//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - F.T

Pages: 1 [2] 3 4 5 6 7 8 9 ... 480
16
VIVAnews - Perserikatan Bangsa-bangsa menetapkan daerah Somalia selatan sebagai daerah yang menderita kelaparan. Musim kemarau terparah selama 60 tahun ini membuat banyak anak-anak Somalia menderita kekurangan gizi.

Badan Bantuan Anak PBB, dilansir dari laman CNN, Rabu, 20 Juli 2011, mengatakan sebanyak 80 persen anak di Somalia selatan menderita kekurangan gizi. PBB mengatakan anak yang menderita kekurangan gizi akut di Somalia mencapai 30 persen. Sementara itu, angka kematian meningkat menjadi dua orang per 1.000 kepala per harinya.

Kekurangan gizi akibat kelaparan disebabkan oleh kemarau panjang yang berujung pada gagal panen, kematian ternak, meningkatnya harga pangan. Konflik berkepanjangan juga salah satu penyebab penderitaan warga Somalia. Perang saudara di Somalia juga membuat pemerintahan negara ini tidak efektif. Somalia telah lama disebut sebagai negara gagal.

Tingginya harga pangan membuat warga Somalia yang kebanyakan berada di bawah garis kemiskinan semakin menderita. PBB mencatat, sedikitnya 20 persen keluarga di negara ini menderita kekurangan pangan yang ekstrem. Daerah terparah adalah Bakool dan Shabelle.

Akibat kurangnya makanan, setiap minggunya sebanyak 5.000 warga Somalia rela berjalan berhari-hari di tengah terik menuju kamp pengungsi di Kenya dan Ethiopia. Saat ini di Kenya telah ada 400.000 pengungsi Somalia, padahal kamp pengungsi hanya mampu menampung 90.000 orang.

"Hampir setengah dari populasi Somalia, 3,7 juta orang, saat ini berada di situasi kritis. Sebanyak 2,8 juta di antaranya bermukim di wilayah selatan," ujar Mark Bowden, koordinator bantuan kemanusiaan PBB untuk Somalia.

Bantuan AS

Sesaat setelah pengumuman dari PBB, Kementerian Luar Negeri AS mengumumkan akan mengucurkan dana sebesar US$28 juta (Rp239 miliar) untuk warga Somalia.

"Tahun ini saja, AS telah memberikan bantuan sebesar US$431 juta dalam bentuk makanan dan bantuan darurat. Tapi ini tidak cukup, kebutuhan semakin banyak. AS dan komunitas internasional harus berbuat lebih," ujar Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton.

Ket. foto: Anak kekurangan gizi di Somalia (AP Photo/Farah Abdi Warsameh)
Spoiler: ShowHide



FAJAR -- Puluhan juta penduduk Afrika kembali menderita kelaparan. Dominan di antaranya berada di Somalia. Mereka butuh bantuan segera.

SARAH, bocah perempuan berusia empat tahun, akhirnya meninggal dunia di salah satu kamp penampungan di Dadaab, Kenya, kemarin. Ayahnya, Aden Ibrahim, hanya bisa meratap sambil menggendong jasad putrinya. Sarah menghembuskan napas terakhirnya kala fajar.
Beberapa pria mengikuti Ibrahim, menghadap Mekah, menyalatkan jenazah, sebelum memakamkannya dengan balutan kain putih.

Paman Sarah, Ibrahim Hassan Mohammed, mengatakan, keluarganya melarikan diri dari Somalia ke Kenya, berharap ada kehidupan yang lebih baik. “Kami tak membawa uang atau apapun,” kata dia. “Kami pengungsi, dalam kondisi sekarat karena tak mendapatkan cukup bantuan.”

Dia menceritakan, keluarganya tiba di kamp Juni lalu. Ketika itu, mereka sudah dalam kondisi kelelahan dan kelaparan. Namun, alih-alih mendapat bantuan, mereka terpaksa mengemis makanan selama dua minggu.

Sarah yang sakit dan kurang gizi dibawa ke klinik terdekat, namun itu tak membantu. Mereka lalu dirujuk ke rumah sakit terdekat yang dioperasikan Doctors Without Borders. Namun, sayang, mereka ketinggalan kendaraan yang secara periodik mengambili para pasien. Sementara, tak ada uang sama sekali untuk menyewa kendaraan umum.

“Kami diberi tepung dan jagung, tapi anak yang sakit membutuhkan lebih dari itu,” kata Mohammed, seperti dikutip salah satu situs, Kamis, 21 Juli.

Mohammed berandai, kalau saja keponakannya segera diobati di rumah sakit, ia pasti selamat. Kini perasaan Mohammed bercampur aduk, khawatir, sedih dan marah. Ia kecewa agen bantuan internasional tak bisa membantu lebih.

“Kami mohon pada dunia, bantulah kami,” lanjut Monadmmed. “Anak-anak kami sekarat karena kelaparan. Kami butuh makanan, rumah sakit, jangan abaikan kami.”

Kamp pengungsian pun jauh dari layak. Ini gambarannya; infeksi saluran pernafasan merebak, tidak ada sumber air dan sanitasi. Para pengungsi terutama anak-anak sekarat karena kelaparan. Tak ada sekolah dan petugas yang mendistribusikan makanan. Beberapa pengungsi bahkan tak tinggal di tenda terpal yang beratap. Mereka hanya bernaung di bawah ranting-ranting yang ditata tak rapat. (*)

ANTRE. Warga Somalia harus antre berjam-jam untuk mendapatkan sedikit makanan, seperti yang terlihat di Mogadishu,
Spoiler: ShowHide


Warga Somalia Terancam Mati Kelaparan

Perempuan dan anak-anak kurus kering bagai tengkorak. Mereka bahkan tak bisa bergerak.

VIVAnews - Horor tergambar di wajah tirus Saida Abdi Mahdi. Ancaman kelaparan dan bayangan tragis nasib orang-orang yang ia saksikan, menghantui perempuan itu.

Ia menatap lesu ke arah delapan anaknya yang bergeletakan -- ada yang tidur, ada yang menangis, lainnya terdiam bagai onggokan di atas tanah. Tak bergerak. Sementara, bayi dalam gendongannya memegangi kain sambil menyusu di payudaranya yang layu. Wajah bayi lelaki itu berkerut, tubuhnya menyusut.

Saida bahkan tak punya cukup energi untuk berbicara, sehingga suaminya, Yusuf yang menceritakan bagaimana mereka bisa menempuh perjalanan jauh sampai di kamp bantuan internasional. "Tak ada apa-apa lagi di tanah kami, kecuali bangkai-bangkai hewan bertebaran, sungai yang kering kerontang, dan perempuan serta anak-anak yang kurus kering bagai tengkorak -- mereka bahkan tak bisa bergerak apalagi meninggalkan kampung seperti yang kami lakukan," kata Yusuf seperti dimuat Iris Times, Rabu 20 Juli 2011.

Yusuf menceritakan, kampungnya kini bagai gurun, tumbuhan meranggas. "Selama tiga tahun, tak ada hujan yang turun. Sebelumnya kami adalah penggembala, kami bisa memberi makan diri sendiri. Sekarang, sama sekali tak bisa."

Yusuf dan keluarganya menempuh jarak sepanjang 370 kilometer untuk mencapai kamp. Mereka cukup beruntung mendapat tumpangan kamp, setelah berjalan jauh dengan perut kosong di tengah udara menyengat.

Sementara, Sharif Nuro, ayah tujuh anak yang menempuh jarak 300 kilometer menuju kamp menyebut, ada dua alasan mengapa warga Somalia menghadapi krisis akut. "Kekeringan mengerikan selama beberapa tahun ini dan tekanan al Shabab," kata dia.

Al Shabab adalah kelompok pemberontak yang diyakini berafiliasi dengan Al Qaeda. Mereka mengontrol sejumlah kantung di ibukota Mogadishu dan sejumlah bagian di selatan dan tengah Somalia. "Mereka memaksa kami membayar pajak tambahan berupa hewan ternak dan hasil pertanian, mereka memaksa putra-putra kami bergabung dalam kelompok bersenjata, mereka juga memaksa putri kami menikah dengan mereka tanpa mahar."

Apa yang terjadi di Somalia adalah tragedi. Hasil dari setumpuk masalah: perubahan iklim, naiknya harga pangan, dan ketidakstabilan negeri selama beberpa dekade. Kekeringan sebelumnya dialami Somalia 19 tahun lalu.

Seperti dimuat BBC, Perserikatan Bangsa-bangsa  telah mendeklarasikan kejadian luar biasa di Somalia: kelaparan. Negeri ini mengalami kekeringan paling parah dalam kurun waktu setengah abad.

PBB menyatakan, situasi kemanusiaan memburuk secara cepat. Parahnya, bantuan kemanusiaan dari sejumlah negara dan lembaga sulit masuk. PBB dan Amerika Serikat sedang berjuang meminta kelompok bersenjata Al Shabab mengizinkan dan menjamin staf dan bantuan bisa masuk dan diberikan pada mereka yang membutuhkan.
Untuk diketahui, sejak 2009, Al Shabab menutup akses masuk lembaga asing ke wilayah terotial mereka. Baru belakangan ini ada sedikit kelonggaran.
Sepuluh juta orang di Afrika terdampak dan membutuhkan bantuan secepatnya, termasuk 2,85 juta di Somalia -- di maan 1 dari 3 anak-anak menderita malnutrisi. (umi)

Spoiler: ShowHide


Source : World Food Programme [ www.wfp.org ]

17
Kesempatan Berbuat Baik / Re: Daftar Panti Asuhan & Panti Wredha
« on: 12 August 2011, 12:24:59 PM »
Yayasan Nurul Jalal
Jl.Warakas V Gang 2 No.81 – Jakut
Up.Bpk.H.Herman (HP : 021 – 93246776)
 *
Lembaga Penyantun Anak “Gunanda”
Cakung - Bekasi
Tlp : 46824251
*
Panti Asuhan At Taqwa
Jl. Dukuh Timur 59, Jakarta
Telp. 440-0947 / 440-1550
*
Panti Asuhan Muhammadiyah
Jl. Rukem II / 13, Jakarta
Telp. 471-8249
*
Panti Asuhan Yatim Piatu “Harapan Remaja “
Jl. Tenggiri 37, Jakarta
Telp. 489-0170
*
Panti Asuhan “Nurul Zahroh”
Jl. Pord. Timur No. 32 Tanjung Priok
Jakarta Utara
Telp. 492951
*
Panti Asuhan “Pusaha 26″
Jl. Raya Cilincing No. 10 Cillincing
Tanjung Priok, Jakarta Utara
Telp. 440 5282
*
Panti Asuhan Al Arif
Jl. Kalibaru Brt VII/23
Tlp. 4414306
*
Yayasan AULIA (rehabilitasi anak jalanan)
Jl. Sunter Mas Tengah II Blok g/7 Jakarta Utara
Tlp 6507551
*
Taman Si Boncel
Jl. Mohamad Kahfi II, Desa Putra, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Telp. 727 1014 / 727 0288
*
Panti Asuhan Anak Yatim Piatu
Nusantara Foundation
Jl. Karbela II / 31, Jakarta
Telp. 520-2569 / 526 8802
 *
Panti Sosial Bina Karya Bangun Daya 02 Kedoya
Jl. Kembangan Raya, Jakarta
Telp. 581-4256
 *
Panti Asuhan Annajah
Jl. Cileduk Raya 10, Jakarta
Telp. 726-1594
 *
Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa I
Jl. Kemuning Raya 17, Jakarta
Telp. 540-1773
 *
Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia
Jl. Gudang Air 25, Jakarta
Telp. 840-4070
 *
Yayasan Khusnul Khatimah
Jl. Jati Bening 2 / 1B, Jakarta
Telp. 848-2301
 *
Yayasan Panti Asuhan Muhammadiyah
Jl. KH Mas Mansyur 65, Jakarta
Telp. 392-0376 / 314-2924
 *
Panti Sosial Bina Remaja Putra Utama 03 Klender
Jl. KH Maisin 107
Telp. 861-4102
 *
Panti Asuhan Yatim Piatu Putra Nusa
Jl. Penjernihan I / 11, Jakarta
Telp. 570-4198 / 573-5871 / 572-0068
 *
Yayasan Yatim Piatu “Al-Barkha”
Jl. Jatimakmur No. 149 Pondok Gede, Jak-Tim
Telp. 846 6121
 *
Panti Asuhan Yayasan Amal Wanita
Jl. Laksamana L. RE Martadinata 37- Jakarta
Telp. 740-2208
 *
Panti Sosial Asuhan Anak Sosial Anak Tunas Bangsa 01
Jl. Raya Binamarga 79, Jakarta
Telp. 844-5651
c/p Ibu Tarsih / Ibu Budi
 *
Santunan Amal Wanita (anak yatim piatu)
Jl. Kenanga II No. 75, Jakarta
Telp. 619 3808
 *
Panti Asuhan Nusa Putra
Jl. Dukuh Pinggir IX No. 9A
Tanah Abang, Jakarta Pusat
Telp. 33 4444
 *
Panti Asuhan Putra Nusa
Jl. Dukuh Pinggir Gg.IV/9 A
Tlp. 3143243
*
Sana Dharma (anak-anak tuli)
Jl. Taman Wijaya Kusuma 3 No. 12
Cilandak - Kebayoran Baru - Jak-Sel
Telp. 769 3753
 *
Yayasan “Makna Bhakti” (anak-anak cacat)
Jl. Dakota V Kebon Kosong, Kemayoran
Jakarta Pusat
Telp. 424 9386
 *
Panti Asuhan Tuna Netra “Taman Harapan”
Jl. Dewi Sartika No. 200 Cawang, Jakarta Timur
Telp. 8092357
 *
Wisma Tuna Ganda
Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 28,5 , Jakarta
Telp. 871 0063
 *
Panti Asuhan “Cipayung”
Jl. Raya Cipayung Rt. 009 No. 47, Jak-Tim
Telp. 840 8652 (Bayi)
Telp. 840 8651 (Orang Tua)
 *
Panti Wredha I
Taman Mini Indonesia Indah
 *
Panti Wredha II
Jl. Dakota II Kebon Kosong, Kemayoran
Jakarta Pusat
Telp. 421 6348
 *
Panti Wredha III
Jl. Cendrawasih No. 10 Cengkareng,
Jakarta Barat
Telp 540 6515
 *
Panti Wredha IV
Jl. Jelambar Barat, Jakarta Barat
Telp. 568 409
 *
Panti Wreda Marfati
Jl. DR Sitanala 85,
Tlp. 5522640 fax 5514339
*
Panti Wreda Wisma Kasih
Jl. Melati Desa tonjong , Parung Km 36 bogor 16005 PO Box 6511
Tlp. 552473
*
Yayasan Bakti Luhur (penampungan rehabilitasi anak cacat)
Jl. Prapanca Raya No. 30/31 Kebayoran Baru Jakarta
Tlp.7250236
 *
Panti Wreda Bina Bakti
Kampung Curug RT.002/01, Desa Babakan Serpong- Tangerang
Tlp. 7566439
*
Panti Wreda Graha Werdha Kusuma Lestari
Jl. Bandung 26, Bukit Cinere Indah Cinere
Tlp. 7540864, 7541017
*
Panti Wreda Kasih Ayah Bunda
Jl. Ternate Raya (ujung), Perumnas III Karawaci - Tangerang
Tlp. 5537293
*
Panti Wreda Kasih Ayah Bunda
Jl. KH HAsyim Ashari 28 Jakarta Pusat
Tlp. 6637353
 *
Crisis Center For Unwed Mother
Jl. Jatinegara Barat 122
*
Panti Asuhan Aisyiyah
Jl. Muhammad Kafi 2/11
Tlp. 78886045
*
Panti Asuhan Al Huda
Jl. KH.Mas Mansyur 25 A
Tlp. 815714 / 337037
*
Panti Asuhan Al Mubarokah
Jl. Pasar Jumat 46 Pd Pinang
Tlp. 7658125
*
Panti Asuhan AlKhuiriyah
Jl. H Batang II/56
Tlp. 7510913
*
Panti Asuhan Aria Putra
Jl. Aria Putra I
Tlp. 7423054
 *
Panti Asuhan Balita Abimata
Jl. Mertilang 4 KA 2 No.34, Sektor 9 Bintaro Jaya (70 Anak)
Tlp. 74864418, 53151816-17
*
Panti Asuhan Desa Putera
Srengseng Sawah, Lenteng Agung Jakarta 12072
Tlp. 7271016
*
Panti Asuhan Darkas
Jl. KH. Wahid Hasyim 25
Tlp. 323478
*
Panti Asuhan Dr. Samuel Budi
Melati 8 A
Tlp. 5453638-5452989
*
Panti Asuhan Kampung Melayu
Jl. Kamp.Melayu Kecil II/21
Tlp. 8297111
*
Panti Asuhan Keluarga Aisyiyah
Gg. Eretan 45
Tlp. 3147280
*
Panti Asuhan Madinaturnajah
Jl. Rawa Lele 97
Tlp. 74860304
*
Panti Asuhan Muhammadiyah
Jl. Rukam II/13
Tlp. 4718249
*
Panti Asuhan Murni Jaya
Gg. Pepaya I/10
Tlp. 4408904
*
Panti Asuhan Muslimin Jaya
Gg. Rambuta 5
Tlp. 8355372
*
Panti Asuhan Parartasi
Jl. Jatinegara Barat 122
Tlp. 8514936
*
Panti Asuhan Pendidikan Islam Yatim Piatu
Jl. Darul Altorn 13
Tlp. 7666271
*
Panti Asuhan Pondok Damci
Kampung Sawah 1
Tlp. 8449981
*
Panti Asuhan Pondok Damci
Jatiwarna Rt.013/03, Kampung Sawah , Bekasi 17415
Tlp. 84499818 / 84449982
*
Panti Asuhan Putra Setia
Jl. Kramat Sentiong 51
Tlp. 3909882
*
Panti Asuhan Putra Utama I
Jl. Dewi Sartika 200
Tlp. 9093687
*
Panti Asuhan Randhatui Hikmah
Jl. Mawar 33
Tlp. 7378050
*
Panti Asuhan Rawinala
Inerbang Raya 38
Tlp. 8090407
*
Panti Asuhan Remaja Putri Parartasih
Jl.Jatinegara Barat 122, Jakarta 13320
Tlp. 8514938
*
Panti Asuhan Siti Khadijah Ai Qubra
Jl. Sjukur Rt.001/08
Tlp. 7868724
*
Panti Asuhan Sos Desa Taruma
Jl. Jambore Rayaubur Rt.08/07
Tlp. 8733679
*
Panti Asuhan Tanjung Barat
Jl. Nangka 3
Tlp. 7818451
*
Panti Asuhan Terbuka Ar-Rohmah
Jl. Japos Graha Lestari 1
Tlp. 7338123
*
Panti Asuhan Wisma Harapan
Jl. Melati Desa Tanjung Parung Km.36 Bogor 16006
Tlp. (0251) 562473
*
Panti Asuhan Yatim Piatu Barnadita Rohman
Gg. Makmur
Tlp. 87798541
 *
Panti Asuhan Yatim Piatu Muslimin Jaya
Gg. Bedeng 1
Tlp. 8290560

18
Engaged Buddhism / Peresmian Sekolah Tzu Chi PIK Jakarta Utara
« on: 12 July 2011, 07:41:35 PM »
Hari Jumat, 5 Februari 2010 lalu merupakan hari pertama peletakan batu
pertama TK dan SD sekolah Tzu Chi yang berada di Tzu Chi Center (Aula
Jing Si) Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Setelah 17 bulan melewati
masa perjalanan pembangunan dan persiapan, akhirnya Sekolah Tzu Chi
resmi dibuka pada tanggal 10 Juli 2011 dan sekolah ini sudah dapat
dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Peresmian ini sendiri
dihadiri oleh sekitar 1.200 peserta yang terdiri dari Menteri
Pendidikan Nasional (Mendiknas) Republik Indonesia
Prof.Dr.Ir.KH.Mohammad Nuh, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu,
Menteri Perindustrian MS. Hidayat, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, para orang
tua murid, donatur serta relawan Tzu Chi. Franky
O. Widjaja, selaku Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
mengatakan, “Mendidik anak itu tidak gampang, penuh dengan
tantangan-tantangan. Kita sudah memiliki infrastruktur atau hardware
yang bagus yang sudah didonasikan dari para donatur. Kita dari
yayasan (Tzu Chi) dan pendidik harus betul-betul pegang tangguh, terus
mempertahankan mutu untuk bisa mencapai semua tujuan dari Master Cheng
Yen, donatur, pemerintah serta orang tua murid.” Pada
peresmian ini, Yang Yue Feng, perwakilan dari Tzu Chi Taiwan mengatakan
bahwa pendidikan harus dimulai dari pondasi yang paling awal dan
dasar, yaitu TK dan SD. “Sebuah pohon yang besar berasal dari pohon
yang kecil  dan sebuah pohon yang kecil harus dimulai dari sebuah
benih yang tepat untuk ditanam, demikian pula benih ini, harus menjadi
besar melalu akar yang kuat sehingga membuat pohon tersebut kokoh dan
tidak diterpa angin. Kami pun memiliki filosofi bahwa akar ini harus
menyatu dengan bumi yang artinya semua yang dipelajari harus dapat
dipraktikkan,” ucap Yang Yue Feng yang juga merupakan Kepala Sekolah SD
Tzu Chi Taiwan. Â

Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia,Prof.Dr.Ir.KH.Mohammad Nuh juga hadir memberikan
sambutan pada peresmian ini. Ia mengatakan bahwa pendidikan itu
kompleks, menantang sekaligus mulia karena yang diurus adalah manusia
dan berkaitan dengan masa depan. “Pendidikan mulia karena memanusiakan
manusia, oleh karena itu, meskipun berat, banyak persoalan dan penuh
dengan tantangan, kita harus tetap optimis bisa menyelesaikan persoalan
tersebut,” kata Mendiknas RI Prof.Dr.Ir.KH.Mohammad Nuh. Salah
satu acara bersejarah bagi insan Tzu Chi ini juga diwarnai dengan
persembahan tarian dan isyarat tangan mulai dari murid-murid Sekolah
Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng,  murid-murid kelas budi pekerti Tzu
Chi, relawan muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching), hingga para guru Sekolah
Tzu Chi. Â Acara ini mencapai puncak setelah Mendiknas Prof. Dr.
Mohammad Nuh menandatangani prasasti Sekolah Tzu Chi dan bersama dengan
segenap relawan Tzu Chi lainnya membuka papan nama Sekolah Tzu Chi
dengan bersama-sama menarik pita merah. Memulai Aktivitas Sekolah

Tanggal 11 Juli 2011, Sekolah Tzu Chi akan memulai tahun ajaran
baru 2011-2012. Tahun ajaran pertama ini sekolah Tzu Chi telah memiliki
jumlah murid TK dan SD mencapai 500 murid. Salah satu orang tua murid
yang hadir pada acara ini, Tjin Pak Tjung, menyekolahkan anaknya di
kelas 2 SD sekolah Tzu Chi. Ia memilih menyekolahkan anaknya di sekolah
ini karena ia mengetahui karakter pendidikan Tzu Chi yang menekankan
pendidikan budi pekerti. Dengan menyekolahkan anaknya di sekolah ini, ia
berharap anaknya menjadi anak yang pintar, memiliki budi pekerti serta
kelakuan yang baik untuk ke depannya, “karena anak jaman sekarang
cenderung lebih ke arah teknologi, game dan pergaulan yang memberikan
pengaruh yang kurang baik bagi mereka,” ucapnya. Â

Begitu
pula dengan Jonny Susanto yang juga memilih Sekolah Tzu Chi bagi
pendidikan anaknya.  “Tzu Chi mengajar anak-anak mungkin lebih bagus
dari yang lain, karena mengajarkan anak-anak agar lebih mengerti dan
lebih taat dengan orangtua, nah itu yang kita mau,” jelas
Jonny. Ia pun berharap setelah besar nanti anaknya juga dapat ikut
bersumbangsih membantu orang lain. Master
Cheng Yen mengatakan, “Anak-anak ibarat sepetak sawah, sedangkan guru
bagaikan seorang petani, jadi boleh dikatakan di dalam hati setiap
orang selalu terdapat sepetak sawah. Jika dibiarkan terbengkalai tidak
terurus, petak sawah dalam hati ini akan ditumbuhi oleh rumput liar,
derajat keasaman tanah akan meningkat dan untuk dapat merehabilitasi
kondisi tanahnya akan menjadi sangat sulit.” Sekolah Tzu Chi memiliki
keyakinan menjadi sekolah terbaik di Indonesia, yang dapat mencetak
murid-murid yang berbudi pekerti luhur serta memiliki kemampuan
akademis yang berdaya saing global yang berguna bagi nusa dan bangsa.

19
Engaged Buddhism / Sekolah Tzu Chi Tak Bedakan Suku & Agama
« on: 12 July 2011, 07:35:28 PM »



KOMPAS.com - Tzu Chi School, sekolah yang didukung pengusaha Indonesia merupakan sekolah yang tidak membeda-bedakan agama, ras, suku dan etnis. Sekolah ini menjadikan empat sifat mulia yaitu “kasih sayang, belas kasih, sukacita, dan keikhlasan bersumbangsih” sebagai semboyan sekolah.

Lokasi sekolah yang diresmikan 10 Juli 2011 ini sangat strategis, berada di pintu keluar Tol Kapuk (dari tol Bandara Soekarno Hatta) sehingga mudah dijangkau. Gedung Primary dan Kindergarten Tzu Chi School memiliki total luas bangunan 2,2 hektar, terletak di kompleks Tzu Chi Centre di atas tanah seluas 10 ha yang juga peruntukan bagi Aula Jing Si (pusat kegiatan Tzu Chi Indonesia).

Bangunan Sekolah Tzu Chi sendiri terdiri dari dua bangunan utama ; Gedung TK memiliki luas bangunan 8.099 m2 terdiri 37 ruangan dan Gedung SD luas bangunannya 25.850 m2 terdiri dari 115 ruangan, semua dilengkapi juga dengan sarana penunjang dan fasilitas pendidikan lainnya.

Sarana dan prasarana sekolah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar seperti kolam renang anak-anak, ruang upacara minum teh, ruang merangkai bunga, ruang musik, Gymnassium, Lab Komputer, Lab Science, Lab. Bahasa, perpustakaan yang luas dan lengkap dilengkapi dengan internet, ruangan kelas yang dilengkapi dengan interactive white board, dll, telah tersedia dengan baik.

Lingkungan sekolah ditanami dengan banyak tanaman hijau untuk mendekatkan murid dengan alam serta memiliki open space bagi tempat bermain murid yang cukup luas. Keunggulan secara sumber daya manusia. Tenaga pendidik dan kependidikan yang professional baik dari dalam maupun dari luar negeri sesuai kompetensinya masing-masing sehingga proses belajar mengajar dan manajemen penyelenggaraan sekolah akan berjalan dengan baik dan terjaga mutunya.

Penerapan nilai-nilai sopan santun dan budi pekerti luhur dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi contoh yang baik bagi anak-anak.

Keunggulan secara kurikulum dan kultur sekolah ini adalah menggunakan kurikulum nasional yang diperkaya dengan CIPP ( Cambridge International Primary Program) untuk level Primary.

Tzu Chi School adalah Trilingual School menggunakan Bahasa Indonesia, Mandarin dan English, dimana Mandarin dan English merupakan bahasa utama dalam pelajaran dan dalam komunikasi sehari-hari. Menggunakan Native Speaker dari negara yang sesuai dengan bahasa asing yang diajarkan sehingga murid bisa berbahasa asing dengan baik dan benar

Kelas budaya humanis menjadi ciri khas Tzu Chi School, menanamkan sikap bersyukur dan menghormati, dan welas asih. Sekolah Tzu Chi menerapkan cara berpikir dan praktik langsung dalam pengajaran kata perenungan dan menerapkan nilai-nilai sopan santun dan budi pekerti luhur dalam kehidupan sehari-hari. Siswa Tzu Chi harus menghormati guru dan orang yang lebih tua, meningkatkan etika dan akhlak yang lebih baik. Sekolah ini juga mengajarkan pemilahan sampah untuk digunakan kembali dan mengajarkan pada murid hendaknya menyadari, menghargai, dan menciptakan berkah.

Tzu Chi School yang akan memulai tahun ajaran baru 2011-2012 di tanggal 11 Juli 2011 ini, telah memiliki total jumlah murid dari kelas Early Childhood sampai Primary 3 kurang lebih 500 murid. Jumlah murid ini telah memenuhi target kapasitas murid untuk tahun pertama ini dan bahkan masih banyak calon murid yang tidak mendapatkan tempat di tahun ini. Untuk tahun depan, Tzu Chi School menargetkan total kurang lebih 900 murid di level Early Childhood dan Primary.

Tzu Chi School memiliki keyakinan menjadi sekolah terbaik di Indonesia, yang menghasilkan murid-murid berbudi pekerti luhur serta memiliki kemampuan akademis yang berdaya saing global, yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Filosofi Tzu Chi
Sekolah Tzu Chi memiliki cta-cita luhur membentuk manusia berguna dengan empat prinsip yaitu membimbing dengan prinsip kebenaran, membina dengan akhlak yang mulia, mendidik dengan perilaku penuh tata krama, mewariskan jalan kebenaran.

Tzu Chi memberikan pendidikan akademik dan pendidikan budi pekerti secara bersamaan. Membina bidang keilmuan dan moralitas berlandaskan budaya humanis agar para siswa menjadi tenaga profesional yang memiliki kasih sayang dan berbudi luhur. Juga memegang landasan “budi pekerti dan ilmu pengetahuan” yang direalisasikan dalam budaya humanis dan pengabdian; berusaha dengan sungguh-sungguh dan giat untuk terus meningkatkan kemampuan agar sasaran dalam membentuk manusia seutuhnya dapat tercapai.

Misi Tzu Chi mengembangkan pendidikan untuk membentuk manusia seutuhnya yang berhati-nurani, memiliki kemampuan yang bajik, dan memiliki pikiran serta pandangan yang benar, meletakkan dasar bagi sebuah pendidikan berjenjang lengkap yang bertujuan membentuk sumber daya manusia yang berdaya guna baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain, serta membentuk sumber daya yang berkompeten dan berakhlak baik.

Tzu Chi menyelenggarakan “pendidikan kehidupan” dengan pengelolaan yang berpegang teguh pada cinta kasih dan sistem yang berlandaskan aturan moralitas. Menyelenggarakan pendidikan berbudaya humanis, dengan menerapkan ajaran empat sifat mulia: “kasih sayang, belas kasih, sukacita, dan keikhlasan bersumbangsih” serta membentuk sikap hidup yang “tulus, lurus, berkeyakinan, dan murni”. Serta menerapkan pendidikan yang berwawasan luas, agar tekad luhur untuk menjernihkan hati manusia dan menciptakan masyarakat yang damai tenteram dapat terus berlanjut.

52 negara
Yayasan Buddha Tzu Chi adalah sebuah NGO yang telah terdaftar di PBB, didirikan Master Cheng Yen pada tahun 1966. Berpusat di Hualien, Taiwan, saat ini Tzu Chi berdiri di 52 negara. Kegiatan Tzu Chi terfokus pada empat misi utama, dari misi amal sosial, misi kesehatan, misi pendidikan, sampai misi budaya humanis.

Selain itu kegiatan Tzu Chi juga dijalankan dalam empat misi turunan, yaitu bantuan internasional, donor sumsum tulang belakang, relawan komunitas, dan misi pelestarian lingkungan.

Merencanakan masa depan sebuah bangsa berarti membangun pendidikan bagi anak-anak. Karena itu pendidikan yang terbaik harus selalu diupayakan bagi anak-anak kita. Untuk itulah Pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen mulai merintis misi pendidikan pada tahun 1989 di Taiwan. Pendidikan yang diberikan Tzu Chi adalah pendidikan untuk menjadi manusia seutuhnya, tidak hanya mengajarkan pengetahuan dan keterampilan, namun juga mengajarkan tentang nilai-nilai humanis yang mengandung unsur bersyukur, menghormati dan mencintai sesama dan lingkungan.

Berkenaan dengan pendidikan, Master Cheng Yen pernah memberikan arahan dengan penuh cinta kasih, “Pendidikan adalah sebuah kegiatan yang bertujuan menjernihkan hati manusia. Pendidikan yang terselenggara dengan baik merupakan harapan bagi masyarakat, dan terlebih lagi merupakan kekuatan yang dapat menenteramkan hati.”

Arahan Master ini selaras dengan pesan Mendiknas Moh Nuh dalam pidato beliau pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional, "Pembangunan karakter dan pendidikan karakter menjadi suatu keharusan, karena pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik menjadi cerdas juga mempunyai budi pekerti dan sopan santun, sehingga keberadaannya sebagai anggota masyarakat menjadi bermakna baik bagi dirinya maupun masyarakat pada umumnya.

20
DhammaCitta Press / Re: Pemberitahuan Perubahan No Hp
« on: 12 February 2011, 06:48:00 AM »
Haaa. . . *toss* pelanggan setia Indosat. :))

21
Lingkungan / Re: Cerita tentang kantong plastik
« on: 12 February 2011, 06:14:22 AM »
Bagaimana dengan plastik tahan panas yang biasa di gunakan rumah makan untuk membungkus sup panas. Apakah benar aman di gunakam?  atau ada suhu2 panas tertentu yang dapat melumerkan bahan plastik anti panas. Trims

22
Buddhisme untuk Pemula / Re: Kenapa Saudara/Saudari memilih Buddhis?
« on: 24 December 2010, 11:05:05 AM »
Karena Cocok...

23
Tolong ! / Re: Pertanyaan pemula yang sangat pemula. ( Mohon bantuannya )
« on: 21 December 2010, 06:36:09 PM »
kalau bertekad ingin mendalami buddhism dan ikut kebatian vihara, kamu jangan ragu, yang kamu lakukan adalah perbuatan yang baik.

Coba setiap kebaktian, ikut ke vihara yang di dekat rumah.. Walau terasa masih asing, 2-3x ikut kebaktian pasti sudah terbiasa... Perlahan2x juga akan ada teman2x baru yang aktif di vihara.. Banyak hal positif kamu kalau mau ikut kebaktian dan mendalami buddhism...

So jalankan dengan tekad dan niat yang tulus... Ok?!

Apabila ada yang kurang jelas, tanyakan saja di forum.. Banyak yang bisa membantu memberikan informasi...

Semoga berbahagia...

24
Sebenarnya saya merasa membuang waktu memberikan penjelasan, ini postingan terakhir di thread ini.

Tentu saja di makassar masih ada yang membutuhkan, apakah dengan berdana ke kamboja maka yang di makassar tidak akan di bantu ?! ... Baksos tentu saja akan terus di adakan selama ada waktu dan kesempatan yang tepat untuk di laksanakan.

Begini saja, soalnya masing2x bersikreas pada pendapatnya termaksud saya. Jadi apabila anda tidak menyetujui, silahkan... Itu hak anda. Saya merasa sudah cukup memberi penjelasan, karena tidak akan habis apabila di perdebatkan. Apalagi tujuan penggalangan dana untuk berbagi kasih , tidak sesuai apabila kita disini ribut dan berdebat. Saya mengalah saja...

Terima kasih atas pendapat2x anda yang berbeda...

_/\_

25
Saya memahami bahwa masing2x punya pendapat, namun sebaiknya tidak menggunakan "kacamata kuda" dalam memandang penggalangan dana tsb.

Selama ini vihara sudah banyak melakukan bakti sosial untuk wilayah makassar dan sekitarnya, bukan berarti apabila melakukan bakti sosial di luar dari indonesia maka di lingkungan sekitar tidak di pedulikan.

Apakah penggalangan dana untuk kamboja di lakukan secara rutin ?! Khan tidak, ini pun kesempatan yang jarang ada.

Sebagai contoh : Kenapa yayasan tzu chi sampai harus membuka cabang yayasan sosial di luar negeri?! Khan lebih baik di fokuskan di taiwan saja ?!... Sampai2x bantuan beras dari taiwan di kirim ke indonesia. Khan sebaiknya buat rakyat taiwan yang membutuhkan saja?!...

Inilah bentuk cinta kasih universal dari yayasan tzu chi, bukti kasih dari master chen yen dan insan2x tzu chi yang tulus dan mulia.

Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf apabila ada kata2x kurang berkenaan...

Semoga semua mahkluk Berbahagia.


26
Kemiskinan Membuat Banyak Rakyat Kamboja Kelaparan

Sekarang kita menuju Kamboja.

Saat ini, kondisi negara miskin itu makin terpuruk karena gempuran bertubi-tubi; krisis keuangan dunia, pertambahan penduduk dan berkurangnya lahan pertanian. 

Kelompok pembangunan internasioanl dan LSM, baru-baru ini, menyatakan keprihatinannya setelah beberapa survei menunjukkan sekitar 30 persen penduduk negeri itu hidup dengan kurang dari lima ribu perhari.

Repoter kami, Khortieth Him, mengunjungi provinsi, di mana penduduknya tambah putus asa dengan kondisis saat ini.

Sementara di ibu kota Phnom Penh, ia menemukan banyak orang yang bermigrasi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, kerap tidak lebih baik kondisinya di ibukota.

Saat ini pukul tiga sore di desa  Trapaing Kak.

Rumah-rumah reot dikelilingi persawahan yang terlihat sangat menyedihkan. Di sini, tanahnya sangat berpasir sehingga tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik.

Di dalam sebuah pondok beratap ilalang, Sum Lai bercerita soal suaminya, Mean Kong Kea, yang baru-baru ini meninggal karena kelaparan.

“Saat ia masih hidup, kami tak pernah punya makanan yang cukup. Karena kami tak punya uang untuk membeli makanan. Kadang kami hanya makan garam dicampur lada.”

Lai punya empat orang anak dan sebidang kecil tanah.

Di musim panen, beras yang dihasilkan tanah itu hanya cukup untuk membayar utang keluarga tersebut. Setelah musim panen usai, mereka bekerja sebagai buruh.

Anak Lai yang berusia 18 tahun, Horm Kien, bercerita kemiskinan telah memaksa ia dan adiknya berhenti sekolah.

“Kami tidak punya ladang untuk menanam padi atau tanaman lain, juga kami tidak punya ternak. Hidup sangat sulit karena kami serba kekurangan. Kami harus meminjam beras untuk makan. Di akhir bulan kami harus membayar utang yang lama dan berhutang lagi.”

Adiknya Horm Los.

“Setiap tahun, para tetangga membantu kami dengan memberi beras 3-4 kali. Ketika ayah meninggal saya bahkan tidak tahu. Saat itu, saya bekerja di pabrik di Phnom Penh. Karena belum menerima upah saya pulang dengan tangan hampa. Bahkan uang untuk penguburan ayah, saya tak punya.” 

Dr. Nhean Sarin bekerja untuk kelompok pembela HAM lokal, Lichado. Menurutnya banyak orang yang tidak mampu menambah makanannya dengan sayuran, daging, garam dan gula.

“Ketika mereka tidak punya cukup makanan, mereka kekurangan protein dan vitamin. Mereka bisa menderita vertigo dan lemah, bahkan bisa meninggal.”

Para pejabat dan penduduk desa Po Angkrang mengatakan dari waktu ke waktu tanah yang subur hanyut dan yang tersisa hanya tanah berpasir. Sementara penduduk desa makin bertambah.

Pov Chin, wakil anggota dewan Po Angkrang mengatakan satu dari 300 keluarga di 19 desa, hidup di bawah garis kemiskinan.

Menurutnya ia telah melaporkan hal ini ke Palang Merah Kamboja dan Departemen Penanganan Bencana tapi belum ada tanggapan.

“Belum lama diadakan pertemuan di wilayah ini untuk membuat daftar orang-orang yang membutuhkan beras. Ini dilalukan sebulan yang lalu tapi kami belum punya apa-apa untuk membantu yang miskin.”

Jumlah penduduk miskin juga meningkat di ibukota Phnom Penh. 

Sok Chenda, 40 tahun, yang baru saja pindah dari Provinsi Kandal berharap dapat pekerjaan yang lebih baik. Namun, sejauh ini usahanya belum begitu berhasil. Ia bercerita dirinya dan anak-anak kadang tak punya makanan.

“Sangat sulit untuk hidup. Saya punya lima anak dan tak tahu bagaimana harus memberi makan mereka. Ketika saya tinggal di desa hidup saya susah dan di sini pun juga susah.”

Seng Theary adalah direktur eksekutif Center for Social Development. Menurutnya banyak orang pindah ke kota besar kecewa karena hidup di sana sama sulitnya dengan hidup di desa. Bahkan tak jarang lebih sulit lagi.

“Kami lihat jumlah penduduk desa yang mecari kehidupan yang lebih baik di Phnom Penh meningkat. Kami tahu, di desa ada masalah penyerobotan tanah sehinga mereka terpaksa mengungsi dan  tak punya cukup makanan. Saat ini, sebagian besar rakyat Kamboja tak punya tanah. Biaya hidup di Phnom Penh juga sangat mahal; makanan, bahan bakar dan sewa rumah lebih mahal. Maka jika warga miskin miskin datang ke ibukota mereka tak kan bisa bertahan.”

Organisasi donor seperti Bank Pembangunan Asia, ADB, baru-baru ini menyatakan keprihatinan soal meningkatnya kemiskinan di Kamboja, terutama selama krisis ekonomi dunia saat ini.

Kemiskinan ini ada kaitannya dengan meningkatnya pengangguran, berkurangnya lahan pertanian dan perkembangan penduduk.

Dan ada kekhawatiran akibat banyaknya orang yang meminjam uang untuk bertahan hidup, hanya akan memperburuk lingkaran kemiskinan.

Kang Chandararoth adalah analis ekonomi independen di Kamboja. 

“Sebenarnya dampaknya akan lebih parah karena pinjaman masyarakat. Bantuan dari pemerintah habis hanya untuk membayar utang mereka kepada bank dan lembaga keuangan lokal.”

Pemerintah sejauh ini gagal untuk mengatasi krisis ini.

Peou Samy, Sekretaris Jendral Komite Nasional untuk Penanganan Bencana mengatakan wilayah regional bukan tanggung jawabnya.

“Saya tidak bisa mengawasi kasus seperti itu karena komite provinsi lah yang bertanggung jawab. Kami punya komite daerah terpencil, wilayah dan provinsi untuk menanggulangi masalah ini. Dan ketika mereka menyelesaikan masalah pasti akan dilaporkan pada kami. Namun kami belum menerima laporannya.”

Sementara yang lain tidak mengakui adanya kasus kelaparan.

Kang Hean adalah Gubernur Provinsi Kampong Speu tempat Mean Kong Kea yang meninggal, tinggal.

“Ini hal yang biasa ada pria meninggal karena penyakit bukan karena kelaparan. Kalau ada kasus seperti ini, saya akan menyelesaikannya.”

Seng Theary, direktur eksekutif Center for Social Development tidak yakin dengan retorika ini

“Pemerintah hanya bisa berbicara tapi kurang melakukan langkah konkrit. Sehingga apa yang kita dengar dan lihat hanya omong kosong. Kita belum melihat kebijakan berdasarkan kepentingan masyarakat, yang bisa dipraktekkan dalam jangka panjang. Kita harus bertindak atau semua hanya akan jadi omong kosong saja.”

Dalam laporan Bank Dunia baru-baru ini disebutkan 30 persen rakyat kamboja hidup di bawah garis kemiskinan. Ini artinya ada empat juta orang Kamboja yang terpaksa hidup dengan lima ribu rupiah perhari.

Dan beberapa mungkin tidak akan bisa bertahan

27

Hmm.. Forum ini forum bebas atau forum yang diskriminasi ?!

Ok, melihat kondisi saat ini sepertinya forum dhammacitta bukan lagi tempat yang tepat untuk berbagi informasi.

Terima kasih atas perhatiannya selama ini...

_/\_

*NB : Mengenai penggalangan dana, harap di sadari bahwa yang di kamboja, di indonesia dan dimana pun mereka juga manusia.

Semoga semua mahkluk Berbahagia khan ?!

Sadhu3x..

Anumodana kepada yang berpartisipasi dan trims atas pendapat2x anda.

28
Hmm... No comment ! Yang mau berdana, silahkan... Anumodana! _/\_

29
Game / Re: Maen games tebak kata yyokkkkkk
« on: 17 December 2010, 11:37:35 AM »
Kelamaan, wa sampai lupa jawabannya apa =)) :hammer:

30
Namo Buddhaya,

Menyongsong tibanya Tahun baru Imlek 2562/2011, Vihara Girinaga Makassar akan mengadakan Bakti Sosial ke Negeri Kamboja, Salah satu Negara Buddhis, di mana masih banyak penduduknya yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka adalah saudara- saudara kita, sesama siswa Sang Buddha yang membutuhkan perhatian, belas kasih dan uluran tangan kita. Senyum keharuan mereka yang menerima bantuan ini, akan menjadi kebahagiaan tiada terikira bagi kita, yang telah dengan penuh kerelaan dan keikhlasan membantu meringankan penderitaaan serta membagikan kebahagiaan buat mereka. Dana ini akan di serahkan pada bulan Maret 2011 bersama- sama dengan Y.M Mahasangharaja Bour Kry Kepada Rakyat Kamboja.

Melalui Kesempatan ini, kami mengajak rekan-rekan seDhamma untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang mulia ini dalam bentuk dana beras atau sarung.

Ajaklah keluarga, sanak saudara dan orang-orang terkasih Anda untuk tidak melewatkan kesempatan menabur benih-benih kebajikan nan tiada tara ini.

- Formulir Bakti Sosial -

Nama Donatur :

Alamat/Telp :

Dana Berupa : ( Silahkan di pilih )

# BERAS [ ] Rp. 5.000,- /KG               

BERAS [ ] Rp. 5.000.000,- / TON ( 1.000 KG )

# SARUNG [ ] Rp. 15.000,- / Lembar

SARUNG [ ] Rp.180.000,- / Lusin ( 12 Lembar )

Semoga dana ini membawa kebahagiaan bagi saya sekeluarga dan semua mahkluk

Bagi donatur yang berniat menyalurkan dana dapat melalui :

= Vihara Girinaga =
Jalan Gunung Salahutu II no 11
Telp. ( 0411 ) 313692, 320254
Makassar - Sulawesi Selatan

atau

Dapat di salurkan melalui :

Bank Mandiri KCP Makassar
No rekening : 152 - 00 - 8999988 - 8
Atas Nama : Yayasan Vihara GIRINAGA.

Harap mengkonfirmasi nama donatur dan jumlah dana Bakti Sosial melalui ketua pengurus vihara Girinaga :

Roy Ruslim  --- No Hp :  08124252224

Anumodana!

Pages: 1 [2] 3 4 5 6 7 8 9 ... 480
anything