//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...  (Read 663564 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1290 on: 02 June 2009, 01:23:50 PM »
RYU:

RYU
Jadi Membunuh itu dibenarkan ya dalam kasus tertentu? Boleh tau di Sutra mana Buddha bilang boleh membunuh? Kalau benar ada ajakan atau pembenaran dalam membunuh dalam ajaran Buddha, tenyata Buddha itu sama saja dengan agama lain.

TAN:

Salah juga. Buddha tidak pernah melarang membunuh atau membolehkan membunuh. Justru ini bedanya dengan agama lain. Kalau agama lain itu semuanya berupa "perintah" atau "pengharusan" : jangan lakukan... engkau harus melakukan...
Tetapi Buddhadharma yang saya pahami tidak demikian. Buddha hanya mengajarkan konsekuensinya berupa karma. Anda diberi tahu kalau berbuat ini, maka karmanya begini.. berbuat itu... karmanya begitu.
Nah, mau dilakukan? Semua berpulang pada pribadi masing-masing.

Kembali ke kisah bhikshu Zen membelah kucing agar diskusi tidak berkepanjangan.
Baik, anggap saja kita tidak tahu apakah ia sudah pencerahan atau belum. Yang pasti dalam melakukan sesuatu Sang Guru sudah punya pertimbangan sendiri. Sebagai seorang guru Buddhis kita asumsikan bahwa ia tahun tentang hukum karma. Kalaupun menuai karmanya maka itu adalah urusannya.

Tetapi mari kita kilas balik. Sebenarnya tema pembicaraan waktu saya memberikan contoh tersebut adalah "kita hendaknya tidak mencontoh orang lain yang dianggap telah mencapai pencerahan." Namun temanya telah menjadi melebar.
Pesan yang ingin saya sampaikan adalah jangan meniru-niru guru Zen tersebut bila Anda tidak siap konsekuensinya.
Jadi jangan karena menganggap bahwa seseorang telah mencapai pencerahan kita mengikuti tindak tanduknya secara membuta. Itu saja pesannya.

Amiduofo,

Tan

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1291 on: 02 June 2009, 01:25:02 PM »
MARCEDES:

daripada membahas A,B,C lalu Z.. pada akhirnya hanya NOL besar yg didapat.
apa tidak cape?....cape d.

TAN:

Kalau rekan2 non Mahayana berhenti membahas A, B, C, lalu Z maka saya juga berhenti. Prinsipnya "Anda jual kami beli." Meskipun hasilnya NOL besar saya juga akan tetap meladeninya.

“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Amiduofo,

Tan

Hanya dengan kesabaran?
Jadi tidak perlu pakai usaha ya? :)

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1292 on: 02 June 2009, 01:27:51 PM »
Mungkin Bhikksu Zennya bisa ngomong bahasa kucing dan kucingnya bilang " bunuh gue aje biar mereka cerah, dan dosanya ente ngak bakalan kena " ^-^

Kalo gara2 kucing, kenapa harus dibunuh, kasi aja ke orang lain  diam2. Toh yg melekat pada si kucing akan merasa kehilangan dan cerah sendiri. Oh pikiran....oh pikiran.....mesti dipisah nih sanna dan sankhara baru keliatan delusi atau panna atas tindakan bhikksu tsb. ;D
Yg pasti mencerahkan makhluk bukan dengan mengorbankan makhluk lainnya.  _/\_
« Last Edit: 02 June 2009, 01:34:03 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1293 on: 02 June 2009, 01:28:45 PM »
RYU:

Ya, berarti menurut Chandra itu benar adanya, membunuh itu bisa menuntun ke Nibbana
Jadi malu aye kalah sama Chandra

TAN:

Saran saya dalam berdiskusi berikan tanggapan yang serius. Kalau Anda menulis seperti di atas, berarti saya menganggap Anda setuju dengan pendapat Chandra Mukti bahwa membunuh dapat membawa ke nibanna. Dengan demikian, saya anggap bahwa Anda sudah siap melakukan banyak pembunuhan. Mohon tanggapi berdasarkan topik yang terkait. Bila tidak, pada lain kesempatan saya tidak akan menganggap serius semua posting Anda.

Om Mani Padme Hum,

Tan

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1294 on: 02 June 2009, 01:34:45 PM »
hush.... koq semua pada ributin kucing sech

let the kucing Rest In Peace aja lah :P
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1295 on: 02 June 2009, 01:35:21 PM »
seinget i :-? bhiksu yg ngebelek kucing itu gak diterangkan sudah mencapai pencerahan atau belum deh :D
Ingat cerita Chandra Mukti? Gurunya perokok tapi melarang muridnya untuk tidak merokok?
Ingat cerita gurunya yang pemarah dan suka bilang kasar dan melarang muridnya untuk mengikuti tingkah lakunya?

Apakah kualitas Guru seperti itu yang harus kita ikuti?

jawabannya mungkin terdapat dalam pameo terkenal ini ;D

"Logika anak SD dan Kuliah berbeda, jadi ngajarin pelajaran Kuliah ke anak SD gak bakal nyampe"
Jadi ingat ayat ini :
18:1. Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada ***** dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
18:2 Maka ***** memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka
18:3 lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
18:4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
18:5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1296 on: 02 June 2009, 01:38:44 PM »
RYU:

RYU
Jadi Membunuh itu dibenarkan ya dalam kasus tertentu? Boleh tau di Sutra mana Buddha bilang boleh membunuh? Kalau benar ada ajakan atau pembenaran dalam membunuh dalam ajaran Buddha, tenyata Buddha itu sama saja dengan agama lain.

TAN:

Salah juga. Buddha tidak pernah melarang membunuh atau membolehkan membunuh. Justru ini bedanya dengan agama lain. Kalau agama lain itu semuanya berupa "perintah" atau "pengharusan" : jangan lakukan... engkau harus melakukan...
Tetapi Buddhadharma yang saya pahami tidak demikian. Buddha hanya mengajarkan konsekuensinya berupa karma. Anda diberi tahu kalau berbuat ini, maka karmanya begini.. berbuat itu... karmanya begitu.
Nah, mau dilakukan? Semua berpulang pada pribadi masing-masing.

Kembali ke kisah bhikshu Zen membelah kucing agar diskusi tidak berkepanjangan.
Baik, anggap saja kita tidak tahu apakah ia sudah pencerahan atau belum. Yang pasti dalam melakukan sesuatu Sang Guru sudah punya pertimbangan sendiri. Sebagai seorang guru Buddhis kita asumsikan bahwa ia tahun tentang hukum karma. Kalaupun menuai karmanya maka itu adalah urusannya.

Tetapi mari kita kilas balik. Sebenarnya tema pembicaraan waktu saya memberikan contoh tersebut adalah "kita hendaknya tidak mencontoh orang lain yang dianggap telah mencapai pencerahan." Namun temanya telah menjadi melebar.
Pesan yang ingin saya sampaikan adalah jangan meniru-niru guru Zen tersebut bila Anda tidak siap konsekuensinya.
Jadi jangan karena menganggap bahwa seseorang telah mencapai pencerahan kita mengikuti tindak tanduknya secara membuta. Itu saja pesannya.

Amiduofo,

Tan
sekali lagi, yang di Bold itu persis sama yang di katakan Chandramukti.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1297 on: 02 June 2009, 01:41:30 PM »
RYU:

Ya, berarti menurut Chandra itu benar adanya, membunuh itu bisa menuntun ke Nibbana
Jadi malu aye kalah sama Chandra

TAN:

Saran saya dalam berdiskusi berikan tanggapan yang serius. Kalau Anda menulis seperti di atas, berarti saya menganggap Anda setuju dengan pendapat Chandra Mukti bahwa membunuh dapat membawa ke nibanna. Dengan demikian, saya anggap bahwa Anda sudah siap melakukan banyak pembunuhan. Mohon tanggapi berdasarkan topik yang terkait. Bila tidak, pada lain kesempatan saya tidak akan menganggap serius semua posting Anda.

Om Mani Padme Hum,

Tan
Chandra pernah berkata, apakah Buddha pernah berkata dengan membunuh tidak bisa mencapai nibbana?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1298 on: 02 June 2009, 01:41:59 PM »
RYU:

sekali lagi, yang di Bold itu persis sama yang di katakan Chandramukti.

TAN:

Lihat keterangan di bawahnya dan jangan lihat sepotong2. Kalau Anda masih ngotot saya nyerah. Berarti agama Buddha ternyata ada larangan2 juga seperti agama lain ya.

Amiduofo,

Tan

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1299 on: 02 June 2009, 01:43:45 PM »
RYU:

Chandra pernah berkata, apakah Buddha pernah berkata dengan membunuh tidak bisa mencapai nibbana?

TAN:

Membunuh tidak ada hubungannya dengan mencapai nibanna atau tidak. Keduanya adalah pernyataan yang tidak ada hubungannya. Saya tidak setuju dengan Chandramukti karena menurut hemat saya dia mencampur adukkan dua hal, yakni membunuh dan nibanna.

Amiduofo,

Tan

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1300 on: 02 June 2009, 01:45:30 PM »
RYU:

sekali lagi, yang di Bold itu persis sama yang di katakan Chandramukti.

TAN:

Lihat keterangan di bawahnya dan jangan lihat sepotong2. Kalau Anda masih ngotot saya nyerah. Berarti agama Buddha ternyata ada larangan2 juga seperti agama lain ya.

Amiduofo,

Tan

Memangnya Sangha Mahayana tidak mengenal adanya peraturan kebhiksuan untuk tidak membunuh ya? :)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1301 on: 02 June 2009, 01:46:21 PM »
RYU:

sekali lagi, yang di Bold itu persis sama yang di katakan Chandramukti.

TAN:

Lihat keterangan di bawahnya dan jangan lihat sepotong2. Kalau Anda masih ngotot saya nyerah. Berarti agama Buddha ternyata ada larangan2 juga seperti agama lain ya.

Amiduofo,

Tan
memang ada, Vinaya Pitaka berisi larangan, memang ini hanya ditujukan untuk bhikkhu, tapi statement Sdr. Tan menyiratkan bahwa tidak ada larangan sama sekali, padahal ada

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1302 on: 02 June 2009, 01:47:32 PM »
HATRED:

yg biru i tambahan dari i....


Komen : dalam diskusi yg kritis ini, menurut i om Tan jangan mnurunkan arti makna kosa kata deh

TAN:

Ga juga. Dalam Mahayana kita diajarkan untuk menjadi bodhisattva2 bagi semua makhluk. Prinsip ini sudah sesuai dengan ajaran Mahayana.

Amiduofo,

Tan

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1303 on: 02 June 2009, 01:53:30 PM »
INDRA:

memang ada, Vinaya Pitaka berisi larangan, memang ini hanya ditujukan untuk bhikkhu, tapi statement Sdr. Tan menyiratkan bahwa tidak ada larangan sama sekali, padahal ada

TAN:

You ada benarnya! Bagui bhikshu, Konsekuensinya adalah para bhikkhu itu terkena parajika dan diusir dari Sangha. Boleh saja ini disebut larangan. Tetapi jelas beda dengan larangan dalam agama lain. Dalam agama lain, larangan itu bila dilanggar akan diikuti oleh hukuman dari suatu makhluk adikuasa. Sedangkan dalam agama Buddha, tidak tepat bila kita menyebutnya hukuman; karena tidak ada suatu makhluk berpribadi yang menghukum. Semua itu adalah konsekuensi karma. Nah, karena itu saya tidak setuju kalau dalam agama Buddha menggunakan istilah "larangan," yang tepat adalah "anjuran." Kamu seharusnya.....

Saya kira ini lebih tepat, sebagaimana halnya beberapa rekan Buddhis yang ngotot tidak mau menggunakan istilah "iman" dalam Buddhisme, dan lebih suka memakai istilah "sraddha." Begitu pula saya lebih suka menggunakan kata "anjuran" bukan "larangan."

Justru ini memperlihatkan keluasan wawasan Buddhadharma. Para umat dianggap sudah dewasa, sehingga cukup dengan "anjuran" mereka seharusnya sudah dapat disadarkan.

Demikian semoga cukup jelas.

Amiduofo,

Tan

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1304 on: 02 June 2009, 01:55:23 PM »
HATRED:

yg biru i tambahan dari i....


Komen : dalam diskusi yg kritis ini, menurut i om Tan jangan mnurunkan arti makna kosa kata deh

TAN:

Ga juga. Dalam Mahayana kita diajarkan untuk menjadi bodhisattva2 bagi semua makhluk. Prinsip ini sudah sesuai dengan ajaran Mahayana.

Amiduofo,

Tan

kalau bagi semua makhluk, maka saat kita berbuat baik pada papa mama, belum dapat dikatakan sebagai bodhisatva ;D karena belum semua makhluk kita perlihatkan sikap bodhisatva. :D

biar lebih jelas.. coba bagaimana dengan contoh kasus berikut ini.

Saya berbuat baik sama pacar saya, namun saya suka membunuh dengan dasar kebencian kepada manusia lain selain pacar saya. nah.. saya disebut bodhisatva gak? kenapa iya dan kenapa tidak?
i'm just a mammal with troubled soul



 

anything