Seseorang sebaiknya tidak hanya menghormati agamanya sendiri dan mengutuk agama lain, tetapi seseorang sebaiknya menghormati agama lain dgn alasan ini dan itu. Dengan berbuat demikian, seseorang membantu agamanya sendiri untuk tumbuh dan menyumbangkan jasa bagi agama lain. Dengan berbuat sebaliknya, seseorang menggali kubur bagi agamanya sendiri dan menyakiti agama lain. Barang siapa yg menghormati agamanya sendiri dan mengutuk agama lain, melakukannya melalui pemujaan terhadap agamanya sendiri, berpikir, 'Saya akan memuliakan agama saya sendiri.' Namun sebaliknya, dengan berbuat demikian ia melukai agamanya sendiri dgn lebih parah, maka kerukunan adalah baik. Biarkan semua mendengar dan berniat untuk mendengarkan doktrin yg dianut oleh orang lain (Salah satu kutipan yg tertatah pada batu di Pilar Asoka dan masih berdiri di india hingga kini. KAISAR ASOKA adalah penganut agama Buddha yg taat.
Jika kita belum mampu utk mencintai orang lain, setidaknya berusahalah untuk tidak membencinya. (DALAI LAMA)
Jangan menipu orang lain.
Jangan Menghina siapa saja.
Jangan Karena marah dan benci, mengharapkan orang lain celaka.
(KARANIYAMETTA SUTTA)
Jika di dalam kitab sucinya Sang Guru tidak mengajarkan untuk mengutuk, tidak menghancurkan orang yg tidak sepaham dengannya, maka umatnya akan menjadi umat yg cinta damai. Tetapi jika di dalam kitab sucinya sudah berisi nuansa permusuhan, penghinaan terhadap yg tidak mengikuti ajarannya sebagai juru selamat, maka hasilnya murid2nya akan brutal, tidak sopan, menghina. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
Jangan salahkan penganutnya, tapi ajaran Kitab Sucinya yg dikatakan penuh cinta kasih, tetapi sebenarnya penuh kebencian terhadap yg bukan kaumnya.