//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bulan Kathina apa Maknanya???  (Read 17905 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Bulan Kathina apa Maknanya???
« on: 10 September 2009, 03:18:47 PM »
 _/\_ teman2 saya ingin tanya ...

bulan kathina bermakna musim hujan untuk para bhikkhu(biasanya jatuh pada bulan Oktober, dan SB melarang murid2nya melakukan pindapatta dibulan kathina, pertanyaanya??

saat ini kan iklim dunia lg berguncang, seandainya musim hujan jatuh di bulan agustus, nah gimana tuh? apa bhikkhu boleh pindapatta???



The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Bulan Kathina apa Maknanya???
« Reply #1 on: 10 September 2009, 05:21:08 PM »
Ceritanya dulu pas musim hujan, banyak rumput yang mati karena terinjak oleh para bhikkhu saat sedang berpindapata. Akibatnya, banyak serangga2 pemakan rumput itu kelapan dan mati. Banyak umat awam mengkritik para bhikkhu. Makanya Sang Buddha memberlakukan masa istirahat di musim hujan kepada para bhikkhu.

Pada masa ini, para bhikkhu menjadikannya kesempatan yang baik untuk melatih diri dalam Dhamma dan Vinaya. Pada masa ini, diharapkan umat awam dapat menyokong kebutuhan para bhikkhu yang berdiam di vihara.

Setelah selesai menjalani masa vassa, maka tibalah masa Kathina. Ceritanya dulu ada serombongan bhikkhu yang kehujanan ketika hendak mengunjungi Sang Buddha. Karena itulah Sang Buddha mengizinkan para umat awam memberikan dana Kathina. Dana Kathina bisa berupa kain polos, yang akan diolah menjadi jubah berwarna kuning oleh seorang bhikkhu yang ditunjuk Sangha, dan harus selesai pada hari itu juga. Dana Kathina juga bisa berupa jubah siap pakai untuk para bhikkhu. Tapi di zaman skarang dana Kathina juga bisa diberikan dalam bentuk makanan, obat2an, dll.


Sorry jawabannya panjang. Banyak yang harus dijelasin, Rin. ;D

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Bulan Kathina apa Maknanya???
« Reply #2 on: 10 September 2009, 09:47:20 PM »
Vassa ~ Kathina ~ Pavarana ~ Sangha Dana.
Sering dengar, bahkan sering mengucapkan. Tapi apa ya maksud kata-kata tersebut?

VASSA adalah musim hujan (di India). Kita semua tahu bahwa selama musim hujan ini, Buddha menetapkan agar para bhikkhu bermukim di suatu tempat dan tidak mengembara. Selain memberi kesempatan kepada mahluk hidup yang lain untuk tumbuh dan berkembang, pada prakteknya, kesempatan bermukim selama tiga bulan ini juga digunakan para bhikkhu untuk berlatih secara lebih intensif. Mungkin belajar dari para bhikkhu senior, atau berlatih meditasi secara lebih terarah, dan lain sebagainya.


Apa manfaat VASSA bagi umat awam?
Bagi upasaka dan upasika, VASSA adalah kesempatan yang sangat baik. Karena para bhikkhu menetap di suatu tempat, para upasaka/upasika bisa lebih mudah menemui para bhikkhu. Dengan demikian umat awam bisa lebih mudah berdana, bisa lebih mudah bertanya, bisa lebih mudah berlatih. VASSA menguntungkan kedua belah pihak.

Umat awam yang cerdik juga bisa menjalankan VASSA dengan caranya sendiri. Misalnya, dengan berjanji bahwa selama VASSA ia akan :
a) berdana makanan setiap hari tertentu ke vihara yang di dekat rumahnya
b) berhenti merokok selama masa VASSA
c) rajin membaca paritta setiap hari pagi dan sore
d) bertekad menyempatkan meditasi setiap hari sedikitnya sekian menit
e) menyempatkan membaca buku Dhamma setiap hari minimal sekian halaman
F) setiap uposatha selama VASSA akan mempraktekkan attha sila
dan lain-lain, dan lain-lain.

Tentu saja janji ini bukan cuma di bibir saja, tapi hendaknya dijalankan secara patuh. Dengan demikian upasaka dan upasika pun akan memetik manfaat dari periode VASSA.

Pada akhir masa vassa, umat biasanya memberikan persembahan kepada para bhikkhu yang segera akan pergi mengembara lagi. Pada awalnya hanya empat jenis kebutuhan bhikkhu yang diberikan : pakaian, makanan, obat-obatan dan tempat tinggal. Namun dalam perkembangan selanjutnya umat juga memberikan segala macam barang kepada bhikkhu : bunga, dupa, lilin, bahkan handphone!
Bahkan belakangan ada semacam anjuran tak tertulis agar diberikan dalam bentuk 'mentah'nya saja : uang, supaya bisa dimanfaatkan secara lebih tepat guna.


Umat mempersembahkan ini dalam suatu hari tertentu yang lazim disebut Hari Kathina. Waktunya boleh kapan saja, asal antara bulan purnama setelah selesai vassa sampai bulan purnama bulan berikutnya. Tetapi, tentu saja, setiap vihara hanya menyelenggarakan Kathina satu kali saja.
KATHINA berasal dari kata 'alat tenun' yang dulu digunakan di India.
JUBAH KATHINA adalah jubah yang istimewa, dibuat secara khusus dan diberikan kepada bhikkhu tertentu yang dipilih oleh Sangha. Bhikkhu penerima JUBAH KATHINA juga mendapatkan hak istimewa, dibebaskan dari 5 peraturan selama setahun berikutnya. Bhikkhu yang lain tentu boleh juga menerima jubah pada Hari Kathina, tetapi itu adalah jubah biasa dan tidak disebut Jubah Kathina.
Kalau di suatu vihara tidak ada bhikkhu yang menetap selama masa vassa, vihara tersebut dapat saja menyelenggarakan upacara persembahan kepada Sangha (Sangha-dana) tetapi tentu tidak pas kalau disebut Kathina.


Sehari sebelum Kathina, para bhikkhu secara internal sangha mengadakan pertemuan PAVARANA. Dalam kesempatan ini, masing-masing bhikkhu mempersilakan bhikkhu-bhikkhu lainnya untuk secara terbuka menunjukkan hal-hal yang masih harus ia perbaiki. Buddha sendiri pun melakukan PAVARANA ini, mengundang para bhikkhu untuk secara terbuka mengajukan kritik terhadap beliau.



sumber : Facebook Catatan Ki Ananda  _/\_
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline chubby

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 374
  • Reputasi: 29
  • ponakan tercinta.....
Re: Bulan Kathina apa Maknanya???
« Reply #3 on: 10 September 2009, 11:10:29 PM »
loh penetapan bulan khatina itu menurut tanggalan apa sih?
hy2 salam kenal ya semuanya

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: Bulan Kathina apa Maknanya???
« Reply #4 on: 11 September 2009, 02:13:22 PM »
Ceritanya dulu pas musim hujan, banyak rumput yang mati karena terinjak oleh para bhikkhu saat sedang berpindapata. Akibatnya, banyak serangga2 pemakan rumput itu kelapan dan mati. Banyak umat awam mengkritik para bhikkhu. Makanya Sang Buddha memberlakukan masa istirahat di musim hujan kepada para bhikkhu.

Pada masa ini, para bhikkhu menjadikannya kesempatan yang baik untuk melatih diri dalam Dhamma dan Vinaya. Pada masa ini, diharapkan umat awam dapat menyokong kebutuhan para bhikkhu yang berdiam di vihara.

Setelah selesai menjalani masa vassa, maka tibalah masa Kathina. Ceritanya dulu ada serombongan bhikkhu yang kehujanan ketika hendak mengunjungi Sang Buddha. Karena itulah Sang Buddha mengizinkan para umat awam memberikan dana Kathina. Dana Kathina bisa berupa kain polos, yang akan diolah menjadi jubah berwarna kuning oleh seorang bhikkhu yang ditunjuk Sangha, dan harus selesai pada hari itu juga. Dana Kathina juga bisa berupa jubah siap pakai untuk para bhikkhu. Tapi di zaman skarang dana Kathina juga bisa diberikan dalam bentuk makanan, obat2an, dll.


Sorry jawabannya panjang. Banyak yang harus dijelasin, Rin. ;D

tau aja nih gw malas baca komment yang panjang2... :D , jadi kalo misalnya ga ada bulan vassa tapi hujan, nah... kan berarti bhikkhu ga boleh donk jalan2...
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Bulan Kathina apa Maknanya???
« Reply #5 on: 11 September 2009, 02:42:15 PM »
loh penetapan bulan khatina itu menurut tanggalan apa sih?

Sesuai penanggalan Kalender Buddhis. (BE = Buddhist Era).


Quote from: Rina Hong
tau aja nih gw malas baca komment yang panjang2... :D , jadi kalo misalnya ga ada bulan vassa tapi hujan, nah... kan berarti bhikkhu ga boleh donk jalan2...

Masa vassa tetap dijalankan sesuai dengan penanggalan Kalender Buddhis. Kalau hujan di luar masa vassa, para bhikkhu tidak dilarang berjalan-jalan (baca: berpindapata) kok. Yang penting, seorang bhikkhu harus berjalan dengan kewaspadaan, agar tidak merusak rumput2 dan membunuh serangga.

Offline chubby

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 374
  • Reputasi: 29
  • ponakan tercinta.....
Re: Bulan Kathina apa Maknanya???
« Reply #6 on: 11 September 2009, 07:58:57 PM »
^
^kek penanggalan menurut perputaran bulan tuh bukan c? apa beda?
hy2 salam kenal ya semuanya

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Bulan Kathina apa Maknanya???
« Reply #7 on: 29 September 2009, 11:02:57 AM »
waah Elin jd tau banyak ttg bulan Kathina :)

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Bulan Kathina apa Maknanya???
« Reply #8 on: 29 September 2009, 11:16:06 AM »
Thanks atas Sharingnya. jd tambah informasi, kalo nga saya nga tao apa apa ttg hal ini. hehhe

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Bulan Kathina apa Maknanya???
« Reply #9 on: 29 September 2009, 12:37:58 PM »
4
loh penetapan bulan khatina itu menurut tanggalan apa sih?

Sesuai penanggalan Kalender Buddhis. (BE = Buddhist Era).


Quote from: Rina Hong
tau aja nih gw malas baca komment yang panjang2... :D , jadi kalo misalnya ga ada bulan vassa tapi hujan, nah... kan berarti bhikkhu ga boleh donk jalan2...

Masa vassa tetap dijalankan sesuai dengan penanggalan Kalender Buddhis. Kalau hujan di luar masa vassa, para bhikkhu tidak dilarang berjalan-jalan (baca: berpindapata) kok. Yang penting, seorang bhikkhu harus berjalan dengan kewaspadaan, agar tidak merusak rumput2 dan membunuh serangga.


Intinya untuk meminimalisir pembunuhan mahluk hidup yg kecil2

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Bulan Kathina apa Maknanya???
« Reply #10 on: 06 October 2009, 11:33:29 PM »
Mitha Memberikan Sangha Dana



Mitha, anak yang sangat berbakti kepada orang tua. Umurnya baru memasuki 11 tahun tapi sudah mengerti untuk membantu ayahnya menyiram sebidang tanah yang digunakan berkebun sayur dan membantu ibunya mengupas bawang yang akan dijual sebagai bawang goreng ke pasar. Setiap hari orang tua Mitha bekerja keras dan hidup dengan bahagia.
Suatu hari Mitha, memecahkan celengannya untuk dihitung. Mitha sangat ingin membeli pakaian bagus untuk dikenakannya pada festival kue bulan (moon cake) mendatang. Dengan sangat gembira, Mitha mengajak ibunya pergi ke kota untuk mengunjungi pasar malam.
Ketika ibunya sedang sibuk membeli bawang di pasar tradisional, Mitha berjalan-jalan ke arah vihara. Di sana ia melihat banyak orang yang duduk sedang mendengarkan Dhamma desana dari Bhikkhu pimpinan Vihara. Karena hatinya merasa tertarik, Mitha ikut duduk di salah satu barisan para umat. Ia kurang begitu mengerti ceramah pada malam itu karena lebih di fokuskan kepada orang dewasa.
Mitha menengok ke kanan dan ke kiri, para umat yang duduk disebelahnya hampir semuanya membawa kain berwarna coklat . Mitha segera bertanya untuk apa kain tersebut dibawa ? Rupanya setelah ceramah berakhir akan diadakan sangha dana, para umat akan menyerahkan kain yang akan dibuat jubah yang akan dikenakan para anggota Sangha. Mendengar hal itu, Mitha segera keluar dari Dhammasalla dan berlari menuju toko kain. Ia segera menggunakan tabungannya dan membeli kain yang akan dipersembahkannya kepada para Sangha.
Kepala vihara yang mengetahui hal tersebut langsung memanggil Mitha selesai diadakan sanghadana. Beliau langsung membacakan doa pemberkahan dan membantu Mitha belajar membaca Paritta
Bertahun-tahun kemudian Mitha sudah dewasa dan menikah dengan seorang bangsawan kaya raya. Mitha mengambil 1000 keping uang emas dan 10 lusin kain coklat untuk dipersembahkan di vihara. Kepala vihara menolak untuk bertemu Mitha kali ini, ia mengutus 2 orang muridnya untuk menerima persembahan. Melihat yang datang bhikkhu biasa, Mitha menjadi tersinggung dan naik pitam.
Ke-dua bhikkhu itu menghadap kepada kepala vihara. Mereka bertanya mengapa beliau menolak bertemu. Kepala vihara berkata, “Murid- murid, waktu Mitha kecil ia mau mempersembahkan uang tabungannya untuk dibelikan kain jubah. Walaupun ia hanya tidak sengaja lewat, ia sama sekali tidak mempermasalahkan jabatan bhikkhu senior atau junior atau samanera dan sebagainya. Dengan ketulusan dan bakti ia dengan ikhlas memberikan harta satu-satunya.”
Lalu pimpinan vihara melanjutkan, “Mitha dewasa telah memiliki segalanya. Dengan sangat mudah ia dapat mengeluarkan uang 1000 keping dan lusinan kain jubah. Ia juga menjadi sombong, memilah-milah untuk menghormati anggota Sangha. Timbunan persembahannya sama sekali tidak membuahkan pahala. Persembahan selembar Jubah waktu Mitha kecil malah lebih berarti.”
Sahabat, di bulan kathina ini, sewajarnya kita jangan pernah membeda-bedakan persembahan kepada sangha, ( tingkat –tingkatnya ) karena semua bhikkhu,samanera, adalah pembabar dhamma yang membimbing kita dalam langkah dhamma sejati tuk kehidupan kita saat ini dan nantinya. Bilamana kita memberikan hormat dan persembahan, berarti kita juga memberikan hormat kepada para Buddha. Memberikan dana paramitha atau persembahan yang paling penting adalah hati yang sadar ingin berdana, bukan seberapa besar dana yang dikeluarkan. Semoga kita mejadi bijak dalam bertindak dn berbuat di jalan dhamma.

 _/\_
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: Bulan Kathina apa Maknanya???
« Reply #11 on: 18 October 2009, 08:08:05 AM »
KATHINA berasal dari kata 'alat tenun' yang dulu digunakan di India.
JUBAH KATHINA adalah jubah yang istimewa, dibuat secara khusus dan diberikan kepada bhikkhu tertentu yang dipilih oleh Sangha. Bhikkhu penerima JUBAH KATHINA juga mendapatkan hak istimewa, dibebaskan dari 5 peraturan selama setahun berikutnya.

nah ini yg tula baru tau ...
5 peraturan itu apa ya ? bebas memilih ? 5 parajika ?

apakah hal ini jg di terapkan di indonesia ?
apakah umat awam bisa tau .. bhikkhu sapa saja yg menerima jubah kathina ini ? dan sila apa saja kah yg mereka "pass" ?

 _/\_

Offline hardymika

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 43
  • Reputasi: 3
Re: Bulan Kathina apa Maknanya???
« Reply #12 on: 18 October 2009, 07:56:53 PM »
Mitha Memberikan Sangha Dana



Mitha, anak yang sangat berbakti kepada orang tua. Umurnya baru memasuki 11 tahun tapi sudah mengerti untuk membantu ayahnya menyiram sebidang tanah yang digunakan berkebun sayur dan membantu ibunya mengupas bawang yang akan dijual sebagai bawang goreng ke pasar. Setiap hari orang tua Mitha bekerja keras dan hidup dengan bahagia.
Suatu hari Mitha, memecahkan celengannya untuk dihitung. Mitha sangat ingin membeli pakaian bagus untuk dikenakannya pada festival kue bulan (moon cake) mendatang. Dengan sangat gembira, Mitha mengajak ibunya pergi ke kota untuk mengunjungi pasar malam.
Ketika ibunya sedang sibuk membeli bawang di pasar tradisional, Mitha berjalan-jalan ke arah vihara. Di sana ia melihat banyak orang yang duduk sedang mendengarkan Dhamma desana dari Bhikkhu pimpinan Vihara. Karena hatinya merasa tertarik, Mitha ikut duduk di salah satu barisan para umat. Ia kurang begitu mengerti ceramah pada malam itu karena lebih di fokuskan kepada orang dewasa.
Mitha menengok ke kanan dan ke kiri, para umat yang duduk disebelahnya hampir semuanya membawa kain berwarna coklat . Mitha segera bertanya untuk apa kain tersebut dibawa ? Rupanya setelah ceramah berakhir akan diadakan sangha dana, para umat akan menyerahkan kain yang akan dibuat jubah yang akan dikenakan para anggota Sangha. Mendengar hal itu, Mitha segera keluar dari Dhammasalla dan berlari menuju toko kain. Ia segera menggunakan tabungannya dan membeli kain yang akan dipersembahkannya kepada para Sangha.
Kepala vihara yang mengetahui hal tersebut langsung memanggil Mitha selesai diadakan sanghadana. Beliau langsung membacakan doa pemberkahan dan membantu Mitha belajar membaca Paritta
Bertahun-tahun kemudian Mitha sudah dewasa dan menikah dengan seorang bangsawan kaya raya. Mitha mengambil 1000 keping uang emas dan 10 lusin kain coklat untuk dipersembahkan di vihara. Kepala vihara menolak untuk bertemu Mitha kali ini, ia mengutus 2 orang muridnya untuk menerima persembahan. Melihat yang datang bhikkhu biasa, Mitha menjadi tersinggung dan naik pitam.
Ke-dua bhikkhu itu menghadap kepada kepala vihara. Mereka bertanya mengapa beliau menolak bertemu. Kepala vihara berkata, “Murid- murid, waktu Mitha kecil ia mau mempersembahkan uang tabungannya untuk dibelikan kain jubah. Walaupun ia hanya tidak sengaja lewat, ia sama sekali tidak mempermasalahkan jabatan bhikkhu senior atau junior atau samanera dan sebagainya. Dengan ketulusan dan bakti ia dengan ikhlas memberikan harta satu-satunya.”
Lalu pimpinan vihara melanjutkan, “Mitha dewasa telah memiliki segalanya. Dengan sangat mudah ia dapat mengeluarkan uang 1000 keping dan lusinan kain jubah. Ia juga menjadi sombong, memilah-milah untuk menghormati anggota Sangha. Timbunan persembahannya sama sekali tidak membuahkan pahala. Persembahan selembar Jubah waktu Mitha kecil malah lebih berarti.”
Sahabat, di bulan kathina ini, sewajarnya kita jangan pernah membeda-bedakan persembahan kepada sangha, ( tingkat –tingkatnya ) karena semua bhikkhu,samanera, adalah pembabar dhamma yang membimbing kita dalam langkah dhamma sejati tuk kehidupan kita saat ini dan nantinya. Bilamana kita memberikan hormat dan persembahan, berarti kita juga memberikan hormat kepada para Buddha. Memberikan dana paramitha atau persembahan yang paling penting adalah hati yang sadar ingin berdana, bukan seberapa besar dana yang dikeluarkan. Semoga kita mejadi bijak dalam bertindak dn berbuat di jalan dhamma.

 _/\_

cerita ini sepertinya aku pernah nonton di salah satu seri film mandarin. lupa judulnya.
tp bedanya disini disampaikan maksud dari kepala vihara tersebut. thx.  _/\_
AaAAAaaaAHhHHHHHHHHH

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Bulan Kathina apa Maknanya???
« Reply #13 on: 24 October 2010, 02:45:40 PM »
ehm, kalau menurut info yang terbaru (baru di dengar) buah kebajikan dari sanghadana/sanghika dana bertahan sampai 100.000 ashayankappa.(apa benar yahh?) ada yang bisa kasih referensinya?

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Bulan Kathina apa Maknanya???
« Reply #14 on: 24 October 2010, 03:21:09 PM »
Vassa ~ Kathina ~ Pavarana ~ Sangha Dana.
Sering dengar, bahkan sering mengucapkan. Tapi apa ya maksud kata-kata tersebut?

VASSA adalah musim hujan (di India). Kita semua tahu bahwa selama musim hujan ini, Buddha menetapkan agar para bhikkhu bermukim di suatu tempat dan tidak mengembara. Selain memberi kesempatan kepada mahluk hidup yang lain untuk tumbuh dan berkembang, pada prakteknya, kesempatan bermukim selama tiga bulan ini juga digunakan para bhikkhu untuk berlatih secara lebih intensif. Mungkin belajar dari para bhikkhu senior, atau berlatih meditasi secara lebih terarah, dan lain sebagainya.


Apa manfaat VASSA bagi umat awam?
Bagi upasaka dan upasika, VASSA adalah kesempatan yang sangat baik. Karena para bhikkhu menetap di suatu tempat, para upasaka/upasika bisa lebih mudah menemui para bhikkhu. Dengan demikian umat awam bisa lebih mudah berdana, bisa lebih mudah bertanya, bisa lebih mudah berlatih. VASSA menguntungkan kedua belah pihak.

Umat awam yang cerdik juga bisa menjalankan VASSA dengan caranya sendiri. Misalnya, dengan berjanji bahwa selama VASSA ia akan :
a) berdana makanan setiap hari tertentu ke vihara yang di dekat rumahnya
b) berhenti merokok selama masa VASSA
c) rajin membaca paritta setiap hari pagi dan sore
d) bertekad menyempatkan meditasi setiap hari sedikitnya sekian menit
e) menyempatkan membaca buku Dhamma setiap hari minimal sekian halaman
F) setiap uposatha selama VASSA akan mempraktekkan attha sila
dan lain-lain, dan lain-lain.

Tentu saja janji ini bukan cuma di bibir saja, tapi hendaknya dijalankan secara patuh. Dengan demikian upasaka dan upasika pun akan memetik manfaat dari periode VASSA.

Pada akhir masa vassa, umat biasanya memberikan persembahan kepada para bhikkhu yang segera akan pergi mengembara lagi. Pada awalnya hanya empat jenis kebutuhan bhikkhu yang diberikan : pakaian, makanan, obat-obatan dan tempat tinggal. Namun dalam perkembangan selanjutnya umat juga memberikan segala macam barang kepada bhikkhu : bunga, dupa, lilin, bahkan handphone!
Bahkan belakangan ada semacam anjuran tak tertulis agar diberikan dalam bentuk 'mentah'nya saja : uang, supaya bisa dimanfaatkan secara lebih tepat guna.


Umat mempersembahkan ini dalam suatu hari tertentu yang lazim disebut Hari Kathina. Waktunya boleh kapan saja, asal antara bulan purnama setelah selesai vassa sampai bulan purnama bulan berikutnya. Tetapi, tentu saja, setiap vihara hanya menyelenggarakan Kathina satu kali saja.
KATHINA berasal dari kata 'alat tenun' yang dulu digunakan di India.
JUBAH KATHINA adalah jubah yang istimewa, dibuat secara khusus dan diberikan kepada bhikkhu tertentu yang dipilih oleh Sangha. Bhikkhu penerima JUBAH KATHINA juga mendapatkan hak istimewa, dibebaskan dari 5 peraturan selama setahun berikutnya. Bhikkhu yang lain tentu boleh juga menerima jubah pada Hari Kathina, tetapi itu adalah jubah biasa dan tidak disebut Jubah Kathina.
Kalau di suatu vihara tidak ada bhikkhu yang menetap selama masa vassa, vihara tersebut dapat saja menyelenggarakan upacara persembahan kepada Sangha (Sangha-dana) tetapi tentu tidak pas kalau disebut Kathina.


Sehari sebelum Kathina, para bhikkhu secara internal sangha mengadakan pertemuan PAVARANA. Dalam kesempatan ini, masing-masing bhikkhu mempersilakan bhikkhu-bhikkhu lainnya untuk secara terbuka menunjukkan hal-hal yang masih harus ia perbaiki. Buddha sendiri pun melakukan PAVARANA ini, mengundang para bhikkhu untuk secara terbuka mengajukan kritik terhadap beliau.



sumber : Facebook Catatan Ki Ananda  _/\_

apa maksudnya yang di warna biru, peraturan apa yang di bebaskan?

 _/\_
« Last Edit: 24 October 2010, 03:25:16 PM by daimond »

 

anything