//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sanggha-Dana  (Read 28763 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Sanggha-Dana
« Reply #60 on: 31 October 2008, 04:44:08 PM »
betul bgt bro hendra....

fokus pada gerakannya, bukan seperti biasanya yang fokus pada enak atau ngga-nya..... itu kenapa namanya Kiriya atau fungsional

bravo...bravo..... GRP sent  ^:)^

Offline Yumi

  • Sebelumnya snailLcy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.353
  • Reputasi: 123
  • Gender: Female
  • Good morning, Sunshine..
Re: Sanggha-Dana
« Reply #61 on: 01 November 2008, 07:27:25 PM »
 _/\_
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

Offline meta_girl

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 3
  • Gender: Female
Re: Sanggha-Dana
« Reply #62 on: 01 November 2008, 10:41:34 PM »
lagi bahas tentang dana y....

mo nanya nih,
kalau misalnya kita habis berdana, dananya itu kita harus ingat terus atau kita lupakan saja??karna yang saya tahu, kata pepatah kalau memberi cukup tangan kanan saja yang tahu, tangan kiri jangan sampai tahu, jadi segala yang kita danakan itu, segera lupakan saja...

tapi, kata guru agama saya, kalau berdana itu harus diingat terus, sebabnya kurang jelas apa...karna waktu itu suara guru saya kecil banget, jadi kurang jelas apa yang ia katakan...

betul mana???lupain ato ga???
m4y alL bEiN9 b3 haPpy

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Sanggha-Dana
« Reply #63 on: 02 November 2008, 05:08:55 PM »
dilupakan atau mengingat gak ada masalah ;D

mao diingat kan juga bisa jd semangat utk berdana lagi bila ada kesempatan

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Sanggha-Dana
« Reply #64 on: 03 November 2008, 01:21:40 AM »
dilupakan atau mengingat gak ada masalah ;D

mao diingat kan juga bisa jd semangat utk berdana lagi bila ada kesempatan

Asal jangan mengingat, trus mengharapkan pahala yg berlimpah-limpah  ;D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Sanggha-Dana
« Reply #65 on: 03 November 2008, 07:21:56 AM »
dilupakan atau mengingat gak ada masalah ;D

mao diingat kan juga bisa jd semangat utk berdana lagi bila ada kesempatan

Asal jangan mengingat, trus mengharapkan pahala yg berlimpah-limpah  ;D

berharap pahala berlimpah2 gak masalah juga kan, selama kita masih memiliki niat utk berdana selama itu juga tidak dapat dipungkiri kita berharap mendapatkan pahala tersebut ;D

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Sanggha-Dana
« Reply #66 on: 03 November 2008, 09:24:33 AM »
lagi bahas tentang dana y....

mo nanya nih,
kalau misalnya kita habis berdana, dananya itu kita harus ingat terus atau kita lupakan saja??karna yang saya tahu, kata pepatah kalau memberi cukup tangan kanan saja yang tahu, tangan kiri jangan sampai tahu, jadi segala yang kita danakan itu, segera lupakan saja...

tapi, kata guru agama saya, kalau berdana itu harus diingat terus, sebabnya kurang jelas apa...karna waktu itu suara guru saya kecil banget, jadi kurang jelas apa yang ia katakan...

betul mana???lupain ato ga???

Sebaiknya diingat.................

Contoh :
Kathina tahun lalu nyumbang SUSU 6 Ltr (kotak)...
Wah... sedikit Lumayan... ini kali bisa 10 Ltr.....
semoga tahun depan bisa lebih banyak lagi.....

Tergantung bagaimana anda mengingatnya...

Kalau suara guru kecil.....
INGAT nyumBAnG... TOA....(ukuran super mini)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Sanggha-Dana
« Reply #67 on: 03 November 2008, 09:28:07 AM »
Katanya utk Kathina.... kita boleh menyumbang
keperluan sehari-harinya Biksu.... ya...
berupa pasta gigi, sabun, dll....

1. Apakah benar Sabun WANGI tidak dianjurkan ?
2. Bagaimana dgn pasta gigi yg memiliki GLITER ?

Apakah salah menyumbang malah mendptkan karma buruk?

thanks
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Sanggha-Dana
« Reply #68 on: 03 November 2008, 09:34:20 AM »
lagi bahas tentang dana y....

mo nanya nih,
kalau misalnya kita habis berdana, dananya itu kita harus ingat terus atau kita lupakan saja??karna yang saya tahu, kata pepatah kalau memberi cukup tangan kanan saja yang tahu, tangan kiri jangan sampai tahu, jadi segala yang kita danakan itu, segera lupakan saja...

tapi, kata guru agama saya, kalau berdana itu harus diingat terus, sebabnya kurang jelas apa...karna waktu itu suara guru saya kecil banget, jadi kurang jelas apa yang ia katakan...

betul mana???lupain ato ga???

dear meta girl (nice nick  _/\_ )

dalam bertindak/kamma, ada yang disebut aparara cetana yaitu niat setelah melakukan tindakan.

Nah dalam berdana, hendaknya dana itu direnungkan, bukan diingat2.
Dan yang direnungkan, adalah perasaan bahagianya, bukan tindakannya.

Jika kita mengingat2 tindakannya (atau lebih parah brg yg didanakan), maka itu berarti dana yang kita berikan, sudah "cacat / tidak sempurna" karena berdana itu yang seharusnya mengikis kemelekatan, malahan menambah kemelekatan pada tindakan atau "barang" yg sudah didanakan.

Gimana cara tau bahwa kita melekat?
1. Tindakan : kita marah jika ada yg ngejek perbuatan berdana kita itu, misal "dana elu itu percuma aja cuy, vihara udah kebnykan duit"  :D
2. Barang : kita marah jika barang yg didanakan itu, diberikan kepada pihak lain atau tidak digunakan. Misal kita sudah jauh2 hari mempersiapkan dana makanan, dana juga dapat diberikan pada waktunya namun ternyata dana itu tidak disentuh oleh bhante.
Kita marah dan muncul pikiran "ah percuma dana ama bhante, toh ga dimakan juga."

Kemelekatan2 baru inilah yang berpotensi membuat kita menjadi enggan berdana

Berbeda dengan merenungkan rasa bahagia setelah berdana. Mau dana itu digunakan atau tidak, mau ada yang mencela, rasa bahagia itu tetap ada.
Bahkan dengan sering merenungkan rasa bahagia berdana, akan membuat kita berdana terus menerus via mano kamma (perbuatan melalui pikiran)

Inilah yang dimaksud oleh guru agama anda  ;)

Justru dalam berdana, hendaknya kita menyebar luaskan kesempatan itu kepada rekan, teman, saudara, orang tua kita agar semuanya dapat berbuat kamma baik loh......

Semoga ini membuat kita semua terpacu untuk mengembangkan dana paramita kita semua yah  _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Sanggha-Dana
« Reply #69 on: 03 November 2008, 09:41:20 AM »
dilupakan atau mengingat gak ada masalah ;D

mao diingat kan juga bisa jd semangat utk berdana lagi bila ada kesempatan

Asal jangan mengingat, trus mengharapkan pahala yg berlimpah-limpah  ;D

berharap pahala berlimpah2 gak masalah juga kan, selama kita masih memiliki niat utk berdana selama itu juga tidak dapat dipungkiri kita berharap mendapatkan pahala tersebut ;D

Kalau saya bilang sih sebaiknya berharap pahala itu dihindari, bro......

itu yg sering salah kaprah selama ini, bahwa org "melekat" pada hasil berbuat baik.... berdana yg notabene utk mengikis kemelekatan, malahan menjadi kemelekatan baru....

Ini menandakan bahwa kita tidak yakin pada kamma loh bro........ jika kita yakin pada kamma, maka kita melakukan berdana itu, adalah upaya untuk mengikis kemelekatan/lobha, di dalam usaha untuk mendekati nibbana

Pun Jika kita yakin pada hukum kamma, ga usah minta/berharap pahala, PASTI pahala dalam artian kusala vipaka itu akan datang dengan sendirinya kok, tenang aja  _/\_

tapi kalau kita berharap2 dimana ini berarti tindakan berdana kita "cacat", maka vipakanya itu sendiri, nantinya otomatis akan "cacat / tidak sempurna".....

semoga bisa bermanfaat untuk kita semua  _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Sanggha-Dana
« Reply #70 on: 03 November 2008, 10:02:14 AM »
Katanya utk Kathina.... kita boleh menyumbang keperluan sehari-harinya Biksu.... ya...berupa pasta gigi, sabun, dll....

1. Apakah benar Sabun WANGI tidak dianjurkan ?
2. Bagaimana dgn pasta gigi yg memiliki GLITER ?

boleh tau rujukannya bro?

Apakah salah menyumbang malah mendptkan karma buruk?

thanks

Kalau saya boleh perjelas : kamma itu artinya tindakan/action yg kita lakukan, misal berdana

Mungkin yang anda maksud, mendapat akusala kamma vipaka / buah kamma buruk??

Menyumbang/berdana adalah kusala kamma, ga mungkin mendapat vipaka buruk.
Yang akan berbuah, misal anda menyumbang hanya demi gengsi/nunjukin ke temen2 kalo anda berdana (ini sudah akusala kamma).... atau setelah berdana, anda menyombongkan diri, melekat pada dana anda (ini juga akusala kamma)

Nah akusala kamma yg anda perbuat itulah, yang akan membuahkan vipaka buruk.......

semoga bisa dimengerti yah  _/\_

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Sanggha-Dana
« Reply #71 on: 03 November 2008, 10:33:04 AM »
Mengenai sabun wangi, saya pernah mendengar. Kalau tidak salah hal tersebut berhubungan dengan menggunakan parfum.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline meta_girl

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 3
  • Gender: Female
Re: Sanggha-Dana
« Reply #72 on: 03 November 2008, 12:47:46 PM »

dear meta girl (nice nick  _/\_ )

dalam bertindak/kamma, ada yang disebut aparara cetana yaitu niat setelah melakukan tindakan.

Nah dalam berdana, hendaknya dana itu direnungkan, bukan diingat2.
Dan yang direnungkan, adalah perasaan bahagianya, bukan tindakannya.


thank u bro.... ^:)^ ^:)^
m4y alL bEiN9 b3 haPpy

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Sanggha-Dana
« Reply #73 on: 03 November 2008, 02:57:30 PM »
dilupakan atau mengingat gak ada masalah ;D

mao diingat kan juga bisa jd semangat utk berdana lagi bila ada kesempatan

Asal jangan mengingat, trus mengharapkan pahala yg berlimpah-limpah  ;D

berharap pahala berlimpah2 gak masalah juga kan, selama kita masih memiliki niat utk berdana selama itu juga tidak dapat dipungkiri kita berharap mendapatkan pahala tersebut ;D

Kalau saya bilang sih sebaiknya berharap pahala itu dihindari, bro......

itu yg sering salah kaprah selama ini, bahwa org "melekat" pada hasil berbuat baik.... berdana yg notabene utk mengikis kemelekatan, malahan menjadi kemelekatan baru....

Ini menandakan bahwa kita tidak yakin pada kamma loh bro........ jika kita yakin pada kamma, maka kita melakukan berdana itu, adalah upaya untuk mengikis kemelekatan/lobha, di dalam usaha untuk mendekati nibbana

Pun Jika kita yakin pada hukum kamma, ga usah minta/berharap pahala, PASTI pahala dalam artian kusala vipaka itu akan datang dengan sendirinya kok, tenang aja  _/\_

tapi kalau kita berharap2 dimana ini berarti tindakan berdana kita "cacat", maka vipakanya itu sendiri, nantinya otomatis akan "cacat / tidak sempurna".....

semoga bisa bermanfaat untuk kita semua  _/\_

hayo2 apakah benar kita berdana tanpa memiliki pengharapan utk pahala/kamma baik??? walaupun bentuknya halus... :D

upaya untuk mengikis kemelekatan/lobha, di dalam usaha untuk mendekati nibbana <== inilah pengharapan kita 'nibbana' (pahala/kamma baik). sebab apabila kita tdk ada pengharapan dalam hal berdana maka kita otomatis terbebaskan ;D

itulah guru kita Sang buddha _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Sanggha-Dana
« Reply #74 on: 03 November 2008, 04:58:00 PM »
hayo2 apakah benar kita berdana tanpa memiliki pengharapan utk pahala/kamma baik??? walaupun bentuknya halus... :D

upaya untuk mengikis kemelekatan/lobha, di dalam usaha untuk mendekati nibbana <== inilah pengharapan kita 'nibbana' (pahala/kamma baik). sebab apabila kita tdk ada pengharapan dalam hal berdana maka kita otomatis terbebaskan ;D

itulah guru kita Sang buddha _/\_


dear bro hendra,

mungkin perlu dipisahkan antara fakta dalam hidup sehari2 dan berbicara yang benar sesuai dhamma

Jika fakta, saya rasa itu wajar yah.... karena kita semua masih dalam proses pembelajaran...

namun jika berbicara sesuai dhamma, tentunya ini harus diselaraskan agar kita bisa mempunyai pemahaman yang benar mengenai apa yang harus dituju.

Hal ini sudah pernah dibahas beberapa kali dimana seolah2 it's ok untuk berbuat akusala atau Sangat manusiawi untuk berbuat akusala.

Bahwa dalam keseharian memang tidak dipungkiri kita masih banyak akusala, namun dengan membolehkan akusala dalam hidup sehari2, akan mendorong kita untuk permisif terhadap akusala kamma sehingga cenderung untuk terus kita ulangi

Semoga bisa dimengerti yah  _/\_

 

anything