contoh perbandingan tulisan....
bandingkan tulisan kandungan DHAMMA, sebagi contoh hanya sebatas sedikit urutan kecil dari tulisan ini, belum lagi banyak yang lain :
Quote from: abgf on 24 May 2012, 02:11:15 PM
Itivuttaka 03 – Tika Nipata (Kelompok Tiga)
18. Orang Tolol dan Orang Bijaksana
Para bhikkhu, orang tolol ditandai oleh perilakunya, orang bijaksana ditandai oleh perilakunya. Kebijaksanaan memancar terang di dalam perilaku.
Lewat tiga hal orang tolol dapat dikenali :lewat perilaku tubuh, ucapan, dan pikiran yang buruk.
Lewat tiga hal orang bijaksana dapat dikenali :lewat perilaku tubuh, ucapan, dan pikiran yang baik.
kualitas/mentalitas (seperti) apakah itu?
22. Tiga Jenis Mentalitas
Para bhikkhu, ada tiga jenis manusia yang terdapat di dunia ini. Apakah yang tiga itu?
Ada manusia dengan pikiran seperti luka menganga;
manusia dengan pikiran seperti kilat;
manusia dengan pikiran seperti berlian.
Para bhikkhu, seperti apakah manusia yang memiliki pikiran seperti luka menganga?
Dia adalah orang yang cepat naik darah dan mudah jengkel.
Jika dikritik sedikit saja, dia sudah kehilangan kesabaran, lalu menjadi marah dan jengkel; dia keras kepala dan menunjukkan kemarahan, kebencian, dan kejengkelan.
Persis seperti, misalnya, luka bernanah yang jika dipukul dengan tongkat atau pecahan tanah liat akan mengeluarkan lebih banyak nanah, demikian juga orang yang cepat naik darah …. dan menunjukkan kemarahan, kebencian, dan kejengkelan.
Orang seperti ini dikatakan memiliki pikiran seperti luka menganga.
bila kita saling memiliki motivasi atau tujuan yang baik, saya menjawab dengan maksud baik sehubungan dengan penilaian kondisi/kualitas masing-masing seperti itu.
klo tidak. untuk apa dijawab. seperti perumpamaan kisah zen guru zen menuang air kedalam gelas yang sudah penuh terisi. itu hanya kesia-siaan.
adakah yang salah pada yang saya tulis pada kutipan sutta diatas?
dengan kualitas komentar-komentar dibawah ini :
Quote from: william_phang on 23 May 2012, 04:58:44 PM
Orang Buta tidak mampu bercermin.......
Quote from: will_i_am on 23 May 2012, 09:32:49 PM
bercermin...
Quote from: adi lim on 24 May 2012, 05:38:01 AM
atau 'kapasitas nya' terbatas !
Quote from: Che Yong on 24 May 2012, 05:58:26 AM
ada 2 jenis perkataan yg dikatakan Sang buddha. yaitu perkataan yg benar dan membawa kita pada kebahagiaan.
walaupun ngomong sana ngomong sini tapi toh batinnya dipenuhi gengsi, menimbulkan perpecahan dll buat apa ?
lebih baik bila dipikir pengganggu, menimbulkan pertentangan (sengaja2 provokatif) lebih baik ga perlu liat komennya.
boleh saja utarakan kamma jahat disini. boleh saja mikir ini kan dunia maya, apa yg ditakutkan dsb.
anyway the wind blows. dunia tetap berjalan. mau dimanipulasikan bagaimana pun tetep saja kamma akan berbicara.
Quote from: Kainyn_Kutho on 24 May 2012, 11:05:33 AM
Kembali lagi dalam dhamma, kita belajar dhamma untuk menilai diri sendiri, untuk mawas diri. Jangan seperti contoh oknum di forum ini yang baca sutta, bukannya diaplikasikan ke diri sendiri, malah digunakan untuk menghakimi orang lain.
Seperti orang berkhotbah "JANGAN MEROKOK!" sambil merokok. Ironis.
Quote from: will_i_am on 24 May 2012, 02:49:45 PM
paling berkilah lagi dengan berkomentar pnjang lebar
Quote from: Kainyn_Kutho on 24 May 2012, 03:34:00 PM
[at] Sari Dewi
Saya rasa anda dan yang lainnya juga sudah tahu motivasinya. Tujuannya memang bukan untuk kebaikan orang lain, tapi pemuasan egonya. Kalau anda ladeni terus, maka itu memberi bahan bakar bagi egonya untuk terus berkembang. Jadi saran saya, diabaikan saja.
Quote from: will_i_am on 24 May 2012, 03:46:16 PM
kenapa bro abgf mesti balik ke DC lagi??
apa karena merasa gatal karena ingin mengomentari tulisan kita2 disini??
itu bisa disebut ego bukan??
BTW, kapan mau pergi lagi??
Quote from: Wolvie on 24 May 2012, 07:49:12 PM
namanya juga orang ndableg, n ga tau malu..
urat malunya udah putus kali ye, wkwkwkwk
udah salah masih ngotot, dikasih tau tambah kalap, wkwkwk
Quote from: Sari Dewi on 28 May 2012, 06:11:48 PM
bpk. Kainyn_Kutho, terima kasih sudah di-ingatkan tentang "ego"
saya merasa risih aja, melihat teman2 nasrani yang ingin memperlihatkan aroganisme-nya dan saya kira disini bukanlah tempatnya untuk menunjukan aroganisme tsb. Masih banyak forum nasrani yang lebih membutuhkan bimbingan daripada terlibat duel kata2 / debat kusir.
saya amat menghargai forum ini bisa menerima siapa saja dan dari kalangan manapun
tapi teman2 nasrani alangkah baiknya bisa memberikan penjelasan berkenaan dengan perbedaan pandangan antara buddhism & Xr.
kalaupun ada pihak member disini yang menanggapi secara arogan, saya kira itu bukan alasan untuk melakukan debat berkepanjangan tentang ajaran masing2. Ini lebih disebabkan karena DC adalah rumah bagi kalangan buddhis, sebagai tuan rumah memiliki rasa "homey" daripada pendatang dari pandangan berbeda (maksudnya: lebih mempertahankan pandangan tuan rumah)
Intinya tuan rumah tetap harus dihormati dan tamu yang datang harus siap menerima apapun konsekwensinya (tetap menerima adanya perbedaan) dan berusaha memberikan penjelasan sebaik mungkin.
salam _/|\_,
nb: saya memiliki latar belakang pendidikan Xr dr TK s/d Univ.
mohon maaf jika ada salah kata ...
tidak nyadarkah anda???
Quote from: abgf on 24 May 2012, 02:50:35 PM
apakah prilaku saya dalam setiap gambaran tulisan (lihat pada seluruh tulisan saya ) terlihat mencerminkan tujuan/motivasi/niat, kesungguhan dan kondisi batin yang bertolak belakang seperti yang anda pertanyakan?
terlihat jahat, lepas kendali, ngawur, serampangan menulis, menghina atau perendahan atau pelecehan atau menyesatkan untuk kepentingan atta diri atau meninggikan diri, atau sebatas pelampiasan emosi tiada nilai-nilai kebenaran, tiada penjelasan sebatas kata-kata untuk kemenangan atau kalah?
silahkan anda yang menilai..... menurut ukuran (cermin) anda sendiri juga loh. itupun klo mau bersikap sabar, jujur dan menyelidiki sendiri.
jadilah apa yang menurut ukuranmu, padamu bukan padaku.
_/\_abgf
jadilah apa yang menurut ukuranmu, padamu bukan padaku.
lihat.... tidak perlu dijawabpun juga oleh abgf, sebenarnya sudah dijelaskan...... (lihat kalimat huruf-huruf besar di kutipan atas.)
_/\_abgf[/color]
Terima kasih kembali.
Memang benar bahwa di forum Buddhis, tentu saja yang diutamakan adalah pembahasan Buddhisme. Namun sesekali memang muncul orang-orang yang merasa lebih baik daripada orang lain, apakah dari kalangan Buddhis sendiri, atau juga dari kalangan umat lain. Jika belum meresahkan, tidak mengancam, menggunakan kata-kata kasar, biasanya belum ditindak. Dari sudut pandang lain, justru bisa dijadikan hiburan dan pelajaran.
benar loh apa yang ditulis bro kainyn dengan kenyataan yang ditunjukannya.....
Misalnya dalam kasus di sini, ada orang yang memberikan argumen yang menyalahi argumennya sendiri.
Dia berpendapat:
- tulisan dirinya bermuatan dhamma, sedangkan tulisan orang lain tidak.
- objek adalah netral.
-> Berdasarkan kedua statement ini, kita bisa lihat kebodohannya yang menyatakan dirinya sendiri gagal melihat tulisan2 itu sebagai netral dan terjerumus pada penilaian yang tendensius.
Dalam komunitas yang dewasa, seseorang dinilai dari seberapa bermanfaat tulisannya, bukan dari seberapa sering dia berkoar-koar atau seberapa tinggi dia menilai dirinya sendiri. Jadi jangan khawatir, lanjutkan saja.
dimanakah kesadaran itu? bagaimanakah pencerapan pengetahuan ( 8 ) jalan itu? dimanakah prakteknya? bagaimanakah kualitasnya?benar loh bro kainyn....
padahal sering menulis kata-kata 'obyek itu netral...'. dan menjelaskan praktek kesadaran pikiran.
tetapi mengapa menimbulkan pandangan/pendapat yang mendualisme, yaitu munculnya pendapat bertentangan ' tulisan dirinya bermuatan dhamma, sedangkan tulisan orang lain tidak.'.
padahal nyata-nyata yang ditulis dengan contoh-contohnya adalah kenyataan, sehingga dapat melihat keadaan kenyataan yang sebenarnya sedang terjadi dan yang selalu terjadi.
sehingga menjadi terlihat jelas, 'kita bisa lihat kebodohannya yang menyatakan dirinya sendiri gagal melihat tulisan2 itu sebagai netral dan terjerumus pada penilaian yang tendensius terhadap dirinya sendiri masing-masing', berdasarkan statement ini terhadap tulisan pengungkapan kenyataan pada contoh kutipan abgf diatas.
Dalam komunitas yang dewasa, seseorang dinilai dari seberapa bermanfaat tulisannya, bukan dari seberapa sering dia berkoar-koar atau seberapa tinggi dia menilai dirinya sendiri. Jadi jangan khawatir, lanjutkan saja.
berdasarkan pengungkapan kebenaran. seseorang pembelajar yang baik dapat melihat dan mendapat manfaat. dan bagi yang sebaliknya hanyalah ekspresi keangkuhan kebanggaan keakuan (tanha, atta lobha dosa moha.)benar bro kainyn, seseorang dinilai dari seberapa bermanfaat tulisannya, bukan dari seberapa sering dia berkoar-koar atau bahkan menulis kata-kata serampangan yang tidak bermanfaat pembelaan diri sebatas ekpresi emosi lobha dosa bahkan mengungkapkan moha kebodohan sendiri.
seberapa tinggi dia menilai dirinya sendiri. Jadi jangan khawatir, lanjutkan saja. hal itu akan diketahui hasilnya oleh para pembaca, apakah
tulisan mereka membawa manfaat menimbulkan diskusi atau perenungan diri yang mendalam atau hanya tulisan-tulisan selingan yang tidak mempunyai makna apa-apa atau dangkal (moha) hanya sebatas membangkitkan perasaan emosi (lobha dan dosa), melalui pengungkapan-pengungkapan atau penjelasan-penjelasan dalam tulisan penulis.
_/\_abgf