//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - kullatiro

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11 12 13 14 ... 43
91
Politik, ekonomi, Sosial dan budaya Umum / MEME LUCU PILPRES 2014
« on: 10 July 2014, 11:27:56 PM »
MEME LUCU PILPRES 2014 : Tampilkan Hasil Quick Count Berbeda, Netizen Bikin #TvoneMemangBeda



Solopos.com, SOLO – Penghitungan cepat (quick count) perolehan suara yang berbeda-beda di sejumlah media massa membuat tren baru di dunia maya. Sejak Rabu (9/7/2014) sore hingga Kamis (10/7/2014), netizen ramai-ramai memasang hashtag #TVOneMemangBeda di akun media jejaring sosial masing-masing.

Kalimat “TV One Memang Beda” sejatinya merupakan jargon resmi stasiun televisi milik Viva Group. Tetapi seiring dengan hasil quick count yang berbeda ditampilkan stasiun televisi itu dengan hasil quick count kelompok media massa lain, jadilah kalimat itu menjadi bahan lelucon di dunia maya.

Berbagai kicauan hingga gambar meme lucu terus diposting hingga kini. Pantauan Solopos.com, Kamis, meskipun bukan topik terpopuler, setiap menit ratusan orang berkicau menggunakan hashtag ini.

Berikut ini sejumlah kicauan dan gambar yang mungkin bisa membuat Anda tertawa:
“Berdoa saja TVOne nyiarin berita di Gaza,mungkin di tvone Palestina nya yang nyerang Israel #TVOneMemangBeda,”  [at] alwanr

“Warga brazil yg masih blm percaya dgn hasil semifinal melwan jerman..mungkin bisa mnonton tayangan ulang di #TVoneMemangBeda kali aja menang,”  [at] EgaOncy

“yang sudah lapar silahkan nonton tipi one siapa tau udah lebaran.. #TVoneMemangBeda”  [at] nggembelcom

“A driver and a truck was die on the incident,I wonder that’s optimus prime #TVOneMemangBeda,”  [at] iwandiarsa

“Waduh, di ANTV Belanda kalah, ganti chanel TV ONE aja, barangkali Menang. #TvOneMemangBeda,”  [at] galangtaufan

“Akil mochtar terpilih menjadi ketua KPK , abraham samad di vonis penjara seumur hidup #TvOneMemangBeda,”  [at] AkuRaNgoco

“Cuma di tvone tuyul jadi gondrong #TVoneMemangBeda,”  [at] Putri_Mdz

“Siapin minum ah, kali aja di tipi wan udah beduk magrib. #TVOneMemangBeda”  [at] AntonSetya_one

“Coba kita tonton rame2 mungkin bang haji rhoma menang pilpres kali ini di tvone #TVoneMemangBeda,”  [at] raulorlandoJ


http://www.solopos.com/2014/07/10/meme-lucu-pilpres-2014-tampilkan-hasil-quick-count-berbeda-netizen-bikin-tvonememangbeda-518448

93
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemungutan suara pemilihan presiden Republik Indonesia yang digelar Panitia Pemungutan Luar Negeri di Hongkong berlangsung ricuh, Minggu (26/7) sore.

Sekitar 500 sampai 1.000 pemilih mengamuk, merobohkan pagar TPS karena panitia telah menutup TPS padahal mereka belum melaksanakan hak mencoblos.

Keributan pun terjadi karena celetukan seorang oknum panitia yang hanya membolehkan pemilih Prabowo Subianto- Hatta Rajasa masuk mencoblos.

Para pengantre yang di urutan belakang tidak bisa memperhatikan kondisi di depan. Ketika di depan ada teriakan, ayo masuk, sebab TPS akan ditutup, orang-orang yang antre di belakang tidak sadar kalau akan ditutup.

"Pengantre masih banyak, ratusan sampai seribuan orang. Tiba-tiba pagar TPS ditutup, jadi mereka yang mengantre maju. Lalu sebagai pemilih adalah pendukung Jokowi-JK, protes dan teriak-teriak "Jokowi... Jokowi...," kata Arista Devi, seorang WNI yang ikut mencoblos di Hongkong , dalam perbincangan melalui telepon dengan Tribunnews.com, Minggu malam.
Kericuhan pun tak terelakkan. Ratusan pemilih yang tidak tersalurkan hak pilihnya memprotes pihak PPLN Hongkong dan Konsulat Jenderal RI di Hongkong .
"Saat demo itu, seorang oknum panitia berceletuk. Ayo, silakan masuk, tapi hanya pemilih nomor 1 (Prabowo-Hatta) yang dibolehkan masuk. Dan ucapan itu memicu suasana memanas. Pengunjuk rasa marah dan merobohkan pagar," kata Arista Devi.
"Apakah sudah teridentifikasi sumber suara, yang mengucapkan hanya pemilih Prabowo-Hatta yang bisa mencoblos," tanya Tribun kepada Devi.
"Mereka semua bilang dari pihak panitia. Masalahnya massa tidak bisa membedakan siapa panitia. Mana yang Bawaslu, PPLN, atau relawan," kata Devi.
Devi melanjutkan, dia melihat panitia kurang antisipatif terhadap kondisi. Sebab sejak awal, tidak memperhitungkan peningkatan jumlah pemilih yang mencapai 114 ribu orang. Jumlahnya meningkat dibandingkan Pileg 9 April lalu.

"Antisipasi penitia Pilpres kali beda dibandingkan pileg 9 April lalu. Kali ini panitia mematok TPS buka sampai jam 17.00. Tetapi pemilih rupanya banyak sekali, sampai-sampai mengantre mengular, berkelok- kelok. Panjang antrean sekitar 500 meter. Jumlah pemilih yang antre antara 500-1.000 orang," kata Devi.

Informasi kericuhan pencoblosan di Hongkong ini pun segera beredar memalui sosial media, termasuk Facebook. Arista Devi pun mengunggah foto-foto pencoblosan dan dan unjuk rasa melalui facebooknya. Lalu, beragam tanggapan bermuculan.

"Saya juga menjadi saksi, bahwa KJRI kurang siap dalam mengantisipasi membludaknya pemilih yang ingin berpesta Demokrasi!!! Suara mereka harus tetap di dengungkan!!!," tulis pemilik akun Laras Wati.

Seorang lainnya berkomentar, "Mbak tadi saya mendengar dari salah satu Bara JP Hongkong , katanya panitia mau membuka kembali TPS asalkan mencoblos no 1. Bukankah ini satu bentuk kecurangan," ujar seorang WNI.

Pemilik akun Facebook Amooy Luph'e Tyan Classic'er Wah menulis, "saya aja standby pagi sampe jam 2.30. Sayang sekali suara yang sia-sia."

http://m.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/07/06/wni-hongkong-panitia-celetuk-boleh-masuk-tapi-cuma-pemilih-nomor-1

94
Pemilu 2014,

Surat pengantar pemilih pada pemilu presiden 2014 sudah mulai di bagikan tadi pagi (tgl 3 july 2014) di tanjung duren, karena wa cepat cepat pergi kerja jadi mungkin nanti malam wa dapet surat nya.

pastikan anda mendapat surat pengantar pemilu kni hingga bisa mencoblos pilihan anda, wa sudah melakukan sedikit sampleing ke tukang bajaj dll, berdasarkan hal ini wa berpendapat kemungkinan besar bisa sama sama kuat (kalau seperti ini repot dan bakal bermasalah), jadi pastikan keluarga, teman dan tetangga anda untuk mencoblos presiden pilihan anda.

tanggal 9 july 2014 ini adalah pemilihan tanggal yang dimana banyak orang keluar kota dan luar negri karena libur anak sekolah jadi banyak pemilih yang mungkin tidak melakukan hak pilih nya karena sedang berlibur bersama keluarga (bisa di katakan golongan menengah atas suaranya jadi lebih kecil).

95
Pojok Seni / Floating( levitation) design and Arisitecture
« on: 27 June 2014, 01:03:10 PM »
Magnetic Floating Bed (price u$ 1,6 million)



Beware strong magnet field, tidak bisa ada benda besi disekitarnya dll perlatan lain  mesti mengunakan plastic atau benda yang tidak terpengaruh medan magnet.


Floating cloud couch/sofa



Floating Lamp






96



 set of rings and bracelet might help the hearing impaired communicate more easily with others. Sign language is the gold standard form of communication among these individuals. However, most people do not understand sign language, and are often alienated by this barrier. Thankfully, a group of designers from Asian University have conceptualized The Sign Language Ring, which utilizes 6 rings on the hands of the hearing impaired. Worn on the thumb, pointer, and middle finger of each hand, the rings then translate hand movements into spoken words, via the bracelet. The bracelet can also recognize and transcribe speech from others, which is then viewable by the wearer. The rings are also able to understand customized movements for faster communication. When not in use, the rings can be stored in the bracelet.




https://www.wearabledevices.com/2013/12/05/sign-language-ring-translates-hand-movements-spoken-words/

97
Kesehatan / AIDS Vaccine Passed Phase 1 Clinical Trial in Humans
« on: 25 June 2014, 12:37:32 PM »


Dr. Chil-Yong Kang who developed theSAV001-H vaccine (Credit: Paul Mayne/Western University)
Are we finally going to see a successful vaccination against HIV/AIDS? a recent early clinical trial of a new drug by a company called Sumagen had shown some early promise that a real, safe human vaccination against this horrific disease might really be around the corner.
Despite progress with maintaining the lives of AIDS patients over the past two decades the disease is still spreading and has so far killed over 35 million people worldwide and it is estimated that there are almost the same number of people who are living with the virus. Since the HIV was discovered in 1983, there have been countless trials around the world of potential vaccines against the virus. Sadly, so far none of them proved to be successful.
-
So far  vaccine developers have been trying to use either one specific component of HIV as an antigen to protect the body from the virus: for example – a genetic vaccine using recombinant DNA or a recombinant viruses carrying HIV genes. However the newly developed vaccine is the first genetically modified killed whole virus vaccine meaning it is based on a full HIV virus which has been killed. Just like many successful previous vaccines including ones for polio, influenza, rabies and hepatitis A.
-
The phase one clinical trials which are intended to test any side effects of the vaccine on a small group of patients ended in a success. The trial was initiated in March 2012 and completed in August 2013 and involved HIV-infected, asymptomatic men and women ages 18-50 who have enrolled into the study and randomized into two treatment groups to administer killed whole HIV-1 vaccine (SAV001-H) or placebo.
-
After 52 weeks of testing no serious adverse event was observed in any volunteer vaccinated. Although the effectiveness of the vaccine will be determined in the next two phases of the clinical trial, even on this early stage the antibody against p24 capsid antigen increased in the receiving patients as much as 64-fold in some vaccines and antibody against gp120 surface antigen increased up to eight-fold after vaccination. The increased antibody was maintained during the entire 52 week study period – a very promising result.
-
The new SAV001-H vaccine was developed by Dr. Chil-Yong Kang and his team at the Schulich School of Medicine & Dentistry with the support of Sumagen Canada. You can read more about the vaccine on the Western University website as well as on the  Sumagen site.
-

- See more at: http://thefutureofthings.com/5155-aids-vaccine-passed-phase-1-clinical-trial-in-humans/#sthash.Zq3yxJPQ.dpuf


bila berhasil sebentar lagi kita bakal punya vaksin hiv -aids

98


A recent study, conducted researchers from the UK and Swiss shows that information about heartbeat can be used to change how people experience their own body and self and more specifically that a visual projection of human heartbeats can be used to generate an “out-of-body experience”. In the study, conducted by Jane Aspell of Anglia Ruskin University in the UK and Lukas Heydrich of the Swiss Federal Institute of Technology in Lausanne, volunteers were fitted with a head mounted display (HMD), used as “virtual reality goggles.” They were filmed in real time by a camera connected back to the HMD, which allowed them to see their own body standing two meters in front of them. - The volunteers’ heartbeat were recorded using electrodes. Each heartbeat was timed to coincide precisely with a bright flashing superimposed on the virtual body shown to the volunteer on the HMD. - After several minutes of watching the virtual body and their own projected heartbeat, they reported feeling like their virtual body was their own body.


They also reported feeling that they were at a different location in the room than their physical body (closer to their virtual self location), and they experienced touch at a different location to their physical body. - According to Dr.Aspell: “This research demonstrates that the experience of one’s self can be altered when presented with information about the internal state of one’s body, such as a heartbeat. This is compatible with the theory that the brain generates our experience of self by merging information about our body from multiple sources, including the eyes, the skin, the ears, and even one’s internal organs”. - Dr. Aspell believes that the research might help people suffering from self perception problems, such as anorexia and body dysmorphic disorder. - Although not mentioned by the researcher the findings could potentially be used as the basis for a biofeedback type “game” which can help reduce stress and maybe even achieve deeper meditation. - More information about the research can be found on the Association for Psychological science website. -

 See more at: http://thefutureofthings.com/5153-british-researchers-induced-out-of-body-experience/#sthash.FJEvQT3P.dpuf

101
Sains / Solar roadway (jln bertenaga surya)
« on: 14 June 2014, 10:41:47 AM »



&sns=em
[/youtube]



Still, raising $1m via crowdfunding seemed a lofty goal indeed. And it didn't help that their video seemed, well, a little gentle. All my skepticism has once again been blown out of the water, as the IndieGoGo campaign has already raised over $1.5m and there are still 22 days to go. (A previous version of this article incorrectly stated 3 days to go.)

I'm excited. I want these guys to succeed. And I am also very pleased to see that someone made them a new video—which, judging by the 7,000,000 views, may have a big part in the campaign's success. And with good reason. It is freakin' awesome.


http://www.treehugger.com/renewable-energy/solar-roadways-destroys-crowdfunding-goal-raises-15m-3-days-go.html

&sns=em
[/youtube]

102
sumber

http://nasional.kompas.com/read/2014/06/05/0957038/Datangi.Rumah.ke.Rumah.Anggota.Babinsa.Arahkan.Warga.Pilih.Prabowo?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kpopwp


Datangi Rumah ke Rumah, Anggota Babinsa Arahkan Warga Pilih Prabowo



JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang pemilu presiden, warga di kawasan
Jakarta Pusat diresahkan oleh pendataan siapa calon presiden dan calon
wakil presiden yang akan dipilih. Pendataan itu dilakukan oleh orang
yang mengaku bintara pembina desa (babinsa).
Masalahnya, dalam pendataan itu, warga diarahkan untuk memilih
pasangan yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Sebut saja Rifki, salah satu warga di kawasan Jakarta Pusat yang ikut
didata. Ia bercerita, didatangi seorang pria bertubuh gemuk pada Sabtu
(31/5/2014).
Kepada Rifki, pria yang datang dengan menggenggam sebuah handy talkie
(HT) itu mengaku ingin melakukan perbaikan daftar pemilih tetap (DPT)
untuk pemilihan presiden.
Rifki baru pertama kali melihat pria itu. Ia pun bertanya-tanya. “Untuk
apa Pak didata lagi? Kan kita tidak tinggal di gunung,” ujar Rifki ketika
menceritakan peristiwa itu kepada Kompas.com .
Meski heran dengan kehadiran pria bergaya aparat itu, Rifki tetap
mempersilakannya masuk ke dalam rumah. Tanpa basa-basi, pria itu
langsung meminta Kartu Tanda Penduduk milik Rifki. KTP lalu diberikan.
Ketika pria itu mencatat data-data di dalam KTP, Rifki menanyakan
identitas pria itu.
Pria tersebut mengaku anggota babinsa yang baru dipindahkan bertugas
ke daerah perumahan Rifki. Untuk diketahui, di perumahaan tempat
tinggal Rifki, 90 persen warganya adalah keturunan Tionghoa dan
beragama kr****n.
Petugas itu, kata Rifki, bercerita bahwa dia ditugaskan oleh atasannya
untuk mendata warga. Pria itu juga mengaku berdinas di bawah kontrol
Koramil.
Setelah pencatatan data Rifki selesai, petugas itu kemudian bertanya.
“Bapak nanti pilih ini kan, ya?” tanya dia.
Di kertas data yang dipegang petugas itu, Rifki sudah dituliskan akan
memilih Partai Gerindra dalam pilpres 9 Juli mendatang.
Melihat catatan itu, Rifki pun terkejut. Dia langsung menunjukkan
kekesalannya dengan menanyakan maksud petugas itu menulis preferensi
pilihannya.
“Apa urusan Anda mendata pilihan saya apa?” tukas Rifki ketika itu.
Atas kemarahan Rifki, pria itu langsung meralat ucapannya.
“Jadi Bapak akan pilih Jokowi?” tanyanya lagi.
Rifki sempat berdebat dengan babinsa itu. Alhasil, tulisan Gerindra
dicoret, lalu diganti Jokowi.
“Saya sudah kesal. Jadi terserahlah mau ditulis siapa di situ, yang tahu
pilihan saya kan cuma saya dan Tuhan,” ucap Rifki.
Menurut Rifki, bukan hanya dirinya yang didata oleh babinsa. Seorang
tetangga keturunan Tionghoa yang bersebelahan dengannya juga didata.
Tetangganya itu, sebut Rifki, sangat ketakutan didatangi babinsa.
“Mereka takut apa maksudnya didata seperti itu? Jadi mereka mengikuti
apa pun kata orang itu. Saya sih memahami, karena mereka memang
punya trauma masa lalu,” ujarnya.
Rifki bercerita, saat kerusuhan di Jakarta pada 1998, kelompok masyarakat
Tionghoa menjadi sasaran amuk massa. Situasi di perumahannya saat itu
mencekam. Warga-warga berpatroli siang dan malam.
“Mungkin, ya ada masih ketakutan-ketakutan seperti ini,” kata Rifki.
Datangi Koramil
Rifki sempat mendatangi Koramil di dekat lingkungannya untuk mengecek
soal identitas petugas babinsa itu. Di dalam Koramil, dia melihat
whiteboard yang bertuliskan jadwal piket petugas babinsa.
Sementara itu, di atas meja, Rifki melihat secarik kertas folio dengan
banyak data yang sudah tersusun rapi. Isi data itu yakni daftar nama dan
alamat warga, serta daftar preferensi memilih dalam pemilu presiden
mendatang.
Di sana juga terdapat rekapitulasi hasil preferensi memilih, yakni 90
persen dituliskan memilih capres Prabowo Subianto dan 10 persen
memilih Jokowi.
“Saya tanya soal babinsa itu, petugas di Koramil membenarkan dan bilang
dia baru dipindahtugaskan ke sini. Saya lalu tanya, data yang
dikumpulkan untuk apa?” kata Rifki.
Rifki lalu mendapat jawaban bahwa pendataan dilakukan untuk survei
pilihan warga. Ia juga diminta untuk memberikan pengertian kepada
warga di lingkungannya soal aktivitas babinsa belakangan ini.
Rifki berharap agar babinsa, yang seharusnya bisa memberikan
ketenangan dan kenyamanan bagi warga, bisa bersikap netral. “Kalau
sudah mengerahkan babinsa itu tandanya sudah takut kalah,” ujar dia.
Update:
Ditemui di Markas Kodim 0501 Jakarta Pusat, Kamis (5/6/2014), Komandan
Kodim Letnan Kolonel Infantri Yudi Pranoto mengatakan, telah terjadi
kesalahpahaman antara warga dan anggota bintara pembina desa
(babinsa).
"Ini hanya miskomunikasi saja. Ada salah paham antara warga dan
anggota babinsa," ujar Yudi (baca: Dandim 0501 Jakpus: Ada Salah Paham
antara Warga dan Babinsa).
Di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, Kepala Pusat Penerangan
Markas Besar TNI, Mayjen TNI Fuad Basya, mengatakan, Tentara Nasional
Indonesia (TNI) berjanji akan menindak anggotanya yang mendukung
salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam pemilu
presiden 9 Juli mendatang. TNI juga terus menelusuri gerak gerik
anggotanya terkait netralitasnya.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang juga berada di tempat yang sama
enggan berkomentar secara spesifik perihal perilaku bintara pembina
desa. Kendati begitu, dalam kesempatan sebelumnya, Moeldoko
menegaskan bahwa TNI akan netral dalam pemilu (baca: TNI Akan
Menghukum Anggotanya yang Tidak Netral ).
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo
membantah pihaknya mengerahkan anggota Babinsa untuk memobilisasi
warga memilih pasangan Prabowo-Hatta.
"Enggak ada. Tidak ada," ujar Hashim saat ditemui di sela-sela penyerahan
Kalpataru dari Wakil Presiden Boediono di Istana Wakil Presiden, Jakarta,
Kamis (baca: Soal Anggota Babinsa Arahkan Warga Pilih Prabowo, Ini
Tanggapan Hashim ).
Juru Bicara Tim Pemenangan pasangan Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya
membantah pihaknya sengaja mengerahkan Bintara Pembina Desa
(Babinsa) untuk mengarahkan pilihan warga (baca: Kubu Prabowo-Hatta
Bantah Kerahkan Babinsa)

103


 SUMMARY:
The block-like bots attach to each other with tiny hooks. They can also attach to completed pieces of furniture and move them around, which could benefit people with limited mobility.


 I live in a 350 square foot apartment. As a result, my small dining table doubles as a kitchen prep area and a stool works overtime as a laptop stand and side table. It works, but it’s not perfect, and there are days where I would kill for a kitchen island to make cooking a little bit easier.

Researchers at the Federal Institute of Technology in Switzerland have come up with the ultimate solution for flexible furniture: 8.5 inch wide cubes called Roombots that can self- assemble into any shape, including chairs and tables. The team believes they could be used in the home and conference centers, but also to aid people with limited mobility who might otherwise not be able to move
a large piece of furniture.

“Eventually, all you’ll need to do is program the layout of a bedroom or a conference room, then let the modules do the work,” project lead Auke Ijspeert said in a release.

The robots use hooks to latch onto holes on other Roombots, allowing them to form a larger structure. The cubes are split down the middle and each half can move independently, allowing the Roombots to turn into wheels. They can attach to a box or other complete piece of completed furniture and move it.


 http://gigaom.com/2014/05/20/robotic-blocks-can-morph-into-any-type-of-furniture/

105
Game / clash of clan, 3222 trophy from defense only
« on: 14 May 2014, 11:13:54 PM »


Super defense.

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11 12 13 14 ... 43
anything