Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: tesla on 01 November 2007, 11:09:30 AM
-
ingin tau pendapat masing2 nih...
mahkluk hidup itu kan terdiri dari rupa & nama.
nah skr dimana letak nama tsb? didalam rupa atau diluar rupa?
atau nama itu tidak ada di dimensi ruang?
-
Nda tahu mas..... ??? IMO sih tidak attached pada rupa.
-
saya juga berpikir nama tidak terattach pada rupa.
hanya karena ransangan terbesar diterima mata (kalo ga salah 80% dari semua indra) maka seolah-olah nama terletak diotak.
dan karena pas emosi dada jadi sesak, nama diasumsikan terletak di hati.
tapi tepatnya dimana ya?
-
AFAIK, sampai sekarang ilmuwan pun belum tahu letak 'nama'.. :D
Namun kalau di dalam tulisan, sering kali kita temui istilah "mind and heart" atau "pikiran dan hati".
"mind" merujuk pada logika, sedangkan "heart" merujuk pada perasaan..
Biasanya logika seringkali dikaitkan pada organ otak, sedangkan perasaan dikaitkan pada organ jantung..
Coba saja amati:
kalau kita sedang berpikir / berlogika, ada perasaan pusing atau hangat di kepala,
dan kalau kita sedang mengalami perasaan tertentu, ada "sesuatu yang berbeda" pada jantung (sekitar daerah dada).
note: heart (bahasa inggris) = jantung, bukan hati (bahasa indonesia)
-
Tersembunyi...
Umpama buah mangga...
Sebelum Pohon mangga berbuah, buahnya ada di mana? :-?
Karena ada kondisi yang pas (cocok) misalnya : udara, tanah yang subur, pupuk dll maka mengkondisikan buah mangga....
_/\_ :lotus:
-
di ktp... di sim... di akte kelahiran...
............... (http:///images/smilies/ngacir.gif)
(kabur sebelon di getok)
-
gotcha !!! :hammer:
-
di ktp... di sim... di akte kelahiran...
............... (http:///images/smilies/ngacir.gif)
(kabur sebelon di getok)
=)) =)) =))
bro kemenyan kocak juga. :)) :)) :))
By : Zen
-
Tersembunyi...
Umpama buah mangga...
Sebelum Pohon mangga berbuah, buahnya ada di mana? :-?
Karena ada kondisi yang pas (cocok) misalnya : udara, tanah yang subur, pupuk dll maka mengkondisikan buah mangga....
_/\_ :lotus:
kalau buah mangga bukan tersembunyi sis Lily :)
melainkan zat-zatnya masih belum membentuk buah mangga.
masih ada di tanah (mineral), di udara, dll gitu dech. :) :) :)
_/\_
-
Kalo buah mangganya bukan tersembunyi...jadi ada dimana buah itu? :-?
masih ada di tanah (mineral), di udara, dll gitu dech.
Apa kamu "yakin" itu?
_/\_ :lotus:
-
ingin tau pendapat masing2 nih...
mahkluk hidup itu kan terdiri dari rupa & nama.
nah skr dimana letak nama tsb? didalam rupa atau diluar rupa?
atau nama itu tidak ada di dimensi ruang?
Cmiiw....mungkin berada di seluruh rupa :-?
-
Cmiiw....mungkin berada di seluruh rupa :-?
kalau orang yang cacat tidak ada anggota tubuh, nama nya kurang. atau cangkok anggota tubuh (jantung, ginjal, mata, dsb), nama nya berubah donk ;D
-
Kalo buah mangganya bukan tersembunyi...jadi ada dimana buah itu? :-?
masih ada di tanah (mineral), di udara, dll gitu dech.
Apa kamu "yakin" itu?
_/\_ :lotus:
buah mangga agak sulit sis Lily... coba kita ganti sebuah kursi kayu aja deh... :)
dimanakah sebuah kursi kayu sebelum menjadi kursi?
mungkin dapat berupa kayu.
sebelum kayu, pohon.
dst...
-
Begitulah dengan letak "NAMA" seorang manusia yang ibarat buah mangga tsb... :)
Mari sama2 merenungkannya.... ^:)^
_/\_ :lotus:
-
Cmiiw....mungkin berada di seluruh rupa :-?
kalau orang yang cacat tidak ada anggota tubuh, nama nya kurang. atau cangkok anggota tubuh (jantung, ginjal, mata, dsb), nama nya berubah donk ;D
:-? Betul juga, tapi saya kok merasa tidak sesimpel itu ya, suhu Medho. Nama sepertinya tidak seperti rupa yang bisa dipotong-potong terus hilang begitu saja.
Coba kita pukul betis seseorang yang kakinya (dari telapak sampai pinggang) telah diamputasi. Apakah ia bisa merasa sakit? Saya rasa tidak, wong betisnya saja tidak ada. Tapi ada kemungkinan orang tersebut masih bisa merasakan seperti apa betisnya di pukul atau digigit nyamuk. Hal ini sama seperti contoh yangdiberikan Ajahn Brahm dalam tulisannya berjudul “Buddhism, the only real science”, saya kutib:
“Mereka mengklaim bahwa pikiran, kesadaran dan kehendak, pada saat ini cukup dijelaskan melalui aktivitas di dalam otak. Teori ini telah disangkal lebih dari 20 tahun yang lalu oleh penemuan Prof. Lorber mengenai seorang pelajar di Universitas Sheffield yang memiliki IQ 126, lulusan terbaik dalam bidang matematika, tetapi ia tidak memiliki otak secara virtual (Science, Vol. 210, 12 Dec 1980)!”
Aneh kan ??? Jika salah satu rupa hilang dan nama di rupa tersebut hilang, bagaimana kita menjelaskan fenomena di atas?
Ada yang bisa menjelaskan?? Halooo para pakar Abhidhamma gimana nih? Sdr. Gun [at] saro atau yang lain??
-
aye angkat tangan deh ^-^
-
:-? Betul juga, tapi saya kok merasa tidak sesimpel itu ya, suhu Medho. Nama sepertinya tidak seperti rupa yang bisa dipotong-potong terus hilang begitu saja.
Coba kita pukul betis seseorang yang kakinya (dari telapak sampai pinggang) telah diamputasi. Apakah ia bisa merasa sakit? Saya rasa tidak, wong betisnya saja tidak ada. Tapi ada kemungkinan orang tersebut masih bisa merasakan seperti apa betisnya di pukul atau digigit nyamuk. Hal ini sama seperti contoh yangdiberikan Ajahn Brahm dalam tulisannya berjudul “Buddhism, the only real science”, saya kutib:
“Mereka mengklaim bahwa pikiran, kesadaran dan kehendak, pada saat ini cukup dijelaskan melalui aktivitas di dalam otak. Teori ini telah disangkal lebih dari 20 tahun yang lalu oleh penemuan Prof. Lorber mengenai seorang pelajar di Universitas Sheffield yang memiliki IQ 126, lulusan terbaik dalam bidang matematika, tetapi ia tidak memiliki otak secara virtual (Science, Vol. 210, 12 Dec 1980)!”
Aneh kan ??? Jika salah satu rupa hilang dan nama di rupa tersebut hilang, bagaimana kita menjelaskan fenomena di atas?
Ada yang bisa menjelaskan?? Halooo para pakar Abhidhamma gimana nih? Sdr. Gun [at] saro atau yang lain??
boleh tau arti "otak secara virtual"???
sori, masih ga ngeh ama yg ditulis ajahn brahm
-
transplantasi jantung udah bisa sering dilakukan, jadi kesimpulannya nama ga terletak di hati (heart).
transplantasi otak udah pernah dilakukan? ada yg tau?
apa yg terjadi? apakah characternya pindah?
-
transplantasi jantung udah bisa sering dilakukan, jadi kesimpulannya nama ga terletak di hati (heart).
transplantasi otak udah pernah dilakukan? ada yg tau?
apa yg terjadi? apakah characternya pindah?
Transplantasi otak?? hmm berapa rebu syaraf yg mesti disambung lagi?? ;D kalo transpantasi muka mungkin bisa.. kayak FACE OFF cuma mungkin agak ada goncangan psikis doank ???
-
boleh tau arti "otak secara virtual"???
sori, masih ga ngeh ama yg ditulis ajahn brahm
Otak secara virtual maksudnya organ otak yang ada di dalam kepala (otak sesungguhnya). Jadi tidak memiliki otak secara virtual berarti tidak ada organ otak dalam tubuhnya.
-
boleh tau arti "otak secara virtual"???
sori, masih ga ngeh ama yg ditulis ajahn brahm
Otak secara virtual maksudnya organ otak yang ada di dalam kepala (otak sesungguhnya). Jadi tidak memiliki otak secara virtual berarti tidak ada organ otak dalam tubuhnya.
jadi ada manusia tanpa otak (organ) tapi punya otak (buat pikir?) ??? :o :o :o
kok yg sering dijumpai malah terbalik ya? punya otak (organ) tapi ga bisa mikir. ^-^
-
letak nama dimana ya :-? kgk tau gw...
IMO mungkin gunanya aja kali untuk membeda2kan atau mengkategorikan....
-
http://www.flatrock.org.nz/topics/science/is_the_brain_really_necessary.htm (http://www.flatrock.org.nz/topics/science/is_the_brain_really_necessary.htm)
jadi pihat scientist juga sedang bingung dimana consciousness itu...
-
letak nama dimana ya :-? kgk tau gw...
IMO mungkin gunanya aja kali untuk membeda2kan atau mengkategorikan....
IMHO, kalau menemukan letak nama, kita udah mencapai arupa loka... (just speculation :) :) :) )
-
Kalau nama sudah terletak,
Maka bukan Nama sebutannya...
Melaenkan Rupa
-
Kalau nama sudah terletak,
Maka bukan Nama sebutannya...
Melaenkan Rupa
:)) bener juga nih....
-
betul juga :)
kalau gitu sejak awal nama itu tidak ada di kama&rupa loka kan?
jadi bagaimana 'nama' bisa berhubungan dengan 'rupa'? maksud gua bukan sebab, tapi cara kerja.
thanks _/\_
-
Nama (Pikiran) Laper dan Rupa (Perut) yg diIsi...
Master2x dari Kelompok Diskusi Abhidhamma pasti bisa menjelaskan lebih detail
-
Nama (Pikiran) Laper dan Rupa (Perut) yg diIsi...
Master2x dari Kelompok Diskusi Abhidhamma pasti bisa menjelaskan lebih detail
bukan itu maksud gua... misalnya gini:
bagaimana nama kemenyan terhubung ke rupa kemenyan...
kenapa nama kemenyan ga tersambung sama rupa tesla
(oh no!... jgn hipnotis gue)
-
bagaimana nama kemenyan terhubung ke rupa kemenyan...
kenapa nama kemenyan ga tersambung sama rupa tesla
utk membedakan yg mana nama menyan n rupa menyan, gak mungkin donk nama tesla rupa menyan
-
bagaimana nama kemenyan terhubung ke rupa kemenyan...
kenapa nama kemenyan ga tersambung sama rupa tesla
utk membedakan yg mana nama menyan n rupa menyan, gak mungkin donk nama tesla rupa menyan
ga ngerti gua... :hammer: :hammer: :hammer:
artinya apa
-
bagaimana nama kemenyan terhubung ke rupa kemenyan...
kenapa nama kemenyan ga tersambung sama rupa tesla
utk membedakan yg mana nama menyan n rupa menyan, gak mungkin donk nama tesla rupa menyan
ga ngerti gua... :hammer: :hammer: :hammer:
artinya apa
buat ngebedain yg mana tesla yg mana menyan
-
oh...
sorry dech! itu fungsi nama(bahasa indonesia). yg saya maksud itu nama(bahasa pali)... sorry judulnya ambigous.
nama di sini artinya kesadaran :)
-
dan yg mau saya tanya itu :
bagaimana kesadaran terhubung dengan badan/fisik?
kenapa kesadaran saya tidak terhubung ke fisik orang lain?
(pengecualian kasus hipnotis)
-
anggap saja semua komponen nama dan rupa itu sama seperti komponen mobil.
Maka, kenapa ban mobil kijang tidak terhubung dengan mobil panther ?
-
di...
otak..
kale...
tapi..kayakne whole body itu adalah Nama deh...
pernah denger orang yg kecelakaan dan tanganne satu putus..tapi kadang2 masih bisa merasakan sakit ditangan yg hilang tersebut?...gw pernah baca artikel kayak gitu seh...
-
anggap saja semua komponen nama dan rupa itu sama seperti komponen mobil.
Maka, kenapa ban mobil kijang tidak terhubung dengan mobil panther ?
i don't think so...
kalo gua mo pindahin bannya kan bisa2 aja tuh...
nah sekarang gimana mindahin kesadaran kita ke badan orang lain. what kind of bond between rupa and nama...
and how the bond works?
-
di...
otak..
kale...
tapi..kayakne whole body itu adalah Nama deh...
pernah denger orang yg kecelakaan dan tanganne satu putus..tapi kadang2 masih bisa merasakan sakit ditangan yg hilang tersebut?...gw pernah baca artikel kayak gitu seh...
yg gua pikirin sekarang ini beda lho...
menurut gua sejak semua memang nama itu ga terletak di dalam tubuh. konsep roh telah membuat kita berpikir seolah-olah kesadaran itu berada di dalam tubuh. konsep roh ini juga yg membuat kita berpikir ada sesuatu yg berpindah pada saat tumimbal-lahir.
kalau versi gua seh, nama (kesadaran) itu ada di arupa loka...
jadi proses tumimbal lahir itu ga ada yg berpindah, bukan ganti kulit, hanya ikatan (bond) dengan tubuh yg lama lepas dan tersambung dengan tubuh yg baru.
kenapa kita seolah-olah merasa bahwa kesadaran kita ada di dalam tubuh (terutama otak)? menurut gua karena penerimaan ransangan itu paling dominan adalah mata. jadi seolah-olah kita sedang berada dibelakang mata (otak).
-
anggap saja semua komponen nama dan rupa itu sama seperti komponen mobil.
Maka, kenapa ban mobil kijang tidak terhubung dengan mobil panther ?
i don't think so...
kalo gua mo pindahin bannya kan bisa2 aja tuh...
nah sekarang gimana mindahin kesadaran kita ke badan orang lain. what kind of bond between rupa and nama...
and how the bond works?
kalau dipindahkan tidak masalah kan ? maka itu kalau ada orang di cangkok anggota tubuhnya, nama tidak berubah.
apa yang membuat label 'kijang' tetap dengan si mobil kijang setelah diganti ban panther ?
mungkin cara pandang antara nama dan rupa itu yg seakan2x 2 hal berbeda itu yg harus dirubah. rupa dan komponen2x nama itu semua tergabung yg kita sebut 'orang'. as you can see. tidak ada si 'orang' itu bukan ?
hanya sudut pandang kita yg salah ada si 'orang', jd herus terhubung dst.... it just combination. mau di ganti komponennya (entah itu rupa atau nama atau salah satunya), kita juga yg kasih label itu si 'orang'
bukan begitu ?
-
anggap saja semua komponen nama dan rupa itu sama seperti komponen mobil.
Maka, kenapa ban mobil kijang tidak terhubung dengan mobil panther ?
i don't think so...
kalo gua mo pindahin bannya kan bisa2 aja tuh...
nah sekarang gimana mindahin kesadaran kita ke badan orang lain. what kind of bond between rupa and nama...
and how the bond works?
kalau dipindahkan tidak masalah kan ? maka itu kalau ada orang di cangkok anggota tubuhnya, nama tidak berubah.
apa yang membuat label 'kijang' tetap dengan si mobil kijang setelah diganti ban panther ?
mungkin cara pandang antara nama dan rupa itu yg seakan2x 2 hal berbeda itu yg harus dirubah. rupa dan komponen2x nama itu semua tergabung yg kita sebut 'orang'. as you can see. tidak ada si 'orang' itu bukan ?
hanya sudut pandang kita yg salah ada si 'orang', jd herus terhubung dst.... it just combination. mau di ganti komponennya (entah itu rupa atau nama atau salah satunya), kita juga yg kasih label itu si 'orang'
bukan begitu ?
wah nampaknya omongan kita jadi pararel neh... alias ga nyambung. :) :) :)
yg saya maksud itu bukan nama kijang atau nama phanter...
'nama' yg bro Sumedho masukkan terakhir udah beda artinya nih...
coba kita balik ke cerita Nagasena yg mengatakan bahwa 'Nagasena' dan orang tsb sebenarnya adalah tidak ada.
Nagasena hanyalah kata yg dipakai untuk menunjuk ke gabungan dari beberapa komponen seperti badan & kesadaran.
Yg bro Sumedho maksud nampaknya adalah Nagasena.
Yg saya maksud adalah kesadaran.
Untuk simplenya, saya ingin bertanya kenapa setiap kali kita bangun tidur kita tetap pada tubuh kita yg kemaren (kecuali kalo dah K.O). kenapa kesadaran kita tetap terhubung pd tubuh kita, bukan pada tubuh orang lain. hubungan seperti apa yg dimiliki sehingga hanya bisa terlepas pada saat kematian dan nyambungnya pada saat kelahiran...
-
well, sebenarnya masih nyambung koq.
kesadaran itu ada karena ada landasannya, landasan indra. 5+1 pikiran.
Ketika tidak sadar, kesadaran itu tidak hilang, tetapi melemah.
Kalau kesadarannya melemah, tidak lepas atau hilang, maka kenapa pertanyaan tidak nyambung sama rupa yang lain jadi nga pas.
apakah kesadaran sebelum meninggal dan sesudah 'lahir' kembali itu sama ? jawabannya tidak tapi juga bukan iya. kesadaran itu selalu berubah-ubah. seperti api. bukan api yang sama, juga bukan api yang berbeda seiring jalannya waktu.
ini sebenarnya kembali ke postingan sebelumnya, terkesan kalau ada nama yg kembali pada rupa, si nama itu si 'aku' atau roh, maka itu responnya mengarah tentang anatta :D, ternyata salah toh
-
well, sebenarnya masih nyambung koq.
kesadaran itu ada karena ada landasannya, landasan indra. 5+1 pikiran.
Ketika tidak sadar, kesadaran itu tidak hilang, tetapi melemah.
oh jadi bondnya adalah pintu indra? ga tau dech... mo merenung dulu :|
Kalau kesadarannya melemah, tidak lepas atau hilang, maka kenapa pertanyaan tidak nyambung sama rupa yang lain jadi nga pas.
oh jadi menurut bro medho pas tidur/pingsan itu kesadaran ga terlepas dari rupa ya... ok dech... kayaknya bisa bikin thread baru tentang consciousness when unconciousness :P
apakah kesadaran sebelum meninggal dan sesudah 'lahir' kembali itu sama ? jawabannya tidak tapi juga bukan iya. kesadaran itu selalu berubah-ubah. seperti api. bukan api yang sama, juga bukan api yang berbeda seiring jalannya waktu.
anicca... kalau mo bilang 'sama', bahkan nama yg sekarang dan 1 detik lalu adalah berbeda...
kalau samanya, masih di aliran yg sama... (entah ngomong apa gua, tapi gua harap yg baca ngerti)
ini sebenarnya kembali ke postingan sebelumnya, terkesan kalau ada nama yg kembali pada rupa, si nama itu si 'aku' atau roh, maka itu responnya mengarah tentang anatta :D, ternyata salah toh
ok... katakan nama itu tidak kembali, karena memang tidak pernah terlepas/hilang... lalu pertanyaannya sekarang dibalik dech... mengapa ikatan antara nama&rupa itu tidak terlepas sampe kematian :) :) :)
-
anicca... kalau mo bilang 'sama', bahkan nama yg sekarang dan 1 detik lalu adalah berbeda...
kalau samanya, masih di aliran yg sama... (entah ngomong apa gua, tapi gua harap yg baca ngerti)
ok... katakan nama itu tidak kembali, karena memang tidak pernah terlepas/hilang... lalu pertanyaannya sekarang dibalik dech... mengapa ikatan antara nama&rupa itu tidak terlepas sampe kematian :) :) :)
mungkin analogi api lilin tidak bisa mewakili total, tetapi yah mengapa api lilin tetap 'tidak terlepas' dari lilinnya yah.... ???
-
di...
otak..
kale...
tapi..kayakne whole body itu adalah Nama deh...
pernah denger orang yg kecelakaan dan tanganne satu putus..tapi kadang2 masih bisa merasakan sakit ditangan yg hilang tersebut?...gw pernah baca artikel kayak gitu seh...
Postingan u jadi ingatin gw pada film the eye. Ada yang pernah tahu gak, apakah ketika pencangkokan anggota badan dapat mempengaruhi seseorang ? Mempengaruhi bukan dari segi fisik ya. Tapi yang selain fisik.. Ya seperti batin atau kesadaran begitu.
Mungkin ada manfaatnya pertanyaan ini dalam diskusi ini..
-
mungkin untuk bisa melihat kasus ini, harus diingat juga bahwa sebenarnya tidak ada "rupa".......
kenapa demikian??? karena rupa itu sendiri selalu berubah setiap saat, sesuai dengan hukum anicca atau ketidak kekalan....
demikian juga nama, yang merupakan perpaduan dari citta dan cetasika, yang selalu berubah setiap saat
-
di...
otak..
kale...
tapi..kayakne whole body itu adalah Nama deh...
pernah denger orang yg kecelakaan dan tanganne satu putus..tapi kadang2 masih bisa merasakan sakit ditangan yg hilang tersebut?...gw pernah baca artikel kayak gitu seh...
Postingan u jadi ingatin gw pada film the eye. Ada yang pernah tahu gak, apakah ketika pencangkokan anggota badan dapat mempengaruhi seseorang ? Mempengaruhi bukan dari segi fisik ya. Tapi yang selain fisik.. Ya seperti batin atau kesadaran begitu.
Mungkin ada manfaatnya pertanyaan ini dalam diskusi ini..
dear hedi,
soal tangan di cerita El Sol, itu wajar karena pembuluh darah yang dulunya lancar, ternyata mandek karena sambungannya putus.......... jadi semacem ndut2an....... ga nyambung ama the eye
scr buddhis, sudah tidak ada hubungan antara rupa yang sudah putus dengan kesadaran yang berpindah......
the eye dibuat dengan asumsi adanya roh yg kekal, yg ga nyambung dengan anatta di buddhism......
bagaimana mo ada hubungan, kalau nama dan rupa itu sendiri tidak kekal dan selalu berubah setiap saat??
-
mungkin analogi api lilin tidak bisa mewakili total, tetapi yah mengapa api lilin tetap 'tidak terlepas' dari lilinnya yah.... ???
betul juga ya... :-?
kalau api lilin karena api itu bertumpu di sumbu...
apa artinya kesadaran itu bertumpu pada otak ya... (mungkin iya, mungkin tidak)
-
dear hedi,
soal tangan di cerita El Sol, itu wajar karena pembuluh darah yang dulunya lancar, ternyata mandek karena sambungannya putus.......... jadi semacem ndut2an....... ga nyambung ama the eye
scr buddhis, sudah tidak ada hubungan antara rupa yang sudah putus dengan kesadaran yang berpindah......
the eye dibuat dengan asumsi adanya roh yg kekal, yg ga nyambung dengan anatta di buddhism......
bagaimana mo ada hubungan, kalau nama dan rupa itu sendiri tidak kekal dan selalu berubah setiap saat??
haha.. jadi malu.. :-[
gw se kepikirannya begini. apakah bisa mata yang dicangkokan itu juga membawa sebagian kesadaran ke "pemilik baru" nya
-
bagaimana mo ada hubungan, kalau nama dan rupa itu sendiri tidak kekal dan selalu berubah setiap saat??
gua mempunyai pemahaman yg berbeda soal annica, tapi belum tentu benar, soalnya belum tercerahkan.
kalau anicca diartikan selalu berubah, maka fisik(rupa) hari ini dan kemaren adalah berbeda. fisik detik ini dan detik lalu adalah berbeda. tapi bukan berarti fisik sekarang & lalu tidak ada hubungannya. fisik yg sekarang bukanlah fisik baru seutuhnya. hubungannya adalah fisik sekarang merupakan perubahan dari fisik sebelumnya. begitu juga halnya dengan kesadaran(nama).
dari pemahaman saya atas postingan bro markosprawira, selalu berubah itu diartikan baru. IMHO, pemahaman tsb udah melebihi definisi awal 'tidak kekal/selalu berubah'.
contoh kasus hubungan rupa & nama:
pancasila buddhist salah satunya adalah menghindari alkohol dan obat2 terlarang. mengapa? karena hal tsb akan melemahkan kesadaran. ini adalah bukti adanya hubungan antara nama & rupa. begitu seseorang kehilangan kesadaran (entah hanya melemah atau hilang) dia dapat melanggar sila lainnya. lalu mengapa yg minum itu saya yg tadi kok yg mabuk saya yg sekarang? kita kan berbeda... jadi kesimpulan saya bukan tidak ada hubungan sama sekali... :) :) :)
_/\_
-
kalau api lilin karena api itu bertumpu di sumbu...
apa artinya kesadaran itu bertumpu pada otak ya... (mungkin iya, mungkin tidak)
nah, kalau dari buddhism kesadaran manusia itu ada 6. masing2x bertumpu pada landasan indrianya.
Pancaindra+pikiran. jadi ada 6 indra dan 6 kesadaran.
"And what is consciousness? These six are classes of consciousness: eye-consciousness, ear-consciousness, nose-consciousness, tongue-consciousness, body-consciousness, intellect-consciousness. This is called consciousness.
apakah kesadaran intelek itu indranya otak ? i don't know either ??? ada yang punya rujukan ?
-
When the five controlling faculties, faith, effort, mindfulness,
concentration, and understanding are sufficiently
developed, concentration will go beyond access, up to absorption concentration (ini jhana kan?). When you reach jhàna, your mind will know the pañibhàga-nimitta(apaan nih? mungkin harus dialamin sendiri baru mengerti) without interruption. This can continue for several hours, even all night, or for a whole day.When your mind stays continuously concentrated on the pañibhàga-nimitta for one or two hours, you should try to discern the area in the heart where the mind-door (bhavaïga consciousness) rests(nampaknya ini deh yg dicari... tapi baru teori, praktek belum sampe), that is the heart-base materiality. The bhavaïga consciousness is bright and luminous, and the commentaries explain that it is the mind-door (manodvàra).
-
mungkin analogi api lilin tidak bisa mewakili total, tetapi yah mengapa api lilin tetap 'tidak terlepas' dari lilinnya yah.... ???
betul juga ya... :-?
kalau api lilin karena api itu bertumpu di sumbu...
apa artinya kesadaran itu bertumpu pada otak ya... (mungkin iya, mungkin tidak)
hmm saya kurang sependapat hheheehehe saya pernah dulu sekali mengalami pengalaman OOBE...Out of Body Experience....nah pertanyaannya adalah...saya melihat tubuh saya tergeletak dalam posisi hibernate mode...dan sudah pasti...otaknya masih di dalam tubuh tsb.... but kesadarannya/counciousness diluar tubuh fisik? anybody can explain this.... jadi diluar pijakan 5 indriyas?
btw heheheh waktu itu..aye ketakutan setengah mati....tak kirain aye udah meninggal... *kaget mode hihihihi
-
itu sumbernya dari visudhi magga kan ?
hmmmmm itu bukan dari Sang Buddha loh
-
[at] assun
wow... pengalaman yg langka. tapi membingungkan... apakah kesadaran dapat melihat tanpa mata?
-
itu sumbernya dari visudhi magga kan ?
hmmmmm itu bukan dari Sang Buddha loh
TTTT, gua masih newbie di sini... visudhi magga itu apa? ini diambil dari e-book di buddhanet.net. lihat tipitaka jg ga pernah... :hammer:
-
Coba cek 2 link berikut:
http://en.wikipedia.org/wiki/Visuddhimagga
http://en.wikipedia.org/wiki/Buddhaghosa
Visuddhi Magga adalah bagian dari Tipitaka yang ditulis oleh Bhikkhu Buddhaghosa.
Isinya adalah komentar / tafsiran, dan bukan berasal dari sabda Buddha Gotama.
-
gw se kepikirannya begini. apakah bisa mata yang dicangkokan itu juga membawa sebagian kesadaran ke "pemilik baru" nya
yang pernah terjadi sih, organ yang dicangkok mempengaruhi fisik penerima cangkok. (contoh : orang asia yang dadanya tidak berbulu, setelah terima cangkok ginjal dari orang india, dadanya jadi tumbuh bulu)
hmm saya kurang sependapat hheheehehe saya pernah dulu sekali mengalami pengalaman OOBE...Out of Body Experience....nah pertanyaannya adalah...saya melihat tubuh saya tergeletak dalam posisi hibernate mode...dan sudah pasti...otaknya masih di dalam tubuh tsb.... but kesadarannya/counciousness diluar tubuh fisik? anybody can explain this.... jadi diluar pijakan 5 indriyas?
btw heheheh waktu itu..aye ketakutan setengah mati....tak kirain aye udah meninggal... *kaget mode hihihihi
wah pengalaman bro Asunn pernah dialami oleh seorang teman saya tuh, begitu tersadar penuh dia sampai lama baring gak berani bangun (bangkit) dari posisi baringnya.
thread dari bro Tesla dan tanggapan dari rekan2 yang lain sangat menambah ilmu buat saya nih, Thanks all.
SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA
SADHU, SADHU, SADHU.
_/\_
-
nama [naama]: Mental phenomena.
This term refers to the mental components of the five khandhas, and includes: vedana (feeling), sañña (perception), sankhara (mental fashionings), and viññana (consciousness).
rupa [ruupa]: Body; physical phenomenon; sense datum.
The basic meaning of this word is "appearance" or "form." It is used, however, in a number of different contexts, taking on different shades of meaning in each. In lists of the objects of the senses, it is given as the object of the sense of sight. As one of the khandha, it refers to physical phenomena or sensations (visible appearance or form being the defining characteristics of what is physical).
khandha [khandha]: Heap; group; aggregate.
Physical and mental components of the personality and of sensory experience in general.
The five bases of clinging (see upadana (http://www.accesstoinsight.org/glossary.html#upadana)). See: nama (http://www.accesstoinsight.org/glossary.html#nama) (mental phenomenon), rupa (http://www.accesstoinsight.org/glossary.html#rupa) (physical phenomenon), vedana (http://www.accesstoinsight.org/glossary.html#vedana) (feeling), sañña (http://www.accesstoinsight.org/glossary.html#sanna) (perception), sankhara (http://www.accesstoinsight.org/glossary.html#sankhara) (mental fashionings), and viññana (http://www.accesstoinsight.org/glossary.html#vinnana) (consciousness).
-
Pemahaman saya sbb:
Dimana letaknya listrik?
Nggak tau, nggak bisa ditunjukkan, tapi kalau KONDISINYA PAS, maka listrik akan muncul (contoh: baterai, petir dsbnya).
Diperlukan "kondisi tertentu" untuk memunculkan LISTRIK, sebelumnya beliau tidak ada dimana-mana.
Demikian juga NAMA.
Diperlukan kondisi tertentu untuk memunculkan NAMA, contoh: tercium bau kue, timbul pikiran kue, timbul perasaan lapar. Berarti kondisi penunjangnya adalah Bau Kue, dan selanjutnya Sanna cita rasa kue. Karena tergantung kondisi, maka NAMA ini pun tidak kekal, begitu kondisi penunjangnya lenyap maka NAMA ini pun lenyap berganti dengan NAMA yang lainnya.
Menurutku, NAMA dapat diibaratkan kilatan cahaya, yang muncul dan lenyap terus menerus tergantung kondisi penunjangnya.
Jadi, mirip2 api lilin, lilin hanyalah sebagai 'salah satu' landasan penunjang, diperlukan 'penunjang lainnya' (udara dan panas) supaya api dapat menyala terus menerus.... (api juga tidak kekal (anicca) dan tidak punya inti (anatta) yah? karena api terdiri atas jutaan percikan2 kecil yg muncul dan lenyap bergantian, mirip banget ama pikiran/nama).
Soal cangkokkan, IMO:
Karena "landasannya" (mata / tangan dsbnya) dipindahkan ke orang yg baru, maka jika kondisi tertentu terpenuhi, bisa-bisa saja si pemilik baru mendapat pikiran / perasaan yg sama dgn pemilik lama (tetapi sangat jarang sekali, diperlukan kondisi yg sangat kompleks dan hanya bersifat sementara; semakin lama akan semakin kecil kemungkinan hal ini timbul, karena tertimbun dengan pengalaman2 pemilik baru yg di-update terus menerus).
::
-
hmm saya kurang sependapat hheheehehe saya pernah dulu sekali mengalami pengalaman OOBE...Out of Body Experience....nah pertanyaannya adalah...saya melihat tubuh saya tergeletak dalam posisi hibernate mode...dan sudah pasti...otaknya masih di dalam tubuh tsb.... but kesadarannya/counciousness diluar tubuh fisik? anybody can explain this.... jadi diluar pijakan 5 indriyas?
btw heheheh waktu itu..aye ketakutan setengah mati....tak kirain aye udah meninggal... *kaget mode hihihihi
dear asunn,
pada saat tidur, 5 indera emang tidak berfungsi.... yang berfungsi adalah indera pikiran, yang akan bekerja melalui pintu indera pikiran (manodvara) seperti disebut diatas.....
kalau anda mengalami OOBE, kenapa tidak mungkin???? toh dengan indera pikiran, anda juga bisa berjalan ke surga... atau ke negara2 eropa khan??? ;D ......... saya juga sering mengalami kok, bisa memprediksi masa yang akan datang..... malah sudah serasa di masa yang akan datang itu, atau kalau kata orang bule "Deja Vu"
-
Soal cangkokkan, IMO:
Karena "landasannya" (mata / tangan dsbnya) dipindahkan ke orang yg baru, maka jika kondisi tertentu terpenuhi, bisa-bisa saja si pemilik baru mendapat pikiran / perasaan yg sama dgn pemilik lama (tetapi sangat jarang sekali, diperlukan kondisi yg sangat kompleks dan hanya bersifat sementara; semakin lama akan semakin kecil kemungkinan hal ini timbul, karena tertimbun dengan pengalaman2 pemilik baru yg di-update terus menerus).
::
dear bro willy,
untuk bisa melihat ini, mungkin bisa melihat dari sisi cuti citta dan patisandhi yah dimana tidak akan berhubungan dengan rupa....... jika memang hasil cangkokan bisa membawa kesadaran, akhirnya anda makan daging juga akan mengalami kesadaran2 dari binatang yang anda makan loh ;D
itu juga salah satu alasan yang digunakan oleh vegetarian, namun belakangan ada yang memberitahu bahwa itu paham yang keliru......
kesadaran muncul di hadayavattu..... cangkok jantung hanya mengubah "mesin pengolah" saja, sama seperti pabrik mie, yang mengupgrade/mengganti mesin produksinya, namun hasilnya tetap mie.... namun memang mie (baca: citta/kesadaran) yang dihasilkan bisa berbeda karena hadayarupa-nya juga diganti......
sama kaya yg pernah mentor beritahu, tentang citta yg muncul bisa berubah jika panca inderanya juga berubah, dimana ini akan mengakibatkan kemungkinan penyimpangan sanna alias salah mengenali
-
jika memang hasil cangkokan bisa membawa kesadaran, akhirnya anda makan daging juga akan mengalami kesadaran2 dari binatang yang anda makan loh ;D
itu juga salah satu alasan yang digunakan oleh vegetarian, namun belakangan ada yang memberitahu bahwa itu paham yang keliru......
Ini sangat menarik.. Ada link referensi-nya gak bro Markos mengenai penjelasan bro di atas..
-
Bro Markos:
untuk bisa melihat ini, mungkin bisa melihat dari sisi cuti citta dan patisandhi yah dimana tidak akan berhubungan dengan rupa....... jika memang hasil cangkokan bisa membawa kesadaran, akhirnya anda makan daging juga akan mengalami kesadaran2 dari binatang yang anda makan loh
Masuk akal juga Bro Markos, setiap hari kita memakan daging atau ikan, namun rasanya tidak pernah mengalami kesadaran, atau katakanlah bermimpi tentang: bermain2 bersama babi, atau berenang2 di samudra yg luas bersama gerombolan ikan tongkol... ;D
Bener juga yah, berarti "potongan rupa" tidak membawa serta "nama"....
Mungkin teman2 yg lain ada yg ingin menambahkan atau mempunyai masukkan yg menarik....
::
-
jika memang hasil cangkokan bisa membawa kesadaran, akhirnya anda makan daging juga akan mengalami kesadaran2 dari binatang yang anda makan loh ;D
itu juga salah satu alasan yang digunakan oleh vegetarian, namun belakangan ada yang memberitahu bahwa itu paham yang keliru......
Ini sangat menarik.. Ada link referensi-nya gak bro Markos mengenai penjelasan bro di atas..
dear Hedi,
referensi tentang apa yah??? jika mengenai Nama (Citta dan cetasika), sudah jelas tidak "nempel" dengan rupa kok....... itu kenapa dalam abhidhamma, yang banyak dibahas adalah :
1. Rupa
2. Nama yang terdiri dari Citta dan Cetasika
bahkan di konsep samawi saja, sudah jelas terpisah........ namun bedanya di samawi tidak pernah ada yang bisa menunjukkan Roh ada dimana, sedangkan dalam Buddhism, Nama itu dapat diketahui keberadaannya dengan meditasi, atau setidaknya dengan mengamati proses yang terjadi dalam diri sendiri
kalo di buddhism, nama dan rupa itu berpadu dalam menjalankan fungsinya......
bisa kita analogikan sebagai mobil, bagian mobil yang manakah yang membuat mobil itu berfungsi????
coba dipreteli, misal ban, apa mobil bisa jalan?? tentunya tidak tapi apa itu berarti ban adalah "nama" dari mobil itu??
tidak bisa tentunya, karena semuanya merupakan kesatuan dengan fungsi masing-masing
kembali ke referensi, jika memang mau, yah harus baca abhdihamma mengenai Rupa, Citta dan Cetasika..... nanti disana akan sangat jelas terlihat,ok???
-
nama itu di rupa. Rupa itu memberikan tempat untuk nama klo nama tidak memiliki tempat maka akan cenderung diam.
Seperti halnya handphone/komputer, punya layar, batre, memori (rupa), di dalamnya bisa terisi: system untuk penyimpanan, kapasistas brpa mb/gb, file (word/office), jpg/video/game/sofware (nama).
Dengan bantuan isi dalam memori-lah maka si memori dari komputer/hp dapat berfungsi dengan baik, klo tidak ya kosong. Demikian pula, dengan adanya nama maka rupa dapat berjalan, duduk, berbaring, berdiri, dll. Jika tidak ada nama maka rupa tidak berfungsi, jika nama tidak memiliki rupa maka tidak bisa ngapa-ngapain (ada file/game/dst, tapi tidak ada tempat).
-
Nama dan rupa adalah hal yg bisa membuat bingung kita selama ini tetapi bagi saya seperti yg di kata kan bhante punanji bahwa nama ya nama dan rupa adalah bentuk nya.
Contoh sofa ini nama nya bentuk nya bisa yang sesuai kita ketahui. Atau contoh lain jokowi ini nama dan rupa nya ya seperti itu yg kita ketahui. Tetapi karena kita membicarakan bahtin maka kalau kita sebut nama dalam bahtin katakan malas dan kelambanan maka rupa nya adalah jelas duduk diam tak mau bergerak atau bergerak mau ga mau dan lain sebagai nya seperti yang kita lakukan dalam kebiasan kita hari hari.... Tetapi karena kita berpatokan dengan buku abhidamma maka ini lah yg terjadi nama dikelompokkan seperti citta dan cetasika sedangkan rupa di kelompokkan sebagai jasmani,...
Tetapi bila kita berpikir sederhana tidak usah rumit seperti abhidamma maka nama hanya sebuah nama sedang kan rupa adalah bentuk dari nama itu....