maksud saya bisa saja seorang K berpura-pura cerah dengan menuliskan serangkaian kata-kata indah....analogi ini saya ambil karena melihat beberapa oknum yang menginginkan ketenaran ataupun hanya ego semua juga pandai menulis.di International kita bisa melihat Suma Ching Hai yang mengaku telah cerah dan menarik banyak sekali minat dari orang orang hebat di dunia seperti dokter,profesor,hal ini juga berlaku di Maitreyanism yang mengaku titisan Maitreya telah banyak menghipnotis banyak orang dengan ajaran ngaku ngaku...belum lagi Raelianism yang menyembah UFO,itupun juga punya banyak pakar yang menyembah dia.
Saya hanya melihat bahwa fenomena kegilaan ini sudah sangat umum di dunia masa sekarang ini. dan sedikit khawatir bahwa orang itu bisa membawa pada pemahaman yang salah dan fatal.
Kisah pencerahan K itu hanya tercantum dalam SATU surat pribadi yang ditulisnya untuk Annie Besant (dan dalam satu surat adiknya, Nitya, yang ditulis untuk orang yang sama). ... Sejak itu selama 60 tahun lebih sampai meninggal K tidak pernah bicara atau memamerkan pencerahannya itu. ...
Di atas saya sudah menulis bahwa ukuran pencerahan adalah padamnya aku/diri/atta. ... Kita hanya bisa menduga hal itu dari sikap, ucapan & perbuatan seseorang, tapi tidak pernah bisa memastikannya. ... Semua itu terpulang kepada kita masing-masing ...
Saya pun tidak pernah pasti apakah K tercerahkan sempurna atau tidak, PERSIS SAMA seperti saya tidak pernah pasti apakah Siddhartha Gautama tercerahkan sempurna atau tidak. ... Semua itu harus dibuktikan dalam batin sendiri.
memang betul berbeda karena kaum Vajrayana awalnya adalah penyembah agama Bon yang kemudian tercampur dengan kedatangan mistik yang diragukan kebenarannya.ambil contoh Riwayat Padmasambhava, dijelaskan dengan begitu hebat,begitu banyak miracle,namun pada kenyataannya,consortnya merupakan alat pemuas nafsu seksual.maaf jika saya agak kasar dan menyerang iman.karena saya melihat bahwa Buddha tidak pernah main main perempuan untuk mendapat pencerahan.setelah Yasodhara dan memasuki pertapaan,saya tidak pernah menjumpai sebuah tulisan Buddha menggunakan consort.
Di dalam Vajrayana, berkembang beberapa mazhab, sebagian besar tidak dipengaruhi oleh agama Bon. ... Bagi penganut Vajrayana, pengalaman-pengalaman mistikal sama sekali tidak diragukan kebenarannya; yang meragukannya hanyalah orang-orang Buddhis yang tidak bisa menghargai ajaran Vajrayana. ... Legenda Padmasambhava yang begitu "hebat" saya rasa tidak berbeda dengan legenda Sang Buddha sendiri yang juga begitu "hebat". ...
Selanjutnya agama Bon bukanlah suatu agama yang "rendah" ... Kita tidak tahu sampai tingkat mana pencerahan para pemukanya ... Janganlah memandang agama Buddha saja yang paling tinggi ... dan agama-agama lain di luar Buddhisme lebih rendah.
Tentang "main perempuan", Anda melihat dengan kacamata Theravada yang
PURITAN, di mana seks dianggap tidak kompatibel dengan pencerahan. ... Tidak semua ajaran spiritual --baik dalam lingkungan Buddhisme maupun di luar Buddhisme-- menganut puritanisme seperti itu. ... Hubungan seksual antara dua manusia bisa merupakan manifestasi dari nafsu jasmaniah, tapi bisa juga merupakan manifestasi cinta yang illahi. ... Tidak perlulah hal itu dipermasalahkan secara lintas-mazhab atau lintas-agama, karena hanya akan menunjukkan kesempitan pandangan kita sendiri.
Beberapa cerita telah banyak dikarang dan dibuat bumbu agar kelihatan hebat. dan lihat lagi bagaimana orang Tibet memuja-muja pemimpinnya sebagai titisan ini dan itu.saya pikir wajar terjadi dalam masyarakat yang awalnya menganut Bon dan mencampurkan kedalam Buddhisme.
Itu disebabkan karena dalam ajaran Vajrayana dipercaya adanya prinsip Dharmakaya, yang bisa menitis ke sana ke mari. Hal itu tidak terdapat dalam ajaran Theravada. ... Itu bukan hanya terdapat dalam agama Bon, tapi juga dalam agama Hindu dan Buddhisme Mahayana, dalam banyak agama & kepercayaan di dunia.
bila saya dikatakan seorang Theravadin,itu pun hal yang sangat lucu,karena pemahaman konseptual yang tercatat dalam Tipitaka dan Tripitaka selama ini hanyalah saya gunakan untuk sekedar pemahaman dan bukan pengurutan ini dan itu.saya hanya menjalani kehidupan sebagai seorang yogi...hanya itu.
Syukurlah kalau Anda "HANYA menjalani kehidupan sebagai seorang yogi" ... Itu berarti Anda telah mampu membebaskan batin Anda dari kelekatan kepada DOKTRIN apa pun juga. ... Kalau tidak, maka Anda tetap seorang "yogi Theravada", "yogi X, Y, Z".