//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Menghadapi "Negatifitas"?  (Read 1515 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline lina1289

  • Teman
  • **
  • Posts: 71
  • Reputasi: 4
  • Gender: Female
Menghadapi "Negatifitas"?
« on: 19 March 2009, 11:07:59 AM »

 Bagaimana kita harus bersikap terhadap sesuatu yang dipersepsikan "negatif"?

1. Pertama mari belajar dari cerita. Persahabatan seorang Master zen dan seorang seniman ternama telah sampai pada titik yang sangat dalam. Suatu hari, seniman bertanya kepada master zen: Waktu kamu melihat lukisan saya, apa yang kamu lihat? Master Zen menjawab: seorang BUDDHA. Kemudian master Zen balik bertanya: Waktu saya meditasi, apa yang kamu lihat. Merasa ini saat yang paling tepat untuk menang telak, seniman menjawab: Seonggok Tahi! Mendengar ini, master Zen tertawa terbahak.

Pulang dengan perasaan penuh dengan kemenangan, seniman menceritakan hal ini kepada istri. berbeda dengan yang diduga seniman, istrinya malah menjawab. Kamu harusnya malu dengan dirimu. Kamu melihat dirimu sendiri adalah seonggok tahi, sementara master Zen telah melihat dirimu seorang Buddha.

Pelajaran dari sini: persepsi itu seperti cermin, jika kita melihat diri orang lain adalah tahi, maka satu yang pasti kita adalah itu!

2. Belajar dari sumber lain. Dikisahkan suatu hari Yesus dihadapkan dengan masalah yang serius, seorang pria dan wanita yang terlibat prostitusi. Menurut hukum taurat maka kedua orang itu harus dihukum rajam. Ahli taurat mendesak supaya Yesus melaksanakan Hukum tersebut. Yesus tidak menjawab, sebaliknya malah santai mencoret-coret ditanah. Karena didesak terus, akhirnya Yesus mengatakan: Siapa diantara kalian yang tidak berdosa silakan lemparkan batu pertama kepada pasangan tersebut. Tidak seorangpun melemparkan batu termasuk Yesus.

Pelajaran dari sini: Tidak ada orang yang suci bersih sepanjang memiliki badan, jadi jangan menghakimi apalagi mengutuk orang masuk neraka avici. Why, sebagian tubuh/pikiran sang penguntuk sudah dineraka tersebut pada saat kutuk itu keluar dari pikiran.

3. Belajar dari diri sendiri dengan mengambil hikmah dari kedua cerita tersebut. Caranya, dengan melihat ketika hal negatif muncul. Inilah saat yang paling kritikal dalam membentuk diri kita dan menimbulkan kematangan kebijaksanaan. Yang patut direnungkan adalah: apakah hal negatif tersebut berada diluar sana atau justru berada dalam pikiran kita. Jika berada diluar sana, benarkah demikian lantas mengapa dapat menganggu kita? Benarkah sesuatu yang diluar diri dapat merugikan kita. Jika dia ada dipikiran kita, dapatkah kita membiarkan hal tersebut ada disana, tanpa memberi respon. Sadari saja munculnya pikiran negatif itu dan amati sampai hilang, setelah itu coba sadari bagaimana perasaan kita.

4. Dharma itu apa? apakah hanya berisi hal -hal positif, apakah yang negatif bukan dharma?

5. Boddhisatva Manjusri justru bergaul dengan pekerja sek, para pelayan wanita kerajaan justru pada saat Vassa. Dalam peraturan ini adalah pelanggaran. Akan tetapi Buddha Sakyamuni menjawab, kebijaksanaan Manjusri tidak terukur.Why? bukahkah dengan bergaul baru bisa mentransfer kebijaksanaan dan dharma.

Kita hidup diabad Prahara. Dimanapun dan kapanpun, hal negatif selalu ada. Ini adalh sebuah fakta dan realitas kehidupan modern. Baru keluar dari pagar rumah, mobil kita sudah diserempet. Jika tidak, klakson yang keras dari mobil tetangga dapat membangkitkan kemarahan dan kejenggelan. Dijaman dahulu hal-hal seperti ini nyaris tidak ada. oleh karena itu saat ini dapat disebut jaman yang paling cepat menuju pencerahan! Intinya non dualistik view! Jangan terjebak oleh hal-hal positif, akan tetapi juga yang negatif. Karena negatif dan positif adalah bentuk pikiran saja. Ada ahli yang mengatakan bahwa ada 84000 pintu dharma, pintu dharma non duality adalah yang tercepat menghantarkan orang Bangun!

Salam Metta

Dr. Akino W. Azzaro



 _/\_ repost dari email    ;D  ;D

 
 
We are what we think
All that we are, arises with our thought
With our thought,we make our world..

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Menghadapi "Negatifitas"?
« Reply #1 on: 20 March 2009, 09:49:04 AM »

Ada ahli yang mengatakan bahwa ada 84000 pintu dharma, pintu dharma non duality adalah yang tercepat menghantarkan orang Bangun!

Salam Metta

Dr. Akino W. Azzaro



 _/\_ repost dari email    ;D  ;D

boleh tau apa bedanya 84.000 pintu dharma dengan pintu dharma non duality?

apakah 84.000 pintu dharma itu termasuk yg duality atau non duality?

mohon pencerahan?

anumodana