Iya, mungkin seperti pop-up window begitu.
Ada yang punya tips membantu mengatasi pikiran2 demikian?
Pikiran demikian memang sulit diatasi. Tapi tidak perlu ditekan, dan belajar untuk tidak mendramatisirnya. Tentang mendramatisir, ada sebagian orang yang - sadar atau tidak - senang berada dalam keterpurukan. Dia mendengar lagu cinta yang sedih-sedih, lalu tenggelam dalam khayalannya. Kalo didramatisir, perasaan atau pikiran yang tidak bermanfaat pun bisa menebal. Akhirnya sulit untuk sembuh.
Atau muncul pikiran-pikiran baru yang mengancam kesehatan batin, kucing polos bisa merasa bodoh atau dibodohi, atau merasa dirinya tidak berharga. Dia melihat si kucing garong sebagai sosok superior yang lebih hebat darinya, atau blablabla. Padahal apakah benar demikian? tentu tidak. ini hanya hasil dari obsesinya pada kucing polos.
Bagi orang yang jarang berlatih meditasi vipassana (seperti saya), tentu sulit mengatasi pikiran2 negatif ketika kemelekatan sedang besar-besarnya. Jadi mungkin bisa dibantu dengan mencari kegiatan ringan yang menyenangkan dan bermanfaat. Apalagi cowok katanya adalah makhluk single-tasking, tentu lebih mudah melakukannya satu hal untuk sejenak melupakan hal lain. Setelah otak beristirahat sejenak, biasanya bisa lebih fresh dan objektif.
Sy juga pernah baca di koran, mungkin juga kalian pernah baca. Misalnya seseorang mengangkat segelas air. Di menit2 awal tentu terasa ringan, tapi semakin lama gelas terasa semakin berat walaupun volume air sama. Hal ini tidak akan terjadi bila gelas diletakkan dan tangan diistirahatkan sejenak. Setelah istirahat, tangan kembali kuat mengangkat gelas. Ini juga sama dengan pikiran.