Untuk info, kami menerapkan sistim peraturan simple
1. dilarang berbohong, kalau ketauan hukumannya dimarahin / kalau mau beli mainan di pending.
2. dilarang mencuri, kalau ketahuan diberi hukuman tegas (pukul tangan)
3. Dilarang memukul (kecuali untuk membela diri), kalau ketahuan dimarahi dan dipukul tangannya
itu salah satu contoh yang kami terapkan ke semuanya..
kadang mereka tetap lakukan, dan kena hukum.. tidak ada perbedaan kesemua anak
untuk hadiah
1. sekolah/ulangan bagus - dipuji. Bila sudah plan beli mainan kapan, dipercepat
2. membela yg benar (disekolah cthnya), dipuji, disayang..
mungkin itu bakunya.
tapi pada dasarnya sama semua tetap sayang lah... kalau ada waktu sempat dan keuangan memumpuni, ya ajak ke bioskop, pergi makan,dll
masalahnya, yg lain, respek dan takut.. karena mereka sangat tau apa yang salah dan benar. Mereka akan sebisa mungkin menjaga dari berbuat salah.. meski kadang kebobolan juga (namanya anak2).. kami mengerti itu
tapi yang 1 ini..kasus terakhir...contohnya
1. guru menuliskan catatan untuk ibunya (ttg kenakalan dia disekolah).. bukunya dia ttd palsu.. ketauan sama ibunya akhirnya setelah konfrontasi sama guru kelas, buku agenda nya di sobek oleh ibunya, dan dia disuruh memberitahukan kepada guru besoknya kenapa dia tidak ada buku agenda.
pas pulang ditanda sudah blg blm... sudah katanya.. adik kembarnya di tanya utk cross cek.. katanya.. ga ada tuh...
kembali konfrontasi sama gurunya utk memberitahu ttg hal ini.. didepan guru dan ibunya dia bohing bilang dia sudah kasih tau gutunya tapi gurunya aja yg ga denger
gurunya sampe panik blg kamu ga pernah loh blg k saya.. akhirnya disepakati akan dibelikan agenda baru, tapi si anak harus minta ke ibunya (berbicara minta agenda) di rumah... di tunggin dan sampe di suruh nanya ke ibunya.. dia bungkam... sampe dipukul suruh buka mulut minta agenda baru.. dia tetap bungkam...
sampe sekarang
BTW dia baru umur 8. Dia sudah seperti ini dari bahkan baru bisa jalan... otomatis dengan cara berbeda