//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - lisa

Pages: [1] 2 3 4 5
1
Perkenalan / Re: DHAMMACITTA hadir di blackberry ....!!!
« on: 19 July 2010, 11:53:01 PM »
Prend, kl ga tau apa apa ttg grup bb dc mending jgn comment deh. Kecuali ehipasiko di grup bbnya. Kita mah yg di grup bb malah tentram and damai tu ga ada ribut atau bikin malu. Kl ada yg merasa malu atas dasar apa?

2
Tolong ! / konseling masalah rumah tangga
« on: 30 October 2009, 09:27:27 AM »
 _/\_ prendz, klo di buddhist ada ga seh lembaga konseling rumah tangga? klo ada masalah rumah tangga konselingnya kemana yah? kira-kira teman-teman ada yang punya tips ga klo menghadapi masalah rumah tangga? menurut teman-teman klo kita bertekad supaya rumah tangganya harmonis karma baik apa yah yang bisa dipupuk?



thnx  _/\_

3
Seremonial / Re: happy birthday romo Cunda
« on: 22 September 2009, 08:08:42 PM »
Happy birthday Romo :)
semoga Romo berbahagia selalu

4
Diskusi Umum / Re: Sharing yuk, betah di vihara mana?
« on: 06 August 2009, 04:48:31 PM »
_/\_ kalo g biasa ke vihara vaipulya sasana (dh. Kong Hua Sie). ud dari SMA disana

ada yang tau vihara ini?  :)
aku tau :) dulu gue juga sering ke sana. Hal yang paling gue suka ke sana karena lebih konsen denger ceramah juga biasanya penceramah yang diundang rata-rata juga penceramah yang seru-seru cermahnya. sering juga yah ada kegiatannya.

5
“Kebahagiaan duniawi terbesar yang dapat dialami manusia adalah perpaduan dari pernikahan yang mengikat dua hati yang saling mencintai menjadi satu."
(Sutta Pitaka - Digha Nikaya).


Atau

"Sace labhetha nipakam sahāyam,
saddhim caram sādhuvihāri dhiram,
abhibhuyya sabbāni parissayāni,
careyya tenattamano satimā.
(Dhammapada XXIII – 328)

terjemahannya bebasnya:

"Bila dalam perjalanan hidupmu,
engkau menemukan seorang teman yang bijaksana
& cocok untuk hidup denganmu,
hendaklah engkau berjalan bersamanya,
dengan gembira dan penuh kesadaran mengatasi segala bahaya"
(Dhammapada XXIII – 328)
 


6
Pertapaan sebagai kondisi pengembangan batin sempurna amatlah terpuji; namun perkawinan dengan seorang wanita (pria) dan setia kepadanya adalah salah satu bentuk pertapaan juga. Poligami dikritik Sang Buddha sebagai kegelapan batin dan menambah ketamakan.
(Anguttara Nikaya IV, 55)

7
Kaki Lima / Over member Goldgym
« on: 03 April 2009, 09:31:46 AM »
 _/\_ Prendz ada yang berminat ga, g mo jual Member Goldgym g all club masih ada 18 bulan seharga Rp 5.000.000,00 klo ada yang berminat hub aku yah 08129543252

8
Kesehatan / Re: [ASK] Maag / Gastritis
« on: 20 March 2009, 11:56:15 AM »
:)) ide yang paling bagus
Hedi, emang klo mo ngurangin rasa cemas gimana caranya yah?
meditasi Buddhism kan :D


9
Kesehatan / Re: [ASK] Maag / Gastritis
« on: 20 March 2009, 11:45:14 AM »
Hedi, emang klo mo ngurangin rasa cemas gimana caranya yah?

10
Kesehatan / Re: [ASK] Maag / Gastritis
« on: 20 March 2009, 11:32:48 AM »
Thanks atas keterangannya
Gejala sakitnya hanya keluhan sakit pada ulu hati saja
Namun banyak sendawa yang dihasilkan dari perut
Perut terasa kembung dari biasanya, agak sesak dari ukuran normal
BAB ga pernah dilihat bro, apalagi di tanyakan
Sering merasa cemas sih hanya kadang2 saja bro..
No Hp dokter akan saya PM
Tapi ngomong2 kenapa bro ?
Saya jadi tambah takut

masih mending daripada gue dateng-dateng ke dokter disuruh endoskopi atau test darah. pilih jarum suntik ape mulutnya dicolok selang. ??? obat yang dikasih cuma satu macem tapi aku lupa apa merknya. minumnya cuma sebelum makan semalem hari doang. tapi semenjak jaga pola makan lebih better seh, tapi klo sampe salah makan langsung deh kumat and sesak napas

11
Kaki Lima / pernak-pernik Bola
« on: 17 March 2009, 10:26:49 AM »
Untuk para penggila Bola *****************

mohon utk jualan bisa disini, jangan diberikan link ke luar. thanks :)


12
Kaki Lima / www.2mata.com
« on: 16 March 2009, 01:32:34 PM »
prendz klo ada yang curiga pasangannya selingkuh coba masuk ke www.2mata.com ^-^
semoga aja bermanfaat

13
Diskusi Umum / Re: Ajahn Brahm stories
« on: 14 March 2009, 01:34:17 PM »
Siluman Pemangsa Amarah
November 7th, 2005 by ferry-tan

Yang menjadi masalah dengan kemarahan adalah bahwasanya kita menikmati marah. Ada sejenis kecanduan dan kenikmatan besar sehubungan dengan pelampiasan kemarahan. Dan kita tak ingin membiarkan sesuatu yang kita nikmati berlalu begitu saja. Bagaimanapun juga, ada juga bahaya dalam kemarahan, suatu konsekuensi yang lebih berat daripada kesenangannya. Jika saja kita menyadari buah dari kemarahan, dan selalu ingat hubungannya dengan kemarahan, kita akan rela membiarkan kemarahan barlalu.

Di sebuah alam pada zaman dahulu kala, sesosok siluman masuk ke istana ketika raja sengan pergi. Siluman itu sangat buruk rupa, baunya sangat tak sedap, dan apapun yang dia katakan begitu menjijikkan sampai-sampai para pengawal dan pekerja istana terpaku dalam kengerian. Karena itu si siluman enak saja melenggang ke ruangan dalam, menuju aula pertemuan kerajaan, dan mendudukkan dirinya di singgasana raja. Melihat siluman itu denga kurang ajarnya duduk di singgasana raja, para pengawal dan pekerja lainnya menjadi tersadar dari keterpakuan mereka.

"Keluar dari sini!" bentak mereka. "Kamu tidak boleh di situ! Jika kamu tidak angkat pantatmu sekarang juga, kami akan tebas kamu denga pedang!"

Karena mendapat sedikit kata-kata amarah ini, siluman itu membesar beberapa inci, tampangnya bertambah jelek, tambah bau, dan omongannya makin jorok saja.

Pedang-pedang dihunus, golok dikeluarkan dari sarungnya, ancaman telah dinyatakan. Di setiap perkataan atau perbuatan yang dipenuhi oleh amarah, bahkan di setiap pikiran marah pun, siluman itu menjadi bertambah besar, tambah buruk, tambah bau, dan tambah kotor makiannya.

Pertempuran sudah berlangsung beberapa saat ketika sang raja tiba. Dia melihat ada siluman raksasa yang sedang duduk di atas singgasananya. Dia belum pernah melihat sesuatu yang jeleknya minta ampun seperti itu, bahkan di bioskop pun tidak. Bau busuk yang tertebar dari tubuh siluman itu bahkan akan membuat belatung pun jatuh sakit. Dan sumpah-serapahnya pun lebih parah daripada yang pernah Anda dengan di bar-bar terkumuh pada malam minggu yang berjubel pemabuk.

Sang raja adalah seorang yang bijaksana. Makanya dia jadi raja: dia tahu apa yang harus dilakukan.

"Selamat datang," sapa sang raja dengan hangat. "Selamat datang di istana saya. Sudahkan seseorang menyuguhkan minuman untuk Anda? Atau makanan?"

Karena sedikit ungkapan yang lembut itu, tubuh siluman itu mengecil beberapa inci, keburukannya berkurang, baunya berkurang, dan kekasarannya berkurang.

Para armada istana cepat tanggap dengan maksud sang raja. Seseorang lalu bertanya kepada siluman itu apakah dia mau secangkir teh. "Kami punya Dajeeling, English Breakfast, atau Earl Gray. Atau barangkali Anda lebih suka peppermint? Itu bagus untuk kesehatan Anda, lho." Yang lainnya menelepon untuk memesan pizza, family size untuk siluman sebesar itu, sementara yang lainnya membuatkan sandwich, dengan "ham setan" tentu saja. Seorang prajurit memijat kaki si siluman, dan yang lain memijati lehernya. "Mmmm… enak sekali," pikir si siluman.

Karena setiap perkataan, perbuatan, dan pikirian yang baik itu, tubuh siluman itu terus mengecil, berkurang buruknya, berkurang bau dan kekasarannya. Sebelum pengantar pizza datang dengan antarannya, si siluman sudah susut ke ukuran semula ketika pertama kali dia datang dan duduk di singgasana raja. Tetapi para penghuni istana tak berhenti berbuat baik. Segera saja siluman itu menjadi begitu kecilnya sampai sulit untuk dilihat lagi. Lalu, stelah satu lagi perbuatan baik dilakukan, dia benar-benar lenyap tak berbekas.

Kita menyebut monster seperti itu sebagai "siluman pemangsa amarah"

Suatu kali pasangan Anda dapat menjadi "siluman pemangsa amarah". Marahlah kepada mereka, dan mereka akan bertambah parah - tambah jelek, tambah bau, tambah galak kata-katanya. Masalah yang ada menjadi bertambah besar setiap kali Anda marah kepada mereka. Meskipun cuma di dalam pemikiran saja. Barangkali sekarang Anda menyadari kesalahan Anda dan tahu harus berbuat apa.

Rasa sakit adalah "siluman pemangsa amarah" lainnya. Ketika kita berpikir dengan marah, "Hei, sakit! Enyah dari sini! Kau tak diizinkan!" rasa sakit akan tumbuh seinci lebih besar dan lebih parah dengan cara yang berbeda. Memang sulit untuk bersikap baik pada sesuatu yang begitu buruk dan garang seperti rasa sakit, tetapi ada masa-masa dalam hidup kita ketika kita tak punya pilihan lain. Seperti dalam cerita ketika saya sakit gigi, kalau kita menyambut rasa sakit, denga sungguh-sungguh, dengan tulus, rasa sakit akan mejadi lebih kecil, berkuranglah masalahnya, dan suatu ketika akan lenyap sama sekali.

Beberapa jenis kanker adalah "siluman pemangsa amarah", monster yang buruk dan menjijikkan duduk di dalam tubuh kita;
"Singgasana" kita. Lumrah kalau kita berkata, "Enyah dari sini! Kau tak diizinkan!" Ketika satu cara dan lain cara gagal, atau bahkan lebih awal dari itu, semoga kita dapat berkata, "Selamat datang." Beberapa jenis kanker diperparah denga sterss - itulah sebabnya mereka menjadi "siluman pemangsa amarah". Kanker semacam itu tahu diri ketika "raja istana" dengan berani berkata "Kanker, pintu hatiku terbuka penuh untukmu, apa pun yang kamu lakukan. Masuklah"

————————————–
Kutipan dari buku "Membuka Pintu Hati"
Penulis : Ajahn Brahm

habis membacanya dalam hati gue bertekad seperti ini klo hadapin masalah jgn marah-marah kyk siluman, tapi kenapa yah rasanya sulit banget? tetep aja kalah ma emosi

14
Diskusi Umum / Re: Ajahn Brahm stories
« on: 14 March 2009, 01:32:32 PM »
TAKUT BERBICARA DI DEPAN UMUM

Oleh : Ajahn Brahm

Saya diberi tahu bahwa salah satu rasa takut paling besar yang dirasakan orang adalah berbicara di depan umum. Saya harus sering berbicara di depan umum, di vihara - vihara, di Konferensi, di upacara pernikahan dan pemakaman, di radio , dan bahkan di siaran langsung televisi. Semua itu adalah bagian dari pekerjaan saya .

Saya ingat pada suatu peristiwa, lima menit menjelang saya memberikan ceramah, ketika rasa takut membanjiri saya . Saya belum mempersiapkan apa pun untuk ceramah itu. Saya tak punya ide apa yang akan saya katakan. Seketika tiga ratus orang sudah duduk di aula, berharap untuk dapat ilham. Mereka telah merelakan waktu malamnya untuk mendengarkan saya bicara. Saya mulai berpikir, " Bagaimana kalau saya tidak punya apa - apa untuk diomongkan ? Bagaimana kalau saya salah omong ? Bagaimana kalau saya tampak bego ? "

Seluruh rasa takut dimulai dengan pikiran" bagaimana kalau " dan berlanjut dengan sesuatu yang membawa bencana. Saya telah menduga - duga apa yang akan terjadi , dan dengan cara yang negatif. Saya telah berlaku bodoh. Saya tahu saya telah berlaku bodoh; saya tahu semua teori , tetapi itu tidak berjalan. Rasa takut terus bergulir, Saya berada dalam masalah.

Pada saat itulah saya mengerahkan sebuah trik, yang dalam istilah para bhikkhu disebut " cara - cara lihai" , yang dapat mengatasi rasa takut saya , dan terbukti ampuh sampai sekarang. Saya memutuskan masa bodoh pendengar saya menikmati ceramah saya atau tidak, asalkan saya sendiri menikmatinya . Saya memutuskan untuk bersenang - senang saja .

Sekarang , kapan saja saya memberikan ceramah, saya bersenang - senang saja. Saya bergembira - ria. Saya membawa cerita - cerita lucu, sering saya sendiri jadi korban, dan tertawa bersama hadirin. Pada suatu siaran langsung radio di Singapura, saya bercerita tentang ramalan Ajahn Chah mengenai mata uang masa depan ( warga Singapura tertarik dengan hal - hal yang berbau ekonomi ).

Ajahn Chah meramalkan kelak ketika dunia kehabisan kertas dan logam untuk membuat uang, orang - orang harus mencari sesuatu yang lain untuk transaksi sehari - hari. Ia meramalkan bahwa mereka akan memakai butiran - butiran yang terbuat dari tahi ayam. Orang akan bepergian ke mana - mana dengan kantong penuh tahi ayam. Bank - bank akan penuh dengan benda itu dan para perampok akan mencoba mencurinya. Orang - orang kaya akan merasa begitu bangga dengan banyaknya tahi ayam yang mereka miliki dan orang - orang miskin akan bermimpi memenangkan lotere berhadiah segunduk tahi ayam .Ketika jumlah tahi ayam yang beredar cukup besar, pemerintah akan mencermati betul - betul situasi tahi ayam di negaranya, isu - isu lingkungan dan sosial akan dikesampingkan dahulu.

Apakah perbedaan hakiki antara kertas, logam, dan tahi ayam? Tidak ada !

Saya menikmati menuturkan cerita itu . Cerita itu mengandung pernyataan memprihatinkan mengenaikan budaya kita saat ini . Dan itu menggelikan. Warga Singapura senang mendengarkannya.

Saya jadi mengerti bahwa jika Anda memutuskan untuk bersenang- senang ketika harus berbicara di depan umum, Anda akan merasa santai. Secara psikologis, mustahil ada rasa takut dan kegembiraan pada saat yang sama. Saat saya santai, gagasan - gagasan mengalir dengan bebas dalam benak saya selama berceramah, lalu dengan fasihnya meluncur melalui mulut saya. Lagi pula , hadirin jadi tidak bosan kalau ceramahnya lucu.

Seorang bhikkhu Tibet suatu ketika menjelaskan pentingnya membuat hadirin tertawa pada saat ceramah.

" Begitu mereka membuka mulut," katanya," Anda dapat melemparkan pil kebijaksanaan ke dalamnya."

Saya tak pernah mempersiapkan ceramah saya. Alih - alih, saya mempersiapkan hati dan pikiran saya . Para bhikkhu di Thailand terlatih untuk tidak mempersiapkan ceramahnya, tetapi untuk selalu siap berceramah kapan saja , tanpa pemberitahuan terlabih dahulu .

Saat itu adalah Magha Puja, hari raya Buddhis terpenting kedua di Thailand timur laut. Saya sedang berada di vihara Ajahn Chah, Wat Nong Pah Pong, dengan sekitar dua ratus bhikkhu dan ribuan umat awam. Ajahn Chah memang sangat terkenal; saat itu adalah tahun kelima saya sebagai bhikkhu.

Setelah kebaktian malam, tiba saatnya untuk ceramah utama. Dalam acara - acara besar,biasanya Ajahn Chah yang berceramah, tetapi tidak selalu. Terkadang ia akan menoleh kebarisan para bhikkhu dan , jika matanya berhenti pada Anda, berarti Anda dalam masalah. Ia akan meminta Anda memberikan ceramah. Sekalipun saya termasuk yang termuda di antara para bhikkhu, itu bukan jaminan bahwa saya tak akan dipilihnya, tak ada yang bisa menebak Ajahn Chah.

Ajahn Chah memandangi barisan para bhikkhu. Matanya tiba pada saya, tetapi lewat lagi. Diam -diam saya menghembuskan napas lega. Lalu sapuan matanya menelusur balik barisan para bhikkhu. Tebak, dimana ia berhenti ?

"Brahm," Ajahn Chah memerintahkan, " ayo berikan ceramah utama ."

Tak ada jalan keluar. Saya harus memberikan ceramah dadakan dalam bahasa Thai selama satu jam, di depan guru saya, rekan - rekan bhikkhu, dan ribuan umat awam. Tidak masalah apakah itu akan menjadi ceramah yang bagus atau tidak. Masalahnya sayalah yang harus melakukannya.

Ajahn Chah tak pernah mengatakan apakah ceramah Anda bagus atau tidak . Bukan itu intinya. Suatu ketika ia meminta seorang bhikkhu Barat yang sangat mahir untuk memberikan ceramah kepada umat awam yang berkumpul di viharanya untuk kebaktian mingguan. Setelah satu jam, sang bhikkhu bermaksud untuk mengakhiri ceramahnya, tetapi Ajahn Chah mencegahnya dan menyuruh dia melanjutkan selama satu jam lagi. Itu berat. Sang bhikkhu masih mampu berceramah, dan setelah berjuang untuk jam keduanya dalam bahasa Thai, sang bhikkhu bermaksud menutup ceramahnya, tetapi seketika itu pula Ajahn Chah menyuruh dia untuk terus berceramah. Itu hal yang mustahil. Bhikkhu Barat biasanya tidak banyak tahu bahasa Thai. Anda hanya bisa mengulang - ulang . Para pendengar akan bosan. Tetapi tak ada pilihan lain. Pada akhir jam ketiga, sebagian besar hadirin sudah beranjak pergi, dan yang masih bertahan pun sibuk mengobrol dengan sesamanya. Bahkan para nyamuk dan cecak pun sudah pergi tidur. Pada akhir jam ketiga, Ajahn Chah menyuruhnya untuk berceramah sejam lagi ! Sang bhikkhu Barat tetap patuh. Dia bercerita setelah pengalaman itu ( ceramah itu berakhir juga setelah jam keempat ), ketika Anda telah menyelami dalam - dalam respon hadirin, Anda tidak akan takut lagi berbicara di depan umum.

Begitulah kami dilatih oleh Ajahn Chah yang agung .

Dikutip dari : Buku Membuka Pintu Hati , Hal 61 s/d 65 ( Yayasan Penerbit Karaniya)

www.karaniya. com

15
Lingkungan / Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« on: 02 March 2009, 10:17:05 PM »
sy belum mendapat konfirmasi dari sangha theravada indonesia,tapi akhirnya sy tahu kenapa sangha theravada hanya diam dan tenang terhadap masalah ini,"silence is gold"
kalo diterusin yang salah dibiarkan apa nantinya generasi kita ga rusak?
anak cucu generasi berikutnya makin dibutakan hal-hal yang makin aneh.
ga rela banget Buddha yang dikagumin malah di Lecehkan dengan cara seperti itu. banyak kaum Buddhist yang sangat hormatnya sebelum berdoa menghadap Buddha aja sampe cuci tangan. kalo duduk kaki ga menghadap altar. apalagi Patung Buddha di letakan di tempat seperti ini. Rasanya gue ga rela banget deh

Pages: [1] 2 3 4 5