//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?  (Read 62158 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« on: 21 December 2017, 10:15:56 PM »
Namo Buddhaya...  _/\_

Lagi nyari-nyari bahan nemu Sutta ini. https://suttacentral.net/id/an5.166 isinya kurang lebih bercerita ketika seseorang telah mencapai lenyapnya persepsi dan perasaan, orang itu belum tentu arahant dan masih bisa terlahir kembali. Sutta ini punya pararel dengan Sutra agama https://suttacentral.net/id/ma22. Agak aneh aja sih... Yang sering gw baca, lenyapnya persepsi dan perasaan digambarkan sebagai keamanan bukan sementara https://suttacentral.net/id/an9.52 , Nibbana bukan sementara https://suttacentral.net/id/an9.47 , membutakan mata mara https://suttacentral.net/id/an9.39 dll masih banyak ( cari sendiri  ;D )

Di Sutta2 yang mendukung pencapaian lenyapnya persepsi dan perasaan sebagai Arahant selalu tertulis hal yang sama:

... Dengan sepenuhnya melampaui landasan bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi, seorang bhikkhu masuk dan berdiam dalam lenyapnya persepsi dan perasaan, dan setelah melihat dengan kebijaksanaan, noda-nodanya sepenuhnya dihancurkan. ...

Namun di Sutta itu disebutkan:

... “Di sini, teman-teman, seorang bhikkhu yang sempurna dalam perilaku bermoral, konsentrasi, dan kebijaksanaan mungkin masuk dan keluar dari lenyapnya persepsi dan perasaan. Ada kemungkinan ini. Tetapi jika ia tidak mencapai pengetahuan akhir dalam kehidupan ini, setelah terlahir kembali di antara kelompok [para dewata] ciptaan-pikiran tertentu yang melampaui kumpulan para deva yang bertahan hidup dari makanan yang dapat dimakan, ia dapat masuk dan keluar [lagi] dari lenyapnya persepsi dan perasaan.]Tetapi jika ia tidak mencapai pengetahuan akhir dalam kehidupan ini, setelah terlahir kembali di antara kelompok [para dewata] ciptaan-pikiran tertentu yang melampaui kumpulan para deva yang bertahan hidup dari makanan yang dapat dimakan, ia dapat masuk dan keluar [lagi] dari lenyapnya persepsi dan perasaan. Ada kemungkinan ini.” ...

Apakah ada kemungkinan seseorang yang masuk ke pencapaian lenyapnya persepsi dan perasaan tidak melihat sebagaimana adanya, dengan persepsi dan perasaan yang lenyap, maka lenyap pula landasan penyebab ketagihan dan kelahiran kembali...  :-\
#Jhindra

Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #1 on: 21 December 2017, 10:20:20 PM »
Oh ia satu lagi... Apakah Baijing dalam MA 22 adalah Upavāṇa dalam AN 5.166 ?  ;D
#Jhindra

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #2 on: 22 December 2017, 06:40:31 AM »
Oh ia satu lagi... Apakah Baijing dalam MA 22 adalah Upavāṇa dalam AN 5.166 ?  ;D

Catatan Kaki B. Analayo dalam terjemahan MA:

Quote
Baijing, secara harfiah, “kemurnian tanpa noda.” Catatan Taishō untuk nama ini memberikan Upavāna, nama protagonis dalam paralel Pāli. Namun, adalah sulit untuk melihat bagaimana Upavāna diterjemahkan sebagai Baijing. Nama itu dalam kata asli India mungkin Vimala atau mungkin Suddha, Subha, atau Sukka. Tetapi, nama sesepuh yang terbukti dengan baik Vimala diterjemahkan berbeda di bawah, yang dituliskan sebagai Weimoluo (T.01.26.472a2-3). Dalam sutra 32 dari teks kita (Shi) Baijing menerjemahkan nama ayah Sang Buddha, Suddhodana. Di tempat lain dalam kanon Baijing menerjemahkan nama bhikkhuni Subhā (misalnya dalam T.2.100:483b27, atau dalam T.4.200:239b16).
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #3 on: 22 December 2017, 06:47:50 AM »
... “Di sini, teman-teman, seorang bhikkhu yang sempurna dalam perilaku bermoral, konsentrasi, dan kebijaksanaan mungkin masuk dan keluar dari lenyapnya persepsi dan perasaan. Ada kemungkinan ini. Tetapi jika ia tidak mencapai pengetahuan akhir dalam kehidupan ini, setelah terlahir kembali di antara kelompok [para dewata] ciptaan-pikiran tertentu yang melampaui kumpulan para deva yang bertahan hidup dari makanan yang dapat dimakan, ia dapat masuk dan keluar [lagi] dari lenyapnya persepsi dan perasaan.]Tetapi jika ia tidak mencapai pengetahuan akhir dalam kehidupan ini, setelah terlahir kembali di antara kelompok [para dewata] ciptaan-pikiran tertentu yang melampaui kumpulan para deva yang bertahan hidup dari makanan yang dapat dimakan, ia dapat masuk dan keluar [lagi] dari lenyapnya persepsi dan perasaan. Ada kemungkinan ini.” ...

Apakah ada kemungkinan seseorang yang masuk ke pencapaian lenyapnya persepsi dan perasaan tidak melihat sebagaimana adanya, dengan persepsi dan perasaan yang lenyap, maka lenyap pula landasan penyebab ketagihan dan kelahiran kembali...  :-\

Menurut komentar AN dalam catatan kaki terjemahan AN oleh B. Bodhi:

Quote
Kelompok ciptaan-pikiran tertentu (aññataraṃ manomayaṃ kāyan): kelompok brahmā tertentu di alam murni, yang terlahir kembali melalui pikiran-jhāna.”

Alam murni = Suddhavasa, jadi minimal dia udah Anagami.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #4 on: 22 December 2017, 11:00:06 AM »
Catatan Kaki B. Analayo dalam terjemahan MA:

Oh, jadi mereka bimbang ya...  :|
#Jhindra

Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #5 on: 22 December 2017, 11:01:49 AM »
Menurut komentar AN dalam catatan kaki terjemahan AN oleh B. Bodhi:

Alam murni = Suddhavasa, jadi minimal dia udah Anagami.

Ada kemungkinan Sutta ini sisipan? Rasanya gak bisa kuterima orang yg udah masuk Sanna-Vedaniya Nirodhha gak melihat "lenyapnya" Dukkha...  :-?
#Jhindra

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #6 on: 22 December 2017, 06:28:33 PM »
Oh, jadi mereka bimbang ya...  :|

Menurut DDB (Digital Buddhist Dictionary):

白淨
báijìng

Basic Meaning: pure

Senses:
1. Spotless, unsullied. 〔瑜伽論 T 1579.30.554c12〕 (Skt. śukla, śubha; pāṇḍaraka, vimala-gaura, vyavadāna, *śuklā, śveta, śveta-ketu; Tib. dkar po) [Charles Muller; source(s): Nakamura, Hirakawa]
2. Śuddhodana 淨飯王, Śākyamuniʼs father. 〔梵網經 T 1484.24.1003c10; 梵網經古迹記 HBJ 3.442c15〕 [Charles Muller]

Jadi memang tidak bisa diterjemahkan menjadi Upavāna, walaupun paralel Pali-nya Upavāna.

Kemungkinan kesalahan penerjemahan dari Sanskrit/Prakrit ke Mandarinnya, atau memang namanya beda dalam versi bahasa Sanskrit/Prakrit aslinya....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #7 on: 22 December 2017, 06:48:32 PM »
Ada kemungkinan Sutta ini sisipan? Rasanya gak bisa kuterima orang yg udah masuk Sanna-Vedaniya Nirodhha gak melihat "lenyapnya" Dukkha...  :-?

“Di sini, teman-teman, seorang bhikkhu yang sempurna dalam perilaku bermoral, konsentrasi, dan kebijaksanaan mungkin masuk dan keluar dari lenyapnya persepsi dan perasaan. Ada kemungkinan ini. Tetapi jika ia tidak mencapai pengetahuan akhir dalam kehidupan ini, setelah terlahir kembali di antara kelompok [para dewata] ciptaan-pikiran tertentu yang melampaui kumpulan para deva yang bertahan hidup dari makanan yang dapat dimakan, ia dapat masuk dan keluar [lagi] dari lenyapnya persepsi dan perasaan.]Tetapi jika ia tidak mencapai pengetahuan akhir dalam kehidupan ini, setelah terlahir kembali di antara kelompok [para dewata] ciptaan-pikiran tertentu yang melampaui kumpulan para deva yang bertahan hidup dari makanan yang dapat dimakan, ia dapat masuk dan keluar [lagi] dari lenyapnya persepsi dan perasaan. Ada kemungkinan ini.”

Bhikkhu yang dimaksud adalah seorang ariya-puggala dan minimal udah mencapai Anagami jika kita mengikuti pendapat komentar yang menyatakan "para dewa ciptaan-pikiran tertentu" menunjuk pada alam suddhavasa yang merupakan alam khusus kelahiran kembai para Anagami sebelum mencapai Nibbana akhir...
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #8 on: 22 December 2017, 07:22:57 PM »
“Di sini, teman-teman, seorang bhikkhu yang sempurna dalam perilaku bermoral, konsentrasi, dan kebijaksanaan mungkin masuk dan keluar dari lenyapnya persepsi dan perasaan. Ada kemungkinan ini. Tetapi jika ia tidak mencapai pengetahuan akhir dalam kehidupan ini, setelah terlahir kembali di antara kelompok [para dewata] ciptaan-pikiran tertentu yang melampaui kumpulan para deva yang bertahan hidup dari makanan yang dapat dimakan, ia dapat masuk dan keluar [lagi] dari lenyapnya persepsi dan perasaan.]Tetapi jika ia tidak mencapai pengetahuan akhir dalam kehidupan ini, setelah terlahir kembali di antara kelompok [para dewata] ciptaan-pikiran tertentu yang melampaui kumpulan para deva yang bertahan hidup dari makanan yang dapat dimakan, ia dapat masuk dan keluar [lagi] dari lenyapnya persepsi dan perasaan. Ada kemungkinan ini.”

Bhikkhu yang dimaksud adalah seorang ariya-puggala dan minimal udah mencapai Anagami jika kita mengikuti pendapat komentar yang menyatakan "para dewa ciptaan-pikiran tertentu" menunjuk pada alam suddhavasa yang merupakan alam khusus kelahiran kembai para Anagami sebelum mencapai Nibbana akhir...

Apakah seperti sudah sukses melaksanakan JMB 8 tetapi belum merealisasikan JMB 9 dan 10?  :-?
#Jhindra

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #9 on: 22 December 2017, 07:56:20 PM »
Apakah seperti sudah sukses melaksanakan JMB 8 tetapi belum merealisasikan JMB 9 dan 10?  :-?

Ya, karena dia blm mencapai pengetahuan akhir bahwa inilah kelahiran terakhirnya, tiada kelahiran kembali lagi dst
« Last Edit: 22 December 2017, 09:33:20 PM by seniya »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #10 on: 22 December 2017, 08:56:41 PM »
Entah kenapa muncul pertanyaan ini... Ketika seseorang meninggal saat berdiam dalam Sanna-Vedaniya Nirodha, kemana tujuan kelahirannya?  :-?
#Jhindra

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #11 on: 23 December 2017, 10:04:02 AM »
Entah kenapa muncul pertanyaan ini... Ketika seseorang meninggal saat berdiam dalam Sanna-Vedaniya Nirodha, kemana tujuan kelahirannya?  :-?

Sepertinya dalam keadaan Nirodha Samapatti, seorang Arahant gak bisa mati (seperti kasus Arahant Sanjiva yang tidak bisa dibakar oleh orang-orang yang mengira dia sudah mati)....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #12 on: 23 December 2017, 05:37:06 PM »
Sepertinya dalam keadaan Nirodha Samapatti, seorang Arahant gak bisa mati (seperti kasus Arahant Sanjiva yang tidak bisa dibakar oleh orang-orang yang mengira dia sudah mati)....

Nah itu dia... Contohnya dikit cumman Arahant Sanjiva. Pernah juga nanya ke dosen Abhi, dia secara gak langsung bilang "gak akan terlahir lagi". Lalu jika dihubungkan dengan Sutta lain, Sanna Vedaniya Nirodha adalah tingkatan dimana bentukan pikiran (cittasankhara) lenyap. Jika bentukan pikiran lenyap, lenyap pula perasaan, enam landasan kontak gak menjangkau. Yang seharusnya menurut opiniku, seorang yg udah mencapainya bisa otomatis melihat lenyapnya asava.  :-?
#Jhindra

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #13 on: 23 December 2017, 05:50:07 PM »
Nah itu dia... Contohnya dikit cumman Arahant Sanjiva. Pernah juga nanya ke dosen Abhi, dia secara gak langsung bilang "gak akan terlahir lagi". Lalu jika dihubungkan dengan Sutta lain, Sanna Vedaniya Nirodha adalah tingkatan dimana bentukan pikiran (cittasankhara) lenyap. Jika bentukan pikiran lenyap, lenyap pula perasaan, enam landasan kontak gak menjangkau. Yang seharusnya menurut opiniku, seorang yg udah mencapainya bisa otomatis melihat lenyapnya asava.  :-?

Balik lagi ke sutta di atas, kalo dia mencapai nirodha samapatti, tetapi tidak mencapai pengetahuan akhir tentang lenyapnya asava, maka dia akan terlahir lagi di "kelompok dewa ciptaan-pikiran tertentu" yg diasumsikan tempat kediaman akhir seorang anagami...
« Last Edit: 23 December 2017, 05:52:39 PM by seniya »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #14 on: 24 December 2017, 09:21:20 AM »
Balik lagi ke sutta di atas, kalo dia mencapai nirodha samapatti, tetapi tidak mencapai pengetahuan akhir tentang lenyapnya asava, maka dia akan terlahir lagi di "kelompok dewa ciptaan-pikiran tertentu" yg diasumsikan tempat kediaman akhir seorang anagami...

 _/\_
#Jhindra

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #15 on: 02 January 2018, 05:24:46 PM »
Namo Buddhaya...  _/\_

Lagi nyari-nyari bahan nemu Sutta ini. https://suttacentral.net/id/an5.166 isinya kurang lebih bercerita ketika seseorang telah mencapai lenyapnya persepsi dan perasaan, orang itu belum tentu arahant dan masih bisa terlahir kembali. Sutta ini punya pararel dengan Sutra agama https://suttacentral.net/id/ma22. Agak aneh aja sih... Yang sering gw baca, lenyapnya persepsi dan perasaan digambarkan sebagai keamanan bukan sementara https://suttacentral.net/id/an9.52 , Nibbana bukan sementara https://suttacentral.net/id/an9.47 , membutakan mata mara https://suttacentral.net/id/an9.39 dll masih banyak ( cari sendiri  ;D )

Di Sutta2 yang mendukung pencapaian lenyapnya persepsi dan perasaan sebagai Arahant selalu tertulis hal yang sama:

... Dengan sepenuhnya melampaui landasan bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi, seorang bhikkhu masuk dan berdiam dalam lenyapnya persepsi dan perasaan, dan setelah melihat dengan kebijaksanaan, noda-nodanya sepenuhnya dihancurkan. ...

Namun di Sutta itu disebutkan:

... “Di sini, teman-teman, seorang bhikkhu yang sempurna dalam perilaku bermoral, konsentrasi, dan kebijaksanaan mungkin masuk dan keluar dari lenyapnya persepsi dan perasaan. Ada kemungkinan ini. Tetapi jika ia tidak mencapai pengetahuan akhir dalam kehidupan ini, setelah terlahir kembali di antara kelompok [para dewata] ciptaan-pikiran tertentu yang melampaui kumpulan para deva yang bertahan hidup dari makanan yang dapat dimakan, ia dapat masuk dan keluar [lagi] dari lenyapnya persepsi dan perasaan.]Tetapi jika ia tidak mencapai pengetahuan akhir dalam kehidupan ini, setelah terlahir kembali di antara kelompok [para dewata] ciptaan-pikiran tertentu yang melampaui kumpulan para deva yang bertahan hidup dari makanan yang dapat dimakan, ia dapat masuk dan keluar [lagi] dari lenyapnya persepsi dan perasaan. Ada kemungkinan ini.” ...

Apakah ada kemungkinan seseorang yang masuk ke pencapaian lenyapnya persepsi dan perasaan tidak melihat sebagaimana adanya, dengan persepsi dan perasaan yang lenyap, maka lenyap pula landasan penyebab ketagihan dan kelahiran kembali...  :-\

Ini bukan nya benar ya?
Bila seseorang berada di kondisi bukan persepsi dan juga bukan bukan persepsi, tetapi tidak mengetahui km4 maka sama aja dia tidak jadi pemasuk arus. Sama seperti cerita alara kalama dan udaka ramaputta.
Jadi di bagian apa yang bingung?
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #16 on: 03 January 2018, 02:45:40 AM »
Ini bukan nya benar ya?
Bila seseorang berada di kondisi bukan persepsi dan juga bukan bukan persepsi, tetapi tidak mengetahui km4 maka sama aja dia tidak jadi pemasuk arus. Sama seperti cerita alara kalama dan udaka ramaputta.
Jadi di bagian apa yang bingung?

Yg dibahas adalah tingkatan yg lebih tinggi dari bukan persepsi dan bukan tiada persepsi... _/\_
#Jhindra

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #17 on: 03 January 2018, 05:54:30 AM »
Yg dibahas adalah tingkatan yg lebih tinggi dari bukan persepsi dan bukan tiada persepsi... _/\_

Adakah tingkat yang lebih tinggi dari bukan persepsi dan juga bukan bukan persepsi?

Atau lenyap nya perasaan dan persepsi disini dalam tingkatan paticasamupada?

Karena sepemahaman saya setelah baca sutta nya itu hanya menerangkan bila seseorang biar pun sudah bisa mengkondisikan lenyap nya perasaan dan persepi bila ia tidak mengetahui sebab nya ( pengetahuan akhir) maka ia masih bisa terlahir lagi.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #18 on: 03 January 2018, 06:00:53 PM »
Adakah tingkat yang lebih tinggi dari bukan persepsi dan juga bukan bukan persepsi?

Atau lenyap nya perasaan dan persepsi disini dalam tingkatan paticasamupada?

Karena sepemahaman saya setelah baca sutta nya itu hanya menerangkan bila seseorang biar pun sudah bisa mengkondisikan lenyap nya perasaan dan persepi bila ia tidak mengetahui sebab nya ( pengetahuan akhir) maka ia masih bisa terlahir lagi.

Di sini, Ānanda, dengan sepenuhnya melampaui landasan kekosongan, seorang bhikkhu masuk dan berdiam dalam landasan bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi. Ini adalah jenis lain kenikmatan itu yang lebih tinggi dan lebih mulia daripada kenikmatan sebelumnya.

“Jika siapa pun mengatakan: ‘Itu adalah kenikmatan dan kegembiraan tertinggi yang dialami makhluk-makhluk,’ Aku tidak akan menyetujuinya. Mengapakah? Karena ada kenikmatan jenis lain yang lebih tinggi dan lebih mulia daripada kenikmatan itu. Dan apakah jenis lain kenikmatan itu? Di sini, Ānanda, dengan sepenuhnya melampaui landasan bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi, seorang bhikkhu masuk dan berdiam dalam lenyapnya persepsi dan perasaan. Ini adalah jenis lain kenikmatan itu yang lebih tinggi dan lebih mulia daripada kenikmatan sebelumnya.

~ MN 59
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #19 on: 03 January 2018, 10:11:21 PM »
Di sini, Ānanda, dengan sepenuhnya melampaui landasan kekosongan, seorang bhikkhu masuk dan berdiam dalam landasan bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi. Ini adalah jenis lain kenikmatan itu yang lebih tinggi dan lebih mulia daripada kenikmatan sebelumnya.

“Jika siapa pun mengatakan: ‘Itu adalah kenikmatan dan kegembiraan tertinggi yang dialami makhluk-makhluk,’ Aku tidak akan menyetujuinya. Mengapakah? Karena ada kenikmatan jenis lain yang lebih tinggi dan lebih mulia daripada kenikmatan itu. Dan apakah jenis lain kenikmatan itu? Di sini, Ānanda, dengan sepenuhnya melampaui landasan bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi, seorang bhikkhu masuk dan berdiam dalam lenyapnya persepsi dan perasaan. Ini adalah jenis lain kenikmatan itu yang lebih tinggi dan lebih mulia daripada kenikmatan sebelumnya.

~ MN 59

Tq saya belum baca sutta ini nanti saya baca versi lengkapnya.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #20 on: 03 January 2018, 10:32:52 PM »
Di sini, Ānanda, dengan sepenuhnya melampaui landasan kekosongan, seorang bhikkhu masuk dan berdiam dalam landasan bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi. Ini adalah jenis lain kenikmatan itu yang lebih tinggi dan lebih mulia daripada kenikmatan sebelumnya.

“Jika siapa pun mengatakan: ‘Itu adalah kenikmatan dan kegembiraan tertinggi yang dialami makhluk-makhluk,’ Aku tidak akan menyetujuinya. Mengapakah? Karena ada kenikmatan jenis lain yang lebih tinggi dan lebih mulia daripada kenikmatan itu. Dan apakah jenis lain kenikmatan itu? Di sini, Ānanda, dengan sepenuhnya melampaui landasan bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi, seorang bhikkhu masuk dan berdiam dalam lenyapnya persepsi dan perasaan. Ini adalah jenis lain kenikmatan itu yang lebih tinggi dan lebih mulia daripada kenikmatan sebelumnya.

~ MN 59

berdiam dalam lenyapnya persepsi dan perasaan. Ini maksudnya adalah nibbana ya?
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline SO

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 26
  • Reputasi: -2
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #21 on: 05 February 2018, 03:43:15 PM »
nyimak aja deh ...  _/\_ :( ;) ;D :'(
Padam ...

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« Reply #22 on: 02 June 2019, 10:39:05 PM »
Ini bukan nya benar ya?
Bila seseorang berada di kondisi bukan persepsi dan juga bukan bukan persepsi, tetapi tidak mengetahui km4 maka sama aja dia tidak jadi pemasuk arus. Sama seperti cerita alara kalama dan udaka ramaputta.
Jadi di bagian apa yang bingung?
Oh...mara. ..oh mara....inilah momen menarik dan peluang mu.kamu munculkan ide sesat tentang 1 kata yang dimaksudkan Buddha.

Makhluk hidup apa yang tidak punya persepsi?
Menjadi manusia peluang terbesar untuk terbebaskan . Dan manusia memang punya fungsi persepsi....dan kau keparat paling suka mengganggu disaat manusia berusaha memahami 1 kata...

Televisi baru bisa muncul gambar karena ada terminal nya dan kabel yang panjang.
Itu bukan masuk persepsi dan .....ga putus.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)