//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: MMD bukan Buddhisme ?  (Read 151891 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: MMD bukan Buddhisme ?
« Reply #45 on: 01 September 2008, 10:52:08 AM »
Itu pun tidak begitu benar(50 : 50 ) jika kita "bertamu",dan masalahnya sekarang MMD bukan "bertamu" di DC,tapi DIUNDANG,ketika anda mengundang orang lain menginap dirumah anda,apakah anda mengusirnya sesuka hati anda dan semena2?Memperlakukan dia semena2?

Saat ini, kita memasuki suasana Bulan Suci Ramadhan, dimana umat muslim menunaikan ibadah berpuasa, yakni berpantang terhadap kenikmatan nafsu indera. Makna berpuasa sendiri adalah "memupuk pahala dengan berpantang dari nafsu". Apa implementasinya? Implementasinya, umat muslim berpantang dari makan minum di waktu yg telah ditentukan, berpantang seksual, menjaga pikiran, ucapan dan perbuatan dan meningkatkan taqwa thp Tuhan YME. Jadi umat muslim diharapkan menahan diri di tengah kondisi duniawi.

Itu teorinya. Namun kenyataan yg terjadi di banyak daerah di Indonesia adalah, dikeluarkan aturan untuk memudahkan 'puasa' dijalankan. Warung-warung dilarang berjualan, umat lain agama diharapkan tidak makan dan minum di depan umum. Bahkan implikasi terparah, warung nasi yg ketahuan berjualan akan diporak-porandakan oleh Satpol PP atau front tertentu.

Warung2 nasi yg berjualan DITUDUH mengundang selera, DITUDUH sbg pihak yg bertanggung jawab atas batalnya puasa umat. Apa benar begitu? Padahal mereka telah menutup warungnya rapat-rapat demi menghormati masa puasa.

Mereka memang berjualan, tapi orang yang MEMUTUSKAN melangkahkan kaki dan masuk serta memesan dan memakan makanan disitu adalah yg paling bertanggungjawab.

Senada dengan kejadian ributnya FPI di Monas. FPI menyalahkan massa lain sebagai 'pemancing' tindakan mereka. Kata pentolan FPI: "Kami hanya bereaksi atas aksi yg mereka lakukan, mereka yg memancing yg seharusnya dihukum."

Senada lagi, penampilan kaum perempuan disalahkan atas nafsu bejat lelaki. Ketika pihak lelaki tak kuasa menahan nafsunya, yg disalahkan adalah perempuan yg berbusana -yg menurut mereka- seksi. Kalau mau jujur, ketika pikiran kotor, tiang-pun bisa dibayangkan perempuan cantik.

Jadi, sudah menjadi kecenderungan kita untuk menyalahkan pihak yg mengundang sebagai pihak yg bertanggung jawab dan kita lupa bahwa, kita juga bertanggung jawab atas keputusan kita melangkahkan kaki kesitu.

::

« Last Edit: 01 September 2008, 10:55:01 AM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD bukan Buddhisme ?
« Reply #46 on: 01 September 2008, 10:54:12 AM »
apakah disini ada yang mengusir? Saya rasa tidak ada.
Ibarat anda di undang, terserah tuan rumah anda mau tidur di ruang mana, sudah diatur, apabila keberatan dan merasa terhina toh gampang tinggal pergi? Tapi saya rasa disini masih tetap menghargai kok Bpk Hudoyo dan MMD nya.
Itu saja, kenapa masih memperpanjang masalah terus? Solusi dari tuan rumah sudah diberikan, tinggal sang tamu apakah bersedia menerima atau tidak dan jangan hanya mementingkan ego doang ah, malu dong :)) kakakakak
Owh..Jadi menurut anda jika anda mengundang orang disuruh tidur di kamar tidur kemudian dipindah ke toilet itu no problem ya?Dan sudah disuruh pindah ke toilet alih2 dikasih penjelasan masuk akal malahan di"hina" lagi?Hebatnya TUAN RUMAH disini....
coba anda ulangi sekali lagi?Solusi sudah diberikan?
Saya tidak melihat solusi apa yang diberikan palingan dari toilet dipindah balik ke kamar tidur yang lain tapi tetap tidak ada penjelasan disini("Hinaan" yang dilontarkan masih belum diselesaikan),apakah mereka pura2 menutup mata atas kesalahan mereka?
Ckckckck..

Salam,
Riky

kakakakak gurunya yang satu bilang sampah, nih muridnya bilang toilet kakakakakak
capede :)) apakah MMD merasa dirinya berlian? Yang harus ditaruh ditempat yang indah? Hahhhh fyuhhhh
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: MMD bukan Buddhisme ?
« Reply #47 on: 01 September 2008, 10:55:04 AM »
...atau mungkin anda beserta sumedho dkk sudah merealisasikan Nibbana?

Salam,
Riky
jangan memaksa orang lain sebagai arahat, lakukanlah pada diri sendiri!
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD bukan Buddhisme ?
« Reply #48 on: 01 September 2008, 10:59:08 AM »
Saat ini, kita memasuki suasana Bulan Suci Ramadhan, dimana umat muslim menunaikan ibadah berpuasa, yakni berpantang terhadap kenikmatan nafsu indera. Makna berpuasa sendiri adalah "memupuk pahala dengan berpantang dari nafsu". Apa implementasinya? Impelemtasinya, umat muslim berpantang dari makan minum di waktu yg telah ditentukan, berpantang seksual, menjaga pikiran, ucapan dan perbuatan dan meningkatkan taqwa thp Tuhan YME. Jadi umat muslim diharapkan menahan diri di tengah kondisi duniawi.
Itu teorinya. Namun kenyataan yg terjadi di banyak daerah di Indonesia adalah, dikeluarkan aturan untuk memudahkan 'puasa' dijalankan. Warung-warung dilarang berjualan, umat lain agama diharapkan tiak makan dan minum di depan umum. Bahkan implikasi terparah, warung nasi yg ketahuan berjualan akan diporak porandakan oleh Satpol PP atau front tertentu.
Janganlah membandingkan dengan umat lain,lihat sendiri umat Buddha,seberapa banyak yang mengerti apa yang DIKEHENDAKI SB?:)

Quote
Warung2 nasi yg berjualan DITUDUH mengundang selera, DITUDUH sbg pihak yg bertanggung jawab atas batalnya puasa umat. Apa benar begitu? Padahal mereka telah menutup warungnya rapat-rapat demi menghormati puasa.

Mereka memang berjualan, tapi yang MEMUTUSKAN melangkahkan kaki dan masuk serta memakan makanan disitu adalah yg paling bertanggungjawab.

Senada dengan kejadian ributnya FPI di Monas. FPI menyalahkan massa lain sebagai 'pemancing' tindakan mereka. Kata pentolan FPI: "Kami hanya bereaksi atas aksi yg mereka lakukan, mereka yg menacing yg seharusnya dihukum."

Senada lagi, penampilan kaum perempuan disalahkan atas nafsu bejat lelaki. Ketika pihak lelaki tak kuasa menahan nafsunya, yg disalahkan adalah perempuan yg berbusana -yg menurut mereka- seksi. Kalau mau jujur, ketika pikiran kotor, tiang-pun bisa dibayangkan perempuan cantik.

Jadi, sudah menjadi kecenderungan kita untuk menyalahkan pihak yg mengundang sebagai pihak yg bertanggung jawab dan kita lupa bahwa, kita juga bertanggung jawab atas keputusan kita melangkahkan kaki kesitu.
Owh,mungkin anda bermaksud berkata disini bahwa ketika kita diundang dengan etikat baik(saya rasa tidak mungkin bahwa DC mengundang dengan menggunakan etikat tidak baik?) kita harus menolaknya?Karena kalau ada apa2 kita tidak boleh menyalahkan pihak yang mengundang walaupun diperlakukan seperti "sampah?"

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD bukan Buddhisme ?
« Reply #49 on: 01 September 2008, 10:59:23 AM »
Quote
apakah bersedia menerima atau tidak dan jangan hanya mementingkan ego doang ah, malu dong  kaka
Jangan berbicara ego deh...Disini saya rasa tidak ada arahat,atau mungkin anda beserta sumedho dkk sudah merealisasikan Nibbana?

Salam,
Riky

saya rasa yang sudah mencicipi nibbana sudah kesaksian deh disini :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD bukan Buddhisme ?
« Reply #50 on: 01 September 2008, 11:01:46 AM »
Bu Lily, coba baca tulisan Nyanadhana Reply #15 hal.2. :)
« Last Edit: 01 September 2008, 11:06:44 AM by hudoyo »

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD bukan Buddhisme ?
« Reply #51 on: 01 September 2008, 11:03:27 AM »
...atau mungkin anda beserta sumedho dkk sudah merealisasikan Nibbana?

Salam,
Riky
jangan memaksa orang lain sebagai arahat, lakukanlah pada diri sendiri!
Wah,siapa yang memaksa siapa?Bukankah sumedho dkk yang memaksa para praktisi MMD untuk menerima keputusan yang sepihak itu?(dengan mulai menggunakan kata2 yang tidak pantas?Seperti EGO lah,AKU lah,belajar 8TAHUN lah,SENIOR lah?)
Saya balik juga berkata JANGANLAH MEMAKSAKAN PENDAPAT DAN KEPUTUSAN ANDA KEPADA MMD,LAKUKANLAH PADA DIRI SENDIRI!!

Saya kutipkan pernyataan saya kembali :
Quote
apakah bersedia menerima atau tidak dan jangan hanya mementingkan ego doang ah, malu dong  kaka
Jangan berbicara ego deh...Disini saya rasa tidak ada arahat,atau mungkin anda beserta sumedho dkk sudah merealisasikan Nibbana?

Salam,
Riky

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: MMD bukan Buddhisme ?
« Reply #52 on: 01 September 2008, 11:03:47 AM »
soal pengakuan sepertinya begitu penting keknya bagi Bpk Hudoyo, cobalah lebih bersabar dan mengerti, ibaratnya ketika kita bertamu kerumah orang lain kita khan harus mengikuti tata aturan sang tuan rumah, apabila tidak berkenan ataupun tidak suka toh tinggal pergi, yang terpenting apa tujuan MMD dan misi Bpk sebagai pendiri MMD itu lebih penting mana dibandingkan dengan label diakui?
Itu pun tidak begitu benar(50 : 50 ) jika kita "bertamu",dan masalahnya sekarang MMD bukan "bertamu" di DC,tapi DIUNDANG,ketika anda mengundang orang lain menginap dirumah anda,apakah anda mengusirnya sesuka hati anda dan semena2?Memperlakukan dia semena2?

Menurut saya, tuan rumah hanya memindahkan kamar setelah melihat perbedaan kepribadian tamunya. Masalah mengapa tamunya keberatan, sy juga tidak habis pikir. Karena di kamar yg lain tsb, fasilitasnya juga sama lengkapnya, tidak kurang suatu apapun.

Tuan rumah sudah bertindak dengan benar demi kepentingan semua (yg tuan rumah pikir terbaik). Kita-kita yg sebagai tamu mungkin perlu berbesar hati menerima dengan lapang dada keputusan tsb demi menghormati keputusan tuan rumah dan tamu2 lainnya.

Saya pikir begitu.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD bukan Buddhisme ?
« Reply #53 on: 01 September 2008, 11:04:37 AM »
Quote
apakah bersedia menerima atau tidak dan jangan hanya mementingkan ego doang ah, malu dong  kaka
Jangan berbicara ego deh...Disini saya rasa tidak ada arahat,atau mungkin anda beserta sumedho dkk sudah merealisasikan Nibbana?

Salam,
Riky

saya rasa yang sudah mencicipi nibbana sudah kesaksian deh disini :))

Nih jawabannya :
...atau mungkin anda beserta sumedho dkk sudah merealisasikan Nibbana?

Salam,
Riky
jangan memaksa orang lain sebagai arahat, lakukanlah pada diri sendiri!
Wah,siapa yang memaksa siapa?Bukankah sumedho dkk yang memaksa para praktisi MMD untuk menerima keputusan yang sepihak itu?(dengan mulai menggunakan kata2 yang tidak pantas?Seperti EGO lah,AKU lah,belajar 8TAHUN lah,SENIOR lah?)
Saya balik juga berkata JANGANLAH MEMAKSAKAN PENDAPAT DAN KEPUTUSAN ANDA KEPADA MMD,LAKUKANLAH PADA DIRI SENDIRI!!

Saya kutipkan pernyataan saya kembali :
Quote
apakah bersedia menerima atau tidak dan jangan hanya mementingkan ego doang ah, malu dong  kaka
Jangan berbicara ego deh...Disini saya rasa tidak ada arahat,atau mungkin anda beserta sumedho dkk sudah merealisasikan Nibbana?

Salam,
Riky

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: MMD bukan Buddhisme ?
« Reply #54 on: 01 September 2008, 11:05:56 AM »
...atau mungkin anda beserta sumedho dkk sudah merealisasikan Nibbana?

Salam,
Riky
jangan memaksa orang lain sebagai arahat, lakukanlah pada diri sendiri!
Wah,siapa yang memaksa siapa?Bukankah sumedho dkk yang memaksa para praktisi MMD untuk menerima keputusan yang sepihak itu?(dengan mulai menggunakan kata2 yang tidak pantas?Seperti EGO lah,AKU lah,belajar 8TAHUN lah,SENIOR lah?)
Saya balik juga berkata JANGANLAH MEMAKSAKAN PENDAPAT DAN KEPUTUSAN ANDA KEPADA MMD,LAKUKANLAH PADA DIRI SENDIRI!!
saya balik kata Anda:

Bukankah sumedho dkk yang memaksa para praktisi MMD untuk menerima keputusan yang sepihak itu?Wah,siapa yang memaksa siapa?

siapa yg memaksa siapa? ;)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD bukan Buddhisme ?
« Reply #55 on: 01 September 2008, 11:07:31 AM »
soal pengakuan sepertinya begitu penting keknya bagi Bpk Hudoyo, cobalah lebih bersabar dan mengerti, ibaratnya ketika kita bertamu kerumah orang lain kita khan harus mengikuti tata aturan sang tuan rumah, apabila tidak berkenan ataupun tidak suka toh tinggal pergi, yang terpenting apa tujuan MMD dan misi Bpk sebagai pendiri MMD itu lebih penting mana dibandingkan dengan label diakui?
Itu pun tidak begitu benar(50 : 50 ) jika kita "bertamu",dan masalahnya sekarang MMD bukan "bertamu" di DC,tapi DIUNDANG,ketika anda mengundang orang lain menginap dirumah anda,apakah anda mengusirnya sesuka hati anda dan semena2?Memperlakukan dia semena2?

Menurut saya, tuan rumah hanya memindahkan kamar setelah melihat perbedaan kepribadian tamunya. Masalah mengapa tamunya keberatan, sy juga tidak habis pikir. Karena di kamar yg lain tsb, fasilitasnya juga sama lengkapnya, tidak kurang suatu apapun.

Tuan rumah sudah bertindak dengan benar demi kepentingan semua (yg tuan rumah pikir terbaik). Kita-kita yg sebagai tamu mungkin perlu berbesar hati menerima dengan lapang dada keputusan tsb demi menghormati keputusan tuan rumah dan tamu2 lainnya.

Saya pikir begitu.

::
Sumedho MODE ON
"Apa yang menurut Sumedho dkk benar belum tentu benar begitu juga sebaliknya apa yang menurut MMD dkk benar belum tentu benar pula",untuk melihat sejauh mana maka diperbolehkan kedua belah pihak mengeluarkan pendapat dan argumen masing2 bukan malahan hanya menerima 1keputusan sepihak yang tidak didasari argumen yang kuat...

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: MMD bukan Buddhisme ?
« Reply #56 on: 01 September 2008, 11:08:14 AM »
Owh,mungkin anda bermaksud berkata disini bahwa ketika kita diundang dengan etikat baik(saya rasa tidak mungkin bahwa DC mengundang dengan menggunakan etikat tidak baik?) kita harus menolaknya?Karena kalau ada apa2 kita tidak boleh menyalahkan pihak yang mengundang walaupun diperlakukan seperti "sampah?"

Bukan, saya bermaksud menjelaskan bahwa:

Kita jangan menyalahkan pihak lain atas kondisi yg terjadi, karena suatu kondisi terjadi karena gabungan dari banyak penyebab, termasuk juga penyebabnya adalah keputusan kita sendiri dan tindakan kita selama ini.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD bukan Buddhisme ?
« Reply #57 on: 01 September 2008, 11:08:25 AM »
...atau mungkin anda beserta sumedho dkk sudah merealisasikan Nibbana?

Salam,
Riky
jangan memaksa orang lain sebagai arahat, lakukanlah pada diri sendiri!
Wah,siapa yang memaksa siapa?Bukankah sumedho dkk yang memaksa para praktisi MMD untuk menerima keputusan yang sepihak itu?(dengan mulai menggunakan kata2 yang tidak pantas?Seperti EGO lah,AKU lah,belajar 8TAHUN lah,SENIOR lah?)
Saya balik juga berkata JANGANLAH MEMAKSAKAN PENDAPAT DAN KEPUTUSAN ANDA KEPADA MMD,LAKUKANLAH PADA DIRI SENDIRI!!
saya balik kata Anda:

Bukankah sumedho dkk yang memaksa para praktisi MMD untuk menerima keputusan yang sepihak itu?Wah,siapa yang memaksa siapa?

siapa yg memaksa siapa? ;)
Owh,jadi keputusan itu tidak dianggap paksaan ya??

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: MMD bukan Buddhisme ?
« Reply #58 on: 01 September 2008, 11:10:45 AM »
Sabar donk all...
Wong dari Mod udh membantu menegaskan keputusan sementara, koq masih aj dipeributkan sih?
Harap semua orang bisa menahan diri, biar ada komunikasi antara Pak Hud dan Somedho dkk, biar isa jelas...

Saran aye, Moderator harap lock untuk sementara, sampai ada tanggapan resmi dari Moderator, karena tanggapan dari Pak Hudoyo sudah jelas.Biar kaga ada orang2 lain yang ikut campur memperkeruh suasana.
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD bukan Buddhisme ?
« Reply #59 on: 01 September 2008, 11:12:36 AM »
Jreng jreng, mo mecahin rekor baru nih kakakakak
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))