Mohon kepada rekan2 sekalian, thread ini didedikasikan untuk bhikkhu bergitar, untuk bhikkhu merokok silahkan buka topik baru atau lanjutkan topik lama
Porn: hehehehe belom tau yah di Thailand, myanmar, dan Birma. bhantenya ada atau luangponya ngerokok yah ?
KoE: tau sekali, dan sayangnya dalam vinaya memang tidak ada larangan merokok.
Roo: Bhante ngerokok ? Baru denger gw... Yang kek gt uda pasti ga bener lah, mana ada bhikku terkenal yang ngerokok. Yang ngerokok cuma bhikku" ga niat doang wkwkwk...
KoE: kalau gak salah Ajahn Lee dalam biografinya tertulis bahwa beliau merokok
Haa: bukan ajan lee tp ajan mun
Roo: hah, arahat ngerokok ? Bukankah ngerokok bikin ketagihan ? dan itu merupakan kemelekatan...
Haa: ada dalam biografi ajan mun yg ditulis oleh maha boowa
KoE: apakah ada Arahat yg melekat?
Roo: Oleh karena itu, orang yang merokok pasti akan ketagihan ? Apa dia hanya merokok sekali2 ? atau mau bilang dia merokok terus tapi tidak melekat ?
KoE: dalam buku tidak dituliskan frekuensi merokoknya Bro, menurut anda apakah makan juga melekat?
Roo: Makan adalah kebutuhan untuk mempertahankan hidup... Merokok itu untuk mempertahankan hidup ?
KoE: bagi seorang yg tubuhnya sudah beradaptasi dengan nikotin, rokok juga adalah kebutuhan untuk mempertahankan hidup. tapi topik merokok ini sudah pernah dibahas, atau anda silahkan buka topik baru jika ingin mendiskusikan hal ini, agar tidak OOT
Roo: Ok, sorry jd OOT ;D ...
Morf: [pict 1, 2 & 3]
setahu saya, di thai, ada 2 aliran theravada, dhammayutta nikaya dan mahanikaya. salah satunya boleh ngerokok. cmiiw.
"A cross-sectional study was conducted from June to December, 2003 among Thai Buddhist monks in 4 provinces of the central region (Nonthaburi, Pathum Thani, Saraburi and Chai Nat) and in 4 provinces of the eastern region (Chachoengsao, Rayong, Trat, and Sa Kaeo) of Thailand. Data were collected using face to face interviews, questionnaires, and physical examination reports (weight, height, heart rate, blood pressure, etc) as the research tools. This study focused on sociodemographics, history of illness, and smoking behavior. The proportion of the cigarette smoking was 47.6% of the total of 920 Buddhist monks. The age group 20-34 years, Maha Nikaya section and Public temple were the majority of the study subjects."
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15916063
Alim: Achan Mun juga merokok !
Sunk: hush, yang benar ajahn chah juga merokok.
Roo: Ajahn Chah ngerokok juga ? Masa sih ???
And: Btw, sedikit komentar , wkt itu guru saya cerita, bahwa di thai gak semua yg bejubvah itu bikhu, karena kebanyakan tuh, cuma para umat biasa yg lg jalanin latihan, jd mereka it's ok. merokok... Hal ini tak acap kali jauhnya dengan para pelacur.. malam2 melacur.. pagi2 berdana makanan.
Drako: [pict 4]
roo: Wew wew wew Ajahn Chah :o :o :o
KoE: Mohon kepada rekan2 sekalian, thread ini didedikasikan untuk bhikkhu bergitar, untuk bhikkhu merokok silahkan buka topik baru atau lanjutkan topik lama
sejenis bakat yg terlambat kah?Biar adil. Kalo ngga, ntar katanya cuman mojokin sekte tertentu..
mohon tidak meng :outoftopic:
sejenis bakat yg terlambat kah?
So,yang salah mindset orang yg anti rokok atau..?
Orang merokok dengan orang yang ngemil permen atau minum kopi sebenarnya kurang lebih serupa. Namun rokok dipandang lebih jelek, sebab lebih banyak hal negatif yang bisa didapatkan oleh seorang perokok daripada hal positifnya. Memang agak "janggal" bila ada bhikkhu yang sering bersantai sambil mengisap rokok. Terkesan seolah sedang menikmati kesenangan indria.
berhenti atau tidak ! yang pasti beliau semasa jadi Bhikkhu pasti merokok.
dan di vinaya sepertinya tidak melarang merokok.
saya setuju dengan Bro Upasaka !
selama ini memang banyak persepsi2 tidak bagus terhadap rokok sehingga timbullah image negatif/antipati terhadap para perokok (baik orang biasa apalagi para panutan/tokoh manusia)
berhenti atau tidak ! yang pasti beliau semasa jadi Bhikkhu pasti tidak merokok.
dan di vinaya sepertinya melarang merokok.
saya tidak setuju dengan Bro Upasaka !
selama ini memang tidak banyak persepsi2 tidak bagus terhadap rokok sehingga timbullah image negatif/antipati terhadap para perokok (baik orang biasa apalagi para panutan/tokoh manusia)
_/\_
sepertinya harus di bikin daftar mana yang boleh dan tidak nih, dan perbedaan2 kemelekatan dan hal2 yang penting.Kurasa tidak perlu, malah merepotkan dan memberi dampak yg besar. Contohnya ketetapan2 dari MU*
1. makan
2. mandi (pakai sabun wangi atau tidak)
3. memakai pakaian yang bagaimana
4. dll kebutuhan pokok
kebutuhan yang tidak penting :
1. hp
2. kendaraan mewah atau tudak
3. perhiasan
4. merokok
5. minum apa yang boleh dan tidak
6. SEX?
7. menonton/pertunjukan
8. main musik
9. dll
berarti setidaknya seseorang ketika menjadi bhikkhu dia setidaknya mengetahui mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, masa umat lebih mengetahui mana yang boleh dan tidak daripada bhikkhu itu sendiri.sepertinya harus di bikin daftar mana yang boleh dan tidak nih, dan perbedaan2 kemelekatan dan hal2 yang penting.Kurasa tidak perlu, malah merepotkan dan memberi dampak yg besar. Contohnya ketetapan2 dari MU*
1. makan
2. mandi (pakai sabun wangi atau tidak)
3. memakai pakaian yang bagaimana
4. dll kebutuhan pokok
kebutuhan yang tidak penting :
1. hp
2. kendaraan mewah atau tudak
3. perhiasan
4. merokok
5. minum apa yang boleh dan tidak
6. SEX?
7. menonton/pertunjukan
8. main musik
9. dll
pada jaman dahulu kala (ingat kata lampau waktu 50 thn lalu). justru kita ini yang tidak merokok adalah hal aneh karena merokok adalah bahasa pergaulan dunia pada waktu itu (tidak tahu etiket and bla bla bla).ya ya ya, seperrti living buddha LSY yang tidak menolak tradisi amerika, menari2 di pesta topeng, main pedang2an, kebayang semua bhikkhu di amerika seperti itu =))
seperti dikatakan rokok adalah lambang perdamaian bagi suku asli (orang indian) di usa.
jadi bila anda menolak lambang perdamaian apa jadi nya? logica nya/persepsi orang pada jaman dahulu seperti itu.
berhenti atau tidak ! yang pasti beliau semasa jadi Bhikkhu pasti tidak merokok.
dan di vinaya sepertinya melarang merokok.
saya tidak setuju dengan Bro Upasaka !
selama ini memang tidak banyak persepsi2 tidak bagus terhadap rokok sehingga timbullah image negatif/antipati terhadap para perokok (baik orang biasa apalagi para panutan/tokoh manusia)
_/\_
^Terutama pada masa yang lalu, dan hingga masa sekarang pada masyarakat tertentu, merokok memang dipandang sebagai sebuah kewajaran bukan sebuah ketidaksopanan atau pelanggaran moralitas dalam masyarakat, apalagi memang tidak termuat sebagai hal yang dilarang dalam Vinaya.
Merokok memang menyebabkan ketagihan jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama...
Merokok itu kebiasaan yang wajar ? :o
berarti setidaknya seseorang ketika menjadi bhikkhu dia setidaknya mengetahui mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, masa umat lebih mengetahui mana yang boleh dan tidak daripada bhikkhu itu sendiri.sepertinya harus di bikin daftar mana yang boleh dan tidak nih, dan perbedaan2 kemelekatan dan hal2 yang penting.Kurasa tidak perlu, malah merepotkan dan memberi dampak yg besar. Contohnya ketetapan2 dari MU*
1. makan
2. mandi (pakai sabun wangi atau tidak)
3. memakai pakaian yang bagaimana
4. dll kebutuhan pokok
kebutuhan yang tidak penting :
1. hp
2. kendaraan mewah atau tudak
3. perhiasan
4. merokok
5. minum apa yang boleh dan tidak
6. SEX?
7. menonton/pertunjukan
8. main musik
9. dll
Melakukan perbuatan yg tidak bermanfaat (memasukkan racun ke dalam diri sendiri) Bukannya akusala karma? Lagi pula merokok tidak menunjukkan perjuangan yg sungguh" untuk mencapai kesucian.berarti setidaknya seseorang ketika menjadi bhikkhu dia setidaknya mengetahui mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, masa umat lebih mengetahui mana yang boleh dan tidak daripada bhikkhu itu sendiri.sepertinya harus di bikin daftar mana yang boleh dan tidak nih, dan perbedaan2 kemelekatan dan hal2 yang penting.Kurasa tidak perlu, malah merepotkan dan memberi dampak yg besar. Contohnya ketetapan2 dari MU*
1. makan
2. mandi (pakai sabun wangi atau tidak)
3. memakai pakaian yang bagaimana
4. dll kebutuhan pokok
kebutuhan yang tidak penting :
1. hp
2. kendaraan mewah atau tudak
3. perhiasan
4. merokok
5. minum apa yang boleh dan tidak
6. SEX?
7. menonton/pertunjukan
8. main musik
9. dll
betul, sama seperti seeorang pecandu narkoba, ketika dia masuk rehab, setidaknya ada aturan khan, masa dia bisa seenaknya menikmati narkoba di rehabnya ;DMelakukan perbuatan yg tidak bermanfaat (memasukkan racun ke dalam diri sendiri) Bukannya akusala karma? Lagi pula merokok tidak menunjukkan perjuangan yg sungguh" untuk mencapai kesucian.berarti setidaknya seseorang ketika menjadi bhikkhu dia setidaknya mengetahui mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, masa umat lebih mengetahui mana yang boleh dan tidak daripada bhikkhu itu sendiri.sepertinya harus di bikin daftar mana yang boleh dan tidak nih, dan perbedaan2 kemelekatan dan hal2 yang penting.Kurasa tidak perlu, malah merepotkan dan memberi dampak yg besar. Contohnya ketetapan2 dari MU*
1. makan
2. mandi (pakai sabun wangi atau tidak)
3. memakai pakaian yang bagaimana
4. dll kebutuhan pokok
kebutuhan yang tidak penting :
1. hp
2. kendaraan mewah atau tudak
3. perhiasan
4. merokok
5. minum apa yang boleh dan tidak
6. SEX?
7. menonton/pertunjukan
8. main musik
9. dll
kata kuncinya ketagihan atau lemahnya kesadaran?kurasa kedua-duanya
“Sementara beberapa pertapa dan brahmana hidup dari makanan yang disediakan oleh umat yang berbakti, namun mereka masih tetap malakukan permainan-permainan atau rekreasi sebagai berikut: permainan dengan papan yang berpetak-petak delapan atau sepuluh baris, permainan dengan melangkah pada diagram yang digariskan di tanah dengan cara hanya melangkah sekali; permainan dengan cara memindahkan benda atau orang dari satu tempat ke tempat yang lain dengan tanpa melepaskan benda atau orang tersebut; main dadu, kayu pendek dipukul dengan kayu panjang, mencelupkan tangan ke dalam air berwarna dan menempelkan telapak tangan ke dinding, main bola, meniup pipa yang dibuat dari daun, menggali dengan alat mainan, bersalto, main kincir angin yang dibuat dari daun palem, main kereta-keretaan atau panah-panahan, menebak tulisan di udara atau di punggung seseorang, menebak pikiran orang lain, atau bertingkah laku seperti orang cacad. Tetapi Samana Gotama tidak pernah melakukan permainan-permainan tersebut“.
kurasa kedua-duanyasecara kesehatan, rokok, kopi justru meningkatkan kesadaran lho..
yah rokok seharusnya di hindari..ngemil pun begitu, ngopi juga tampaknya demikian.itu hanya menghabiskan waktu..
yg di bold... kurasa termasuk dlm kategori merokok..sebaiknya para Bhikkhu meniru tingkah laku sang Buddha
secara kesehatan, rokok, kopi justru meningkatkan kesadaran lho..
secara kesehatan, rokok, kopi justru meningkatkan kesadaran lho..
kurasa kedua-duanyaKalau dari pali nya sih tentang lemahnya kesadaran, nda ada singgung soal ketagihan, itu terjadi pergeseran makna saja dalam penerjemahan, maksud baiknya utk mudah dimengerti kali yah.
yg di bold... kurasa termasuk dlm kategori merokok..sebaiknya para Bhikkhu meniru tingkah laku sang Buddha
sebaiknya para Bhikkhu meniru tingkah laku sang Buddha
klo catur? meningkatkan kesadaran n konsentrasi gak?kalau soal sila ke 3 kan tentang yg melemahkan kesadaran. Kalau lawannya (meningkatkan konsentrasi) bukan berarti langsung jadi boleh juga, bukan hanya hitam dan putih saja.
menurut ku... bukan berarti bisa meningkatkan konsentrasi...maka sesuatu itu boleh dilakukan
rokok di katakan bisa meningkatkan konsentrasi, catur juga bisa, dan banyak permainan lain..bahkan DOTA pun bisa..tp konsetrasinya kemana...aku ga tau
di aliran lain..sex pun bisa meningkatkan konsentrasi
so..kesimpulannya?
Pernah liat tingkah laku Sang Buddha langsung?ga tau... pastinya di kehidupan skrg gak, hanya dpt di ketahui dari tulisan2..., klo bisa pertanyaannya berbobot dikit plz
kalau soal sila ke 3 kan tentang yg melemahkan kesadaran. Kalau lawannya (meningkatkan konsentrasi) bukan berarti langsung jadi boleh juga, bukan hanya hitam dan putih saja.sila ke 5 kali :P , ya itu dia... so gemana? apa kesimpulannya? soalnya di atas2 cenderung menganggap rokok tak apa2..krn meningkatkan kesadaran...
buda selalu mengatakan ada hal2 yang bermanfaat dan tidak, ada hal yang membuat melekat dan tidak, rokok itu termasuk yang mana?
bener...
selain tidak baik bagi kesehatan org lain
juga tidak baik krn dpt menimbulkan salah presepsi... walaupun dia ngisap rokok tampa melekat or apa pun itu...
ga tau... pastinya di kehidupan skrg gak, hanya dpt di ketahui dari tulisan2..., klo bisa pertanyaannya berbobot dikit plz
Mau berapa kilo or ton bobotnya ckckckc......persepsi brobukan begitu... itu pertanyaan yg bermutu, dah pasti jawabnya engak
dalam hal perilaku bhikkhu, sebaiknya menggunakan vinaya sebagai acuan, jangan menggunakan persepsi pribadi.
melihat perilaku bhikkhu yg tidak mau mengambil makanan di meja makan jika belum diserahkan dan diterima oleh tangannya. bagi umum juga menimbulkan persepsi "aneh" tapi itu adalah vinaya.
bukan begitu... itu pertanyaan yg bermutu, dah pasti jawabnya engak
kmu tau, aku juga tau, yg lai juga tau... so inti pertanyaan itu apa?
bukan berarti aku tidak melihat...berarti itu salah...
makanya aku anggap ga bermutu or ga berbobot...
suatu saat jika ada org bilang sang buddha jaman dulu tuh maen dota, internetan...trus yg lain bilang gak ada...trus dia jawab..emang kalian pernah lihat?? so intinya ga bermutu
terkecuali bro bond pernah melihat sendiri tingkah laku Buddha, dan mau memberi tahu yg sebenarnya... silakan
i know...
tp bukannya krn tidak tertera di vinaya..artinya boleh...
di jaman skrg rokok secara umum di anggap merugikan..dan tidak baik pandangannya dlm masyarakat
apa sulitnya tidak merokok??
uang dari umat dipakai buat beli rokok...hmm??
demikian pula dengan cara yg sama, tidak tertera dalam vinaya juga bukan berarti tidak boleh. merokok dianggap merugikan adalah persepsi pribadi, negara dan pekerja pabrik rokok tidak beranggapan serupa, bukan? ;Dhmm...vinaya ga bilang merokok, krn mungkin gak ada rokok jaman itu..tp rokok mengandung nikotin..bisa ketagihan... (tambahan yg lain..rokk membahayakn kesehatan sendiri dan org lain... well klo mempuyai rasa cinta kasih seperti melindungi anaknya yg tunggal..kurasa si ibu gak memintanya merokok, apa lagi merokok demi anaknya yg dlm kandungan....kata pabrik rokok ...rokok bisa bla bla bla)
yg saya maksudkan adalah mari kita diskusikan hal ini menurut acuan2 resmi tanpa melibatkan persepsi2 pribadi yg pasti berbeda pada tiap2 orang.
fyi aku bilang "sebaiknya para Bhikkhu meniru tingkah laku sang Buddha"
hmm...vinaya ga bilang merokok, krn mungkin gak ada rokok jaman itu..tp rokok mengandung nikotin..bisa ketagihan... (tambahan yg lain..rokk membahayakn kesehatan sendiri dan org lain... well klo mempuyai rasa cinta kasih seperti melindungi anaknya yg tunggal..kurasa si ibu gak memintanya merokok, apa lagi merokok demi anaknya yg dlm kandungan....kata pabrik rokok ...rokok bisa bla bla bla)sebenarnya makanan pun berbahaya, kenapa makanan tidak dilarang? lebih banyak penyakit yg disebabkan oleh makanan daripada disebabkan oleh rokok.
negara kebanyakan tau rokok berbahaya..tp duitnya itu loh..cthnya ada saja area di larang rokok
pekerja rokok pun tau..kan biasa ada di bungkus rokok
aku harus acuan tipitaka..hmm.. kurasa... sila ke 5 cukup kena... (kesadaran or ketagihan ya?.. anggap aja ketagihan masuk)
walau minum2an keras sebaiknya dihindarkan.... supaya tidak membuat lemahnya kesadaran/keyagihan..bukan berarti minuman keras di bolehkan...selama tidak menggagu kesadaran atau tidak membuat ketagihan
begitu pula rokok
walau tidak menimbulkan ketagihan bagi si bhikhhu...sebaiknya dihindarkan , gemana?
Tetap saja tidak ada acuan seperti apa tingkah laku Sang Buddha kecuali mengalami sendiri dan melihat sendiri lalu apanya yang ditiru?he..he. Yang bisa dijadikan acuan adalah Dhamma dan Vinaya.hahaha.. gpp deh atur aja...
kalau tidak menimbulkan ketagihan dan tidak melemahkan kesadaran, sudah pasti tidak memenuhi persyaratan pelanggaran sila ke-5. rokok tidak disebutkan secara eksplisit, jadi masih bisa diperdebatkan, tetapi minuman keras tidak untuk diperdebatkan lagi karena tercantum secara eksplisit pada sila ke 5maksudnya dlm dosis sedikit (sedikit bagi yg minum) ga menimbulkan ketagihan or meyebabkan kesadaran....
hahaha.. gpp deh atur aja...
skrg aku bener2 berharap.. postingan bro bond..ini hanya murni buat cari2 kesalahan..or murni buat membela bhikkhu yg merokok..or yg laennya..tp bukan kehilangan keyakinan :P
bagi aku..di dlm sutta td adalah tingkah laku sang Buddha...
jd krn saddha aku bisa bilang tingkah laku yg buddha memiliki morallitas..bukan tidak memiliki moralitas... walaupun tampa melihat.. gpp seh di bilang keyakinan buta
so..aku berharap anda juga demikian.... bukannya ragu..krn anda tidak melihat tingkah laku buddha dgn mata kepala anda sendiri....
yah semoga aja benar2 murni cari kesalahan..or something like that
Nah menilai 1, menilai 2 :)) ya sudah kalau begitu terserah anda saja deh. Orang bertanya dan memberi pendapat malah diduga mencari kesalahan dan membela bhikkhu merokok, astaga ^-^soalnya itu dugaan terbaik.... :P
maksudnya dlm dosis sedikit (sedikit bagi yg minum) ga menimbulkan ketagihan or meyebabkan kesadaran....sayangnya dalam sila tidak menyebutkan soal dosis sedikit atau banyak, hanya menyebutkan minum. saya memahami meminum itu bahkan termasuk setetes.
rokok... hmm... klo mo diperdebatkan..berarti perdebatkan ttg ketagihannya yah?
ada referensi ttg rokok tdk menyebabkan ketagihan? (aku ga minta refensi nikotinnya loh....soalnya bahkan maen game..ga ga pake nikotin aja bisa ketagihan..apa lagi klo pake ya...)
sayangnya dalam sila tidak menyebutkan soal dosis sedikit atau banyak, hanya menyebutkan minum. saya memahami meminum itu bahkan termasuk setetes.aku juga.
aku juga.
ook deh.. krn rokok adalah menghirup maka bagi anda tidak melanggar sila ke 5 walau pun dia ketagihan..maka begitu pula nyabu...
pengunaan keyboad dan mause..buat bermain game seperti dota juga ga di atur... RPG... dah game semacam framvilee ...
soalnya itu dugaan terbaik.... :P
so aku tanya balik d, menurt bro bond, Buddha itu memiliki sila yg bagemana? taunya darimana? apakah bro bond lihat?
[at] the Ronald
Tambahan saja ada tingkah laku Buddha yang tidak boleh ditiru yakni mempertontonkan kesaktian didepan umum dan mengaku sebagai Sammasambuddha kecuali Sang Buddha sendiri dan tingkah laku Buddha hanya bisa ditiru sepenuhnya bila orang itu beraspirasi untuk mencapai Samma samBuddha dan mencapai Sammasambuddha. Secara ringkas ada vinaya yang mencantumkan hal-hal yang tidak boleh dilakukan para bhikkhu kecuali Sammasambuddha. Kalau ditiru semuanya nanti jadinya seperti Lu sheng yen.
Metta
Mudah-mudahan bro juga tidak menduga-duga dalam mengenal Dhamma ;D
Memiliki sila seperti yang terdapat dan dijabarkan di sutta dan vinaya yang ditetapkan di vinaya pitaka.
Tahunya dari tipitaka dan lihatnya di tipitaka.
memang banyak hal tidak diatur dalam sila, karena mustahil menetapkan aturan utk begitu banyak variasi perilaku. jadi selain sila kita punya tool lain dalam berperilaku, yaitu dengan berpedoman pada bermanfaat atau tidak bermanfaat menurut Dhamma dan Vinayamenurut anda merokok bermanfaat ..jelas bermafaat disini adalah untuk mencapai cita-cita luhur, dari pada duduk merokok..kurasa lebih bermanfaat bermeditasi
menurut anda merokok bermanfaat ..jelas bermafaat disini adalah untuk mencapai cita-cita luhur, dari pada duduk merokok..kurasa lebih bermanfaat bermeditasi
sebaiknya para Bhikkhu meniru tingkah laku sang Buddha
so aku tanya balik d, menurt bro bond, Buddha itu memiliki sila yg bagemana? taunya darimana? apakah bro bond lihat?
aku rasa minuman keras yang di konsumsi memang untuk melemahkan kesadaran adalah yang menjadi salah tapi bila itu merupakan campuran obat dan makanan yang tidak untuk di konsumsi bukan untuk melemahkan kesadaran ada bisa di gunakan. misalnya bila ada badai salju dan mengakibat kedinginan maka konsumsi minuman ini untuk menghangat kan badan masih boleh asal tidak di konsumsi berlebihan hingga hilang atau melemahkan kesadaran. tujuan penggunaan dari minuman keras atau berakohol ini dalam batas tertentu yang wajar hingga tidak melanggar sila. tentu saja bila ada cara lain tentu nya sebaiknya di gunakan hingga tidak perlu menggunakan minuman keras atau berakohol ini misal nya untuk menghangatkan badan bila kedinginan.
asal hangat saja karena memang itu tujuan utama nya bila kedinginan kan jadi tidak minum sampai memabuk kan ( kalau bisa tentu nya tidak menggunakan minuman keras ini atau beralkohol)
kalau ada bisa, ingat jaman dulu ada anjing (st bernad)di mana dileher mereka di gantungi/ dikalungi tempat minuman keras untuk menolong orang tersesat di kedinganan salju pegunungan.
sila yang di terjemahkan ke bahasa indonesia juga tidak menjelaskan bila orang makan minum misalnya ketagihan/mania coklat apakah termasuk dalam kategori tersebut atau tidak.
bila kita mengunakan sila dengan difinisi terjemahan sila yang lama "makan dan minuman yang menimbulkan ketagihan" maka kategori coklat termasuk bagi orang yang ketagihan atau mania terhadap coklat, karena ada orang yang mempunyai ketagihan akan makanan dan minuman tertentu selain minuman keras dan obat obatan.
memang dalam terjemahan definisi baru terjemahan nya menjadi" makan dan minuman yang mengakibatkan atau melemahkan kesadaran".
sangat menarik bukan melihat definisi terjemahan sila dari yang lama dan baru.
itu benar maka nya ada sila ke enam
vikala bojana vermani shikapadam samadiyami
jadi hendak lah lepas dari kemelekatan bahkan terhadap makan dan minuman.
wah saya tidak tahu pengalaman saya cuma minum bir bintang sekaleng dan bir hitam sekaleng dan tidak memabukan.
terus terang karena pengalaman saya cuma minum duakaleng tersebut saya tidak tahu bagaimana rasanya mabuk dan bagaimana pusing pusing sedikit akibat minuman tersebut.
wah saya tidak ada merasa tuh bisa ngobrol dan lain lain pulang ke rumah mengerjakan tugas rumah dan lain lain tidak ada kelainan cuma saya tidak suka rasa bir bintang saja karena pahit maka saya tidak pernah menyentuh nya lagi.
well waktu itu belum buddhis itu juga terpaksa minumnya juga karena ada teman memaksa minum kategori minuman menurut ku tuh yah (waktu itu)seperti air putih bersih atau setidak nya berasa manis kalau pahit silahkan keluar dari daftar minuman wa. teh yang terlalu pahit termasuk kategori ini.
menurut pendapatku,ketika seseorang menjadi seorang samana kita harus meninggalkan semua kebiasaan duniawi..dalam hal ini apakah merokok ini merupakan suatu kebutuhan ? apakah termasuk dalam 4 kebutuhan yang harus di sediakan umat awam terhadap bhikkhu ?
tentu tidak..Tidak ada manfaat yang bisa di dapatkan dari merokok,jadi saya pikir itu hanya untuk memenuhi hawa nafsu saja..
sedangkan menjadi bhikkhu adalah upaya untuk melatih diri untuk melepaskan semua hawa nafsu..
thank's
setahu ku pada masa ku waktu itu setelah peristiwa ini minum bir bintang sekaleng sila ke 5 masih berbunyi "berjanji untuk tidak makan dan minuman yang menimbulkan ketagihan". belum berdefinisi terjemahan yang baru seperti sekarang.
aku tidak ada merasa melanggar sila toh memang seperti itu pada zaman nya sila ke 5 mempunyai terjemahan seperti itu. dan tidak ada yang di langgar aku tidak mabuk mabukan ( wa belum pernah mabuk minum bir jadi tidak tahu bagaimana mabuk karena minuman keras)
Kalo sudah minum otomatis pst ad usaha, mgkn ga kalo faktor ke 3(usaha) tidak terpenuhi tp yg lain terpenuhi? ♥·♡ τнänκ чöü ♥·♡
[at] Ryuitu ada dalam scerita zen, dalam mahayana mungkin tidak melanggar, tapi dalam terawada sepertinya itu pelanggaran.
Kalo ga salah ingat di buku cacing 1 ad cerita Bhikkhu yg menggendong wanita menyebrang sungai, trus Bhikku yg lain bertanya knp digendong, trus Bikkhunya menjawab sy sudah melepas dr td tp km yg menggendong trus... Inti ceritanya hatilah yg lebih penting kira2 gt..
itu ada dalam scerita zen, dalam mahayana mungkin tidak melanggar, tapi dalam terawada sepertinya itu pelanggaran.
Kita aplikasikan lagi faktor-faktornya:
Ada objek (sadar itu wanita)
Ada kehendak
Ada usaha
Ada perbuatan
Jadi kasus Bhikshu tua tersebut tetap melakukan pelanggaran, karena seluruh faktor terpenuhi.
Mettacittena,
misalnya menyebrangkan arwah gitu ya bro?
kurasa kedua-duanyaAgak telat balasnya bro.. Tapi rasanya bukan merokok yg dibicarakan, karena konteks yg dibicarakan Sang Buddha di sini ya bentuk2 permainan, kecuali kalau rokok adalah permainan. Kan ada tuh permainan seperti meniup daun sehingga berbunyi, atau permainan2 dgn bentuk lain menggunakan daun yg ada pada zaman itu.
yah rokok seharusnya di hindari..ngemil pun begitu, ngopi juga tampaknya demikian.itu hanya menghabiskan waktu..Quote“Sementara beberapa pertapa dan brahmana hidup dari makanan yang disediakan oleh umat yang berbakti, namun mereka masih tetap malakukan permainan-permainan atau rekreasi sebagai berikut: permainan dengan papan yang berpetak-petak delapan atau sepuluh baris, permainan dengan melangkah pada diagram yang digariskan di tanah dengan cara hanya melangkah sekali; permainan dengan cara memindahkan benda atau orang dari satu tempat ke tempat yang lain dengan tanpa melepaskan benda atau orang tersebut; main dadu, kayu pendek dipukul dengan kayu panjang, mencelupkan tangan ke dalam air berwarna dan menempelkan telapak tangan ke dinding, main bola, meniup pipa yang dibuat dari daun, menggali dengan alat mainan, bersalto, main kincir angin yang dibuat dari daun palem, main kereta-keretaan atau panah-panahan, menebak tulisan di udara atau di punggung seseorang, menebak pikiran orang lain, atau bertingkah laku seperti orang cacad. Tetapi Samana Gotama tidak pernah melakukan permainan-permainan tersebut“.
yg di bold... kurasa termasuk dlm kategori merokok..sebaiknya para Bhikkhu meniru tingkah laku sang Buddha