Menurut Rekan-Rekan,bagaimana caranya mengembangkan MORALITAS/SILA tanpa MELEKATINYA sebagai TUJUAN?
sama seperti halnya ketika gelap, kita menggunakan senter utk menerangi, dan ketika sudah terang, kita mematikan & meletakkan senter tsb.
saya tahu analoginya,tetapi implementasinya didalam sila?
laksanakan sila tanpa melekati sila tsb <--- udah hal paling praktis, tidak bisa dijelaskan lagi
saya menghindari pembunuhan >>> ada usaha "saya" "menghindari" "pembunuhan",karena ada "usaha" maka menurut saya ada "konsep" / "teori" untuk berusaha menghindarinya,karena adanya konsep dan teori tersebut,saya melekatinya sebagai konsep dan teori bahwa membunuh itu [alasannya dari A sampai Z],bukankah saya melekatinya SILA nya?
saya menghindari pembunuhan, maka ada usaha ---> benar
karena ada usaha, maka ada konsep ---> apapun yg dibahas/dipikirkan memang adalah konsep
karena ada konsep, maka berarti saya melekati konsep ---> tidak demikian, sesuatu adalah konsep atau bukan tidak menjadi masalah asalkan kita tidak melekatinya. tidak melekati non-konsep, maka kita tidak akan anti konsep. yg paling penting, kalau kita tidak melekatinya, kita tidak jatuh pada salah satu dari 2 kelompok, pro atau anti. konsep hanya konsep, non-konsep (pengalaman langsung) pun hanya non-konsep. tidak ada kelekatan diri ataupun penolakan diri thd kedua hal itu.
apakah saya melekati SILA? ---> bisa iya, bisa tidak, ini tergantung masing2 individu.
jadi 50:50?
bisa iya, bisa tidak ---> jgn diterjemahkan 50:50
sebab 50:50 itu statistik, sedangkan jawaban saya tidak berhub dg statistik, tetapi kembali kepada individu masing2.
bahkan jika dipilih sample secara acak 100 orang, mungkin semua nya masih melekatin latihan/ritual apapun di dunia
menurut saya scr statistik, orang yg tidak melekati latihan moralitas/ritual sangaaattt sedikit sekali. individu seperti ini susah ditemui, tapi bukan tidak ada.