//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme  (Read 232662 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #45 on: 27 October 2011, 10:48:22 AM »
hmm cukup mendalam juga ya pengetahuan bro kainyn tentang agama tentangga ini.
klo saya hanya paham kulit luarnya saja.
tentang tuhan dan keselamatan doank  ;D

apa latar belakang bro dari sono ya?
Ya, saya memang selalu sekolah di sekolah Nasrani, dan dulu juga aktif dalam mempelajari berbagai doktrin.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #46 on: 27 October 2011, 11:04:53 AM »
Ya, saya memang selalu sekolah di sekolah Nasrani, dan dulu juga aktif dalam mempelajari berbagai doktrin.

pantes..

tapi menarik juga ya dengan latar seperti itu tidak juga beriman

hmmm... Au Ban juga ya  ;D

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #47 on: 27 October 2011, 11:23:35 AM »
Edit - Ngaco, karena copas dr word 2007
« Last Edit: 27 October 2011, 11:26:29 AM by dato' tono »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #48 on: 27 October 2011, 11:36:01 AM »
pantes..

tapi menarik juga ya dengan latar seperti itu tidak juga beriman

hmmm... Au Ban juga ya  ;D
Masih tidak mengerti juga?

Efesus 2:8
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,"

Saya adalah orang yang tidak dikaruniai. ;D

Baru sekitar 2 hari lalu saya dihimbau untuk percaya kebenaran surga, lalu saya tanya apa buktinya. Dijawab bahwa ada orang2 yang dibawa oleh YK ke surga lalu bersaksi untuk kita. Lalu saya bilang banyak orang dari berbagai kepercayaan juga bisa mengalami hal 'dibawa ke surga' dan bersaksi. Tapi tampaknya semua bercerita tentang surga yang beda-beda, jadi yang mana harus dipercaya. Mereka diam dan pergi.

Sebagai orang skeptis, saya tidak cenderung offensive, seseorang hanya perlu memberikan jawaban memuaskan saja untuk membuat saya percaya.


Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #49 on: 27 October 2011, 11:39:02 AM »
Quote
Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan

Amsal 1:7,

takut akan  keserakahan, kemarahan, dan kebodohan adalah permulaan pencerahan

ayat sacheng: 3001  :o
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #50 on: 27 October 2011, 12:00:53 PM »
 [at] om kain :
Bukan maksud  dato’ untuk lancang, cuma dato’ pengen meluruskan, agar para pengikut  kanesten kaga ngecap dato’ sebagai tukang fitnah, karena fitnah lebih kejam  dari pada tidak memfitnah...

Permasalahan  muncul ketika mengaitkan "perbuatan baik dengan iman", ada pandangan yg  menyebutkan bahwa cukup iman seseorang dapat ke surga tidak memandang apa pun  yg diperbuat seseorang, ada jg yg menyebutkan bahwa perbuatan baik diperlukan  dan dilengkapi oleh iman agar pintu surga terbuka.

Hal ini jg diributkan dalam tubuh kanesten, bukan cm kita yg meributkan… ada apa dengan kanesten ?

Kita liat, apakah sesungguhnya/sebenarnya perbuatan baik itu tidak di anggap oleh para gusti, terutama oleh gusti brewok :
Gal. 6:9  Janganlah kita  jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai,  jika kita tidak menjadi lemah.Gal. 6:10 Karena itu, selama masih ada  kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi   terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Yesus sendiri pernah berkotbah mengenai garam dunia :

Matius 5:13 : "Kamu adalah garam  dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi  gunanya selain dibuang dan diinjak orang.Matius 5:14 : Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.Matius 5:15 : Lagipula orang tidak  menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki  dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.Matius 5:16 : Demikianlah hendaknya  terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik  dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Jadi apakah perbuatan baik tidak akan dianggap atau tidak menjadi alasan untuk dibukakan pintu surga ? bagaimanan dengan  cerita tentang Abraham yg menyerahkan anak nya untuk allah/yahweh yg dianggap sebagai perbuatan baik dan tentang hukum sunat dalam kekr1stenan ?
   
Yak 2:21 : "Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan  karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di  atas mezbah ?"Kis 15:1-2 : "Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara disitu: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan".

2 ayat tersebut menjelaskan bahwa, ada alasan lain bagi gusti untuk menyelamatkan seseorang selain cuma iman kepada gusti brewok.

Jika seorang  kanesten menggunakan ayat dalam Galatia sebagai pembantahan  terhadap  perbuatan baik didalam tubuh kanesten, maka hal itu sangat bertentangan dengan apa yang pernah di ucapkan oleh gusti brewok.

Galatia 2:16 : "Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan  oleh  karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena  melakukan  hukum Taurat."Matius 5:17 :  “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk  meniadakan hukum Taurat  atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk  meniadakannya, melainkan  untuk menggenapinya.Matius 5:18 : Karena Aku berkata  kepadamu: Sesungguhnya selama belum  lenyap langit dan bumi ini, satu iota  atau satu titik pun tidak akan ditiadakan  dari hukum Taurat, sebelum  semuanya terjadi.Matius 5:19 : Karena itu siapa yang  meniadakan salah satu perintah  hukum Taurat sekalipun yang paling kecil,  dan mengajarkannya demikian kepada  orang lain, ia akan menduduki tempat  yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan  dan mengajarkan segala perintah-perintah  hukum Taurat, ia akan menduduki  tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.Matius 5:20 : Maka Aku berkata kepadamu:  Jika hidup keagamaanmu tidak  lebih benar dari pada hidup keagamaan  ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,  sesungguhnya kamu tidak akan  masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
       
ya semoga hal ini tidak menjadi fitnah lg...

Offline pejantan tanggung

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 28
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #51 on: 27 October 2011, 01:18:50 PM »
[at] om kain :
Bukan maksud  dato’ untuk lancang, cuma dato’ pengen meluruskan, agar para pengikut  kanesten kaga ngecap dato’ sebagai tukang fitnah, karena fitnah lebih kejam  dari pada tidak memfitnah...

Permasalahan  muncul ketika mengaitkan "perbuatan baik dengan iman", ada pandangan yg  menyebutkan bahwa cukup iman seseorang dapat ke surga tidak memandang apa pun  yg diperbuat seseorang, ada jg yg menyebutkan bahwa perbuatan baik diperlukan  dan dilengkapi oleh iman agar pintu surga terbuka.

Hal ini jg diributkan dalam tubuh kanesten, bukan cm kita yg meributkan… ada apa dengan kanesten ?

Kita liat, apakah sesungguhnya/sebenarnya perbuatan baik itu tidak di anggap oleh para gusti, terutama oleh gusti brewok :
Gal. 6:9  Janganlah kita  jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai,  jika kita tidak menjadi lemah.Gal. 6:10 Karena itu, selama masih ada  kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi   terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Yesus sendiri pernah berkotbah mengenai garam dunia :

Matius 5:13 : "Kamu adalah garam  dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi  gunanya selain dibuang dan diinjak orang.Matius 5:14 : Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.Matius 5:15 : Lagipula orang tidak  menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki  dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.Matius 5:16 : Demikianlah hendaknya  terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik  dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Jadi apakah perbuatan baik tidak akan dianggap atau tidak menjadi alasan untuk dibukakan pintu surga ? bagaimanan dengan  cerita tentang Abraham yg menyerahkan anak nya untuk allah/yahweh yg dianggap sebagai perbuatan baik dan tentang hukum sunat dalam kekr1stenan ?
   
Yak 2:21 : "Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan  karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di  atas mezbah ?"Kis 15:1-2 : "Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara disitu: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan".

2 ayat tersebut menjelaskan bahwa, ada alasan lain bagi gusti untuk menyelamatkan seseorang selain cuma iman kepada gusti brewok.

Jika seorang  kanesten menggunakan ayat dalam Galatia sebagai pembantahan  terhadap  perbuatan baik didalam tubuh kanesten, maka hal itu sangat bertentangan dengan apa yang pernah di ucapkan oleh gusti brewok.

Galatia 2:16 : "Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan  oleh  karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena  melakukan  hukum Taurat."Matius 5:17 :  “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk  meniadakan hukum Taurat  atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk  meniadakannya, melainkan  untuk menggenapinya.Matius 5:18 : Karena Aku berkata  kepadamu: Sesungguhnya selama belum  lenyap langit dan bumi ini, satu iota  atau satu titik pun tidak akan ditiadakan  dari hukum Taurat, sebelum  semuanya terjadi.Matius 5:19 : Karena itu siapa yang  meniadakan salah satu perintah  hukum Taurat sekalipun yang paling kecil,  dan mengajarkannya demikian kepada  orang lain, ia akan menduduki tempat  yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan  dan mengajarkan segala perintah-perintah  hukum Taurat, ia akan menduduki  tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.Matius 5:20 : Maka Aku berkata kepadamu:  Jika hidup keagamaanmu tidak  lebih benar dari pada hidup keagamaan  ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,  sesungguhnya kamu tidak akan  masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
       
ya semoga hal ini tidak menjadi fitnah lg...


lihai benar om
anyway om titisan dr gusti brewok ya?  :)) ^:)^

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #52 on: 27 October 2011, 01:44:37 PM »
Masih tidak mengerti juga?

Efesus 2:8
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,"

Saya adalah orang yang tidak dikaruniai. ;D

Baru sekitar 2 hari lalu saya dihimbau untuk percaya kebenaran surga, lalu saya tanya apa buktinya. Dijawab bahwa ada orang2 yang dibawa oleh YK ke surga lalu bersaksi untuk kita. Lalu saya bilang banyak orang dari berbagai kepercayaan juga bisa mengalami hal 'dibawa ke surga' dan bersaksi. Tapi tampaknya semua bercerita tentang surga yang beda-beda, jadi yang mana harus dipercaya. Mereka diam dan pergi.

Sebagai orang skeptis, saya tidak cenderung offensive, seseorang hanya perlu memberikan jawaban memuaskan saja untuk membuat saya percaya.

ooohhh... i see  ::)
tidak dikaruniai
tengkiu atas pencerahannya  ^:)^ ^:)^

lihai benar om
anyway om titisan dr gusti brewok ya?  :)) ^:)^

ini another penguat yang menyatakan hubungan kuat antara dato' ono sama gusti brewok.
sebelum ini banyak penguat2 lainnya  8)

[at] bro dato'
terima nasib bro, loe bakalan dibayangin sama gusti brewok seumur hidup loe di DC

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #53 on: 27 October 2011, 01:55:05 PM »
[at] bro dato'
terima nasib bro, loe bakalan dibayangin sama gusti brewok seumur hidup loe di DC

tidak alesan bagi brewok untuk membayangi hidup dato' di DC, karena hidup dato' sepenuhnya di tentukan oleh dato' bukan si brewok, mau2 nya jd boneka si brewok...

lihai benar om
anyway om titisan dr gusti brewok ya?  :)) ^:)^

ah kaga lihai, cm pengen meluruskan aja, dari pd di cap tukang fitnah ntar.... ya kaga ?

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #54 on: 27 October 2011, 02:07:30 PM »
tidak alesan bagi brewok untuk membayangi hidup dato' di DC, karena hidup dato' sepenuhnya di tentukan oleh dato' bukan si brewok, mau2 nya jd boneka si brewok...


hoho...

sep sep...

lagian saya juga cuman becanda bro, jangan ditanggapin serius.  _/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #55 on: 27 October 2011, 03:19:23 PM »
[at] om kain :
Bukan maksud  dato’ untuk lancang, cuma dato’ pengen meluruskan, agar para pengikut  kanesten kaga ngecap dato’ sebagai tukang fitnah, karena fitnah lebih kejam  dari pada tidak memfitnah...

Permasalahan  muncul ketika mengaitkan "perbuatan baik dengan iman", ada pandangan yg  menyebutkan bahwa cukup iman seseorang dapat ke surga tidak memandang apa pun  yg diperbuat seseorang, ada jg yg menyebutkan bahwa perbuatan baik diperlukan  dan dilengkapi oleh iman agar pintu surga terbuka.

Hal ini jg diributkan dalam tubuh kanesten, bukan cm kita yg meributkan… ada apa dengan kanesten ?

Kita liat, apakah sesungguhnya/sebenarnya perbuatan baik itu tidak di anggap oleh para gusti, terutama oleh gusti brewok :
Gal. 6:9  Janganlah kita  jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai,  jika kita tidak menjadi lemah.Gal. 6:10 Karena itu, selama masih ada  kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi   terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Yesus sendiri pernah berkotbah mengenai garam dunia :

Matius 5:13 : "Kamu adalah garam  dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi  gunanya selain dibuang dan diinjak orang.Matius 5:14 : Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.Matius 5:15 : Lagipula orang tidak  menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki  dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.Matius 5:16 : Demikianlah hendaknya  terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik  dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Jadi apakah perbuatan baik tidak akan dianggap atau tidak menjadi alasan untuk dibukakan pintu surga ? bagaimanan dengan  cerita tentang Abraham yg menyerahkan anak nya untuk allah/yahweh yg dianggap sebagai perbuatan baik dan tentang hukum sunat dalam kekr1stenan ?
   
Yak 2:21 : "Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan  karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di  atas mezbah ?"Kis 15:1-2 : "Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara disitu: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan".

2 ayat tersebut menjelaskan bahwa, ada alasan lain bagi gusti untuk menyelamatkan seseorang selain cuma iman kepada gusti brewok.

Jika seorang  kanesten menggunakan ayat dalam Galatia sebagai pembantahan  terhadap  perbuatan baik didalam tubuh kanesten, maka hal itu sangat bertentangan dengan apa yang pernah di ucapkan oleh gusti brewok.

Galatia 2:16 : "Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan  oleh  karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena  melakukan  hukum Taurat."Matius 5:17 :  “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk  meniadakan hukum Taurat  atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk  meniadakannya, melainkan  untuk menggenapinya.Matius 5:18 : Karena Aku berkata  kepadamu: Sesungguhnya selama belum  lenyap langit dan bumi ini, satu iota  atau satu titik pun tidak akan ditiadakan  dari hukum Taurat, sebelum  semuanya terjadi.Matius 5:19 : Karena itu siapa yang  meniadakan salah satu perintah  hukum Taurat sekalipun yang paling kecil,  dan mengajarkannya demikian kepada  orang lain, ia akan menduduki tempat  yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan  dan mengajarkan segala perintah-perintah  hukum Taurat, ia akan menduduki  tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.Matius 5:20 : Maka Aku berkata kepadamu:  Jika hidup keagamaanmu tidak  lebih benar dari pada hidup keagamaan  ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,  sesungguhnya kamu tidak akan  masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
       
ya semoga hal ini tidak menjadi fitnah lg...

Begini, dato...
Ayat-ayat yang dikutip di atas memang menganjurkan orang selalu berbuat baik. Tapi ada 4 kasus di sini:
1. Orang baik + iman = masuk surga. Ini kita bisa setuju.
2. Orang jahat + tidak beriman = neraka jahanam. Ini juga bisa kita setuju.

3. Orang tidak baik + iman = ???
Di satu sisi ada kasus Santo Dysmas yang tidak baik tapi punya iman = selamat (menurut Injil Lukas).
Tapi di Yakobus 2:26 ditulis: "Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati." Dengan kata lain, Santo Dysmas yang beriman namun tidak berbuat baik selama hidup berarti adalah kosong alias sia-sia = tidak selamat. Ini juga jadi bahan perdebatan. Tapi saya tidak ikutan yang ini.

Nah, yang paling menarik adalah yang terakhir:
4. Orang berbuat baik tapi tidak memiliki iman.

Saya kembali lagi pada ini:
3. seseorang setiap saat melakukan perbuatan buruk, hidup dengan ketidak hati-hati-an, kurang kewaspadaan, tidak takut melakukan kesalahan, tidak suka menolong dan membantu orang lain, namun di usia 59 tahun, ia membantu menyelamatkan nenek-nenek yang mau dibunuh preman, di usia 60 tahun ia meninggal,   maka dalam AD/RT DT (Anggaran Dasar/Rumah Tangga Dato' Tono) pasal   Nasrani, orang ini akan masuk ke surga...
Dato mengatakan di saat sudah mau meninggal baru berbuat baik, lalu masuk surga. Nah, iman tanpa perbuatan adalah sia-sia, tapi tidak pernah disebutkan perbuatan baik (tanpa iman) bisa menyelamatkan, sebab manusia tidak luput dari dosa turunan, oleh karena itu kita HARUS percaya pada janji keselamatan untuk dapat diampuni dosanya.

Pendek kata, 59 tahun hidup jahat dan di akhir hidup menolong nenek2, asalkan belum beriman, orang itu tetap tidak akan diselamatkan. Bagaimana, dato?

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #56 on: 27 October 2011, 04:02:01 PM »
Begini, dato...
Ayat-ayat yang dikutip di atas memang menganjurkan orang selalu berbuat baik. Tapi ada 4 kasus di sini:
1. Orang baik + iman = masuk surga. Ini kita bisa setuju.
2. Orang jahat + tidak beriman = neraka jahanam. Ini juga bisa kita setuju.

3. Orang tidak baik + iman = ???
Di satu sisi ada kasus Santo Dysmas yang tidak baik tapi punya iman = selamat (menurut Injil Lukas).
Tapi di Yakobus 2:26 ditulis: "Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati." Dengan kata lain, Santo Dysmas yang beriman namun tidak berbuat baik selama hidup berarti adalah kosong alias sia-sia = tidak selamat. Ini juga jadi bahan perdebatan. Tapi saya tidak ikutan yang ini.

Nah, yang paling menarik adalah yang terakhir:
4. Orang berbuat baik tapi tidak memiliki iman.

Saya kembali lagi pada ini:

3. seseorang setiap saat melakukan perbuatan buruk, hidup dengan ketidak hati-hati-an, kurang kewaspadaan, tidak takut melakukan kesalahan, tidak suka menolong dan membantu orang lain, namun di usia 59 tahun, ia membantu menyelamatkan nenek-nenek yang mau dibunuh preman, di usia 60 tahun ia meninggal, maka dalam AD/RT DT (Anggaran Dasar/Rumah Tangga Dato' Tono) pasal Nasrani, orang ini akan masuk ke surga...

Dato mengatakan di saat sudah mau meninggal baru berbuat baik, lalu masuk surga. Nah, iman tanpa perbuatan adalah sia-sia, tapi tidak pernah disebutkan perbuatan baik (tanpa iman) bisa menyelamatkan, sebab manusia tidak luput dari dosa turunan, oleh karena itu kita HARUS percaya pada janji keselamatan untuk dapat diampuni dosanya.

Pendek kata, 59 tahun hidup jahat dan di akhir hidup menolong nenek2, asalkan belum beriman, orang itu tetap tidak akan diselamatkan. Bagaimana, dato?

 [at] om kain :

memang yg selama ini kita ketahui adalah keselamatan berdasarkan iman, yaitu percaya pada gusti brewok, dato' rasa ga perlu dato' uraikan panjang lebar termasuk ayat2 pendukung...

kenapa kita selama beranggapan demikian ?

karena memang hal itu lah yg ditekan kan trus menerus oleh pihak evangelish, Ajaran Sola Fide yaitu ajaran yg menekankan sebab keselamatan yg diterima karena iman. dato' dulu waktu belajar agama kanesten ini jg demikian, ditanamkan pemahaman : keselamatan bersumber pada iman. cilakan nya lagi, iman nya pun harus iman ke si brewok, klo ke allah/yahweh belum menjamin keselamatan bagi kita...

namun ada ayat2 yg tidak diperhatikan atau dilupakan atau diabaikan oleh para kanesten. dato' menemukan di kitab Matius :

Matius 22:36 : "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
Matius 22:37 : Jawab YESUS kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap   hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Matius 22:38 : Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Matius 22:39 : Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

dihukum kedua, tidak dinyatakan bahwa harus beriman pada tuhan/gusti brewok, namun mengasihi sesamamu (menolong nenek2) juga akan memberikan keselamatan.

jika ada yg menyangkal akan hukum taurat, sungguh disayangkan, karena si brewok berkata sebaliknya

Matius 5:17 :  “Janganlah   kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk  meniadakan hukum Taurat  atau   kitab para nabi. Aku datang bukan untuk  meniadakannya, melainkan  untuk   menggenapinya.

Matius 5:18 : Karena Aku   berkata  kepadamu: Sesungguhnya selama belum  lenyap langit dan bumi   ini, satu iota  atau satu titik pun tidak akan ditiadakan  dari hukum   Taurat, sebelum  semuanya terjadi.

Matius 5:19 : Karena itu   siapa yang  meniadakan salah satu perintah  hukum Taurat sekalipun yang   paling kecil,  dan mengajarkannya demikian kepada  orang lain, ia akan   menduduki tempat  yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi   siapa yang melakukan  dan mengajarkan segala perintah-perintah  hukum   Taurat, ia akan menduduki  tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Matius 5:20 : Maka Aku   berkata kepadamu:  Jika hidup keagamaanmu tidak  lebih benar dari pada   hidup keagamaan  ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,  sesungguhnya   kamu tidak akan  masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

ini tanggapan dato' om... ;D


 [at] om rico :


hoho...

sep sep...
lagian saya juga cuman becanda bro, jangan ditanggapin serius.  _/\_

tidak masalah... dato' jg tidak menanggapi secara serius... ;D

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #57 on: 27 October 2011, 04:17:06 PM »
[at] om kain :

memang yg selama ini kita ketahui adalah keselamatan berdasarkan iman, yaitu percaya pada gusti brewok, dato' rasa ga perlu dato' uraikan panjang lebar termasuk ayat2 pendukung...

kenapa kita selama beranggapan demikian ?

karena memang hal itu lah yg ditekan kan trus menerus oleh pihak evangelish, Ajaran Sola Fide yaitu ajaran yg menekankan sebab keselamatan yg diterima karena iman. dato' dulu waktu belajar agama kanesten ini jg demikian, ditanamkan pemahaman : keselamatan bersumber pada iman. cilakan nya lagi, iman nya pun harus iman ke si brewok, klo ke allah/yahweh belum menjamin keselamatan bagi kita...

namun ada ayat2 yg tidak diperhatikan atau dilupakan atau diabaikan oleh para kanesten. dato' menemukan di kitab Matius :

Matius 22:36 : "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
Matius 22:37 : Jawab YESUS kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap   hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Matius 22:38 : Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Matius 22:39 : Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

dihukum kedua, tidak dinyatakan bahwa harus beriman pada tuhan/gusti brewok, namun mengasihi sesamamu (menolong nenek2) juga akan memberikan keselamatan.

jika ada yg menyangkal akan hukum taurat, sungguh disayangkan, karena si brewok berkata sebaliknya

Matius 5:17 :  “Janganlah   kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk  meniadakan hukum Taurat  atau   kitab para nabi. Aku datang bukan untuk  meniadakannya, melainkan  untuk   menggenapinya.

Matius 5:18 : Karena Aku   berkata  kepadamu: Sesungguhnya selama belum  lenyap langit dan bumi   ini, satu iota  atau satu titik pun tidak akan ditiadakan  dari hukum   Taurat, sebelum  semuanya terjadi.

Matius 5:19 : Karena itu   siapa yang  meniadakan salah satu perintah  hukum Taurat sekalipun yang   paling kecil,  dan mengajarkannya demikian kepada  orang lain, ia akan   menduduki tempat  yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi   siapa yang melakukan  dan mengajarkan segala perintah-perintah  hukum   Taurat, ia akan menduduki  tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Matius 5:20 : Maka Aku   berkata kepadamu:  Jika hidup keagamaanmu tidak  lebih benar dari pada   hidup keagamaan  ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,  sesungguhnya   kamu tidak akan  masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

ini tanggapan dato' om... ;D
Memang betul ada ayat-ayat yang menekankan pentingnya perbuatan. Tapi tidak ada yang mengatakan hanya dengan perbuatan baik TANPA IMAN, bisa selamat.

Saya peringatkan dato jangan sesat dengan mengatakan perbuatan tanpa iman bisa diselamatkan. Ingat Galatia 6:7: "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan." Memfitnah Tuhan sebagai Mahapengampun yang menyelamatkan orang fasik tak beriman, walaupun perbuatannya baik, bukanlah kejahatan remeh. Bertobatlah, jangan sampai kasih karunia meninggalkan dato!


Spoiler: ShowHide
Quote
[at] om rico :


tidak masalah... dato' jg tidak menanggapi secara serius... ;D
Di thread dengan topik awal selucu ini, menanggapi dengan serius adalah haram hukumnya. Kalau di-post di kafe jongkok, mungkin saya tidak mampu mengenali apakah itu gurauan atau tulisan serius.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #58 on: 27 October 2011, 04:27:35 PM »
sip..

jangan terlalu serius, santai aja.

tapi pembahasan bro tono vs bro kutho malah bikin gw tambah puyeng...
mana yang benar nih?

ayo member yang sudah bertobat (jika ada), kasih pencerahan donk..
masa orang berdosa yang belum bertobat bahas iman ato tindakan gimana sebenarnya yang bisa dapet tiket ke surga, kan aneh.

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #59 on: 27 October 2011, 05:22:59 PM »
Memang betul ada ayat-ayat yang menekankan pentingnya perbuatan. Tapi tidak ada yang mengatakan hanya dengan perbuatan baik TANPA IMAN, bisa selamat.

Saya peringatkan dato jangan sesat dengan mengatakan perbuatan tanpa iman bisa diselamatkan. Ingat Galatia 6:7: "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan." Memfitnah Tuhan sebagai Mahapengampun yang menyelamatkan orang fasik tak beriman, walaupun perbuatannya baik, bukanlah kejahatan remeh. Bertobatlah, jangan sampai kasih karunia meninggalkan dato!


 [at] om kain :

tu ada di kitab matius 22 : 36-39 berhubungan dengan hukum taurat, ya klo ada orang kanesten yg tidak dapat menerima pernyataan tersebut dan memvonis dato' sesat, ya silakan aja komplain alkitab nyo... krn dato' cuma mengutip, bkn jd penulis kitab nyeleh tersebut... :))

dato tidak memerlukan ajaran kasih-an yg nyeleneh itu... krn dato' uda kenyang menyicip asem-manis nya ajaran itu dan dato' tidak pernah menemukan hal yg bermanfaat selain dipaksa-paksakan bermanfaat...

ujung2 nya klo ada orang kanesten membaca tulisan dato', paling jg bakal di kutuk2/disetan2kan/diiblis2kan... tipikal orang kanesten yg kebakaran jenggot...

yah, klo tidak suka, silakan klik 'report to moderator' biarkan tuhan forum ini yg akan menghukum dato di neraka abadi...

hmm... bagi yg suka, ati2 bakal dikutuk2/disetan2kan/diiblis2kan dan alamat masuk neraka abadi...

 

anything