Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Theravada => Topic started by: Kelana on 10 June 2008, 08:49:44 AM

Title: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Kelana on 10 June 2008, 08:49:44 AM
 _/\_ Well, seperti judul topik ini, Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya? Ada yang bisa menjelaskannya beserta contoh?
Saya merasa perlu mengangkat hal ini karena mungkin ada yang tidak tahu, ada yang ingin konfirmasi karena ragu-ragu (termasuk saya  ;D), dll. Silahkan, mangga dan monggo ;D _/\_
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 10 June 2008, 09:19:00 AM
Silakan, deh, teman-teman yang lain mulai dulu ... :)

Saya sedang sibuk, nih, maaf. ... :)
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 10 June 2008, 09:30:30 AM
Kelana,

Tulisan itu dari kitab apa yah?
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 10 June 2008, 11:22:16 AM
apa artinya itu sama dengan tidak melekat (jalan tengah)
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 10 June 2008, 11:40:09 AM
menurut saya, melihat apa adanya adalah melihat tanpa nafsu.
sering kali kita melihat apa yg kita inginkan saja. atau apabila tidak sesuai dg keinginan kita, timbullah penderitaan (dukkha).
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 10 June 2008, 11:55:20 AM
Melihat tanpa disertai Perasaan 'suka' atau 'tidak suka'.
Melihat apa adanya, sebagai bagian dari proses ketidakkekalan, dan tidak ada aku / milikku.

Contoh:
~ Melihat 'reply topik di forum ini' hanya murni sebagai reply/tanggapan dari peserta forum. Tidak melihat sebagai 'wah reply ini kasar, aku tidak suka reply begini' atau 'reply ini bagus sekali, reply ini berpihak padaku, aku senang dengan reply begini'

Kadangkala kita bisa bersikap Yathabhutam Nyanadassanam, tapi tidak konsisten, kemungkinan hanya muncul sekali-sekali. Jika melatih meditasi Vipassana, mungkin kita bisa lebih sering bersikap begini. Yg telah konsisten Yathabhutam Nyanadassanam adalah seorang Arahat.

CMIIW

::
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Kelana on 10 June 2008, 03:28:30 PM
Kelana,

Tulisan itu dari kitab apa yah?

Dari beberapa sutta di antaranya Dhammacakkappavattana Sutta dan juga saya tergelitik bertanya karena kata-kata ini belakangan sepertinya sering dikumandangkan oleh Pak Hudoyo (mungkin perasaan saya saja ;D )
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Kelana on 10 June 2008, 03:42:20 PM
Melihat tanpa disertai Perasaan 'suka' atau 'tidak suka'.
Melihat apa adanya, sebagai bagian dari proses ketidakkekalan, dan tidak ada aku / milikku.

Contoh:
~ Melihat 'reply topik di forum ini' hanya murni sebagai reply/tanggapan dari peserta forum. Tidak melihat sebagai 'wah reply ini kasar, aku tidak suka reply begini' atau 'reply ini bagus sekali, reply ini berpihak padaku, aku senang dengan reply begini'

Kadangkala kita bisa bersikap Yathabhutam Nyanadassanam, tapi tidak konsisten, kemungkinan hanya muncul sekali-sekali. Jika melatih meditasi Vipassana, mungkin kita bisa lebih sering bersikap begini. Yg telah konsisten Yathabhutam Nyanadassanam adalah seorang Arahat.

CMIIW

::

Rekan Willi, mungkin akan ada pertanyaan, apakah orang yang melihat tanpa disertai perasaan 'suka' atau 'tidak suka' ini akan bersikap diam saja kah jika terdapat orang yang terkena bencana? Pertanyaan ini sepertinya sama seperti yang diajukan rekan Ryu.

Tambahan pertanyaan lagi, apakah istilah "melihat apa adanya" sama dengan "melihat hakikat sesungguhnya"

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 10 June 2008, 03:51:54 PM
bersikap diam saja dalam konteks apa yah? gerakan tubuh?

apabila dalam konteks gerakan tubuh menurut saya tidak, tapi yg diam adalah bathin yg tenang (tanpa ada timbulnya nafsu baru). tubuh tetap dapat bergerak :)

IMHO, melihat orang menderita ataupun senang, bagi "yg melihat apa adanya" tidaklah berbeda...
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 10 June 2008, 04:10:56 PM
Rekan Willi, mungkin akan ada pertanyaan, apakah orang yang melihat tanpa disertai perasaan 'suka' atau 'tidak suka' ini akan bersikap diam saja kah jika terdapat orang yang terkena bencana? Pertanyaan ini sepertinya sama seperti yang diajukan rekan Ryu.

Topik ini amat dalam, aku berpendapat Yathabhutam Nyanadassanam bertingkat realisasinya pada tiap orang.

Apa yg bisa ku share sekarang adalah:
~ Melihat apa adanya adalah melihat tanpa disertai perasaan suka / tidak suka (tidak ada kepentingan ego terhadap vipaka yg berbuah).

Misalnya:
Melihat bencana alam, banyak korban.
Reaksi kita seyogyanya adalah tidak 'menyukai' ataupun 'membenci' bencana alam tsb.
Yang ada hanyalah kita melihat bencana alam itu sebagai proses wajar alam, sebab akibat.
Terhadap korban yg ada, akan timbul karuna citta (belas kasihan). Belas kasihan adalah 'tanpa ego', tidak ada kepentingan AKU disana. Belas kasihan adalah keinginan*) untuk menolong orang2 yg memerlukan pertolongan.

Quote
Tambahan pertanyaan lagi, apakah istilah "melihat apa adanya" sama dengan "melihat hakikat sesungguhnya"

Menurut saya 'melihat hakikat sesungguhnya' sebenarnya sama dengan 'melihat apa adanya'.

Yathabhutam Nyanadassanam menurut saya perealisasiannya adalah gradien (menembus sedikit demi sedikit semakin lama makin dalam). Dimulai dari yg paling kasar (seperti yg saya contohkan di atas) s/d padamnya AKU (A-ha!).

------

*) Keinginan disini adalah Chanda, harap dibedakan dengan Tanha (nafsu keinginan)


Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 10 June 2008, 04:22:09 PM
bersikap diam saja dalam konteks apa yah? gerakan tubuh?

apabila dalam konteks gerakan tubuh menurut saya tidak, tapi yg diam adalah bathin yg tenang (tanpa ada timbulnya nafsu baru). tubuh tetap dapat bergerak :)

IMHO, melihat orang menderita ataupun senang, bagi "yg melihat apa adanya" tidaklah berbeda...

Saya sependapat dgn keterangan Bro Tesla.

Yathabhutam Nyanadassanam: Tidak ada  lagi gejolak batin yg timbul dalam melihat suasana yg menggembirakan dan suasana yg menyedihkan. Semuanya dilihat sebagaimana adanya.

Contoh yg agak jelas adalah:
~ Tidak Girang melihat Obama menang.
~ Tidak Sedih melihat Hillary kalah.
Tidak ada AKU yg terlibat dalam gejolak itu... kita upekkha saja, nyante aja....

Bandingkan dengan orang amrik yg terlibat langsung:
~ Pendukung Obama sangat kegirangan
~ Pendukung Hillary sedih yg mendalam
Kedua gejolak batin diatas tidaklah memuaskan

Kita melihat kemenangan Obama sebagaimana adanya, sedangkan rakyat Amrik tidak berhasil melihat sebagaimana adanya, perasaan dan persepsi mereka terlibat penuh, hasilnya adalah gejolak batin.

::
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: morpheus on 10 June 2008, 04:26:52 PM
Dari beberapa sutta di antaranya Dhammacakkappavattana Sutta dan juga saya tergelitik bertanya karena kata-kata ini belakangan sepertinya sering dikumandangkan oleh Pak Hudoyo (mungkin perasaan saya saja ;D )
kata ini juga sering dipake ajahn brahm...

imo, simplenya sih artinya melihat segala sesuatu secara netral, tanpa 'aku', tanpa batas dualiasme...
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 10 June 2008, 04:30:46 PM
Quote
Contoh yg agak jelas adalah:
~ Tidak Girang melihat Obama menang.
~ Tidak Sedih melihat Hillary kalah.
Tidak ada AKU yg terlibat dalam gejolak itu... kita upekkha saja, nyante aja....

Bagaimana membedakannya dengan orang "acuh tak acuh"?
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 10 June 2008, 05:00:20 PM

Bagaimana membedakannya dengan orang "acuh tak acuh"?


Wah, karena udah detil begini, terpaksa deh pinjam jurus Abhidhamma  ;D

Pada Acuh Tak Acuh, ciri2nya adalah:
~ Masa Bodoh / Tidak Mau tau (Moha)
~ Tidak adanya perhatian (konsentrasi)
Jadi Acuh Tak Acuh termasuk BATIN TIDAK BERMANFAAT (akusala)
contoh: tidak mau tau bencana alam menimpa penduduk

Sedangkan Yathabhutam Nyanadassanam:
~ Semua faktor batin indah (Sobhana Citta) hadir, yakni: Konsentrasi, Saddha, Alobha, Adosa, dll
~ Bisa timbul Batin Karuna (belas kasihan) jika ada makhluk yg menderita
~ Bisa timbul Batin Mudita (Simpati) jika ada makhluk yg berbahagia
Karena uraian ini, maka Yathabhutam Nyanadassanam termasuk kelompok BATIN YG BERMANFAAT.
Contoh: Melihat sebagaimana adanya jika bencana datang dan timbul karuna terhadap korban.

Sebagaimana kita baca di Tipitaka, Sang Buddha yg telah merealisasi Yathabhutam Nyanadassanam, batin Beliau selalu dipenuhi Belas kasih dan Simpati terhadap semua makhluk.

CMIIW

::

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 10 June 2008, 05:13:56 PM
willibordus,

Quote
Sebagaimana kita baca di Tipitaka, Sang Buddha yg telah merealisasi Yathabhutam Nyanadassanam, batin Beliau selalu dipenuhi Belas kasih dan Simpati terhadap semua makhluk.
Ya, ini setuju. Menurut saya memang 'melihat apa adanya' tidak selalu harus diikuti dengan sikap 'upekha'.


Quote
Pada Acuh Tak Acuh, ciri2nya adalah:
~ Masa Bodoh / Tidak Mau tau (Moha)
~ Tidak adanya perhatian (konsentrasi)
Jadi Acuh Tak Acuh termasuk BATIN TIDAK BERMANFAAT (akusala)
Kalo ini ada sedikit ga setuju. Menurut saya, tergantung pada objek apa perasaan 'tidak mau tahu' itu muncul. Misalnya untuk hal2 tak berguna seperti gossip, tidak mau tau juga rasanya bukan tidak bermanfaat.
Kalo dalam Dvedavitaka Sutta, Buddha Gotama katakan ada Upekkha yang jika dikembangkan membawa manfaat, dan ada Upekkha yang jika dikembangkan tidak membawa manfaat.

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 10 June 2008, 05:30:34 PM
Contoh yg agak jelas adalah:
~ Tidak Girang melihat Obama menang.
~ Tidak Sedih melihat Hillary kalah.
Tidak ada AKU yg terlibat dalam gejolak itu... kita upekkha saja, nyante aja....

Bandingkan dengan orang amrik yg terlibat langsung:
~ Pendukung Obama sangat kegirangan
~ Pendukung Hillary sedih yg mendalam
Kedua gejolak batin diatas tidaklah memuaskan


nah salah satu petunjuk dari bro Willi nih...

nafsu ada karena ada ke-aku-an (ego). ketika ada pikiran "ini aku, ini milikku" disana ada nafsu utk memuaskan aku(ego). mis, aku ingin obama kalah. ketika terjadi aku senang, ketika tidak terjadi aku tidak senang/marah :P

Bagaimana membedakannya dengan orang "acuh tak acuh"?

menurut pendapat saya, dalam artian sebenarnya "tak acuh" itu bukanlah sesuatu yg buruk...
sorry... menurut saya, ketika kita mengatakan "si A acuh tak acuh", sebenarnya justru kita sedang berharap si A perduli, tetapi kenyataannya tidak demikian. akibatnya adalah penderitaan batin sendiri. sedang orang yg 'tak acuh' tadi tetap bahagia dg kondisinya.

tentu saja beda dg masa bodoh dalam akusala cetasika (OOT ah... kalau dibahas di sini) ;)
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 10 June 2008, 05:33:37 PM
Ya, ini setuju. Menurut saya memang 'melihat apa adanya' tidak selalu harus diikuti dengan sikap 'upekha'.
saya justru berpendapat sebaliknya, bahwa metta, karuna & mudita yg murni selalu dilandasi dg upekkha.
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 10 June 2008, 07:29:44 PM
Melihat apa adanya ketika pada saat persepsi murni atau Terhentinya pikiran dikatakan juga terhentinya "segala sesuatu"...
Seperti kata SB sendiri,"Pikiran adalah pelopor dr segalanya...."
Maka dr itu juga dapat disimpulkan bahwa pikiran yg menimbulkan "aku",perasaan,kehendak,keinginan,dll....
Maka ketika pikiran itu terhenti( hanya ada persepsi murni tanpa pikiran)maka itu dikatakan melihat segala sesuatu apa adanya...(Karena pada saat itu juga semuanya sudah "runtuh",jika sadar sepenuhnya maka itulah NIBBANA yakni Yang Mutlak,Yg Tidak tercipta dstnya...)
Disana tidak ada lagi pikiran(kebenaran dualitas)...Tidak ada lagi keraguan ketika berbicara,tidak ada lagi kata2 yang "salah"...Tidak ada lagi yg spekulasi dlm pikiran...Tidak ada lagi "rasa" didalamnya...Tidak ada lagi "keinginan" bahkan semuanya "kosong" tidak ada namanya pencapaian...Tidak ada namanya meditasi...Tidak ada namanya jhana..Tidak ada namanya sotapanna,dstnya...
Semuanya menjadi "kosong" karena dilihat apa adanya...
Pasti anda akan bertanya,"Jika pikiran terhenti lantas SB bagaimana  ngomong,berjalan,dll?"
Jawabanya karena disana ada "sesuatu yg lain,Tidak tercipta dan MUtlak"Bukan lagi pikiran tetapi Batin yg Sempurna...YG telah terbebas dr pencemaran "PIkiran"
1hal lagi yg perlu ditekankan,"Ingat 4hal yg SB katakan tidak usah dipikir2kan termaksuk "Hakikat Seorg Buddha"
Alasannya jelas,"Apakah anda yg belum mencapai kesempurnaan berani "menanyakan","berspekulasi","Berteori" tentang apa yg bahkan anda sendiri belum capai?
Bagaikan seorg yg menerka2 rasa sebuah apel yg tidak pernah dia coba...
Hanya bisa berspekulasi rasa apel,"Apel itu manis?","Apel itu asam?","Apel itu Asin?","Apel itu pahit?","Dari mana asal apel itu?","Bagaimana rasanya bisa Manis?","Bagaimana rasanya bisa Asam?dstnya...."
Jika benar2 "ingin" tau rasa "apel" maka "cicipilah" apel tsb...Bukan hanya dengan berspekulasi...
Ingat pikiran itu dualitas masih ada benar dan salah....Jadi jika anda hanya terus berspekulasi tentang rasa "apel" itu dan pada akhirnya anda hanya menuju "kehancuran","ketidaktahuan","kebodohan" yg mungkin bisa membuat anda "gila"(Coz tidak tahu jawabannya sih...Wong tiap org bilang beda...A bilang Manis...B bilang Asam...C bilang Asin...D bilang Pahit...Hayo??Masih mau berspekulasi terhadap hal yg hampir dikatakan "bodoh" itu???Mending langsung "cicipi" aja...Ehipassiko gitu lo....)
Maafkan pemula ini yang telah berbicara panjang lebar...It just my opinion...Semua kembali pada anda2 sendiri ^^
_/\_

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 10 June 2008, 08:43:31 PM
Wah, yang menulis ini Riky atau Hudoyo yah? ... Kok gak ada bedanya? ... :))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 10 June 2008, 10:11:33 PM
Wah, yang menulis ini Riky atau Hudoyo yah? ... Kok gak ada bedanya? ... :))

:)) udah tercemar oleh bapak nih :))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 10 June 2008, 10:13:41 PM
;D ampun pak, anakmu mirip bener
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Sumedho on 10 June 2008, 10:38:30 PM
cetakan mentok :))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Lex Chan on 11 June 2008, 01:02:48 AM
Kalau dilihat dari isinya, memang maknanya kurang lebih sama.. salut.. ^:)^
Tapi gaya penulisannya lho, masih terasa perbedaannya. ;D

Buat yang biasa memperhatikan, pasti tahu bedanya.
Tulisan Riky tidak pakai titik, koma, spasi, dan atur paragraf, tetapi langsung main terjang.. ^-^

Sayang, tidak bisa kasih GRP sekarang.. Perlu tunggu 30 hari dulu.. _/\_
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 11 June 2008, 05:13:10 AM
:)) udah tercemar oleh bapak nih :))
;D ampun pak, anakmu mirip bener
cetakan mentok :))

Ayah mana yang tidak akan bangga ... :))


Kalau dilihat dari isinya, memang maknanya kurang lebih sama.. salut.. ^:)^
Tapi gaya penulisannya lho, masih terasa perbedaannya. ;D

Betul ... bukan hanya gaya penulisan ... tapi isinya juga masih ada bedanya ... Saya melihat, dari segi pemahaman Riky sudah kuat sekali ... :)

Namun dari segi penembusan (insight, pencerahan) ... Riky masih harus lebih banyak bermeditasi ... :) 

Maklum deh, baru seminggu bermeditasi ... :))

Teman-teman di DC ini bisa mengkaji lebih dalam diskusi saya dengan Riky selanjutnya di thread lain di DC ini ... Di situ Anda akan melihat perbedaan antara pemahaman intelektual dan penembusan/pencerahan.

Salam,
hudoyo

PS: kalau sukar menemukan posting saya di thread lain, silakan klik nama saya ... akan tampil profil saya ... lalu klik "Show last posts from this person" ... akan tampil semua posting saya di semua thread diurut dari yang paling baru ... lalu klik thread pada posting yang dikehendaki ... akan tampil posting itu dalam thread yang diinginkan ... sehingga bisa dibaca konteksnya di mana posting itu ditulis.
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: markosprawira on 11 June 2008, 09:42:59 AM
Melihat apa adanya ketika pada saat persepsi murni atau Terhentinya pikiran dikatakan juga terhentinya "segala sesuatu"...
Seperti kata SB sendiri,"Pikiran adalah pelopor dr segalanya...."
Maka dr itu juga dapat disimpulkan bahwa pikiran yg menimbulkan "aku",perasaan,kehendak,keinginan,dll....
Maka ketika pikiran itu terhenti( hanya ada persepsi murni tanpa pikiran)maka itu dikatakan melihat segala sesuatu apa adanya...(Karena pada saat itu juga semuanya sudah "runtuh",jika sadar sepenuhnya maka itulah NIBBANA yakni Yang Mutlak,Yg Tidak tercipta dstnya...)
Disana tidak ada lagi pikiran(kebenaran dualitas)...Tidak ada lagi keraguan ketika berbicara,tidak ada lagi kata2 yang "salah"...Tidak ada lagi yg spekulasi dlm pikiran...Tidak ada lagi "rasa" didalamnya...Tidak ada lagi "keinginan" bahkan semuanya "kosong" tidak ada namanya pencapaian...Tidak ada namanya meditasi...Tidak ada namanya jhana..Tidak ada namanya sotapanna,dstnya...
Semuanya menjadi "kosong" karena dilihat apa adanya...

Ingat pikiran itu dualitas masih ada benar dan salah....

Salam,
Riky

Dear Riky

sekedar menambahkan saja
1. bahwa pikiran dalam pengertian kesadaran tidak hanya benar/kusala atau salah/akusala, namun juga ada yang disebut KIRIYA

Kiriya atau fungsional ini terdapat pada tahapan Arahat dimana pikiran hanya berada pada tataran fisik saat itu saja, misal berjalan, makan, dsb....... mirip seperti seharusnya saat kita sedang bervipassana

berbeda dengan pikiran pada kita yang masih awam, dimana pada berjalan pun muncul lobha (misal memilih jalan yang tidak tergenang air), atau makan yang juga lobha (misal ambil ayam yang paling besar)

2. Karena itulah, pada waktu seseorang sudah bisa melihat sebagaimana apa adanya, tidak berarti pikiran/kesadarannya terhenti. Namun pada waktu itu, sudah tidak ada lagi pikiran kusala atau akusala

semoga ini bisa dimengerti yah.......... perbedaan yang sedikit namun sebenarnya cukup fatal.......
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 11 June 2008, 10:23:20 AM
2. Karena itulah, pada waktu seseorang sudah bisa melihat sebagaimana apa adanya, tidak berarti pikiran/kesadarannya terhenti. Namun pada waktu itu, sudah tidak ada lagi pikiran kusala atau akusala
semoga ini bisa dimengerti yah.......... perbedaan yang sedikit namun sebenarnya cukup fatal.......

hehe ... mudah-mudahan penulis ini sudah melihat sendiri apa yang dikatakannya ... bukan cuma mengutip dari buku-buku Abhidhamma. ... :)

Pada batin arahat/buddha tidak ada lagi pikiran yang bersifat lokiya (duniawi) ... yang ada hanyalah pikiran lokuttara (mengatasi duniawi) ... yang dinyatakan oleh Sang Buddha sebagai 'tidak dilahirkan, tidak tercipta, tidak terbentuk, tidak terkondisi'. ...

Riky bicara tentang pikiran lokiya sepenuhnya ... ia tidak mau berteori tentang pikiran lokuttara ... yang hanya ada di buku-buku Abhidhamma ... tapi tidak dialaminya sendiri.

Mengamati pikiran lokiya inilah "tugas" seorang pemeditasi vipassana ... bukan berteori tentang pikiran lokuttara. ...

Salam,
hudoyo


Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: markosprawira on 11 June 2008, 11:06:15 AM
Kalo ini ada sedikit ga setuju. Menurut saya, tergantung pada objek apa perasaan 'tidak mau tahu' itu muncul. Misalnya untuk hal2 tak berguna seperti gossip, tidak mau tau juga rasanya bukan tidak bermanfaat.
Kalo dalam Dvedavitaka Sutta, Buddha Gotama katakan ada Upekkha yang jika dikembangkan membawa manfaat, dan ada Upekkha yang jika dikembangkan tidak membawa manfaat.

dear bro Kainyn,

mungkin disini keterbatasan dari bahasa Indonesia yah...... "tidak mau tahu" terhadap hal2 yang tidak bermanfaat sesungguhnya berbeda dengan "tidak mau tahu" pada diskusi awal

pada konteks "tidak mau tahu hal2 yang tidak bermanfaat", faktor yang muncul di batin adalah kusala cetasika seperti hiri, ottappa, panna

sedangkan pada "tidak mau tahu alias cuek" pada diskusi awal, faktor yang muncul adalah akusala cetasika seperti yang dijelaskan oleh bro Willi

sedangkan untuk Uppekkha, kita bisa lihat ada 10 jenis Upekkha Vedana Cetasika, sebagaimana dijelaskan di http://groups.yahoo.com/group/dhammastudygroup/message/3726 :

There are 10 kinds of upekkha (indifference), namely:

1. Chalagupekkha, the tatramajjhattata-cetasika which is indifferent to the 6 arammana of the arahanta, who has eradicated all kilesa.

2. Brahmaviharupekkha, the tatramajjhattata-cetasika which is indifferent to all entities.

3. Bojjhagupekkha, the tatramajjhattata-cetasika which is one of the components that make enlightenment possible.

4. Viriyupekkha, the viriya-cetasika which is right perseverance which is not too tense nor too lax in the development of bhavana.

5. Sankharupekkha, the panna-cetasika that is indifferent when the realization of the tilakkhana of the sankhara-dhamma.

6. Vedanupekkha, the vedana-cetasika that does not feel unhappy or happy.

7. Vipassanupekkha, the panna-cetasika that is neutral in the consideration of the arammana that arises from causes and conditions.

8. Tatramajjhattatupekkha, the tatramajjhattata-cetasika that is neutral, not biased or partial.

9. Jhanupekkha, the tatramajjhattata-cetasika in the jhana which attenuates the preoccupation by other dhamma which renders the peaceless steadfast. This intends especially the tatiyajjhana (from the perspective of the 4 rupa-jhana), which has abandoned piti.

10. Parisuddhupekkha, the tatramajjhattata-cetasika in the catutthajjhana (from the perspective of the 4 rupa-jhana), which is completely peaceful and cleansed from all adversaries, without any further function to abandon the elements of jhana.

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 11 June 2008, 11:21:03 AM
tesla,

Quote
saya justru berpendapat sebaliknya, bahwa metta, karuna & mudita yg murni selalu dilandasi dg upekkha.
Kalo bagi saya, bukan dilandasi atau tidak, tetapi memang hal yang berbeda. Metta, karuna & mudita yang murni tidak dilandasi dengan kemelekatan (menjadi melekat dengan kebahagiaan orang lain, atau menjadi menderita karena penderitaan orang lain, ataupun menjadi tidak suka dengan suatu keadaan), tetapi tetap berbeda dengan upekkha. Sekali lagi, itu hanya pendapat doang sih  :)
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: markosprawira on 11 June 2008, 11:24:29 AM
2. Karena itulah, pada waktu seseorang sudah bisa melihat sebagaimana apa adanya, tidak berarti pikiran/kesadarannya terhenti. Namun pada waktu itu, sudah tidak ada lagi pikiran kusala atau akusala
semoga ini bisa dimengerti yah.......... perbedaan yang sedikit namun sebenarnya cukup fatal.......

hehe ... mudah-mudahan penulis ini sudah melihat sendiri apa yang dikatakannya ... bukan cuma mengutip dari buku-buku Abhidhamma. ... :)

Pada batin arahat/buddha tidak ada lagi pikiran yang bersifat lokiya (duniawi) ... yang ada hanyalah pikiran lokuttara (mengatasi duniawi) ... yang dinyatakan oleh Sang Buddha sebagai 'tidak dilahirkan, tidak tercipta, tidak terbentuk, tidak terkondisi'. ...

Riky bicara tentang pikiran lokiya sepenuhnya ... ia tidak mau berteori tentang pikiran lokuttara ... yang hanya ada di buku-buku Abhidhamma ... tapi tidak dialaminya sendiri.

Mengamati pikiran lokiya inilah "tugas" seorang pemeditasi vipassana ... bukan berteori tentang pikiran lokuttara. ...

Salam,
hudoyo

dear pak hudoyo,

saya sih jujur aja bahwa itu semua masih dalam tataran teoritis...... disini saya hanya menjelaskan agar tidak terjadi salah persepsi di pembaca yang awam, bahwa setelah mencapai Arahat, lalu pikiran terhenti..... sudah jelas ini konsep yang sangat salah.

Jadi mohon untuk tidak dialihkan ke seolah saya sudah melihat sendiri apa yang dikatakannya

Pun saya tidak berteori mengenai pikiran lokutara. Apakah jika memberikan masukan kepada Riky mengenai adanya kesadaran lain selain kusala dan akusala, yang berupa KIRIYA, lalu itu dianggap berteori mengenai pikiran lokutara????

Saya rasa diskusi abhidhamma seperti cetasika, jenis kesadaran adalah sesuatu yang sangat umum dilakukan yah........
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 11 June 2008, 11:41:45 AM
Riky_dave,

Quote
Bagaikan seorg yg menerka2 rasa sebuah apel yg tidak pernah dia coba...
Hanya bisa berspekulasi rasa apel,"Apel itu manis?","Apel itu asam?","Apel itu Asin?","Apel itu pahit?","Dari mana asal apel itu?","Bagaimana rasanya bisa Manis?","Bagaimana rasanya bisa Asam?dstnya...."
Jika benar2 "ingin" tau rasa "apel" maka "cicipilah" apel tsb...Bukan hanya dengan berspekulasi...
Ingat pikiran itu dualitas masih ada benar dan salah....Jadi jika anda hanya terus berspekulasi tentang rasa "apel" itu dan pada akhirnya anda hanya menuju "kehancuran","ketidaktahuan","kebodohan" yg mungkin bisa membuat anda "gila"(Coz tidak tahu jawabannya sih...Wong tiap org bilang beda...A bilang Manis...B bilang Asam...C bilang Asin...D bilang Pahit...Hayo??Masih mau berspekulasi terhadap hal yg hampir dikatakan "bodoh" itu???Mending langsung "cicipi" aja...Ehipassiko gitu lo....)

Memang spekulasi yang terlalu jauh adalah tidak ada gunanya. Tetapi kadang sebelum kita mengalaminya, kita juga 'mengira-ngira'. Bukan untuk jadi spekulan, tetapi untuk tujuan pembelajaran juga. Misalnya dulu orang berteori tentang pergi ke bulan, mereka menghitung2 fisika pesawat, hitung2an gravitasi dan sebagainya. Setelah hitung2an-nya secara teori itu benar, baru diaplikasikan. Mungkin ada faktor yang kurang, lalu dijadikan pembelajaran. Jadi bukan menghina 'teori fisika', lalu bikin pesawat seenaknya, dan coba sampai berhasil. Nantinya akan buang2 waktu dan tenaga.

Yang ke dua tentang 'mengira-ngira', adalah supaya kita tidak mengulang kesalahan yang dilakukan oleh orang lain. Misalnya ada yang katakan bahwa konsumsi vitamin A berlebihan bisa menjadi racun bagi tubuh, lalu kita bilang "ah itu mah cuma teori. Saya tidak percaya sebelum mengalaminya", lalu betulan konsumsi vitamin A berlebihan. Saya pikir ketimbang dibilang 'non teoritis', perilaku itu lebih tepat 'kurang bijaksana'. Ada baiknya mendengar pendapat orang lain, tetapi tidak perlu dipegang sebagai kebenaran mutlak saja sebelum membuktikannya sendiri, dan selalu terbuka bahwa kadang diri sendiri juga bisa salah.


Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 11 June 2008, 02:07:10 PM
Dear Kainyn,

Quote
Memang spekulasi yang terlalu jauh adalah tidak ada gunanya.
Kenapa saya mengatakan hampir itu suatu tindakan "bodoh"?Saya tidak mengatakan secara absolute semua spekulasi,teori dll adalah tindakan bodoh...Justru berdasarkan "teori" lah baru ada sebuah "praktek".Tapi perlu dicamkan bahwa,TIDAK SEMUA HANYA BUTUH SEBUAH TEORI...
Sudah jelas apa yg dikatakan oleh SB sendiri,yakni 4hal yg tidak usah dipikir2kan.Menurut hemat saya apa yang dimaksud "Tidak usah dipikir2kan" adalah mengacu pada "praktek"nya,jangan hanya berteori sementara teori menghasilkan 2hal yg "mutlak" yakni salah dan benar...Sedangkan "praktek",langsung melihat kedalam kebenaran maupun ketidakbnran itu sendiri.Kenapa jika anda bisa "melihat"
anda harus "menerka2"nya?Bukankah itu bisa dikatakan hal yang "bodoh"?

Quote
Tetapi kadang sebelum kita mengalaminya, kita juga 'mengira-ngira'. Bukan untuk jadi spekulan, tetapi untuk tujuan pembelajaran juga.
Anda mengatakan tujuannya untuk menjadi pembelajaran.Saya setuju dengan anda seperti yang saya katakan diatas bahwa saya tidak mengatakan "teori" tdk berguna...Tp lihat kembali apa yang anda dapatkan dr menerka2 batin seorg "Buddha"(Yg telah SADAR secara SEMPURNA)?
Bukankah jika anda berteori tentang "batin" seseorg yg sudah "Suci" itu hampir dikatakan membodohkan orang awam sendiri?Kenapa tidak mencari jawabannya didalam "Batin" anda sendiri?Bukankah disana sudah tersedia "segala" jawaban yg anda inginkan?Kenapa mesti "menerka" lagi?

 
Quote
Misalnya dulu orang berteori tentang pergi ke bulan, mereka menghitung2 fisika pesawat, hitung2an gravitasi dan sebagainya. Setelah hitung2an-nya secara teori itu benar, baru diaplikasikan. Mungkin ada faktor yang kurang, lalu dijadikan pembelajaran. Jadi bukan menghina 'teori fisika', lalu bikin pesawat seenaknya, dan coba sampai berhasil. Nantinya akan buang2 waktu dan tenaga.
Sudah ada Sang Jalan,kenapa mempersulit Sang Jalan?Kenapa manusia selalu senang membuat sesuatu yg "sederhana" menjadi terlihat "rumit" hanya karena sebuah "kepuasan intelektual" yg hampir tidak berati apa2 dibandingkan KEBIJAKSANAAN TERTINGGI.

Quote
Yang ke dua tentang 'mengira-ngira', adalah supaya kita tidak mengulang kesalahan yang dilakukan oleh orang lain. Misalnya ada yang katakan bahwa konsumsi vitamin A berlebihan bisa menjadi racun bagi tubuh, lalu kita bilang "ah itu mah cuma teori. Saya tidak percaya sebelum mengalaminya", lalu betulan konsumsi vitamin A berlebihan. Saya pikir ketimbang dibilang 'non teoritis', perilaku itu lebih tepat 'kurang bijaksana'. Ada baiknya mendengar pendapat orang lain, tetapi tidak perlu dipegang sebagai kebenaran mutlak saja sebelum membuktikannya sendiri, dan selalu terbuka bahwa kadang diri sendiri juga bisa salah.
Saya rasa jawaban ini anda bisa melihat pernyatan saya diatas...Anda harus bisa memilah mana yg kebenaran umum dan mana yg kebenaran mutlak...Mana yg didpt lewat "batin" mana yang didapat lewat "pengetahuan"..Anda mencampur adukkan antara "kebenaran umum" dengan "kebenaran mutlak" maka anda sendiri yang akan bingung...Believe it or not...Pengetahuan dan pengalaman terbatas tapi kebijaksanan tidak terbatas...
_/\_

Salam,
Riky

NB:Perlu diketahui dulu sebelum dicerahkan oleh pak Hodoyo saya seperti anda semua,"semuanya harus dispekulasikan dulu","semuanya harus masuk diakal saya dulu","semuanya harus bisa dicerna oleh pengetahuan,pengalaman dan pikiran saya dulu"...Jika tidak sesuai maka saya akan menolaknya mentah2...Hasilnya?Lihatlah Riky  yg tercipta "bengis" dan "liar",karena itu hasil dr pengetahuan,pengalaman dan pikiran...Ketika "buah pikiran" kita diserang,dikritik oleh orang lain,maka kita bukannya merasa "buah pikiran" kita diserang...Sebaliknya kita merasa "buah pikiran" itu adalah DIRI KITA SENDIRI ATAU AKU(Sehingga merasa yg diserang itu "kita/aku" )...Jadi muncul "rasa" marah dan ingin menyerang "balik" dengan segala pengetahuan yg bersifat dualitas ini dengan segala penolakkan...Apakah ini berati??Sedangkan SB mengajarkan ANATTA(TANPA AKU/INTI YG KEKAL)...Sesudah melalui tahap "pengertian" dan "bimbingan" saya menjadi mengerti apa yg dimaksud "kebenaran umum" "kebenaran relatif" "kebijaksanaan" "aku" "pikiran" "anicca" "anatta"
Maka terciptalah Riky yg sekarang ini walaupun masih jauh dr "sempurna" tetapi sudah menuju ke "kesempurnaan" itu...
Anda boleh menolak setiap "buah pikiran" org tapi anda harus mengingat bahwa "buah pikiran" itu adalah "buah pikiran"."Buah pikiran" itu bukanlah "apa2",bukanlah sebuah "aku",bukanlah "diri kita sendiri" Tetapi hanya sebuah "buah pikiran" yg tak bermakna apapun bagi "aku/kita".("NB saya" bukan ditujukan semata2 untuk saudara kainyn,tetapi kepada "siapapun" yang ingin "membaca" dan "merasakan" suatu perubahan nyata.Jika ada kata2 yang kurang menyenangkan maka "lupakanlah" itu...Anggaplah itu bukan apa2...Hanyalah sebuah "kata2" tanpa "makna" apapun...)
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 11 June 2008, 02:11:52 PM
Wah, yang menulis ini Riky atau Hudoyo yah? ... Kok gak ada bedanya? ... :))
Wah...Saya masih "jauh" pak...
_/\_

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 11 June 2008, 02:53:59 PM
waduh, riky...
kapan el sol kakakmu menyusul?
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 11 June 2008, 02:56:49 PM
waduh, riky...
kapan el sol kakakmu menyusul?

Dia kan masih butuh waktu "disadarkan" entar lewat pengalaman batin bisa sadar sendiri kok...
Tenang aja..."aku" pasti runtuh...

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 11 June 2008, 03:01:37 PM
NB:Perlu diketahui dulu sebelum dicerahkan oleh pak Hodoyo saya seperti anda semua,"semuanya harus dispekulasikan dulu","semuanya harus masuk diakal saya dulu","semuanya harus bisa dicerna oleh pengetahuan,pengalaman dan pikiran saya dulu"...Jika tidak sesuai maka saya akan menolaknya mentah2...Hasilnya?Lihatlah Riky  yg tercipta "bengis" dan "liar",karena itu hasil dr pengetahuan,pengalaman dan pikiran...Ketika "buah pikiran" kita diserang,dikritik oleh orang lain,maka kita bukannya merasa "buah pikiran" kita diserang...Sebaliknya kita merasa "buah pikiran" itu adalah DIRI KITA SENDIRI ATAU AKU(Sehingga merasa yg diserang itu "kita/aku" )...Jadi muncul "rasa" marah dan ingin menyerang "balik" dengan segala pengetahuan yg bersifat dualitas ini dengan segala penolakkan...Apakah ini berati??Sedangkan SB mengajarkan ANATTA(TANPA AKU/INTI YG KEKAL)...Sesudah melalui tahap "pengertian" dan "bimbingan" saya menjadi mengerti apa yg dimaksud "kebenaran umum" "kebenaran relatif" "kebijaksanaan" "aku" "pikiran" "anicca" "anatta"
Maka terciptalah Riky yg sekarang ini walaupun masih jauh dr "sempurna" tetapi sudah menuju ke "kesempurnaan" itu...
Anda boleh menolak setiap "buah pikiran" org tapi anda harus mengingat bahwa "buah pikiran" itu adalah "buah pikiran"."Buah pikiran" itu bukanlah "apa2",bukanlah sebuah "aku",bukanlah "diri kita sendiri" Tetapi hanya sebuah "buah pikiran" yg tak bermakna apapun bagi "aku/kita".("NB saya" bukan ditujukan semata2 untuk saudara kainyn,tetapi kepada "siapapun" yang ingin "membaca" dan "merasakan" suatu perubahan nyata.Jika ada kata2 yang kurang menyenangkan maka "lupakanlah" itu...Anggaplah itu bukan apa2...Hanyalah sebuah "kata2" tanpa "makna" apapun...)

Bagus sekali ... :)
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 11 June 2008, 03:04:26 PM
Riky_dave,

OK, Riky_dave. Itu adalah pilihan masing2.
Kalau kamu merasa hasil dari segala sesuatu yang kamu praktekkan adalah sudah pasti kebenaran mutlak, sedangkan orang lain yang pada prakteknya tidak sama dengan kamu adalah kebenaran relative, ya tidak apa kok.
Kamu mau merendahkan orang belajar teori karena kamu sudah di atas semua teori, juga tidak apa kok.
Kamu mau menilai diri sendiri sudah tercerahkan dan memiliki kebijaksanaan tertinggi (tidak seperti para putujjhana di sini yang intelektual melulu), juga lagi-lagi tidak apa kok.

Mungkin emang di situ kita berbeda

 ;D
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 11 June 2008, 03:12:02 PM
Quote
OK, Riky_dave. Itu adalah pilihan masing2.
Kalau kamu merasa hasil dari segala sesuatu yang kamu praktekkan adalah sudah pasti kebenaran mutlak, sedangkan orang lain yang pada prakteknya tidak sama dengan kamu adalah kebenaran relative, ya tidak apa kok.
Kamu mau merendahkan orang belajar teori karena kamu sudah di atas semua teori, juga tidak apa kok.
Kamu mau menilai diri sendiri sudah tercerahkan dan memiliki kebijaksanaan tertinggi (tidak seperti para putujjhana di sini yang intelektual melulu), juga lagi-lagi tidak apa kok.

[at]kainyn,
Wah gawat lo kata2 anda...Bisa menimbulkan kesalahpahaman yg mendalam...
Saya sudah tekankan,"Saya tidak merendahkan teori"
Saya sudah katakan juga kita harus mengerti tentang 2kebenaran yakni "Kebenaran umum" dan "Kebenaran mutlak"...
Jika kita masih tidak sanggup "melihatnya" maka tidak ada "gunanya" segala hal yang diketahui...]
Menurut hemat saya,kita tutup saja perdebatan ini untuk menghindari kesalahpahaman yang menjadi lebih dalam...Jika ada kata2 saya yang kurang berkenan dihati anda mohon dimaafkan setulus2 dan seikhlas2nya...Seperti kata anda,"OK, Riky_dave. Itu adalah pilihan masing2. "
Tapi saya sangat mohon anda jangan membuat kata2 anda yang lainnya "seakan2" saya merasa saya paling "benar" itu kurang pantas dan tidak enak dilihat...
Sekian dan terima kasih...

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 11 June 2008, 03:16:47 PM
dear pak hudoyo,

saya sih jujur aja bahwa itu semua masih dalam tataran teoritis...... disini saya hanya menjelaskan agar tidak terjadi salah persepsi di pembaca yang awam, bahwa setelah mencapai Arahat, lalu pikiran terhenti..... sudah jelas ini konsep yang sangat salah.

Rekan Markos, tampaknya Anda dan saya menggunakan pengertian/definisi yang berbeda tentang 'pikiran' di sini. ... :)

Bagi saya, 'pikiran' adalah segala respons batin (yang menggunakan bahasa) terhadap segala rangsangan yang masuk ke dalam kesadaran melalui keenam indra. ... Iini sesuai dengan penjelasan Sang Buddha tentang proses terjadinya pikiran, dan sesuai pula dengan definisi 'pikiran' menurut disiplin psikologi modern.

Berangkat dari pengertian pikiran seperti ini, apa yang dikatakan oleh Riky dan saya memang betul, bahwa dalam batin seorang arahat/buddha tidak ada lagi 'PIKIRAN'. ...

Tolong apa pengertian/definisi yang Anda pakai sampai bisa mengatakan bahwa "dalam batin arahat/buddha pikiran tidak berhenti". ...


Quote
Pun saya tidak berteori mengenai pikiran lokutara. Apakah jika memberikan masukan kepada Riky mengenai adanya kesadaran lain selain kusala dan akusala, yang berupa KIRIYA, lalu itu dianggap berteori mengenai pikiran lokutara????

Abhidhamma berteori tentang batin lokuttara. ... Setiap pembicaraan tentang batin arahat/buddha secara positif selalu menyentuh aspek lokuttara. ... Riky menghindari pembicaraan secara positif tentang batin arahat/buddha dengan mengatakan secara negatif saja: "Dalam batin seorang arahat/buddha tidak ada lagi pikiran (sebagaimana ditegaskan dalam Mulapariyaya-sutta)."


Quote
Saya rasa diskusi abhidhamma seperti cetasika, jenis kesadaran adalah sesuatu yang sangat umum dilakukan yah........

Bagi seorang pemeditasi vipassana/MMD, abdhidhamma, bahkan seluruh kitab Tipitaka Pali sudah ditanggalkan. :)

Salam,
hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 11 June 2008, 03:22:23 PM
Riky_dave,

Quote
teori menghasilkan 2hal yg "mutlak" yakni salah dan benar...Sedangkan "praktek",langsung melihat kedalam kebenaran maupun ketidakbnran itu sendiri.Kenapa jika anda bisa "melihat"
anda harus "menerka2"nya?Bukankah itu bisa dikatakan hal yang "bodoh"?
Berarti teori yang notabene menerka-nerka = bodoh 'kan?!

Quote
Anda harus bisa memilah mana yg kebenaran umum dan mana yg kebenaran mutlak...Mana yg didpt lewat "batin" mana yang didapat lewat "pengetahuan"
Berarti yang didapat lewat "batin anda pribadi" adalah kebenaran mutlak, bukan?! Karena anda sudah mengasumsikan saya tidak memilahnya, dan juga orang yang tidak sependapat dengan kamu, sudah pasti tidak lewat "bathin".

Quote
sebelum dicerahkan oleh pak Hodoyo saya seperti anda semua,"semuanya harus dispekulasikan dulu"
Berarti kami memang belum tercerahkan, tidak seperti kamu, bukan?!

 ;D

Ya sudahlah, semoga memang Riky_dave tidak bermaksud seperti itu.
 _/\_

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 11 June 2008, 03:36:40 PM
Saya jelaskan sedikit lagi dan menjadi yang terakhir..Karena kata anda yang terakhir agak rancu,"
Ya sudahlah, semoga memang Riky_dave tidak bermaksud seperti itu.

Kok pakai kata "semoga",kayak ente melakukan "kejahatan" saja ^^

Quote
teori menghasilkan 2hal yg "mutlak" yakni salah dan benar...Sedangkan "praktek",langsung melihat kedalam kebenaran maupun ketidakbnran itu sendiri.Kenapa jika anda bisa "melihat"
anda harus "menerka2"nya?Bukankah itu bisa dikatakan hal yang "bodoh"?

Berarti teori yang notabene menerka-nerka = bodoh 'kan?!
Anda salah paham disini...Coba kosongkan air didalam gelas anda dulu,kemudian baca ulang apa yang saya tulis...Saya katakan "bodoh" karena jika apel sudah dihadapan anda,tinggal anda makan dan tau "rasa"nya kenapa anda harus menerka2 "rasa" apel itu lagi?Ini yang saya maksudkan jika kita bisa "melihat" lwt Sang Jalan kenapa kita mesti "menerka2" lagi?

Quote
Anda harus bisa memilah mana yg kebenaran umum dan mana yg kebenaran mutlak...Mana yg didpt lewat "batin" mana yang didapat lewat "pengetahuan"
Berarti yang didapat lewat "batin anda pribadi" adalah kebenaran mutlak, bukan?! Karena anda sudah mengasumsikan saya tidak memilahnya, dan juga orang yang tidak sependapat dengan kamu, sudah pasti tidak lewat "bathin".
Kalimat pertama dan kedua beda...Yang pertama jelas saya menyuruh anda memilah lewat "batin"...Kalimat kedua yakni anda harus tau apa yang didapat lewat "batin" dan "pengetahuan"..Seperti kata ajahn chah,"Kita seperti bebek.Tugas kita hanya memberi makan dan minum,.....(Bisa dilihat dr salah satu thread disni) Ini yang saya namakan didapat lewat "batin" bukan lewat "teori" bukan lewat "sutta2" bukan dipetik dr kata "siapapun"...

Quote
sebelum dicerahkan oleh pak Hodoyo saya seperti anda semua,"semuanya harus dispekulasikan dulu"
Berarti kami memang belum tercerahkan, tidak seperti kamu, bukan?!
Perlu dijelaskan "dicerahkan" disni bukan berati mencapai "NIBBANA" ,tetapi menjadi lebih "sadar" dr sebelumnya...Seperti mencium aroma kue pertama dr jarak 3000m sekarang menjadi jarak 2999m...

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 11 June 2008, 03:40:08 PM
Pak Hudoyo, nampaknya anakmu masuk fase baru nih, "euforia meditasi".
Mohon diteruskan bimbingannya kepadanya, karena fase ini bisa berbahaya juga ;D
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 11 June 2008, 03:42:09 PM
wah, sekarang sudah ada titik, koma bahkan bold. makin mirip sama bapak aja ;D

Riky_dave,

Quote
teori menghasilkan 2hal yg "mutlak" yakni salah dan benar...Sedangkan "praktek",langsung melihat kedalam kebenaran maupun ketidakbnran itu sendiri.Kenapa jika anda bisa "melihat"
anda harus "menerka2"nya?Bukankah itu bisa dikatakan hal yang "bodoh"?
Berarti teori yang notabene menerka-nerka = bodoh 'kan?!
semoga membantu...
dari sudut pandang saya, sdr. Riky bukan membicarakan dualitas, salah ataupun benar. akibatnya yg berbicara secara dualitas akan merasa terserang seperti dikatakan salah.
praktek yg dimaksud sdr. Riky adalah langsung melihat, bukan menilai "ini benar atau salah". Yg dilihat, menurut saya tidak berada dalam konteks benar ataupun salah...

Quote
Quote
Anda harus bisa memilah mana yg kebenaran umum dan mana yg kebenaran mutlak...Mana yg didpt lewat "batin" mana yang didapat lewat "pengetahuan"
Berarti yang didapat lewat "batin anda pribadi" adalah kebenaran mutlak, bukan?! Karena anda sudah mengasumsikan saya tidak memilahnya, dan juga orang yang tidak sependapat dengan kamu, sudah pasti tidak lewat "bathin".

Quote
sebelum dicerahkan oleh pak Hodoyo saya seperti anda semua,"semuanya harus dispekulasikan dulu"
Berarti kami memang belum tercerahkan, tidak seperti kamu, bukan?!

 ;D

Ya sudahlah, semoga memang Riky_dave tidak bermaksud seperti itu.
 _/\_

hehehe... damai damai ;D

_/\_
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 11 June 2008, 03:44:11 PM
Pak Hudoyo, nampaknya anakmu masuk fase baru nih, "euforia meditasi".
Mohon diteruskan bimbingannya kepadanya, karena fase ini bisa berbahaya juga ;D

euforia meditasi itu apa?
kenapa berbahaya?

thanks in advance
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 11 June 2008, 03:46:17 PM
Riky_dave,

Sekali lagi, ya sudah lah. Anggaplah memang saya yang salah mengerti maksud Riky_dave. Dan sekali lagi, semoga memang Riky_dave tidak bermaksud menghakimi gelas orang lain penuh sementara gelasnya sudah kosong; juga mengatakan orang lain mencium aroma kue dari jarak 3001m, sementara dirinya sudah di 2999m.

Saya katakan "semoga" karena saya tidak mengetahui bathin Riky_dave, bukan berkenaan dengan "kejahatan".

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 11 June 2008, 03:47:21 PM
At tesla,
Sudah peace kok ^^
Saya cuma sedikit mengklarifikasikan pernyataan saudara kainyn aja...
Tapi sudah "paham" kok diantara kedua belah pihak ^^
Dr td udah peace kok...

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: markosprawira on 11 June 2008, 03:52:35 PM
Quote
Rekan Markos, tampaknya Anda dan saya menggunakan pengertian/definisi yang berbeda tentang 'pikiran' di sini. ...  

Bagi saya, 'pikiran' adalah segala respons batin (yang menggunakan bahasa) terhadap segala rangsangan yang masuk ke dalam kesadaran melalui keenam indra. ... Iini sesuai dengan penjelasan Sang Buddha tentang proses terjadinya pikiran, dan sesuai pula dengan definisi 'pikiran' menurut disiplin psikologi modern.

Berangkat dari pengertian pikiran seperti ini, apa yang dikatakan oleh Riky dan saya memang betul, bahwa dalam batin seorang arahat/buddha tidak ada lagi 'PIKIRAN'. ...

Tolong apa pengertian/definisi yang Anda pakai sampai bisa mengatakan bahwa "dalam batin arahat/buddha pikiran tidak berhenti". ...

pak hudoyo,

terms yang sama dengan anda dengan menggunakan Citta Vitthi, namun berbeda sudut pandang.......

Menurut Abhidhamma pun, sudah jelas disebutkan bahwa pada Arahat, citta yang muncul adalah Maha Kiriya Citta.......


Quote
Abhidhamma berteori tentang batin lokuttara. ... Setiap pembicaraan tentang batin arahat/buddha secara positif selalu menyentuh aspek lokuttara. ... Riky menghindari pembicaraan secara positif tentang batin arahat/buddha dengan mengatakan secara negatif saja: "Dalam batin seorang arahat/buddha tidak ada lagi pikiran (sebagaimana dipahami dalam Mulapariyaya-sutta)."

Kembali disini bahwa saya memberikan masukan kepada Riky bahwa citta/pikiran itu tidak hanya kusala dan akusala, namun juga ada Kiriya.

Dengan berdasar pada Abhidhamma, jenis-jenis citta adalah :
1. kusala
2. akusala
3. vipaka
4. kiriya

Ini bukan saya yang berteori namun demikianlah adanya jika kita kembali ke Citta Vitthi seperti yang pak hudoyo pegang..........


Quote
Bagi seorang pemeditasi vipassana/MMD, abdhidhamma, bahkan seluruh kitab Tipitaka Pali sudah ditanggalkan.

kalau memang anda sudah menanggalkan seluruh kitab Tipitaka Pali, sepertinya diatas anda menyebut mengenai Mulapariyaya-sutta

Jika memang anda sudah menanggalkan seluruh kitab Tipitaka Pali, itu pilihan anda, pak........ buat saya, saya sangat tertolong dengan "peta" dan "navigasi" yang diberikan oleh Tipitaka Pali, terutama sekali oleh Abhidhamma
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 11 June 2008, 03:55:04 PM
"Menanggalkan" maksudnya pada saat meditasi tidak mikir ini itu lagi...
Tidak memakai "pengetahuan" lagi.....

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 11 June 2008, 03:55:53 PM
at karuna,
"euforia meditasi". ?

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 11 June 2008, 03:56:31 PM

Rekan Markos, tampaknya Anda dan saya menggunakan pengertian/definisi yang berbeda tentang 'pikiran' di sini. ... :)

Bagi saya, 'pikiran' adalah segala respons batin (yang menggunakan bahasa) terhadap segala rangsangan yang masuk ke dalam kesadaran melalui keenam indra. ... Iini sesuai dengan penjelasan Sang Buddha tentang proses terjadinya pikiran, dan sesuai pula dengan definisi 'pikiran' menurut disiplin psikologi modern.

Berangkat dari pengertian pikiran seperti ini, apa yang dikatakan oleh Riky dan saya memang betul, bahwa dalam batin seorang arahat/buddha tidak ada lagi 'PIKIRAN'. ...

Tolong apa pengertian/definisi yang Anda pakai sampai bisa mengatakan bahwa "dalam batin arahat/buddha pikiran tidak berhenti". ...


Mmmm... maaf menyela diskusi,

Sy melihat yg Bro Markos maksud "Pikiran Arahat tidak berhenti" adalah: CITTA, jadi seorang arahat masih mempunyai proses pikiran (citta vitthi)

Sedangkan konteks Pak Hudoyo "Pikiran Arahat sudah berhenti" adalah: EGO/AKU , di paticcasamuppada disebut: Vedana (perasaan yg timbul suka / tidak suka akibat adanya kontak dengan objek) beserta turunannya: vedana ---> tanha ---> upadannam ---> ...dstnya...

CMIIW

 _/\_

::

  
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 11 June 2008, 03:57:51 PM
tesla,

Quote
semoga membantu...
dari sudut pandang saya, sdr. Riky bukan membicarakan dualitas, salah ataupun benar. akibatnya yg berbicara secara dualitas akan merasa terserang seperti dikatakan salah.
praktek yg dimaksud sdr. Riky adalah langsung melihat, bukan menilai "ini benar atau salah". Yg dilihat, menurut saya tidak berada dalam konteks benar ataupun salah...

Saya pun tidak membicarakan dualitas. Hanya menjelaskan bahwa jika berteori dengan benar, terlepas dari mau menang sendiri, tidak selalu berakhir dengan benar dan salah. Ada yang namanya dugaan sementara dilihat dari faktor tertentu yang kadang2 belum bisa dibuktikan. Jadi tulisan
Quote
teori menghasilkan 2hal yg "mutlak" yakni salah dan benar
adalah pemahaman keliru tentang teori.

Soal langsung melihat lalu menjadikan pengalaman pribadi sebagai tolok ukur kebenaran mutlak itu juga saya tidak setuju. Itu seperti orang buta warna yang melihat pelangi berwarna hitam putih, berteriak-teriak menghina orang yang mengatakan pelangi ada 7 warna sebagai orang teoritis.

Tetapi kembali lagi ini pilihan masing2. Siapapun boleh memilih sikapnya. Saya tidak maksa kok.  :)
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 11 June 2008, 04:07:09 PM
Istilah dan pengertian 'yathabhutam nyanadassanam' sangat penting bagi seorang pemeditasi vipassana. ... Semua guru vipassana pasti membicarakannya ... Yang saya tahu: Mahasi Sayadaw, Ajahn Buddhadasa Mahathera, Chanmyay Sayadaw ...

Di dalam Sutta Pitaka istilah itu terdapat di beberapa tempat ... Yang paling terkenal di dalam Dhammacakkappavattana-sutta, khotbah pertama Sang Buddha:

Quote
"Yaavakiiva~nca me, bhikkhave, imesu catusu ariyasaccesu eva.m tipariva.t.ta.m dvaadasaakaara.m yathaabhuuta.m ~naa.nadassana.m na suvisuddha.m ahosi, neva taavaaha.m, bhikkhave, sadevake loke samaarake sabrahmake sassama.nabraahma.niyaa pajaaya sadevamanussaaya anuttara.m sammaasambodhi.m abhisambuddho pacca~n~naasi.m.

Yato ca kho me, bhikkhave, imesu catusu ariyasaccesu eva.m tipariva.t.ta.m dvaadasaakaara.m yathaabhuuta.m ~naa.nadassana.m suvisuddha.m ahosi, athaaha.m, bhikkhave, sadevake loke samaarake sabrahmake sassama.nabraahma.niyaa pajaaya sadevamanussaaya anuttara.m sammaasambodhi.m abhisambuddho pacca~n~naasi.m.

~Naa.na~nca pana me dassana.m udapaadi akuppaa me cetovimutti, ayamantimaa jaati natthidaani punabbhavoti. Idamavoca bhagavaa attamanaa pa~ncavaggiyaa bhikkhuu bhagavato bhaasita.m abhinandunti."
Quote
"Para bhikkhu, selama pengetahuan & penglihatanku mengenai tiga tahap & dua belas kombinasi dari empat kebenaran mulia sebagaimana adanya--belum sempurna, aku tidak mengaku--di dunia beserta para dewa, Mara, Brahma, petapa, brahmana, bangsawan & orang kebanyakan--telah mencapai pencerahan sempurna tiada tara.

Tetapi, begitu pengetahuan & penglihatanku mengenai tiga tahap & dua belas kombinasi dari empat kebenaran mulia sebagaimana adanya--sempurna, maka aku mengaku ... telah mencapai pencerahan sempurna tiada tara.

Pengetahuan & penglihatan telah muncul dalam batinku: 'Tak tergoyahkan pembebasanku. Inilah kelahiranku terakhir. Tidak ada penjelmaan lagi sesudah ini.' "

Jadi, di sini 'yathabhutam nyanadassanam' berarti "memahami & melihat (nyana-dassanam) apa adanya (yathabhutam)".

Bagaimana penjelasannya lebih lanjut?

*****

Istilah 'yatha-bhutam nyanadassanam' muncul beberapa kali di dalam Sutta Pitaka. Yang menarik ialah istilah itu tidak muncul sama sekali di dalam Digha Nikaya dan Majjhima Nikaya. Istilah itu hanya terdapat di Samyutta Nikaya, Anguttara Nikaya san Khuddaka Nikaya. Ini menunjukkan bahwa istilah itu berumur sangat tua, mungkin sekali berasal dari zaman Sang Buddha sendiri.

Istilah itu terdapat di dalam Anguttara Nikaya:
- Dussila-sutta,
- Sila-sutta
- Indriyasamvara-sutta
- Hiriottappa-sutta
- Sati-sampajanna-sutta
- Khimatthiya-sutta
- Cetanakaraniya-sutta
- Upanisa-sutta I, II, III

Di dalam Samyutta Nikaya:
- Upanisa-sutta (berbeda dengan di A.N.)
- Dhammacakkappavattana-sutta

Juga terdapat di kitab Patisambhidamagga dari Khuddaka Nikaya.

Di dalam semua sutta di mana istilah 'yathabhutam nyanadassanam' itu muncul, istilah itu selalu dikaitkan dengan samadhi, sebagai hasil dari samadhi.

*****

Contohnya: Upanissa-sutta(S.N. 12.23):

Di sini Sang Buddha menyisipkan 'yathabhutam nyanadassanam' di dalam rangkaian paticca-samuppada yang agak unik, karena tidak mengikuti 12 nidana yang biasa kita kenal. (Untuk mempermudah pemahaman, sutta itu saya singkatkan:)

Quote
Ketika berdiam di Savatthi, Sang Bhagava berkata:

"Para bhikkhu, berakhirnya kotoran batin (asava-kkhaya) hanya terjadi pada orang yang tahu & melihat, bukan pada orang yang tidak tahu dan tidak melihat:

(1) Berakhirnya asava didukung oleh tahu & melihat timbul & lenyapnya kelima kelompok arus diri (pancakkhandha) ...

(2) Pengetahuan akan kelenyapan didukung oleh pembebasan (vimutti) ...

(3) Pembebasan didukung oleh tanpa-gairah (viraga) ...

(4) Tanpa-gairah didukung oleh keengganan (nibbida) ...

(5) Keengganan didukung oleh 'tahu & melihat apa adanya' (yathabhutam nyanadassanam) ...

(6) 'Tahu & melihat apa adanya' didukung oleh samadhi ...

(7) Samadhi didukung oleh kebahagiaan (sukha) ...

(8.) Kebahagiaan didukung oleh ketenangan (passaddhi) ...

(9) Ketenangan didukung oleh kegiuran (piti) ...

(10) Kegiuran didukung oleh kegembiraan (pamujja) ...

(11) Kegembiraan didukung oleh keyakinan (saddha) ...

(12) Keyakinan didukung oleh dukkha ...

(13) Dukkha didukung oleh kelahiran (jati) ...

(14) Kelahiran didukung oleh proses menjadi (bhava) ...

(15) Proses menjadi didukung oleh kelekatan (upadana) ...

(16) Kelekatan didukung oleh kehausan (tanha) ...

(17) Kehausan didukung oleh perasaan (vedana) ...

(18) Perasaan didukung oleh kontak (phassa) ...

(19) Kontak didukung oleh enam landasan indra (salayatana) ...

(20) Enam landasan indra didukung oleh badan & batin (nama-rupa) ...

(21) Badan & batin didukung oleh kesadaran (vinnana) ...

(22) Kesadaran didukung oleh bentukan batin (sankhara) ...

(23) Bentukan batin didukung oleh ketidaktahuan (avijja).

Kemudian Sang Buddha mengurutkan kembali mata rantai itu mulai dari avijja ... terus ke depan ... melalui 'tahu & melihat apa adanya' > keengganan > tanpa-gairah > pembebasan > pengetahuan akan kelenyapan.

Demikianlah 'yathabhutam nyanadassanam' mempunyai peran yang amat penting sebagai hasil dari samadhi di dalam proses mencapai pembebasan & kelenyapan.

*****

Di dalam Mulapariyaya-sutta (M.N. 1), Sang Buddha menjelaskan proses pikiran yang berlangsung dalam batin manusia biasa (puthujjana). Pikiran itu terjadi melalui 6 tahap secepat kilat:

Quote
1. persepsi murni terhadap obyek (belum ada pikiran: pengenalan, pelabelan, pembandingan, pengetahuan);
2. konseptualisasi (terjadi pengenalan, pelabelan, pembandingan, pengetahuan - di sinilah mulai pikiran);
3. munculnya atta/aku, tapi belum terpisah dari obyek;
4. atta memisahkan diri dari obyek, muncul dualitas subyek-obyek untuk pertama kali (subyek berhadapan dengan obyek);
5. subyek membentuk relasi dengan obyek (melekat, menolak dsb);
6. muncul perasaan (vedana - senang, tidak senang dsb).

Dalam sutta itu, Sang Buddha menjelaskan bahwa dalam batin seorang arahat/buddha proses pikiran itu hanya berhenti sampai langkah #1 saja (langkah #2 - #6 (pikiran & perasaan) tidak terjadi).

Dengan kata lain, langkah #1 (persepsi murni) itulah 'melihat apa adanya' (yathabhutam nyanadassanam). Kalau sampai muncul langkah #2 - #6 (pikiran & perasaan) maka itu bukan lagi 'melihat apa adanya', karena sudah dipengaruhi oleh pikiran, perasaan, pengetahuan, si aku dsb.


Di dalam Bahiya-sutta & Malunkyaputta-sutta, Sang Buddha mengajarkan meditasi demikian:

Quote
"Di dalam yang terlihat HANYA ada yang terlihat (maksudnya tidak ada konseptualisasi, tidak muncul aku, tidak ada dualitas, tidak ada si aku ber-relasi dengan obyek, tidak ada perasaan);
di dalam yang terdengar HANYA  ada yang terdengar;
di dalam yang tercerap oleh indra yang lain HANYA ada yang tercerap;
di dalam yang teringat dalam batin HANYA ada yang teringat;
kalau pemeditasi bisa berada dalam keadaan itu maka AKU TIDAK ADA LAGI, dan itulah, hanya itulah, AKHIR DUKKHA."

Meditasi yang diajarkan oleh Sang Buddha dalam kedua sutta tersebut terakhir itulah 'persepsi murni', sesuai dengan langkah #1 dari Mulapariyaya-sutta; itulah 'yathabhutam nyanadassanam'. Di situ Sang Buddha mengatakan bahwa jika pemeditasi bisa berada dalam keadaan itu, maka aku/atta tidak ada lagi, dan itulah akhir dukkha. ... Dengan kata lain, orang menjadi arahat.

*****

KESIMPULAN: 'yathabhutam nyanadassanam' (melihat apa adanya) adalah kunci dari pembebasan, yang tercapai melalui meditasi, di mana pikiran, perasaan, si aku berhenti - di situlah terdapat akhir dukkha, nibbana.  

Salam,
hudoyo

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 11 June 2008, 04:11:18 PM
Dalam thread ini saya melihat ada diskusi yang simpang siur ... kesimpangsiuran itu disebabkan karena perbedaan epistemologi (sumber dari pemahaman):

Di satu pihak, ada yang pemahamannya semata-mata bersumber dari pemikiran, teori, kitab-kitab.

Di lain pihak, ada yang pemahamannya bersumber dari pengalaman batin dalam meditasi.

Diskusi di antara kedua jenis orang ini tidak pernah menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. ... Lihat saja dalam thread ini.

Salam,
hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: markosprawira on 11 June 2008, 04:16:49 PM

Rekan Markos, tampaknya Anda dan saya menggunakan pengertian/definisi yang berbeda tentang 'pikiran' di sini. ... :)

Bagi saya, 'pikiran' adalah segala respons batin (yang menggunakan bahasa) terhadap segala rangsangan yang masuk ke dalam kesadaran melalui keenam indra. ... Iini sesuai dengan penjelasan Sang Buddha tentang proses terjadinya pikiran, dan sesuai pula dengan definisi 'pikiran' menurut disiplin psikologi modern.

Berangkat dari pengertian pikiran seperti ini, apa yang dikatakan oleh Riky dan saya memang betul, bahwa dalam batin seorang arahat/buddha tidak ada lagi 'PIKIRAN'. ...

Tolong apa pengertian/definisi yang Anda pakai sampai bisa mengatakan bahwa "dalam batin arahat/buddha pikiran tidak berhenti". ...


Mmmm... maaf menyela diskusi,

Sy melihat yg Bro Markos maksud "Pikiran Arahat tidak berhenti" adalah: CITTA, jadi seorang arahat masih mempunyai proses pikiran (citta vitthi)

Sedangkan konteks Pak Hudoyo "Pikiran Arahat sudah berhenti" adalah: EGO/AKU , di paticcasamuppada disebut: Vedana (perasaan yg timbul suka / tidak suka akibat adanya kontak dengan objek) beserta turunannya: vedana ---> tanha ---> upadannam ---> ...dstnya...

CMIIW

 _/\_

::

  

wah bro Willi sedang kurang teliti nih......... sudah jelas yang PIKIRAN yang disebut oleh pak hudoyo adalah CITTA, yang sama dengan CITTA VITTHI kok.....

bisa dilihat dari pengertian yang disebut oleh pak hudoyo tuh.......
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 11 June 2008, 04:26:16 PM
willibordus,

Quote
"Pikiran Arahat sudah berhenti" adalah: EGO/AKU , di paticcasamuppada disebut: Vedana (perasaan yg timbul suka / tidak suka akibat adanya kontak dengan objek) beserta turunannya: vedana ---> tanha ---> upadannam ---> ...dstnya...

Kalo ga salah 'kan vedana itu ada yang psikis dan fisik. Kalo emang semuanya sudah berhenti, berarti jadi seperti mati rasa donk?!  ;D
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 11 June 2008, 04:29:00 PM
wah bro Willi sedang kurang teliti nih......... sudah jelas yang PIKIRAN yang disebut oleh pak hudoyo adalah CITTA, yang sama dengan CITTA VITTHI kok.....
bisa dilihat dari pengertian yang disebut oleh pak hudoyo tuh.......

Jangan menerka-nerka apa yang saya maksud ... saya tidak menggunakan Abhidhamma ...

Anda sudah baca Mulapariyaya-sutta? ... Kalau belum, tidak ada gunanya diskusi ini diteruskan, karena definisi Anda tentang pikiran berbeda dengan definisi saya. ...

Quote
Di dalam Mulapariyaya-sutta (M.N. 1), Sang Buddha menjelaskan proses pikiran yang berlangsung dalam batin manusia biasa (puthujjana). Pikiran itu terjadi melalui 6 tahap secepat kilat:

Quote
1. persepsi murni terhadap obyek (belum ada pikiran: pengenalan, pelabelan, pembandingan, pengetahuan);
2. konseptualisasi (terjadi pengenalan, pelabelan, pembandingan, pengetahuan - di sinilah mulai pikiran);
3. munculnya atta/aku, tapi belum terpisah dari obyek;
4. atta memisahkan diri dari obyek, muncul dualitas subyek-obyek untuk pertama kali (subyek berhadapan dengan obyek);
5. subyek membentuk relasi dengan obyek (melekat, menolak dsb);
6. muncul perasaan (vedana - senang, tidak senang dsb).

Dalam sutta itu, Sang Buddha menjelaskan bahwa dalam batin seorang arahat/buddha proses pikiran itu hanya berhenti sampai langkah #1 saja (langkah #2 - #6 (pikiran & perasaan) tidak terjadi).

Dengan kata lain, langkah #1 (persepsi murni) itulah 'melihat apa adanya' (yathabhutam nyanadassanam). Kalau sampai muncul langkah #2 - #6 (pikiran & perasaan) maka itu bukan lagi 'melihat apa adanya', karena sudah dipengaruhi oleh pikiran, perasaan, pengetahuan, si aku dsb.


Salam,
hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 11 June 2008, 04:30:40 PM
Kalo ga salah 'kan vedana itu ada yang psikis dan fisik. Kalo emang semuanya sudah berhenti, berarti jadi seperti mati rasa donk?!  ;D

Baca Mulapariyaya-sutta ... di situ jelas Sang Buddha mengatakan dalam batin seorang arahat/buddha tidak ada lagi perasaan.
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: markosprawira on 11 June 2008, 04:32:24 PM

Di dalam Mulapariyaya-sutta (M.N. 1), Sang Buddha menjelaskan proses pikiran yang berlangsung dalam batin manusia biasa (puthujjana). Pikiran itu terjadi melalui 6 tahap secepat kilat:

Quote
1. persepsi murni terhadap obyek (belum ada pikiran: pengenalan, pelabelan, pembandingan, pengetahuan);
2. konseptualisasi (terjadi pengenalan, pelabelan, pembandingan, pengetahuan - di sinilah mulai pikiran);
3. munculnya atta/aku, tapi belum terpisah dari obyek;
4. atta memisahkan diri dari obyek, muncul dualitas subyek-obyek untuk pertama kali (subyek berhadapan dengan obyek);
5. subyek membentuk relasi dengan obyek (melekat, menolak dsb);
6. muncul perasaan (vedana - senang, tidak senang dsb).

Dalam sutta itu, Sang Buddha menjelaskan bahwa dalam batin seorang arahat/buddha proses pikiran itu hanya berhenti sampai langkah #1 saja (langkah #2 - #6 (pikiran & perasaan) tidak terjadi).

Dengan kata lain, langkah #1 (persepsi murni) itulah 'melihat apa adanya' (yathabhutam nyanadassanam). Kalau sampai muncul langkah #2 - #6 (pikiran & perasaan) maka itu bukan lagi 'melihat apa adanya', karena sudah dipengaruhi oleh pikiran, perasaan, pengetahuan, si aku dsb.


Salam,
hudoyo


dear pak hudoyo,

Disini jelas terlihat bedanya dengan konsep yang ada di Abhidhamma

Menurut pak hudoyo, setelah menjalankan ke-6 langkah, baru Pikiran terbentuk.

Hal ini sudah pernah dibahas juga dalam kelas abhidhamma...... dimana sebenarnya pada setiap langkah itu, sebenarnya sudah terjadi 17 proses kesadaran dimana isinya adalah Maha Kiriya.

tahap 1 : 17 proses kesadaran.....
disambung
tahap 2 : 17 proses kesadaran lagi
disambung
tahap 3 : 17 proses kesadaran lagi
dst...dst..........

jadi walau pada Arahat/Buddha hanya ada tahap 1 dalam hal ini langkah #1 (persepsi murni) itulah 'melihat apa adanya' (yathabhutam nyanadassanam), tetap sudah terjadi Pikiran/Kesadaran/Citta sebanyak 17......

selengkapnya mengenai Citta Vitthi, sudah pernah diposting di DhammaCitta di : http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1393.30

semoga bisa dimengerti yah..........
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 11 June 2008, 04:37:12 PM
markosprawira,

Mungkin hanya berbeda istilah saja karena kamu masih menggunakan mahluk = panca khanda. Kalo tidak ada pikirannya, berarti udah bukan mahluk. Mungkin begitu?
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 11 June 2008, 04:41:59 PM
willibordus,

Quote
"Pikiran Arahat sudah berhenti" adalah: EGO/AKU , di paticcasamuppada disebut: Vedana (perasaan yg timbul suka / tidak suka akibat adanya kontak dengan objek) beserta turunannya: vedana ---> tanha ---> upadannam ---> ...dstnya...

Kalo ga salah 'kan vedana itu ada yang psikis dan fisik. Kalo emang semuanya sudah berhenti, berarti jadi seperti mati rasa donk?!  ;D

Menurut saya,
vedana yg dimaksud di paticcasamuppada adalah: perasaan suka / tidak suka yg timbul akibat kontak indera dengan objek.

Jika rasa suka/tidak suka ini timbul maka turunannya (nafsu keinginan, kemelekatan, dstnya sudah tidak terbendung lagi).

Vedana (perasaan suka / tidak suka) ini berbeda dengan pengertian perasaan yg dipahami umum seperti: marah, kesal, tersinggung, rindu, dsbnya <--- perasaan2 ini lebih tepat kita sebut emosi (emotion).

::

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 11 June 2008, 04:50:05 PM
willibordus,

Quote
vedana  yg dimaksud di paticcasamuppada adalah: perasaan suka / tidak suka yg timbul akibat kontak indera dengan objek.

Jika rasa suka/tidak suka ini timbul maka turunannya (nafsu keinginan, kemelekatan, dstnya sudah tidak terbendung lagi).

Vedana (perasaan suka / tidak suka) ini berbeda dengan pengertian perasaan yg dipahami umum seperti: marah, kesal, tersinggung, rindu, dsbnya <--- perasaan2 ini lebih tepat kita sebut emosi (emotion).

Misalnya lagi duduk digigit semut api, ada perasaan sakit ato nggak? Itu 'kan kontak indra kulit dengan objek (gigitan semut).  ;D
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: markosprawira on 11 June 2008, 04:57:40 PM
markosprawira,

Mungkin hanya berbeda istilah saja karena kamu masih menggunakan mahluk = panca khanda. Kalo tidak ada pikirannya, berarti udah bukan mahluk. Mungkin begitu?

ehm sori bro, ini menunjuk ke tulisan yang mana yah???

sori, tolong diperjelas yah........ biar diskusinya jadi lebih enak.....

anumodana........
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 11 June 2008, 05:02:40 PM
willibordus,

Quote
vedana  yg dimaksud di paticcasamuppada adalah: perasaan suka / tidak suka yg timbul akibat kontak indera dengan objek.

Jika rasa suka/tidak suka ini timbul maka turunannya (nafsu keinginan, kemelekatan, dstnya sudah tidak terbendung lagi).

Vedana (perasaan suka / tidak suka) ini berbeda dengan pengertian perasaan yg dipahami umum seperti: marah, kesal, tersinggung, rindu, dsbnya <--- perasaan2 ini lebih tepat kita sebut emosi (emotion).

Misalnya lagi duduk digigit semut api, ada perasaan sakit ato nggak? Itu 'kan kontak indra kulit dengan objek (gigitan semut).  ;D


~ digigit semut, sakit = vipaka (kesadaran hasil) alias kontak
(pada Arahat / Buddha, hanya berhenti sampai disini, rasa sakit adalah rasa sakit. Itu saja)
sedangkan kita, manusia biasa, melanjutkan tahapan berikutnya, yaitu:

~ tidak suka akan rasa sakit tersebut
Inilah vedana (suka / tidak suka)

~ timbul keinginan untuk menyingkirkan rasa sakit tsb
Inilah tanha (nafsu keinginan)

~ Dari Tanha tsb, timbul kemelekatan akan 'penolakan rasa sakit'.
Kita melekat / benci dengan rasa sakit. Sebisa mungkin disingkirkan segera.

~ kita memukul semut tsb
Inilah kamma dalam bentuk perbuatan yg telah didahului oleh cetana

CMIIW

::
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 11 June 2008, 05:08:14 PM
jadi walau pada Arahat/Buddha hanya ada tahap 1 dalam hal ini langkah #1 (persepsi murni) itulah 'melihat apa adanya' (yathabhutam nyanadassanam), tetap sudah terjadi Pikiran/Kesadaran/Citta sebanyak 17......
semoga bisa dimengerti yah..........

Maaf saja, saya tidak berminat belajar Abhidhamma sama sekali ... Silakan saja kalau Anda berpegang pada Abhidhamma.

OOT sedikit: Abhidhamma itu hanya ada di Theravada ... Pada zaman yang bersamaan sekte Sarvastivada mengembangkan juga Abhidharma mereka dalam bahasa Sanskrit ... Abhidharma mereka juga terdiri dari 7 buku. ... Tapi ketujuh buku Abhidhamma Theravada sangat berbeda dengan ketujuh buku Abhidharma Sarvastivada ...

Abhidharma Sarvastivada mengajarkan ada 75 unsur, 72 di antaranya bersifat sankhata, 3 asankhata (akasa, pratisankhya-nirodha, dan apratisankhya-nirodha).

Ke-72 sankhata dharma itu dibagi menjadi 4 kelompok:
(1) rupa: 11 macam
(2) citta: 1 macam
(3) citta-sampayutta-dharma: 46 macam
(4) citta-vippayutta-dharma: 14 macam.

Nah, jelas sekali bahwa klasifikasi dhamma/dharma-dharma di Abhidharma Sarvastivada sangat berbeda dengan di Abhidhamma Theravada.

Pertanyaan saya: Mana di antara Abhidhamma/Abhidharma itu yang berasal dari mulut Sang Buddha? Atau kedua-duanya tidak berasal dari mulut Sang Buddha?

Itulah sebabnya saya tidak tertarik sama sekali belajar Abhidhamma. Pada dewasa ini banyak bhikkhu-bhikkhu pakar Tipitaka yang menyatakan bahwa Abhidhamma Pitaka bukan ajaran Sang Buddha ...

Silakan saja kalau Anda beranggapan sebaliknya. :)

Salam,
hudoyo



Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 11 June 2008, 05:18:56 PM
markosprawira,

Bukan dari mana2. Karena saya pikir bahwa pikiran itu terus ada selama masih jadi 'mahluk', jadinya tidak berhenti (kalo ga tinggal 4 khanda). Saya iseng tanya aja.


willibordus,

Thanx buat penjelasannya!
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 11 June 2008, 05:28:29 PM
Tergantung definisi 'pikiran' mana yang dipakai.

Kalau dipakai definisi Mulapariyaya-sutta, pada seorang arahat 'pikiran' berhenti. 'Pikiran' di sini adalah 'mannati' (konseptualisasi, analisis dsb)

Namun pada seorang arahat tetap ada 'persepsi murni'. Di sini 'persepsi murni' adalah 'sanjayati' (perceiving), bukan 'mannati' (conceptualizing).

Tidak ada kaitannya dengan pancakkhandha masih lengkap atau tidak lengkap ... Itu cuma teori.
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Suchamda on 11 June 2008, 05:50:50 PM
Dear Kainyn,

Quote
Memang spekulasi yang terlalu jauh adalah tidak ada gunanya.
Kenapa saya mengatakan hampir itu suatu tindakan "bodoh"?Saya tidak mengatakan secara absolute semua spekulasi,teori dll adalah tindakan bodoh...Justru berdasarkan "teori" lah baru ada sebuah "praktek".Tapi perlu dicamkan bahwa,TIDAK SEMUA HANYA BUTUH SEBUAH TEORI...
Sudah jelas apa yg dikatakan oleh SB sendiri,yakni 4hal yg tidak usah dipikir2kan.Menurut hemat saya apa yang dimaksud "Tidak usah dipikir2kan" adalah mengacu pada "praktek"nya,jangan hanya berteori sementara teori menghasilkan 2hal yg "mutlak" yakni salah dan benar...Sedangkan "praktek",langsung melihat kedalam kebenaran maupun ketidakbnran itu sendiri.Kenapa jika anda bisa "melihat"
anda harus "menerka2"nya?Bukankah itu bisa dikatakan hal yang "bodoh"?

Quote
Tetapi kadang sebelum kita mengalaminya, kita juga 'mengira-ngira'. Bukan untuk jadi spekulan, tetapi untuk tujuan pembelajaran juga.
Anda mengatakan tujuannya untuk menjadi pembelajaran.Saya setuju dengan anda seperti yang saya katakan diatas bahwa saya tidak mengatakan "teori" tdk berguna...Tp lihat kembali apa yang anda dapatkan dr menerka2 batin seorg "Buddha"(Yg telah SADAR secara SEMPURNA)?
Bukankah jika anda berteori tentang "batin" seseorg yg sudah "Suci" itu hampir dikatakan membodohkan orang awam sendiri?Kenapa tidak mencari jawabannya didalam "Batin" anda sendiri?Bukankah disana sudah tersedia "segala" jawaban yg anda inginkan?Kenapa mesti "menerka" lagi?

 
Quote
Misalnya dulu orang berteori tentang pergi ke bulan, mereka menghitung2 fisika pesawat, hitung2an gravitasi dan sebagainya. Setelah hitung2an-nya secara teori itu benar, baru diaplikasikan. Mungkin ada faktor yang kurang, lalu dijadikan pembelajaran. Jadi bukan menghina 'teori fisika', lalu bikin pesawat seenaknya, dan coba sampai berhasil. Nantinya akan buang2 waktu dan tenaga.
Sudah ada Sang Jalan,kenapa mempersulit Sang Jalan?Kenapa manusia selalu senang membuat sesuatu yg "sederhana" menjadi terlihat "rumit" hanya karena sebuah "kepuasan intelektual" yg hampir tidak berati apa2 dibandingkan KEBIJAKSANAAN TERTINGGI.

Quote
Yang ke dua tentang 'mengira-ngira', adalah supaya kita tidak mengulang kesalahan yang dilakukan oleh orang lain. Misalnya ada yang katakan bahwa konsumsi vitamin A berlebihan bisa menjadi racun bagi tubuh, lalu kita bilang "ah itu mah cuma teori. Saya tidak percaya sebelum mengalaminya", lalu betulan konsumsi vitamin A berlebihan. Saya pikir ketimbang dibilang 'non teoritis', perilaku itu lebih tepat 'kurang bijaksana'. Ada baiknya mendengar pendapat orang lain, tetapi tidak perlu dipegang sebagai kebenaran mutlak saja sebelum membuktikannya sendiri, dan selalu terbuka bahwa kadang diri sendiri juga bisa salah.
Saya rasa jawaban ini anda bisa melihat pernyatan saya diatas...Anda harus bisa memilah mana yg kebenaran umum dan mana yg kebenaran mutlak...Mana yg didpt lewat "batin" mana yang didapat lewat "pengetahuan"..Anda mencampur adukkan antara "kebenaran umum" dengan "kebenaran mutlak" maka anda sendiri yang akan bingung...Believe it or not...Pengetahuan dan pengalaman terbatas tapi kebijaksanan tidak terbatas...
_/\_

Salam,
Riky

NB:Perlu diketahui dulu sebelum dicerahkan oleh pak Hodoyo saya seperti anda semua,"semuanya harus dispekulasikan dulu","semuanya harus masuk diakal saya dulu","semuanya harus bisa dicerna oleh pengetahuan,pengalaman dan pikiran saya dulu"...Jika tidak sesuai maka saya akan menolaknya mentah2...Hasilnya?Lihatlah Riky  yg tercipta "bengis" dan "liar",karena itu hasil dr pengetahuan,pengalaman dan pikiran...Ketika "buah pikiran" kita diserang,dikritik oleh orang lain,maka kita bukannya merasa "buah pikiran" kita diserang...Sebaliknya kita merasa "buah pikiran" itu adalah DIRI KITA SENDIRI ATAU AKU(Sehingga merasa yg diserang itu "kita/aku" )...Jadi muncul "rasa" marah dan ingin menyerang "balik" dengan segala pengetahuan yg bersifat dualitas ini dengan segala penolakkan...Apakah ini berati??Sedangkan SB mengajarkan ANATTA(TANPA AKU/INTI YG KEKAL)...Sesudah melalui tahap "pengertian" dan "bimbingan" saya menjadi mengerti apa yg dimaksud "kebenaran umum" "kebenaran relatif" "kebijaksanaan" "aku" "pikiran" "anicca" "anatta"
Maka terciptalah Riky yg sekarang ini walaupun masih jauh dr "sempurna" tetapi sudah menuju ke "kesempurnaan" itu...
Anda boleh menolak setiap "buah pikiran" org tapi anda harus mengingat bahwa "buah pikiran" itu adalah "buah pikiran"."Buah pikiran" itu bukanlah "apa2",bukanlah sebuah "aku",bukanlah "diri kita sendiri" Tetapi hanya sebuah "buah pikiran" yg tak bermakna apapun bagi "aku/kita".("NB saya" bukan ditujukan semata2 untuk saudara kainyn,tetapi kepada "siapapun" yang ingin "membaca" dan "merasakan" suatu perubahan nyata.Jika ada kata2 yang kurang menyenangkan maka "lupakanlah" itu...Anggaplah itu bukan apa2...Hanyalah sebuah "kata2" tanpa "makna" apapun...)

WOW.....
....selamat Riky. :)
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 11 June 2008, 05:54:25 PM
tesla,

Quote
semoga membantu...
dari sudut pandang saya, sdr. Riky bukan membicarakan dualitas, salah ataupun benar. akibatnya yg berbicara secara dualitas akan merasa terserang seperti dikatakan salah.
praktek yg dimaksud sdr. Riky adalah langsung melihat, bukan menilai "ini benar atau salah". Yg dilihat, menurut saya tidak berada dalam konteks benar ataupun salah...

Saya pun tidak membicarakan dualitas. Hanya menjelaskan bahwa jika berteori dengan benar, terlepas dari mau menang sendiri, tidak selalu berakhir dengan benar dan salah. Ada yang namanya dugaan sementara dilihat dari faktor tertentu yang kadang2 belum bisa dibuktikan. Jadi tulisan
wah, sdr. Kai suka sekali men-counter orang lain tanpa pandang bulu yah ;)
btw saya ga bilang lho, sdr. Kai bicara soal dualitas... ;D

Quote
Quote
teori menghasilkan 2hal yg "mutlak" yakni salah dan benar
adalah pemahaman keliru tentang teori.

Soal langsung melihat lalu menjadikan pengalaman pribadi sebagai tolok ukur kebenaran mutlak itu juga saya tidak setuju. Itu seperti orang buta warna yang melihat pelangi berwarna hitam putih, berteriak-teriak menghina orang yang mengatakan pelangi ada 7 warna sebagai orang teoritis.

Tetapi kembali lagi ini pilihan masing2. Siapapun boleh memilih sikapnya. Saya tidak maksa kok.  :)

peace _/\_
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 11 June 2008, 07:44:53 PM
Dalam thread ini saya melihat ada diskusi yang simpang siur ... kesimpangsiuran itu disebabkan karena perbedaan epistemologi (sumber dari pemahaman):

Di satu pihak, ada yang pemahamannya semata-mata bersumber dari pemikiran, teori, kitab-kitab.

Di lain pihak, ada yang pemahamannya bersumber dari pengalaman batin dalam meditasi.

Diskusi di antara kedua jenis orang ini tidak pernah menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. ... Lihat saja dalam thread ini.

Salam,
hudoyo

Setuju...Benar2 tidak bermanfaat dan memungkinkan suatu "perpecahan" sesama forum DC...
Bagaikan menyatukan air dan minyak...

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Suchamda on 11 June 2008, 11:07:48 PM
Dalam thread ini saya melihat ada diskusi yang simpang siur ... kesimpangsiuran itu disebabkan karena perbedaan epistemologi (sumber dari pemahaman):

Di satu pihak, ada yang pemahamannya semata-mata bersumber dari pemikiran, teori, kitab-kitab.

Di lain pihak, ada yang pemahamannya bersumber dari pengalaman batin dalam meditasi.

Diskusi di antara kedua jenis orang ini tidak pernah menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. ... Lihat saja dalam thread ini.

Salam,
hudoyo

Setuju...Benar2 tidak bermanfaat dan memungkinkan suatu "perpecahan" sesama forum DC...
Bagaikan menyatukan air dan minyak...

Salam,
Riky

Namanya juga b-e-l-a-j-a-r....ya perbedaan2 ini semua adalah wacana yg nantinya harus diselami sendiri oleh masing2.....hehehehe ....:)
So kalau sampai ada yang berpikir bahwa ini perpecahan, aduh......, cuman segitu aja hasil belajar buddha dharma?....... ;))

Ups, saya rasa sudah salah menggunakan istilah "belajar".....hehehehe....;D
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 12 June 2008, 06:48:46 AM
Namanya juga b-e-l-a-j-a-r....ya perbedaan2 ini semua adalah wacana yg nantinya harus diselami sendiri oleh masing2.....hehehehe ....:)
So kalau sampai ada yang berpikir bahwa ini perpecahan, aduh......, cuman segitu aja hasil belajar buddha dharma?....... ;))

Ups, saya rasa sudah salah menggunakan istilah "belajar".....hehehehe....;D

Ada perbedaan besar antara DIALOG dan DEBAT.

Di dalam suatu DIALOG terlihat ada perkembangan pemahaman ... kedua belah pihak saling meningkatkan pemahaman masing-masing dari interaksi dengan pihak mitra bicara ... Di sini terjadi proses pembelajaran ... Dialog seperti ini bisa dilanjutkan ...

Di dalam suatu DEBAT tidak terlihat ada perkembangan pemahaman ... kedua belah pihak malah saling memperkuat posisi masing-masing, tanpa mau 'take and give' dengan lawan bicara ... Di sini tidak ada proses pembelajaran sama sekali ... hasilnya malah menguatnya kesalahpahaman, menguatnya ignorance, menguatnya permusuhan ...

Masing-masing pihak perlu segera menyadari bila suatu diskusi telah menjurus kepada debat ... untuk bisa diakhiri sedini mungkin untuk menghindari ekses-ekses debat seperti di atas ... Kalau tidak, mungkin perlu dihentikan oleh pihak ketiga ...

Salam,
hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 12 June 2008, 06:54:30 AM
Soal langsung melihat lalu menjadikan pengalaman pribadi sebagai tolok ukur kebenaran mutlak itu juga saya tidak setuju. Itu seperti orang buta warna yang melihat pelangi berwarna hitam putih, berteriak-teriak menghina orang yang mengatakan pelangi ada 7 warna sebagai orang teoritis.

Orang yang sudah mengalami sendiri kebenaran, ia tidak memerlukan tolok ukur apa pun di luar pengalaman batinnya ...

Orang yang tidak pernah mengalami sendiri kebenaran, ia memerlukan tolok ukur teoretis dari kitab-kitab suci yang dipegangnya erat-erat.
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Hendra Susanto on 12 June 2008, 07:11:40 AM
wakkakakkakkakkkkakkak......  =)) =)) =)) =))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: EVO on 12 June 2008, 07:42:53 AM
haa...ketawa apa bos
ikuttan ketawa ah wkwkwkwkkw  :)) :)) :))
kalau aku melihat apa adanya seperti ini
kalau aku sedang meditasi di hutan....lalu di hutan ada wangi dupa
atau ada lilin atau ada rupang buddha..........
maka aku akan bangun dari meditasi ku dan pindah ketempat lain.......
di mana semua yang di buat buat itu tidak ada... ;) :D ;D :)

apa lagi kalau ada hewan buas.......
kaburrrrrrr dahhhhhh
apa ajak bicara ya seh raja hutan...
 :)) :))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 12 June 2008, 08:22:41 AM
IMO pembelajaran itu sangat perlu, kemudian dari pembelajaran bisa didapatkan kebijaksanaan, baru menyelam kedalam batin.
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 12 June 2008, 08:38:50 AM
Itulah kalau orang ingin MENDAPATKAN SESUATU. ... :)
Lain lagi kalau orang ingin melepas. ...
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: markosprawira on 12 June 2008, 08:45:36 AM
dear all member,

Abhidhamma membahas mengenai:
1. Citta/Pikiran/Kesadaran
2. Cetasika/faktor2 batin/faktor2 kesadaran
3. Rupa/fisik
4. Nibbana

Dengan demikian, sudah jelas bahwa salah satu isi Abhidhama ditujukan untuk mengenali bagaimana kesadaran/pikiran kita bekerja, apa saja fungsi citta, dsb. Juga dijelaskan dengan gamblang dalam Abhidhamma adalah bahwa pikiran itu bekerja seperti kue lapis.
Karena itu, anumodana kepada pak hudoyo yang sudah menginformasikan Mulapariyaya-Sutta (M.N.1), dimana isinya ternyata sama persis dengan "kue lapis citta" yang diterangkan dalam Abhidhamma.


Juga apa saja faktor2 batin yang bekerja pada pikiran/kesadaran tertentu karena citta dan  cetasika bagaikan dua sisi mata uang....... serupa tapi tak sama, dan bekerja pada saat yang bersamaan

Kitab suci agama lain, dibuat untuk menjadi pengikat umatnya karena itu penuh dengan perintah dan larangan.

Berbeda dengan Tipitaka Pali dimana salah satu Pitakanya adalah Abhidhamma, yang jika dilihat dari ke-4 bahasan diatas, umat awam dapat melihat peta mengenai dirinya, pikiran yang timbul tenggelam, dsb dimana peta ini akan membantu dalam meditasi, sama membantunya seperti jika kita ingin masuk ke kota yang tidak dikenal

Peta akan berguna jika kita ingin melihat arah yang harus dijalani, rintangan apa saja yang akan dialami, sudah seberapa dekat kita dengan tujuan

Namun tentunya hanya orang bodoh saja, yang terus memegangi peta di depan mukanya pada saat berjalan karena jika dia berlaku demikian, tentunya dia akan terbentur, terantuk atau mungkin sampai terjatuh.

Demikian juga Abhidhamma, memberikan peta/informasi mengenai bagaimana kondisi2 pada waktu bermeditasi, rintangan apa saja yang akan ada, pencapaian apa saja yang akan terjadi.

Namun hanya orang bodoh lah, pada waktu bermeditasi, membanding-bandingkan pengalamannya dengan apa yang ada di Abhidhamma


Saya pribadi tidak perduli dengan omongan yang meragukan otentifikasi Abhidhamma sebagai produk asli yang setara dengan Vinaya dan Sutta, namun dari apa yang selama ini kami praktekkan, Abhidhamma selalu selaras dengan Sutta dan Vinaya, karena hal2 yang dipertanyakan pada Sutta dan/atau Vinaya, dapat dijawab dengan Abhidhamma


Semoga sedikit penjelasan ini dapat membuat orang lebih mengenal Abhidhamma, yang selama ini sepertinya menjadi sesuatu yang hanya untuk kalangan agamis saja.
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 12 June 2008, 08:47:17 AM
Contohnya kalau ada orang yang besar di hutan aja, trus gak ada belajar, trus mungkin yang ada hanyalah naluri untuk bertahan hidup saja, nah apa bisa merealisasi nibbana.

trus ketika kita kecil diajari pendidikan moral sehingga paling tidak kita mengenal apa itu salah dan benar, nah apakah pembelajaran itu salah?
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: EVO on 12 June 2008, 08:52:33 AM
menurut ku setiap detik kita itu selalu belajar
hanya saja kadang kita ini ngak sadar....kalau kita itu selalu di ajarkan dan di beri tau..
karna kita di liputin oleh ntah yang namanya kamma...kebodohan..dan kegelapan batin...
sebenarnya kita ini benar-benar ngak ada apa-apa....
apa seh yang kita pertahankan....apa yang kita debatkan....
kita terlalu asyik dengan pikiran kita....
termaksud saya juga ;D :P
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: EVO on 12 June 2008, 08:54:29 AM
kita selalu terlena.........
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 12 June 2008, 09:07:03 AM

Warning:
   sudah OOT
   harap kembali ke topik semula
      APA ARTI "MELIHAT APA ADANYA"
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 12 June 2008, 09:42:40 AM
tesla,

Quote
wah, sdr. Kai suka sekali men-counter orang lain tanpa pandang bulu yah Wink
Counter ini maksudnya apa yah? Kalo soal 'tanpa pandang bulu', memang saya tidak mendiskriminasikan orang lain dalam diskusi, juga berusaha tidak bawa2 perasaan. Mohon dimengerti walaupun di dalam diskusi kesannya 'berseberangan', di luar diskusi saya tidak bawa2.  :)
Dalam topik tertentu bisa jadi kita sama pendapat, dalam topik lain bisa jadi berseberangan. Tapi apapun itu, rasanya tidak perlu membuat permusuhan, bukan?!  ;D

Quote
btw saya ga bilang lho, sdr. Kai bicara soal dualitas... Grin
Quote
dari sudut pandang saya, sdr. Riky bukan membicarakan dualitas, salah ataupun benar
Hanya perbandingan saja. Karena tulisan tesla seolah mengatakan dari sisi Riky_dave tanpa dualitas, sedangkan dari sisi 'teori' adalah dualitas. Sebab Riky_dave dan saya tadinya memang membahas antara praktek dan teori, yang menurut saya definisinya tentang 'teori' kurang sesuai.

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 12 June 2008, 09:53:04 AM
Soal langsung melihat lalu menjadikan pengalaman pribadi sebagai tolok ukur kebenaran mutlak itu juga saya tidak setuju. Itu seperti orang buta warna yang melihat pelangi berwarna hitam putih, berteriak-teriak menghina orang yang mengatakan pelangi ada 7 warna sebagai orang teoritis.

Orang yang sudah mengalami sendiri kebenaran, ia tidak memerlukan tolok ukur apa pun di luar pengalaman batinnya ...

Orang yang tidak pernah mengalami sendiri kebenaran, ia memerlukan tolok ukur teoretis dari kitab-kitab suci yang dipegangnya erat-erat.

Orang yang mengklaim sudah melihat kebenaran, memang tidak memerlukan kebenaran yang berbeda dengan pengalaman bathinnya. Hal serupa pernah saya temukan dalam orang2 yang merasa menemukan kebenaran sejati dengan 'berbicara pada Tuhan'. Ternyata di kalangan Buddhis pun ada yang seperti itu. Anehnya semua klaim sudah lihat kebenaran, tetapi berbeda satu dengan lainnya.

Orang yang tidak pernah mengalami sendiri kebenaran, ia memerlukan tolok ukur teoretis dan konseptual, baik dari kitab suci ataupun konsep yang terbentuk dalam meditasi, seperti konsep yang membedakan 'meditator' dan 'non-meditator', yang akan membuat konsep 'kebenaran dari meditasi' & 'kebenaran bukan dari meditasi', padahal kebenaran ada dalam hidup, bukan pada teori ataupun meditasi.

Untuk semua umat Buddha yang baca, mohon maaf jika menyinggung, karena saya seorang non-Buddhis membicarakan umat Buddha.


Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: markosprawira on 12 June 2008, 09:58:45 AM
Contohnya kalau ada orang yang besar di hutan aja, trus gak ada belajar, trus mungkin yang ada hanyalah naluri untuk bertahan hidup saja, nah apa bisa merealisasi nibbana.

trus ketika kita kecil diajari pendidikan moral sehingga paling tidak kita mengenal apa itu salah dan benar, nah apakah pembelajaran itu salah?

betul sekali bro!!!.......

kalau saya mencontohkan seperti BAYI.

itu yang saya tanyakan ke pak hud : coba bayi digeletakin aja....... kaga usah ditanggapi apapun, kaga usah dikonsepin apapun...... mari kita lihat 3 bulan lagi

Konsep tetap diperlukan, sama seperti obat.
Namun itu ditinggalkan pada saat sudah tidak diperlukan........

salut dengan bro ryu, yang tidak silau dengan "nama besar"
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: markosprawira on 12 June 2008, 10:05:32 AM
Soal langsung melihat lalu menjadikan pengalaman pribadi sebagai tolok ukur kebenaran mutlak itu juga saya tidak setuju. Itu seperti orang buta warna yang melihat pelangi berwarna hitam putih, berteriak-teriak menghina orang yang mengatakan pelangi ada 7 warna sebagai orang teoritis.

Orang yang sudah mengalami sendiri kebenaran, ia tidak memerlukan tolok ukur apa pun di luar pengalaman batinnya ...

Orang yang tidak pernah mengalami sendiri kebenaran, ia memerlukan tolok ukur teoretis dari kitab-kitab suci yang dipegangnya erat-erat.

Orang yang mengklaim sudah melihat kebenaran, memang tidak memerlukan kebenaran yang berbeda dengan pengalaman bathinnya. Hal serupa pernah saya temukan dalam orang2 yang merasa menemukan kebenaran sejati dengan 'berbicara pada Tuhan'. Ternyata di kalangan Buddhis pun ada yang seperti itu. Anehnya semua klaim sudah lihat kebenaran, tetapi berbeda satu dengan lainnya.

Orang yang tidak pernah mengalami sendiri kebenaran, ia memerlukan tolok ukur teoretis dan konseptual, baik dari kitab suci ataupun konsep yang terbentuk dalam meditasi, seperti konsep yang membedakan 'meditator' dan 'non-meditator', yang akan membuat konsep 'kebenaran dari meditasi' & 'kebenaran bukan dari meditasi', padahal kebenaran ada dalam hidup, bukan pada teori ataupun meditasi.

Untuk semua umat Buddha yang baca, mohon maaf jika menyinggung, karena saya seorang non-Buddhis membicarakan umat Buddha.

dear Kainyn,

salut untuk anda sebagai non Buddhis tapi sudah berpikir secara Buddhis.......

betul yang seringkali terjadi adalah:
1. halusinasi : org merasa sudah mencapai tahap tertentu, padahal dia "terjebak" -> ini dikarenakan dia menyama2kan dengan isi kitab suci
2. pikiran masih setara balita, tapi mencoba mengerti pelajaran S3/Doktor -> ini membuat dia merasa paling pinter

Semuanya akan membuat mereka merasa "sesuatu", tapi yah itu.... cuma ngerasa doang......

yang terpenting bukanlah apa klaim org itu, namun mari kita lihat hidup sehari-harinya, percuma saja orang bicara baik yang tinggi namun dalam hidupnya saja masih mudah marah.

semoga ini bisa membawa kita semua ke arah yang lebih baik...........
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: markosprawira on 12 June 2008, 10:10:37 AM
menurut ku setiap detik kita itu selalu belajar
hanya saja kadang kita ini ngak sadar....kalau kita itu selalu di ajarkan dan di beri tau..
karna kita di liputin oleh ntah yang namanya kamma...kebodohan..dan kegelapan batin...
sebenarnya kita ini benar-benar ngak ada apa-apa....
apa seh yang kita pertahankan....apa yang kita debatkan....
kita terlalu asyik dengan pikiran kita....
termaksud saya juga ;D :P

betul sekali bro EVO.....

dalam Mahapariyaya Sutta yang diberikan oleh pak hud, sudah jelas bahwa adanya proses Citta dimana dalam Abhidhamma, lebih dijelaskan lagi ke dalam komponen2 citta.
Dimana disitu dapat terlihat adanya SANNA (baca sanya atau persepsi), yang menjadi biang kerok, mengapa orang menjadi suka atau tidak suka....

itu saja sudah menjadi proses belajar..........

mungkin bro EVO bisa berkesempatan untuk belajar Abhidhamma, jadi bisa selalu menjaga "pikiran" anda?? he3........

teori Abhidhamma itu mudah dihapal, sampe banyak org yang meremehkan dan mencari ke hal2 yang tinggi, namun ternyata pada prakteknya, banyak orang yang tidak bisa menjalankan "hapalan"nya itu.......
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 12 June 2008, 10:42:11 AM
Orang yang mengklaim sudah melihat kebenaran, memang tidak memerlukan kebenaran yang berbeda dengan pengalaman bathinnya. Hal serupa pernah saya temukan dalam orang2 yang merasa menemukan kebenaran sejati dengan 'berbicara pada Tuhan'. Ternyata di kalangan Buddhis pun ada yang seperti itu. Anehnya semua klaim sudah lihat kebenaran, tetapi berbeda satu dengan lainnya.
Kebenaran itu sendiri tidak bisa diungkapkan; kalau orang mencoba mengungkapkan kebenaran, hasilnya hanyalah kesimpangsiuran. ... Yang bisa diungkapkan adalah apa yang bukan kebenaran, dan mengapa itu bisa ada. ... Kalau itu disadari sepenuhnya, maka baru mungkin kebenaran itu muncul dengan sendirinya.
 
Quote
Orang yang tidak pernah mengalami sendiri kebenaran, ia memerlukan tolok ukur teoretis dan konseptual, baik dari kitab suci ataupun konsep yang terbentuk dalam meditasi, seperti konsep yang membedakan 'meditator' dan 'non-meditator', yang akan membuat konsep 'kebenaran dari meditasi' & 'kebenaran bukan dari meditasi', padahal kebenaran ada dalam hidup, bukan pada teori ataupun meditasi.

Meditasi yang menghasilkan konsep bukanlah meditasi ...
Kebenaran yang dipahami oleh pikiran bukanlah kebenaran ...
Pikiran harus dipahami dan berhenti sebelum kebenaran yang sejati muncul ...

 
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 12 June 2008, 10:57:45 AM
kalau saya mencontohkan seperti BAYI.

itu yang saya tanyakan ke pak hud : coba bayi digeletakin aja....... kaga usah ditanggapi apapun, kaga usah dikonsepin apapun...... mari kita lihat 3 bulan lagi

Konsep tetap diperlukan, sama seperti obat.
Namun itu ditinggalkan pada saat sudah tidak diperlukan........

Jawaban saya sudah saya berikan di thread yang bersangkutan:

"Untuk melepas tidak perlu belajar apa-apa ...
Itulah vipassana yang sesungguhnya ..."


Untuk melepas tidak perlu konsep apa pun ... jadi, konsep apa pun yang memenuhi otak harus dilepas pada saat mulai sadar.

Salam,
hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 12 June 2008, 10:58:57 AM
menurut ku setiap detik kita itu selalu belajar
hanya saja kadang kita ini ngak sadar....kalau kita itu selalu di ajarkan dan di beri tau..
karna kita di liputin oleh ntah yang namanya kamma...kebodohan..dan kegelapan batin...
sebenarnya kita ini benar-benar ngak ada apa-apa....
apa seh yang kita pertahankan....apa yang kita debatkan....
kita terlalu asyik dengan pikiran kita....
termaksud saya juga ;D :P

betul sekali bro EVO.....

dalam Mahapariyaya Sutta yang diberikan oleh pak hud, sudah jelas bahwa adanya proses Citta dimana dalam Abhidhamma, lebih dijelaskan lagi ke dalam komponen2 citta.
Dimana disitu dapat terlihat adanya SANNA (baca sanya atau persepsi), yang menjadi biang kerok, mengapa orang menjadi suka atau tidak suka....

itu saja sudah menjadi proses belajar..........

mungkin bro EVO bisa berkesempatan untuk belajar Abhidhamma, jadi bisa selalu menjaga "pikiran" anda?? he3........

teori Abhidhamma itu mudah dihapal, sampe banyak org yang meremehkan dan mencari ke hal2 yang tinggi, namun ternyata pada prakteknya, banyak orang yang tidak bisa menjalankan "hapalan"nya itu.......

ralat bukan bro tuh, tapi sis hehehe
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 12 June 2008, 11:05:43 AM
betul yang seringkali terjadi adalah:
1. halusinasi : org merasa sudah mencapai tahap tertentu, padahal dia "terjebak" -> ini dikarenakan dia menyama2kan dengan isi kitab suci
2. pikiran masih setara balita, tapi mencoba mengerti pelajaran S3/Doktor -> ini membuat dia merasa paling pinter

Semuanya akan membuat mereka merasa "sesuatu", tapi yah itu.... cuma ngerasa doang......

yang terpenting bukanlah apa klaim org itu, namun mari kita lihat hidup sehari-harinya, percuma saja orang bicara baik yang tinggi namun dalam hidupnya saja masih mudah marah.

semoga ini bisa membawa kita semua ke arah yang lebih baik...........

Setuju ... Mari kita menengok ke dalam batin masing-masing ... tidak perlu mengomentari batin orang lain ...

Saya menengok ke dalam batin saya: apakah saya merasa menjadi orang pinter, apakah saya cuma merasa saja mendapatkan sesuatu, apakah saya mudah marah atau tidak ...

Anda menengok ke dalam batin Anda sendiri, apa yang sudah Anda peroleh dari Abhidhamma yang Anda pelajari ,,, apakah Anda mudah tersinggung atau tidak ... 

Sekali lagi, TANPA MENGOMENTARI BATIN ORANG LAIN, seperti Anda lakukan di atas. ... Setuju? ... :)

Salam,
Hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 12 June 2008, 11:09:08 AM
Quote
Kebenaran itu sendiri tidak bisa diungkapkan; kalau orang mencoba mengungkapkan kebenaran, hasilnya hanyalah kesimpangsiuran. ... Yang bisa diungkapkan adalah apa yang bukan kebenaran, dan mengapa itu bisa ada. ... Kalau itu disadari sepenuhnya, maka baru mungkin kebenaran itu muncul dengan sendirinya.

Kebenaran mutlak memang tidak bisa diungkapkan karena bagaimanapun juga semua orang masih terpengaruh pada subjektivitas. Jika orang mengatakan kebenaran hanya ada pada "ini" atau "itu", memang hasilnya hanya kesimpangsiuran. Menurut saya, kebijaksanaan seseorang adalah untuk mengerti kebenaran itu dari sisinya dan mengerti bagaimana kebenaran dari orang lain, dan jika memang mampu, maka dia akan membimbing orang lain menemukan kebenarannya sendiri (karena tidak mungkin seseorang merealisasikan kebenaran untuk orang lain), lewat cara yang sesuai bagi orang itu, bukan dipukul rata dengan cara yang sama dirinya sendiri menemukan kebenaran, misalnya harus lewat meditasi tertentu, dalam kurun waktu tertentu, oleh guru tertentu.


Quote
Meditasi yang menghasilkan konsep bukanlah meditasi ...

Setuju. Itulah mengapa saya tidak setuju bahwa ada konsep orang mengerti kebenaran harus Retreat Vipassana selama 7 hari, yang membuat konsep orang tidak kenal Vipassana seolah-olah adalah orang tidak bisa mengerti kebenaran. Sama seperti "kafir" dalam ajaran lain yang tidak akan mengerti kebenaran ilahi. Juga tidak setuju pada konsep "praktisi" & "teori". Kebenaran yah kebenaran, siapapun yang ngomong, apakah dia seorang praktisi ataupun teoritis atau bahkan hanya nyontek orang lain/buku.


Quote
Kebenaran yang dipahami oleh pikiran bukanlah kebenaran ...

Setuju lagi. Tetapi menurut saya, kebenaran sejati pun tidak bertentangan (walaupun belom tentu bisa dipahami) dengan logika pikiran manusia sehari-hari. Sehingga tidak ada alasan orang ngomong yang 'tidak masuk akal' karena sudah mengerti kebenaran yang tidak bisa dipahami pikiran. Ini persis seperti ungkapan 'iman di atas logika' yang akhirnya ada orang bunuh2an atas nama ajaran.


Quote
Pikiran harus dipahami dan berhenti sebelum kebenaran yang sejati muncul ...

Jika istilah yang dimaksud adalah pikiran yang membentuk konsep ataupun bentukan pikiran lebih jauh, setuju.


Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 12 June 2008, 11:32:46 AM
dear all member,

Abhidhamma membahas mengenai:
1. Citta/Pikiran/Kesadaran (89 dhamma)
2. Cetasika/faktor2 batin/faktor2 kesadaran (52 dhamma)
3. Rupa/fisik (28 dhamma)
4. Nibbana (1 dhamma)
[...]

Berbeda dengan Tipitaka Pali dimana salah satu Pitakanya adalah Abhidhamma, yang jika dilihat dari ke-4 bahasan diatas, umat awam dapat melihat peta mengenai dirinya, pikiran yang timbul tenggelam, dsb dimana peta ini akan membantu dalam meditasi, sama membantunya seperti jika kita ingin masuk ke kota yang tidak dikenal

Peta akan berguna jika kita ingin melihat arah yang harus dijalani, rintangan apa saja yang akan dialami, sudah seberapa dekat kita dengan tujuan [...]

Saya pribadi tidak perduli dengan omongan yang meragukan otentifikasi Abhidhamma sebagai produk asli yang setara dengan Vinaya dan Sutta, [...]

Mohon maaf sebelumnya, saya tidak bermaksud mengguncang-guncang iman Anda kepada Abhidhamma,
tapi saya juga ingin berbicara kepada semua teman di forum ini:

Abhidhamma itu hanya ada di sekte Theravada ... Pada zaman yang bersamaan sekte Sarvastivada mengembangkan juga Abhidharma mereka dalam bahasa Sanskrit ... Abhidharma mereka juga terdiri dari 7 buku. ... Tapi ketujuh buku Abhidhamma Theravada sangat berbeda dengan ketujuh buku Abhidharma Sarvastivada ...

Abhidharma Sarvastivada mengajarkan ada 75 dhamma/dharma, 72 di antaranya bersifat sankhata, 3 asankhata (akasa, pratisankhya-nirodha, dan apratisankhya-nirodha).

Ke-72 sankhata dharma itu dibagi menjadi 4 kelompok:
(1) rupa: 11 dharma
(2) citta: 1 dharma
(3) citta-sampayutta-dharma: 46 dharma
(4) citta-vippayutta-dharma: 14 dharma.

Nah, jelas sekali bahwa klasifikasi dhamma-dhamma/dharma-dharma di Abhidharma Sarvastivada sangat berbeda dengan di Abhidhamma Theravada.

Pertanyaan saya: Manakah di antara Abhidhamma/Abhidharma itu yang berasal dari mulut Sang Buddha? Atau kedua-duanya TIDAK berasal dari mulut Sang Buddha?

Pertanyaan ini sangat penting dijawab oleh mereka yang merasa perlu menggunakan Abhidhamma atau Abhidharma sebagai "peta" dalam "perjalanan" untuk mencapai nibbana/nirvana. ...

Keotentikan "peta" itu sebagai berasal dari mulut Sang Buddha perlu dipastikan lebih dulu tanpa keraguan lagi, karena "perjalanan" mencapai nibbana ini bukanlah hal yang main-main. ... Bagaimana pula mau mencapai nibbana kalau "peta" yang dipakai tidak jelas asal-usulnya. ...

Bagi saya pribadi, sih, tidak perlu menjawab pertanyaan itu, karena Abhidhamma tidak relevan sama sekali bagi saya.

Salam,
hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: markosprawira on 12 June 2008, 11:38:07 AM
kalau saya mencontohkan seperti BAYI.

itu yang saya tanyakan ke pak hud : coba bayi digeletakin aja....... kaga usah ditanggapi apapun, kaga usah dikonsepin apapun...... mari kita lihat 3 bulan lagi

Konsep tetap diperlukan, sama seperti obat.
Namun itu ditinggalkan pada saat sudah tidak diperlukan........

Jawaban saya sudah saya berikan di thread yang bersangkutan:

"Untuk melepas tidak perlu belajar apa-apa ...
Itulah vipassana yang sesungguhnya ..."


Untuk melepas tidak perlu konsep apa pun ... jadi, konsep apa pun yang memenuhi otak harus dilepas pada saat mulai sadar.

Salam,
hudoyo

dan saya juga sudah jawab, pak :

Quote
seperti melepas hewan di fang shen, apa kita juga tidak perlu belajar apa2???

mulai dari burungnya : kita beli di depan vihara?? itu akan membiasakan org utk menangkapi burung, utk dijual di depan vihara
Apa kita melepasnya bersama sangkarnya?? tentu tidak.....
kita harus tahu melepas dimana?? dimana tempat yang relatif lebih aman??? apa kita bisa melepas burung di tengah kota???

buanyak sekali pak.......... bahkan anda menyebut Untuk melepas tidak perlu belajar apa-apa ...
Itulah vipassana yang sesungguhnya ...
, itu saja anda sebelumnya sudah belajar banyak.....
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 12 June 2008, 11:44:52 AM
dan saya juga sudah jawab, pak :

Quote
seperti melepas hewan di fang shen, apa kita juga tidak perlu belajar apa2???

mulai dari burungnya : kita beli di depan vihara?? itu akan membiasakan org utk menangkapi burung, utk dijual di depan vihara
Apa kita melepasnya bersama sangkarnya?? tentu tidak.....
kita harus tahu melepas dimana?? dimana tempat yang relatif lebih aman??? apa kita bisa melepas burung di tengah kota???

buanyak sekali pak.......... bahkan anda menyebut Untuk melepas tidak perlu belajar apa-apa ...
Itulah vipassana yang sesungguhnya ...
, itu saja anda sebelumnya sudah belajar banyak.....

Dan ini jawaban saya:

"Betul ... teori-teori Buddha Dhamma yang saya pelajari selama bertahun-tahun tanpa bermeditasi itu ternyata tidak ada manfaatnya sama sekali di dalam meditasi, karena semua itu cuma pikiran yang merintangi redanya pikiran ... jadi harus saya buang seluruhnya ketika saya mulai duduk bermeditasi vipassana ...

Jadi kesimpulannya: saya sudah membuang waktu bertahun-tahun untuk belajar sesuatu yang harus saya lepaskan kembali ketika bermeditasi ... Itulah pelajaran utama dari saya petik dari sekian lama belajar Buddha Dhamma tanpa meditasi.

Salam,
Hudoyo"
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 12 June 2008, 12:45:18 PM
Karena saya yang memulai maka saya juga yang akan mengakhiri.Mohon rekan2 menghormati dan menghargai saya(JANGAN LIHAT RIKY YG DULU LIHATLAH OBJEK SECARA NETRAL BUKAN KARENA "SIKAP" "TINDAKAN" "KELAKUAN" YG DIA LAKUKAN DULU MAUPUN SEKARANG) sebagai salah satu anggota di forum DC ini tanpa mendiskriminasi,membela,menyangga maupun mengkritik SIAPAPUN...

Pertama kita lihat sekilas balik apa yg terjadi sebenarnya...
Dimulai dari tanggapan yang diberikan oleh rekan kainyn terhadap pernyataan yang saya tulis tentang Melihat apa adanya(Saya tidak tahu dan juga tidak mau menerka2 apa maksud tanggapan dr saudara kainyn terhadap pernyataan yang saya tulis "Apakah karena dia tidak setuju" "Apakah karena dia merasa saya salah jalur" "Apakah dia merasa dia "benar" " Atau Karena hal2 lain(Dan ini tidak menjadi masalah dan saya tidak mau mendengarkannya karena menurut saya tidak berguna lagi...Saya disini cuma mengklarifikasikan semua pemahaman tentang "Apa yg saya tulis" BUKAN "menyanggah","mengkritik" maupun "menghujat" pernyataan yg diberikan ORANG LAIN )

Kemudian ketika saya "Menjelaskan" dan "Mengklarifikasi" pernyataan yang saya tulis.Lihat apa yang ditls saudara kainyn :
Quote
"OK, Riky_dave. Itu adalah pilihan masing2.
Kalau kamu merasa hasil dari segala sesuatu yang kamu praktekkan adalah sudah pasti kebenaran mutlak, sedangkan orang lain yang pada prakteknya tidak sama dengan kamu adalah kebenaran relative, ya tidak apa kok.
Kamu mau merendahkan orang belajar teori karena kamu sudah di atas semua teori, juga tidak apa kok.
Kamu mau menilai diri sendiri sudah tercerahkan dan memiliki kebijaksanaan tertinggi (tidak seperti para putujjhana di sini yang intelektual melulu), juga lagi-lagi tidak apa kok.

Mungkin emang di situ kita berbeda"

Poin2 diatas sebagai berikut:
1.Saudara kainyn berkata Ok Riky_dave itu adalah pilihan kita masing2
2.Tiba2 dipernyataan kedua saudara kainyn "Menjudge" pernyataan saya dengan kata,"Kalau kamu merasa hasil dari segala sesuatu yang kamu praktekkan adalah sudah pasti kebenaran mutlak, sedangkan orang lain yang pada prakteknya tidak sama dengan kamu adalah kebenaran relative, ya tidak apa kok. "
3.Ditambahkan lagi oleh saudara kainyn,"Kamu mau merendahkan orang belajar teori karena kamu sudah di atas semua teori, juga tidak apa kok.
Kamu mau menilai diri sendiri sudah tercerahkan dan memiliki kebijaksanaan tertinggi (tidak seperti para putujjhana di sini yang intelektual melulu), juga lagi-lagi tidak apa kok. "

4.Padahal di poin terakhir dia menulis,"Mungkin emang di situ kita berbeda"

Pertanyaan dlm diri saya adalah mengapa poin ke 1 dan 4 bertolak belakang dengan poin ke 2 dan 3?"Seakan2" saya Mendiskriminasi,Menekan, Menyanggah, Mengkritik, Pernyataan yg diberikan saudara kainyn.PAHADAL Sudah saya bilang saya cuma MENGKLARIFIKASI,MENJELASKAN Maksud dr pernyataan yang saya tulis.Dan pernyataan ke 2 dan 3 dr saudara kainyn "seakan2" saya merasa paling benar dan mengajari saudara kainyn(PERLU ANDA CAMKAN DIFORUM INI TIDAK ADA YANG MENGAJARI DAN DIAJARI,TIDAK ADA YANG PALING PINTAR DAN BODOH,SEMUANYA CUMA BERDIALOG.BUKAN SALING MENGHUJAT PERNYATAAN ORG DENGAN APA YANG ANDA KETAHUI TETAPI LEBIH DRPD MENJELASKAN DAN MENGKLARIFIKASI SETIAP PERNYATAAN)

Kemudian lihat apa yang saya tulis :
Quote
[at]kainyn,
Wah gawat lo kata2 anda...Bisa menimbulkan kesalahpahaman yg mendalam(Hal ini terbukti karena terus menghujat)...
Saya sudah tekankan,"Saya tidak merendahkan teori"
Saya sudah katakan juga kita harus mengerti tentang 2kebenaran yakni "Kebenaran umum" dan "Kebenaran mutlak"...
Jika kita masih tidak sanggup "melihatnya" maka tidak ada "gunanya" segala hal yang diketahui...]
Menurut hemat saya,kita tutup saja perdebatan ini untuk menghindari kesalahpahaman yang menjadi lebih dalam...Jika ada kata2 saya yang kurang berkenan dihati anda mohon dimaafkan setulus2 dan seikhlas2nya...Seperti kata anda,"OK, Riky_dave. Itu adalah pilihan masing2. "
Tapi saya sangat mohon anda jangan membuat kata2 anda yang lainnya "seakan2" saya merasa saya paling "benar" itu kurang pantas dan tidak enak dilihat...
Sekian dan terima kasih...

Jelas disana saya menekankan kata,"Menurut hemat saya,kita tutup saja perdebatan ini untuk menghindari kesalahpahaman yang menjadi lebih dalam...Jika ada kata2 saya yang kurang berkenan dihati anda mohon dimaafkan setulus2 dan seikhlas2nya...Seperti kata anda,"OK, Riky_dave. Itu adalah pilihan masing2. "
Tapi saya sangat mohon anda jangan membuat kata2 anda yang lainnya "seakan2" saya merasa saya paling "benar" itu kurang pantas dan tidak enak dilihat...
Sekian dan terima kasih..


Lihat komentar apa yang dibalas oleh saudara kainyn kepada saya :
Quote
Riky_dave,

Quote
teori menghasilkan 2hal yg "mutlak" yakni salah dan benar...Sedangkan "praktek",langsung melihat kedalam kebenaran maupun ketidakbnran itu sendiri.Kenapa jika anda bisa "melihat"
anda harus "menerka2"nya?Bukankah itu bisa dikatakan hal yang "bodoh"?
Berarti teori yang notabene menerka-nerka = bodoh 'kan?!

Quote
Anda harus bisa memilah mana yg kebenaran umum dan mana yg kebenaran mutlak...Mana yg didpt lewat "batin" mana yang didapat lewat "pengetahuan"
Berarti yang didapat lewat "batin anda pribadi" adalah kebenaran mutlak, bukan?! Karena anda sudah mengasumsikan saya tidak memilahnya, dan juga orang yang tidak sependapat dengan kamu, sudah pasti tidak lewat "bathin".

Quote
sebelum dicerahkan oleh pak Hodoyo saya seperti anda semua,"semuanya harus dispekulasikan dulu"
Berarti kami memang belum tercerahkan, tidak seperti kamu, bukan?!

 ;D

Ya sudahlah, semoga memang Riky_dave tidak bermaksud seperti itu.
 _/\_


Saya "Menjelaskan" "Mengklarifikasi" pernyataan saya kepada saudara kainyn tetapi mungkin dia "berpikir" saya "mengkritik" atau "menyanggah" pernyataaan dia.Padahal diatas sebelum di quote balik sama saudara kainyn saya sudah menulis,"Menurut hemat saya,kita tutup saja perdebatan ini untuk menghindari kesalahpahaman yang menjadi lebih dalam..."
Kenapa masih tetap "ditanggapi"? Kenapa jika memang bersebrang antara paham saya dengan saudara kainyn kan anda bisa tinggal bilang,"Oke,kita mungkin berbeda" Kenapa anda masih "Menghujat" pernyataan saya?(Apakah karena anda tidak puas?Atau hal lain?Tidak perlu anda jawab lagi.Karena masalah ini sudah harus diselesaikan saat ini juga untuk menghindari kesalahpahaman dan juga untuk menghindari "rusak"nya citra DC karena perdebatan yang kita lakukan.Seakan2 kita saling "menghujat" 1 sama lain...Dan TIDAK PANTAS dilihat oleh umat lainnya yg membaca forum ini.)

Kemudian saya menulis,"Saya jelaskan sedikit lagi dan menjadi yang terakhir..Karena kata anda yang terakhir agak rancu,"Ya sudahlah, semoga memang Riky_dave tidak bermaksud seperti itu.
Kok pakai kata "semoga",kayak ente melakukan "kejahatan" saja ^^


Apa yang dibalas oleh saudara kainyn?Lihatlah :

Quote
Riky_dave,

Sekali lagi, ya sudah lah. [/b]Anggaplah memang saya yang salah mengerti maksud Riky_dave. Dan sekali lagi, semoga memang Riky_dave tidak bermaksud menghakimi gelas orang lain penuh sementara gelasnya sudah kosong; juga mengatakan orang lain mencium aroma kue dari jarak 3001m, sementara dirinya sudah di 2999m.[/b]

Saya katakan "semoga" karena saya tidak mengetahui bathin Riky_dave, bukan berkenaan dengan "kejahatan
Saya sebenarnya tidak puas dengan kata2 dari saudara kainyn(Mengingat pernyataan saya sendiri untuk menjelaskan yang terakhir kali maka saya tidak mengklarifikasi lagi pernyataan saudara kainyn yg menurut saya BENAR2 TIDAK PANTAS)

Pernyataan saudara kainyn tersebut "seakan2" saya memaksa dia untuk mengakui bahwa saya paling "benar",Seakan2 saya "mendiskriminasi" dia,Seakan2 saya "Mengkritik" "Memaksa" dia untuk mengikuti paham saya.

Sekarang bacalah semua orang yang ada di forum ini dan Renungkan Didalam BATIN Anda masing2.Tidak perlu "Menjudge" saya atau saudara kainyn yang salah karena saya rasa itu TIDAK PERLU DAN BUKAN HARAPAN SAYA MENULIS INI
Harapan saya menulis hal ini adalah KEPADA YANG LAINNYA PRO MAUPUN KONTRA JANGAN BERDEBAT LAGI,PERDEBATAN INI BENAR2 BODOH DAN TIDAK BERGUNA SELAIN MEMUNCUL KESALAHPAHAM YANG SEMAKIN MENDALAM DIANTARA KEDUA BELAH PIHAK

Hal ini saya tulis untuk mengklarifikasi dan menjelaskan semua pernyataan saya dengan saudara kainyn yang menurut saya telah "menarik" banyak rekan lain(Yg pro maupun kontra thdp saya) ikut didalam masalah ini...
Saya harapkan setelah hal ini masalah ini tidak "dibawa2" lagi...
Sekian dan Terima Kasih

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Umat Awam on 12 June 2008, 12:59:41 PM
Quote
(PERLU ANDA CAMKAN DIFORUM INI TIDAK ADA YANG MENGAJARI DAN DIAJARI,TIDAK ADA YANG PALING PINTAR DAN BODOH,SEMUANYA CUMA BERDIALOG.BUKAN SALING MENGHUJAT PERNYATAAN ORG DENGAN APA YANG ANDA KETAHUI TETAPI LEBIH DRPD MENJELASKAN DAN MENGKLARIFIKASI SETIAP PERNYATAAN)

Ckckckck.......  :-?  ^-^
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 12 June 2008, 12:59:58 PM
Keotentikan "peta" itu sebagai berasal dari mulut Sang Buddha perlu dipastikan lebih dulu tanpa keraguan lagi, karena "perjalanan" mencapai nibbana ini bukanlah hal yang main-main. ... Bagaimana pula mau mencapai nibbana kalau "peta" yang dipakai tidak jelas asal-usulnya. ...

Maaf menyela diskusi...  :)

IMHO,
tidak perlu rasanya kita membuktikan ke-otentikan suatu sutta (dhamma) apakah berasal dari mulut Sang Buddha sendiri ataukah tidak. Pembuktian ke-otentikan sudah tidak memungkinkan lagi sekarang. Seperti juga Sutta2 yg lainnya, kita hanya dapat ber-ehipassiko terhadap dhamma yg diajarkan, termasuk Abhidhamma.

Setelah suatu dhamma kita baca, kemudian kita renungkan dan kita saksikan di kehidupan sehari2 kita, ternyata terbukti memang benar, maka dhamma tsb bisa kita jadikan pegangan... yg belum terbukti, kita jadikan saja sebagai catatan, mungkin suatu saat bisa kita buktikan, mungkin juga tidak akan terbukti....

Pembuktiannya hanya dapat dilakukan dari: bermanfaat atau tidaknya suatu Dhamma dalam membantu kita mengikis penderitaan kita.

Semoga sharing ini bisa membantu jalan diskusi ini

 _/\_

::
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 12 June 2008, 01:21:33 PM
Riky_dave,

Semau anda deh. Kamu mau bilang saya selalu yang salah dan tidak pantas sementara tulisan kamu benar dan pantas juga ga apa kok. 'kan sudah saya katakan, semua terserah anda. Kalo emang kata maaf bisa membuatmu puas,

SAYA MINTA MAAF, RIKY_DAVE.

Kalo masih tidak puas juga, itu urusan anda dengan ego anda.

 _/\_

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: F.T on 12 June 2008, 01:26:42 PM
hm... ada apa ini ?

Damai !!! Riky dan bro kainyn ... Peace !!! :)

:backtotopic:
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 12 June 2008, 01:26:55 PM
Renungkan Didalam BATIN Anda masing2 ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^

Kan saya udah bilang saya tidak minta apa2.....Mohon  jangan diteruskan lagi.... ^:)^ ^:)^ ^:)^
"Hal ini saya tulis untuk mengklarifikasi dan menjelaskan semua pernyataan saya dengan saudara kainyn yang menurut saya telah "menarik" banyak rekan lain(Yg pro maupun kontra thdp saya) ikut didalam masalah ini...
Saya harapkan setelah hal ini masalah ini tidak "dibawa2" lagi...
Sekian dan Terima Kasih"




 _/\_

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 12 June 2008, 01:38:23 PM
Kalo aye sih pegang kainyn.

teng ronde 5 (liat ginny pake bikini mondar mandir bawa papan bertulisan ronde 5 :)) )
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 12 June 2008, 01:41:36 PM
Huehuehue intinya :)) ricky belajar lagi lah OK?

prosesnya masih panjang nich :))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 12 June 2008, 01:56:55 PM
ryu,

Quote
Kalo aye sih pegang kainyn.

teng ronde 5 (liat ginny pake bikini mondar mandir bawa papan bertulisan ronde 5 laugh )

Waduh, emange taruhan bola ato maen tinju yah?  :))
Jangan "pegang" saya, saya udah lempar handuk barusan.


Quote
Huehuehue intinya laugh ricky belajar lagi lah OK?

prosesnya masih panjang nich laugh

Menurut saya sih, semuanya masih belajar juga. Jadi sama2 saling berbagi.


Back To Topic.

Kalo menurut saya itu melihat apa adanya itu adalah menyikapi segala sesuatu tanpa intervensi dari bentukan pikiran. Mungkin kalo pake contoh itu, salah satunya ide tentang 'Trend'. Ada bentukan pikiran bahwa berpakaian begini adalah 'trendy', berpotongan rambut begitu adalah 'trendy'. Kalau kita melihat apa adanya, di situ hanya ada cara berpakaian dan berpotongan rambut. Trendy atau tidak hanyalah intervensi dari 'suka/tidak' dari mayoritas terhadap satu cara, pada waktu tertentu. Mungkin berdasarkan ide2 bahwa rambut demikian adalah potongan orang 'djaman doeloe', ataupun pakaian tertentu adalah tidak sesuai dengan status, dan sebagainya. Mungkin begitu  :)


Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 12 June 2008, 01:57:59 PM
Kalo aye sih pegang kainyn.
teng ronde 5 (liat ginny pake bikini mondar mandir bawa papan bertulisan ronde 5 :)) )

 :))  :))  :))

.... bisa2nya... lagi musim bola nih, pake acara "pegang siapa"  ;D

::
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 12 June 2008, 02:02:22 PM
Huehuehue kalo aye lihat sih Ricky masih melekat sama melepas :))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Rina Hong on 12 June 2008, 02:19:36 PM
 :P kalau masing - masing liat dari kacamata sendiri maka kita ga akan tau apa yg di lihat orang lain... Pinjamin donk kaca matanya biar jelas...  8) Clingg!!

 _/\_ Setelah membaca panjang lebar Rina masih banyak yang tidak mengerti karena pembahasannya terlalu dalam... bisa tidak di jelaskan secara awam...???


Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 12 June 2008, 02:49:48 PM
Hehehe nunggu TS nya dulu komentar ah...
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: markosprawira on 12 June 2008, 03:05:26 PM
dear all member,

Abhidhamma membahas mengenai:
1. Citta/Pikiran/Kesadaran (89 dhamma)
2. Cetasika/faktor2 batin/faktor2 kesadaran (52 dhamma)
3. Rupa/fisik (28 dhamma)
4. Nibbana (1 dhamma)
[...]

Berbeda dengan Tipitaka Pali dimana salah satu Pitakanya adalah Abhidhamma, yang jika dilihat dari ke-4 bahasan diatas, umat awam dapat melihat peta mengenai dirinya, pikiran yang timbul tenggelam, dsb dimana peta ini akan membantu dalam meditasi, sama membantunya seperti jika kita ingin masuk ke kota yang tidak dikenal

Peta akan berguna jika kita ingin melihat arah yang harus dijalani, rintangan apa saja yang akan dialami, sudah seberapa dekat kita dengan tujuan [...]

Saya pribadi tidak perduli dengan omongan yang meragukan otentifikasi Abhidhamma sebagai produk asli yang setara dengan Vinaya dan Sutta, [...]

Mohon maaf sebelumnya, saya tidak bermaksud mengguncang-guncang iman Anda kepada Abhidhamma,
tapi saya juga ingin berbicara kepada semua teman di forum ini:

Abhidhamma itu hanya ada di sekte Theravada ... Pada zaman yang bersamaan sekte Sarvastivada mengembangkan juga Abhidharma mereka dalam bahasa Sanskrit ... Abhidharma mereka juga terdiri dari 7 buku. ... Tapi ketujuh buku Abhidhamma Theravada sangat berbeda dengan ketujuh buku Abhidharma Sarvastivada ...

Abhidharma Sarvastivada mengajarkan ada 75 dhamma/dharma, 72 di antaranya bersifat sankhata, 3 asankhata (akasa, pratisankhya-nirodha, dan apratisankhya-nirodha).

Ke-72 sankhata dharma itu dibagi menjadi 4 kelompok:
(1) rupa: 11 dharma
(2) citta: 1 dharma
(3) citta-sampayutta-dharma: 46 dharma
(4) citta-vippayutta-dharma: 14 dharma.

Nah, jelas sekali bahwa klasifikasi dhamma-dhamma/dharma-dharma di Abhidharma Sarvastivada sangat berbeda dengan di Abhidhamma Theravada.

Pertanyaan saya: Manakah di antara Abhidhamma/Abhidharma itu yang berasal dari mulut Sang Buddha? Atau kedua-duanya TIDAK berasal dari mulut Sang Buddha?

Pertanyaan ini sangat penting dijawab oleh mereka yang merasa perlu menggunakan Abhidhamma atau Abhidharma sebagai "peta" dalam "perjalanan" untuk mencapai nibbana/nirvana. ...

Keotentikan "peta" itu sebagai berasal dari mulut Sang Buddha perlu dipastikan lebih dulu tanpa keraguan lagi, karena "perjalanan" mencapai nibbana ini bukanlah hal yang main-main. ... Bagaimana pula mau mencapai nibbana kalau "peta" yang dipakai tidak jelas asal-usulnya. ...

Bagi saya pribadi, sih, tidak perlu menjawab pertanyaan itu, karena Abhidhamma tidak relevan sama sekali bagi saya.

Salam,
hudoyo


Pak hudoyo yang bersemangat,

soal otentik atau tidaknya dari mulut Buddha, siapa lagi yang bisa membuktikan???

bahkan jika mempermasalahkan otentifikasi seperti itu, MMD pun sudah jelas tidak pernah keluar  dari mulut Buddha sebagai salah satu dari jenis meditasi. Demikian juga GoenKa, atau mahasi sayadaw...... sudah jelas itu hanya salah satu metode vipassana saja

yang terpenting adalah bagaimana praktek nyata dalam hidup sehari-hari.


Sesuatu yang menurut anda tidak berguna seperti Abhidhamma, menurut saya dan beberapa rekan ternyata sangat berguna bagi saya.

Mungkin anda dan murid anda cocok dengan MMD, namun saya tidak merasa cocok

Mungkin anda dan murid anda merasa tidak perlu Tipitaka Pali lagi, namun saya dan rekan2 masih merasa cocok dengan Tipitaka Pali

Sekedar masukan pak :
Anda berbicara melepas, tapi saya lihat anda "melekat" pada MMD dengan segala atributnya, mirip dengan yang bro ryu bilang utk Riky : melekat pada melepas
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 12 June 2008, 03:18:17 PM
saya rasa thread ini perlu:
TIME OUT!!! OIII TIME OUT DULU...

masing-masing dari kita,
renungkan dalam bathin kita,
"Apa tujuan saya men-reply thread ini?"
"Sekedar mengemukakan pendapat saya, atau mencekoki pendapat saya ke orang lain."
"Mengharapkan pencerahan dari teman lain, atau menilai kebijaksanaan orang lain."


dan dari kejujuran yg paling dalam,
bagi yg merasakan dadanya sesak membaca thread ini,
coba renungkan dalam bathin kita,
"siapakah aku yg sedang dipermalukan di thread ini?"
"mengapa saya dapat menjadi sesak, marah atau kesal hanya karena orang lain menghujat"
"bagaimana mungkin, dia (lawan) punya kuasa utk membuatku merasa tidak enak ini"


_/\_

semoga lanjutan berikutnya adalah utk kemajuan, persatuan, kedamaian :)
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: markosprawira on 12 June 2008, 03:22:28 PM
Back To Topic.

Kalo menurut saya itu melihat apa adanya itu adalah menyikapi segala sesuatu tanpa intervensi dari bentukan pikiran. Mungkin kalo pake contoh itu, salah satunya ide tentang 'Trend'. Ada bentukan pikiran bahwa berpakaian begini adalah 'trendy', berpotongan rambut begitu adalah 'trendy'. Kalau kita melihat apa adanya, di situ hanya ada cara berpakaian dan berpotongan rambut. Trendy atau tidak hanyalah intervensi dari 'suka/tidak' dari mayoritas terhadap satu cara, pada waktu tertentu. Mungkin berdasarkan ide2 bahwa rambut demikian adalah potongan orang 'djaman doeloe', ataupun pakaian tertentu adalah tidak sesuai dengan status, dan sebagainya. Mungkin begitu  :)

kalo singkatnya, bro : cara berpakaian atau potongan rambut, itu hanya objek

dan semua objek, sifatnya adalah netral.

eniwei salut untuk anda sebagai non buddhis..... bisa sampai ke pemahaman sedalam itu.....
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: EVO on 12 June 2008, 03:24:41 PM
markosprawira aku unjuk rasaaaaaaaaaaaaa
aku ce......... :'( :'( :'(
buuhhhh di panggil broooo....... :( :(
aku mau belajar abhidhamma....tuch guru paertamaku yang cocok  8) 8)
willibordus....... :x :x yang paling sabar ngajarin anak bebal kek aku.... :-[ :-[

aku pegang gong nya aja........  ^-^ :D ;D :P
time out siap kan kopi dulu ah ;D

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 12 June 2008, 03:27:32 PM
Yap, anggap saja aye ini iblis yang mencobai kalian hohohohoho.....
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 12 June 2008, 03:28:17 PM
O iya lupa, apa yang diskusi disini bisa 'melihat apa adanya' :))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: EVO on 12 June 2008, 03:29:35 PM
ryu aku dewi mara ya....
xixiixi kata karuna dewa mara....
ngak ada dewi mara....
aku yang pertama deh jadi dewi mara
wkwkkwkkkw
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 12 June 2008, 03:36:02 PM
markosprawira,

Quote
kalo singkatnya, bro : cara berpakaian atau potongan rambut, itu hanya objek

dan semua objek, sifatnya adalah netral.

Ya, menurut saya emang semuanya netral. Tetapi karena pikiran kita cenderung tidak netral, maka melihat dipengaruhi dengan ide-ide. Mungkin yang dibilang oleh Buddha Gotama maksudnya supaya menyingkirkan ide2 yang membuat pikiran ke mana2, tertipu oleh bentukan pikiran sendiri sehingga menderita. Misalnya yah 'trend' itu tadi, karena 'terjebak' oleh bentuk pikiran begini-begitu, maka ada misalnya orang membeli baju semahal-mahalnya untuk dihargai orang lain.

Quote
eniwei salut untuk anda sebagai non buddhis..... bisa sampai ke pemahaman sedalam itu.....

Sebetulnya dari semua komunitas, baik beragama apapun maupun tidak beragama, banyak yang punya pemikiran jauh. Tetapi kadang ada berbagai kendala sosial saja, sehingga tidak mengemukakan pendapatnya. Saya bisa ke sana juga 'kan 'nyontek' dari banyak kitab, termasuk Tipitaka.  ;D



Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Sumedho on 12 June 2008, 03:51:02 PM
Ada apa pulak ini. baru 1 hari nga dicek udah sampe nambah 4 halaman :D
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 12 June 2008, 03:54:38 PM
Ada apa pulak ini. baru 1 hari nga dicek udah sampe nambah 4 halaman :D

...Dhammacittaaaaaaa.....   :jempol:





forum Buddhism tersibuk di Indonesia
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: markosprawira on 12 June 2008, 04:11:32 PM
 [at] EVO : maafkan diriku yan
markosprawira aku unjuk rasaaaaaaaaaaaaa
aku ce......... :'( :'( :'(
buuhhhh di panggil broooo....... :( :(
aku mau belajar abhidhamma....tuch guru paertamaku yang cocok  8) 8)
willibordus....... :x :x yang paling sabar ngajarin anak bebal kek aku.... :-[ :-[

aku pegang gong nya aja........  ^-^ :D ;D :P
time out siap kan kopi dulu ah ;D

maafkan aku, sis...... maklum udah lama ga mampir ke DC :D

betul...betul....... bro willi paling TOBS, bahkan mayoritasnya, dia belajar otodidak...... salut banget....

soal kopi : ko will paling demen tuh..... apalagi kalo kopi item + cangkir jaman dulu.... sluurpp.......


Ya, menurut saya emang semuanya netral. Tetapi karena pikiran kita cenderung tidak netral, maka melihat dipengaruhi dengan ide-ide. Mungkin yang dibilang oleh Buddha Gotama maksudnya supaya menyingkirkan ide2 yang membuat pikiran ke mana2, tertipu oleh bentukan pikiran sendiri sehingga menderita. Misalnya yah 'trend' itu tadi, karena 'terjebak' oleh bentuk pikiran begini-begitu, maka ada misalnya orang membeli baju semahal-mahalnya untuk dihargai orang lain.

betul sekali bro kai...... pikiran kita cenderung tidak netral dimana biang kerok utamanya adalah Moha/kegelapan batin. Ini membuat kita tidak bisa melihat objek dengan jernih

itu kenapa dalam abhidhamma, disebutkan bahwa manusia itu hanya terdiri dari nama/batin dan rupa/fisik, that's it...... eksis karena bisa disentuh, dilihat atau dijangkau oleh panca indera lainnya, namun juga tidak eksis karena unsur2 pembentuknya (Maha Butha 4) selalu berubah2 komposisinya......

Sebetulnya dari semua komunitas, baik beragama apapun maupun tidak beragama, banyak yang punya pemikiran jauh. Tetapi kadang ada berbagai kendala sosial saja, sehingga tidak mengemukakan pendapatnya. Saya bisa ke sana juga 'kan 'nyontek' dari banyak kitab, termasuk Tipitaka.  ;D

betul sekali bro....... demikianlah di kelas abhidhamma....... konsep lain seperti agama, tidaklah dipermasalahkan, tidak ada unsur dorongan atau paksaan untuk berubah ke Buddhism...... karena dalam abhidhamma, yang dibahas adalah diri sendiri.

Jelas terlihat dari bahasan Abhidhamma yang berkisar pada Citta (pikiran/kesadaran), cetasika (faktor2 dari citta) dan rupa (fisik/jasmani)

Semoga ini bisa menjadi masukan bagi anda yah........
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 12 June 2008, 04:21:33 PM
markosprawira,

Quote
betul sekali bro....... demikianlah di kelas abhidhamma....... konsep lain seperti agama, tidaklah dipermasalahkan, tidak ada unsur dorongan atau paksaan untuk berubah ke Buddhism...... karena dalam abhidhamma, yang dibahas adalah diri sendiri.

Jelas terlihat dari bahasan Abhidhamma yang berkisar pada Citta (pikiran/kesadaran), cetasika (faktor2 dari citta) dan rupa (fisik/jasmani)

Semoga ini bisa menjadi masukan bagi anda yah........

Memang sejak saya masuk ke forum ini, yang paling terbuka dengan tulisan2 'kontroversial' saya adalah teman2 dari Abhidhamma, khususnya Lily W dan willibordus, yang membuat saya juga tertarik belajar. Sayang jadwalnya tidak memungkinkan.
Terima kasih untuk masukannya   :)

 _/\_
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: markosprawira on 12 June 2008, 04:33:04 PM
Memang sejak saya masuk ke forum ini, yang paling terbuka dengan tulisan2 'kontroversial' saya adalah teman2 dari Abhidhamma, khususnya Lily W dan willibordus, yang membuat saya juga tertarik belajar. Sayang jadwalnya tidak memungkinkan.
Terima kasih untuk masukannya   :)

 _/\_

dear bro Kai

mungkin anda bisa berdiskusi jarak jauh dulu dengan bro willi dulu yah..... mengingat dia sudah cukup berkualifikasi untuk dapat memaparkan abhidhamma dengan cara dan bahasa yang mudah dimengerti

jika anda berkenan, silahkan pm alamat dan no telp anda ke saya, nanti saya akan kirimkan DVD film kelas abhidhamma yang dibawakan oleh mentor kami, Selamat Rodjali

maaf jika saya tidak bisa terlalu banyak membantu mengingat pengetahuan saya yang masih cetek  _/\_
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Hendra Susanto on 12 June 2008, 04:55:33 PM
pinter2 banget yak.. buset dachh... xiixixixiix...

tp sorry banget yak gw bilang thread ini tong kosong nyaring bunyinya ;D
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 12 June 2008, 05:03:02 PM
markosprawira,

Terima kasih. Tapi lebih baik nanti saja kalo ada waktu saya langsung ke sana.



Hendra Susanto,

Quote
pinter2 banget yak.. buset dachh... xiixixixiix...

tp sorry banget yak gw bilang thread ini tong kosong nyaring bunyinya

hm... maksudnya apa yah?
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 12 June 2008, 05:36:14 PM
pinter2 banget yak.. buset dachh... xiixixixiix...

tp sorry banget yak gw bilang thread ini tong kosong nyaring bunyinya ;D

kesiapa neh?

gw tersungging nih :(
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 12 June 2008, 05:44:12 PM
IMHO,
tidak perlu rasanya kita membuktikan ke-otentikan suatu sutta (dhamma) apakah berasal dari mulut Sang Buddha sendiri ataukah tidak. Pembuktian ke-otentikan sudah tidak memungkinkan lagi sekarang. Seperti juga Sutta2 yg lainnya, kita hanya dapat ber-ehipassiko terhadap dhamma yg diajarkan, termasuk Abhidhamma.

Setelah suatu dhamma kita baca, kemudian kita renungkan dan kita saksikan di kehidupan sehari2 kita, ternyata terbukti memang benar, maka dhamma tsb bisa kita jadikan pegangan... yg belum terbukti, kita jadikan saja sebagai catatan, mungkin suatu saat bisa kita buktikan, mungkin juga tidak akan terbukti....

Pembuktiannya hanya dapat dilakukan dari: bermanfaat atau tidaknya suatu Dhamma dalam membantu kita mengikis penderitaan kita.

Semoga sharing ini bisa membantu jalan diskusi ini
 _/\_
::

Terima kasih, Rekan Willibordus, Anda telah mengingatkan saya. ... Saya telah terseret oleh konsep "peta" Rekan Markos. ... :)  Dari situlah saya terseret bertanya: "peta"-nya otentik gak? ;D  ...

Anda betul ... tidak mungkin lagi mengetahui mana sutta/abhidhamma/abhidharma yang berasal dari Sang Buddha dan mana yang tidak ... :)  Namun, dari fakta adanya dua Abhidhamma/Abhidharma dapat disimpulkan dengan pasti: tidak mungkin kedua-duanya sekaligus berasal dari mulut Sang Buddha. ...

Nah, mau berpegang kepada yang mana, silakan. ... Menurut saya, ukuran relevansi suatu Abhidhamma/Abhidharma/Sutta tergantung seberapa jauh itu membantu mengikis aku/atta.

Sekarang, terserah masing-masing ... mau pakai sutta silakan ... mau pakai abhidhamma Theravada silakan ... mau pakai abhidharma Sanskrit silakan ... mau tidak pakai apa-apa, tapi mengandalkan pengalaman batin sendiri, seperti teman-teman non-Buddhis yang ber-MMD silakan ...

Salam,
hudoyo

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 12 June 2008, 05:50:34 PM
Sekedar masukan pak :
Anda berbicara melepas, tapi saya lihat anda "melekat" pada MMD dengan segala atributnya, mirip dengan yang bro ryu bilang utk Riky : melekat pada melepas

Rekan Markos,

Silakan Anda tempuh jalan Anda ... saya akan menempuh jalan saya ...

Sekadar masukan buat Anda:
Anda suka sekali menilai batin orang lain ...
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 12 June 2008, 06:49:21 PM
Menurut saya, kebijaksanaan seseorang adalah untuk mengerti kebenaran itu dari sisinya dan mengerti bagaimana kebenaran dari orang lain,[...]
Menurut saya, kebijaksanaan seseorang adalah memahami bahwa setiap kebenaran yang berasal dari pikiran (yang dualistik, terkondisi, terbatas) bukanlah kebenaran, entah itu pikiran sendiri entah pikiran orang lain.

Quote
dan jika memang mampu, maka dia akan membimbing orang lain menemukan kebenarannya sendiri (karena tidak mungkin seseorang merealisasikan kebenaran untuk orang lain), lewat cara yang sesuai bagi orang itu, bukan dipukul rata dengan cara yang sama dirinya sendiri menemukan kebenaran, misalnya harus lewat meditasi tertentu,[...]
Kebenaran (yang sejati) hanya tercapai setelah proses pikiran (yang dualistik, terkondisi, terbatas) ini disadari, sehingga pikiran itu berhenti dengan sendirinya, bukan dibuat berhenti.

Quote
Setuju. Itulah mengapa saya tidak setuju bahwa ada konsep orang mengerti kebenaran harus Retreat Vipassana selama 7 hari, yang membuat konsep orang tidak kenal Vipassana seolah-olah adalah orang tidak bisa mengerti kebenaran.
Kebenaran (sejati) hanya bisa muncul jika pikiran (yang dualistik, terkondisi, terbatas) ini berhenti. Ada banyak jalan menuju ke situ, salah satunya vipassana/MMD. Tanpa mengalami berhentinya pikiran orang tidak bisa mengalami kebenaran.

Quote
Setuju lagi. Tetapi menurut saya, kebenaran sejati pun tidak bertentangan (walaupun belom tentu bisa dipahami) dengan logika pikiran manusia sehari-hari. Sehingga tidak ada alasan orang ngomong yang 'tidak masuk akal' karena sudah mengerti kebenaran yang tidak bisa dipahami pikiran. Ini persis seperti ungkapan 'iman di atas logika' yang akhirnya ada orang bunuh2an atas nama ajaran.
Kebenaran sejati tidak akan bertentangan dengan logika (pikiran), tapi hakikat/intisari kebenaran sejati tidak mungkin dipahami oleh pikiran (yang dualistik, terkondisi dan terbatas). Pikiran ini harus berhenti agar kebenaran muncul.
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 12 June 2008, 07:00:05 PM
Saya sih udah menyerah sama theard 1 ini...
No Comment...

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 12 June 2008, 07:05:36 PM
:) :) :)
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Edward on 12 June 2008, 08:05:27 PM
Kalau tidak sama persepsi awal memank susah...Yah kembali ke...diri masing2 aj..Ambil yang menurut diri sendiri dapat digunakan untuk perkembangan batin.. _/\_
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Suchamda on 12 June 2008, 08:11:27 PM
Sebenarnya, agar diskusi menjadi bermanfaat, seharusnya pihak2 tidak hanya sekedar mendebat atau membantah, tapi juga mengeksplore pemahaman si pembawa tema, secara keseluruhan.
Walaupun redaksi kata-katanya tidak disetujui secara persis, tetapi asalkan sudah memahami maksudnya yg dipahami dari perspektif atau konteks tertentu, seharusnya tidak perlu mempermasalahkan detail-detail atau pun bagian per bagiannya dengan bersikukuh pada sudut pandangnya sendiri.
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 12 June 2008, 08:16:01 PM
Kalau kedua pihak bisa bersikap demikian, maka dialog tetap menjadi dialog.

Tapi kalau salah satu pihak, atau malah kedua belah pihak, pasang kuda-kuda, maka sebaiknya "dialog" dihentikan.
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 12 June 2008, 09:50:53 PM
Lah kalau penonton gimana?
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Edward on 12 June 2008, 10:07:53 PM
Ryu nonton bola aj sana....Udh mo mulai tuh... ;D
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: HokBen on 12 June 2008, 10:12:33 PM
Penonton itu cukup 3D, duduk, diam dengar.

cukup sesekali aja nimbrung..
cuma hati2 kalo yg ditonton itu tim indonesia, biasanya suporternya jadi ngajak ribut, lembar batu dan botol.
hati2 juga kalo yg jadi tim lawan itu timnas inggris, siporter mreka kalo udah kena bir jadi ga kalah sangar sama aremania atau jakmania.
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 12 June 2008, 10:16:30 PM
males ah mending bobo, tau2 pagi nonton hasilnya :)) biar gak deg2 an
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 13 June 2008, 08:57:28 AM
Quote
Menurut saya, kebijaksanaan seseorang adalah memahami bahwa setiap kebenaran yang berasal dari pikiran (yang dualistik, terkondisi, terbatas) bukanlah kebenaran, entah itu pikiran sendiri entah pikiran orang lain.

Memang begitu, maksudnya adalah bagaimana kebijaksanaan memahami suatu 'kebenaran pikiran' itu membimbing dirinya atau orang lain kepada kebenaran sejati (yang pada saat itu memang kebenaran pikiran sudah ditinggalkan). Misalnya pada Cula Panthaka, kebenaran pikiran anicca berupa 'perubahan kain bersih dari kain kotor' adalah BUKAN kebenaran sejati, tetapi itu membimbing Cula Panthaka pada kebenaran sejati yang entah apa. Buddha Gotama memiliki kebijaksanaan untuk memahami keterkondisian dan keterbatasan Cula Panthaka, dan potensinya untuk mengerti kebenaran pikiran 'kain kotor' yang akhirnya membawa pada kebenaran sejati yang tidak terceritakan.


Quote
Kebenaran (yang sejati) hanya tercapai setelah proses pikiran (yang dualistik, terkondisi, terbatas) ini disadari, sehingga pikiran itu berhenti dengan sendirinya, bukan dibuat berhenti.
Setuju. Yang sering menjadi masalah adalah karena keterbatasan kita sendiri, kita tidak mampu menyadari semua proses pikiran itu. Maka dalam doktrin memang dikatakan dhamma diajarkan dalam bertahap.


Quote
Kebenaran (sejati) hanya bisa muncul jika pikiran (yang dualistik, terkondisi, terbatas) ini berhenti. Ada banyak jalan menuju ke situ, salah satunya vipassana/MMD. Tanpa mengalami berhentinya pikiran orang tidak bisa mengalami kebenaran.

Setuju, ada banyak jalan. Ada tradisi dari Yudaisme juga mengajarkan untuk menghentikan 'pikiran intelektual dan analitis' dalam meditasi untuk pengertian yang lebih mendalam.


Quote
Kebenaran sejati tidak akan bertentangan dengan logika (pikiran), tapi hakikat/intisari kebenaran sejati tidak mungkin dipahami oleh pikiran (yang dualistik, terkondisi dan terbatas). Pikiran ini harus berhenti agar kebenaran muncul.

Betul sekali. Menurut saya, memang intisarinya tak akan bisa dipahami. Maka seperti saya katakan, kalo mau mengerti proses pikiran Cula Panthaka secara 'pikiran', sampai kapanpun tidak akan bisa. Pernah saya katakan juga bahwa seperti kata Thera Asajji pada Sariputta, "ye dhamma hetuppabhava; Tesam hetum Tathagato aha" dan dikatakan Sariputta mencapai Sotapanna. Perkataan Thera Asajji itu adalah "kebenaran pikiran", tetapi yang direalisasikan Sariputta itu "kebenaran tak terpikirkan".



Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 13 June 2008, 02:32:08 PM
Bagaikan seekor anjing tidur di atas tumpukan padi yang belum diirik.Ketika dia lapar dia akan bangun dan mencari makan di tempat lain.....

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 13 June 2008, 02:46:41 PM
Quote
Bagaikan seekor anjing tidur di atas tumpukan padi yang belum diirik.Ketika dia lapar dia akan bangun dan mencari makan di tempat lain.....

 ;D

Ada yang bisa jelaskan artinya??  ???
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Lily W on 13 June 2008, 02:59:50 PM
Kalau kedua pihak bisa bersikap demikian, maka dialog tetap menjadi dialog.

Tapi kalau salah satu pihak, atau malah kedua belah pihak, pasang kuda-kuda, maka sebaiknya "dialog" dihentikan.

Pak Hudoyo...

Pasang kuda-kuda itu maksudnya sama dengan kemelekatan pada pandangan masing-masing ga?
Bisa tolong jelaskan?

Anumodana... _/\_

_/\_ :lotus:
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Sumedho on 13 June 2008, 03:00:25 PM
Artinya anjing tidak makan padi, gitu.... *joke, joke.... :P *
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 13 June 2008, 03:03:52 PM
_/\_
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 13 June 2008, 03:06:24 PM
Quote
Artinya anjing tidak makan padi, gitu.... *joke, joke....  :P *

Tambah tidak mengerti...

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 13 June 2008, 03:06:37 PM
Artinya anjing tidak makan padi, gitu.... *joke, joke.... :P *

ArTiNyA AnJiNg Ga TaU PaDi BiSA jAdI NaSi YAng EnaaaAaaAAAkKK :P
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 13 June 2008, 03:06:56 PM
_/\_
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 13 June 2008, 03:07:30 PM
Quote
ArTiNyA AnJiNg Ga TaU PaDi BiSA jAdI NaSi YAng EnaaaAaaAAAkKK 
 

Sudah jadi trend ya?>>>>Maksud saya tulisannya...

Salam,
Riky
 
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 13 June 2008, 03:08:32 PM
Quote
ArTiNyA AnJiNg Ga TaU PaDi BiSA jAdI NaSi YAng EnaaaAaaAAAkKK 
 

Sudah jadi trend ya?>>>>Maksud saya tulisannya...

Salam,
Riky
 


AnAtTa PreN :))
I CoUlD bE YoU oR TheM :P
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 13 June 2008, 03:08:48 PM
Quote
ArTiNyA AnJiNg Ga TaU PaDi BiSA jAdI NaSi YAng EnaaaAaaAAAkKK

Maksudnya anjing tidak bisa melihat apa adanya?? Ato gimana hubungannya ama topic??
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 13 June 2008, 03:11:45 PM

Quote

AnAtTa PreN :))
I CoUlD bE YoU oR TheM :P

Ampuni saya... ^^
Wah...Bro tesla sekali baca tahu apa arti yang saya tulis....Benar2 hebat ya.....

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 13 June 2008, 03:16:23 PM
Quote
ArTiNyA AnJiNg Ga TaU PaDi BiSA jAdI NaSi YAng EnaaaAaaAAAkKK

Maksudnya anjing tidak bisa melihat apa adanya?? Ato gimana hubungannya ama topic??

JaNgAn DihuBunGkaN dGn TopiK fRen... BisA kEbAkaRaN lAgI. AiR di SunGaI GaNggA DC InI biSa KerIng BuAt PadaMinnYa :P
GuA hAnyA TranSlAtor NgaCo.
SoAl AnjIng TiDaK bIsA MelIhaT aPa AdAnyA,
MaRi kiTa TanyAkaN pAdA AnjInG aTaU YaNg InGaT keHidUpaN AnjIngNyA.
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 13 June 2008, 03:17:03 PM
Artinya anjing tidak makan padi, gitu.... *joke, joke.... :P *

ArTiNyA AnJiNg Ga TaU PaDi BiSA jAdI NaSi YAng EnaaaAaaAAAkKK :P

 
 :))  :))  :))

Diganti aja 'anjing' menjadi 'ayam' maka akan lebih enak bunyinya Bro Riky:

Bagaikan seekor ayam tidur di atas tumpukan padi yang belum diirik.Ketika dia lapar dia akan bangun dan mencari makan di tempat lain.....

 ;D

::
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 13 June 2008, 03:18:06 PM
[at]Tesla
Huahahaha...
Soal ada hubungan/tidak memang ada hubungan dikit...
=))

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 13 June 2008, 03:18:45 PM
[at]Willi...

Keingetnya ama anjing melambangkan.......

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 13 June 2008, 03:20:02 PM
tesla,

Oh, thanx untuk info-nya.

Kemaren tiba2 muncul "tong", hari ini muncul "anjing + padi", tapi yang memunculkan tidak jelasin juga hubungannya. Tidak mengerti sih... tapi lucu2 juga manusia di sini  ;D
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 13 June 2008, 03:21:01 PM
tesla,

Oh, thanx untuk info-nya.

Kemaren tiba2 muncul "tong", hari ini muncul "anjing + padi", tapi yang memunculkan tidak jelasin juga hubungannya. Tidak mengerti sih... tapi lucu2 juga manusia di sini  ;D

Kalau dijelasin percuma dong....Maunya direnungkan buat yang pengen renungkan...Kalau tidak ya wes....Dak Opo2...

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 13 June 2008, 03:21:14 PM
[at]Tesla
Huahahaha...
Soal ada hubungan/tidak memang ada hubungan dikit...
=))

Salam,
Riky

JaNgAn DihuBunGkaN dGn TopiK LaGi fRen... BisA kEbAkaRaN lAgI. AiR di SunGaI GaNggA DC InI biSa KerIng BuAt PadaMinnYa :P
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 13 June 2008, 03:22:23 PM
[at]tesla...
 ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^
Buat bahan renungkan bro...Ampunilah hambamu ini...
=))
=))
=))
=))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 13 June 2008, 03:25:16 PM
tesla,

Oh, thanx untuk info-nya.

Kemaren tiba2 muncul "tong", hari ini muncul "anjing + padi", tapi yang memunculkan tidak jelasin juga hubungannya. Tidak mengerti sih... tapi lucu2 juga manusia di sini  ;D

MaRi KiTa bUaT kaLimAt Dgn KaTa "AnJiNG", "PaDi" dan "ToNg"...

SeEKoR AnJiNG YaNg SeDaNg MenJaGa lUmBunG PaDi inGin MembeLi Es ToNg ToNG.

=))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 13 June 2008, 03:26:12 PM
tesla,

Ooooh.. isinya buat menyindir pihak tertentu yah?  ;D Kalo tau emang nyari ribut mah, dari tadi saya ga gubris. OK Thanx buat penjelasannya!
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 13 June 2008, 03:26:29 PM
[at]tesla
SeEKoR AnJiNG YaNg SeDaNg MenJaGa lUmBunG PaDi inGin MembeLi Es ToNg ToNG.

apaan tuh?
=))=))=))=))=))=))=))=))=))=))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 13 June 2008, 03:28:35 PM
isinya buat menyindir pihak tertentu yah
Wah tajam amet,setajam SILET....... =))=))=))=))=))=))
Menerka2 batin orang....
;D

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 13 June 2008, 03:29:35 PM
tesla,

Ooooh.. isinya buat menyindir pihak tertentu yah?  ;D Kalo tau emang nyari ribut mah, dari tadi saya ga gubris. OK Thanx buat penjelasannya!
Hayo...Jelasin tu tesla...Lu yang bertanggung jawab...Saya tidak ikutan ya...Kena dEh...
=))=))=))=))=))=))=))

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 13 June 2008, 03:30:56 PM
[at]tesla
SeEKoR AnJiNG YaNg SeDaNg MenJaGa lUmBunG PaDi inGin MembeLi Es ToNg ToNG.

apaan tuh?
=))=))=))=))=))=))=))=))=))=))
jElAsIn YaNG iNi?

GuA sedAnG menGemBanGkaN baKAt mElaWak InsTan :))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 13 June 2008, 03:33:44 PM
Inget tulisin u yang ini ya,"JaNgAn DihuBunGkaN dGn TopiK LaGi fRen... BisA kEbAkaRaN lAgI. AiR di SunGaI GaNggA DC InI biSa KerIng BuAt PadaMinnYa "

Dan yang ini,"GuA sedAnG menGemBanGkaN baKAt mElaWak InsTan "
Tar ada yang ngamuk lo....=))=))=))=))
Tar dia nerka2 maksud(batin) ente baru tau rasa...Kena semprot tar lu...=))=))=))=))=))=))

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 13 June 2008, 03:35:24 PM
jElAsIn YaNG iNi?

Jelasin aja....Biar kagak di nerka2 batin ente.... =)) =)) =)) =))

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 13 June 2008, 03:36:38 PM
udah ah...
semoga terhibur dg lawakan saya. ^:)^







mo lanjut kerja...
kabuuur.........................................(http:///images/smilies/ngacir.gif)
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: F.T on 13 June 2008, 03:37:10 PM
WaH, SeRuNya ... KeNaPa PaDa MeNuLiS DeNgAn HuRuF NaIk TuRuN SePeRtI InI ?? :hammer:

[at]tesla
SeEKoR AnJiNG YaNg SeDaNg MenJaGa lUmBunG PaDi inGin MembeLi Es ToNg ToNG.

GaNtI :

SeEkOr AnJiNg YaNg SeDaNg MeNjAgA LuMbUnG PaDi PeRGi MenCaRi MaKaN dI ToNg SaMpAh :hammer:

MaKiN NgAwUr :-w

 [at] Riky : :hammer:

 [at] Tesla : :hammer:

:backtotopic:
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 13 June 2008, 03:40:45 PM
Kabur.....

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 13 June 2008, 03:42:44 PM
Quote
WaH, SeRuNya ... KeNaPa PaDa MeNuLiS DeNgAn HuRuF NaIk TuRuN SePeRtI InI ??
Jawabannya:dr tesla,"AnAtTa PreN
I CoUlD bE YoU oR TheM "

1lagi,lagi trend ^:)^

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 13 June 2008, 04:33:08 PM
Waduh topiknya jadi anjing yah, lagi nyari makan kemana nih anjing :))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 13 June 2008, 05:14:15 PM
WaH, SeRuNya ... KeNaPa PaDa MeNuLiS DeNgAn HuRuF NaIk TuRuN SePeRtI InI ?? :hammer:

[at]tesla
SeEKoR AnJiNG YaNg SeDaNg MenJaGa lUmBunG PaDi inGin MembeLi Es ToNg ToNG.

GaNtI :

SeEkOr AnJiNg YaNg SeDaNg MeNjAgA LuMbUnG PaDi PeRGi MenCaRi MaKaN dI ToNg SaMpAh

luPa bIlAng, NamA LeNGkaP AnJing adaLah Wu An Jing
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Lex Chan on 13 June 2008, 06:09:43 PM
安靜 (ān jìng) = damai... ;D
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 13 June 2008, 06:16:31 PM
WaH, SeRuNya ... KeNaPa PaDa MeNuLiS DeNgAn HuRuF NaIk TuRuN SePeRtI InI ?? :hammer:

[at]tesla
SeEKoR AnJiNG YaNg SeDaNg MenJaGa lUmBunG PaDi inGin MembeLi Es ToNg ToNG.

GaNtI :

SeEkOr AnJiNg YaNg SeDaNg MeNjAgA LuMbUnG PaDi PeRGi MenCaRi MaKaN dI ToNg SaMpAh

luPa bIlAng, NamA LeNGkaP AnJing adaLah Wu An Jing

hMmM sHenYa Wu NiCh, kek tuhan kita disini :)) teSLa LO bERanI yah Ke SuhU daN tuHAn KitA dI siNI peNGeN dI BAnnEd yach :))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 13 June 2008, 06:54:03 PM
Wu iNi PahLaWaN pErUt KitA seMua YaNg KerJaNYa tiAp HarI maKaN NasI :))

YaNg BiLang CaRi MakaN dI ToNg SamPaH itU gLObaL ModEratoR kiTa ;D

btw ralat:

SeEKoR AnJiNG YaNg SeDaNg MenJaGa lUmBunG PaDi inGin MembeLi Es ToNg ToNG. :))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: bond on 13 June 2008, 07:11:30 PM
Koq jadi OOT ke anjing  ;D
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 13 June 2008, 07:19:12 PM
[at]bond...
Anicca bro...

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: andry on 15 June 2008, 09:27:09 PM
Kebenaran (yang sejati) hanya tercapai setelah proses pikiran (yang dualistik, terkondisi, terbatas) ini disadari, sehingga pikiran itu berhenti dengan sendirinya, bukan dibuat berhenti.
pak Hud,
sekedar numpang tanya, pikiran ini terhenti dgn sendirinya, apakah = padamnya atta ini?
atau bagaimana? mohon penjelasaannya pak..
Thx B4
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: EVO on 15 June 2008, 10:47:00 PM
huruf besar kecil lagi trend ya...
yang baca pusing :P
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Kelana on 16 June 2008, 12:10:20 AM
Baru 2 hari tidak ke forum, sudah 12 halaman :) saya butuh waktu untuk membacanya
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 16 June 2008, 06:24:55 AM
Nah TS nya muncul, nunggu kesimpulan neh :))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: EVO on 16 June 2008, 08:38:26 AM
Ingatlah, tidak belajar merupakan satu ekstrim dan belajar terlalu banyak adalah ekstrim yang lainnya. Menghindari ekstrim-ekstrim tersebut, kita harus (seperti nasehat Sang Buddha) menyelidiki/meneliti kata-kata Sang Buddha yang terdapat dalam kumpulan Sutta tertua. Dan meletakkan usaha yang gigih sesuai dengan kata-katanya di dalam praktek Jalan Ariya Berunsur Delapan....
dari buku kebebasan sempurna



Title: Belajar, Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 16 June 2008, 10:09:05 AM
Sudah banyak kejadian kita lalui, dimana sebagian kita bertemu dg yg kita inginkan & sebagian lagi kita bertemu dg yg tidak kita inginkan. Ketika bertemu dg yg kita inginkan kita senang, bahagia, gembira, dll. ketika bertemu dg yg tidak kita sedih, kecewa, marah, dll. Disinilah permulaan kita belajar.

Menyadari bagaimana kebahagiaan & kesedihan datang, kita belajar agar kita selalu bertemu dg yg kita inginkan & selalu terhindar dari yg tidak kita inginkan. Belajar di sini adalah upaya agar kita mengerti bagaimana cara yg lebih baik utk mendapatkan apa yg ingin kita capai. Proses belajar ini terjadi terus-menerus tanpa akhir. Hal ini terjadi karena yg kita pelajari sampai satu masa, menjadi tidak sesuai lagi sehingga kita harus mempelajari yg lebih baru lagi. Begitu seterusnya...

Sampai satu titik jenuh, mungkin kita akan menyadari bahwa proses belajar ini ternyata tidaklah menjamin kita dapat mendapatkan apa yg kita inginkan dan selalu terhindar dari apa yg tidak kita inginkan. Kondisi yg menunjang ilmu pengetahuan hasil pembelajaran kita selalu berubah. Sehingga seolah-olah semua hasil belajar di sini menjadi sia-sia. Dan lagi disinilah kita belajar...

Belajar yg ini adalah hal yg berbeda. Bukan lagi usaha utk mengerti bagaimana menjadi lebih baik. Pengetahuan yg timbul dari hasil belajar ini bukan datang dari melihat apa yang terjadi di luar sana & menyesuaikannya agar kita mendapatkan yg kita inginkan. Tetapi ini adalah pengetahuan yg timbul setelah melihat apa yg terjadi pada diri kita ini setelah melakukan perjuangan begitu lama dalam mencari apa yg kita inginkan.

Semua kondisi selalu berubah. Dari pembelajaran itu, kita telah menjadi budak perubahan hanya demi mencapai yg kita inginkan. Perubahan datang dengan begitu cepatnya, sehingga kita ini adalah budak perubahan yg sangat menderita. Sering kali kita berlari melebihi kemampuan kita demi mengejar perubahan yg terlalu cepat ini. Inilah pengetahuan yg muncul dari belajar yg kedua...

sedang belajar menulis, silahkan memberi kritik dan saran.

semoga dimengerti apa yg dimaksud, bukan-belajar oleh pak Hudoyo. kata 'belajar' lebih menunjuk pada makna belajar yg pertama & lebih menimbulkan kesalahpahaman kata-kata beliau. mungkin inilah yg menyebabkan penghindaran penggunaan kata 'belajar' oleh pak Hudoyo. benar pak?

dan menurut saya belajar inilah melihat apa adanya...





Special thanks to
     ryu, Kainyn_Kutho, hudoyo
          and you (who reading my writing).
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 16 June 2008, 11:42:32 AM
Salah
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 16 June 2008, 11:56:21 AM
:)) ^:)^
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 16 June 2008, 12:01:13 PM
Diterima :))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Predator on 16 June 2008, 01:27:54 PM
menurut saya pribadi, jika dilihat dari maksud Yathabhutam Nyanadassanam adalah melihat dengan kesadaran dan pencerapan yang baik bukan dengan perasaan atau keinginan

Contoh : Saya melihat baju yang saya kenakan di siang hari adalah biru, anda melihat baju saya berwarna hijau dibawah sinar lampu berwarna kuning.. dengan melihat adanya faktor2 pendukung dan sadar atau mengetahui kondisi lampu yang dapat mempengaruhi warna maka dirinya bisa mengetahui warna sebenarnya baju tersebut
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 16 June 2008, 01:35:29 PM
tesla,

Quote
sudah banyak kejadian kita lalui, dimana sebagian kita bertemu dg yg kita inginkan & sebagian lagi kita bertemu dg yg tidak kita inginkan. ketika bertemu dg yg kita inginkan kita senang, bahagia, gembira, dll. ketika bertemu dg yg tidak kita sedih, kecewa, marah, dll. disinilah permulaan kita belajar.

menyadari bagaimana kebahagiaan & kesedihan datang, kita belajar agar kita selalu bertemu dg yg kita inginkan & selalu terhindar dari yg tidak kita inginkan. belajar di sini adalah upaya agar kita mengerti bagaimana cara yg lebih baik utk mendapatkan apa yg ingin kita capai. proses belajar ini terjadi terus-menerus tanpa akhir. hal ini terjadi karena yg kita pelajari sampai satu masa, menjadi tidak sesuai lagi sehingga kita harus mempelajari yg lebih baru lagi. begitu seterusnya...

sampai satu titik jenuh, mungkin kita akan menyadari bahwa proses belajar ini ternyata tidaklah menjamin kita dapat mendapatkan apa yg kita inginkan dan selalu terhindar dari apa yg tidak kita inginkan. kondisi yg menunjang ilmu pengetahuan hasil pembelajaran kita selalu berubah. sehingga seolah-olah semua hasil belajar di sini menjadi sia-sia. dan lagi disinilah kita belajar...

belajar yg ini adalah hal yg berbeda. bukan lagi usaha utk mengerti bagaimana menjadi lebih baik. pengetahuan yg timbul dari hasil belajar ini bukan datang dari melihat apa yang terjadi di luar sana & menyesuaikannya agar kita mendapatkan yg kita inginkan. tetapi ini adalah pengetahuan yg timbul setelah melihat apa yg terjadi pada diri kita ini setelah melakukan perjuangan begitu lama dalam mencari apa yg kita inginkan.

semua kondisi selalu berubah. dari pembelajaran itu, kita telah menjadi budak perubahan hanya demi mencapai yg kita inginkan. perubahan datang dengan begitu cepatnya, sehingga kita ini adalah budak perubahan yg sangat menderita. sering kali kita berlari melebihi kemampuan kita demi mengejar perubahan yg terlalu cepat ini. inilah pengetahuan yg muncul dari belajar yg kedua...

sedang belajar menulis, silahkan memberi kritik dan saran.

Saran: Gunakan huruf besar pada huruf pertama dalam kalimat ;D

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 17 June 2008, 05:34:38 PM
Memang begitu, maksudnya adalah bagaimana kebijaksanaan memahami suatu 'kebenaran pikiran' itu membimbing dirinya atau orang lain kepada kebenaran sejati (yang pada saat itu memang kebenaran pikiran sudah ditinggalkan). Misalnya pada Cula Panthaka, kebenaran pikiran anicca berupa 'perubahan kain bersih dari kain kotor' adalah BUKAN kebenaran sejati, tetapi itu membimbing Cula Panthaka pada kebenaran sejati yang entah apa. Buddha Gotama memiliki kebijaksanaan untuk memahami keterkondisian dan keterbatasan Cula Panthaka, dan potensinya untuk mengerti kebenaran pikiran 'kain kotor' yang akhirnya membawa pada kebenaran sejati yang tidak terceritakan.

Sejauh yang bisa dilakukan, pikiran hanya bisa menunjukkan 'pintu' kepada diri sendiri atau kepada orang lain, dan orang harus "melangkah" sendiri memasuki 'pintu' itu ("melangkah" itu berarti menyadari kesia-siaan pikiran untuk sampai pada kebenaran). Peristiwa "melangkah" itu sendiri TIDAK dipengaruhi oleh pikiran sebelumnya yang menunjuk ke 'pintu', peristiwa "melangkah" itu bukan DISEBABKAN karena bimbingan pikiran sebelumnya, karena peristiwa "melangkah" itu sendiri BEBAS DARI HUKUM SEBAB-AKIBAT; peristiwa "melangkah" itu memutuskan hubungan dengan pikiran, dengan masa lampau, dengan hukum sebab-akibat. Oleh karena itu tidak seorang pun bisa membimbing diri sendiri atau orang lain mencapai pembebasan/kebenaran, Buddha pun tidak.

Quote
Setuju. Yang sering menjadi masalah adalah karena keterbatasan kita sendiri, kita tidak mampu menyadari semua proses pikiran itu. Maka dalam doktrin memang dikatakan dhamma diajarkan dalam bertahap.

Doktrin agama-agama mengatakan dhamma/ajaran itu bertahap. Namun dalam praktik, yang ada hanyalah 'sadar' atau 'tidak sadar'; tidak ada tahapan dari 'tidak sadar' menjadi 'sadar'.

Quote
Setuju, ada banyak jalan. Ada tradisi dari Yudaisme juga mengajarkan untuk menghentikan 'pikiran intelektual dan analitis' dalam meditasi untuk pengertian yang lebih mendalam.
Di dalam meditasi pun --dari tradisi mana pun-- yang ada hanyalah 'sadar' atau 'tidak sadar', 'ya' atau 'tidak'. 'Tidak sadar' berarti pikiran analitis masih terus bekerja; 'sadar' berarti pikiran analitis sudah diam.
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 17 June 2008, 05:36:15 PM
Kalau kedua pihak bisa bersikap demikian, maka dialog tetap menjadi dialog.

Tapi kalau salah satu pihak, atau malah kedua belah pihak, pasang kuda-kuda, maka sebaiknya "dialog" dihentikan.

Pak Hudoyo...

Pasang kuda-kuda itu maksudnya sama dengan kemelekatan pada pandangan masing-masing ga?
Bisa tolong jelaskan?

Anumodana... _/\_

_/\_ :lotus:

Betul, Ibu Lily. :)
 _/\_
Salam,
hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 17 June 2008, 05:43:46 PM
Kebenaran (yang sejati) hanya tercapai setelah proses pikiran (yang dualistik, terkondisi, terbatas) ini disadari, sehingga pikiran itu berhenti dengan sendirinya, bukan dibuat berhenti.
pak Hud,
sekedar numpang tanya, pikiran ini terhenti dgn sendirinya, apakah = padamnya atta ini?
atau bagaimana? mohon penjelasaannya pak..
Thx B4

Betul, Rekan Andry ... berhentinya pikiran = berhentinya atta (karena atta itu muncul dari pikiran) ... Tapi atta tidak mungkin menghentikan atta, bukan? ... Atta tidak mungkin berlatih sekeras apa pun atau dengan cara apa pun untuk menghentikan atta. ... :)

Salam,
hudoyo
Title: Belajar, Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 17 June 2008, 05:53:45 PM
Sudah banyak kejadian kita lalui, dimana sebagian kita bertemu dg yg kita inginkan & sebagian lagi kita bertemu dg yg tidak kita inginkan. Ketika bertemu dg yg kita inginkan kita senang, bahagia, gembira, dll. ketika bertemu dg yg tidak kita sedih, kecewa, marah, dll. Disinilah permulaan kita belajar.

Menyadari bagaimana kebahagiaan & kesedihan datang, kita belajar agar kita selalu bertemu dg yg kita inginkan & selalu terhindar dari yg tidak kita inginkan. Belajar di sini adalah upaya agar kita mengerti bagaimana cara yg lebih baik utk mendapatkan apa yg ingin kita capai. Proses belajar ini terjadi terus-menerus tanpa akhir. Hal ini terjadi karena yg kita pelajari sampai satu masa, menjadi tidak sesuai lagi sehingga kita harus mempelajari yg lebih baru lagi. Begitu seterusnya...

Sampai satu titik jenuh, mungkin kita akan menyadari bahwa proses belajar ini ternyata tidaklah menjamin kita dapat mendapatkan apa yg kita inginkan dan selalu terhindar dari apa yg tidak kita inginkan. Kondisi yg menunjang ilmu pengetahuan hasil pembelajaran kita selalu berubah. Sehingga seolah-olah semua hasil belajar di sini menjadi sia-sia. Dan lagi disinilah kita belajar...

Belajar yg ini adalah hal yg berbeda. Bukan lagi usaha utk mengerti bagaimana menjadi lebih baik. Pengetahuan yg timbul dari hasil belajar ini bukan datang dari melihat apa yang terjadi di luar sana & menyesuaikannya agar kita mendapatkan yg kita inginkan. Tetapi ini adalah pengetahuan yg timbul setelah melihat apa yg terjadi pada diri kita ini setelah melakukan perjuangan begitu lama dalam mencari apa yg kita inginkan.

Semua kondisi selalu berubah. Dari pembelajaran itu, kita telah menjadi budak perubahan hanya demi mencapai yg kita inginkan. Perubahan datang dengan begitu cepatnya, sehingga kita ini adalah budak perubahan yg sangat menderita. Sering kali kita berlari melebihi kemampuan kita demi mengejar perubahan yg terlalu cepat ini. Inilah pengetahuan yg muncul dari belajar yg kedua...

sedang belajar menulis, silahkan memberi kritik dan saran.

semoga dimengerti apa yg dimaksud, bukan-belajar oleh pak Hudoyo. kata 'belajar' lebih menunjuk pada makna belajar yg pertama & lebih menimbulkan kesalahpahaman kata-kata beliau. mungkin inilah yg menyebabkan penghindaran penggunaan kata 'belajar' oleh pak Hudoyo. benar pak?

Terima kasih banyak, Rekan Tesla. Anda telah menjelaskan dengan sangat baik ... :)

Perlu saya tambahkan sedikit: ... belajar yang "pertama" didorong oleh atta/aku; belajar yang "kedua" berarti 'sadar', di mana aku berakhir.

Salam,
Hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 17 June 2008, 06:00:59 PM
menurut saya pribadi, jika dilihat dari maksud Yathabhutam Nyanadassanam adalah melihat dengan kesadaran dan pencerapan yang baik bukan dengan perasaan atau keinginan

Contoh : Saya melihat baju yang saya kenakan di siang hari adalah biru, anda melihat baju saya berwarna hijau dibawah sinar lampu berwarna kuning.. dengan melihat adanya faktor2 pendukung dan sadar atau mengetahui kondisi lampu yang dapat mempengaruhi warna maka dirinya bisa mengetahui warna sebenarnya baju tersebut

Lebih dalam lagi, 'yathabhutam nyanadassanam' adalah melihat tanpa dicampuri/dipengaruhi oleh kepentingan si aku/atta, yang muncul sebagai pikiran.

Bila atta/aku & pikiran ini dipahami secara tuntas, sehingga berakhir (untuk sementara atau menetap) ... maka di situ orang 'melihat apa adanya' ... tanpa usaha apa-apa lagi.

Salam,
hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Lily W on 17 June 2008, 06:01:19 PM
Kalau kedua pihak bisa bersikap demikian, maka dialog tetap menjadi dialog.

Tapi kalau salah satu pihak, atau malah kedua belah pihak, pasang kuda-kuda, maka sebaiknya "dialog" dihentikan.

Pak Hudoyo...

Pasang kuda-kuda itu maksudnya sama dengan kemelekatan pada pandangan masing-masing ga?
Bisa tolong jelaskan?

Anumodana... _/\_

_/\_ :lotus:

Betul, Ibu Lily. :)
 _/\_
Salam,
hudoyo

Pak Hudoyo.... anumodana atas jawabannya... _/\_

Kemelekatan pada pandangan2 (benar dan salah) itulah miccha ditthi cetasika (halus dan kasar).
Btw...Saya agi berusaha untuk memanage miccha ditthi yang halus itu....tapi kadang-kadang Rem saya blong juga... ;D

_/\_ :lotus:


 
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 17 June 2008, 06:11:45 PM
Kemelekatan pada pandangan2 (benar dan salah) itulah miccha ditthi cetasika (halus dan kasar).
Btw...Saya lagi berusaha untuk memanage miccha ditthi yang halus itu....tapi kadang-kadang Rem saya blong juga... ;D
Maaf, Ibu Lily ... mungkin jalan Anda agak berbeda sedikit dari jalan saya ... :)

Kalau saya, saya tidak "berusaha me-manage" miccha-ditthi ... karena bagi saya tidak ada perbedaan antara miccha-ditthi dan samma-ditthi. ... :)  Kedua-duanya adalah pikiran ... Kalau saya berusaha me-manage miccha-ditthi, maka usaha itu tidak akan ada akhirnya ... :)

Nah, yang saya "lakukan" adalah menyadari setiap pikiran muncul ... entah itu miccha-ditthi entah itu samma-ditthi ...

Kalau pikiran berhenti ... maka atta pun berhenti ... Itulah nibbana ... entah untuk sementara (nibbana-nya puthujjana), entah menetap untuk selamanya (nibbana-nya arahat). ... :)

Salam,
hudoyo

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 17 June 2008, 06:45:59 PM
Quote
Sejauh yang bisa dilakukan, pikiran hanya bisa menunjukkan 'pintu' kepada diri sendiri atau kepada orang lain, dan orang harus "melangkah" sendiri memasuki 'pintu' itu ("melangkah" itu berarti menyadari kesia-siaan pikiran untuk sampai pada kebenaran). Peristiwa "melangkah" itu sendiri TIDAK dipengaruhi oleh pikiran sebelumnya yang menunjuk ke 'pintu', peristiwa "melangkah" itu bukan DISEBABKAN karena bimbingan pikiran sebelumnya, karena peristiwa "melangkah" itu sendiri BEBAS DARI HUKUM SEBAB-AKIBAT; peristiwa "melangkah" itu memutuskan hubungan dengan pikiran, dengan masa lampau, dengan hukum sebab-akibat. Oleh karena itu tidak seorang pun bisa membimbing diri sendiri atau orang lain mencapai pembebasan/kebenaran, Buddha pun tidak.

Ya, "membimbing" di sini memang hanyalah 'menunjukkan' pintu dengan cara yang masih dapat dimengerti, bukan seperti 'menggandeng' ataupun 'mendorong' melangkah melewati pintu tersebut. Dalam "melangkah" tersebut, memang pikiran seperti sudah "tidak ada sangkut pautnya" lagi. Itulah sebabnya tidak bisa dijelaskan. 

 _/\_
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 17 June 2008, 10:45:10 PM
Terima kasih atas diskusi yang sangat bermanfaat ini.

hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 18 June 2008, 08:19:51 AM
Quote
Terima kasih atas diskusi yang sangat bermanfaat ini.

hudoyo

Terima kasih kembali untuk penjelasan detailnya!

 _/\_
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Lily W on 18 June 2008, 09:50:19 AM
Kemelekatan pada pandangan2 (benar dan salah) itulah miccha ditthi cetasika (halus dan kasar).
Btw...Saya lagi berusaha untuk memanage miccha ditthi yang halus itu....tapi kadang-kadang Rem saya blong juga... ;D
Maaf, Ibu Lily ... mungkin jalan Anda agak berbeda sedikit dari jalan saya ... :)

Kalau saya, saya tidak "berusaha me-manage" miccha-ditthi ... karena bagi saya tidak ada perbedaan antara miccha-ditthi dan samma-ditthi. ... :)  Kedua-duanya adalah pikiran ... Kalau saya berusaha me-manage miccha-ditthi, maka usaha itu tidak akan ada akhirnya ... :)

Nah, yang saya "lakukan" adalah menyadari setiap pikiran muncul ... entah itu miccha-ditthi entah itu samma-ditthi ...

Kalau pikiran berhenti ... maka atta pun berhenti ... Itulah nibbana ... entah untuk sementara (nibbana-nya puthujjana), entah menetap untuk selamanya (nibbana-nya arahat). ... :)

Salam,
hudoyo

Pak Hudoyo...

Anumodana atas sharingnya... _/\_

_/\_ :lotus:
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Kelana on 18 June 2008, 11:01:39 AM
Akhirnya selesai membacanya. ;D Mari kita review beberapa hal dari topik ini.


Quote
Tesla:
melihat apa adanya adalah melihat tanpa nafsu

Willibordus:
melihat tanpa disertai Perasaan 'suka' atau 'tidak suka'.
Melihat apa adanya, sebagai bagian dari proses ketidakkekalan, dan tidak ada aku / milikku.

Riky_dave:
Melihat apa adanya ketika pada saat persepsi murni atau Terhentinya pikiran dikatakan juga terhentinya "segala sesuatu.....
.........pikiran yg menimbulkan "aku",perasaan,kehendak,keinginan,dll....
Maka ketika pikiran itu terhenti( hanya ada persepsi murni tanpa pikiran)maka itu dikatakan melihat segala sesuatu apa adanya..

Radi_muliawan
menurut saya pribadi, jika dilihat dari maksud Yathabhutam Nyanadassanam adalah melihat dengan kesadaran dan pencerapan yang baik bukan dengan perasaan atau keinginan.

Pak Hud:
yathabhutam nyanadassanam' berarti "memahami & melihat (nyana-dassanam) apa adanya (yathabhutam)"

Lebih dalam lagi, 'yathabhutam nyanadassanam' adalah melihat tanpa dicampuri/dipengaruhi oleh kepentingan si aku/atta, yang muncul sebagai pikiran.

KESIMPULAN dari Pak Hud: 'yathabhutam nyanadassanam' (melihat apa adanya) adalah kunci dari pembebasan, yang tercapai melalui meditasi, di mana pikiran, perasaan, si aku berhenti - di situlah terdapat akhir dukkha, nibbana


Persamaan dari para pembicara terhadap 'yathabhutam nyanadassanam' adalah melihat dengan tanpa ada keterlibatan perasaan emosi (suka-benci, suka- tidak suka, dsb). Dan dari apa yang saya renungkan dan coba secara awam dan kilat, maka 'yathabhutam nyanadassanam' menghasilkan ketenangan pada pikiran, ini yang sepertinya tidak disinggung. Tapi apakah menghasilkan runtuhnya ”AKU”, saya tidak tahu karena belum sampai pada taraf itu. Dan justru timbul pertanyaan.

Pertanyaannya: apa kaitannya antara tanpa ”AKU” dengan 'yathabhutam nyanadassanam', apakah maksudnya menggunakan pikiran yang tanpa ”Aku” untuk melihat, atau justru tanpa ”Aku” disini sebagai HASIL dari 'yathabhutam nyanadassanam'??

Kalau dilihat dari perkataan Pak Hudoyo bahwa 'yathabhutam nyanadassanam' (melihat apa adanya) adalah kunci, serta dari membaca Upanisa-sutta (S.N. 12.23), nampaknya 'yathabhutam nyanadassanam' bukanlah proses final suatu batin yang terbebaskan dari kekotoran. Benarkah demikian?

Untuk sementara itu dulu.
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 19 June 2008, 04:37:33 AM
Persamaan dari para pembicara terhadap 'yathabhutam nyanadassanam' adalah melihat dengan tanpa ada keterlibatan perasaan emosi (suka-benci, suka- tidak suka, dsb). Dan dari apa yang saya renungkan dan coba secara awam dan kilat, maka 'yathabhutam nyanadassanam' menghasilkan ketenangan pada pikiran, ini yang sepertinya tidak disinggung. [...]
'Yathabhutam nyanadassanam' jauh lebih dalam daripada sekadar ketenangan ... ketenangan bisa dicapai dengan sekadar samatha-bhavana. .... Sedangkan 'yathabhutam-nyanadassanam' adalah suatu PENEMBUSAN ... ketika batin masuk ke dalam suatu kesadaran yang lain sama sekali ... di mana pikiran/si aku berhenti ... itulah kesadaran 'anatta' ... sinonim dari 'nibbana'. ...

Quote
Pertanyaannya: apa kaitannya antara tanpa ”AKU” dengan 'yathabhutam nyanadassanam', apakah maksudnya menggunakan pikiran yang tanpa ”Aku” untuk melihat, atau justru tanpa ”Aku” disini sebagai HASIL dari 'yathabhutam nyanadassanam'??
Rasa 'aku', rasa eksis sebagai individu, sebagai pusat dari eksistensi diri, ini datang dari pikiran ... jadi 'aku' dan pikiran itu timbul dan lenyap bersama-sama, tidak bisa dipisahkan ... keduanya merintangi orang melihat apa adanya. ...

Di sini tidak ada "menggunakan pikiran tanpa-aku untuk melihat" ... pikiran tanpa-aku itu muncul dengan sendirinya ... bukan "digunakan" ... tidak ada subyek lagi yang "menggunakan" ...

Jadi, 'pikiran berhenti' = 'aku berakhir' = 'yathabhutam nyanadassanam' = nibbana. ... semua istilah itu sinonim ... tidak ada lagi sebab-akibat, 'ini' menghasilkan 'itu'. ...

Quote
Kalau dilihat dari perkataan Pak Hudoyo bahwa 'yathabhutam nyanadassanam' (melihat apa adanya) adalah kunci, serta dari membaca Upanisa-sutta (S.N. 12.23), nampaknya 'yathabhutam nyanadassanam' bukanlah proses final suatu batin yang terbebaskan dari kekotoran. Benarkah demikian?
'Paticca-samuppada' maupun Upanisa-sutta itu digambarkan seolah-olah sebagai proses kaitan satu mata rantai dengan mata rantai yang lain DI DALAM WAKTU. ... Ini hanya untuk sekadar dekripsi/uraian secara intelektual semata-mata ...

Menurut pengertian saya, tidak demikian halnya ... seluruh mata-rantai dalam paticca-samuppada atau Upanisa-sutta itu muncul bersamaan dan runtuh bersamaan ... tidak ada waktu di situ (akaliko = tanpa 'kala', waktu) ... Apabila memang sudah waktunya runtuh ... maka tidak ada 'proses keruntuhannya' ... di situ secara seketika (tanpa waktu) muncul: 'pikiran berhenti' = 'aku berakhir' = 'yathabhutam nyanadasssanam' = nibbana.

Salam,
hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Suchamda on 20 June 2008, 11:02:59 AM
Sekejap pikiran tercipta, sekejap pula pikiran berhenti.
Sekejap samsara tercipta, sekejap pula nirvana tercapai.   :)
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 20 June 2008, 12:20:16 PM
Selami batin sendiri,maka segala kebenaran akan terkuak...
Bukan masalah siapa yang "benar" bukan juga masalah siapa yang "salah"...
Pada dasarnya setiap manusia memiliki perbedaan....
Bahkan sepasang kembar identik pun memiliki perbedaan...
Akankah perbedaan menjadi sebuah perpecahan?
Akankah perbedaan menjadi sebuah kendala?
Jika setiap orang bisa mengendalikan "aku"nya,maka perbedaan bukan suatu hal yang penting...
Lihatlah hewan berkaki seribu,walaupun kakinya seribu tetapi jika dia mengarahkannya dengan baik,beriringan,maka kaki seribu tersebut bukanlah sebuah kendala apa2....
Semua yang mencari kebahagian/kebenaran pada hakikatnya tujuannya sama walaupun berbeda caranya....
Apa pun yang kita yakini,ketika kita tiba di pantai seberang maka semuanya akan mengalir seperti air sungai yang berada di berbagai tempat yang mengalir ke lautan....

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 20 June 2008, 12:39:19 PM
Selami batin sendiri,maka segala kebenaran akan terkuak...
Bukan masalah siapa yang "benar" bukan juga masalah siapa yang "salah"...
Pada dasarnya setiap manusia memiliki perbedaan....
Bahkan sepasang kembar identik pun memiliki perbedaan...
Akankah perbedaan menjadi sebuah perpecahan?
Akankah perbedaan menjadi sebuah kendala?
Jika setiap orang bisa mengendalikan "aku"nya,maka perbedaan bukan suatu hal yang penting...
Lihatlah hewan berkaki seribu,walaupun kakinya seribu tetapi jika dia mengarahkannya dengan baik,beriringan,maka kaki seribu tersebut bukanlah sebuah kendala apa2....
Semua yang mencari kebahagian/kebenaran pada hakikatnya tujuannya sama walaupun berbeda caranya....
Apa pun yang kita yakini,ketika kita tiba di pantai seberang maka semuanya akan mengalir seperti air sungai yang berada di berbagai tempat yang mengalir ke lautan....


>> Jika setiap orang bisa mengendalikan "aku"nya...

 ???

::
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 20 June 2008, 01:09:53 PM
[at]atas...
Yap..."Mengendalikan" bukan "Sadar" ...
Disini saya katakan "mengendalikan" dulu...Tidak langsung "Sadar"...
Karena jika sudah "Sadar" maka tidak ada lagi perbedaan semuanya adalah SAMA....

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 20 June 2008, 01:50:12 PM
[at]atas...
Yap..."Mengendalikan" bukan "Sadar" ...
Disini saya katakan "mengendalikan" dulu...Tidak langsung "Sadar"...
Karena jika sudah "Sadar" maka tidak ada lagi perbedaan semuanya adalah SAMA....

Salam,
Riky

Anumodana Bro Riky,

Berarti untuk bisa 'mengendalikan' kita tentu perlu tools.
~ Untuk bisa mengendalikan 'aku' / pikiran, kita tentu perlu mengenali dulu jenis2 aku / pikiran yg muncul.
~ Kita perlu tau sifat2 si Aku (pikiran) ini.
~ Untuk bisa mengendalikan, kita tentu perlu BELAJAR, tahap demi tahap, mulai dari Aku yg paling kasar (yg paling mudah dideteksi) sd aku yg paling halus (tahapan terdalam).
~ perlu usaha

Bukankah demikian?

 _/\_

::




Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: HokBen on 20 June 2008, 01:53:43 PM
Untuk mengendalikan kuda, perlu belajar naik kuda, perlu usaha untuk menjinakkan kuda.
Untuk mengndalikan mobil, perlu bljaar nyetir, blajar peraturan lalu lintas.
Untuk mengendalikan pikiran ... .... .... <isi aja sendiri>
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 20 June 2008, 02:04:00 PM
Bro Willi,
Quote
Berarti untuk bisa 'mengendalikan' kita tentu perlu tools.
Ya.. untuk "mengendalikan" memang butuh tools.Tapi perlu saya tegaskan dalam hal ini ,yang saya ketahui untuk "Sadar" maka tidak ada yang perlu "dikendalikan"..

Quote
~ Untuk bisa mengendalikan 'aku' / pikiran, kita tentu perlu mengenali dulu jenis2 aku / pikiran yg muncul.
Mengendalikan "aku" disini yang saya maksudkan adalah ketika kita marah,diamkan dulu marahnya baru berbicara..."Mengendalikan" disini berbeda makna dengan "Sadar"...

Quote
~ Kita perlu tau sifat2 si Aku (pikiran) ini.
Bagaimana anda bisa mengetahui sifat si "Aku" yang sangat licin ini?

Quote
~ Untuk bisa mengendalikan, kita tentu perlu BELAJAR, tahap demi tahap, mulai dari Aku yg paling kasar (yg paling mudah dideteksi) sd aku yg paling halus (tahapan terdalam).
~ perlu usaha
Mengendalikan=Memang butuh "usaha" dan "Belajar"...
Tetapi "Sadar" tidak perlu apa2...Tidak perlu usaha,tidak perlu BELAJAR,tidak perlu PENGETAHUAN..

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 20 June 2008, 02:34:30 PM
Mengendalikan=Memang butuh "usaha" dan "Belajar"...
Tetapi "Sadar" tidak perlu apa2...Tidak perlu usaha,tidak perlu BELAJAR,tidak perlu PENGETAHUAN..

Betul sekali Bro Riky, setuju  :)

Seperti yg Bro Riky katakan: "Jika saja setiap orang bisa mengendalikan 'Aku' nya...."
Berarti mengendalikan Aku ini sangatlah penting sekali.

Sedangkan untuk bisa mengendalikan si Aku ini, kita perlu usaha dan belajar, kita perlu tools, kita perlu bimbingan dari yg sudah bisa mengendalikan.

Sedangkan untuk 'sadar', memang tidak dibutuhkan usaha seperti 'mengendalikan' diatas....

----

Satu lagi, Bro Riki mengatakan kita tidak akan bisa mengetahui sifat si Aku ini karena ia sangat licin.

Si Aku ini memang licin, namun bukan berarti kita tidak bisa mengetahui sifatnya.
Sifat si Aku adalah:
~ tidak kekal
~ selalu berakumulasi (kecenderungan lama akan berpadu dengan aku yg baru, membentuk kecenderungan baru)
~ tidak pernah merasa puas

Dengan mengetahui sifat2 si Aku ini, maka seandainya dia muncul, maka kita segera bisa mengenalinya, dan kita dapat memutuskan apakah akan membiarkan ia berakumulasi menjadi semakin buruk atau mencegahnya (dengan bermacam2 cara)

::

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 20 June 2008, 02:50:06 PM
Bro willi,
Quote
Si Aku ini memang licin, namun bukan berarti kita tidak bisa mengetahui sifatnya.
Sifat si Aku adalah:
~ tidak kekal
~ selalu berakumulasi (kecenderungan lama akan berpadu dengan aku yg baru, membentuk kecenderungan baru)
~ tidak pernah merasa puas

Dengan mengetahui sifat2 si Aku ini, maka seandainya dia muncul, maka kita segera bisa mengenalinya, dan kita dapat memutuskan apakah akan membiarkan ia berakumulasi menjadi semakin buruk atau mencegahnya (dengan bermacam2 cara)
Tidakkah yang bro katakan hanyalah sebuah teori?Selama saya tidak mengetahui "aku",merasakan "aku","sadar" thdp "aku",bagaimana saya bisa mendiskripsikan "aku" tsb?
Yang bro katakan mungkin memang benar tetapi itu mungkin hanya tercakup dalam konteks "aku" yang kasar,jika "aku" yang halus saya ragu terhadap konteks tersebut,sekali lagi ini  hanya pendapat saya ^:)^

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 20 June 2008, 03:53:02 PM
Bro willi,
Tidakkah yang bro katakan hanyalah sebuah teori?Selama saya tidak mengetahui "aku",merasakan "aku","sadar" thdp "aku",bagaimana saya bisa mendiskripsikan "aku" tsb?
Yang bro katakan mungkin memang benar tetapi itu mungkin hanya tercakup dalam konteks "aku" yang kasar,jika "aku" yang halus saya ragu terhadap konteks tersebut,sekali lagi ini  hanya pendapat saya ^:)^

Bro Riky,
Di awal Bro Riky menjelaskan bahwa kita perlu mengendalikan si AKU kita.
Dan Bro juga setuju bahwa diperlukan usaha dan belajar, supaya bisa mengendalikan si Aku tsb.

Mungkin bisa Bro Riky jelaskan, bagaimana cara 'mengendalikan si Aku' itu?
Apa langkah2 yg perlu kita lakukan?

Salam,
willi

::


Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Umat Awam on 20 June 2008, 07:17:57 PM
Bro willi,
Quote
Si Aku ini memang licin, namun bukan berarti kita tidak bisa mengetahui sifatnya.
Sifat si Aku adalah:
~ tidak kekal
~ selalu berakumulasi (kecenderungan lama akan berpadu dengan aku yg baru, membentuk kecenderungan baru)
~ tidak pernah merasa puas

Dengan mengetahui sifat2 si Aku ini, maka seandainya dia muncul, maka kita segera bisa mengenalinya, dan kita dapat memutuskan apakah akan membiarkan ia berakumulasi menjadi semakin buruk atau mencegahnya (dengan bermacam2 cara)
Tidakkah yang bro katakan hanyalah sebuah teori?Selama saya tidak mengetahui "aku",merasakan "aku","sadar" thdp "aku",bagaimana saya bisa mendiskripsikan "aku" tsb?
Yang bro katakan mungkin memang benar tetapi itu mungkin hanya tercakup dalam konteks "aku" yang kasar,jika "aku" yang halus saya ragu terhadap konteks tersebut,sekali lagi ini  hanya pendapat saya ^:)^

Salam,
Riky

Memberikan pendapat dikit,
Jika kita tidak mengetahui mana "Aku", "Pikiran", "Sadar" dll
Lalu bagemana cara kamu "mengetahui" bahwa kamu saat ini sedang SADAR ?
Lalu bagemana kamu bisa "mengetahui" bahwa kamu "hidup saat ini"
Mungkin anda menjawab, ya sadari aja, darimana kamu bisa mengetahui bahwa kamu SADAR ? jika kamu ga tahu beda SADAR dan Ga SADAR ?? ;D
Darimana kamu TAHU ini "pikiran", ini "bukan pikiran", ini "Aku", dan ini "bukan aku" ini SADAR, dan ini BUKAN SADAR ?? ;D

Mohon dapat dijelaskan pada seorang Umat Awam yang Bodoh ini bro Riky _/\_
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Hendra Susanto on 20 June 2008, 07:20:46 PM
Bro willi,
Quote
Si Aku ini memang licin, namun bukan berarti kita tidak bisa mengetahui sifatnya.
Sifat si Aku adalah:
~ tidak kekal
~ selalu berakumulasi (kecenderungan lama akan berpadu dengan aku yg baru, membentuk kecenderungan baru)
~ tidak pernah merasa puas

Dengan mengetahui sifat2 si Aku ini, maka seandainya dia muncul, maka kita segera bisa mengenalinya, dan kita dapat memutuskan apakah akan membiarkan ia berakumulasi menjadi semakin buruk atau mencegahnya (dengan bermacam2 cara)
Tidakkah yang bro katakan hanyalah sebuah teori?Selama saya tidak mengetahui "aku",merasakan "aku","sadar" thdp "aku",bagaimana saya bisa mendiskripsikan "aku" tsb?
Yang bro katakan mungkin memang benar tetapi itu mungkin hanya tercakup dalam konteks "aku" yang kasar,jika "aku" yang halus saya ragu terhadap konteks tersebut,sekali lagi ini  hanya pendapat saya ^:)^

Salam,
Riky

Memberikan pendapat dikit,
Jika kita tidak mengetahui mana "Aku", "Pikiran", "Sadar" dll
Lalu bagemana cara kamu "mengetahui" bahwa kamu saat ini sedang SADAR ?
Lalu bagemana kamu bisa "mengetahui" bahwa kamu "hidup saat ini"
Mungkin anda menjawab, ya sadari aja, darimana kamu bisa mengetahui bahwa kamu SADAR ? jika kamu ga tahu beda SADAR dan Ga SADAR ?? ;D
Darimana kamu TAHU ini "pikiran", ini "bukan pikiran", ini "Aku", dan ini "bukan aku" ini SADAR, dan ini BUKAN SADAR ?? ;D

Mohon dapat dijelaskan pada seorang Umat Awam yang Bodoh ini bro Riky _/\_

bantu dikit ahhh... bagaimana anda menjawab duluan mana telur apa ayam :D
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 20 June 2008, 08:08:35 PM
Quote
Bro Riky,
Di awal Bro Riky menjelaskan bahwa kita perlu mengendalikan si AKU kita.
Dan Bro juga setuju bahwa diperlukan usaha dan belajar, supaya bisa mengendalikan si Aku tsb.
Mungkin bisa Bro Riky jelaskan, bagaimana cara 'mengendalikan si Aku' itu?
Apa langkah2 yg perlu kita lakukan?
Bro willi,saya setuju dengan anda bahwa "mengendalikan" butuh usaha dan belajar...
Tapi saya kurang setuju dengan pendapat mendiskripsikan "aku"...
Bagaimana caranya mendiskripsikan si "aku"?
Cara mengendalikan "aku" sebenarnya tidak ada langkah2...
Cth:Ketika saya marah karena dihina oleh seseorang apakah lantas saya memakinya seketika?Ketika ucapan yg dikeluarkannya,saya akan mendengarkannya dan pasti saya akan meresponnya dulu apa yang dia ucapkan dan maksud dr ucapannya tersebut...Ketika saya tahu baru saya bisa merespon balik/menyerang balik kata2nya bukan?Ini yang saya maksudkan mengendalikan "aku" secara emosional ini...
Ketika kita diserang dengan hinaan,kita jangan sudah "tahu" langsung serang balik dengan kata2 yang lebih tajam....Seharusnya ketika kita sudah "tahu" karena disini ada 5khanda =bentuk,perasaan,pencerapan,bentuk2 pikiran,kesadaran inderiawi...Maka ketika saat itu juga kendalikan dulu "emosi" yg diciptakan oleh "aku" ini sehingga tidak menjadikan sebuah perbedaan menjadi lebih mendalam,sehingga tidak menjadikan sebuah permusuhan menjadi lebih mendalam,dstnya...(Disini yang dapat dilihat dan dikendalikan oleh kita adalah "aku" yang kasar yakni "luar"nya..."Dalam"nya menurut saya pribadi tidak mungkin dikendalikan karena bersifat sangat "halus")
Kemudian dari pada itu bro,mengendalikan "aku" akhirnya akan menguatkan "aku" saja...
"aku" bisa dikendalikan oleh "aku",maka yang berkuasa kembali akhirnya adalah "aku"....

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 20 June 2008, 08:20:59 PM
Kemudian dari pada itu bro,mengendalikan "aku" akhirnya akan menguatkan "aku" saja...
"aku" bisa dikendalikan oleh "aku",maka yang berkuasa kembali akhirnya adalah "aku"....

Salam,
Riky

setuju...

siapa yg mengendalikan aku? tentunya adalah aku sendiri
dgn demikian, pengendalian ini sebenarnya adalah jurus sang aku utk berkelit2

aku ini selalu berusaha menjadi yg terbaik, menjadi yg terkuat, menjadi yg terhormat, menjadi yg tersuci, dsb...
dgn demikian, aku adalah kumpulan nafsu yg cenderung bertambah besar...

jd bagaimana pengendalian yg 'benar'?
yg membawa ke nibbana (padamnya aku/nafsu)?

mohon pencerahannya sdr. Riky :)



Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 20 June 2008, 08:29:03 PM
Quote
jd bagaimana pengendalian yg 'benar'?
yg membawa ke nibbana (padamnya aku/nafsu)?

mohon pencerahannya sdr. Riky
Oh,saudara Tesla saya tidak sanggup mencerahkan siapapun karena saya sendiri belum tercerahkan...Bagaimana seorang yang belum tercerahkan bisa mencerahkan orang lain?
Kemudian saya rasa anda masih berada di atas saya,saya menghormati dan kagum terhadap anda seperti yang pernah saya katakan di salah satu thread...Didalam thread ini yang membuat saya terpana hanya anda dan Pak Hudoyo...

Kemudian saudara Tesla menanyakan,"bagaimana pengendalian yg 'benar'?
yg membawa ke nibbana (padamnya aku/nafsu)?"

Bukankah saudara sendiri sudah menjawabnya?"siapa yg mengendalikan aku? tentunya adalah aku sendiri dgn demikian, pengendalian ini sebenarnya adalah jurus sang aku utk berkelit2"
Kesimpulan yang saya bisa tarik disini adalah tidak ada "pengendalian yg benar" yang bisa membawa ke dalam Nibbana...
Jika yang mengendalikan "aku" adalah "aku" sendiri lantas kapan "aku" bisa runtuh,selain mempertebal "aku"?

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 20 June 2008, 09:07:51 PM
Bro willi,saya setuju dengan anda bahwa "mengendalikan" butuh usaha dan belajar...

Kok 'mengendalikan' doang?
maksudnya mengendalikan AKU kan?
Atau 'mengendalikan'.... apa nih?

Quote
Cara mengendalikan "aku" sebenarnya tidak ada langkah2...

>>"Tidak ada langkah"

Menurut sy sebelumnya Bro Riky sudah setuju bahwa diperlukan tools / langkah2, usaha dan belajar...
Ini saya copas kalimat yg Bro Riky tulis sebelum ini:
Riky: Mengendalikan=Memang butuh "usaha" dan "Belajar"...

Quote
Cth:Ketika saya marah karena dihina oleh seseorang apakah lantas saya memakinya seketika?Ketika ucapan yg dikeluarkannya,saya akan mendengarkannya dan pasti saya akan meresponnya dulu apa yang dia ucapkan dan maksud dr ucapannya tersebut...Ketika saya tahu baru saya bisa merespon balik/menyerang balik kata2nya bukan?Ini yang saya maksudkan mengendalikan "aku" secara emosional ini...
Ketika kita diserang dengan hinaan,kita jangan sudah "tahu" langsung serang balik dengan kata2 yang lebih tajam....

>>"Mengendalikan AKU secara emosionil"

Siapa yg mengendalikan AKU? Apakah AKU yg mengendalikan AKU?

Quote
Seharusnya ketika kita sudah "tahu" karena disini ada 5khanda =bentuk,perasaan,pencerapan,bentuk2 pikiran,kesadaran inderiawi...

Berarti sesungguhnya kita masih memerlukan 'pengetahuan 5 khanda' alias memerlukan 'pemahaman benar' satu dari 8 jalan yg diajarkan oleh Sang Buddha, kan? Kita masih memerlukan "Ajaran" itu.

Quote
Maka ketika saat itu juga kendalikan dulu "emosi" yg diciptakan oleh "aku" ini sehingga tidak menjadikan sebuah perbedaan menjadi lebih mendalam,sehingga tidak menjadikan sebuah permusuhan menjadi lebih mendalam,dstnya...

AKU menciptakan emosi?
Kalimat ini menjelaskan bahwa AKU dan EMOSI itu berbeda.
Membingungkan, bukankah EMOSI itu adalah AKU?

Quote
(Disini yang dapat dilihat dan dikendalikan oleh kita adalah "aku" yang kasar yakni "luar"nya..."Dalam"nya menurut saya pribadi tidak mungkin dikendalikan karena bersifat sangat "halus")

IMO:
~ jika bisa mengendalikan AKU yg kasar, maka pasti akan bisa juga (nantinya) mengendalikan AKU yg halus.
~ Dan sebaliknya jika kita berasumsi Tidak Mungkin mengendalikan aku yg halus, maka mana mungkin pula kita bisa mengendalikan aku yg kasar?

Yg benarnya yg mana?  ???

Quote
Kemudian dari pada itu bro,mengendalikan "aku" akhirnya akan menguatkan "aku" saja...
"aku" bisa dikendalikan oleh "aku",maka yang berkuasa kembali akhirnya adalah "aku"....

Sy tidak berpendapat bahwa yg mengendalikan AKU adalah AKU.
Sy berpendapat bahwa pikiran itu timbul dan lenyap.
Sy mempunyai cara sendiri, yakni mengurangi pikiran2 tidak bermanfaat dan memperbanyak pikiran2 yg bermanfaat. Ketika pikiran bermanfaat hadir, maka pikiran buruk tidak berkesempatan hadir.
Itu cara saya.

Cara itu sy dapatkan dari pengetahuan sy akan sifat2 pikiran (sifat2 AKU).

-----

Menurut sy keterangan dari Bro Riky sedikit membingungkan.
Terdapat banyak kontradiksi, seperti yg sy tuliskan diatas.
Dan menurut saya juga, untuk bisa mengendalikan AKU kita memerlukan pelajaran, perenungan, langkah2 tertentu, dan mulai mengikis AKU yg paling kasar sd AKU yg paling halus. Semuanya step by step.

-----

Diskusi ini sangat menarik dan semoga bermanfaat bagi kita semua

Salam,

 _/\_

willi


::






Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 20 June 2008, 10:00:44 PM
Kemudian saudara Tesla menanyakan,"bagaimana pengendalian yg 'benar'?
yg membawa ke nibbana (padamnya aku/nafsu)?"

Bukankah saudara sendiri sudah menjawabnya?"siapa yg mengendalikan aku? tentunya adalah aku sendiri dgn demikian, pengendalian ini sebenarnya adalah jurus sang aku utk berkelit2"
Kesimpulan yang saya bisa tarik disini adalah tidak ada "pengendalian yg benar" yang bisa membawa ke dalam Nibbana...
Jika yang mengendalikan "aku" adalah "aku" sendiri lantas kapan "aku" bisa runtuh,selain mempertebal "aku"?

Salam,
Riky

maksud saya, pengendalian dalam wujud "aku mengendalikan aku" adalah sia2. memperbesar nafsu (atau bahasa riky, mempertebal aku).

jadi pengendalian yg benar menurut saya adalah berhenti ingin mencapai ini & itu... (kehormatan, kesucian, kekayaan, kekuasaan, dll)...

caranya? saya tak tahu  :P
menurut saya terjadi begitu saja ketika kita berhenti menginginkan sesuatu seperti mencari cara nibbana, berusaha mencapai kesucian, mencari jawaban suatu pertanyaan, dll...
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 20 June 2008, 10:02:07 PM
Menurut sy sebelumnya Bro Riky sudah setuju bahwa diperlukan tools / langkah2, usaha dan belajar...
Ini saya copas kalimat yg Bro Riky tulis sebelum ini:
Riky: Mengendalikan=Memang butuh "usaha" dan "Belajar"...

Bro willi,yang saya maksudkan memang butuh "usaha" dan "belajar" bukan "langkah2" yang cenderung berurutan dr A sampai Z,"Ketika ini muncul maka langkah kita ini","ketika itu muncul maka langkah kita itu.." Bukan maksud saya begitu bro willi...Maaf bro jika saya salah mengerti "tools" itu sebagai "alat" bukan sebagai "langkah",sebenarnya dlm bahasa Inggris terjemahkan ke Indonesia tools itu "langkah" atau "alat"?

Quote
>>"Mengendalikan AKU secara emosionil"
Siapa yg mengendalikan AKU? Apakah AKU yg mengendalikan AKU?
Yap "aku" yang mengendalikan "aku","aku" sadar bahwa "aku" sedang "marah"....

Quote
Seharusnya ketika kita sudah "tahu" karena disini ada 5khanda =bentuk,perasaan,pencerapan,bentuk2 pikiran,kesadaran inderiawi...
>>>Berarti sesungguhnya kita masih memerlukan 'pengetahuan 5 khanda' alias memerlukan 'pemahaman benar' satu dari 8 jalan yg diajarkan oleh Sang Buddha, kan? Kita masih memerlukan "Ajaran" itu.
Saya rasa bukan itu maksud saya,maksud saya adalah karena kita memiliki 5khanda tersebut maka kita bisa mengendalikan "emosi" ini,tetapi "emosi" ini tetap dikendalikan oleh "aku"...

Quote
Maka ketika saat itu juga kendalikan dulu "emosi" yg diciptakan oleh "aku" ini sehingga tidak menjadikan sebuah perbedaan menjadi lebih mendalam,sehingga tidak menjadikan sebuah permusuhan menjadi lebih mendalam,dstnya...
 >>>>>AKU menciptakan emosi?
Kalimat ini menjelaskan bahwa AKU dan EMOSI itu berbeda.
Membingungkan, bukankah EMOSI itu adalah AKU?
Pikiran=aku=pencerapan,dstnya........
Jadi Pikiran menciptakan aku,aku menciptakan rasa....yakni rasa emosi tersebut....
Tidak ada didalam kalimat saya yang tersirat bahwa AKU berbeda dengan EMOSI...
Karena Emosi diciptakan Aku,sehingga AKu,emosi,dstnya......adalah SAMA semuanya berasal dr PIKIRAN....

Quote
IMO:
~ jika bisa mengendalikan AKU yg kasar, maka pasti akan bisa juga (nantinya) mengendalikan AKU yg halus.
Aneh,bagaimana bro bisa tahu jika bisa mengendalikan AKU yg kasar nantinya bisa mengendalikan AKU yang halus?

Quote
~ Dan sebaliknya jika kita berasumsi Tidak Mungkin mengendalikan aku yg halus, maka mana mungkin pula kita bisa mengendalikan aku yg kasar?
TIDAK MUNGKIN mengendalikan yang HALUS karena yang "halus" itu sendiri adalah AKU,sedangkan yang kasar lebih banyak "terkontaminasi" sehingga kita bisa "mengetahuinya",Seperti saat kita "emosi" ketika dihina.Bukankah kita "mengetahuinya?" sehingga kita bisa "bersabar" menghadapi cercaan org tsb?Ini yang saya katakan KASAR...Bagaimana caranya mengetahui "aku" yang halus sedangkan "aku yang halus adalah AKU itu sendiri?"

Quote
Sy tidak berpendapat bahwa yg mengendalikan AKU adalah AKU.
Sy berpendapat bahwa pikiran itu timbul dan lenyap.
Sy mempunyai cara sendiri, yakni mengurangi pikiran2 tidak bermanfaat dan memperbanyak pikiran2 yg bermanfaat. Ketika pikiran bermanfaat hadir, maka pikiran buruk tidak berkesempatan hadir.
Jadi siapa yg mengendalikan AKU jika Bukan AKU?
"mengurangi pikiran2 tidak bermanfaat dan memperbanyak pikiran2 yg bermanfaat. Ketika pikiran bermanfaat hadir, maka pikiran buruk tidak berkesempatan hadir"
Pikiran bermanfaat hadir,pikiran buruk tidak berkesempatan,lantas apakah dengan adanya pikiran bermanfaat saja itu bisa mencapai NIBBANA?
Lantas apakah karena yang ada cuma pikiran yg bermanfaat maka itu dikatakan mengendalikan "aku" secara penuh(Aku yang kasar bahkan Aku yang halus)??

Quote
Itu cara saya.
Cara itu sy dapatkan dari pengetahuan sy akan sifat2 pikiran (sifat2 AKU).
Yap itu cara anda...Setiap org memiliki cara yang berbeda2 bukan?Begitu juga dengan cara saya memandang "aku"...
Tetapi cara yang anda dapatkan dari pengetahuan tetap dualitas yakni ada kemungkinan "salah" dan ada kemungkinan "benar"(Jangan balas saya mengganggap saya paling benar lo...tar jadi debat kusir lagi...;D )

Quote
Menurut sy keterangan dari Bro Riky sedikit membingungkan.
Terdapat banyak kontradiksi, seperti yg sy tuliskan diatas.
Dan menurut saya juga, untuk bisa mengendalikan AKU kita memerlukan pelajaran, perenungan, langkah2 tertentu, dan mulai mengikis AKU yg paling kasar sd AKU yg paling halus. Semuanya step by step.
Disini saya tulis "mengendalikan" lo...Saya tidak bilang mengendalikan "aku" bisa mencapai NIBBANA....
Kemudian balik dulu kepertanyaan saya diawal,saya mengartikan tools sebagai "alat" bukan "langkah"...Apakah saya yang salah?Jika saya yang salah mengartikan saya meminta maaf ya bro ^:)^

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 21 June 2008, 09:50:59 AM
Quote
bantu dikit ahhh... bagaimana anda menjawab duluan mana telur apa ayam  :D

Ketika pikiran bergerak membentuk 'ide', maka ada telur dan ayam dalam ruang dan waktu. Ketika 'ide' itu ada, maka telur dan ayam muncul bersamaan; ketika 'ide' itu pergi, telur dan ayam hilang bersamaan. Begitu juga ketika terjerat konsep, maka ada 'ini kesadaran', 'ini perasaan', 'ini pikiran'. Ketika konsep ditinggalkan, tidak ada 'ini kesadaran', 'ini perasaan', 'ini pikiran'.  ;D
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 21 June 2008, 09:57:19 AM
Quote
Ketika konsep ditinggalkan, tidak ada 'ini kesadaran', 'ini perasaan', 'ini pikiran'.

Wah, sudah tidak berkonsep. ^:)^
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 21 June 2008, 10:00:35 AM
Quote
Ketika konsep ditinggalkan, tidak ada 'ini kesadaran', 'ini perasaan', 'ini pikiran'.

Wah, sudah tidak berkonsep. ^:)^

Konsep 'kan memang diperlukan hanya 'sementara'. Pada akhirnya memang harus ditinggalkan. :)

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 21 June 2008, 10:18:04 AM
Terima kasih Bro Riky atas penjelasannya.

Kita bahas yg terakhir saja:

Disini saya tulis "mengendalikan" lo...Saya tidak bilang mengendalikan "aku" bisa mencapai NIBBANA....
Kemudian balik dulu kepertanyaan saya diawal,saya mengartikan tools sebagai "alat" bukan "langkah"...Apakah saya yang salah?Jika saya yang salah mengartikan saya meminta maaf ya bro ^:)^

TOOLS memang artinya 'alat', yakni: cara (how to), ya artinya langkah2 yg harus dikerjakan, begitu kan?

Jadi sesuai dgn yg Bro Riky nyatakan, bahwa: "Jika saja setiap orang bisa mengendalikan AKUnya"
Kalimat itu yg awalnya membuat sy penasaran.

Bro Riky menenuliskan: "mengendalikan AKU" (bukan "mengendalikan" saja)
Saya berpendapat (dan juga disetujui Bro Riky) bahwa untuk bisa mengendalikan, tentunya kita perlu TOOLS, kita perlu belajar, kita perlu usaha.

Nah, mungkin bisa dijelaskan bagaimana cara 'mengendalikan aku' tsb? (ini yg sy sebut langkah-langkah).

willi

::

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 21 June 2008, 11:33:39 AM
Dear willi,
Quote
TOOLS memang artinya 'alat', yakni: cara (how to), ya artinya langkah2 yg harus dikerjakan, begitu kan?
Alat disini saya mengasumsikan sebagai "sesuatu" yang mengendalikan "sesuatu",dan "sesuatu" yang saya maksudkan adalah "aku".Jadi secara konteks yang mengendalikan "aku" adalah "aku"....Tidak ada langkah2 dalam mengendalikan "aku" karena "aku" dikendalikan oleh "aku" sendiri...Cthnya: Jika anda sedang "marah",maka "aku" sadar bahwa "aku" sedang "marah"...Biasanya yang dilakukan org dengan "mengendalikan" "aku"nya adalah "bersabar" "tersenyum" "lihat sisi2 positif" "cuek" dll mungkin ini yang dipersepsikan oleh saudara willi sebagai langkah2??Pada akhirnya "aku" lah yang mengendalikan "aku",bagaimana "aku" yang mengendalikan "aku" tersebut bisa padam?
Dan yang dikendalikan disitu adalah AKU yang KASAR,bukanlah AKU yang HALUS,sehingga saya mengatakan,"Bagaimana mungkin mengendalikan AKU yang HALUS jika AKU yang HALUS adalah AKU itu sendiri?"

Quote
Jadi sesuai dgn yg Bro Riky nyatakan, bahwa: "Jika saja setiap orang bisa mengendalikan AKUnya"
Kalimat itu yg awalnya membuat sy penasaran.
Bro Riky menenuliskan: "mengendalikan AKU" (bukan "mengendalikan" saja)
Saya berpendapat (dan juga disetujui Bro Riky) bahwa untuk bisa mengendalikan, tentunya kita perlu TOOLS, kita perlu belajar, kita perlu usaha.
Kita lihat dari awal "permasalahan" dulu ya,lihat apa yang saya tulis dan saya akan menjelaskan maksud dr kata2 yang saya tulis tersebut :(TOOLS saya artikan sebagai "alat" bukan "langkah2")
Selami batin sendiri,maka segala kebenaran akan terkuak...
Bukan masalah siapa yang "benar" bukan juga masalah siapa yang "salah"...
Pada dasarnya setiap manusia memiliki perbedaan....
Bahkan sepasang kembar identik pun memiliki perbedaan...
Akankah perbedaan menjadi sebuah perpecahan?
Akankah perbedaan menjadi sebuah kendala?
Jika setiap orang bisa mengendalikan "aku"nya,maka perbedaan bukan suatu hal yang penting...
>>>Disini jelas saya mengatakan jika setiap orang bisa mengendalikan "aku"nya,maka perbedaan bukan suatu hal yang penting...Maksud dari kata2 ini adalah "jika anda,saya,siapapun didunia ini bisa "mengendalikan akunya" maka tidak akan ada lagi "perdebataan panjang yang tidak ada gunanya",maka tidak adalah lagi "perang yg mengatasnamakan agama,dstnya".....
"aku" yang dikendalikan disini adalah "aku" yang KASAR bukan AKU yang HALUS,cthnya:ketika saya mengkritik posting anda,mungkin anda akan "marah" dan membalas menyerang posting saya dengan kata2 yang lebih kejam maka disini jelas anda belum bisa mengendalikan "aku" anda yang KASAR,karena anda tahu saya mengkritik posting anda dan anda "marah" dan membalas "mengkritik",jika begitu kapan berakhirnya?"Sama2 tidak mau mengalah","sama2 tidak peduli".....Makanya kalimat saya mengajurkan,[]"Mengendalikan "aku" dan "aku" yang saya maksudkan adalah "aku" yang KASAR"[/b]  kemudian  saya jg menambahkan dalam kalimat saya "Apakah perbedaan akan,bla2...."
Dikalimat saya,saya mengartikannya sebagai apakah perbedaan itu penting?Kenapa kita harus "Tersinggung" "Marah" "Dendam" "Benci" thdp perbedaan pendapat dr org lain?Ini yang saya katakan ,"Jika setiap orang bisa mengendalikan "aku"nya,maka perbedaan bukan suatu hal yang penting..."

Lihatlah hewan berkaki seribu,walaupun kakinya seribu tetapi jika dia mengarahkannya dengan baik,beriringan,maka kaki seribu tersebut bukanlah sebuah kendala apa2....
Semua yang mencari kebahagian/kebenaran pada hakikatnya tujuannya sama walaupun berbeda caranya....
Apa pun yang kita yakini,ketika kita tiba di pantai seberang maka semuanya akan mengalir seperti air sungai yang berada di berbagai tempat yang mengalir ke lautan....

Nah, mungkin bisa dijelaskan bagaimana cara 'mengendalikan aku' tsb? (ini yg sy sebut langkah-langkah).[/quote]
Tidak ada langkah2 maupun cara yang ada cuma "alat" mengendalikan "aku" dan "alat" tsb adalah "aku" sendiri...Dan "alat" ini sendiri cuma mampu mengendalikan "AKU yang KASAR"....
Itulah pendapat saya....

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 21 June 2008, 12:46:59 PM

Dan yang dikendalikan disitu adalah AKU yang KASAR,bukanlah AKU yang HALUS,sehingga saya mengatakan,"Bagaimana mungkin mengendalikan AKU yang HALUS jika AKU yang HALUS adalah AKU itu sendiri?"

"aku" yang dikendalikan disini adalah "aku" yang KASAR bukan AKU yang HALUS,

"Mengendalikan "aku" dan "aku" yang saya maksudkan adalah "aku" yang KASAR"

Tidak ada langkah2 maupun cara yang ada cuma "alat" mengendalikan "aku" dan "alat" tsb adalah "aku" sendiri...Dan "alat" ini sendiri cuma mampu mengendalikan "AKU yang KASAR"....


Bro Riky,
Ini menjadi menarik

Dari pendapat Bro Riky diatas dapat saya simpulkan:

1. "AKU yg kasar" dapat dikendalikan
2. "AKU yg halus" tidak dapat dikendalikan
3. "AKU yg halus" adalah 'AKU' itu sendiri

Sehingga selanjutnya akan timbul pertanyaan:

1. Siapa yg mengendalikan "AKU yg kasar" tsb, apakah "AKU yg halus" yg mengendalikannya?
2. -
3. Kalau "AKU yg halus" adalah 'AKU' itu sendiri, lantas "AKU yg kasar" apa/siapa?

Mohon maaf, sy tidak bermaksud ingin berpolemik, hanya ingin mengklarifikasi sehingga menjadi jelas.
Karena sy menilai diantara pendapat Bro Rudy sendiri masih tidak konsisten, banyak terdapat kontradiksi.

::

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 21 June 2008, 12:54:02 PM
Quote
1. Siapa yg mengendalikan "AKU yg kasar" tsb, apakah "AKU yg halus" yg mengendalikannya?
Yap...

Quote
3. Kalau "AKU yg halus" adalah 'AKU' itu sendiri, lantas "AKU yg kasar" apa/siapa?
"AKU yang KASAR" bukan lah "apa" dan "siapa",biasanya orang suka memberi "label" kepada setiap "bentuk" untuk "membeda2kannya"...
AKU yang HALUS maupun AKU yang KASAR semuanya adalah "AKU"...
Seperti yang sudah saya katakan Pikiran=aku=badan,pencerapan,dstnya....
"PIKIRAN" menciptakan "AKU","AKU" menciptakan "Perasaan" dstnya...
Ini yang biasanya dipisah2kan oleh orang menjadi "1label" yang berdiri "sendiri"...

Salam,
Riky

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 21 June 2008, 01:00:03 PM
Quote
Mohon maaf, sy tidak bermaksud ingin berpolemik, hanya ingin mengklarifikasi sehingga menjadi jelas.
Karena sy menilai diantara pendapat Bro Rudy sendiri masih tidak konsisten, banyak terdapat kontradiksi
Anda boleh "mengklarifikasinya" tetapi saya mengharapkan diantara saya dan anda tidak ada yang "memaksakan" pendapat satu sama lain...
Mungkin anda heran terhadap semua pernyataan saya,tetapi itulah cara saya memandang "aku" ini...
"Karena sy menilai diantara pendapat Bro Rudy sendiri masih tidak konsisten, banyak terdapat kontradiksi"
Kemudian bisakah bro willi menunjukkan kalimat mana saja yang saling kontradiksi dan kalimat2 yang tidak konsisten,biar saya bisa membedahnya?

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 21 June 2008, 01:43:38 PM
Anda boleh "mengklarifikasinya" tetapi saya mengharapkan diantara saya dan anda tidak ada yang "memaksakan" pendapat satu sama lain...

Tentu tidak, setiap orang mempunyai jalan masing2.
Yang dapat didiskusikan hanyalah pendapat jika dilihat dari sudut pandang yg sama.
Saya saat ini berusaha melihat dari sudut pandang Bro Riky.

Quote
Kemudian bisakah bro willi menunjukkan kalimat mana saja yang saling kontradiksi dan kalimat2 yang tidak konsisten,biar saya bisa membedahnya?

Kontradiksinya:
1. Bro Riky mengatakan bahwa AKU tidak bisa mengendalikan AKU, tapi dilain pihak Bro Riky mengatakan: 'Aku yg kasar' bisa dikendalikan oleh 'AKU yg halus'.
2. Pertama2 Bro Riky mengatakan "Jika saja setiap orang bisa mengendalikan AKUnya", tapi dipost2 selanjutnya ditulis: "AKU tidak bisa dikendalikan"
3. Bro Riky mengatakan orang2 seringkali memberi label untuk membeda2kannya. Nah Bro Riky sendiri ternyata memberi label juga: AKU yg kasar dan AKU yg halus <--- bukankah ini label juga? Orang2 perlu label untuk berkomunikasi seperti anda juga kan?

::
 
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: tesla on 21 June 2008, 01:55:57 PM
yah saya rangkum aja :P

langkah2nya adalah:

1. AKU kasar dikendalikan AKU halus
2. AKU kasar lenyap
3. AKU halus dikendalikan AKU halus? ---> AKU padam sendiri tertiup angin ^-^
4. AKU halus lenyap

bagaimana? setuju? ;D
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 21 June 2008, 01:58:43 PM
Quote
3. AKU halus dikendalikan AKU halus? ---> AKU padam sendiri tertiup angin

Ga setuju!  ;D Kalo indoor 'kan ga ada angin, gimana padaminnya??
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 21 June 2008, 02:00:28 PM
Bro willi,sungguh menarik sekali berdiskusi dengan orang terbuka seperti anda...;D
Pertama saya sarankan kepada bro willi untuk jangan "berusaha" untuk "memahaminya" cukup direnungkan saja...Jika "diusahakan" maka menurut saya makin "kurang jelas"...^:)^
Quote
Kontradiksinya:
1. Bro Riky mengatakan bahwa AKU tidak bisa mengendalikan AKU, tapi dilain pihak Bro Riky mengatakan: 'Aku yg kasar' bisa dikendalikan oleh 'AKU yg halus'.
Dalam pernyataan mana didalam posting saya yang mengatakan bahwa,"AKU tidak bisa mengendalikan AKU?"
Mungkin yang bro willi maksudkan adalah saya mengatakan bahwa,"AKU tidak bisa mengendalikan AKU yang HALUS,karena AKU yang HALUS adalah AKU itu sendiri"
'Aku yg kasar' bisa dikendalikan oleh 'AKU yg halus'
Karena aku yang KASAR maupun HALUS ADALAH AKU juga.Seperti yang sudah saya jelaskan di posting saya sebelumnya "aku" yang halus(AKU) bisa mengendalikan "aku" yang kasar,karena aku yang KASAR bisa terlihat dengan "jelas" oleh AKU...Cthnya: AKU "marah",AKU "kecewa",AKU "Bersedih",AKU "bergembira" dstnya.....

Quote
2. Pertama2 Bro Riky mengatakan "Jika saja setiap orang bisa mengendalikan AKUnya", tapi dipost2 selanjutnya ditulis: "AKU tidak bisa dikendalikan"
Saya menuliskan Kata2 tersebut bukankah sudah saya terangkan maksud  dari kata2 saya tersebut?AKU yang saya maksudkan didalam kata2 saya adalah AKU yang KASAR yang dapat dikendalikan....tetapi AKU yang Halus tidak mungkin bisa dikendalikan karena AKU yang HALUS adalah AKU itu sendiri,sehingga bagaimana caranya atta padam?Tujuan AKU yang saya tuliskan sendiri pun bukan mengacu pada NIBBANA tetapi mengacu pada "CARA MENGHADAPI PERBEDAAN2 YANG ADA".

Quote
3. Bro Riky mengatakan orang2 seringkali memberi label untuk membeda2kannya. Nah Bro Riky sendiri ternyata memberi label juga: AKU yg kasar dan AKU yg halus <--- bukankah ini label juga? Orang2 perlu label untuk berkomunikasi seperti anda juga kan?
Yap."label" memang penting untuk berkomunikasi,tetapi ketika mencapai NIBBANA tidak ada "label" lagi...Orang suka memberikan "label" untuk membeda2kan sehingga banyak orang yang tidak bisa melihat "kebenaran" lagi...Karena mereka merasa segala sesuatu ada INTINYA atau BERDIRI SENDIRI...Ini yang saya maksudkan suka memberikan "label"

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 21 June 2008, 02:02:23 PM
yah saya rangkum aja :P

langkah2nya adalah:

1. AKU kasar dikendalikan AKU halus
2. AKU kasar lenyap
3. AKU halus dikendalikan AKU halus? ---> AKU padam sendiri tertiup angin ^-^
4. AKU halus lenyap

bagaimana? setuju? ;D
Tidak mengerti saya ^:)^

Salam,
Riky
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 21 June 2008, 02:39:17 PM
 [at]  Riky
 [at]  Tesla
 [at]  Kainyn

ha3 jadi mumet juga ya...  :))

kupikir kita sudahin aja...
renungin dan jalanin dulu aja masing2  :)

(mo nyante, malam minggu nih  ;D)


 _/\_

salam,
willi

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 21 June 2008, 02:43:00 PM
sori, balik lagi bentar:

yah saya rangkum aja :P

langkah2nya adalah:

1. AKU kasar dikendalikan AKU halus
2. AKU kasar lenyap
3. AKU halus dikendalikan AKU halus? ---> AKU padam sendiri tertiup angin ^-^
4. AKU halus lenyap

bagaimana? setuju? ;D

Ini kekna oke....

~ Untuk mengikis "aku kasar" masih diperlukan usaha dan bagi sebagian orang memerlukan langkah2 tertentu
~ "Aku halus" akan tersadarkan nantinya saat kondisinya pas dan tanpa usaha

dah... ini oke, udah jelas.

Anumodana

::
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 21 June 2008, 02:52:47 PM
_/\_
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Hendra Susanto on 21 June 2008, 08:15:51 PM
"aku seorang kapiten" :D
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Riky_dave on 22 June 2008, 11:50:15 AM
[at]atas..
_/\_
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: K.K. on 23 June 2008, 10:14:06 AM
[at]  Riky
 [at]  Tesla
 [at]  Kainyn

ha3 jadi mumet juga ya...  :))

kupikir kita sudahin aja...
renungin dan jalanin dulu aja masing2  :)

(mo nyante, malam minggu nih  ;D)


 _/\_

salam,
willi




Hanya mumet di definisi istilah saja sih, karena masing2 di sini pake definisi yang beda. Ya, nanti kita lanjut di thread lain aja kalo ada  :)
 _/\_
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Kelana on 25 June 2008, 11:28:30 PM
'Yathabhutam nyanadassanam' jauh lebih dalam daripada sekadar ketenangan ... ketenangan bisa dicapai dengan sekadar samatha-bhavana. .... Sedangkan 'yathabhutam-nyanadassanam' adalah suatu PENEMBUSAN ... ketika batin masuk ke dalam suatu kesadaran yang lain sama sekali ... di mana pikiran/si aku berhenti ... itulah kesadaran 'anatta' ... sinonim dari 'nibbana'. ...

Hmmm sepertinya ”indah” sekali Pak Hud, tapi sayangnya saya belum pada tahap yang mungkin sudah Pak Hud alami itu, ya maklum baru coba secara kilat. Jadi hanya itu (ketenangan) yang saya sampaikan, sedangkan masalah ”AKU" runtuh saya tidak bisa berkomentar. :)

Quote
Rasa 'aku', rasa eksis sebagai individu, sebagai pusat dari eksistensi diri, ini datang dari pikiran ... jadi 'aku' dan pikiran itu timbul dan lenyap bersama-sama, tidak bisa dipisahkan ... keduanya merintangi orang melihat apa adanya. ...

Di sini tidak ada "menggunakan pikiran tanpa-aku untuk melihat" ... pikiran tanpa-aku itu muncul dengan sendirinya ... bukan "digunakan" ... tidak ada subyek lagi yang "menggunakan" ...

Jadi, 'pikiran berhenti' = 'aku berakhir' = 'yathabhutam nyanadassanam' = nibbana. ... semua istilah itu sinonim ... tidak ada lagi sebab-akibat, 'ini' menghasilkan 'itu'.

Bagi saya, dari penjelasan Pak Hud, secara awam 'yathabhutam nyanadassanam’ adalah suatu hasil, hasil dari yaaa.. katakanlah MMD. Sekali lagi secara awam.
Terlepas dari itu semua, jika dikatakan 'yathabhutam nyanadassanam' = nibbana, ini berarti pikiran telah lepas dari (melampaui) dualitas, bukankah demikian Pak Hud?

Quote
'Paticca-samuppada' maupun Upanisa-sutta itu digambarkan seolah-olah sebagai proses kaitan satu mata rantai dengan mata rantai yang lain DI DALAM WAKTU. ... Ini hanya untuk sekadar dekripsi/uraian secara intelektual semata-mata ...

Menurut pengertian saya, tidak demikian halnya ... seluruh mata-rantai dalam paticca-samuppada atau Upanisa-sutta itu muncul bersamaan dan runtuh bersamaan ... tidak ada waktu di situ (akaliko = tanpa 'kala', waktu) ... Apabila memang sudah waktunya runtuh ... maka tidak ada 'proses keruntuhannya' ... di situ secara seketika (tanpa waktu) muncul: 'pikiran berhenti' = 'aku berakhir' = 'yathabhutam nyanadasssanam' = nibbana.

Hmmm IC...

Thanks Pak Hud
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Kelana on 25 June 2008, 11:31:08 PM


bantu dikit ahhh... bagaimana anda menjawab duluan mana telur apa ayam :D

Telur  ;D
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 28 June 2008, 09:43:20 AM
Hmmm sepertinya ”indah” sekali Pak Hud, tapi sayangnya saya belum pada tahap yang mungkin sudah Pak Hud alami itu, ya maklum baru coba secara kilat. Jadi hanya itu (ketenangan) yang saya sampaikan, sedangkan masalah ”AKU" runtuh saya tidak bisa berkomentar. :)
Sang Buddha sering berkata, dalam batin seorang arahat tidak ada lagi pikiran 'Ini milikku, ini aku, ini diriku". ... 'Aku' itu tercipta ketika pikiran bergerak ... ketika pikiran diam, 'aku' pun lenyap kembali ...

Menurut kitab Tipitaka, dalam batin seorang arahat pikiran & aku itu lenyap untuk selamanya. ... Tetapi seorang puthujjana bisa juga mengalami keadaan itu, sekalipun hanya untuk sementara waktu ... YM Buddhadasa menamakannya "mencicipi nibbana". ...


Quote
Bagi saya, dari penjelasan Pak Hud, secara awam 'yathabhutam nyanadassanam’ adalah suatu hasil, hasil dari yaaa.. katakanlah MMD. Sekali lagi secara awam.
Terlepas dari itu semua, jika dikatakan 'yathabhutam nyanadassanam' = nibbana, ini berarti pikiran telah lepas dari (melampaui) dualitas, bukankah demikian Pak Hud?
Kalau dipahami sebagai "hasil", maka "yathabhutam nyanadassanam" itu tidak bebas dari hukum sebab-akibat, dan dengan demikian tetap tercengkeram anicca dan dukkha. ... Padahal itu sinonim dari 'anatta', sinonim dari 'pannya', sinonim dari 'nibbana'. ...

Jadi menurut hemat saya, itu muncul begitu saja ... bukan "akibat" atau "hasil" dari sesuatu lain yang mendahuluinya. ... Bila pikiran & aku ini berhenti, dia muncul, tapi dia bukan 'akibat' atau 'hasil' dari berhentinya pikiran & aku. ... :) ... Oleh karena itu, IA TIDAK BISA DIKEJAR, DIUPAYAKAN.

Salam,
hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Kelana on 17 July 2008, 12:11:08 PM
Satu pertanyaan yang belum Pak Hud jawab untuk memastikan yaitu, terlepas dari itu semua, jika dikatakan 'yathabhutam nyanadassanam' = nibbana, ini berarti pikiran telah lepas dari (melampaui) dualitas, bukankah demikian Pak Hud?
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 18 July 2008, 01:55:18 AM
Satu pertanyaan yang belum Pak Hud jawab untuk memastikan yaitu, terlepas dari itu semua, jika dikatakan 'yathabhutam nyanadassanam' = nibbana, ini berarti pikiran telah lepas dari (melampaui) dualitas, bukankah demikian Pak Hud?

Di dalam 'melihat apa adanya', pikiran (thinking) sebagaimana kita kenal sehari-hari--yakni reaksi dari si aku dengan segala keterkondisiannya dari masa lampau--bukan "lepas" dan "melampaui dualitas" lagi, melainkan sudah berhenti, diam.

Seperti di katakan dalam Mulapariyaya-sutta (MN 1), seorang arahat ketika menerima suatu rangsangan melalui pancaindranya, hanya berhenti sampai pada 'persepsi murni' (sa~njanati), tidak ada lagi konseptualisasi (berpikir, ma~n~nati), sebagaimana kita biasa bereaksi sehari-hari terhadap setiap rangsangan. Karena setiap apa yang dicerap tidak lagi terdistorsi oleh keterkondisian pikiran--karena pikiran diam--maka disebut 'melihat apa adanya'.

Salam,
hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Predator on 18 July 2008, 02:24:09 PM
Satu pertanyaan yang belum Pak Hud jawab untuk memastikan yaitu, terlepas dari itu semua, jika dikatakan 'yathabhutam nyanadassanam' = nibbana, ini berarti pikiran telah lepas dari (melampaui) dualitas, bukankah demikian Pak Hud?

Di dalam 'melihat apa adanya', pikiran (thinking) sebagaimana kita kenal sehari-hari--yakni reaksi dari si aku dengan segala keterkondisiannya dari masa lampau--bukan "lepas" dan "melampaui dualitas" lagi, melainkan sudah berhenti, diam.

Seperti di katakan dalam Mulapariyaya-sutta (MN 1), seorang arahat ketika menerima suatu rangsangan melalui pancaindranya, hanya berhenti sampai pada 'persepsi murni' (sa~njanati), tidak ada lagi konseptualisasi (berpikir, ma~n~nati), sebagaimana kita biasa bereaksi sehari-hari terhadap setiap rangsangan. Karena setiap apa yang dicerap tidak lagi terdistorsi oleh keterkondisian pikiran--karena pikiran diam--maka disebut 'melihat apa adanya'.

Salam,
hudoyo

seperti acuh tak acuh kah pak hud? melihat tapi tak merespons

ada yang sedikit membingungkan mengapa dikatakan sebagai "melihat apa adanya" bukan "sekedar melihat"  (dikarenakan "melihat apa adanya" memiliki makna melihat secara utuh.. sedangkan "sekedar melihat" hanya melihat lalu selesai)

saya jadi sedikit teringat mengenai "mata dewa" penglihatan melalui apa sehingga penglihatan itu bisa dimiliki?
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: dilbert on 18 July 2008, 05:56:58 PM
Sekumpulan pedagang pergi melaut dengan sebuah kapal, kapal tersebut hancur di tengah laut. Penumpang yang selamat hanya 1 orang. Karena pakaiannya hilang, ia mengikatkan sepotong kulita kayu di tubuhnya dan ia memegang mangkok untuk meminta makanan pada orang yang lewat. Beberapa orang membawakan pakaian tapi ia menolaknya dan beberapa mengatakan bahwa ia seorang Arahat, maka dengan pikiran yang salah ia menganggap dirinya seorang Arahat. Oleh karena ia berpandangan salah dan menggunakan sepotong kulit kayu untuk pakaiannya, maka ia dikenal dengan nama Bahiyadaruciriya. Mahabrahma adalah teman
Bahiyadaruciriya dalam kehidupan lampau dan ia ingin mengembalikan kekeliruan Bahiyadaruciriya ke jalan yang benar. Mahabrahma datang menemuinya pada malam hari, ia berkata padanya bahwa dia bukan seorang Arahat dan belum memiliki kwalitas seorang Arahat. Bahiya menjawab memang dia bukan seorang Arahat dan dia bertanya pada temannya, apakah sekarang ini ada seorang Arahat. Mahabrahma berkata bahwa sekarang ini di Savatthi ada seorang Arahat. Buddha Gotama, yang telah mencapai Penerangan Sempurna dengan kemapuanNya sendiri. Bahiya menyadari kesalahannya, kemudian berlari di sepanjang jalan
menuju Savatthi. Karena mahabrahma menolongnya, sehingga jarak yang ditempuh dalam 120 yojana hanya satu malam. Bahiya bertemu Sang Buddha, kemudian ia memohon kepada Sang Buddha untuk membabarkan Dhamma. Sang Buddha menjawab bahwa saat menerima dana makanan bukan waktu yang tepat untuk berkhotbah. Sekali lagi Bahiya memohon agar Sang Buddha membabarkan Dhamma kepadanya. Bahiya terus menerus memohon, sehingga ketika di tepi jalan, Sang Buddha berkata, "Bahiya, ketika kamu melihat suatu obyek, hendaknya sadarlah bahwa hal itu hanyalah obyek yang dilihat, ketika kamu mendengar suatu
suara, sadarlah bahwa hal itu hanyalah suara, ketika kamu mencium, merasa, atau menyentuh sesuatu, sadarlah bahwa hal itu hanya bau, rasa, sentuhan, dan ketika kamu berpikir tentang sesuatu, sadarlah bahwa hal itu hanya obyek pikiran." Setelah mendengar khotbah di atas, Bahiya mencapai tingkat kesucian Arahat dan memohon ijin Sang Buddha untuk menjadi bhikkhu. Sang Buddha berkata kepadanya untuk membawa jubah, mangkuk dan kebutuhan bhikkhu lainnya. Dalam perjalanan untuk mendapatkan barang-barang tersebut, ia diseruduk oleh seekor sapi sehingga meninggal dunia. Ketika Sang Buddha dan para bhikkhu berjalan keluar, mereka menemukan Bahiya telah tergeletak meninggal dunia pada tumpukan sampah. Atas perintah Sang Budddha, para bhikkhu mengkremasikan tubuh Bahiya dan sisa jasmaninya disimpan di dalam sebuah stupa.
Pada kejadian ini Sang Buddha membabarkan syair :
Daripada seribu bait syair yang tak berguna, adalah lebih baik sebait syair yang berguna, yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

( Dhammapada VIII . 2 )
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: J.W on 18 July 2008, 06:52:39 PM
Woowwww.....panahnya tepat sasaran :o
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 19 July 2008, 08:31:30 AM
[...]Sang Buddha berkata, "Bahiya, ketika kamu melihat suatu obyek, hendaknya sadarlah bahwa hal itu hanyalah obyek yang dilihat, ketika kamu mendengar suatu suara, sadarlah bahwa hal itu hanyalah suara, ketika kamu mencium, merasa, atau menyentuh sesuatu, sadarlah bahwa hal itu hanya bau, rasa, sentuhan, dan ketika kamu berpikir tentang sesuatu, sadarlah bahwa hal itu hanya obyek pikiran." Setelah mendengar khotbah di atas, Bahiya mencapai tingkat kesucian Arahat ...

Saya tambahkan sedikit dari Bahiya-sutta apa yang tidak terungkap dalam posting di atas:

"Bahiya, di dalam apa yang terlihat hanya ada yang terlihat, di dalam apa yang terdengar hanya ada yang terdengar, di dalam apa yang tercerap oleh indra yang lain hanya ada yang tercerap, di dalam ingatan yang muncul hanya ada ingatan. Kalau kamu bisa berada dalam keadaan itu, maka KAMU TIDAK ADA LAGI; itulah, hanya itulah, akhir dukkha."

Ini tuntunan vipassana paling singkat yang pernah diberikan oleh Sang Buddha. Tuntunan yang persis sama diberikan pula kepada Malunkyaputta, seorang bhikkhu tua. Berbeda dengan Bahiya yang langsung bebas begitu mendengar tuntunan ini, Malunkyaputta memerlukan waktu beberapa lama untuk "berlatih", sampai akhirnya juga bebas.

Salam,
hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 19 July 2008, 08:45:34 AM
seperti acuh tak acuh kah pak hud? melihat tapi tak merespons
ada yang sedikit membingungkan mengapa dikatakan sebagai "melihat apa adanya" bukan "sekedar melihat"  (dikarenakan "melihat apa adanya" memiliki makna melihat secara utuh.. sedangkan "sekedar melihat" hanya melihat lalu selesai)
saya jadi sedikit teringat mengenai "mata dewa" penglihatan melalui apa sehingga penglihatan itu bisa dimiliki?

Menurut pengertian saya 'acuh tak acuh' mengandung sikap "tidak peduli, tidak memperhatikan, tidak menganggap penting, dsb"; pada dasarnya 'acuh tak acuh' adalah KEBALIKAN dari sikap 'acuh'.

Di lain pihak, 'melihat apa adanya' bukanlah kebalikan dari sikap apa pun, melainkan taraf kesadaran yang "lebih tinggi" daripada kesadaran sehari-hari ketika kita memandang segala sesuatu dari sudut kepentingan si aku. 'Melihat apa adanya' dapat diibaratkan seperti orang "bangun" dari mimpi 'kesadaran sehari-hari'.

Mengapa digunakan 'melihat apa adanya' dan bukan 'sekadar melihat'? 'Sekadar melihat' tidak mengisyaratkan adanya perubahan apa pun, tidak ada pencerahan dan pembebasan di situ. Padahal dalam 'melihat apa adanya' terdapat suatu perubahan yang sangat radikal di dalam 'melihat' dan di dalam 'apa yang dilihat'. Yang sering muncul dalam sutta ialah: melihat bahwa sesuatu yang tadinya dianggap kekal, ternyata tidak kekal; melihat bahwa sesuatu yang tadinya dianggap membahagiakan, ternyata adalah dukkha, dsb. Ini bukan memahami secara teoretis, sebagaimana umat Buddhis belajar Dhamma, tapi melihat secara aktual, merealisasikan, dengan dampak adanya perubahan radikal dalam sikap, pikiran dan perbuatan.

Kesimpulan: 'melihat apa adanya' bukanlah hal yang mudah seperti 'sekadar melihat', melainkan sangat sukar, hanya bisa dialami dalam vipassana; 'melihat apa adanya' adalah sinonim dengan 'berhentinya pikiran', 'lenyapnya aku'.

PS: 'melihat apa adanya' tidak ada kaitannya sama sekali dengan 'mata dewa'.

Salam,
hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Predator on 19 July 2008, 09:28:33 AM
seperti acuh tak acuh kah pak hud? melihat tapi tak merespons
ada yang sedikit membingungkan mengapa dikatakan sebagai "melihat apa adanya" bukan "sekedar melihat"  (dikarenakan "melihat apa adanya" memiliki makna melihat secara utuh.. sedangkan "sekedar melihat" hanya melihat lalu selesai)
saya jadi sedikit teringat mengenai "mata dewa" penglihatan melalui apa sehingga penglihatan itu bisa dimiliki?

Menurut pengertian saya 'acuh tak acuh' mengandung sikap "tidak peduli, tidak memperhatikan, tidak menganggap penting, dsb"; pada dasarnya 'acuh tak acuh' adalah KEBALIKAN dari sikap 'acuh'.

Di lain pihak, 'melihat apa adanya' bukanlah kebalikan dari sikap apa pun, melainkan taraf kesadaran yang "lebih tinggi" daripada kesadaran sehari-hari ketika kita memandang segala sesuatu dari sudut kepentingan si aku. 'Melihat apa adanya' dapat diibaratkan seperti orang "bangun" dari mimpi 'kesadaran sehari-hari'.

Mengapa digunakan 'melihat apa adanya' dan bukan 'sekadar melihat'? 'Sekadar melihat' tidak mengisyaratkan adanya perubahan apa pun, tidak ada pencerahan dan pembebasan di situ. Padahal dalam 'melihat apa adanya' terdapat suatu perubahan yang sangat radikal di dalam 'melihat' dan di dalam 'apa yang dilihat'. Yang sering muncul dalam sutta ialah: melihat bahwa sesuatu yang tadinya dianggap kekal, ternyata tidak kekal; melihat bahwa sesuatu yang tadinya dianggap membahagiakan, ternyata adalah dukkha, dsb. Ini bukan memahami secara teoretis, sebagaimana umat Buddhis belajar Dhamma, tapi melihat secara aktual, merealisasikan, dengan dampak adanya perubahan radikal dalam sikap, pikiran dan perbuatan.

Kesimpulan: 'melihat apa adanya' bukanlah hal yang mudah seperti 'sekadar melihat', melainkan sangat sukar, hanya bisa dialami dalam vipassana; 'melihat apa adanya' adalah sinonim dengan 'berhentinya pikiran', 'lenyapnya aku'.

PS: 'melihat apa adanya' tidak ada kaitannya sama sekali dengan 'mata dewa'.

Salam,
hudoyo

Ic, mungkin agar lebih pasti dan lebih mudah untuk saya tangkap (maklum saya menyadari agak lambat menangkap hal ini (^_^) ), saya ingin melihatnya dari 2 contoh sekenario , mohon sekiranya pak hud memberikan gambaran dari contoh yang memiliki arti yang bersangkutan dengan topik :

sekenario 1 :

Di depan kita ada 1 buah manusia salju.. apa yang kita tangkap?

Apakah sebuah benda yang tersusun dengan 3 bola-bola beragam ukuran ditambah 1 benda panjang agak kecil

Apakah sebuah benda yang mirip orang-orangan

Apakah hanya sebuah benda

Sekenario 2 :
Di hadapan kita ada 1 buah lukisan dimana pikiran kita menangkap adanya gambar segitiga yang bersinggungan 1/2 bagian dengan lingkaran

Apakah kita melihatnya adanya bentuk segitiga dengan lingkaran

Apakah kita melihatnya mirip-mirip segitiga dan mirip-mirip lingkaran

Apakah kita melihanya hanya sebuah bentuk saja


Salam hangat,
Radi Muliawan
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 19 July 2008, 10:48:46 AM
sekenario 1 :

Di depan kita ada 1 buah manusia salju.. apa yang kita tangkap?

Apakah sebuah benda yang tersusun dengan 3 bola-bola beragam ukuran ditambah 1 benda panjang agak kecil

Apakah sebuah benda yang mirip orang-orangan

Apakah hanya sebuah benda

Sekenario 2 :
Di hadapan kita ada 1 buah lukisan dimana pikiran kita menangkap adanya gambar segitiga yang bersinggungan 1/2 bagian dengan lingkaran

Apakah kita melihatnya adanya bentuk segitiga dengan lingkaran

Apakah kita melihatnya mirip-mirip segitiga dan mirip-mirip lingkaran

Apakah kita melihanya hanya sebuah bentuk saja


IMO,
"Melihat apa adanya", bukanlah seperti kedua skenario yg ditawarkan diatas.
"Melihat apa adanya" lebih ditekankan pada "reaksi batin kita dalam mengalami suatu objek".

Contoh:
~ Ada seorang cewek cantik yg berpakaian seksi yg sedang melintas di depan kita

Melihat apa adanya: melihat bahwa ada seorang perempuan yg melintas <--- sebatas kontak dan timbul kesadaran melihat, tidak timbul vedana (suka/tidak suka)

Putthujana melihat: "wow seorang gadis cantik, seksi, kakinya mulus, hmmm... pengen nih" melihat terus sampai hilang dikelokan jalan. <--- vedana (suka) dan niat sudah timbul

Sekedar melihat: acuh tak acuh, ketika ditanya apakah tadi ada perempuan yg melintas, yg ditanya mungkin lupa/tidak ingat.

::
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Predator on 19 July 2008, 11:02:05 AM
sekenario 1 :

Di depan kita ada 1 buah manusia salju.. apa yang kita tangkap?

Apakah sebuah benda yang tersusun dengan 3 bola-bola beragam ukuran ditambah 1 benda panjang agak kecil

Apakah sebuah benda yang mirip orang-orangan

Apakah hanya sebuah benda

Sekenario 2 :
Di hadapan kita ada 1 buah lukisan dimana pikiran kita menangkap adanya gambar segitiga yang bersinggungan 1/2 bagian dengan lingkaran

Apakah kita melihatnya adanya bentuk segitiga dengan lingkaran

Apakah kita melihatnya mirip-mirip segitiga dan mirip-mirip lingkaran

Apakah kita melihanya hanya sebuah bentuk saja


IMO,
"Melihat apa adanya", bukanlah seperti kedua skenario yg ditawarkan diatas.
"Melihat apa adanya" lebih ditekankan pada "reaksi batin kita dalam mengalami suatu objek".

Contoh:
~ Ada seorang cewek cantik yg berpakaian seksi yg sedang melintas di depan kita

Melihat apa adanya: melihat bahwa ada seorang perempuan yg melintas <--- sebatas kontak dan timbul kesadaran melihat, tidak timbul vedana (suka/tidak suka)

Putthujana melihat: "wow seorang gadis cantik, seksi, kakinya mulus, hmmm... pengen nih" melihat terus sampai hilang dikelokan jalan. <--- vedana (suka) dan niat sudah timbul

Sekedar melihat: acuh tak acuh, ketika ditanya apakah tadi ada perempuan yg melintas, yg ditanya mungkin lupa/tidak ingat.

::

Jika dari :
Melihat apa adanya: melihat bahwa ada seorang perempuan yg melintas <--- sebatas kontak dan timbul kesadaran melihat, tidak timbul vedana (suka/tidak suka)

(IMO) dari contoh demikian sepertinya pikiran disitu tidak diam.. pikiran masih menangkap lalu mendefinisikan itu adalah perempuan..

maap (^_^) saya berusaha memahami pengertian melihat adanya saat "pikiran diam" bukan dari vedana timbul atau tidak dikarenakan dalam kutipan dari sutta oleh pak hud :
------
Padahal dalam 'melihat apa adanya' terdapat suatu perubahan yang sangat radikal di dalam 'melihat' dan di dalam 'apa yang dilihat'. Yang sering muncul dalam sutta ialah: melihat bahwa sesuatu yang tadinya dianggap kekal, ternyata tidak kekal; melihat bahwa sesuatu yang tadinya dianggap membahagiakan, ternyata adalah dukkha, dsb.
------
di dalamnya tidak menyinggung mengenai menyenangkan atau tidak menyenangkan tapi lebih memberikan artian menggali lebih dalam (^_^) (dan menggali disini bukan diartikan memenuhi kebutuhan pikiran yang menyelidiki)
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 19 July 2008, 11:14:11 AM
Sedikit tambahan,

Kalimat "Melihat segala sesuatu sebagaimana adanya", tidak terbatas pada 'melihat dengan mata', melainkan termasuk juga: mendengar, membaui, merasakan, dsbnya.

Mungkin akan lebih tepat kalo dikatakan: "Mengalami segala sesuatu yg kontak dengan indera sebagai mana adanya"

CMIIW

::
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Predator on 19 July 2008, 11:18:02 AM
Sedikit tambahan,

Kalimat "Melihat segala sesuatu sebagaimana adanya", tidak terbatas pada 'melihat dengan mata', melainkan termasuk juga: mendengar, membaui, merasakan, dsbnya.

Mungkin akan lebih tepat kalo dikatakan: "Mengalami segala sesuatu yg kontak dengan indera sebagai mana adanya"

CMIIW

::
betul saya pun menyadari itu bukan hanya melihat dengan mata melainkan mendengar pun.. sehingga saya menangkapnya sebagai pemahaman dalam menerima object dari luar (entah suara, entah bentuk, entah rangsangan)

dikarenakan kadang sekilas saya menangkap bahwa yang dimaksud dengan keterangan yang diberikan.. secara sepintas mengartikan "Observasi" tanpa "Menduga-duga" terlebih menggunakan "perasaan"
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 19 July 2008, 11:26:54 AM

Jika dari :
Melihat apa adanya: melihat bahwa ada seorang perempuan yg melintas <--- sebatas kontak dan timbul kesadaran melihat, tidak timbul vedana (suka/tidak suka)

(IMO) dari contoh demikian sepertinya pikiran disitu tidak diam.. pikiran masih menangkap lalu mendefinisikan itu adalah perempuan..

maap (^_^) saya berusaha memahami pengertian melihat adanya saat "pikiran diam" bukan dari vedana timbul atau tidak

IC... :)

{Menurut pemahaman sy pribadi sd saat ini, 'pikiran' tidak akan diam, yg diam hanyalah EGO (AKU), maka dalam banyak diskusi, sy menghindari memakai kata 'pikiran yg diam', melainkan memilih menggunakan kalimat 'Ego yg padam'}.

::

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Predator on 05 August 2008, 04:31:48 PM

Jika dari :
Melihat apa adanya: melihat bahwa ada seorang perempuan yg melintas <--- sebatas kontak dan timbul kesadaran melihat, tidak timbul vedana (suka/tidak suka)

(IMO) dari contoh demikian sepertinya pikiran disitu tidak diam.. pikiran masih menangkap lalu mendefinisikan itu adalah perempuan..

maap (^_^) saya berusaha memahami pengertian melihat adanya saat "pikiran diam" bukan dari vedana timbul atau tidak

IC... :)

{Menurut pemahaman sy pribadi sd saat ini, 'pikiran' tidak akan diam, yg diam hanyalah EGO (AKU), maka dalam banyak diskusi, sy menghindari memakai kata 'pikiran yg diam', melainkan memilih menggunakan kalimat 'Ego yg padam'}.

::



belum beberapa lama ini sepertinya saya sedikit mengerti arti kata pikiran "diam".. saat di sebuah Cafe saya memesan minuman yang tidak tau seperti apa minuman tersebut..

Begitu datang minumannya dan ditaruh di meja..

sepertinya jika saya tidak salah perhatikan ada 2 fenomena berlangsung..

pertama :
melihat gelas berisi air dengan warna kuning dengan busa dan buih diatasnya, disaat itu saya menyadari seperti itulah minuman yang ada didepan saya

Kedua:
Setelah melewati tahap pertama baru pikiran mengenali obyek dan bekerja.. idih kenapa mirip air seni/air kencing ya.. kenapa begini ya.. kenapa begitu ya.. baru muncul perasaan yang tidak menyenangkan.. menjijikan dan lain-lain

menurut pak hud, apakah kejadian pertama dapat digolongkan pikiran "diam" mohon sharing wawasannya pak hud..
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 05 August 2008, 05:42:35 PM
IC... :)
{Menurut pemahaman sy pribadi sd saat ini, 'pikiran' tidak akan diam, yg diam hanyalah EGO (AKU), maka dalam banyak diskusi, sy menghindari memakai kata 'pikiran yg diam', melainkan memilih menggunakan kalimat 'Ego yg padam'}.

belum beberapa lama ini sepertinya saya sedikit mengerti arti kata pikiran "diam".. saat di sebuah Cafe saya memesan minuman yang tidak tau seperti apa minuman tersebut..

Begitu datang minumannya dan ditaruh di meja..

sepertinya jika saya tidak salah perhatikan ada 2 fenomena berlangsung..

pertama :
melihat gelas berisi air dengan warna kuning dengan busa dan buih diatasnya, disaat itu saya menyadari seperti itulah minuman yang ada didepan saya

Kedua:
Setelah melewati tahap pertama baru pikiran mengenali obyek dan bekerja.. idih kenapa mirip air seni/air kencing ya.. kenapa begini ya.. kenapa begitu ya.. baru muncul perasaan yang tidak menyenangkan.. menjijikan dan lain-lain

menurut pak hud, apakah kejadian pertama dapat digolongkan pikiran "diam" mohon sharing wawasannya pak hud..

Rekan Radi,
Bila Anda sudah bisa 'melihat' (mengalami) bahwa ada DUA fase kesadaran yang Anda sebutkan di atas, maka berarti Anda sudah mengalami 'diamnya pikiran' di cafe itu ...

Biasanya (dalam kesadaran sehari-hari) fase kesatu itu tidak berlangsung lama, paling lama cuma satu detik ... lalu langsung diikuti munculnya pikiran kembali. ... Fase kesatu itu bisa juga muncul dalam keadaan: (1) sangat terkejut; atau (2) sangat asyik, misalnya sangat asyik dengan cerita sebuah film di sebuah bioskop.

Untuk Rekan Willibordus,

Quote
Menurut pemahaman sy pribadi sd saat ini, 'pikiran' tidak akan diam, yg diam hanyalah EGO (AKU), ...

Sang Buddha sudah menceritakan 'berhentinya pikiran' itu dalam Mulapariyaya-sutta, Majjhima Nikaya, 1. Di situ, beliau menjelaskan terjadinya proses pikiran dalam diri seorang puthujjana. Proses itu terjadi secepat kilat melalui 6 langkah:

(1) 'persepsi murni' - ketika pikiran belum bergerak, belum menanggapi, belum mengenali, belum memberi label, belum membanding-bandingkan, belum mengambil kesimpulan dst. ... dalam bahasa Pali ini disebut 'sa~njanati' ... inilah yang dinamakan oleh Rekan Radi sebagai "fase kesatu" dari pikiran;

(2)-(6) 'proses pikiran' itu sendiri (pembentukan konsep, pengenalan, pemberian label, pembandingan, pengambilan keputusan dst); ini terjadi melalui lima langkah secepat kilat ... berpikir ini dalam bahasa Pali disebut 'ma~n~nati'(conceptualizing, thinking):

(2) 'konseptualisasi' (pembentukan konsep, pelabelan) - kalau saya melihat suatu wujud (dalam langkah #1 disebut 'persepsi murni'), maka dalam langkah #2 ini wujud itu saya kenali, saya beri label, misalnya "bunga";

(3) 'munculnya atta/diri (self)', tapi masih belum terpisah dasi obyek semula ... diri masih menyatu dengan "bunga";

(4) 'diri/atta' memisahkan diri dari 'obyek' ... maka untuk pertama kali dalam proses itu terjadilah DUALITAS antara 'subyek' dan 'obyek' ... 'aku' berhadapan dengan "bunga";

(5) 'diri/atta' membentuk relasi/hubungan dengan 'obyek' ... "aku ingin memetik bunga" -- kalau obyeknya lain, misalnya "ular", maka relasinya lain pula;

(6) muncul 'perasaan/emosi' menyertai pikiran ... melihat "bunga" timbul "senang hati", melihat "ular" timbul "rasa takut" dsb.

Itulah proses pikiran dalam batin seorang puthujjana yang terjadi secepat kilat setiap kali kita berpikir.

Sang Buddha juga menjelaskan, dalam diri seorang 'sekha' (yang berlatih vipassana), "hendaknya proses itu berhenti sampai langkah #1, dan tidak timbul langkah #2-6".

Lalu, Sang Buddha menjelaskan, dalam diri seorang arahat/Buddha proses pikiran itu berhenti pada langkah #1 saja, dan tidak pernah lagi timbul langkah #2-6.

Rekan Willibordus, bagaimanakah Anda menyikapi khotbah Sang Buddha itu? Tidakkah "seharusnya" Anda berlatih pula untuk menerapkannya dalam kesadaran vipassana Anda?

Salam,
Hudoyo

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 05 August 2008, 09:53:53 PM
{Menurut pemahaman sy pribadi sd saat ini, 'pikiran' tidak akan diam, yg diam hanyalah EGO (AKU), maka dalam banyak diskusi, sy menghindari memakai kata 'pikiran yg diam', melainkan memilih menggunakan kalimat 'Ego yg padam'}.

TAMBAHAN:

Mulapariyaya-sutta menegaskan bahwa atta/aku itu diciptakan oleh pikiran (ma~n~nati, conceptualizing) ... jadi tidak mungkin atta/aku ("ego") diam selama pikiran tidak diam ...

Apa itu 'ego'?
Saya rasa, kita semua setuju bahwa Lobha, Dosa & Moha itu bersumber pada diri/atta/ego.
Tapi setujukah Anda bila dikatakan bahwa Metta, Karuna, Mudita & Upekkha (Brahma-vihara) juga bersumber pada diri/atta/ego?

Menurut saya, brahma-vihara juga bersumber pada diri/atta/aku, yang halus. ... Orang yang melekat pada brahma-vihara tidak akan bebas ... ia cuma akan sampai ke alam brahma, tidak lebih. ...

Kebebasan (nibbana) baru tercapai bila batin sudah bebas dari diri/atta seluruhnya, bebas dari yang buruk maupun dari yang baik. ...

Yo'dha pu~n~na~n ca paapa~n ca
ubho sa.nga.m upaccagaa
Asoka.m viraja.m suddha.m
tam aha.m bruumi braahma.na.m.


"Ia yang telah mengatasi apa yang baik dan apa yang buruk,
juga pandangan-pandangan yang membelenggu,
tanpa kesedihan, tanpa noda, murni,
dialah kunamakan brahmana." 
[Dhammapada 412]

Salam,
hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Lily W on 06 August 2008, 11:39:19 AM
delete....
Menurut saya, brahma-vihara juga bersumber pada diri/atta/aku, yang halus. ... Orang yang melekat pada brahma-vihara tidak akan bebas ... ia cuma akan sampai ke alam brahma, tidak lebih. ...
Delete....
Salam,
hudoyo

Pak Hudoyo....

Yang saya bold itu kan "MELEKAT".... yang namanya MELEKAT itu pasti tidak akan bebas.

Menurut Hakikat sesungguhnya....MELEKAT pada objek = LOBHA

Anumodana atas penjelasannya... _/\_

_/\_ :lotus:

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 06 August 2008, 01:34:14 PM
Bu Lily, iya, 'melekat' = 'menyenangi', dsb.
Orang yg bermeditasi metta-bhavana tidak akan sampai pada pembebasan.
Orang yang berada dalam kesadaran vipassana terus-menerus sehari-hari, tidak memerlukan metta-bhavana ... dalam dirinya berkembang metta yang sejati dengan sendirinya, yakni metta tanpa-aku.

Salam,
hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: williamhalim on 06 August 2008, 01:37:34 PM
"Ia yang telah mengatasi apa yang baik dan apa yang buruk,
juga pandangan-pandangan yang membelenggu,
tanpa kesedihan, tanpa noda, murni,
dialah kunamakan brahmana." 
[Dhammapada 412]

Salam,
hudoyo

Mengatasi yg baik dan yg buruk, sy artikan: tidak melekat dengan keinginan buruk dan juga tidak melekat terhadap keinginan baik  :)

Kemelekatan lah yg menyengsarakan manusia, bukan keinginan.

::
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: hudoyo on 06 August 2008, 01:47:29 PM
Ah, Anda memisahkan 'kelekatan' dan 'keinginan'. ... Terserahlah ...

Bagi saya, yang ada hanya 'keinginan', 'ketidaksenangan', 'ketidaktahuan' ...
Dan yang lebih penting disadari oleh seorang pemeditasi vipassana adalah bahwa ketiga hal itu bersumber pada 'atta'/aku. ... Seorang puthujjana selalu berpikir: "Ini aku, ini milikku, ini diriku," ... seorang yang telah bebas tidak pernah lagi berpikir "Ini aku, ini milikku, ini diriku." ...
Kalau diri/aku/atta disadari, lama-kelamaan akan berhenti ... kalau tidak disadari, tidak akan pernah berhenti ...

Salam,
hudoyo
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Lily W on 06 August 2008, 02:25:25 PM
"Ia yang telah mengatasi apa yang baik dan apa yang buruk,
juga pandangan-pandangan yang membelenggu,
tanpa kesedihan, tanpa noda, murni,
dialah kunamakan brahmana." 
[Dhammapada 412]

Salam,
hudoyo

Mengatasi yg baik dan yg buruk, sy artikan: tidak melekat dengan keinginan buruk dan juga tidak melekat terhadap keinginan baik  :)

Kemelekatan lah yg menyengsarakan manusia, bukan keinginan.
::

Jadi ingat 3 akar kejahatan ( LOBHA, DOSA & MOHA )... Kemelekatan adalah termasuk salah satu akar Kejahatan yaitu LOBHA. Selama masih ada 3 akar kejahatan itu.... maka kita tidak akan bebas.... ;D

_/\_ :lotus:

 

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: bond on 07 August 2008, 12:39:39 PM
Ada sebuah cerita berkenaan dengan topik :

Ada seorang petani garam yg tinggal di pesisir pantai dan seorang pertapa. Suatu ketika pertapa itu melintasi daerah si petani garam dan ketika berjalan tepat melewati si petani, si petani menyapa si pertapa :


Petani garam : oh..guru, selamat siang, bolehkah anda membantu saya?

Pertapa        : oh ya silakan Pak petani.

Petani garam : bisakah anda mencicipi garam saya?

Pertapa        : Baiklah.

Petani garam : Apa rasanya guru?

Pertapa        : tidak ada.

Petani garam : bukankah seharusnya asin??

Pertapa        : memang tidak ada rasa ataupun asin

Petani garam  : (dengan keheranan) Jadi apa yg sebenarnya?

Pertapa         : itu hanya persepsi pikiran terhadap asin ...

Petani garam  : oo begitu, baiklah. Bagaimana jika guru mampir kerumah saya untuk makan siang bersama.

Pertapa         : Boleh.

Setelah itu si petani garam menyiapkan makanan kepada si pertapa, dan si pertapa mulai memakannya tiba2:

Pertapa         : oek!!! cueh...cueh!!! Asin sekali makanan ini !!!

Petani garam  : Lho bukankah  tadi guru bilang "hanya persepsi pikiran". Koq sekarang jadi "asin" . Kalau begitu maafkan saya guru. saya akan kurangi garamnya.


Silakan disimak dan direnungkan maknanya

 _/\_



Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Predator on 07 August 2008, 01:09:44 PM
Ada sebuah cerita berkenaan dengan topik :

Ada seorang petani garam yg tinggal di pesisir pantai dan seorang pertapa. Suatu ketika pertapa itu melintasi daerah si petani garam dan ketika berjalan tepat melewati si petani, si petani menyapa si pertapa :


Petani garam : oh..guru, selamat siang, bolehkah anda membantu saya?

Pertapa        : oh ya silakan Pak petani.

Petani garam : bisakah anda mencicipi garam saya?

Pertapa        : Baiklah.

Petani garam : Apa rasanya guru?

Pertapa        : tidak ada.

Petani garam : bukankah seharusnya asin??

Pertapa        : memang tidak ada rasa ataupun asin

Petani garam  : (dengan keheranan) Jadi apa yg sebenarnya?

Pertapa         : itu hanya persepsi pikiran terhadap asin ...

Petani garam  : oo begitu, baiklah. Bagaimana jika guru mampir kerumah saya untuk makan siang bersama.

Pertapa         : Boleh.

Setelah itu si petani garam menyiapkan makanan kepada si pertapa, dan si pertapa mulai memakannya tiba2:

Pertapa         : oek!!! cueh...cueh!!! Asin sekali makanan ini !!!

Petani garam  : Lho bukankah  tadi guru bilang "hanya persepsi pikiran". Koq sekarang jadi "asin" . Kalau begitu maafkan saya guru. saya akan kurangi garamnya.


Silakan disimak dan direnungkan maknanya

 _/\_





Bisa kasih petunjuk lebih detail karena maknanya sangat berfariatif

1. Salah persepsi dari pertapa mengenai rasa asin
2. Petani yang salah mengerti penjelasan pertapa
3. Si pembaca yang salah mengerti melihat kedua tokoh tersebut

(^_^) kira-kira maknanya apa ya?
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 07 August 2008, 04:17:17 PM
Jangan Pukul rata tuh maksudnya :))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: bond on 07 August 2008, 04:35:57 PM
Pintar tuh ryu singkat padat jelas. =D> nih aye kirimin paket GRP  ;D

Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ryu on 07 August 2008, 04:46:55 PM
acciiiiiikkkkk, anda pun mendapat balasannya :))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Semit on 07 August 2008, 04:49:51 PM
bagi dong ;D
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Lily W on 07 August 2008, 04:50:16 PM
Wah...Sawer gerepe nih....bagianku mana? :))

_/\_ :lotus:
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Sumedho on 07 August 2008, 04:50:40 PM
*melotot*
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: Lily W on 07 August 2008, 04:51:38 PM
Kaget... di melototi ama Tuhan Medho... :))

_/\_ :lotus:
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: nyanadhana on 07 August 2008, 04:53:08 PM
Tuhan punya mata juga yah hahahahahha :))
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: bond on 07 August 2008, 05:49:59 PM
Ok , siap2 menerima door prizenya GRP ;D
 
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: kullatiro on 07 September 2008, 11:56:07 PM
well, apa yang kita lihat perlu di pelajari juga karena kita punya pandangan terbatas, tidak hanya terbatas tapi punya blind spot juga.

ada dalam pandangan kita yang tak tampak sebagaimana ada nya. kita biasanya terbiasa melihat secara sambil lalu saja penglihat tan juga belajar mengenal segala sesuatunya.

http://www.lioncity.net/buddhism/blog/daimond/index.php?cmd=showentry&eid=11025
Title: Re: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?
Post by: ika_polim on 17 April 2009, 11:20:45 AM
_/\_ Well, seperti judul topik ini, Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya? Ada yang bisa menjelaskannya beserta contoh?
Saya merasa perlu mengangkat hal ini karena mungkin ada yang tidak tahu, ada yang ingin konfirmasi karena ragu-ragu (termasuk saya  ;D), dll. Silahkan, mangga dan monggo ;D _/\_

IMHO, apa fungsi utama mata??? melihat!!!

jika pada saat menggunakan mata melihat "sesuatu" dan lantas "tergiur", apakah org tsb sdh menggunakan mata sesuai fungsi utamanya???

IMHO, salah satu "pepeprangan terbesar" makhluk manusia adalah "berperang utk mengembalikan semua ke 6 indranya ke fungsi2 asalnya"!!!

ika.