Saya akan menjawab anda.
Saudara rekan dan member yang baik disini, silahkan menilai apakah kita selama ini sengaja menyindir seorang bernama riky dave duluan atau dia yang membuat postingan yang sengaja membuat emosi dan tulisan yang sebenarnya hanya sebuah perkataan berulan-ulang? sudahkah kita pernah mengingatkan bahwa ada baiknya kita membahas Dhamma dengan baik dan santun karena itu akan mencerminkan bagaimana kita memahami Dhamma yang luas.
Jika begitu semua perkataan anda mencerminkan siapa anda juga bukan?
Ngejunk anda,dan kata2 tanpa beralasan anda mencerminkan anda tidak belajar apa2 dari dulu hingga sekarang bukan?
Ya,mungkin perkataan saya hanya perkataan yang berulang2 dan pertanyaan yang selalu diributkan oleh kalian juga sama hanya
pertanyaan yang berulang2,saya heran entah saya yang tidak memahami maksud kalian atau kalian yang tidak memahami maksud saya?Entahlah,saya sering berkata,"Ehipassiko"..Lantas jujurlah kepada saya,pernah anda meng-ehipassikokannya?
Jika hanya berpegang pada sebuah Sutta dimana terlihat Buddha sendiri pernah berkata kasar mengenai air kencing, kotor dan segala macamnya, apakah ini valid jika dipraktekkan atau ini hanya sebuah alasan klise agar kita dapat mencontoh Buddha pada saat itu berkata kasar namun orang yang mendengarnya mendapat pencerahan....lalu apakah kita bisa mengganggap seorang riky dave memberikan pengetahuan Dhamma yang bernilai dengan sebauh ucapan komat kamit yang hanya untuk mengumbar emosi?
Menurut asumsi saya bahwa Anda dari dulu telah "dikuasai" oleh kesombongan yang tak karuan dan kebencian yang tiada tara,selamilah batin anda saudaraku...
Saya tidak berpedoman pada sutta manapun,MMD pun tidak,Bahiya pun tidak,JK pun tidak,TIPITAKA pun tidak,BUDDHA pun tidak,saya berpedoman pada diri saya sendiri yang menjadi guru saya,saya berpedoman pada pengalaman saya yang membawa saya pada "Padamnnya AKU" saya,saya berpendoman seperti kata SB,"EHIPASSIKO" bukan "BANYAK OMONG" silahkan jawab saya para member dan para mod....saya sendiri sudah amat cape melihat postingan tabrak lari dimana-mana yang tidak mencerminkan seorang yang terpelajar. Mengharapkan orang lain untuk menyelami batin namun sepertinya tidak pernah menyelami batinnya sendiri?
Entahlah..Silakan cari dukungan dimanapun anda berpijak,saya tidak akan gentar...
Lalu selalu mencap seseorang terjebak dengan konsep sedangkan dia praktek...
Sungguh bodohnya anda,anda sendiri membuat "standart" pada diri saya bukan saya...
Kapan saya mencap orang lain terjebak dalam konsep dan saya praktek?
Silakan toh di quotekan jangan hanya asbun(asal bunyi) saja...
Saya dan anda,sama2 terjebak dalam konsep,hanya para arahat yang sudah terbebas dari konsep dan saya tegaskan bahwa saya bukan seorang arahat..
Bermimpi menjadi arahat pun tidak...
jikalau tidak ada konsep dan semuanya praktek bagaimana seseorang bisa membahas pemahaman,pengalaman,apa ayng dia praktekan dalam kata-kata bahasa?bukankah semua orang lebih baik diam? karena praktek tidak perlu diomongkan keluar hanya akan menjadi konsep?
Wow...
Entah apa yang ada dibatin anda dan yang telah anda pahami?
Salam,
Riky