//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: betulkah karma bisa diturunkan?  (Read 15951 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« Reply #30 on: 01 April 2016, 03:23:47 PM »
 [at] hexa3 itu ajaran dari mana? Kalau Theravada silahkan sebutkan referensinya dong.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline hexa3

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 15
  • Reputasi: -3
  • ||||
Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« Reply #31 on: 01 April 2016, 06:43:32 PM »
memang demikian adanya karma kelompok.
jika kepala keluarga berbuat, seluruh anggota keluarga
menanggung juga.

jangankan wanita dewasa, bayi yg diperut ibu juga kena.


« Last Edit: 01 April 2016, 06:50:23 PM by hexa3 »

Offline hexa3

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 15
  • Reputasi: -3
  • ||||
Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« Reply #32 on: 01 April 2016, 07:08:15 PM »
yg tdk kena
   anggota keluarga yg menikah dgn pria keluarga lain.
    anggota keluaga yg pabajja resmi, bukan sementara

Yg akal akalan, anak diserahkan saudara yg lain, berdana,
kmd nama diganti, jika dewasa anak ingat dgn orang tua yg pertama, timbul kasih sayang, itu juga kena.



 
   


« Last Edit: 01 April 2016, 07:16:02 PM by hexa3 »

Offline Jual Sapi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 27
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« Reply #33 on: 01 April 2016, 10:57:12 PM »
yg tdk kena
   anggota keluarga yg menikah dgn pria keluarga lain.
    anggota keluaga yg pabajja resmi, bukan sementara

Yg akal akalan, anak diserahkan saudara yg lain, berdana,
kmd nama diganti, jika dewasa anak ingat dgn orang tua yg pertama, timbul kasih sayang, itu juga kena.



 
   

Apakah hexa3 dari agama sebelah yg kalah argumentasi dan datang komentar oot di forum sini?

Offline hasta2

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 16
  • Reputasi: -2
Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« Reply #34 on: 11 April 2016, 07:38:04 AM »
Upacara yg disertai melepas hewan,
tidak bisa menutupi karma kelompok
Apalagi menghilangkan.

beberapa pak biksu theravadin
sering melakukan hal ini,
dgn karaniya dst dst,
dgn tujuan cinta kasih
itu juga pandangan salah.

seandainya cinta kasih diperoleh dgn
menukar nyawa satwa,
maka sudah dari dulu
Pedagangburung, ikanhidup
Adalah orang terkaya didunia
punya stok cinta kasih satu gudang.

kebajikan tdk bisa disandingkan dgn hewan
krn standar moral hewan beda dgn
standar moral manusia dan dewata.



« Last Edit: 11 April 2016, 07:40:04 AM by hasta2 »

Offline hasta2

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 16
  • Reputasi: -2
Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« Reply #35 on: 13 April 2016, 09:16:37 AM »
karma kelompok tiada hubungan dgn perenungan brahmavohara yg diajar sammsambuddhamengenai seimbang.
hukum perbuatan kelompok, oleh kepala kelompok akan memberikan akibat yg adil kpd klmpk tsb.

Apa yg disampaikan dalam seimbang itu benar dalam pengertian spy tdk kesana kemari saat samatha, menyalahkan orang lain, ini itu, let it be, shg seimbang.bukan berarti hukum perbuatan kelompok itu berjalan spt yg diajarkan itu. Let it be, let it be.


« Last Edit: 13 April 2016, 09:25:10 AM by hasta2 »

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« Reply #36 on: 13 April 2016, 11:05:52 AM »
"Aku adalah pemilik karmaku sendiri, pewaris karmaku sendiri, lahir dari karmaku sendiri berhubungan dengan karmaku, sendiri terlindung oleh karmaku sendiri. Apapun karma yang aku perbuat, baik atau buruk itulah yang aku warisi. "
(Upajjhatthana Sutta - Anguttara Nikaya 5.57)

Jadi siapa pun yang mengatakan bahwa karma sendiri bisa diwariskan kepada generasi berikut adalah berpandangan keliru, dan bukan yang Buddha ajarkan.

Kemudian muncul pertanyaan: lalu mengapa kepala keluarga yang berbuat kesalahan tapi seluruh anggota keluarga
"menanggung juga".

Pertama, istilah "menanggung juga" ini adalah klaim sepihak bagi mereka yang kebetulan memiliki situasi seperti itu, tapi padahal ada juga yang tidak menanggung.

Kedua, mengapa itu terjadi (ada yang berkesan menanggung)? Karena buah karma buruk masing-masing individu anggota keluarga yang memiliki sifat yang sama tersebut berbuah bersamaan, dan karma buruk  si kepala keluarga hanyalah pengondisi berbuahnya karma buruk masing-masing individu anggota keluarga.

Contoh:
Seorang koruptor ditangkap dan dipenjara, tapi jelas keluarganya yang tidak koruptor tidak ditangkap dan dipenjara.  Keluarga mungkin merasa sedih, menderita, tapi jelas penderitaan yang muncul bukan jenis yang sama dengan si koruptor karena mereka tidak merasakan dinginnya penjara. Dan penderitaan anggota keluarga ini muncul dari berbuahnya karma buruk mereka yang berbeda dengan si koruptor. Karma buruk mereka berbuah saat kondisinya sesuai yaitu adanya peristiwa tertangkapnya si koruptor.

Demikian.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline hasta2

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 16
  • Reputasi: -2
Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« Reply #37 on: 13 April 2016, 04:24:52 PM »
mana suttanya yg lengkap.jangan ambil diperpus dc.
kalau boleh mas yg translate.sy punya versi inggrisnya,
tapi salah terjemahan .tdk sesuai.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« Reply #38 on: 14 April 2016, 08:11:59 PM »
mana suttanya yg lengkap.jangan ambil diperpus dc.
kalau boleh mas yg translate.sy punya versi inggrisnya,
tapi salah terjemahan .tdk sesuai.


I'm the owner of actions, the heritage of actions, action is my origin, action is my relation and refuge. Whatever action I do, good or evil, will be my inheritance..(Sbr: awake.kiev.ua)

Soy dueño de mis acciones , heredero de mis acciones, nacido de mis acciones, ligado a mis acciones, y tengo a mis acciones como juez. (Sbr: Suttacentral.net - Spanyol)

Eigner und Erbe meiner Taten bin ich, meinen Taten entsprossen, mit ihnen verknüpft, habe sie zur Zuflucht und die guten und bösen Taten, die ich tue, werde ich zum Erbe haben. (Sbr: palikanon.com - Jerman) - bisa gunakan google translator untuk mengartikannya

Dari berbagai sumber dan terjemahan yang berbeda, hasil dari terjemahannya tidak jauh berbeda, yaitu hanya diri sendiri saja sebagai pewaris bukan orang lain. Dan semua diperkuat dengan Dasadhamma Sutta di Anguttara Nikaya 10.48. Sisa isi yang lainnya yang ada dalam sutta tidak terkait dengan topik mengenai karma bisa diwarisi atau tidak.

Isi lengkapnya bisa kita cari di Google tentang Upajjhatthana Sutta  atau disebut Abhiṇhapaccavekkhitabbaṭhāna Sutta di Anguttara Nikaya 5.57 dan Dasadhamma Sutta.

Itu saja yang bisa saya sampaikan.
 _/\_
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline sala45

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputasi: -9
  • ******* sela7N1*******
Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« Reply #39 on: 21 April 2016, 02:06:33 PM »
itu adalah sutta renungan.abinhapaccavekhana.kerap direnungkan berulang ulang, sebagaimana sidharta melihat kelahiran, sakit, usia tua, kematian dan jalan keluar darinya, melihat samana.
fenomena ini disebut sbg utusan dewata, shg kesadaran sang pangeran bangun, tdk lagi tenggelam dipelukan yasodara.
begitu menyadari utusan dewara itu, ia bangkit , melihat bayi dan ibunya u terakhir kalinya, berangkat dgn bekal jhana 1 2 3 4 alami,
dan kemampuan dibha cakkhu alami.

Jika kelana menyebutkan renungan pematah keinginan duniawi sbg cara kerja karma, lantas bagaimana sesungguhnya cara kerja jarma kelompok menurut kelana.

« Last Edit: 21 April 2016, 02:11:49 PM by sala45 »

Offline sala45

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputasi: -9
  • ******* sela7N1*******
Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« Reply #40 on: 24 April 2016, 07:19:45 PM »
matahari seperti biasa terbit dan terbenam, tdk berubah posisi.
tetapi dunia bergerak dgn perubahan.

karena itu melihat dunia sbgmn adanya, dgn tidak merubahnya ekstrim, apa saja, mulai dari diri sendiri batin mudah seimbang.

walaupun bisa seimbang, tdk seperti umat agama lain, mesti ada tanggungjawab dari prilaku, sbg bagian penjaga karma kelompok keluarga.jika lalai, keluaga kena krn kepala keluarga tdk menjaga.
« Last Edit: 24 April 2016, 07:49:18 PM by sala45 »

Offline sala45

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputasi: -9
  • ******* sela7N1*******
Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« Reply #41 on: 25 April 2016, 01:07:57 PM »
5) “Dan manfaat apakah maka seorang perempuan atau
laki-laki, seorang perumah tangga atau seorang yang meninggalkan keduniawian, harus sering kali merefleksikan sebagai berikut: ‘Aku adalah pemilik kammaku, pewaris kammaku; aku memiliki kamma sebagai asal-mula, kamma sebagai sanak saudara, kamma sebagai pelindungku; aku akan menjadi pewaris kamma apa pun, baik atau buruk, yang kulakukan’? Orang-orang melakukan perbuatan salah melalui jasmani, ucapan, dan pikiran. Tetapi ketika mereka sering kali merefleksikan tema ini, maka perbuatan salah demikian akan sepenuhnya ditinggalkan atau berkurang. Adalah demi manfaat ini maka seorang perempuan atau laki-laki, seorang perumah tangga atau seorang yang meninggalkan keduniawian, harus sering kali merefleksikan sebagai berikut: ‘Aku adalah pemilik kammaku, pewaris kammaku; aku memiliki kamma sebagai asal-mula, kamma sebagai sanak saudara, kamma sebagai pelindungku; aku akan menjadi pewaris kamma apa pun, baik atau buruk, yang kulakukan.’

a.n 5.57 theme, dasar pokok perenungan u perumah tangga.
untuk apa berpikir spt itu (abinhapaccavekhana) berulang.
sudah dijelaskan buku a.nikaya.
sudah jelas siapa yg mengutip ayat sekelumit u menjelaskan hal yg salah mengenai karma kelompok.

laen kali, tunjukanlah sutta nya yg lengkap. jangan disembunyikan spt menyembunyikan gajah di pohon kelapa.

sbg kepala keluarga, lebih besar kemampuan, lebih besar tanggungjawab.
« Last Edit: 25 April 2016, 01:14:05 PM by sala45 »

Offline Candra Taruna

  • Teman
  • **
  • Posts: 56
  • Reputasi: -4
  • Gender: Male
  • Nice to be Important But More Important to be Nice
Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« Reply #42 on: 01 September 2016, 07:55:12 PM »
betulkah karma itu bisa diturunkan kepada generasi kita yang akan datang?

seperti misalnya pernah saya dengar kalau seorang anak yg terlahir cacat tetapi yang di salahkan orang tua nya,
maksud nya bahwasanya dlu orang tua nya (dalam hal ini kita sebut saja ayahnya) pernah melakukan kejahatan atau perbuatan buruk sehingga anak nya yang terkena karma nya.

ada yang bisa bantu jelaskan gak..
thanx


Saya dapat menjawab pertanyaan anda ini langsung tanpa mutar-muter, perhatikan apa yang saya katakan berikut ini :

Secara paling singkat jawaban dari "betulkah karma itu bisa diturunkan kepada generasi kita yang akan datang?" jawabannya adalah TIDAK

Tetapi saya akan memberikan ilustrasi agar anda dapat mengerti dan paham betul tentang kejadian sehari² yang tampak di depan anda yang 'seolah-olah' Karma itu memberikan efek pada keturunannya, anggaplah begini :

si A (Laki²) seorang Ayah, sewaktu istrinya sedang mengandung, ia melihat Tikus dan mengejarnya sampai ke lubang persembunyiaan Tikus tersebut, setelah di dapat lubang Tikus itu, si A kemudian membuat adonan Semen dan menutup Lubang Tikus itu dengan Semen sehingga seluruh Keluarga Tikus yang entah berapa puluh ekor tersebut MATI semua, secara ajaib, beberapa bulan kemudian si B (Wanita) istri si A melahirkan Anak (si C), ternyata anaknya Cacat, yaitu tidak ada Lubang Anusnya sehingga harus di operasi oleh dokter dan dibuatkan pembuangan, semua menganggap bahwa kelakuan si A itu yang menutup Lubang Tikus yang membuat Karma 'menurun' kepada si C (anaknya) sehingga terlahir Cacat, Hal itu indikasinya kuat karena dilakukan saat si B sedang Hamil Tua, semua orang menganggap bahwa Karma itu bisa menurun (dari Ayah/Ibu ke Anak atau ke Cucu) dlsb

PADAHAL kalo ada yang Maha Tau atau Dewa yang tau, melihat kejadian itu, yang sebenernya terjadi BUKAN BEGITU, tetapi begini :

si Tikus dan keluarganya dulu pernah terlahir menjadi orang yang mengurung Mahluk di suatu tempat sehingga meninggal, maka akhirnya saat sekarang ini Karmanya masih bersisa dan mereka sekeluarga harus mati terbunuh di dalam lubangnya karena ditutup Semen
si A dan si B dalam kelahiran terdahulu pernah membuat Cacat Bayi orang, bukannya merasa menyesal malah mereka sangat gembira melihat orang tua si Bayi bersedih atas kecacatan bayinya
si C (bayi tersebut) dulunya terlahir tidak ada hubungannya dengan keluarga itu (si A dan si B) tetapi dalam kelahiran terdahulu dia pernah menyumbat Anus seseorang sehingga orang tersebut sangat kesakitan dan berdarah²

Maka jadilah kisah berikutnya itu :
si Tikus dan keluarganya mati terbunuh di dalam lubangnya karena ditutup Semen
si A dan si B merasakan sedihnya mempunyai Bayi Cacat
si C merasakan menderitanya Lubang Anusnya tertutup dan harus di operasi sedemikian sengsara

Penggambaran diatas adalah menjelaskan bahwa Akhibat dari Perbuatan TETAP merupakan milik dari si Pelaku dan BUKAN menjadi milik mahluk lainnya YANG TIDAK MELAKUKAN APA-APA

Sedangkan Karma Kelompok itu adalah suatu Karma yang terjadi bersamaan kepada suatu Kelompok Mahluk dimana hal itu merupakan Buah (Akhibat) dari dulunya juga melakukan perbuatan itu bersama², contoh :

1.) Suku Sakya seluruhnya terbantai karena mereka bersama² pernah memBom Ikan² di Sungai dan melakukan pembunuhan besar²an Ikan² tersebut, waktu kejadian itu terjadi Calon Buddha Gotama tidak ikut membunuh, hanya tidak ikut melarang dan hanya menyaksikan saja, akhibatnya Suku Sakya terbantai semua dan Buddha hanya dapat menyaksikan peristiwa tersebut tetapi tidak dapat berbuat apa² (tidak berhasil mencegah)

2.) 33 orang yang melakukan perbuatan Baik bersama² akhirnya sama² terlahir di Alam Tavatimsa

Tetapi rangkaian Hukum Karma ini tidaklah dapat dimengerti dan ditelusuri oleh seorang Manusia Biasa (secara jelas dan terperinci) melulu hanya seorang SammaSamBuddha lah yang mengetahui secara jelas tentang Karma dan rangkaian sebab-akhibatnya yang terjadi secara terperinci, tetapi seseorang yang mempunyai kehalusan Bhatin akan mengerti secara garis besar bahwa setiap Akhibat pasti terjadi karena Sebab

Kalo sekarang saya tanya balik, kira² ada yang bisa jawab ga'? (ini masih soal Karma)

Pan Buddha Gotama harus menerima Karma Buruknya yang belum impas, yaitu terluka kakinya karena Pecahan Batu Besar karena dulu pernah mendorong adiknya masuk jurang karena keserakahannya ingin menguasai Warisannya, pertanyaannya adalah
KENAPA harus Devadatta yang menjadi Eksekutornya? Kenapa bukan yang lain? Apa yang menyebabkan Devadatta menjadi Pelaku Karma tersebut? padahal itu tentunya merugikan Devadatta, mengapa bukannya yang lain yang menjadi pelaku berbuahnya Karma Buruk Buddha Gotama tersebut? apa yang menentukan sehingga HARUS Devadatta yang menjadi Eksekutor?

Ada yang bisa jawab ?

Offline avell

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« Reply #43 on: 20 September 2016, 02:32:41 PM »
Rekan rekan

Udah lama saya ingin mengetahui

perbuatan / Hubungan macam apa yang menyebabkan di kehidupan sekarang :

kita terlahir sebagai anak dari orang tua kita dan sebaliknya?
Kita menjadi Suami istri?

mohon penjelasannya  _/\_

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« Reply #44 on: 21 September 2016, 06:37:52 AM »
Rekan rekan

Udah lama saya ingin mengetahui

perbuatan / Hubungan macam apa yang menyebabkan di kehidupan sekarang :

kita terlahir sebagai anak dari orang tua kita dan sebaliknya?
Kita menjadi Suami istri?

mohon penjelasannya  _/\_

[/quote
Rekan rekan

Udah lama saya ingin mengetahui

perbuatan / Hubungan macam apa yang menyebabkan di kehidupan sekarang :

kita terlahir sebagai anak dari orang tua kita dan sebaliknya?
Kita menjadi Suami istri?

mohon penjelasannya  _/\_


Sungguh sulit untuk mengetahui awal dari apa kah suatu hubungan anak dan orang tua, kakak dan adik, suami dan istri, pertemanan temanan yang terjadi di kehidupan kita saat ini dengan hubungan masa lalu kita, terlebih lagi kehidupan lampau kita sebelum sebelumnya. Karena tidak dan bukan hanya dari satu perbuatan saja kita bisa mendapatkan hubungan seperti yang saya katakan tadi, butuh banyak perbuatan dan kehendak dari kehidupan masa lampau untuk terjadi seperti saat ini. Tentu saja sebagai umat buddha basic pengetahuan untuk menjawab pertanyaan ini adalah hukum kamma adalah penyebabnya, lebih dari itu selain merasakan sendiri dari apa yang kita pertanyakan, semua teori yang lain adalah cuma ilmu tafsir. Bisa benar bisa juga salah.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

 

anything