang harus mengakui tuhan itu ada, karena sapi itu ada.
lalu saya beritahukan, bahwa memasukan nilai sapi ke dalam tuhan sebagaimana yang telah saya lakukan hanyalah untuk menguji kejujuran dan akal kawan-kawan di sini. soalnya, kalau mereka tidak dapat mengakui kebenaran adanya tuhan, padahal tuhan = sapi, maka itu artinya mereka sudah kehilangan akal. tapi syukurlah, dengan adanya pengakuan anda, berarti akal anda masih bekerja dengan baik.
selanjutnya, saya akan menjelaskan bahwa Tuhan itu Ada. (bukan ada tuhan) sekarang saya memasukan nilai Ada ke dalam variabel Tuhan. saya tanya "apakah Ada itu tidak ada?"
mustahil Ada adalah tidak ada, sebagaimana mustahilnya hitam adalah putih. oleh karena mustahil "tidak adanya Ada", maka bila akal kita masih sehat, maka akan kita katakan bahwa Tuhan itu mustahil tidak ada.
selanjutnya, saya akan menjelaskan bahwa Tuhan itu Ada. (bukan ada tuhan) sekarang saya memasukan nilai Ada ke dalam variabel Tuhan. saya tanya "apakah Ada itu tidak ada?"
mustahil Ada adalah tidak ada, sebagaimana mustahilnya hitam adalah putih. oleh karena mustahil "tidak adanya Ada", maka bila akal kita masih sehat, maka akan kita katakan bahwa Tuhan itu mustahil tidak ada.
saya tidak menyangka sedikitpun, kalau diantara kalian tidak ada yang bisa mengerti persoalan yang sesederhana itu.
kalau tuhan = 1
dan malaikat = 999
maka tuhan + malaikat = .....
tuhan * malaikat = ......
malaikat dikurangi tuhan = .....
kalo gak ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw cabut.. of dari DC, mo jadi penonton aja.
kalo ada yang bisa ngisi titik-titik tersebut, gw mau terusin diskusi, karena berarti logika kalian masih ada yang jalan.
maka tuhan + malaikat = 1.000,-
tuhan * malaikat = 999,-
malaikat dikurangi tuhan = 998,-
klo ada yang menyalahkan aa bakal ketawa ngakak ga abis2 n menyatakan orang itu dodol abis...
klo ada yang membenarkan, maka aa katakan orang itu masih waras n normal, ga bodo oleh iman...
tuh aa jawab, krn aa ga mau deva keluar dr dc... aa masih suka diskus ma deva, trutama tentang mahluk si tuhan...
salam dari aa'tono
jadi, kalo malikat + tuhan jumlahnya jadi seribu, maka apakah tuhan itu null?
jika tuhan tidak ada, kenapa malaikat + tuhan jumlahnya tidak 999?
jadi, apakah tuhan itu ada atau tidak?
bro jangan salah sangka dulu, aa kan menghitung matematika. tp gpp bro, aa ikuti logika deva.
klo 999 + 1 = 1.000,- itu dikarenakan 2 bilangan yg di jumlahkan itu exists, sehingga tidak null, tapi bagaimana bs exists akan sesuatu yg null ?
jk tuhan tidak ada, kenapa malaikat + tuhan jumlah tidak 999 ? karena hitung2an itu aa belajar di sekolah, klo 1 + 999 pasti 1.000,- itu tidak ada sangkut paut nya dengan ada ato tidak ada nya tuhan.
jd apakah tuhan itu ada ato tidak ? bagi aa tetap saja tidak ada bro, karena tuhan itu adalah produk ciptaan manusia, bukan tuhan yg menciptakan manusia. ga percaya ? coba saya katakan tuhan kamu itu "kambing" ente marah ga ? marah... kenapa ? ya karena anda yg menciptakan sosok tuhan itu didalam diri anda... wong tuhan ne aja anteng-anteng, kenapa ente dan FPI yg kebakaran jenggot ?
gini ada kasus, seorang gadis dari keluarga miskin di kampung, bapa nya sakit-sakitan, gadis ini terpaksa menjual sayur mayur, setelah uang nya terkumpul, ia berencana membeli obat tp dalam perjalanan ke toko obat melewati jalan setapak di mana kiri kanan masih banyak hutan. tiba-tiba ada sekelompok preman yg mencegat gadis itu, apa yang terjadi ?
keperawanan gadis itu hilang, karena diperkosa...
parahnya lagi, uang yg dikumpulkan dengan susah payah, hilang di ambil oleh preman tersebut. gadis itu pulang ke rumah dengan kekecewaan dan kesedihan yg mendalam, setelah beberapa bulan kemudian perut si gadis semakin membesar, ternyata gadis itu hamil... beban keluarga semakin berat...
jd dimana posisi tuhan ? bole bro deva pake logika apa pun, termasuk logika deva n logika islam... aa'tono selalu setia menunggu jawaban ente...
berarti logika aa tono tidak bekerja dengan baik. he..he..Quote from: tonojk tuhan tidak ada, kenapa malaikat + tuhan jumlah tidak 999 ? karena hitung2an itu aa belajar di sekolah, klo 1 + 999 pasti 1.000,- itu tidak ada sangkut paut nya dengan ada ato tidak ada nya tuhan.
padahal sudah didefinisikan sebelumnya bahwa tuhan=1.
jadi dengan mengatakan tuhan itu tidak ada, berarti angka 999 tersebut tidak bisa ditambah dengan nilai apapun. tuhan malaikat tidak bisa berjumlah 1000. angka 999 bisa berjumlah menjadi seribu, jika ditambahkan dengan nilai 1. jika dan hanya jika nilai 1 tersebut adanya pada variabel tuhan, dan variabel dan tidak ditemukan di dalam variabel lainnya, maka tidak ada cara untuk bisa menambahkan angka 1 pada angka 999, selain dengan menambahkan variabel tuhan. kalo tuhannya dianggap tidak esksis, seharusnya tidak bisa ditambahkan ke nilai manapun. karena sesuatu yang bisa ditambahkan adalah sesuatu yang eksis.
sebelum membahas lebih jauh,
nah defenisi TUHAN itu spt apa dulu....
beri contoh ADA dan TIDAK ADA spt apa dulu............
barusan bahas dehhhhhhhhhhhh, jangan dikit2 LOGICKA2....alamak...
saya sudah mendefinisikan Tuhan adalah Ada.
apaka anda tidak tahu artinya "ada" ?
ada gunung, ada air, ada bulan, ada matahari. dan anda tidak tahu artinya "ada"
tetapi tidak dapat dikatakan "ada tuhan", karena itu bahasa yang rancu. menyebutkan "ada tuhan" itu berarti "ADA ADA" atau "Tuhan tuhan". karena Ada itu sendiri = Tuhan.
saya bertanya kepada seorang guru meditasi, "Tuan, sampai kondisi bagaimana atau sampai mencapai tahap apa kita harus bermeditasi? guru meditasi itu menjawab, "sampai semua hal menjadi lenyap, kecuali kau dan Tuhan, ingat kecuali kau dan Tuhan, bukan ada kau dan ada tuhan." ini kata-kata misteri, yang sulit dimengerti, kecuali oleh mereka yang telah mengerti hakikat dari Ada.
ketuhanan itu untuk di selami dan di nikmati
bukan untuk di pergunjingkan dan di pertontonkan
bahwa aku telah mencapai dan bertemu tuhan, sesungguhnya ia tak pernah tau siapa dan apa itu tuhan
Quote from: indratidak salah menyetujui bahwa tuhan ada karena sapi itu ada, dengan kondisi Tuhan = sapi, yah kalau memang tuhan yg dianggap ADA oleh Bro Deva19 adalah sapi, saya sih gak keberatan untuk setuju
bagus. itu namanya jujur dan gentle untuk mengakui yang benar sebagai benar.
anda memang harus mengakui tuhan itu ada, karena sapi itu ada.
lalu saya beritahukan, bahwa memasukan nilai sapi ke dalam tuhan sebagaimana yang telah saya lakukan hanyalah untuk menguji kejujuran dan akal kawan-kawan di sini. soalnya, kalau mereka tidak dapat mengakui kebenaran adanya tuhan, padahal tuhan = sapi, maka itu artinya mereka sudah kehilangan akal. tapi syukurlah, dengan adanya pengakuan anda, berarti akal anda masih bekerja dengan baik.
selanjutnya, saya akan menjelaskan bahwa Tuhan itu Ada. (bukan ada tuhan) sekarang saya memasukan nilai Ada ke dalam variabel Tuhan. saya tanya "apakah Ada itu tidak ada?"
mustahil Ada adalah tidak ada, sebagaimana mustahilnya hitam adalah putih. oleh karena mustahil "tidak adanya Ada", maka bila akal kita masih sehat, maka akan kita katakan bahwa Tuhan itu mustahil tidak ada.
bukan hanya tuhan itu ada, malah tuhan itu ada banyak, saya bahkan setiap tahun menyaksikan banyak tuhan yang dibantai, dibunuh, dan lucunya konon itu atas perintah sapi
ketuhanan itu untuk di selami dan di nikmati
bukan untuk di pergunjingkan dan di pertontonkan
bahwa aku telah mencapai dan bertemu tuhan, sesungguhnya ia tak pernah tau siapa dan apa itu tuhan
tak masalah orang berkata, "aku telah bertemu tuhan"
karena,
pertama ==> tidak ada undang-undang yang melarangnya
kedua ==> jika benar dia bertemu tuhan
tuhan yang tidak dapat dilihat, bukanlah tuhan yang sebenarnya
tuhan yang tidak dapat ditemui, bukan tuhan yang sebenarnya
orang yang berkata "sesungguhnya tuhan itu tak dapt dilihat dan ditemui" berarti dia tidak tau apa-apa tentang Tuhan.
oh iya, logika aa memang kurang baik di banding kan logika anda deva... hehehe... sayang nya aa ga sepinter anda mendalami dogma akan "tuhan"
nah itu dia, aa ga mengetahui jk udah di definisikan bahwa tuhan = 1, sayangnya anda harus bs merubah kenyataan untuk menguatkan definisi anda bahwa tuhan = 1, bagi aa tuhan = 0... maaf, tp itu lah kenyataan, aa ga suka dibodohi iman tanpa bukti, aa ga suka menerima kitab sakti yg tidak ada isi kecuali memuaskan ego dan kebodohan...
jk anda punya konsep "kalo tuhannya dianggap tidak esksis, seharusnya tidak bisa ditambahkan ke nilai manapun. karena sesuatu yang bisa ditambahkan adalah sesuatu yang eksis." maka anda harus bs menyatakan kebenaran dari yg anda ingin tambahkan menggunakan konsep matematika. Tapi jika anda belum bisa menyatakan kebenaran dari apa yg ingin anda tambahkan, maka matematika itu bersifat mandul, yg ada hanya lah konsep dan teori kosong.
ibarat anak kecil, diberi soal latihan matematika, 2 ufo + 2 alien = berapa anak-anak... berbicara dengan imajinasi.
salam dari orang yg logika nya kurang bagus... H. M. aa'tono
ketuhanan itu untuk di selami dan di nikmati
bukan untuk di pergunjingkan dan di pertontonkan
bahwa aku telah mencapai dan bertemu tuhan, sesungguhnya ia tak pernah tau siapa dan apa itu tuhan
tak masalah orang berkata, "aku telah bertemu tuhan"
karena,
pertama ==> tidak ada undang-undang yang melarangnya
kedua ==> jika benar dia bertemu tuhan
tuhan yang tidak dapat dilihat, bukanlah tuhan yang sebenarnya
tuhan yang tidak dapat ditemui, bukan tuhan yang sebenarnya
orang yang berkata "sesungguhnya tuhan itu tak dapt dilihat dan ditemui" berarti dia tidak tau apa-apa tentang Tuhan.
jadi ente udah pernah melihat dan bertemu tuhan mu itu ? gimana rupa nya ? ada "ttit" nya ga ? :))
:hammer:ketuhanan itu untuk di selami dan di nikmati
bukan untuk di pergunjingkan dan di pertontonkan
bahwa aku telah mencapai dan bertemu tuhan, sesungguhnya ia tak pernah tau siapa dan apa itu tuhan
tak masalah orang berkata, "aku telah bertemu tuhan"
karena,
pertama ==> tidak ada undang-undang yang melarangnya
kedua ==> jika benar dia bertemu tuhan
tuhan yang tidak dapat dilihat, bukanlah tuhan yang sebenarnya
tuhan yang tidak dapat ditemui, bukan tuhan yang sebenarnya
orang yang berkata "sesungguhnya tuhan itu tak dapt dilihat dan ditemui" berarti dia tidak tau apa-apa tentang Tuhan.
jadi ente udah pernah melihat dan bertemu tuhan mu itu ? gimana rupa nya ? ada "ttit" nya ga ? :))
:o welehh, bahasanya dijaga all, ini kan forum beragama...
kalau kata anda tuhan = 0. itu sah-sah saja. dan tidak akan saya bantah. tapi, kalo definisi tersebut digunakan untuk menyangkal Tuhan = 1, maka itu yang salah.
saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha. tetapi yang g****k itu adalah "oknum umat budhis" yang menjadikan konsep ketiadaan tuhan dalam budhisme itu untuk menyangkal adanya Tuhan yang disembh oleh umat agama lain. padahal sang Budha sendiri tidak memberi contoh seperti itu.
di dalam sutta itu dikisahkan kesalah fahaman seorang makhluk yang menganggap dirinya tuhan, dan juga kesalah fahaman makhluk-makluk lain yang menganggapnya tuhan. dan di dalam sutta tersebut tidak ada pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada. jika anda menyatakan bahwa menurut sutta tersebut tuhan itu tidak ada, nah itu salah satu contoh sikap gegagah dan kesalahan fahaman umat budhis terhadap ajaran yang ada di dalam sutta-sutta.
kalau kata anda tuhan = 0. itu sah-sah saja. dan tidak akan saya bantah. tapi, kalo definisi tersebut digunakan untuk menyangkal Tuhan = 1, maka itu yang salah.
saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha. tetapi yang g****k itu adalah "oknum umat budhis" yang menjadikan konsep ketiadaan tuhan dalam budhisme itu untuk menyangkal adanya Tuhan yang disembh oleh umat agama lain. padahal sang Budha sendiri tidak memberi contoh seperti itu.
Iya, yang ada di Sutta adalah makhluk di alam dewa berusia panjaaaaang sekali yang ngaku-ngaku sebagai TUHAN, pencipta segala sesuatu.
Jadi emang gak ada TUHAN, tapi ada makhluk yg mengaku sebagai TUHAN dan ditenggarai beliaulah yg disembah oleh umat agama lain
Jadi Buddha mengajarkan Tuhan ada? Boleh minta referensinya?di dalam sutta itu dikisahkan kesalah fahaman seorang makhluk yang menganggap dirinya tuhan, dan juga kesalah fahaman makhluk-makluk lain yang menganggapnya tuhan. dan di dalam sutta tersebut tidak ada pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada. jika anda menyatakan bahwa menurut sutta tersebut tuhan itu tidak ada, nah itu salah satu contoh sikap gegagah dan kesalahan fahaman umat budhis terhadap ajaran yang ada di dalam sutta-sutta.
kalau kata anda tuhan = 0. itu sah-sah saja. dan tidak akan saya bantah. tapi, kalo definisi tersebut digunakan untuk menyangkal Tuhan = 1, maka itu yang salah.
saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha. tetapi yang g****k itu adalah "oknum umat budhis" yang menjadikan konsep ketiadaan tuhan dalam budhisme itu untuk menyangkal adanya Tuhan yang disembh oleh umat agama lain. padahal sang Budha sendiri tidak memberi contoh seperti itu.
Iya, yang ada di Sutta adalah makhluk di alam dewa berusia panjaaaaang sekali yang ngaku-ngaku sebagai TUHAN, pencipta segala sesuatu.
Jadi emang gak ada TUHAN, tapi ada makhluk yg mengaku sebagai TUHAN dan ditenggarai beliaulah yg disembah oleh umat agama lain
Gua mulai ngerti cara logikanya si deva19
Jadi kalau Buddha gak pernah bilang gak ada ALIEN, maka bukan berarti Alien gak ada menurut Buddha.
Sehingga, deva19 mengatakan bisa saja ALIEN ada
sehingga umat buddhis gegabah dan salah paham kalau menganggap BUDDHA menyangkal keberadaan aLIEN
dari sini deva19 bisa memaksakan opini "Alien itu mungkin ada", dan bisa digiring ke arah "alien itu ada"
NB: ganti kata alien dengan TUHAN, pegasus, setan, dedemit, dll
Jadi Buddha mengajarkan Tuhan ada? Boleh minta referensinya?di dalam sutta itu dikisahkan kesalah fahaman seorang makhluk yang menganggap dirinya tuhan, dan juga kesalah fahaman makhluk-makluk lain yang menganggapnya tuhan. dan di dalam sutta tersebut tidak ada pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada. jika anda menyatakan bahwa menurut sutta tersebut tuhan itu tidak ada, nah itu salah satu contoh sikap gegagah dan kesalahan fahaman umat budhis terhadap ajaran yang ada di dalam sutta-sutta.
kalau kata anda tuhan = 0. itu sah-sah saja. dan tidak akan saya bantah. tapi, kalo definisi tersebut digunakan untuk menyangkal Tuhan = 1, maka itu yang salah.
saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha. tetapi yang g****k itu adalah "oknum umat budhis" yang menjadikan konsep ketiadaan tuhan dalam budhisme itu untuk menyangkal adanya Tuhan yang disembh oleh umat agama lain. padahal sang Budha sendiri tidak memberi contoh seperti itu.
Iya, yang ada di Sutta adalah makhluk di alam dewa berusia panjaaaaang sekali yang ngaku-ngaku sebagai TUHAN, pencipta segala sesuatu.
Jadi emang gak ada TUHAN, tapi ada makhluk yg mengaku sebagai TUHAN dan ditenggarai beliaulah yg disembah oleh umat agama lain
saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha.
di dalam sutta itu dikisahkan kesalah fahaman seorang makhluk yang menganggap dirinya tuhan, dan juga kesalah fahaman makhluk-makluk lain yang menganggapnya tuhan. dan di dalam sutta tersebut tidak ada pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada. jika anda menyatakan bahwa menurut sutta tersebut tuhan itu tidak ada, nah itu salah satu contoh sikap gegagah dan kesalahan fahaman umat budhis terhadap ajaran yang ada di dalam sutta-sutta.
gw ngerti loe ngomong apa, yang ga ngerti loe, salah masuk forum =))Gua mulai ngerti cara logikanya si deva19
Jadi kalau Buddha gak pernah bilang gak ada ALIEN, maka bukan berarti Alien gak ada menurut Buddha.
Sehingga, deva19 mengatakan bisa saja ALIEN ada
sehingga umat buddhis gegabah dan salah paham kalau menganggap BUDDHA menyangkal keberadaan aLIEN
dari sini deva19 bisa memaksakan opini "Alien itu mungkin ada", dan bisa digiring ke arah "alien itu ada"
NB: ganti kata alien dengan TUHAN, pegasus, setan, dedemit, dll
lo baru ngerti dikit, banyak lom ngertinya.
kalo sang Budha gak pernah menyatakan alien itu ada, maka gak boleh ada yang berkata "dalam ajaran sang Budha, alien itu gak ada". kalo berkata begitu, itu disebut berdusta atas nama sang Budha, kalo enggak bahlul.
kalo mo menyatakan bahwa alien itu gak ada, itu boleh-boleh aja, asal jelas asal-usulnya, apa dari pendapat mu sendiri, kata ilmuwan, ato kata nenek lu. tapi jangan apa-apa diatas namakan sang Budha. itu namanya fitnah.
lalu, kalo gw menyatakan alien itu, itu bukan berarti memaksakan pendapat. gw jelasin asal-usulnya, kenapa gw bilang alien itu ada. tapi kalian tidak suka menyimak, sibuk dengan doktrin dan keyakinan kalian sendiri. gw ngerti yang loe pikir, tapi loe gak ngerti yang gw pikir. gw bisa menyelami apa yang loe maksud. tapi loe susah ngerti yang gw maksud, krena filsafat gw, terlalu tinggi buat loe.
pernyataan dia tidak salah, 2 ajaran dibenturkan tidak akan nyambung.saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha.di dalam sutta itu dikisahkan kesalah fahaman seorang makhluk yang menganggap dirinya tuhan, dan juga kesalah fahaman makhluk-makluk lain yang menganggapnya tuhan. dan di dalam sutta tersebut tidak ada pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada. jika anda menyatakan bahwa menurut sutta tersebut tuhan itu tidak ada, nah itu salah satu contoh sikap gegagah dan kesalahan fahaman umat budhis terhadap ajaran yang ada di dalam sutta-sutta.
sadarkah apa yg anda tulis selama ini?
dari dua ini sudah membuktikan anda "plin-plan" dalam berstatement. dan masih banyak lagi di post anda.
semakin terlihat kartu AS anda.
nah salah satu contoh bahlul adalah ini.
kutho bertanya "jadi Budha mengajarkan Tuhan itu ada", walaupun diujungnya pake tanda tanya, tapi pertanyaan itu muncul dari kesimpulan yang salah. kenapa ditanyakan kepada saya, seolah-olah saya yang menyatakan "sang Budha mengajarkan tuhan itu ada". cari aja dah pake mikroskop, kalo mata loe kurang jeli, kapan dan dimana gw bilang bahwa sang Budha mengajarkan "Tuhan itu ada". jadi pertanyaan itu gak relevan ditanyakan k gw.
contoh kebahlulan.
saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha. tetapi yang g****k itu adalah "oknum umat budhis" yang menjadikan konsep ketiadaan tuhan dalam budhisme itu untuk menyangkal adanya Tuhan yang disembh oleh umat agama lain. padahal sang Budha sendiri tidak memberi contoh seperti itu.
saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha.di dalam sutta itu dikisahkan kesalah fahaman seorang makhluk yang menganggap dirinya tuhan, dan juga kesalah fahaman makhluk-makluk lain yang menganggapnya tuhan. dan di dalam sutta tersebut tidak ada pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada. jika anda menyatakan bahwa menurut sutta tersebut tuhan itu tidak ada, nah itu salah satu contoh sikap gegagah dan kesalahan fahaman umat budhis terhadap ajaran yang ada di dalam sutta-sutta.
sadarkah apa yg anda tulis selama ini?
dari dua ini sudah membuktikan anda "plin-plan" dalam berstatement. dan masih banyak lagi di post anda.
semakin terlihat kartu AS anda.
gw ngerti loe ngomong apa, yang ga ngerti loe, salah masuk forum =))Gua mulai ngerti cara logikanya si deva19
Jadi kalau Buddha gak pernah bilang gak ada ALIEN, maka bukan berarti Alien gak ada menurut Buddha.
Sehingga, deva19 mengatakan bisa saja ALIEN ada
sehingga umat buddhis gegabah dan salah paham kalau menganggap BUDDHA menyangkal keberadaan aLIEN
dari sini deva19 bisa memaksakan opini "Alien itu mungkin ada", dan bisa digiring ke arah "alien itu ada"
NB: ganti kata alien dengan TUHAN, pegasus, setan, dedemit, dll
lo baru ngerti dikit, banyak lom ngertinya.
kalo sang Budha gak pernah menyatakan alien itu ada, maka gak boleh ada yang berkata "dalam ajaran sang Budha, alien itu gak ada". kalo berkata begitu, itu disebut berdusta atas nama sang Budha, kalo enggak bahlul.
kalo mo menyatakan bahwa alien itu gak ada, itu boleh-boleh aja, asal jelas asal-usulnya, apa dari pendapat mu sendiri, kata ilmuwan, ato kata nenek lu. tapi jangan apa-apa diatas namakan sang Budha. itu namanya fitnah.
lalu, kalo gw menyatakan alien itu, itu bukan berarti memaksakan pendapat. gw jelasin asal-usulnya, kenapa gw bilang alien itu ada. tapi kalian tidak suka menyimak, sibuk dengan doktrin dan keyakinan kalian sendiri. gw ngerti yang loe pikir, tapi loe gak ngerti yang gw pikir. gw bisa menyelami apa yang loe maksud. tapi loe susah ngerti yang gw maksud, krena filsafat gw, terlalu tinggi buat loe.
maklum dia tidak mengerti ajaran Buddha. dia tidak mengetahui Buddha menolak paham Tuhan yang maha.... yang diajarkan ajaran lain.nah salah satu contoh bahlul adalah ini.
kutho bertanya "jadi Budha mengajarkan Tuhan itu ada", walaupun diujungnya pake tanda tanya, tapi pertanyaan itu muncul dari kesimpulan yang salah. kenapa ditanyakan kepada saya, seolah-olah saya yang menyatakan "sang Budha mengajarkan tuhan itu ada". cari aja dah pake mikroskop, kalo mata loe kurang jeli, kapan dan dimana gw bilang bahwa sang Budha mengajarkan "Tuhan itu ada". jadi pertanyaan itu gak relevan ditanyakan k gw.
contoh kebahlulan.saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha. tetapi yang g****k itu adalah "oknum umat budhis" yang menjadikan konsep ketiadaan tuhan dalam budhisme itu untuk menyangkal adanya Tuhan yang disembh oleh umat agama lain. padahal sang Budha sendiri tidak memberi contoh seperti itu.
Kok berputar-putar yah? Kebahlulan maksudnya anda sendiri? Saya setuju banget, Bro. Anda contoh kebahlulan sejati. Sebetulnya tidak perlu diekspos begitu juga kami sudah tahu anda bahlul.
maklum dia tidak mengerti ajaran Buddha. dia tidak mengetahui Buddha menolak paham Tuhan yang maha.... yang diajarkan ajaran lain.Bener nih jangan dikasih tahu suttanya? Nanti biang bahlul ini menyebarkan kebahlulannya ke semua thread lho?! Apalagi sekarang ini jarang dimoderasi.
jangan kasih tau dah sutta nya biar dia bermain dengan pikirannya =))
nah salah satu contoh bahlul adalah ini.
kutho bertanya "jadi Budha mengajarkan Tuhan itu ada", walaupun diujungnya pake tanda tanya, tapi pertanyaan itu muncul dari kesimpulan yang salah. kenapa ditanyakan kepada saya, seolah-olah saya yang menyatakan "sang Budha mengajarkan tuhan itu ada". cari aja dah pake mikroskop, kalo mata loe kurang jeli, kapan dan dimana gw bilang bahwa sang Budha mengajarkan "Tuhan itu ada". jadi pertanyaan itu gak relevan ditanyakan k gw.
contoh kebahlulan.saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha. tetapi yang g****k itu adalah "oknum umat budhis" yang menjadikan konsep ketiadaan tuhan dalam budhisme itu untuk menyangkal adanya Tuhan yang disembh oleh umat agama lain. padahal sang Budha sendiri tidak memberi contoh seperti itu.
Kok berputar-putar yah? Kebahlulan maksudnya anda sendiri? Saya setuju banget, Bro. Anda contoh kebahlulan sejati. Sebetulnya tidak perlu diekspos begitu juga kami sudah tahu anda bahlul.
jangan, nanti pemahaman tentang nabi Budha nya bisa ancur =))maklum dia tidak mengerti ajaran Buddha. dia tidak mengetahui Buddha menolak paham Tuhan yang maha.... yang diajarkan ajaran lain.Bener nih jangan dikasih tahu suttanya? Nanti biang bahlul ini menyebarkan kebahlulannya ke semua thread lho?! Apalagi sekarang ini jarang dimoderasi.
jangan kasih tau dah sutta nya biar dia bermain dengan pikirannya =))
maklum dia tidak mengerti ajaran Buddha. dia tidak mengetahui Buddha menolak paham Tuhan yang maha.... yang diajarkan ajaran lain.Bener nih jangan dikasih tahu suttanya? Nanti biang bahlul ini menyebarkan kebahlulannya ke semua thread lho?! Apalagi sekarang ini jarang dimoderasi.
jangan kasih tau dah sutta nya biar dia bermain dengan pikirannya =))
begitulah, kalo orang sudah saya kasih filsafat yang tinggi, dia mulai merasa berputar-putar. mau mabok itu tandanya. maknya gw sarankan belajar dulu logika, baru ntar bisa ngerti apa yang gw omongin.
P → Q
Jika tidak hujan maka saya kering
¬Q
Saya tidak kering
>> ¬P
Hujan.
Setiap saya mandi, setiap saya berenang, selalu hujan.
Anda mengaku master logika tapi memberi persamaan seperti itu??
Persamaannya seharusnya P ↔ Q (Jika dan hanya jika P, maka Q) = P XNOR Q = (P → Q) ∧ (Q → P)
Maka berlaku
P → Q
¬P → ¬Q
Q → P
¬Q → ¬P
maklum dia tidak mengerti ajaran Buddha. dia tidak mengetahui Buddha menolak paham Tuhan yang maha.... yang diajarkan ajaran lain.
jangan kasih tau dah sutta nya biar dia bermain dengan pikirannya
kasih tau kai... ntar u dibahlulkan :))
sebaiknya anda definisikan Tuhan yang anda kenal/anda percaya/anda lihatQuote from: ryumaklum dia tidak mengerti ajaran Buddha. dia tidak mengetahui Buddha menolak paham Tuhan yang maha.... yang diajarkan ajaran lain.
jangan kasih tau dah sutta nya biar dia bermain dengan pikirannya
sayangnya, selama dua tahun saya menyelami agama budha melalui buku-buku dan artikel-artikel yang ada di internet, termasuk yang ada di forum ini, termasuk belajar dari tulisan-tulisan member DC, saya tidak pernah mencatat link atau referensinya, karena mengira semua orng belajar seperti diriku, yakni tidak pernah mempermasalahkan dari mana, dari kitab atau sutta mana ini diambil, karana lebih fokus ke pembuktian langsung yang disebut sang Budha sebagai ehipasiko. ternyata dalam hal ini, kalian sama sperti muslim wahabi, dimana seolah-olah kebenaran didefinisikan sebagai yang tertulis di dalam sutta. kalaulah saya menyadari ini sejak dulu, pastilah akan saya catat setiap link atau referensi dari ajaran-ajaran berharga yang saya baca di dalam sutta.
saya tau, sang Budha menyangkal adanya tuhan yang dipercayai oleh sekelompok umat yang hidup di masa sang Budha. karena penyangkaln sang Budha terhadap sekelompok umat manusia tersebut, maka kalian menyimpulkan bahwa "sang Budha menyatakan bahwa Tuhan itu tidak ada". ini kesimpulan yng salah.
sudah saya jelaskan berpuluh-puluh kali, bahwa suatu kesimpulan hendaknya jelas premis-premis. bagaimana penyangkalan sang Budha terhadap adanya tuhan yang didefinisikan oleh sekelompok umat berubah menjadi kesimpulan "sang budha menyatakan tuhan itu tidak ada". 10 kali lagi, pake donk logika!
begitulah, kalo orang sudah saya kasih filsafat yang tinggi, dia mulai merasa berputar-putar. mau mabok itu tandanya. maknya gw sarankan belajar dulu logika, baru ntar bisa ngerti apa yang gw omongin.
Nanti kalau sudah ngerti Modern Logic (Mathematical Logic) di bawah ini, baru kita bicara lagi yah.P → Q
Jika tidak hujan maka saya kering
¬Q
Saya tidak kering
>> ¬P
Hujan.
Setiap saya mandi, setiap saya berenang, selalu hujan.
Anda mengaku master logika tapi memberi persamaan seperti itu??
Persamaannya seharusnya P ↔ Q (Jika dan hanya jika P, maka Q) = P XNOR Q = (P → Q) ∧ (Q → P)
Maka berlaku
P → Q
¬P → ¬Q
Q → P
¬Q → ¬P
sebaiknya anda definisikan Tuhan yang anda kenal/anda percaya/anda lihat
apakah dia punya wujud/hanya cahaya
apakah dia laki2/perempuan
apakah dia ada di mana2/satu tempat
apakah dia tak terlihat, hanya bisa dirasakan.
apakah tuhan yang ingin anda diskusikan versi agama mana.
nanti kalau anda mau kita bisa diskusikan apakah gambaran anda bisa masuk logika atau tidak.
[at] all :backtotopic:
JUDUL : Tuhan Pencipta secaralogikailmiah sudah bisa dibuktikan tidak diperlukan ada!
kasih tau kai... ntar u dibahlulkan :))
Saya setuju ama ryu aja deh kali ini.
Kadang kalau lagi pusing & banyak masalah, lihat orang Bahlul dengan logika ancur koar-koar logika filsafat muter-muter bisa buat saya tersenyum dan tertawa. Lebih ampuh dari joke di kafe jongkok :D
Gua mulai ngerti cara logikanya si deva19
Jadi kalau Buddha gak pernah bilang gak ada ALIEN, maka bukan berarti Alien gak ada menurut Buddha.
Sehingga, deva19 mengatakan bisa saja ALIEN ada
sehingga umat buddhis gegabah dan salah paham kalau menganggap BUDDHA menyangkal keberadaan aLIEN
dari sini deva19 bisa memaksakan opini "Alien itu mungkin ada", dan bisa digiring ke arah "alien itu ada"
NB: ganti kata alien dengan TUHAN, pegasus, setan, dedemit, dll
lo baru ngerti dikit, banyak lom ngertinya.
kalo sang Budha gak pernah menyatakan alien itu ada, maka gak boleh ada yang berkata "dalam ajaran sang Budha, alien itu gak ada". kalo berkata begitu, itu disebut berdusta atas nama sang Budha, kalo enggak bahlul.
kalo mo menyatakan bahwa alien itu gak ada, itu boleh-boleh aja, asal jelas asal-usulnya, apa dari pendapat mu sendiri, kata ilmuwan, ato kata nenek lu. tapi jangan apa-apa diatas namakan sang Budha. itu namanya fitnah.
lalu, kalo gw menyatakan alien itu, itu bukan berarti memaksakan pendapat. gw jelasin asal-usulnya, kenapa gw bilang alien itu ada. tapi kalian tidak suka menyimak, sibuk dengan doktrin dan keyakinan kalian sendiri. gw ngerti yang loe pikir, tapi loe gak ngerti yang gw pikir. gw bisa menyelami apa yang loe maksud. tapi loe susah ngerti yang gw maksud, krena filsafat gw, terlalu tinggi buat loe.
Untuk intermezzo saja, supaya suasana segarrrrrrr dan santaiiiiiii
Saya pribadi sangat senang untuk mendaur ulang cerita lelucon ini, kemudian tertawa terbahak-bahak sambil membayangkan tokoh di dalam lelucon ini
JANGAN SOK TAHU!
Banyak pengetahuan memang baik, lebih baik lagi banyak kebijaksanaan...
Zaman pemberontakan. Seorang ahli logika, ahli hukum, dan engineer ditangkap, dan dijatuhi hukuman mati dengan guillotine.
Tibalah saat pelaksanaan hukuman mati. Setelah diundi, si engineer harus mati lebih dulu, disusul ahli hukum, dan terakhir si ahli logika.
Si engineer meletakkan leher di balok guillotine. Tuas dilepas. Tapi pisau bergeming. Si engeneer berdiri dan mengatakan ia telah dibebaskan karena alat macet. Ia pun dibiarkan pergi ( karena sudah diakali oleh engineer ).
Giliran si ahli hukum dipaksa meletakkan leher di balok. Tuas dilepas. Tapi pisau masih terdiam saja. Si ahli hukum berdiri dan mengatakan bahwa seorang tersangka hanya boleh dihukum satu kali untuk sebuah kesalahan. Maka ia pun boleh pergi.
Terakhir, si ahli logika meletakkan kepalanya di leher balok. Ia mengintip ke arah pemicu katrol. Lalu ia berkata, "Tunggu. Sekarang aku tahu kenapa alatnya macet, karena saya telah menggunakan TEORI LOGIKA untuk memperkirakannya dan silahkan uji kebenaran kesimpulan saya dengan salah satu dari 19 rumus logika tersebut!"
Akhirnya si ahli logika tersebut mati penasaran dan masuk neraka.
Dengan putus asa, penasaran dan menderita, dia berteriak “ Kenapa Hal Ini terjadi !!!!! “.
Jawaban dari Raja Neraka dengan tersenyum simpul ” Jawabannya sangat sederhana, JANGAN SOK TAHU, karena anda diam dan tidak berceloteh tidak karuan/plin-plan dengan logika, maka hal ini lebih Bijaksana, karena KEBODOHAN dan SOK TAHU kamu, sehingga anda berada dalam kesia-siaan yang terus berputar-putar tak ada habisnya (samsara).
=)) , saya memtertawakan cerita lelucon yang saya daur ulang saja
perilaku sang deva19 mengingatkan aku pada brahmajala sutta
"Para bhikkhu, ada beberapa pertapa dan brahmana yang 'berpandangan dan bersikap berbelit-belit' 12), bila ditanya suatu hal maka mereka akan menjawab dengan berberlit-belit sehingga membingungkan. Pandangan ini ada empat. Apakah asal mula dan dasar mereka sehingga berpendapat atau berkesimpulan demikian?"
[at] bro deva..
terserah mau lebih nyata / tidak.. tapi ini forum ada topic.. semua member diharapkan berdiskusi sesuai topic..
jika ingin membahas tuhan dari segi logika, idealnya di topic baru.. biarlah topic ini u/ membahas tuhan dari segi ilmiah..
u/ yang ingin berdiskusi secara ilmiah, saya ada bahan bacaan baru :
intinya terciptanya makhluk hidup tidak ada campur tangan tuhan sama sekali..
(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/54/Miller-Urey_experiment-en.svg/350px-Miller-Urey_experiment-en.svg.png)
The experiment used water (H2O), methane (CH4), ammonia (NH3), and hydrogen (H2). The chemicals were all sealed inside a sterile array of glass tubes and flasks connected in a loop, with one flask half-full of liquid water and another flask containing a pair of electrodes. The liquid water was heated to induce evaporation, sparks were fired between the electrodes to simulate lightning through the atmosphere and water vapor, and then the atmosphere was cooled again so that the water could condense and trickle back into the first flask in a continuous cycle.
At the end of one week of continuous operation, Miller and Urey observed that as much as 10–15% of the carbon within the system was now in the form of organic compounds. Two percent of the carbon had formed amino acids that are used to make proteins in living cells, with glycine as the most abundant. Sugars, lipids, and some of the building blocks for nucleic acids were also formed.
In an interview, Stanley Miller stated: "Just turning on the spark in a basic pre-biotic experiment will yield 11 out of 20 amino acids."[10]
As observed in all subsequent experiments, both left-handed (L) and right-handed (D) optical isomers were created in a racemic mixture.
The original experiment remains today under the care of Miller and Urey's former student Professor Jeffrey Bada at the University of California, San Diego, Scripps Institution of Oceanography.[11]
[edit] Chemistry of experiment
One-step reactions among the mixture components can produce hydrogen cyanide (HCN), formaldehyde (CH2O),[12][13] and other active intermediate compounds (acetylene, cyanoacetylene, etc.):
CO2 → CO +
- (atomic oxygen)
CH4 + 2
- → CH2O + H2O
CO + NH3 → HCN + H2O
CH4 + NH3 → HCN + 3H2 (BMA process)
The formaldehyde, ammonia, and HCN then react by Strecker synthesis to form amino acids and other biomolecules:
CH2O + HCN + NH3 → NH2-CH2-CN + H2O
NH2-CH2-CN + 2H2O → NH3 + NH2-CH2-COOH (glycine)
Furthermore, water and formaldehyde can react via Butlerov's reaction to produce various sugars like ribose.
[edit] Other experiments
This experiment inspired many others. In 1961, Joan Oró found that the nucleotide base adenine could be made from hydrogen cyanide (HCN) and ammonia in a water solution. His experiment produced a large amount of adenine, which molecules were formed from 5 molecules of HCN.[14] Also, many amino acids are formed from HCN and ammonia under these conditions.[15] Experiments conducted later showed that the other RNA and DNA nucleobases could be obtained through simulated prebiotic chemistry with a reducing atmosphere.[16]
There also had been similar electric discharge experiments related to the origin of life contemporaneous with Miller–Urey. An article in The New York Times (March 8, 1953:E9), titled "Looking Back Two Billion Years" describes the work of Wollman (William) M. MacNevin at The Ohio State University, before the Miller Science paper was published in May 1953. MacNevin was passing 100,000 volt sparks through methane and water vapor and produced "resinous solids" that were "too complex for analysis." The article describes other early earth experiments being done by MacNevin. It is not clear if he ever published any of these results in the primary scientific literature.[citation needed]
K. A. Wilde submitted a paper to Science on December 15, 1952, before Miller submitted his paper to the same journal on February 14, 1953. Wilde's paper was published on July 10, 1953.[17] Wilde used voltages up to only 600 V on a binary mixture of carbon dioxide (CO2) and water in a flow system. He observed only small amounts of carbon dioxide reduction to carbon monoxide, and no other significant reduction products or newly formed carbon compounds. Other researchers were studying UV-photolysis of water vapor with carbon monoxide. They have found that various alcohols, aldehydes and organic acids were synthesized in reaction mixture [18].
More recent experiments by chemist Jeffrey Bada at Scripps Institution of Oceanography (in La Jolla, CA) were similar to those performed by Miller. However, Bada noted that in current models of early Earth conditions, carbon dioxide and nitrogen (N2) create nitrites, which destroy amino acids as fast as they form. However, the early Earth may have had significant amounts of iron and carbonate minerals able to neutralize the effects of the nitrites. When Bada performed the Miller-type experiment with the addition of iron and carbonate minerals, the products were rich in amino acids. This suggests the origin of significant amounts of amino acids may have occurred on Earth even with an atmosphere containing carbon dioxide and nitrogen.[19]
[edit] Earth's early atmosphere
Some evidence suggests that Earth's original atmosphere might have contained fewer of the reducing molecules than was thought at the time of the Miller–Urey experiment. There is abundant evidence of major volcanic eruptions 4 billion years ago, which would have released carbon dioxide, nitrogen, hydrogen sulfide (H2S), and sulfur dioxide (SO2) into the atmosphere. Experiments using these gases in addition to the ones in the original Miller–Urey experiment have produced more diverse molecules. The experiment created a mixture that was racemic (containing both L and D enantiomers) and experiments since have shown that "in the lab the two versions are equally likely to appear."[20] However, in nature, L amino acids dominate; later experiments have confirmed disproportionate amounts of L or D oriented enantiomers are possible.[21]
Originally it was thought that the primitive secondary atmosphere contained mostly ammonia and methane. However, it is likely that most of the atmospheric carbon was CO2 with perhaps some CO and the nitrogen mostly N2. In practice gas mixtures containing CO, CO2, N2, etc. give much the same products as those containing CH4 and NH3 so long as there is no O2. The hydrogen atoms come mostly from water vapor. In fact, in order to generate aromatic amino acids under primitive earth conditions it is necessary to use less hydrogen-rich gaseous mixtures. Most of the natural amino acids, hydroxyacids, purines, pyrimidines, and sugars have been produced in variants of the Miller experiment.[22]
More recent results may question these conclusions. The University of Waterloo and University of Colorado conducted simulations in 2005 that indicated that the early atmosphere of Earth could have contained up to 40 percent hydrogen—implying a possibly much more hospitable environment for the formation of prebiotic organic molecules. The escape of hydrogen from Earth's atmosphere into space may have occurred at only one percent of the rate previously believed based on revised estimates of the upper atmosphere's temperature.[23] One of the authors, Owen Toon notes: "In this new scenario, organics can be produced efficiently in the early atmosphere, leading us back to the organic-rich soup-in-the-ocean concept... I think this study makes the experiments by Miller and others relevant again." Outgassing calculations using a chondritic model for the early earth complement the Waterloo/Colorado results in re-establishing the importance of the Miller–Urey experiment.[24]
Conditions similar to those of the Miller–Urey experiments are present in other regions of the solar system, often substituting ultraviolet light for lightning as the energy source for chemical reactions. The Murchison meteorite that fell near Murchison, Victoria, Australia in 1969 was found to contain over 90 different amino acids, nineteen of which are found in Earth life. Comets and other icy outer-solar-system bodies are thought to contain large amounts of complex carbon compounds (such as tholins) formed by these processes, darkening surfaces of these bodies.[25] The early Earth was bombarded heavily by comets, possibly providing a large supply of complex organic molecules along with the water and other volatiles they contributed. This has been used to infer an origin of life outside of Earth: the panspermia hypothesis.
[edit] Recent related studies
In recent years, studies have been made of the amino acid composition of the products of "old" areas in "old" genes, defined as those that are found to be common to organisms from several widely separated species, assumed to share only the last universal ancestor (LUA) of all extant species. These studies found that the products of these areas are enriched in those amino acids that are also most readily produced in the Miller–Urey experiment. This suggests that the original genetic code was based on a smaller number of amino acids – only those available in prebiotic nature – than the current one.[26]
In 2008, a group of scientists examined 11 vials left over from Miller's experiments of the early 1950s. In addition to the classic experiment, reminiscent of Charles Darwin's envisioned "warm little pond", Miller had also performed more experiments, including one with conditions similar to those of volcanic eruptions. This experiment had a nozzle spraying a jet of steam at the spark discharge. By using high-performance liquid chromatography and mass spectrometry, the group found more organic molecules than Miller had. Interestingly, they found that the volcano-like experiment had produced the most organic molecules, 22 amino acids, 5 amines and many hydroxylated molecules, which could have been formed by hydroxyl radicals produced by the electrified steam. The group suggested that volcanic island systems became rich in organic molecules in this way, and that the presence of carbonyl sulfide there could have helped these molecules form peptides.[7][27]
Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Miller-Urey_experiment
Untuk intermezzo saja, supaya suasana segarrrrrrr dan santaiiiiiii
Saya pribadi sangat senang untuk mendaur ulang cerita lelucon ini, kemudian tertawa terbahak-bahak sambil membayangkan tokoh di dalam lelucon ini
JANGAN SOK TAHU!
Banyak pengetahuan memang baik, lebih baik lagi banyak kebijaksanaan...
Zaman pemberontakan. Seorang ahli logika, ahli hukum, dan engineer ditangkap, dan dijatuhi hukuman mati dengan guillotine.
Tibalah saat pelaksanaan hukuman mati. Setelah diundi, si engineer harus mati lebih dulu, disusul ahli hukum, dan terakhir si ahli logika.
Si engineer meletakkan leher di balok guillotine. Tuas dilepas. Tapi pisau bergeming. Si engeneer berdiri dan mengatakan ia telah dibebaskan karena alat macet. Ia pun dibiarkan pergi ( karena sudah diakali oleh engineer ).
Giliran si ahli hukum dipaksa meletakkan leher di balok. Tuas dilepas. Tapi pisau masih terdiam saja. Si ahli hukum berdiri dan mengatakan bahwa seorang tersangka hanya boleh dihukum satu kali untuk sebuah kesalahan. Maka ia pun boleh pergi.
Terakhir, si ahli logika meletakkan kepalanya di leher balok. Ia mengintip ke arah pemicu katrol. Lalu ia berkata, "Tunggu. Sekarang aku tahu kenapa alatnya macet, karena saya telah menggunakan TEORI LOGIKA untuk memperkirakannya dan silahkan uji kebenaran kesimpulan saya dengan salah satu dari 19 rumus logika tersebut!"
Akhirnya si ahli logika tersebut mati penasaran dan masuk neraka.
Dengan putus asa, penasaran dan menderita, dia berteriak “ Kenapa Hal Ini terjadi !!!!! “.
Jawaban dari Raja Neraka dengan tersenyum simpul ” Jawabannya sangat sederhana, JANGAN SOK TAHU, karena anda diam dan tidak berceloteh tidak karuan/plin-plan dengan logika, maka hal ini lebih Bijaksana, karena KEBODOHAN dan SOK TAHU kamu, sehingga anda berada dalam kesia-siaan yang terus berputar-putar tak ada habisnya (samsara).
=)) , saya memtertawakan cerita lelucon yang saya daur ulang saja
harusnya judul cerita tersebut adalah "si bahlul belajar mendongeng".
[at] all :backtotopic:
JUDUL : Tuhan Pencipta secaralogikailmiah sudah bisa dibuktikan tidak diperlukan ada!
Berarti Tuhan anda adalah nalar dan kesadaran dong.Quote from: ryusebaiknya anda definisikan Tuhan yang anda kenal/anda percaya/anda lihat
apakah dia punya wujud/hanya cahaya
apakah dia laki2/perempuan
apakah dia ada di mana2/satu tempat
apakah dia tak terlihat, hanya bisa dirasakan.
apakah tuhan yang ingin anda diskusikan versi agama mana.
nanti kalau anda mau kita bisa diskusikan apakah gambaran anda bisa masuk logika atau tidak.
berapa kali saya harus mendefinisikan, bro ryu?
saya sudah mendefinisikan bahwa Tuhan adalah Ada.
adapun Ada, ia bukan laki-laki, bukan pula perempuan, Dia bukan ada di mana-mana, bukan pula ada di satu tempat. dia tidak dapat dilihat oleh mata kepala, tidak dapat dirasakan oleh kulit, dan tidak dapat dirasakan oleh hati (vedana), tetapi ia dapat dijangkau oleh nalar dan kesadaran. dan definisi tuhan tersebut merupakan definisi Tuhan di dalam Islam.
# "Pandangan pertama, para bhikkhu, ada beberapa pertapa dan brahmana yang tidak mengerti dengan baik apa sesungguhnya yang dimaksudkan dengan 'baik atau buruk 13). Ia menyadari, 'saya tidak mengerti dengan jelas apa sesungguhnya yang dimaksud dengan 'baik atau buruk'. Demikianlah bila saya menyatakan bahwa ini baik atau itu buruk, maka saya akan dipengaruhi oleh perasaan-perasaan, keinginan, kebencian dan dendam. Berdasarkan pada hal tersebut saya akan salah, dan kesalahanku tersebut menyebabkan saya menyesal, dan perasaan menyesal ini menyebabkan suatu penghalang bagiku.
Demikianlah karena rasa takut atau tidak senang pada kesalahan disebabkan menyatakan pendapat, maka ia tidak akan mengatakan apakah sesuatu itu baik atau buruk; bila sebuah pertanyaan ditanyakan kepadanya ia akan menjawab berbelit-belit dan membingungkan dengan berkata : "Saya tidak mengatakan demikian, saya tidak mengatakan pendapat lain. Saya tidak menyatakan perbedaan pendapat. Saya tidak menolak pendapatmu. Saya tidak mengatakan itu begini atau begitu". "Para bhikkhu, inilah pandangan yang pertama".
Berarti Tuhan anda adalah nalar dan kesadaran dong.Quote from: ryusebaiknya anda definisikan Tuhan yang anda kenal/anda percaya/anda lihat
apakah dia punya wujud/hanya cahaya
apakah dia laki2/perempuan
apakah dia ada di mana2/satu tempat
apakah dia tak terlihat, hanya bisa dirasakan.
apakah tuhan yang ingin anda diskusikan versi agama mana.
nanti kalau anda mau kita bisa diskusikan apakah gambaran anda bisa masuk logika atau tidak.
berapa kali saya harus mendefinisikan, bro ryu?
saya sudah mendefinisikan bahwa Tuhan adalah Ada.
adapun Ada, ia bukan laki-laki, bukan pula perempuan, Dia bukan ada di mana-mana, bukan pula ada di satu tempat. dia tidak dapat dilihat oleh mata kepala, tidak dapat dirasakan oleh kulit, dan tidak dapat dirasakan oleh hati (vedana), tetapi ia dapat dijangkau oleh nalar dan kesadaran. dan definisi tuhan tersebut merupakan definisi Tuhan di dalam Islam.
[at] all :backtotopic:
JUDUL : Tuhan Pencipta secaralogikailmiah sudah bisa dibuktikan tidak diperlukan ada!
ALL itu anda sendiri bro deva ?
[at] bro deva..
terserah mau lebih nyata / tidak.. tapi ini forum ada topic.
saya merespon itu.. setelah anda merespon ..[at] all :backtotopic:
JUDUL : Tuhan Pencipta secaralogikailmiah sudah bisa dibuktikan tidak diperlukan ada!
dan tuhan, lebih nyata dari apa yang disebut ilmiah.
Berarti Tuhan anda adalah nalar dan kesadaran dong.Quote from: ryusebaiknya anda definisikan Tuhan yang anda kenal/anda percaya/anda lihat
apakah dia punya wujud/hanya cahaya
apakah dia laki2/perempuan
apakah dia ada di mana2/satu tempat
apakah dia tak terlihat, hanya bisa dirasakan.
apakah tuhan yang ingin anda diskusikan versi agama mana.
nanti kalau anda mau kita bisa diskusikan apakah gambaran anda bisa masuk logika atau tidak.
berapa kali saya harus mendefinisikan, bro ryu?
saya sudah mendefinisikan bahwa Tuhan adalah Ada.
adapun Ada, ia bukan laki-laki, bukan pula perempuan, Dia bukan ada di mana-mana, bukan pula ada di satu tempat. dia tidak dapat dilihat oleh mata kepala, tidak dapat dirasakan oleh kulit, dan tidak dapat dirasakan oleh hati (vedana), tetapi ia dapat dijangkau oleh nalar dan kesadaran. dan definisi tuhan tersebut merupakan definisi Tuhan di dalam Islam.
saya merespon itu.. setelah anda merespon ..[at] all :backtotopic:
JUDUL : Tuhan Pencipta secaralogikailmiah sudah bisa dibuktikan tidak diperlukan ada!
dan tuhan, lebih nyata dari apa yang disebut ilmiah.
bisa dipahami..
jadi awal saya hendak :backtotopic: ke semua orang.. terus anda berkomentar bahwa lebih nyata..
makanya keluar postingan itu.. BISA PAHAM ?
Tuhan = ADA
jadi kalau ADA itu gak ada, berarti Tuhan tidak ada?
btw, ADA disini mirip konsep Brahman/Atman Upanisad ya
gw gak ngeles..
silakan deh anda berpikir apa TERSERAH ANDA. :)
tidak terpengaruh bro.. sori ya..
[at] all : coba kita diskusi secara ilmiah di sini.. otomatis diskusi secara logika akan berhenti dengan sendirinya..
gak perlu emosi.. gak perlu marah2..
# Pandangan kedua, para bhikkhu, ada beberapa pertapa dan brahmana yang tidak mengerti dengan baik apa sesungguhnya yang dimaksudkan dengan 'baik atau buruk', Ia menyadari, 'saya tidak mengerti dengan jelas apa sesungguhnya yang dimaksud dengan 'baik atau buruk'. Demikianlah bila saya menyatakan bahwa ini baik atau itu buruk, maka saya akan dipengaruhi oleh perasaan-perasaan, keinginan, kebencian dan dendam. Berdasarkan pada hal tersebut maka saya akan terikat pada keadaan batin yang menyebabkan kelahiran kembali, karena ikatanku itu menyebabkan saya menyesal, dan dengan adanya perasaan ini menyebabkan suatu penghalang bagiku.
Demikianlah karena rasa takut atau tidak senang pada kesalahan yang disebabkan karena menyatakan pendapat, maka ia tidak akan mengatakan apakah sesuatu itu baik atau buruk; bila sebuah pertanyaan ditanyakan kepadanya ia akan menjawab berbelit-belit dan membingungkan dengan berkata : "Saya tidak mengatakan demikian, saya tidak mengatakan pendapat lain. Saya tidak menyatakan perbedaan pendapat. Saya tidak menolak pendapatmu. Saya tidak mengatakan itu begini atau begitu".
"Para bhikkhu, inilah pandangan yang kedua".
no comment bro .. :)
selama saya diskusi dengan anda.. saya sadari sesuatu..
intinya ibarat ingin menghilangkan rasa haus, tapi saya meminum air bergaram..
tidak ada hasil yang gw dapat..
jadi jika anda mereply.. sorry kalau KADANG saya cuekin
seperti yang saya bilang sebelumnya, saya ada HAK UNTUK MEMILIH UNTUK BERDISKUSI dengan siapa..
makanya dengan ini, saya ingin menyadarkan rekan2 sedhamma.. agar BERHENTILAH MEREPLY YANG OOT.. MAKA SEMUA AKAN TERHENTI DENGAN SENDIRINYA..
SEMAKIN DILADENI.. SEMAKIN BESAR.. GAK DILADENI.. AKAN HILANG DENGAN SENDIRI..
jangan meladeni pengolok, penghina dan pencaci maki
pada suatu hari, pembantu imam Ali bin Abi Thalib yang bernama Qanbar dihina dan dicaci maki oleh seseorang. Qanbar bermaksud untuk membalasnya. Tetapi Imam Ali mencegahnya. Beliau berkata, "wahai Qanbar, diam dan bersabarlah. Dengan cara demikianlah engkau menyiksa lawan mu. Sesungguhnya orang yang bodoh itu akan menderita, apabila ia tidak dijawab."
20:130 Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang
lagipula jelas topiknya itu bukan tentang tuhan itu ada atau tidak ada
tapi perlu apa gak =))
sepertinya pas g mau mam gak perlu tuhan deh.. jadi pribadi g sih kagak perlu.. laen sama yg beragama yangmestikadang komat kamit dulu ;D
"Kalau Tuhan ada mengapa ada banyak penderitaan, ketidakadilan dan ada bayi lahir cacat?"
Quote from: xenoperilaku sang deva19 mengingatkan aku pada brahmajala sutta
"Para bhikkhu, ada beberapa pertapa dan brahmana yang 'berpandangan dan bersikap berbelit-belit' 12), bila ditanya suatu hal maka mereka akan menjawab dengan berberlit-belit sehingga membingungkan. Pandangan ini ada empat. Apakah asal mula dan dasar mereka sehingga berpendapat atau berkesimpulan demikian?"
untunglah jawabanku tidak berbelit-belit.
semua jawabanku jelas, tegas, jujur serta memiliki bukti-bukti kebenaran yang bisa dipertanggung jawabkan.
kalo jawabanku sulit dimengerti oleh orang lain, itu tidak berarti berbelit-belit.
ssungguhnya, tanpa disadari, telah banyak yang dimengerti oleh kalian dari apa yang saya sampaikan. tetapi, kalian mengabaikan apa yang kalian mengerti, dan memilih apa yang tidak kalian mengrti untuk dikomentari dan disangkal, demi tercapainya suatu tujuan, yaitu "mengerti".
Quote from: xenoperilaku sang deva19 mengingatkan aku pada brahmajala sutta
"Para bhikkhu, ada beberapa pertapa dan brahmana yang 'berpandangan dan bersikap berbelit-belit' 12), bila ditanya suatu hal maka mereka akan menjawab dengan berberlit-belit sehingga membingungkan. Pandangan ini ada empat. Apakah asal mula dan dasar mereka sehingga berpendapat atau berkesimpulan demikian?"
untunglah jawabanku tidak berbelit-belit.
semua jawabanku jelas, tegas, jujur serta memiliki bukti-bukti kebenaran yang bisa dipertanggung jawabkan.
kalo jawabanku sulit dimengerti oleh orang lain, itu tidak berarti berbelit-belit.
ssungguhnya, tanpa disadari, telah banyak yang dimengerti oleh kalian dari apa yang saya sampaikan. tetapi, kalian mengabaikan apa yang kalian mengerti, dan memilih apa yang tidak kalian mengrti untuk dikomentari dan disangkal, demi tercapainya suatu tujuan, yaitu "mengerti".
bukan saja berbelit kelit, tapi juga tidak memiliki daya tarik yg bermanfaat =))
bukan soal keyakinan atau benar salah bro, tapi statement dia yg bertolak belakang dan plin-plan.pernyataan dia tidak salah, 2 ajaran dibenturkan tidak akan nyambung.saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha.di dalam sutta itu dikisahkan kesalah fahaman seorang makhluk yang menganggap dirinya tuhan, dan juga kesalah fahaman makhluk-makluk lain yang menganggapnya tuhan. dan di dalam sutta tersebut tidak ada pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada. jika anda menyatakan bahwa menurut sutta tersebut tuhan itu tidak ada, nah itu salah satu contoh sikap gegagah dan kesalahan fahaman umat budhis terhadap ajaran yang ada di dalam sutta-sutta.
sadarkah apa yg anda tulis selama ini?
dari dua ini sudah membuktikan anda "plin-plan" dalam berstatement. dan masih banyak lagi di post anda.
semakin terlihat kartu AS anda.
masing2 punya keyakinan
a : percaya tuhan ada
b : percaya tuhan tidak ada
ya ga akan nyambung.
ya itulah kesadaran anda :)saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha.di dalam sutta itu dikisahkan kesalah fahaman seorang makhluk yang menganggap dirinya tuhan, dan juga kesalah fahaman makhluk-makluk lain yang menganggapnya tuhan. dan di dalam sutta tersebut tidak ada pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada. jika anda menyatakan bahwa menurut sutta tersebut tuhan itu tidak ada, nah itu salah satu contoh sikap gegagah dan kesalahan fahaman umat budhis terhadap ajaran yang ada di dalam sutta-sutta.
sadarkah apa yg anda tulis selama ini?
dari dua ini sudah membuktikan anda "plin-plan" dalam berstatement. dan masih banyak lagi di post anda.
semakin terlihat kartu AS anda.
saya sadar. tapi ente kayaknya yang gak sadar.
lo tau gak bedanya ajaran sang Budha dengan budhisme ?
mulai ketauan deh bahlul nya ente.
lagian bro Deva OOT
kalau di thread ini kita ngikuti definisi Tuhan Pencipta, yg diperlukan untuk membentuk asam amino, menciptakan manusia (melalui evolusi) atau langsung jadi (Byar!)
definisi Tuhan = ADA itu gak relevan
bukan soal keyakinan atau benar salah bro, tapi statement dia yg bertolak belakang dan plin-plan.
contoh yg lain, khan katanya umat Buddhist gak punya logika dan bodoh, serta jika gak pake logika gak ada diskusi. tapi masih mo aja "diskusi" ama orang Buddhist yg dikatakan gak punya logika dan bodoh. khan lucu... ;D
ya kita lihat aja...
jangan gitu ahh, gw gak terasa lengket,... jangan2 elu naruh UPIL =))Quote from: xenoperilaku sang deva19 mengingatkan aku pada brahmajala sutta
"Para bhikkhu, ada beberapa pertapa dan brahmana yang 'berpandangan dan bersikap berbelit-belit' 12), bila ditanya suatu hal maka mereka akan menjawab dengan berberlit-belit sehingga membingungkan. Pandangan ini ada empat. Apakah asal mula dan dasar mereka sehingga berpendapat atau berkesimpulan demikian?"
untunglah jawabanku tidak berbelit-belit.
semua jawabanku jelas, tegas, jujur serta memiliki bukti-bukti kebenaran yang bisa dipertanggung jawabkan.
kalo jawabanku sulit dimengerti oleh orang lain, itu tidak berarti berbelit-belit.
ssungguhnya, tanpa disadari, telah banyak yang dimengerti oleh kalian dari apa yang saya sampaikan. tetapi, kalian mengabaikan apa yang kalian mengerti, dan memilih apa yang tidak kalian mengrti untuk dikomentari dan disangkal, demi tercapainya suatu tujuan, yaitu "mengerti".
bukan saja berbelit kelit, tapi juga tidak memiliki daya tarik yg bermanfaat =))
tapi kan johan3000 lengket terus ke thread ini? apa saya yang naroh lem?
anda tidak pernah melihat tuhan, betemu, anda hanya mengetahui berdasarkan nalar dan pikiran, apalagi kalau tuhan itu hanya berdasarkan nalar, tidak beda jauh dengan iman tetangga, bedanya mereka menyatakan Tuhan yang mnjadi manusia, itu lebih nyata daripada nalar dan logika anda.Berarti Tuhan anda adalah nalar dan kesadaran dong.Quote from: ryusebaiknya anda definisikan Tuhan yang anda kenal/anda percaya/anda lihat
apakah dia punya wujud/hanya cahaya
apakah dia laki2/perempuan
apakah dia ada di mana2/satu tempat
apakah dia tak terlihat, hanya bisa dirasakan.
apakah tuhan yang ingin anda diskusikan versi agama mana.
nanti kalau anda mau kita bisa diskusikan apakah gambaran anda bisa masuk logika atau tidak.
berapa kali saya harus mendefinisikan, bro ryu?
saya sudah mendefinisikan bahwa Tuhan adalah Ada.
adapun Ada, ia bukan laki-laki, bukan pula perempuan, Dia bukan ada di mana-mana, bukan pula ada di satu tempat. dia tidak dapat dilihat oleh mata kepala, tidak dapat dirasakan oleh kulit, dan tidak dapat dirasakan oleh hati (vedana), tetapi ia dapat dijangkau oleh nalar dan kesadaran. dan definisi tuhan tersebut merupakan definisi Tuhan di dalam Islam.
wha...ha... gw heran. gimana caranya umat budha membuat kesimpulan, kok bisa-bisanya menyimpulkan seperti itu? bro ryu, tolong jelaskan, bagaimana cara anda menyimpulkan sesuatu. jelaskan norma-normanya!
pertanyaan/pernyataan anda mirip dengan ilustrasi berikut :
saya berkata "saya ingin memetika buah di pohon. dan saya bisa menjangkaunya dengan tangan saya."
dan anda berkata"berarti buah itu tangan anda"
wka...ka..kk... logika dengkul...
saya nyatakan bahwa tuhan itu bisa dicapai oleh nalar dan kesadaran. kenapa anda bisa berkata"berarti tuhan itu nalar dan kesadaran donk" ? aya-aya wae
Disuruh belajar supaya mengerti, malah ngawur ke mana-mana.begitulah, kalo orang sudah saya kasih filsafat yang tinggi, dia mulai merasa berputar-putar. mau mabok itu tandanya. maknya gw sarankan belajar dulu logika, baru ntar bisa ngerti apa yang gw omongin.
Nanti kalau sudah ngerti Modern Logic (Mathematical Logic) di bawah ini, baru kita bicara lagi yah.P → Q
Jika tidak hujan maka saya kering
¬Q
Saya tidak kering
>> ¬P
Hujan.
Setiap saya mandi, setiap saya berenang, selalu hujan.
Anda mengaku master logika tapi memberi persamaan seperti itu??
Persamaannya seharusnya P ↔ Q (Jika dan hanya jika P, maka Q) = P XNOR Q = (P → Q) ∧ (Q → P)
Maka berlaku
P → Q
¬P → ¬Q
Q → P
¬Q → ¬P
kutho ktinggalan kereta. baru nemu segelintir rumus logika segitu aja, serasa menmukan "logika modern". bahlul!
gak ada tuh yang namanya logika modern. sebutan logika modern cuma judul buku yang dikarang oleh penulisnya, biar buku nya laku. semua hipotethical syllogisme sudah dibahas secra menyuluruh di dalam logika Aristoteles. adapun logika matematika, logika permograman dan lain-lain, itu semua tidak diperlukan di dalam logika bahasa.
Tuhan = ADA
jadi kalau ADA itu gak ada, berarti Tuhan tidak ada?
btw, ADA disini mirip konsep Brahman/Atman Upanisad ya
bukan.
Brahman itu adalah makhluk tertinggi yang disalah fahami oleh umat hindu sebagai tuhan. makanya, hal itu kemudian disangkal oleh sang Budha sebagaimana tertulis di dalam sutta. sedangkan Ada itu berbeda dengan Brahman. di dalam agama hindu, ada istilah yang dipergunakan untuk persamaan Ada, tapi saya lupa istilahnya. yang jelas bukan nirwana. nirwana itu dalam hindu artinya surga. sedangkan dalam agama Budha berubah menjadi nibbana,mengikuti bahasa pali. tapi maknanya menjadi berbeda pula dengan nirwana. wah... jadi sadar nih... banyak yang lupa dengan istilah-istilah hinduisme. maklum dah lama gak baca-baca Bagavad Gita.
mungkin, umat budha tidak meyakini adanya Tuhan seperti yang digambarkan oleh umat agama samawi. karena umat agama samawi juga tidak banyak yang bisa mendeskripsikan tuhan dengan dengan tepat, sehingga mengangtarkan manusia untuk mengenal Nya.
di sini, saya menyatakan bahwa "Tuhan itu Ada". kenapa? apa argumentasinya? itu tidak butuh argumentasi, karena Ada itulah yang didefinisikan sebagai Tuhan.
Dzat Yang Maha Sempurna itu Ada.
apa argumentasinya?
Tidak perlu argumentasi. Karena Ada adalah yang didefiniskan sebagai Dzat Yang Maha sempurna itu sendiri. Jadi, Ada adalah Dzat Yang Maha Sempurna.
Siapa yang mendefinisikannya?
Siapapun yang telah melihat Ada, maka ia tahu bahwa Ada itu Maha Sempurna.
Apakah Ada dapat dilihat?
Tentu. Bukankah Ada telah terlihat? tentu saja. bahkan Ada lebih jelas dari pada gunung Himalaya.
apakah Ada dapat dilihat dengan mata?
mustahil. gunung, bulan, matahari, bumi, dan semacamnya, semua itu bisa dilhat oleh mata kepala. tetapi Ada, tak mungkin dilihat dengan mata, sebagamana udara yang tak dapat dilihat dengan mata.
bila tidak bisa dilihat dengan mata, lalu dengan apa kita melihat Ada? dengan akal.
perhatikan semua yang ada, ada gunung, ada pohon, ada batu, ada bumi, dan semacamnya, semua itu terkena perubaha, merupakan dukha, anicca dan anatta. ketika gunung hancur, apakah Ada ikut hancur?
"engkau adalah manusia". dan ketika engkau mati, apakah manusia juga mati?
ada-nya persepi PRIMA CAUSA (penyebab awal) akan menimbulkan kontroversi dari penyebab dari PRIMA CAUSA itu sendiri...
ada-nya persepi PRIMA CAUSA (penyebab awal) akan menimbulkan kontroversi dari penyebab dari PRIMA CAUSA itu sendiri...
sekarang telur dan ayam secara ilmiah sudah terjawab kok siapa yang duluan,
http://korananakindonesia.wordpress.com/2010/07/16/berdasarkan-penelitian-ilmiah-ayam-lebih-dulu-dari-telor/
kalau saya sih sebelum ada penemuan ini, mikirnya gampang aja, telur kan nda bisa menetas kalau bukan ayamnya yang mengerami.
kalau masalah desainer alam ini, dewa Brahma kan juga isa desain alam ya? bukan berarti menentukan jalan hidup dan prima causa.
ada-nya persepi PRIMA CAUSA (penyebab awal) akan menimbulkan kontroversi dari penyebab dari PRIMA CAUSA itu sendiri...
kalau saya jawabnya, bisa dari hasil evolusi yang panjang, ato bisa juga hasil desain Dewa Brahma. Mendisain bukan berarti dia mengatur hidup kita, cuma merencanakan bentuk2 makhluk hidup, mengapa manusia tangannya 2 dll. di alam semesta lain ada Dewa Brahma lain juga. Dan dewa ini bukan prima causa. Tapi hasil interdepedensi yang tak terhitung rumit dan panjangnya. Dewa Brahma bukan Tuhan, sama seperti kita bisa desain robot dll. Bahkan manusia sekarang bisa desain sel buatan, apalagi Brahma
sekarang telur dan ayam secara ilmiah sudah terjawab kok siapa yang duluan,
http://korananakindonesia.wordpress.com/2010/07/16/berdasarkan-penelitian-ilmiah-ayam-lebih-dulu-dari-telor/
kalau saya sih sebelum ada penemuan ini, mikirnya gampang aja, telur kan nda bisa menetas kalau bukan ayamnya yang mengerami.
kalau masalah desainer alam ini, dewa Brahma kan juga isa desain alam ya? bukan berarti menentukan jalan hidup dan prima causa.
Kalau dalam kasus ayam dan telur, duluan ayam... pertanyaan lanjut-annya kan bisa menjadi... AYAM ITU DARIMANA ?
ada-nya persepi PRIMA CAUSA (penyebab awal) akan menimbulkan kontroversi dari penyebab dari PRIMA CAUSA itu sendiri...
kalau saya jawabnya, bisa dari hasil evolusi yang panjang, ato bisa juga hasil desain Dewa Brahma. Mendisain bukan berarti dia mengatur hidup kita, cuma merencanakan bentuk2 makhluk hidup, mengapa manusia tangannya 2 dll. di alam semesta lain ada Dewa Brahma lain juga. Dan dewa ini bukan prima causa. Tapi hasil interdepedensi yang tak terhitung rumit dan panjangnya. Dewa Brahma bukan Tuhan, sama seperti kita bisa desain robot dll. Bahkan manusia sekarang bisa desain sel buatan, apalagi Brahma
sekarang telur dan ayam secara ilmiah sudah terjawab kok siapa yang duluan,
http://korananakindonesia.wordpress.com/2010/07/16/berdasarkan-penelitian-ilmiah-ayam-lebih-dulu-dari-telor/
kalau saya sih sebelum ada penemuan ini, mikirnya gampang aja, telur kan nda bisa menetas kalau bukan ayamnya yang mengerami.
kalau masalah desainer alam ini, dewa Brahma kan juga isa desain alam ya? bukan berarti menentukan jalan hidup dan prima causa.
Kalau dalam kasus ayam dan telur, duluan ayam... pertanyaan lanjut-annya kan bisa menjadi... AYAM ITU DARIMANA ?
jadi kehadiran Buddha juga desain dari dewa brahma ?
jadi kehadiran Buddha juga desain dari dewa brahma ?
desain itu maksudnya bentuk2 tubuh makhluk hidup, matanya 2 didepan, jarinya 5. Brahma tidak mendisain 32 tanda agung, itu kan hukum alam karma. Kehadiran Buddha bukan rencana brahma, Brahma itu umurnya lebih panjang, bahkan Brahma itu sudah melihat Buddha2 sebelum Buddha Gotama dan masih hidup sampe sekarang. Yang brahma rencanakan itu pergerakan planet dll. Brahma tidak menakdirkan jalan hidup makhluk
tapi kan kalo nda ada ayam yang ngerami sapa bro?
jadi kehadiran Buddha juga desain dari dewa brahma ?
desain itu maksudnya bentuk2 tubuh makhluk hidup, matanya 2 didepan, jarinya 5. Brahma tidak mendisain 32 tanda agung, itu kan hukum alam karma. Kehadiran Buddha bukan rencana brahma, Brahma itu umurnya lebih panjang, bahkan Brahma itu sudah melihat Buddha2 sebelum Buddha Gotama dan masih hidup sampe sekarang. Yang brahma rencanakan itu pergerakan planet dll. Brahma tidak menakdirkan jalan hidup makhluk
tapi kan kalo nda ada ayam yang ngerami sapa bro?
jadi kehadiran Buddha juga desain dari dewa brahma ?
desain itu maksudnya bentuk2 tubuh makhluk hidup, matanya 2 didepan, jarinya 5. Brahma tidak mendisain 32 tanda agung, itu kan hukum alam karma. Kehadiran Buddha bukan rencana brahma, Brahma itu umurnya lebih panjang, bahkan Brahma itu sudah melihat Buddha2 sebelum Buddha Gotama dan masih hidup sampe sekarang. Yang brahma rencanakan itu pergerakan planet dll. Brahma tidak menakdirkan jalan hidup makhluk
tapi kan kalo nda ada ayam yang ngerami sapa bro?
soal Brahma yang merencanakan pergerakan planet ada referensinya Bro?
jadi kehadiran Buddha juga desain dari dewa brahma ?
desain itu maksudnya bentuk2 tubuh makhluk hidup, matanya 2 didepan, jarinya 5. Brahma tidak mendisain 32 tanda agung, itu kan hukum alam karma. Kehadiran Buddha bukan rencana brahma, Brahma itu umurnya lebih panjang, bahkan Brahma itu sudah melihat Buddha2 sebelum Buddha Gotama dan masih hidup sampe sekarang. Yang brahma rencanakan itu pergerakan planet dll. Brahma tidak menakdirkan jalan hidup makhluk
tapi kan kalo nda ada ayam yang ngerami sapa bro?
soal Brahma yang merencanakan pergerakan planet ada referensinya Bro?
[at] mr indra: secara implisit, saya ingat ada sutta yang bilang tentang kemampuan2 dan kesengangan dewa di tingkat2nya, ada yang bilang bisa menciptakan sesuatu bahkan bisa bikin planet. Manusia aja bisa desain pergerakan kereta api, apalagi Brahma. Kalau brahma nda bisa apa2 ngapain Buddha bilang Brahma itu alam dewa yang termasuk tinggi, mencapainya juga nda sembarangan tidak cukup sila saja harus ada samadhi dan panna juga.
[at] dilbert: anda benar. tapi yang dimaksud ilmuwan kan uang jaman kuno
jadi kehadiran Buddha juga desain dari dewa brahma ?
desain itu maksudnya bentuk2 tubuh makhluk hidup, matanya 2 didepan, jarinya 5. Brahma tidak mendisain 32 tanda agung, itu kan hukum alam karma. Kehadiran Buddha bukan rencana brahma, Brahma itu umurnya lebih panjang, bahkan Brahma itu sudah melihat Buddha2 sebelum Buddha Gotama dan masih hidup sampe sekarang. Yang brahma rencanakan itu pergerakan planet dll. Brahma tidak menakdirkan jalan hidup makhluk
tapi kan kalo nda ada ayam yang ngerami sapa bro?
soal Brahma yang merencanakan pergerakan planet ada referensinya Bro?
[at] dilbert: anda benar. tapi yang dimaksud ilmuwan kan uang jaman kuno
secara implisit, saya ingat ada sutta yang bilang tentang kemampuan2 dan kesengangan dewa di tingkat2nya, ada yang bilang bisa menciptakan sesuatu bahkan bisa bikin planet. Manusia aja bisa desain pergerakan kereta api, apalagi Brahma. Kalau brahma nda bisa apa2 ngapain Buddha bilang Brahma itu alam dewa yang termasuk tinggi, mencapainya juga nda sembarangan tidak cukup sila saja harus ada samadhi dan panna juga.Sepertinya tinggi/rendahnya alam itu bukan karena kemampuan mencipta, tetapi karena pengembangan sila dan samadhi-nya. Arupa Brahma dikatakan alam yang paling halus dan tinggi, namun mereka tidak menciptakan apa-apa.
jadi kehadiran Buddha juga desain dari dewa brahma ?
desain itu maksudnya bentuk2 tubuh makhluk hidup, matanya 2 didepan, jarinya 5. Brahma tidak mendisain 32 tanda agung, itu kan hukum alam karma. Kehadiran Buddha bukan rencana brahma, Brahma itu umurnya lebih panjang, bahkan Brahma itu sudah melihat Buddha2 sebelum Buddha Gotama dan masih hidup sampe sekarang. Yang brahma rencanakan itu pergerakan planet dll. Brahma tidak menakdirkan jalan hidup makhluk
tapi kan kalo nda ada ayam yang ngerami sapa bro?
soal Brahma yang merencanakan pergerakan planet ada referensinya Bro?
[at] dilbert: anda benar. tapi yang dimaksud ilmuwan kan uang jaman kuno
Telur ayam selain di-erami induk-nya, apakah tidak ada kemungkinan lain bisa menetas tanpa di-erami induk ?
secara implisit, saya ingat ada sutta yang bilang tentang kemampuan2 dan kesengangan dewa di tingkat2nya, ada yang bilang bisa menciptakan sesuatu bahkan bisa bikin planet. Manusia aja bisa desain pergerakan kereta api, apalagi Brahma. Kalau brahma nda bisa apa2 ngapain Buddha bilang Brahma itu alam dewa yang termasuk tinggi, mencapainya juga nda sembarangan tidak cukup sila saja harus ada samadhi dan panna juga.Sepertinya tinggi/rendahnya alam itu bukan karena kemampuan mencipta, tetapi karena pengembangan sila dan samadhi-nya. Arupa Brahma dikatakan alam yang paling halus dan tinggi, namun mereka tidak menciptakan apa-apa.
secara implisit, saya ingat ada sutta yang bilang tentang kemampuan2 dan kesengangan dewa di tingkat2nya, ada yang bilang bisa menciptakan sesuatu bahkan bisa bikin planet. Manusia aja bisa desain pergerakan kereta api, apalagi Brahma. Kalau brahma nda bisa apa2 ngapain Buddha bilang Brahma itu alam dewa yang termasuk tinggi, mencapainya juga nda sembarangan tidak cukup sila saja harus ada samadhi dan panna juga.Sepertinya tinggi/rendahnya alam itu bukan karena kemampuan mencipta, tetapi karena pengembangan sila dan samadhi-nya. Arupa Brahma dikatakan alam yang paling halus dan tinggi, namun mereka tidak menciptakan apa-apa.
hmm..ok thanks infonya, tapi tidak ada sutta yang mengatakan brahma tidak bisa mencipta, karena secara simple aja saya mikirnya, kita manusia bisa mencipta mobil, sepeda motor, dll saya rasa brahma minimal bisa bikin mobil saja kalau beliau mau. kan kita juga belum jd brahma jadi nda tau. ntar saya cari literaturnya yang lebih detail. manusia bisa bikin mobil juga tidak menyalahi hukum2 alam. iya sih memang secara saintifik belum ada bukti brahma bisa mengatur planet. semua kan masih hipotesa yang berhubungan dgn proses terbentuknya alam.
sama hal-nya tidak ada rujukan budhisme yang menyatakan bahwa brahma menciptakan "planet2" atau sejenis-nya...Maksudnya di sutta tidak dijelaskan apakah Brahma mencipta atau tidak, jadi Bro raynoism itu berspekulasi Brahma juga mencipta karena yang di alam lebih rendah saja bisa mencipta. Tidak masalah sih spekulasi demikian, asal jangan langsung dinyatakan sebagai Ajaran Buddha.
Maksudnya di sutta tidak dijelaskan apakah Brahma mencipta atau tidak, jadi Bro raynoism itu berspekulasi Brahma juga mencipta karena yang di alam lebih rendah saja bisa mencipta. Tidak masalah sih spekulasi demikian, asal jangan langsung dinyatakan sebagai Ajaran Buddha.
di surga tingkat Paranimmita-vasavatti...dikatakan dewa di sana punya kekuatan untuk mencipta..apakah termasuk membuat planet?Paranimmita-vasavati menguasai ciptaan dari yang lain. Yang dikatakan menciptakan (objek-objek yang menyenangkan indriah) itu adalah deva dari nimmanarati. Manusia pun menciptakan objek yang menyenangkan indriah, lalu apakah kita berspekulasi bahwa jika manusia bisa 'mencipta' lalu berarti menciptakan alam juga?
sumber: http://www.buddhanet.net/pdf_file/allexistence.pdf
desain itu maksudnya bentuk2 tubuh makhluk hidup, matanya 2 didepan, jarinya 5. Brahma tidak mendisain 32 tanda agung, itu kan hukum alam karma. Kehadiran Buddha bukan rencana brahma, Brahma itu umurnya lebih panjang, bahkan Brahma itu sudah melihat Buddha2 sebelum Buddha Gotama dan masih hidup sampe sekarang. Yang brahma rencanakan itu pergerakan planet dll. Brahma tidak menakdirkan jalan hidup makhluk
tapi kan kalo nda ada ayam yang ngerami sapa bro?
soal Brahma yang merencanakan pergerakan planet ada referensinya Bro?
[at] mr indra: secara implisit, saya ingat ada sutta yang bilang tentang kemampuan2 dan kesengangan dewa di tingkat2nya, ada yang bilang bisa menciptakan sesuatu bahkan bisa bikin planet. Manusia aja bisa desain pergerakan kereta api, apalagi Brahma. Kalau brahma nda bisa apa2 ngapain Buddha bilang Brahma itu alam dewa yang termasuk tinggi, mencapainya juga nda sembarangan tidak cukup sila saja harus ada samadhi dan panna juga.
[at] dilbert: anda benar. tapi yang dimaksud ilmuwan kan uang jaman kuno
_/\_
Namo Buddhaya
kemarin saya main ke toko saudara. trus ada yg masuk ke dlm toko dan membagikan buku " benarkah kehidupan diciptakan?"
ini link download bukunya
http://www.jw.org/download/?fileformat=PDF&output=html&pub=lc&langwritten=IN (http://www.jw.org/download/?fileformat=PDF&output=html&pub=lc&langwritten=IN)
bagaimana menurut anda semua?
ini website yg terdapat di buku tersebut
http://www.jw.org/id/ (http://www.jw.org/id/)
bukan.
Brahman itu adalah makhluk tertinggi yang disalah fahami oleh umat hindu sebagai tuhan. makanya, hal itu kemudian disangkal oleh sang Budha sebagaimana tertulis di dalam sutta. sedangkan Ada itu berbeda dengan Brahman. di dalam agama hindu, ada istilah yang dipergunakan untuk persamaan Ada, tapi saya lupa istilahnya. yang jelas bukan nirwana. nirwana itu dalam hindu artinya surga. sedangkan dalam agama Budha berubah menjadi nibbana,mengikuti bahasa pali. tapi maknanya menjadi berbeda pula dengan nirwana. wah... jadi sadar nih... banyak yang lupa dengan istilah-istilah hinduisme. maklum dah lama gak baca-baca Bagavad Gita.
hmm 2 bulan lalu saya plajari hinduisme (nama resminya sanatana dharma), brahman itu beda dengan brahma. Umat hindu pun tidak semuanya menganggap brahma itu tuhan, tergantung alirannya kalau vaishnava
yang mereka anggap tuhan ya Sri Wisnu kalau Shaiva Siddhanta ya Dewa Siva, kalau yang nganggep brahma tuhan jarang hampir nda ada.
o ya, kalo brahman itu salah satu pribadi tuhan. kalau atman adalah percikan brahman. besarnya atman itu 1/10000 tebal rambut (dan abadi kekal tak berubah tak terhancurkan, mirip kayak konsep Ada bro dewa19)
ada lagi bhagavan, pribadi tuhan yang personal dalam hindu.
kalau menurut saya brahma yang disebut Buddha ya memang dewa brahma dalam hindu itu, Brahma memang bisa mendesign alam ini kok, (di sutta kan ada salah satu tingkat surga yang dewanya bisa bikin planet dan lain2 ) tapi bukan berarti dia causa prima, sama kayak manusia sekarang bisa design meja, kursi bahkan sel buatan apalagi Dewa Brahma. Dan menurut hindu pun dewa brahma itu bisa mati, ada umurnya 100 tahun brahma, kalau udh mati ya rebirth lagi, gitu (saya sudah tanya kok sama orang yang ngerti hindu, mas ngarayana namanya, cari aja blog nya)
kalau saya pribadi lebih cocok ke anatta, kalau di hindu kan ada atman yang kekal yang besarnya 1/10000 tebal rambut, nah masalahnya menurut sains yang terbukti kan anatta. menurut saya atman itu masih bisa dibagi lagi jadi 1/100000 mungkin.
maaf bukan maksud membahas agama lain di forum buddhis, cuma nanggepi comen sebelum berdasar yang saya plajari, kalau salah tolong benerin.thx
nb: moksa juga banyak macamnya bukan hanya bersatu dengan tuhan, ada tinggal 1 tempat dengan tuhan, menjadi berkuasa seperti tuhan, punya kekayaan seperti tuhan dll.
rekan2 dhammacitta, saya sering menjumpai argumen dan pertanyaan beberapa rekan di sini yg menentang adanya tuhan yang isinya:Menurut saya kata "Tuhan" tidak perlu dibahas, klo orang lain tanya tentang Tuhan di Ajaran Buddha, bisa dikasih tahu seperti ini: "Ada berapa Tuhan di dunia ini?" Orang itu pasti bilang satu, trus tanya "Apakah seluruh dunia setuju Tuhan itu satu? Boleh tahu siapa namanya? Atau julukan lain?" Jika semua orang setuju ada satu maka "Saya akan setuju itu juga, kalau ada yang berbeda, saya mau jawab apa ya? Kan sudah lebih dari satu, saya jawab ini nanti jadi 3 atau tambah lagi."
"Kalau Tuhan ada mengapa ada banyak penderitaan, ketidakadilan dan ada bayi lahir cacat?"
lalu dijawab rekan lain,
"Iya kalau Tuhan itu ada pasti dia akan menolong kita dan memberi yang baik2 saja!"
argumen rekan di atas sesungguhnya masih lemah, bisa saja tuhan itu ada dan punya juga sifat iseng, suka mempermainkan ciptaan dan maha kuasa, dia kan tuhan, suka2 dia.apa syarat jadi tuhan itu harus baik2, dan tidak nakal?ha4
ada lagi rekan lain yang berusaha menjawab lagi dengan tujuan membuktikan tuhan itu ada:
"Kalau benar Tuhan tak ada, mengapa hidup ini bisa begitu teratur, asam amino pun tersusun teratur, planet orbitnya teratur dll? Harusnya kan supaya logis harus ada yang mengatur?"
argumen ini lumayan berbobot, mereka yang percaya Tuhan yang mengatur karena didasarkan teorinya Tn Hoyle, Hoyle berpendapat terbentuknya asam amino secara acak sejak big bang begitu kecil kemungkinannya seperti kita mengharap saat ada tornado yang besar di tempat pembuangan rongsokan besi, setelah tornado itu berhenti akan terbentuk sebuah pesawat Boeing 747.
Kemungkinan terbentuk asam amino secara acak adalah 1 banding 10 pangkat 950
http://ngarayana.web.ugm.ac.id/Galle...l/image007.png
tetapi teori ini punya banyak kesalahan sampai teori ini diberi embel2 fallacy.
Hoyle's fallacy - Wikipedia, the free encyclopedia
ada juga the Watchmaker Analogy termasuk analogi yang digunakan oleh yang percaya Tuhan Pencipta
Dalam waktu yang tak terbatas, biarpun hanya ada 1 kemungkinan maka hal itu pasti terjadi.
Richard Dawkins, seorang ilmuwan yang benar2 ilmuwan, bukan pseudoscientist ataupun new age scientist. Dia punya teori Weasel Program (suatu eksperimen yang bertujuan menghasilkan kalimat METHINKS IT IS LIKE A WEASEL), yang menyatakan jika seekor kera diberi mesin tik lalu disuruh mengetik sesuka dia maka suatu saat di hasil ketikan kera itu akan terbentuk kalimat METHINKS IT IS LIKE A WEASEL
Weasel program - Wikipedia, the free encyclopedia
sudah dibuktikan dengan simulasi program komputer juga
Infinite monkey theorem - Wikipedia, the free encyclopedia
jadi ketika terbentuk asam amino yang tidak sempurna maka akan langsung mati karena proses seleksi alam, hanya organisme yang sempurna yang bisa bertahan sampai hari ini, (kita contohnya, hasil evolusi yang panjang).
argumen ini cukup kuat untuk menyanggah teorinya Tn Hoyle.
tetapi argumen ini belum bisa menjawab tentang terbentuknya pikiran dan kesadaran kita.
jarang saya temui para misionaris yang menggunakan argumen tn hoyle untuk mendukung doktrin mereka tentang adanya tuhan pencipta, biasanya hanya misionaris yang benar2 pandai. Seandainya mereka pakai itu, masih bisa dibantah dengan Weasel Program.
untuk menyatakan Tuhan itu ada tidak cukup dengan kepercayaan
untuk menyatakan Tuhan itu tidak ada tidak cukup dengan ketidakpercayaan