//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Salam Kenal  (Read 6556 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline baruna

  • Betet Klonengan Tukang Gossip
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 170
  • Reputasi: -8
Re: Salam Kenal
« Reply #15 on: 04 February 2015, 11:43:22 AM »
Jika copas, apa bisa dijelaskan sumber samaggu pala darimana.
Pantas banyak kesalahan.adanya sumber akan menjelaskan awal dari
kesalahan itu.

Pakai referensi di dc saja. Disini sumbernya bisa dipertanggung jawabkan.

Jika bisa menunjukkan penulisnya atau penerjemahnya, sy akan tunjukkan kesalahannya.
Sbg anda lebih berhati hati mencari nara sumber.
Paling tidak jangan kesana.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Salam Kenal
« Reply #16 on: 04 February 2015, 01:23:06 PM »
Salam Kenal,

Perkenankan saya mengenalkan diri, saya saat ini seorang non-buddis, yang sudah menikah, bekerja sebagai karyawan swasta, saya mulai tertarik mempelajari agama buddha setelah melihat tayangan Dharma Sangha (Buddha Boy) di Youtube dan permasalahan hidup yang menerpa kehidupan saya.

Saya merasa ajaran Buddha membawa ketenangan nyata jika saya praktikan, salah satunya tentang meditasi. Walau saat ini saya sembunyi2 belajar ajaran ini dari keluarga dan saudara-saudara saya. Dikit demi sedikit saya belajar ajaran ini dan mulai menerapkan dalam sehari-hari tentang kebajikan.

Mohon bimbingannya dan petunjuk apabila dalam perjalanan menuntut ilmu ajaran ini saya mengalami kekeliruan. Saat ini saya ingin sekali belajar dari hal yang paling dasar pengetahuan ajaran Buddha, kiranya dapat memberikan referensi bagi saya. Sekian terima kasih.

Salam kenal juga Sdr. Okidwiyulianto
Saya akan memberikan sedikit tanggapan mengenai sutta ini agar Sdr. Okidwiyulianto dapat sedikit memahami apa yang diberikan Sdr. Hari_sio, khususnya mengenai hal berikut:
Demikianlah yang saya dengar. Pada suatu ketika Sang Bhagava sedang berada di dekat Savatthi, di Hutan Jeta, di Vihara Anathapindika. Pada saat itu Sang Bhagava sedang mengajar, memberi inspirasi, dan menggembirakan para bhikkhu dengan percakapan mengenai Dhamma yang berhubungan dengan Nibbana, dan para bhikkhu, dengan keyakinan dan penuh perhatian, mengkonsentrasikan seluruh pikiran, sangat berminat mendengarkan Dhamma.

Kemudian, karena menyadari pentingnya hal itu, Sang Bhagava pada saat itu mengungkapkan kotbah inspirasi ini:

Para bhikkhu, ada keadaan dimana tidak ada tanah, tidak ada air, tidak ada api, dan tidak ada udara,
 tidak ada dasar yang terdiri dari ketidak-terbatasan ruang,
 tidak ada dasar yang terdiri dari ketidak-terbatasan kesadaran,
 tidak ada dasar yang terdiri dari kekosongan,
 tidak ada dasar yang terdiri dari bukan persepsi dan tidak bukan persepsi,
 tidak ada dunia ini atau dunia lainnya ataupun dua dunia itu,
 tidak ada matahari atau rembulan, tetapi sebaliknya tidak ada juga kegelapan yang menyelimuti,
Di sini, para bhikkhu, Saya katakan tidak ada kedatangan, tidak ada kepergian, tidak ada yang tinggal,
 tidak ada kematian, tidak ada kemunculan.
Inilah akhir dari Dukkha.

Teks di atas berjudul Nibbana Sutta atau Kotbah mengenai Nibbana , teks ini terdapat dalam Kanon Tipitaka di Kitab Udana 8.1 dalam Tipitaka.  Teks ini berisi penggambaran / deskripsi Sang Buddha secara sederhana dan mendekati mengenai “kondisi” dari “tujuan” akhir mempelajari dan mempraktikkan apa yang diajarkan oleh Sang Buddha, yaitu Nibbana, tepatnya Nibbana Penuh (Parinibbana) yang disebut juga akhir dari dukkha (dukkha sering diterjemahkan sebagai penderitaan tapi sebenarnya berarti beban, ketidakpuasan).

Sang Buddha menjelaskan bahwa di dalam Nibbana itu tidak ada tanah, tidak ada air,…… tidak ada kedatangan, tidak ada kepergian, tidak ada yang tinggal, tidak ada kematian, tidak ada kemunculan. Maksudnya adalah bahwa Nibbana Penuh (selanjutnya kita sebut saja Nibbana) itu bukanlah suatu alam atau tempat, bukan kematian maupun kehidupan, bukan juga antara hidup dan mati.

Kotbah ini berhubungan dengan kotbah selanjutnya dalam Udana 8.2 sampai 8.4. yang isinya juga mengenai “apa” dan “kondisi” dari Nibbana, tepatnya Nibbana Penuh (Parinibbana). Dan jika digali lagi akan berhubungan dengan teks-teks Buddhis lainnya.

Demikian penjelasan singkat sebagai perkenalan.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline hari_sio

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 22
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Salam Kenal
« Reply #17 on: 04 February 2015, 01:52:28 PM »

Offline hari_sio

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 22
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Salam Kenal
« Reply #18 on: 04 February 2015, 02:07:49 PM »
Salam kenal juga Sdr. Okidwiyulianto
Saya akan memberikan sedikit tanggapan mengenai sutta ini agar Sdr. Okidwiyulianto dapat sedikit memahami apa yang diberikan Sdr. Hari_sio, khususnya mengenai hal berikut:
Teks di atas berjudul Nibbana Sutta atau Kotbah mengenai Nibbana , teks ini terdapat dalam Kanon Tipitaka di Kitab Udana 8.1 dalam Tipitaka.  Teks ini berisi penggambaran / deskripsi Sang Buddha secara sederhana dan mendekati mengenai “kondisi” dari “tujuan” akhir mempelajari dan mempraktikkan apa yang diajarkan oleh Sang Buddha, yaitu Nibbana, tepatnya Nibbana Penuh (Parinibbana) yang disebut juga akhir dari dukkha (dukkha sering diterjemahkan sebagai penderitaan tapi sebenarnya berarti beban, ketidakpuasan).

Sang Buddha menjelaskan bahwa di dalam Nibbana itu tidak ada tanah, tidak ada air,…… tidak ada kedatangan, tidak ada kepergian, tidak ada yang tinggal, tidak ada kematian, tidak ada kemunculan. Maksudnya adalah bahwa Nibbana Penuh (selanjutnya kita sebut saja Nibbana) itu bukanlah suatu alam atau tempat, bukan kematian maupun kehidupan, bukan juga antara hidup dan mati.

Kotbah ini berhubungan dengan kotbah selanjutnya dalam Udana 8.2 sampai 8.4. yang isinya juga mengenai “apa” dan “kondisi” dari Nibbana, tepatnya Nibbana Penuh (Parinibbana). Dan jika digali lagi akan berhubungan dengan teks-teks Buddhis lainnya.

Demikian penjelasan singkat sebagai perkenalan.




 _/\_

Offline baruna

  • Betet Klonengan Tukang Gossip
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 170
  • Reputasi: -8
Re: Salam Kenal
« Reply #19 on: 04 February 2015, 06:43:43 PM »
referensi : www.dhammacitta.org

Khudaka Piti, ialah kegiuran yang kecil, yang suasananya seperti bulu badan yang terangkat atau merinding.

Baiklah. Jika benar referensinya dari dc, bolehkah sy bertanya.
apakah sesungguhnya yg terjadi saat khudakapiti muncul.   Bagaimana cara anda membuktikan dan memahami tulisan ttg bhavana itu melalui penjelasan khadakopiti ini.

sdr oki tentu senang sekali dgn penjelasan yg ringkas namun teliti.



Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Salam Kenal
« Reply #20 on: 04 February 2015, 07:24:18 PM »
ego nya baruna gueede yah....
hahahahaha
Samma Vayama

Offline baruna

  • Betet Klonengan Tukang Gossip
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 170
  • Reputasi: -8
Re: Salam Kenal
« Reply #21 on: 05 February 2015, 01:37:20 AM »
ego nya baruna gueede yah....
hahahahaha

Ego itu berbeda dengan kepedulian.
Karena menjaga ajaran yg "murni"
Maka nara sumbernya mesti disertakan.
Jangan sampai ajaran "murni" ini tercemar oleh sumber yg tiada jelas.

Jangan lupa menjalankan ajaran yg murni dengan konsekuen.

Jika saya menjadi anda, sy tidak akan malu mengenalkan sutra hati
pada penghuni dc. Apapun yg mereka sampaikan akan sy laporkan pd suhu.
biar tahu rasa.
Malu kalau sutra hati saja semua mesti menunggu sigandalf.

Offline baruna

  • Betet Klonengan Tukang Gossip
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 170
  • Reputasi: -8
Re: Salam Kenal
« Reply #22 on: 05 February 2015, 07:21:50 PM »
Salam Kenal,

Perkenankan saya mengenalkan diri, saya saat ini seorang non-buddis, yang sudah menikah, bekerja sebagai karyawan swasta, saya mulai tertarik mempelajari agama buddha setelah melihat tayangan Dharma Sangha (Buddha Boy) di Youtube dan permasalahan hidup yang menerpa kehidupan saya.

Saya merasa ajaran Buddha membawa ketenangan nyata jika saya praktikan, salah satunya tentang meditasi. Walau saat ini saya sembunyi2 belajar ajaran ini dari keluarga dan saudara-saudara saya. Dikit demi sedikit saya belajar ajaran ini dan mulai menerapkan dalam sehari-hari tentang kebajikan.

Mohon bimbingannya dan petunjuk apabila dalam perjalanan menuntut ilmu ajaran ini saya mengalami kekeliruan. Saat ini saya ingin sekali belajar dari hal yang paling dasar pengetahuan ajaran Buddha, kiranya dapat memberikan referensi bagi saya. Sekian terima kasih.

Setelah mengenal riwayat agung buddha, sdr bisa mulai dari dasar yaitu penghormatan.
Penghormatan disini bisa berarti menghormati obyek spiritual agama buddha.
Gambar buddha, patung buddha, lilin, dupa, stupa, candi buddha.
Penghormatan penting sekali, karena menentukan bagaimana sikap subyek thd ajaran itu sendiri.
Tanpa penghormatan sulit u belajar agama buddha.

Tidak berbuat tidak baik
Dengan menjalankan 5 latihan menghindari membunuh mahluk hidup, mencuri, berbohong, berbuat asusila,
Dan minum minuman keras.

puluhan tahun silam, suhu selalu berpesan yg sama
Meditasi yg benar adalah yg berdasarkan menghindari perbuatan yg tiada baik spt diatas.


Offline baruna

  • Betet Klonengan Tukang Gossip
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 170
  • Reputasi: -8
Re: Salam Kenal
« Reply #23 on: 06 February 2015, 07:04:36 AM »
Salam Kenal,

Perkenankan saya mengenalkan diri, saya saat ini seorang non-buddis, yang sudah menikah, bekerja sebagai karyawan swasta, saya mulai tertarik mempelajari agama buddha setelah melihat tayangan Dharma Sangha (Buddha Boy) di Youtube dan permasalahan hidup yang menerpa kehidupan saya.

Saya merasa ajaran Buddha membawa ketenangan nyata jika saya praktikan, salah satunya tentang meditasi. Walau saat ini saya sembunyi2 belajar ajaran ini dari keluarga dan saudara-saudara saya. Dikit demi sedikit saya belajar ajaran ini dan mulai menerapkan dalam sehari-hari tentang kebajikan.

Mohon bimbingannya dan petunjuk apabila dalam perjalanan menuntut ilmu ajaran ini saya mengalami kekeliruan. Saat ini saya ingin sekali belajar dari hal yang paling dasar pengetahuan ajaran Buddha, kiranya dapat memberikan referensi bagi saya. Sekian terima kasih.

Setelah mengetahui 5 perbuatan tidak baik , sdr juga akan mendengar
"Datang kepada buddha, kerjakan pada diri sendiri, apa yg diajarkan buddha.
Lihatlah kebenaran ucapkan budha melalui daya upaya benar pada diri sendiri"

Apa manfaat menekuni menghindar 5 perbuatan tidak baik.
yg utama adalah kehidupan yg harmoni dengan sekitarnya.
tiada takut, karena tidak menyembunyikan perbuatan tidak baik
Tiada gelisah, tenang selalu.
orang disekitarnya juga tenang, percaya dan bisa menerima tanpa prasangka.
Jika meditasi, mudah untuk menjalankannya.

sdr jika mendengar ada orang buddha yg memojokkan kesalahan agama yg lain
akan bisa memaklumi, tidak menghakimi sepihak. Dimana mana, model spt ini
selalu ada. Biasanya krn mantan dari agama itu. Karena kecewa dan patah hati shg menjadi PCSA  di agama yg baru.

melihat kebenaran ajaranbuddha melalui menghindari 5 perbuatan tiada baik, akan mengantar subyek
Pada pengendalian diri.ia akan mencari dan melihat kebenaran  melalui perbuatannya sendiri, bukan
melalui arkeologi, yg sudah lewat sekian ratus tahun, sangat tidak presisi, tidak terukur.

Spoiler: ShowHide


PCSA putus cinta sentimen agama








Offline baruna

  • Betet Klonengan Tukang Gossip
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 170
  • Reputasi: -8
Re: Salam Kenal
« Reply #24 on: 06 February 2015, 01:23:10 PM »
Dobel posting. Pak moderator ini dihapus sj
« Last Edit: 06 February 2015, 01:26:10 PM by baruna »

Offline baruna

  • Betet Klonengan Tukang Gossip
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 170
  • Reputasi: -8
Re: Salam Kenal
« Reply #25 on: 06 February 2015, 04:00:59 PM »
Salam Kenal,

Perkenankan saya mengenalkan diri, saya saat ini seorang non-buddis, yang sudah menikah, bekerja sebagai karyawan swasta, saya mulai tertarik mempelajari agama buddha setelah melihat tayangan Dharma Sangha (Buddha Boy) di Youtube dan permasalahan hidup yang menerpa kehidupan saya.

Saya merasa ajaran Buddha membawa ketenangan nyata jika saya praktikan, salah satunya tentang meditasi. Walau saat ini saya sembunyi2 belajar ajaran ini dari keluarga dan saudara-saudara saya. Dikit demi sedikit saya belajar ajaran ini dan mulai menerapkan dalam sehari-hari tentang kebajikan.

Mohon bimbingannya dan petunjuk apabila dalam perjalanan menuntut ilmu ajaran ini saya mengalami kekeliruan. Saat ini saya ingin sekali belajar dari hal yang paling dasar pengetahuan ajaran Buddha, kiranya dapat memberikan referensi bagi saya. Sekian terima kasih.

Daya upaya benar

Jika agama yg lain memberitahu secara garis besar, bahwa ini adalah kehendak yg diatas,
Manusia diberi kemampuan u menentukan, mengubah dengan kehendak bebas,
Maka di agama buddha penjelasannya berbeda.

Disini diajarkan bahwa secara garis besar, kehidupan itu adalah rangkaian sebab akibat, bagi yg
masih belum mampu keluar darinya.
Satu kejadian biasanya memiliki banyak sebab yg mendahului. Buddha mengajarkan untuk
mengurangi sebab sebab yg tidak baik, menambah dan menjaga sebab sebab yg baik.

Dengan cara demikian, kita akan memperoleh akibat yg baik dari perbuatan kita sendiri.
Sangat berbeda dengan kehendak bebas.

Misalnya jika anda mengalami putus cinta, sedih, murung, semua yg dekat sama mantannya
dicap jaat. mulailah dari awal, dengan memasukkan barang barang yg berhubungan dengan si jaat
kedalam kardus, cari aktifitas yg sehat plus relax spt olahraga air, bowling.

Jika ada sms kamu dan saya sahabat seumur hidup, nanti saja.
Lupakan dulu sampai kesedihan mereda.

Apapun yg menyebabkan timbul kesedihan itu, mesti dieleminasi.
apa saja yg menimbulkan gembira, mesti diusahakan.

ini lebih baik daripada berdoa sambil penuh emosi tidak karuan, sampai sampai ada yg menyalahkan
yg diatas.

Demikian yg disampaikan suhu, sudah lebih 20 tahun penjelasan ini,
tapi sangat relevan dan mendasar.