Sorry, saya tambahkan sedikit lagi, beberapa tahun lalu saya kenal seorang Bhante Indonesia yagn di Thailand, Beliau pernah berkata bahwa "kelemahan" agama Buddha adalah kita tidak mempunyai "kiblat" yang jelas dalam dunia Buddhisme.
Kita mengetahui bahwa umat agama lain tuh jelas2 ada kiblat yang jelas baik di Vatikan maupun Mekkah, tetapi dimana pusat informasi agama Buddha?
Ketika timbul suatu masalah yang harus diselesaikan secara agamawi, Umat Buddha tidak mampu mempunyai suatu jawaban yang jelas, dan tegas.
Yang ada tuh, saling menafsirkan satu sama lainnya, kemudian berkembang menjadi kebingungan tersendiri dan jawaban yang mengambang.
Ketika suatu agama kemudian coba dipelintirkan menjadi jalan hidup, maka dalam suatu "agama" tersebut akan menimbulkan kerancuan untuk definisi-definisi dalam kehidupan.
Saya pernah bertemu sosok pelanggan saya dari negara lain, dia kemudian menanyakan pertanyaan yang sangat sederhana dan klise, yakni siapa pencipta kehidupan ini? saya tidak bisa menjawabnya, jujur saja saya merasa well inilah pertanyaan paling mendasar dari suatu agama, dan bagaimana saya harus menjawabnya karena saya sendiri saja belum menemukan jawaban tersebut.
Hal tersebut kemudian mendasari saya untuk selalu "curiga" terhadap Dhamma.
Thanks.