saya sudah meralat kata "mabuk"
ngomong2 soal FITNAH, coba kita perhatikan bagaimana SANG MAHA GURU BUDDHA HIDUP memfitnah Theravada
"Ketentuan bhiksu Theravada dalam hal makan sangat keras, tidak menyentuh 5 jenis makanan berbau tajam, sebab itu semacam makanan yang bisa meningkatkan pikiran birahi, mereka tidak makan. Walaupun, di dalam Sila Tantra tidak pantang vegetarian atau non vegetarian, namun, saat mau makan,
sila Theravada yang sesungguhnya harus melakukan visualisasi, daging divisualisasi menjadi batu, sayur mayur divisualisasi menjadi rumput. Visualisasi yang lebih keras lagi, daging divisualisasi menjadi kotoran, poo, makanan enak, Anda harus bayangkan menjadi poo, Anda baru makan, divisualisasi menjadi bau, Anda baru makan. Divisualisasi menjadi batu, visualisasi menjadi rumput, mengunyah sayur-mayur berarti mengunyah rumput, malah tidak boleh masak, bukan hasil tumis, goreng, kukus, masak, bakar, tim di dapur kita! Setiap pagi, menopang sebuah patra, persembahan dari orang lain akan ditaruh di dalamnya, atau disusun menjadi satu baris, Anda pilih sendiri, sudah ada rute tertentu. Menopang patra maksudnya mengisi makanan ke dalam patra tersebut, mengisi makanan seharian mereka. Mereka tidak makan di atas jam 12, setelah lewat tengah hari, tidak ada makan malam, tidak ada cemilan malam, sebanyak itulah makan siang, setelah Anda makan, bertahan terus sampai besok pagi, lalu menopang patra lagi. Tengah hari makan sekali, saat matahari tepat di tengah, makan sesedikit itu. Jadi, bhiksu Theravada tidak ada yang gemuk-gemuk, semuanya kurus kering, sebab, ia makan sehari sekali pada tengah hari. Makan yang satu kali ini pun harus divisualisasi menjadi bau, divisualisasi menjadi poo, divisualisasi menjadi batu, divisualisasi menjadi rumput, Anda baru makan. Demi mempertahankan hidup, demikianlah sila Theravada menghadapi hasrat makan. Mereka menghadapi tidur dengan menggunakan "Budaodan",
Anda tidak dibiarkan tidur berbaring, semuanya tidur duduk, sebab, bila tidur berbaring, bisa tidur seperti babi mati, Anda pun menciptakan karma di dalam mimpi."
sumber :
http://indonesia.tbsn.org