//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Menguji Kemampuan Analitis  (Read 39524 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Menguji Kemampuan Analitis
« on: 21 October 2011, 10:41:51 AM »
Karena pembahasan di Group DC-FB, saya jadi agak penasaran tentang seberapa sulitnya seseorang menganalisis satu kondisi. Jadi saya mau coba meneliti di populasi DC-forum.

Kasus: palak Vs rampok/jambret/perkosa.

Untuk yang tidak tahu definisinya,

palak itu istilah sehari-hari untuk hal mengintimidasi seseorang agar memberikan uang. (Tidak/belum ada di KBBI.)

Merampok itu adalah mencuri dng paksa (biasanya dilakukan oleh lebih dr satu orang). (Dari KBBI).
Jambret adalah merenggut atau merebut (barang milik orang lain yg sedang dipakai atau dibawa). (Dari KBBI.)
Perkosa adalah menundukkan dng kekerasan; memaksa dng kekerasan; menggagahi; merogol. (Dari KBBI.)

Secara sekilas, saya menguraikan bahwa pada saat seseorang dipalak, seseorang bisa memilih 'memberi atau tidak memberi'; sementara dalam rampok/jambret/perkosa, seseorang tidak tidak memiliki kesempatan atau kemampuan untuk menolaknya.

Contohnya seseorang dipalak, lalu dia berpikir daripada harus berantem, lebih baik memberikan saja uangnya sejumlah tertentu.
Kalau dijambret, seseorang tidak bisa memutuskan memberi atau tidak, karena langsung dijambret. Keputusannya adalah 'melawan atau tidak melawan'.

Bagaimana menurut pendapat rekan di sini? Jawablah sesuai pemikiran masing-masing.


Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #1 on: 21 October 2011, 10:58:37 AM »
Palak  :  Diminta uang atau sesuatu dengan mengintimidasi atau menakut-nakuti. Ada pilihan untuk melawan jika 1 on 1.

Rampok : Ditodong dengan senjata lalu diminta menyerahkan barang berharga. Kesempatan melawan kecil karena sudah terlanjur terpojok oleh senjata.

Jambret :  Barang diambil secara paksa pada saat korban lengah sehingga jika ingin mengambil kembali, bisa dilakukan dengan berteriak atau mengejar si penjambret.
« Last Edit: 21 October 2011, 11:00:50 AM by rooney »

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #2 on: 21 October 2011, 11:03:09 AM »
Palak itu saya rasa gak ada bedanya dengan menodong. Bedanya palak tidak lebih frontal daripada todong. Pemalak hanya hadir dengan 'bro, bagi duit dong', sedangkan penodong hadir dengan pisau dan 'serahkan duit lu.' Baik palak tau todong, pelakunya hanya punya 2 pilihan yg kedua2nya tidak mengenakkan bagi korban, (1) harta, atau (2) nyawa. Tapi sebenarnya ada pilihan ketiga, (3) minta tolong. Sayangnya minta tolong ini bisa2 malah menjadi mengorbankan nyawa.

Rampok juga bisa dibilang todong. Jadi palak = rampok.

Kalau jambret itu gak pake pilihan lagi, langsung ambil dan kabur. Pilihan bagi korban hanya: (1) pasrah, atau (2) kejar! (baik kejar sendiri atau minta tolong orang lain).

Perkosa itu mengajak hubungan seksual secara paksa. Pelaku tidak memberikan pilihan, korban harus mau terima diperkosa. Tetapi bagi korban sebenarnya ada dua pilihan, (1) pasrah, atau (2) melawan, baik melawan secara frontal atau minta tolong.

Offline sl99

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 409
  • Reputasi: 33
  • Gender: Male
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #3 on: 21 October 2011, 11:14:12 AM »
Perkosa tidak hanya berhubungan dengan seksual. SOL
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #4 on: 21 October 2011, 11:24:09 AM »
masalah bisa lawan atao tidak biasanya tergantung pada ketenangan bathin pada saat mengalami hal tsb... ada orang yang begitu hadapi kondisi tsb sudah gemetaran tp ada juga orang yg tenang2 aja menghadapi kondisi spt itu...... Kalo sudah gemetran pasti akan pasrah aja... kalo dalam kondisi tenang mgkn bisa melawan dengan memipertimbangkan cara2 untuk melawan atau biarin aja... kita asumsikan bahwa pada saat mengalmai hal tsb didalam kondisi yang tenang:

1. Palak - kan biasanya meminta uang dg intimidasi.... ada 2 pilihan: 1. kasih aja... 2. Melawan bila tidak kalah jumlah dan telah mempertimbangkan untung ruginya... kalo setelah melawan terus mendatangkan bencana mgkn kasih aja lbh bermanfaat..

2, Rampok - kalo rampok juga diancam tp biasanya sudah dengan celurit dileher ato di perut dan mgkn bisa nyawa melayang.... kalo dalam kondisi ini kalo mrk cuma butuh materi ya kasih aja...kecuali kalo mereka mau membunuh kita ya harus melawan dengan menggunakan apa yg tersedia di tempat tsb.....

3. jambret ...setuju dengan mr.wei

4. perkosa - perkosa ini dalam artian pemaksaan seks... nah adalah bbrp pilihan 1. pasrah 2. melawan 3.pura2 pasrah tetapi memberikan pelayanan 0**l aja, hbs itu tinggla gigit yg kencang dan yakin sekali gigit bisa putus....dg demikian kan mngkn pelaku akan kebihsan darah krn pendarahan dan tidak akan menyakiti kita...hehe...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #5 on: 21 October 2011, 11:32:07 AM »
Perhatikan bahwa rampok ini bukan menodong, tapi 'mencuri dengan paksa', maka dalam definisi, lebih mirip seperti 'jambret', tapi biasa memang kalau digunakan istilah rampok, biasanya lebih terencana dan terorganisir, dan bisa juga menggunakan senjata untuk menaklukkan.


Palak  :  Diminta uang atau sesuatu dengan mengintimidasi atau menakut-nakuti. Ada pilihan untuk melawan jika 1 on 1.

Rampok : Ditodong dengan senjata lalu diminta menyerahkan barang berharga. Kesempatan melawan kecil karena sudah terlanjur terpojok oleh senjata.

Jambret :  Barang diambil secara paksa pada saat korban lengah sehingga jika ingin mengambil kembali, bisa dilakukan dengan berteriak atau mengejar si penjambret.
Di sini kita kesampingkan masalah jumlah, tapi kita bahas saja masalah kekuatan. Sebab kalau yang palak hanya 10 bocah umur 9 tahun, tentu seorang dewasa yang kuat juga bisa menghabisi.

Rampok dengan senjata ini juga kita asumsikan bahwa ketika melawan, maka ditembak, bukan seperti di film2 action yang penjahat selalu berotak XT dan jagoan berotak Pentium Quad Core.

Nah, yang mau saya pertanyakan: menurut bro rooney, apakah kejadian dan reaksi orang dipalak dan dijambret, adalah sama? Jika sama, di mana samanya, jika beda, di mana bedanya?


Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #6 on: 21 October 2011, 11:46:36 AM »
Kenapa gak disingkat saja, biar gak ribet?

Palak itu, penjahatnya masih bertanya walaupun dengan cara mengintimidasi, intinya masih memberikan pilihan pada korban. Misalnya, mengorbankan hartanya, atau lebih 'suka' digebukin.

Kalau rampok/jambret/perkosa sih, gak pake tanya-tanya. Penjahat tidak memberikan pilihan. Mengenai perlawanan dari korban, ini bukan pilihan yang diberikan penjahat, melainkan wujud penolakan korban atas perlakuan penjahat.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #7 on: 21 October 2011, 11:48:24 AM »
Palak itu saya rasa gak ada bedanya dengan menodong. Bedanya palak tidak lebih frontal daripada todong. Pemalak hanya hadir dengan 'bro, bagi duit dong', sedangkan penodong hadir dengan pisau dan 'serahkan duit lu.'
Palak itu berbeda dengan todong. Bedanya adalah dalam palak, ada intimidasi dan ancaman (mulut), namun tidak ada ancaman bahaya yang nyata. Dalam hal todong, sudah ada perbuatan ancaman yang nyata, apakah sekadar menarik kerah baju, atau menodongkan senjata.


Quote
Baik palak tau todong, pelakunya hanya punya 2 pilihan yg kedua2nya tidak mengenakkan bagi korban, (1) harta, atau (2) nyawa. Tapi sebenarnya ada pilihan ketiga, (3) minta tolong. Sayangnya minta tolong ini bisa2 malah menjadi mengorbankan nyawa.
Bagaimana jika si korban punya kemampuan untuk melumpuhkan si pemalak/penodong? Bukankah sebetulnya ada lebih banyak pilihan?


Quote
Rampok juga bisa dibilang todong. Jadi palak = rampok.
Berbeda, seperti sudah saya tulis definisinya di atas menurut KBBI. Saya coba kasih ilustrasi:
Kalau ditodong, maka si pelaku menyuruh korban melakukan sesuatu dengan ancaman.
Kalau rampok, maka si pelaku dengan menguasai korban, mengambil secara paksa. Dalam perampokan memang bisa dan biasanya disertai dengan penodongan juga.


Quote
Kalau jambret itu gak pake pilihan lagi, langsung ambil dan kabur. Pilihan bagi korban hanya: (1) pasrah, atau (2) kejar! (baik kejar sendiri atau minta tolong orang lain).
Betul. Berarti apakah pilihan respon antar orang dipalak/ditodong dengan dijambret adalah sama?


Quote
Perkosa itu mengajak hubungan seksual secara paksa. Pelaku tidak memberikan pilihan, korban harus mau terima diperkosa. Tetapi bagi korban sebenarnya ada dua pilihan, (1) pasrah, atau (2) melawan, baik melawan secara frontal atau minta tolong.
Dalam pemerkosaan, saya pikir semua orang juga pasti melawan (kalau tidak melawan namanya bukan pemaksaan). Perbedaannya adalah dalam melawan ini, jika seseorang masih berpegang pada harapan, maka ia mengusahakan sesuatu (apakah frontal atau minta tolong). Jika seseorang memang melihat tidak ada harapan lagi (misalnya pemerkosa sangat kuat dan tempat itu tidak ada orang lain), atau dia kehabisan tenaga, maka ia tidak melakukan usaha lagi. Tapi secara mendasar, dia pasti menolak dan melawan, namun tidak ada pilihan. Bagaimana menurut Mr. Wei?

Satu lagi, apakah keadaan diperkosa ini, lebih mirip dirampok atau dipalak? Kenapa?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #8 on: 21 October 2011, 11:52:09 AM »
masalah bisa lawan atao tidak biasanya tergantung pada ketenangan bathin pada saat mengalami hal tsb... ada orang yang begitu hadapi kondisi tsb sudah gemetaran tp ada juga orang yg tenang2 aja menghadapi kondisi spt itu...... Kalo sudah gemetran pasti akan pasrah aja... kalo dalam kondisi tenang mgkn bisa melawan dengan memipertimbangkan cara2 untuk melawan atau biarin aja... kita asumsikan bahwa pada saat mengalmai hal tsb didalam kondisi yang tenang:

1. Palak - kan biasanya meminta uang dg intimidasi.... ada 2 pilihan: 1. kasih aja... 2. Melawan bila tidak kalah jumlah dan telah mempertimbangkan untung ruginya... kalo setelah melawan terus mendatangkan bencana mgkn kasih aja lbh bermanfaat..

2, Rampok - kalo rampok juga diancam tp biasanya sudah dengan celurit dileher ato di perut dan mgkn bisa nyawa melayang.... kalo dalam kondisi ini kalo mrk cuma butuh materi ya kasih aja...kecuali kalo mereka mau membunuh kita ya harus melawan dengan menggunakan apa yg tersedia di tempat tsb.....

3. jambret ...setuju dengan mr.wei

4. perkosa - perkosa ini dalam artian pemaksaan seks... nah adalah bbrp pilihan 1. pasrah 2. melawan 3.pura2 pasrah tetapi memberikan pelayanan 0**l aja, hbs itu tinggla gigit yg kencang dan yakin sekali gigit bisa putus....dg demikian kan mngkn pelaku akan kebihsan darah krn pendarahan dan tidak akan menyakiti kita...hehe...
;D Sebetulnya saya tidak sedang membahas kiat-kiat yang harus dilakukan ketika menghadapi kejahatan2 ini, tapi membahas interaksi kondisi bathin pelaku dan korban pada saat kejadian. Tapi tidak apalah, sekalian intermezzo.

Dengan kata lain, ketika kejadian pemalakan, kita bisa menghitung mana yang lebih bermanfaat untuk kita apakah 'kasih aja' atau 'melawan demi Rp.1000,- /harga diri, dll', sementara dalam perampokan/pemerkosaan, tidak ada kesempatan untuk memilihnya. Betul?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #9 on: 21 October 2011, 11:55:25 AM »
Kenapa gak disingkat saja, biar gak ribet?

Palak itu, penjahatnya masih bertanya walaupun dengan cara mengintimidasi, intinya masih memberikan pilihan pada korban. Misalnya, mengorbankan hartanya, atau lebih 'suka' digebukin.

Kalau rampok/jambret/perkosa sih, gak pake tanya-tanya. Penjahat tidak memberikan pilihan. Mengenai perlawanan dari korban, ini bukan pilihan yang diberikan penjahat, melainkan wujud penolakan korban atas perlakuan penjahat.
Nah, ini membuat saya berbesar hati bahwa ada yang begitu cepat menangkap maksud saya.

Sayangnya, tidak semua orang begitu, maka terpaksa saya pereteli satu-satu. (Coba mampir ke group DC-FB, maka akan mengerti.)

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #10 on: 21 October 2011, 12:31:56 PM »
Quote
palak (kompas duit)

merampok (dgn paksaan)

jambret (dgn kecepatan bila korban lengah)

perkosa (memaksa wilayah sexual)


Mengenai pilihan ya seharusnya diantisipasi sebelum ke empat hal terjadi....
dgn membawa anjing galak, security system, sampai baju berduri....nahhh
yg penting adalah memiliki pengetahuan atau cara berpikir otak palak,rampok,jambret n perkosa...

sedia payung sebelum hal tsb terjadi adalah pilihan terbaik.  :))


contoh : kalau gak ada tas genggam atau motor baru, apakah dijambret ?
              kalau gak ke tempat tertentu apakah di jambret ?
« Last Edit: 21 October 2011, 12:34:10 PM by teko »
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #11 on: 21 October 2011, 01:00:04 PM »
jawaban simpel aja ya

palak : ada pertanyaan yang ditujukan kepada korban untuk memilih opsi yang diberikan..
kenapa bisa ada pertanyaan ? karena biasa objectnya belum jelas

jambret / perkosa / rampok : tidak ada pertanyaan.. karena object yang diinginkan jelas..

apa maksud object jelas :
1. palak : belum tentu yang dipalak memiliki duit.. (object tidak jelas)
2. perkosa : sudah ada object berupa wanita dan sex
3. jambret : sudah ada object berupa barang yang dibawa korban apa itu tas / apa
4. rampok : sudah ada object berupa uang, makanya biasanya perampokan dilakukan skala besar seperti di bank

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #12 on: 21 October 2011, 01:05:40 PM »
[...]
Secara sekilas, saya menguraikan bahwa pada saat seseorang dipalak, seseorang bisa memilih 'memberi atau tidak memberi'; sementara dalam rampok/jambret/perkosa, seseorang tidak tidak memiliki kesempatan atau kemampuan untuk menolaknya.

Contohnya seseorang dipalak, lalu dia berpikir daripada harus berantem, lebih baik memberikan saja uangnya sejumlah tertentu.
Kalau dijambret, seseorang tidak bisa memutuskan memberi atau tidak, karena langsung dijambret. Keputusannya adalah 'melawan atau tidak melawan'.

Bagaimana menurut pendapat rekan di sini? Jawablah sesuai pemikiran masing-masing.

Kalo baca sekilas di DC-FB, sepertinya kesalahpahaman muncul dari bagian yang di-bold.

Dari pernyataan yang di-bold tsb, orang akan berargumen begini: kalau penjahatnya menjambret langsung lari, memang tidak ada kesempatan untuk melawan. Tapi berbeda kalau penjahat tidak bisa langsung meloloskan diri begitu saja, jadi korban masih bisa melawan.

Padahal intinya bukan sekadar melawan/tidak melawan, tapi lebih ke 'ada atau tidaknya pilihan yang diberikan penjahat.'

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #13 on: 21 October 2011, 01:32:45 PM »
Perhatikan bahwa rampok ini bukan menodong, tapi 'mencuri dengan paksa', maka dalam definisi, lebih mirip seperti 'jambret', tapi biasa memang kalau digunakan istilah rampok, biasanya lebih terencana dan terorganisir, dan bisa juga menggunakan senjata untuk menaklukkan.

Di sini kita kesampingkan masalah jumlah, tapi kita bahas saja masalah kekuatan. Sebab kalau yang palak hanya 10 bocah umur 9 tahun, tentu seorang dewasa yang kuat juga bisa menghabisi.

Rampok dengan senjata ini juga kita asumsikan bahwa ketika melawan, maka ditembak, bukan seperti di film2 action yang penjahat selalu berotak XT dan jagoan berotak Pentium Quad Core.

Nah, yang mau saya pertanyakan: menurut bro rooney, apakah kejadian dan reaksi orang dipalak dan dijambret, adalah sama? Jika sama, di mana samanya, jika beda, di mana bedanya?

Reaksinya agak beda.

Kalo dipalak, biasanya orang akan mengatakan tidak punya uang atau sedikit menolak. Setelah itu jika dipaksa lagi barulah mungkin akan melawan atau menyerah.
Kalo dijambret, mau tidak mau langsung ada reaksi spontan untuk berteriak atau mengejar si penjambret. Biasanya korban lebih berani daripada pelaku jambret disini.

Jadi kalau dipalak ada reaksi perlawanan, kalau dijambret reaksinya pengejaran dan perlawanan  ;D

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Menguji Kemampuan Analitis
« Reply #14 on: 21 October 2011, 01:32:55 PM »
;D Sebetulnya saya tidak sedang membahas kiat-kiat yang harus dilakukan ketika menghadapi kejahatan2 ini, tapi membahas interaksi kondisi bathin pelaku dan korban pada saat kejadian. Tapi tidak apalah, sekalian intermezzo.

Dengan kata lain, ketika kejadian pemalakan, kita bisa menghitung mana yang lebih bermanfaat untuk kita apakah 'kasih aja' atau 'melawan demi Rp.1000,- /harga diri, dll', sementara dalam perampokan/pemerkosaan, tidak ada kesempatan untuk memilihnya. Betul?


Untuk kasus pemalakan iya kita bisa memilih mana yang lebih bermanfaat, apakah memberi atau tidak...krn biasanya berlangsung dengan lebih santai.. kalo emang memberikan lebih bermanfaat ya beri saja...

sedangkan yang lainnya itu berlansung dalam kondisi yg menegangkan kecuali jambret (krn langsung di rebut gitu aja) jd agak susah mempertimbangkan manfaat.. kelo pasti akan dibunuh (kasus perampokan bersenjata) ya bagaimanapun harus melawan untuk mempertahankan nyawa....

 

anything