//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: MMD (Meditasi Mengenal Diri)  (Read 570162 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #240 on: 13 May 2008, 02:57:55 PM »
Thanx sebelumnya kepada Pak Hud atas jawabannya.

"Napas adalah SALAH SATU saja dari fenomena badan. Fenomena badan yang lain misalnya: rasa gatal, sakit, pegal, kesemutan, nyaman dsb. Yang lebih penting untuk diamati adalah fenomena BATIN: pikiran, emosi, keinginan, kehendak, harapan, kekecewaan, kepuasan dst dst. Semua itu harus disadari bila terjadi. - Itulah vipassana. Tidak ada "langkah awal" & "langkah-langkah lebih lanjut". Begitu Anda duduk, semua fenomena badan & batin itu harus langsung disadari secara pasif. Tidak perlu melakukan apa-apa lagi. Tidak ada teknik, tidak ada metode apa-apa untuk melakukan vipassana. Mulailah duduk diam, mengamati secara pasif, tanpa bereaksi, segala sesuatu yang muncul pada badan & batin ini ... terus ... sampai tercapai nibbana yang tidak diharap-harapkan di masa depan. Jadi sekali lagi, tidak ada "langkah awal". Krishnamurti bilang, "Langkah pertama adalah langkah terakhir." -- Itulah MMD yang saya ajarkan."

Maksudnya dengan mengamati secara pasif seperti ini bukan:

Saya bermeditasi, lalu tiba2 kaki saya gatal, lalu saya bilang dalam hati "oh, ada rasa gatal di kaki saya", begitu?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #241 on: 13 May 2008, 03:00:59 PM »
numpang lewat,
itu bukan meditasi donk. itu namanya berpikir. Ketika meditasi tidak berpikir. Ketika kaki gatal, amati saja, jangan terlibat didalamnya, "cuek"-in.
There is no place like 127.0.0.1

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #242 on: 13 May 2008, 03:05:16 PM »
"cuek"-in
tapi tetap sadar ada gatal itu
nah lo binggung kan :o
praktek aja deh :)
bagaimana kamu melihat bunga...tapi bunga itu adalah diri mu :whistle:

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #243 on: 13 May 2008, 03:20:25 PM »
yah pasti tetap sadar, kalau tidak sadar maka itu namanya tidur :)

melihat bunga dan bunga itu dirimu ? berkhayal donk ;)
There is no place like 127.0.0.1

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #244 on: 13 May 2008, 03:28:06 PM »
wkwkkwkwkkww
maksudnya mo
kita bisa melihat warna bungan
dan bisa mencium harumnya dengan jelas
kita hanya mengamatin aja...
ada rasa gatal....dikaki kah atau yang lain
rasa itu ada
tapi kita bukan kaki atau yang lain itu
gitu deh....


kita punya kaki itu udah jelas...punya rasa gatal itu juga jelas
tapi kita hanya mengamatin aja
seperti kita melihat bunga.....tampa ada pikiran yang terlibat..tampa ada komment
« Last Edit: 13 May 2008, 03:34:40 PM by EVO »

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #245 on: 13 May 2008, 10:48:42 PM »
Gula Jawa,
justru saya sangat tertarik kalo ada rekan2 yang berlatih MMD yang berasal dari non-Buddhis, ini seperti memberikan gambaran out of the box dari segala teori2 yang mengikat dari sutu agama..
Saya sendiri, sering shopping agama, ikut agama ini, ikut agama itu...Skrng sih ngakunya Buddhis, dan paling nyaman dgn ajaran Sang Buddha.Semakin saya bertemu orang dengan berbagai label aliran tertentu dgn agama tertentu, saya jadi malas....Rasanya kaga enak aja, manusia masa dikotak2an dgn berbagai macam label?
Saya bukanlah agama, dan agama bukanlah saya...Uh, cba klo kita pas ditanya, " Elu agama apa?" Saya bisa jawab "Kaga punya agama gw!.." :P
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #246 on: 14 May 2008, 04:16:09 AM »
Wah, bagus sekali ini ... :)

Kalau saya ditanya, "Agamamu apa?", jawab saya: "Wah, tidak pernah terpikir oleh saya agama saya apa." :)

Salam,
Hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #247 on: 14 May 2008, 04:27:20 AM »
Salam kenal Bro Hudoyo, (dgn senang hati kalau yg lain mau bantu jawab)

Saya merupakan salah satu pengikut MMD (setahun yg lalu)....di DhammaJaya

[...]
Suatu pagi (hari minggu) sekitar jam 5:30 pagi, dimana hari udah terang...dan begitu saya sadar.. tetapi belum bangun dari tempat tidur dan belum membuka mata.... saat itu saya
mendengar pemain tenis menjerit-jerit lagi...............tetapi ini kali lain.... pikiran saya terasa
begitu terang dan jelas dgn suaranya.... cuma kenapa kali ini sama sekali tidak ada perasaan jengkel................. saya amatin terus jeritan2 tsb (dgn telinga) dan mata tetap tutup....

Eh... kenapa kali ini perasaan jengkel ngak timbul.???? hanya pengamatan yg jelas aja....
wah ini merupakan kejadian langka bagi saya..... dan kodisi tsb dapat bertahan sampai kira2 10 menit....

pertanyaan : apakah yg sebenarnya terjadi? (Kejadian tsb diatas "pikiran terang" adalah sebelum mengikutin MMD).

apakah benar.... pikiran yg murni/bersih lingkungan tidak dpt mengotorinnya spt bunga teratai dikolam lumpur yg tetap bersih?

trims sebelumnya!

Rekan Johan,

Pada saat Anda bangun itu Anda berada dalam keheningan. ... Batin/diri tidak bereaksi seperti biasanya terhadap suara bising itu ... Dengan kata lain, batin tidak menolak rangsangan yang tidak enak; dan mungkin juga tidak melekat pada yang enak, misalnya, pada rasa tenang & bebas itu sendiri.

Dan itu terjadi secara spontan ... Anda belum tahu apa itu MMD, bahkan Anda tidak sengaja bermeditasi, tapi Anda berada dalam keadaan meditatif yang muncul secara spontan ... Entah apa sebabnya, saya tidak tahu dan tidak perlu dipikirkan (orang Buddhis suka bilang, "Itu disebabkan oleh karma Anda dalam kehidupan yang lampau") ... :)

Salam,
Hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Bunga luar biasa yang tak pernah layu ini ...
« Reply #248 on: 14 May 2008, 04:40:11 AM »
Dari:  > Supranatural > Spiritual > J. Krishnamurti

J. Krishnamurti:

Bunga luar biasa yang tak pernah layu ini

Pernahkah Anda bertanya kepada diri sendiri, mengapa umat manusia tidak memiliki ini? Mereka punya anak, bersanggama, kelembutan, berbagi sesuatu bersama dalam pertemanan, persahabatan, perkawanan, tetapi yang ini, mengapa mereka tidak memilikinya? Pernahkah Anda bertanya, dengan santai ketika Anda tengah berjalan sendirian di sebuah jalan yang kotor, atau duduk dalam sebuah bus, atau berlibur di tepi pantai, atau berjalan di hutan dengan banyak burung, pepohonan, sungai kecil dan binatang liar -- pernahkah Anda bertanya, mengapa manusia, yang telah hidup berjuta-juta tahun, tidak memiliki ini, bunga luar biasa yang tak pernah layu ini? ...
J Krishnamurti - Freedom from the Known, 123

[Dari: JKrishnamurti.org - Daily Quote]
------------------------
ANDI CAHYA:

minta izin, comment ya om semar.. mohon di koreksi bila ada yang aneh aneh :d  heuehueheu...

-bunga luar biasa yang tak pernah layu.. hmm.. J.K itu lagi ngomongin apa sih?
-apa yang ingin J.K sampaikan di renungkan kali ini?
-J.K sedang berbicara tentang kesadaran.. awareness..
-dalam keadaan sadar.. hanya melihat.. hanya mendengar.. hanya merasa.. yang ada hanyalah kesadaran..
-kesadaran inilah yang disebut bunga luar biasa yang tak pernah layu oleh J.K
-hmm.. kesadaran itu memang mirip seperti bunga.. yaitu hanya indah..
-bunga itu penuh dengan kehidupan.. begitu lembut.. sangat mudah merusaknya.. begitu rentan.. tapi sangat indah.. didalamnya ada semangat untuk hidup!
-J.K kali ini ingin berbagi "rasa".. ia menyebutkan, kesadaran itu seperti bunga.. hanya indah.. tidak berguna..
-bila seseorang berprinsip untung-rugi.. bertanya apa gunanya sadar? hmm.. sama seperti orang tersebut bertanya, apa gunanya bunga?
-bunga tentu saja hanya indah.. dan indah dengan sendirinya..
-----------------------------------
-bunga tak dapat dipaksa agar mekar sebelum waktunya.. begitu pula dengan kesadaran kita...
-tapi mekarnya bunga dapat terhambat, bila di biarkan.. mekarnya bunga, bisa tertunda bila ada yang menjadi penghambat.. dalam hal ini adalah EGO kita ;D
-jangan ingin meningkatkan kesadaran.. "yang ingin meningkatkan" masih merupakan si EGO..
-rawatlah bunga tersebut.. perhatikan selalu.. agar tidak ada yang dapat menghambatnya.. cintai bunga tersebut... dan dengan sendirinya suatu hari bunga tersebut akan mekar didalam diri..
-sekalinya mekar.. bunga yang luar biasa ini tak akan pernah layu..
-hehehe... "dengan santai ketika anda tengah berjalan sendirian di sebuah jalan yang kotor, atau duduk dalam sebuah bus, atau berlibur di tepi pantai, atau berjalan di hutan yang banyak burung, pepohonan, sungai kecil dan binatang liar".. ini lah tempat bunga tersebut dapat terlihat.. dapat terasa.. anda hanya dapat menemukan bunga luar biasa yang tak pernah layu ini di kehidupan sehari-hari.. saat anda santai dan merasakan kesendirian (aloneness) ;D
-meditasi adalah waktu dimana anda meluangkan waktu, untuk merawatnya secara lebih intensif dengan berbagai peralatan.. tapi untuk menikmati keindahannya.. adalah dalam kehidupan sehari-hari..
--------------------
madman.

==============================
HUDOYO:

Mas Madman,

Sebelum Anda mengikuti retret MMD, saya banyak mengoreksi tulisan Anda. ... :)

Setelah Anda mengikuti retret MMD, belum pernah saya mengoreksi Anda lagi sampai sekarang. ... Terlihat nyata betapa berbedanya kesadaran Anda sebelum dan sesudah mengikuti retret MMD. ... :)

Kali ini saya tidak akan mengoreksi Anda seperti dulu, melainkan saya akan menunjukkan saja bagian-bagian yang perlu disadari dengan rasa yang lebih halus. Bagian-bagian itu adalah sebagai berikut:


Quote:
[...]
-bunga itu penuh dengan kehidupan.. begitu lembut.. sangat mudah merusaknya.. begitu rentan.. tapi sangat indah.. didalamnya ada semangat untuk hidup!
---------------------
Apa artinya "semangat untuk hidup" itu? ... Siapa yang hidup? ... :)


Quote:
-rawatlah bunga tersebut.. perhatikan selalu.. agar tidak ada yang dapat menghambatnya.. cintai bunga tersebut... dan dengan sendirinya suatu hari bunga tersebut akan mekar didalam diri..
---------------------
Bagaimana bisa "merawat" dan "mencintai" bunga itu? Bukankah yang berniat "merawat" dan "mencintai" bunga itu adalah diri/ego ini? ... :)

Katanya 'tak pernah layu' ... mengapa pula harus "dirawat"? ... :)

Bagaimana mungkin bunga itu "mekar di dalam diri"? ... Kalau bunga itu mekar, bukankah diri ini lenyap? ... :)


Quote:
anda hanya dapat menemukan bunga luar biasa yang tak pernah layu ini di kehidupan sehari-hari.. saat anda santai dan merasakan kesendirian (aloneness) ;D
-----------------------
Memang keadaan 'santai' dan 'sendiri' itu kondusif bagi munculnya bunga itu ... tapi bunga itu bisa tetap mekar di mana saja dan kapan saja. ... :)


Quote:
-meditasi adalah waktu dimana anda meluangkan waktu, untuk merawatnya secara lebih intensif dengan berbagai peralatan..
-----------------------
Seperti di atas, apakah bunga itu perlu dan bisa dirawat? ... Dan apakah meditasi cara atau alat untuk merawat bunga itu? ... Bukankah kalau kita bermeditasi dengan tujuan untuk merawat bunga itu, bunga itu justru lenyap? ... :)


Quote:
tapi untuk menikmati keindahannya.. adalah dalam kehidupan sehari-hari..
---------------------
SIAPA yang menikmati keindahannya? ... ;D  Bunga dengan keharumannya itu sekadar ada, tapi kalau diri ini mencoba menikmatinya, bunga itu justru lenyap, seperti putri malu. ... :)

Salam,
semar
« Last Edit: 14 May 2008, 05:24:35 AM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
DIALOG SUCHAMDA - ANDI CAHYA [1/2]
« Reply #249 on: 14 May 2008, 09:16:20 AM »
Dari:  > Supranatural > Spiritual > Life-tuality

DIALOG SUCHAMDA - ANDI CAHYA [1/2]



SUCHAMDA:

Bung Adi Cahyadi menginspirasikan saya menulis ini. Salam kenal yah... :)

CINTA DAN KEMATIAN

Manusia mengejar cinta,
sayapnya menggapai bayang-bayang,
yang menggoreskan duri di hati luka
tanpa memahami kenapa.

Kehidupan ditala dengan cinta,
tapi mengapa hanya menghasilkan derita,
perih kenangan bayang masa lalu
dan kecemasan impian masa depan.

Cinta itu disini, kini
kala aku mati
dalam setiap detiknya
disitulah muncul Cinta.

Dan manakala ada Cinta,
maka dimanapun ada Dia
ketika langit-bumi pun tiada berbeda
karena hanya ada satu lantunan gita : Cinta.


Jakarta, 7 Mei 2008
Daniel Dharmawan

http://primordialnature.blogspot.com/
       
==========================
ANDI CAHYA:

hehehe... salam kenal juga om Daniel Dharmawan :D hmm, kalo ga salah kita pernah ketemu ya di retret MMD kemaren?
-waaah... saya merasa bahagia, ketika berbagi rasa.. di respon dengan rasa.. hmm.. terima kasih ya om telah bersedia berbagi rasa disini :D

andi cahya wijaya,

==========================
SUCHAMDA:

hehehehe.....saya dipanggil "Om", sudah kelihatan tua ya? :)
Emang ga salah ketemu di retret kemarin, tapi waktu itu saya belum baca tulisan2 anda jadi gak ngeh waktu nama andi disebut2. Tau gitu saya pengin ngobrol ma anda, tapi kesannya anda itu pendiam banget yah kalo ketemu darat? Di milis kelihatannya ceria dan easy going? Yang bener yang mana neh? ;)

==========================
ANDI CAHYA:

hmmm.. iyah, waktu di retret cuma ngobrol dikit :D hehehe.. saya disana pendiam dan di milis ceria :D dua dua nya bener kok om suchamda.
-disini, raut muka saya ga keliatan.. senyum saya ga keliatan.. tatapan mata saya pun ga keliatan.. hmm.. begitu banyak yang tidak terlihat ditulisan.. untuk menghadapi kendala itu, ya tulisan saya jadi aneh.. seperti banyak titik-titik ga guna.. banyak icon :D .. dan banyaak "hehehe...."
-yang ingin saya bagi disini bukanlah filsafat.. tapi cinta.. keceriaan.. hidup dengan sepenuh-penuhnya! hmm.. efek negatifnya mungkin tulisan saya jadi terlihat seperti tulisan anak kecil.. dan terlihat "cupu" sama kaum pemikir.. tapi apa boleh buat :D yang saya tulis bukan dogma..
-di retret, saya memang pendiam.. karena saya tidak ingin melewatkan satu detik pun, apa yang terjadi disana :D hehehe... sangat sulit untuk ngobrol dan mengamati pada saat yang bersamaan..

madman.

==========================
ANDI CAHYA: <posting>

ORANG BIASA ...

hmm.. beberapa waktu kemarin, waktu pulang dari retret MMD.. saya beruntung di beri kesempatan untuk nonton DVD salah satu ceramahnya J.Krishnamurti di rumah om hudoyo :D hehehe...
-hmm.. pengalaman yang sangat berharga.. saya merasa beruntung, dapat melihat bagaimana seorang J.K berceramah.
-saya belajar satu hal dari J.K dan yang satu hal ini, hanya J.K yang memilikinya :D
--------------------------------------
-orang biasa.. menjadi orang biasa apa adanya.. sederhana.. inilah sisi indah dari J.K
-guru-guru spiritual lain, hehehe biasanya norak-norak.. pake jubah lah.. piara jenggot.. atau pake baju satu warna entah itu putih, hitam, orange... dll...
-melihat J.K di dalam dvd itu, dia pake kemeja dan celana panjang.. seperti orang tua biasa..
-guru spiritual lain, memberikan impresi bahwa dia berbeda dengan kita.. tapi J.K justru memberikan impresi bahwa dia sama dengan kita.. berpenampilan seperti biasa :D
-hmmm.. hehehe.. saya tidak menjelek-kan guru spiritual yang berpenampilan "unik" :D saya tau maksud mereka.. ada pesan dibalik ke unik an mereka..
-hmm.. demikian dengan J.K dia berpenampilan biasa pun memiliki tujuan.. memiliki pesan juga dibalik penampilan yang biasa.
-biasa atau luar biasa.. tidak masalah.. dua duanya indah! tapi saat ini.. hmm.. mari kita bicarakan "menjadi orang biasa"
-------------------------------------
-hehehe... Ego, selalu berusaha menjadi luar biasa.. selalu ingin menjadi unik berbeda dengan yang lain.. hmm.. karena sifat ego yang seperti ini, timbulah konsep "pencarian jati diri"..
-coba lihat, anak muda sekitar smp atau smu.. liat orang punk.. begitu terlintas dalam pikirannya "keren", mulai melakukan imitasi..
-anak muda tersebut mencoba menjadi keren.. menjadi luar biasa dengan menjadi punk!
-demikian juga dengan hippies.. RnB.. Gothic.. wooow dan banyak hal lainnya..
-semua itu dilakukan karena kita ingin menjadi orang yang luar biasa...
-heueheueheu... ada juga orang yang bilang.. saya hanya menjadi orang biasa.. karena dia berfikir bahwa orang yang biasa itu adalah orang yang luar biasa :D jadi tetep, sama ajah intinya orang tersebut ingin menjadi orang yang luar biasa!
-ada juga, yang melihat atau bertemu dengan orang yang berkesadaran tinggi.. entah itu guru spiritual atau orang tuanya.. atau tetangganya.. dan mulai berfikir.. waahhh MENCARI KEBENARAN itu sangat keren!!! hehehe dan mulai mencari kebenaran.. menjadi spiritualis, karena ingin menjadi orang yang luar biasa... mereka mengumpulkan pengetahuan spiritual sebanyak banyaknya.. dengan harapan akan menjadi ahli spiritual yang keren!
-hmm.. EGO selalu menolak menjadi orang yang biasa dalam arti sebenar benarnya.. EGO selalu ingin eksis.. bila EGO merasa menjadi orang yang biasa.. maka biasanya EGO akan menjadi orang yang minder.. orang yang tidak percaya diri.. menjadi orang biasa dalam arti yang sebenarnya merupakan penderitaan bagi sang ego.. :D
-------------------------------------
-hehehe... saya tidak menentang gaya hidup spiritual.. atau gaya hidup punk.. RnB dll.. silahkan.. bukan disitu masalahnya..
-masalahnya kita melakukan hal tersebut tanpa disadari! tanpa kesadaran bahwa EGO kita selalu ingin menjadi luar biasa.. selalu pengen jadi orang keren! selalu ingin jadi orang yang unik dan berbeda dari orang lain.. selalu ingin berbangga diri...
-sadari pikiran yang seperti ini.. saat EGO yang ingin menjadi orang luar biasa disadari.. saat itulah kita menjadi orang yang biasa.. yaa.. orang biasa dalam arti yang sebenarnya! orang yang hanya orang... manusia yang manusiawi..
-hmm.. saat ego kita disadari maka kita akan menjadi orang biasa yang luar biasa.. dengan kata lain melampaui dualitas biasa dan luar biasa :D
-saat itu menjadi punk dipilih karena kesadaran.. menjadi punk tidak akan menghambat pertumbuhan kesadaran.. bahkan mungkin malah dapat membantu..
-mengapa bisa demikian? hmm.. saat EGO yang ingin menjadi orang yang luar biasa disadari maka tepat saat itu, kita akan berhenti mengejar identitas.. berhenti mencari jati diri... kita menjadi manusia tanpa identitas.. jadi apapun hanyalah peran.. saat itu kita bisa mulai menjadi saksi tanpa terlibat di dalam peran kita..
-menjadi punk pun dengan berbagai aksesorisnya, dapat menjadi berkah.. dapat membawa pesan bahwa "spiritual bukan terletak di penampilan" :D dapat menjadi bukti, bahwa melalui gaya hidup punk "kebenaran" dapat ditemukan! hehehehe....
-----------------------------------
-hmm.. saya selalu mengatakan jadilah dirimu sendiri apa adanya.. agar kita dapat berhenti mencari.. agar kita dapat mulai menemukan :D
-hehehehe.... jangan ingin menjadi "orang luar biasa"... jangan pula ingin menjadi "orang biasa karena orang biasa itu sangat luar biasa".. semua itu permainan EGO.. permainan sang "aku"..
-sama seperti orang yang "rendah hati" dapat memiliki kesombongan tersendiri karena dirinya merasa saya adalah orang yang "rendah hati" hehehe masih permainan EGO...
------------------------------------
-J.K berpenampilan biasa, bukan karena ia ingin menjadi orang yang luar biasa.. kesederhana-annya, bukan karena EGO yang berfikir bahwa "orang sederhana itu KEREN!!!"..
-J.K berpenampilan biasa.. karena ia memang biasa.. memang sederhana.. karena ia menjadi dirinya sendiri seutuhnya.. karena ia manusia yang sangat manusiawi.. karena ia adalah orang yang jujur..
-J.K berpenampilan biasa untuk menunjukan bahwa seorang spiritualis adalah orang yang biasa.. tidak hebat.. tidak keren.. tidak luar biasa... tidak aneh..
-bagi saya J.K adalah orang yang LUAR BIASA.. tapi J.K sendiri tak pernah menginginkannya.. tak pernah mencarinya.. ia telah berhenti sejak lama..
-J.K mengajarkan, jangan mencari jati diri.. jati diri tidak pernah hilang.. tidak pergi kemana mana... jangan dicari.. kenali dirimu.. sadari dirimu.. alami dirimu.. SAKSIKAN DIRIMU..
-J.K mengajarkan.. jangan mencari kebenaran.. kebenaran tidak pernah hilang.. tidak pergi kemana mana.. jangan dicari.. kenali kebenaran.. sadari kebenaran.. alami kebenaran.. SAKSIKAN KEBENARAN..
-dalam pencarian butuh metode.. dalam pencarian butuh akhir.. dalam pencarian butuh cita-cita.. dalam pencarian butuh mimpi...
-cara untuk kenalan.. ya tinggal kenalan.. cara menyadari ya tinggal sadari.. cara mengalami ya tinggal alami.. cara untuk menyaksikan ya tinggal saksikan.. hehehe.. tidak ada jalan karena kita tidak kemana mana.. tidak ada metode karena kita tidak memiliki tujuan.. the first step is the last step..
-tidak kemana mana.. adalah disini saat ini.. noWHERE.. is noW HERE..!!!
-----------------------------------
-hmm.. spiritual yang dimulai karena ego "ingin menjadi orang yang luar biasa" sangat berbahaya bila tidak disadari.. hasil akhirnya bisa menjadi kesombongan spiritual.. dan bila suatu hari nanti kebetulan menjadi seorang guru.. akan menjadi sangat berbahaya.. dapat merintangi mereka yang percaya 100 persen padanya...
-so.. lebih baik sadari sedini mungkin.. karena bila teman teman telah menjadi master spiritual.. kata-kata dari orang culun seperti saya tidak akan terdengar lagi :D hehehe....
-terus terang.. saya sebenarnya takut membicarakan tentang "rasa" tentang kehidupan.. EGO dapat berfikir.. inilah jalan ku.. atau ini keren banget.. dan ketika sedikit merasakan "kehidupan" timbul kesombongan tersendiri, bahwa saya telah merasakan kehidupan.. dan orang lain belum.. bila keadaan ini terjadi.. maka tulisan saya hanya akan menjadi perintang.. vitamin untuk sang EGO.. dan tidak bermanfaat..
-hehehe... tapi saya hanya seekor burung yang berkicau tanpa tujuan..

madman.

===========================
SUCHAMDA:

Kurang lebih saya mengalami petualangan yg mirip2. Dan kala disadari, segala celotehan ini ternyata juga merupakan gerak si ego. Ya itu yang saya rasakan sendiri (saya ber-ego kuat), gak tau kalo mas Andi ngalaminnya bagaimana, barangkali bisa beda.
Akhirnya sampai saat ini saya pasrah mengakui saja bahwa untuk hidup itu perlu ego, dan saya kembangkan saja ego itu dengan penuh kesadaran. Artinya, ya biarkan dituntun dalam kaidah-kaidah agama, daripada mengembara tak jelas di negara tak bertuan? Kadang-kadang flashback, aku ngeri sendiri melihat kenekatanku berpetualang.

Akhirnya, yang muncul dalam sikap adalah kemudian sikap cuek babe aja, mau hilang egonya sukur, punya ego ya monggo. Waktu dilihatin terus juga lama-lama jadi capek. Dan terus terang, jadi gak tau lagi juntrungannya itu sebenarnya apa sih. EGP.
Yang saya tau cuman kadang-kadang terasa enteng sekali seperti ga ada beban apapun. Kadangkala justru sebaliknya, hal-hal remeh bermunculan bagai gajah. Waktu melihat semua fenomena ini cuman bisa geleng-geleng kepala sendiri, batin gw itu kok gitu ya. Untung-untung saja sampai sekarang, kebanyakan dari hal itu cuman ada dalam benak saja, gak sampai mewujud jadi tindakan atau ucapan yang aneh-aneh.

Maaf kalau berteori, tapi saya ga tau menyatakannya gimana : saya rasa, ego ku yang kuat ini karena intelek saya juga kuat, artinya banyak akal. Selalu ada aja cara2 yang tak terduga untuk melanggengkan eksistensinya. Kadang2 lolos dari keelingan, kadang2 ketangkep basah.
Tapi aku jadi berpikir nih sekarang,....krn ada rasa khawatir....--wah ego lagi (biarin dah) -- apakah mungkin orang eling itu tidak ada yang luput?

Mohon, komentar dari mas Andi Cahya.

Makasih.

<bersambung>
« Last Edit: 14 May 2008, 09:18:56 AM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
DIALOG SUCHAMDA - ANDI CAHYA [2/2]
« Reply #250 on: 14 May 2008, 09:22:45 AM »
Dari:  > Supranatural > Spiritual > Life-tuality

DIALOG SUCHAMDA - ANDI CAHYA [2/2]

==========================
ANDI CAHYA:

-hmm.. tidak ada yang salah dengan keadaan om suchamda saat ini.. EGO tidak mati karena memang tidak ada cara untuk membunuhnya :D
-hmm.. adalah betul untuk tercerahkan.. sang EGO harus mati.. tapi bukan berarti sang EGO harus kita bunuh :D
-kalaupun EGO mati harus mati dengan sendirinya.. kalau mati karena di usahakan berarti masih ada yang "Mengusahakannya" artinya semua itu hanya permainan sang EGO..
-coba sadari.. saat ini kepribadian anda pecah menjadi dua.. yang satu paham ego harus mati.. yang satu lagi menjadi sang ego yang "nakal"..
-yang satu menjadi EGO spiritual.. yang satu lagi menjadi EGO yang tidak bisa diam..
-hmm.. dua duanya adalah sang EGO :D .. tidak ada yang berkesadaran lebih tinggi dan tidak ada yang lebih rendah..
-kedua EGO ini sepertinya berperang habis habisan.. yang satu BERUSAHA terus memperhatikan.. yang lainnya BERUSAHA untuk tetap lepas dari diperhatikan :D
-mengapa bisa demikian? hehehe.. si EGO spiritual, saat mendengar "EGO bisa dibunuh dengan memperhatikan" seperti mendapat angin.. seperti mendapat jalan.. atau EGO spiritual berfikir bahwa dengan memperhatikan maka saya bisa menjadi spiritualis..
-let it be.. biarkan.. terima kedua duanya.. saat ini anda masih ber-EGO.. bila anda mengejar spiritual.. sang EGO akan hidup dan selalu hidup..
-hmm.. coba untuk hidup.. hanya hidup.. be here an now.. selalu berada di saat ini dan sekarang.. coba hayati hidup..
-hidup itu adalah saat ini disini sekarang... bila saat ini disini sekarang masih ada sang EGO.. terimalah sang EGO tersebut sebagai bagian dari hidup.. nikmati hidup.. sayang kalau harus dipake perang terus menerus tanpa akhir..
-dalam penghayatan akan hidup.. pengamatan terhadap pikiran akan terjadi dengan sendirinya.. tanpa usaha apapun...
-pikiran bila hanya diamati.. hanya disadari.. akan hilang dengan sendirinya.. sang EGO akan hilang tanpa jejak.. semua itu betul.. saya sangat setuju.. saat ini sang EGO tidak mati karena pengamatan yang dilakukan belum sepenuhnya  :D masih ada yang MENILAI.. masih ada "yang" kecewa ketika sang EGO kembali berceloteh..
-sadari bahwa selama ini EGO om suchamda hanya terpecah menjadi dua.. dan berperang satu sama lainnya.. ada konflik yang berkepanjangan.. jangan didamaikan.. hehehe ntar jadi nya tiga biji.. heueheuheu...
-jangan juga berusaha mengamati.. sang EGO ini sangat nakal.. dari pengalaman saya.. bila seseorang bersikukuh mengamati EGO.. suatu hari sang EGO bisa belajar trik baru :D yaitu trik MATI SURI.. EGO dapat menjadi diam untuk beberapa lama.. menjadi begitu tenang.. sampai kita yakin bahwa kita telah tercerahkan.. dan kembali menyusup dengan jalan yang sangat halus :D bila hal ini terjadi.. sangat berbahaya.. sangat sulit untuk menyadari hal ini..
-begini.. orang mati itu memang tidak bernafas.. tapi kalau kita menahan nafas dan tidak bernafas bukan berarti kita mati :D
-menahan nafas ini dapat dilatih.. bila terus dilatih.. suatu hari nanti, nafas bisa menjadi sangat halus sehingga "seperti tidak bernafas".. tapi bukan berarti orang tersebut mati :D
-diamnya pikiran pun seperti itu.. bila anda memaksakan konflik didalam diri anda.. ada kemungkinan EGO spiritual yang menang.. dimana EGO yang satu lagi mengalah.. pikiran dapat diam untuk beberapa saat.. bila terlatih.. maka pikiran ini dapat diam lebih lama..
-tapi itu bukan berarti orang yang pikirannya diam lebih lama lebih dekat dengan pencerahan..
-berhenti lah menilai, saya ini sudah dekat.. atau masih jauh dengan pencerahan..
-------------------------------
-untuk hidup tidak dibutuhkan EGO..
-pernyataan diatas mungkin sulit diterima oleh EGO.. tapi saat ini, itulah kenyataannya..
-hmm.. untuk menjelaskan yang satu ini agak rumit..
-setau saya, semua orang yang tercerahkan masih bicara :D
-nah.. bukankah untuk bicara, masih dibutuhkan pikiran? katanya, tercerahkan.. kok masih ada pikiran?
-hmm.. tanpa pikiran.. no mind.. berarti tidak ada apa-apa.. tidak ada kata-kata.. bila seseorang dalam keadaan no mind.. tidak ada pikiran.. jangan kan untuk bicara.. ibu sendiri pun ga akan kenal.. hehehe.. ingatan masih merupakan pikiran..
-saat seseorang sedang mengalami no mind tanpa pikiran.. maka semuanya tiada.. yang ada hanyalah ketiadaan.. sang ketiadaan..
-hmm.. jadi orang yang tercerahkan pun masih BERFIKIR..
-kalau masih berfikir, lalu mengapa EGO dikatakan mati?
-sebenarnya EGO bukan pikiran.. EGO adalah pikiran yang tidak disadari..
-saat pikiran disadari hal itu bukan lah merupakan EGO :D
-selama ini pikiran selalu bekerja tanpa kita sadari.. hasilnya, pikiran ini mengendalikan kita tanpa kita sadari.. kita menjadi budak dari pikiran..
-orang yang tercerahkan masih berfikir.. tapi berbeda.. :D pikiran-nya muncul secara disengaja.. pikirannya tidak lagi mengendalikan orang yang tercerahkan tersebut..
-hehehe.. jadi EGO itu adalah kondisi saat pikiran tanpa disadari mengendalikan diri kita :D
-saat diri kita tidak dikendalikan lagi oleh pikiran maka kita dapat menjadi diri kita seutuhnya.. itulah sebabnya mokhsa sering disebut sebut sebagai kebebasan yang abadi..
-saat sedang sendirian.. maka pikiran berhenti.. saat dibutuhkan, maka pikiran ini jalan..
-lalu siapa yang menghentikan pikiran dan memutuskan saat pikiran dibutuhkan? hehehe... yang ini saya tidak mau memberitahu.. suatu hari anda akan mengalaminya sendiri dan akan mengetahui nya sendiri..
------------------------------------
-jadi untuk hidup tidak dibutuhkan EGO.. karena EGO adalah kondisi dimana pikiran menjadi RAJA dan kita menjadi budak..
-saat pikiran tidak lagi mengendalikan diri kita.. maka saat itu semuanya terjadi dengan sendirinya :D seperti siang menjadi malam dan malam menjadi siang..
-saat kita harus bekerja maka kita akan bekerja sepenuhnya.. saat kita harus berhenti berfikir.. maka kita akan berhenti berfikir sepenuhnya.. dan semuanya terjadi dengan sendirinya :D
-hehehe... jadi om suchamda jangan khawatir :D
-sadari perang bathin didalam diri.. rasakan perangnya :D dan.. jangan terlalu serius.. bermain lah dengan pikiran..
-anggaplah mengamati pikiran ini sebagai sebuah permainan.. kalo ketangkep dapet skor.. kalo lolos.. yaudah :D hehehe ga ada game over..
-jadi jangan kecewa.. apalagi stress.. namanya juga permainan..
-masalah pencerahan.. kesadaran.. percayakan pada kehidupan.. jalani kehidupan.. tenang.. setau saya sang mentari masih belum pernah lupa kapan ia harus terbit :D
-jadilah diri anda apa adanya saat ini disini sekarang.. walaupun pikiran masih nakal.. itulah diri kita.. terimalah.. tidak ada yang salah dengan keadaan saat ini.. tidak ada yang perlu di khawatirkan..
-just trust your life!
------------------------
-hmm.. mohon maaf kalo nulis banyak nulis.. dan banyak omong :D hehehe...
-yang saya tulis diatas hanya satu kalimat.. yaitu "jangan khawatir".. lain-lainnya hanya penjelasan mengapa saya berkata "jangan khawatir"..
-khawatir itu artinya berada di masa depan.. semoga, tulisan saya dapat sedikit membantu om suchamda berada di saat ini disini sekarang.. :D

Madman,

============================
SUCHAMDA:

Terimakasih atas uraiannya. Saya sangat setuju atas apa yang telah mas andi sampaikan. Saat ini pun saya mengambil langkah strategi yang demikian. Biarlah just following the flow.


Quote:
>-jangan juga berusaha mengamati.. sang EGO ini sangat nakal.. dari pengalaman saya.. bila seseorang bersikukuh mengamati EGO.. suatu hari sang EGO bisa belajar trik baru yaitu trik MATI SURI.. EGO dapat menjadi diam untuk beberapa lama.. menjadi begitu tenang.. sampai kita yakin bahwa kita telah tercerahkan.. dan kembali menyusup dengan jalan yang sangat halus bila hal ini terjadi.. sangat berbahaya.. sangat sulit untuk menyadari hal ini.. 
------------------
Hal ini cukup membuat saya terheran tak habis mengerti, kok mas andi bisa mengemukakan ini? Apakah sudah pernah mengalami?

===========================
ANDI CAHYA:

-heuheue.. terima kasih juga om suchamda udah bersedia membaca uraiannya :D ya.. following the flow is beautiful.. it will work well.. have a trust on the flow.. the flow is u..
-hm.. lakukan sesuatu hanya bila om merasa sedang ingin melakukannya.. kalo mo bermeditasi.. meditasi lah hanya bila merindukan meditasi.. kalau mau mengamati pikiran.. lakukan saat dan karena kita ingin mengenal pikiran itu..
-awalnya.. meditasi dilakukan dengan paksaan.. harus terjadwal.. harus rutin.. hal ini karena pikiran kita.. EGO kita masih belum mencicipi nikmatnya meditasi.. nikmat nya mengenal diri.. pikiran masih belum sadar manfaat dari hanya mengamati..
-keadaan om mungkin mirip dengan saya.. dimana EGO spiritual sangat kuat! keinginan untuk menemukan kebenaran sangat besar.. lebih baik mati daripada tidak menemukan kebenaran! tidak takut hidup sengsara.. untuk spiritual, apapun jadi.. apapun boleh :D
-saya dulu udah berulang kali berusaha meninggalkan spiritual.. lebih baik, mencari uang.. dan menyenangkan dan membahagiakan keluarga.. hehehe.. tapi setiap kali lari.. akan selalu kembali.. berspiritual..
-sekarang saya menyadari, spiritual dan kehidupan sehari-hari tidak terpisahkan.. yang selama ini memisahkannya adalah EGO saya.. sekarang, hehehe.. saya mencari uang dan berspiritual pada saat yang bersamaan..
-saya menjalani keduanya sepenuh jiwa dan raga saya.. kesadaran saya tentang hidup, saya gunakan untuk membantu saya mencari uang.. dan pada saat mencari uang.. saya gunakan untuk membantu meningkatkan kesadaran saya akan hidup :D
-saya berhenti memilih antara spiritual dan material, karena memang sedari awal pilihan tersebut tidak ada.. semuanya terangkum dan menjadi satu didalam kehidupan.
-hehehe dan saya menemukan hidup sangat mudah.. sangat indah.. semuanya terpenuhi.. tidak ada konflik.. dan tepat saat itu, semua keinginan terlepas dengan sendirinya.. semua terjadi dengan sendirinya.. saat itu, saya sebagai EGO menyadari bahwa keberadaan saya tidak dibutuhkan..
--------------------------------------
-hehehe.. masalah pikiran yang bisa mati suri.. hmm.. di India banyak contoh dari hal ini.. saya banyak menemukan para yogi.. mereka kuat bermeditasi berjam jam bahkan ada yang sampai berhari hari.. tapi dari ucapan mereka.. dari kata-kata mereka saya dapat mengetahui "sang EGO masih bersemayam" hehehe... itu pula sebabnya masih banyak guru yoga di India yang masih senang menggerayangi murid perempuannya :D
-saat sedang bermeditasi.. pikiran "seperti" menjadi ketiadaan.. begitu tenang.. begitu hening.. kembali pada kehidupan sehari hari.. pikiran kembali memegang kendali tanpa disadari..
-keheningan, walaupun hanya 5 menit.. akan mentransformasi diri seseorang. ketika kembali dari keheningan.. orang tersebut akan selalu menjadi orang yang baru.. semakin hari, EGO orang tersebut akan mulai mati perlahan.. sampai tiba satu titik dimana EGO mati secara total.
-titik tersebut lazim disebut orang sebagai pencerahan.
-lalu mengapa seseorang pikirannya bisa diam.. tapi tidak ada transformasi di dalam diri? tidak ada peningkatan kesadaran?
-dalam hening.. pikiran pasti diam.. tapi pikiran yang diam belum tentu hening :D
-begini.. pikiran yang diam bisa terjadi karena dua hal.. yaitu karena diam dengan sendirinya.. atau dengan konsentrasi!
-om suchamda boleh coba berkonsentrasi mati matian terhadap satu titik.. saat itu, pikiran DIAM sama sekali.. tapi pada saat yang bersamaan, anda tidak lagi menyadari hal yang lainnya.. kesadaran akan menjadi sempit.
-nahhh... konsentrasi ini bisa dilatih.. bisa dikuatkan..
-tranformasi baru terjadi bila kesadaran meluas.. atau dalam keadaan dekonsentrasi.. dalam keadaan rileks total..
-dalam Meditasi mengenal diri.. kita harus mengamati segala sesuatu.. bukan cuma pikiran saja.. kita harus mendengarkan juga suara.. merasakan nafas.. menyadari gerak halus dari tubuh.. nah.. tujuan semua ini sebenarnya untuk mencegah kita melakukan konsentrasi..
-hehehe... tapi penjelasannya sampai disini ya :D bila transformasi diri.. peningkatan kesadaran.. tahapan matinya ego dibicarakan terlalu sering.. bisa sangat menggoda untuk dikejar.. artinya kita kembali mengejar..
-selama ini kebanyakan dari kita di didik untuk tahu dahulu.. mengerti dahulu baru menjalani hidup.. saya berusaha membalik prosesnya.. hayati hidup.. jalani hidup.. pengertian akan datang dengan sendirinya.. dan pengetahuan akan menjadi hal terakhir yang tidak begitu penting.
-------------------------------

madman.
       
==========================
SUCHAMDA:

Quote:
>-hehehe dan saya menemukan hidup sangat mudah.. sangat indah.. semuanya terpenuhi.. tidak ada konflik.. dan tepat saat itu, semua keinginan terlepas dengan sendirinya.. semua terjadi dengan sendirinya.. saat itu, saya sebagai EGO menyadari bahwa keberadaan saya tidak dibutuhkan..
------------
Lha kok mirip2?? :))
Sebenarnya ada hal2 lain walau remeh temeh yang bisa diceritakan bahwa pertemuan kita disini ini bukan kebetulan. Anda sungguh banyak membantu bro! terutama buat pengunjung disini yang bisa menyimak keindahan batin yang anda alami.
Kapan kira2 anda memutuskan untuk bersikap spt yg diatas itu?
Kalau saya, kira2 baru mulai menyadari itu bulan Agustus 2007, tapi baru bener2 ngeh setelah kira2 bulan februari tahun ini.

Tapi tentu saja bro, dalam menghadapi problem yg satu ini, kayaknya anda berjalan di depan deh dibanding saya.


Quote:
>-om suchamda boleh coba berkonsentrasi mati matian terhadap satu titik.. saat itu, pikiran DIAM sama sekali.. tapi pada saat yang bersamaan, anda tidak lagi menyadari hal yang lainnya.. kesadaran akan menjadi sempit.
>-nahhh... konsentrasi ini bisa dilatih.. bisa dikuatkan..
>-tranformasi baru terjadi bila kesadaran meluas.. atau dalam keadaan dekonsentrasi.. dalam keadaan rileks total.. 
-----------------
Saya paham kok, dan merasa sudah bisa membedakan mana yang diam sempit karena konsentrasi dan diam krn sadar.
Yang lucu itu seperti sekarang ini, kala kena sakit flu jadi minum obat flu. Pikiran ini jadi kikuk, terseret ke "jhana" (absorpsi) mudah sekali. Sudah beberapa kali saya keteter waktu karena keasyikan melakukan suatu kegiatan. Fokusnya jadi sempit, kayak jalan di atas awan. Kiri kanan ga disadari, tapi ada rasa spt fly. Bagi pemeditator yg mengejar pengalaman spt ini nurut saya resep nya mudah aja kok : minum Decolgen......hehehehe..... :))

Yang sulit itu ya yg disebut hening itu, krn memang tidak bisa diusahakan, disengaja. Saya angkat tangan deh, ini keahlian bro andi cahya menjelaskan.


Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #251 on: 14 May 2008, 10:35:33 AM »
Salam Pak Hudoyo,


Saya telah membaca mengenai teori Vipassana MMD yang menjelaskan bahwa salah satu keunikannya adalah tanpa adanya pencatatan ataupun tanpa pemusatan terhadap sesuatu yang tunggal, dengan kata lain melalui pengamatan pasif terhadap semua obyek ”yang lewat” dan tanpa viriya (cmiiw).

Pertanyaannya adalah, apakah ini bisa dikatakan bahwa kita membiarkan pikiran kita berkelana sekehendak hati (tanpa mencatat) tapi tetap dalam keadaan eling?

Tapi bagaimana kita bisa membangun keadaan eling tersebut sehingga tidak terjerumus ke dalam lamunan ataupun hayalan, mengingat pikiran kita begitu liar dan begitu banyak sensasi obyek yang mendera.


Thanks
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD (Meditasi Mengenal Diri)
« Reply #252 on: 14 May 2008, 07:18:18 PM »
Salam kembali, Rekan Kelana,

Betul kata Anda, dalam MMD tidak ada KONSENTRASI, tidak ada PENCATATAN, tidak ada USAHA (VIRIYA) apa pun ... yang ada hanyalah ELING (katakanlah "sati") terhadap segala sesuatu yang kita sadari melalui pancaindra & yang muncul sebagai ingatan. ...

Pertanyaannya adalah, apakah ini bisa dikatakan bahwa kita membiarkan pikiran kita berkelana sekehendak hati (tanpa mencatat) tapi tetap dalam keadaan eling?

Tapi bagaimana kita bisa membangun keadaan eling tersebut sehingga tidak terjerumus ke dalam lamunan ataupun hayalan, mengingat pikiran kita begitu liar dan begitu banyak sensasi obyek yang mendera.

Tentang pertanyaan Anda, coba perhatikan bagian yang saya beri bold. ... ELING sama sekali lain dengan "membiarkan pikiran berkelana". ... Coba renungkan, kalau Anda BENAR-BENAR 'eling' terhadap suatu peristiwa batin--misalnya, munculnya ingatan atau emosi--kalau Anda benar-benar eling, apa yang terjadi dengan ingatan itu? ... Coba renungkan dulu ... Kalau Anda benar-benar 'eling' ... ingatan atau emosi itu LANGSUNG LENYAP dengan sendirinya, tanpa sengaja dilenyapkan, atau dicatat supaya lenyap. ... (Memang sebentar lagi bisa muncul ingatan atau emosi yang sama, tapi bila itu pun dielingi lagi, ya lenyap lagi dengan sendirinya.) ...

Contoh nyata yang kita semua pernah alami: bila saya sedang melamunkan hal-hal yang enak-enak ... lalu tiba-tiba saya eling bahwa saya sedang melamun ... ke mana lamunan saya? ... Langsung lenyap dengan sendirinya, bukan? ... tapi bukan dengan sengaja dicatat "melamun". ... Jadi dalam contoh ini, ELING itu bukan hasil dari LATIHAN, atau KONSENTRASI, atau PENCATATAN ... dia datang begitu saja. ... "Tugas" kita dalam retret MMD hanyalah menyiapkan suasana yang kondusif bagi munculnya eling itu, tanpa berupaya agar eling itu muncul. ...

Singkatnya: eling itu bukan "membiarkan pikiran berkelana" ... justru sebaliknya, dengan eling, setiap pikiran, emosi, keinginan dsb akan lenyap dengan sendirinya, tidak peduli betapa pun liarnya pikiran itu ... Kalau pikiran sedang liar, sedetik lagi muncul pikiran baru ... lalu eling ... sehingga lenyap kembali ... demikian seterusnya ... cuma di sini frekuensinya lebih cepat, oleh karena itu kita namakan "pikiran liar" ... tapi, dalam keadaan itu, dalam MMD tidak ada keinginan untuk membuat pikiran itu diam ... biarkan saja ... eling ... mikir ... eling ... mikir ... eling ... mikir dengan cepat, liar ... lama-kelamaan batin akan masuk dalam keheningan juga, tanpa USAHA (VIRIYA) apa pun.

Nah, ... kalau tidak percaya ... buktikan sendiri, ehipassiko. ... :)

Salam,
Hudoyo


Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Hati-hati ... <Re: Bunga luar biasa yang tak pernah layu ini ...>
« Reply #253 on: 14 May 2008, 08:54:03 PM »
Dari:  > Supranatural > Spiritual > J. Krishnamurti

-wah.. terima kasih om semar atas koreksinya ;D hehehe... seperti biasa.. ketajaman om semar tidak berkurang sedikitpun.. hari ini saya merasa sangat senang, melihat tulisan om semar kali ini..
-waktu saya menulis comment tentang bunga luar biasa yang tak pernah layu ini.. saya tau om semar akan berkomentar ;D kali ini saya amat menantikan komentar dari om semar.. saya membutuhkan komentar om semar..
------------------
-hehehe.. memang benar ada ego halus di dalam comment saya, dan hal itu saya sadari pada waktu saya menulis.. ;D
-hmm.. tapi ditulisan J.K kali ini.. "bunga luar biasa yang tak pernah layu" ini.. sangat unik..
-saya berfikir, mengapa bunga tersebut dikatakan J.K sebagai bunga yang luar biasa? bila ada "bunga yang luar biasa", maka secara otomatis ada "bunga yang biasa"..
-lalu J.K bertanya "Pernahkah Anda bertanya kepada diri sendiri, mengapa umat manusia tidak memiliki ini?"
-mengapa J.K bertanya demikian? bisakah bunga ini dimiliki (saat bunga ini mekar, tidak ada lagi sang ego)? siapa yang memiliki? bagaimana mungkin kesadaran bisa dimiliki? bukankah kesadaran justru hadir saat pemiliknya tiada?
-dilain hal.. bila tidak bisa dimiliki mengapa J.K bertanya? untuk apa J.K bertanya apakah manusia memiliki sesuatu yang tak mungkin bisa dimiliki?
-mengapa J.K bertanya, manusia bisa punya anak, bersanggama, kelembutan, berbagi sesuatu bersama dalam pertemanan, persahabatan, perkawanan.. tapi tidak memiliki "bunga luar biasa yang tak pernah layu ini?"
-mengapa J.K menyebutkan "sesuatu" itu sebagai "bunga luar biasa yang tak pernah layu"? mengapa tidak cahaya, mengapa tidak pohon, mengapa tidak lentera diri, mengapa tidak keheningan abadi?...
--------------------------
-heuehueheu... yang diatas itu adalah permainan pikiran yang ada pada saya saat menulis comment tentang J.K kali ini ;D
-tadinya saya mau menjawab semua pertanyaan diatas yang timbul di dalam diri saat membaca tulisan J.K
-tulisan J.K kali ini hanya bertanya.. "mengapa?"
-ini lah yang saya sadari.. J.K bertanya pada saya yang masih memiliki EGO.. J.K disini tidak bertanya pada budha.. atau mahavira.. tapi bertanya pada saya..
-karena itu, di comment kali ini.. saya meng-urungkan niat untuk menjelaskan semuanya.. karena yang akan saya jelaskan hanya akan menjadi permainan pikiran..
-justru, di comment yang lalu saya berperan sebagai diri saya sendiri, yang saat ini masih berego.. dan beranjak dari keadaan yang saat ini dan disini..
-kalau kata-kata J.K kali ini bukanlah merupakan pertanyaan.. saya bisa memberikan comment berdasarkan pengetahuan dan pengertian..
-karena tulisan J.K kali ini berupa pertanyaan.. maka, saya keluar dari pemahaman, pengetahuan.. dan memberikan comment dan penjelasan dari sisi orang yang masih ber ego.
-saya mengerti.. saat disebutkan merawat maka "ego" masih ada.. saya juga mengerti bahwa, bunga yang disebutkan J.K itu bukanlah bunga ditaman.. melainkan bunga di hutan.. bunga yang alamiah.. tidak diperlukan perawatan..
-hmm.. tapi bila dikatakan seperti ini, EGO dapat berkata.. "ngapain cape-cape mengamati, ngapain dipusingin dengan meditasi, saya cukup hidup se enaknya seperti orang pada umumnya.. toch kesadaran akan meningkat dengan sendirinya.." dan saya merasa bukan itu maksud dari tulisan J.K kali ini..
-karena itu, saya memberanikan diri untuk menggunakan kata "merawat".. karena merawat itu tidak selalu aktif.. merawat itu sebenarnya tindakan pasif..
-saat perawat merawat pasiennya.. yang penting adalah pengamatan terhadap pasiennya.. sifatnya pasif.. dan tindakan aktif, hanya dilakukan bila dirasakan perlu..
-saat orang tua merawat anaknya.. sebenarnya yang terjadi adalah pengamatan.. perhatian.. sikapnya pasif dan terus menerus tanpa terhenti.. dari situ, mungkin ada tindakan aktif bila diperlukan.. dan kebanyakan hanya akan menjadi pasif.. hanya memperhatikan..
-dalam merawat.. seorang perawat tidak dapat memaksakan atau berambisi untuk menyembuhkan pasiennya.. saat di paksakan dan ada ambisi, saat itu sudah bukan lagi perawatan.. jadi dalam merawat, sembuh atau tidaknya pasien bukan lah tujuan.. merawat hanya merawat..
-demikian juga dengan orang tua.. saat merawat anaknya.. orang tua tersebut tidak dapat memaksakan atau berambisi untuk menjadikan anaknya dewasa..
-kesamaan ini yang ingin disampaikan oleh saya.. peningkatan kesadaran.. pencerahan.. tidak dapat dipaksakan atau dijadikan sebuah ambisi.. bukan merupakan pencapaian.. tapi pada saat yang bersamaan.. tidak dapat dibiarkan atau di cuekin dan tidak dipedulikan lagi..
-nah.. karena J.K bertanya pada saya, sebagai orang yang masih ber EGO.. maka saya pahami bahwa meditasi itu merupakan bagian dari perawatan.. karena bagi orang yang masih ber ego, dalam bermeditasi masih ada EGO, yang memprovokasi terjadinya meditasi..
-tapi itu pada awalnya.. hanya ketika sesaat sebelum bermeditasi.. ego mengatakan "saya akan bermeditasi".. barulah setelah itu ego berkurang dan menghilang.. hening.. meditasi adalah keadaan tanpa ego..
-------------------
-hehehe.. mengenai semangat hidup! ini murni karang karangan pikiran saya ;D saya tidak tau apa itu.. makanya saya sebut semangat hidup.. ketika, saya hanya melihat bunga.. tanpa berfikir apapun.. hanya menyaksikan.. rasa ini timbul di dalam diri saya.. seperti gairah.. seperti cinta.. entah apa itu..
-efek dari gairah tersebut.. hm.. seharian saya begitu ceria.. orang disekitar saya pun bisa menyadari keceriaan saya dan menjadi ceria juga.. rasa ini menular.. hmp.. saya merasa ada semangat untuk menjalani kehidupan ini ;D
-kejadian diataslah yang menyebabkan, saya memberanikan diri untuk menyebut nyebut tentang semangat hidup.
-hehehe.. waktu itu, tidak ada yang bertanya "siapa yang hidup?" jadi waktu om semar tanya.. hehehehe.. saya bingung mau jawab apa.. karena saya sama sekali tidak tahu jawabannya.


Quote
"SIAPA yang menikmati keindahannya? ... Bunga dengan keharumannya itu sekadar ada, tapi kalau diri ini mencoba menikmatinya, bunga itu justru lenyap, seperti putri malu. ... "
 

-heueheuehu... kalau yang ini saya bener-bener kecolongan.. waktu itu saya menulis "menikmati" karena ingat (memori) "ketika makan hanya makan", "ketika berjalan hanya jalan", "ketika menikmati, hanya ada menikmati"
-heueheuheu waktu itu saya tidak sadar, bahwa ternyata kalimat saya bisa diartikan "harus ada yang melakukan".. ini sangat berbahaya ;D
-------------------------
-heueheuehu... saya baru berani menulis panjang lebar, hanya ketika om semar telah mengkoreksi tulisan saya...
-karena bila tidak demikian, tulisan kali ini bisa membuat ego yang membacanya bisa semakin kuat..
-hehehe sekarang aman.. karena hal-hal yang dapat membuat ego lebih nakal telah dipangkas oleh om semar sampai tuntas ;D jadi bisa sedikit lebih bebas
-oiya om semar.. ditulisan saya kali ini pun.. mungkin ada hal-hal yang bisa membuat ego tambah nakal.. sekali lagi, saya mohon koreksinya om semar..
-salam hormat dan terima kasih untuk om semar!

madman,

============================
HUDOYO:

Quote
[...]-lalu J.K bertanya "Pernahkah Anda bertanya kepada diri sendiri, mengapa umat manusia tidak memiliki ini?"
-mengapa J.K bertanya demikian? bisakah bunga ini dimiliki (saat bunga ini mekar, tidak ada lagi sang ego)? siapa yang memiliki? bagaimana mungkin kesadaran bisa dimiliki? bukankah kesadaran justru hadir saat pemiliknya tiada?
-dilain hal.. bila tidak bisa dimiliki mengapa J.K bertanya? untuk apa J.K bertanya apakah manusia memiliki sesuatu yang tak mungkin bisa dimiliki?


Aslinya yang dikatakan oleh K adalah:
"...why it is that human beings lack this thing? ... They beget children, ... but this thing -- why is it they haven’t got it? ... why it is that man ... has not got this thing, this extraordinary unfading flower? …"

Di sini K memang menggunakan kata "memiliki", "haven't got". ... SEPINTAS LALU, "memiliki" 'bunga yang tidak layu' itu SAMA dengan "memiliki" 'anak-anak, seks, sahabat' dsb. ... Namun, kalau kita tahu ajaran K tentang diri/aku, kesadaran dsb, maka kita tahu pula bahwa "memiliki" 'bunga yang tidak layu' TIDAK SAMA dengan "memiliki" anak, dll. ... Kesan sama itu disebabkan oleh karena konstruksi BAHASA, yang adalah simbol dari pikiran ... dan bahasa diperlukan dalam komunikasi bahkan oleh K ... Dalam bahasa, setiap kalimat selalu terdiri dari SUBYEK dan PREDIKAT; dalam bahasa mau tidak mau SUBYEK harus ada. ... Jelas bahwa SUBYEK itu ciptaan BAHASA itu sendiri, ciptaan PIKIRAN. ... Ini terlihat jelas dalam kalimat "Saya memiliki anak." ... Tapi harap berhati-hati dengan kalimat "Saya memiliki bunga yang tidak layu." ... Sama-sama "memiliki", memberikan KESAN sama, tapi sesungguhnya kedua kalimat itu berasal dari kesadaran yang sangat berbeda. ... Kalau kita sadar akan hal itu, maka kita tidak akan terseret sampai pengertian "merawat", "mencintai", "menggunakan meditasi sebagai alat" dsb.


Quote
-justru, di comment yang lalu saya berperan sebagai diri saya sendiri, yang saat ini masih berego.. dan beranjak dari keadaan yang saat ini dan disini..
[...]
-karena tulisan J.K kali ini berupa pertanyaan.. maka, saya keluar dari pemahaman, pengetahuan.. dan memberikan comment dan penjelasan dari sisi orang yang masih ber ego.
[...]
-karena itu, saya memberanikan diri untuk menggunakan kata "merawat".. karena merawat itu tidak selalu aktif.. merawat itu sebenarnya tindakan pasif..
[...]
-nah.. karena J.K bertanya pada saya, sebagai orang yang masih ber EGO.. maka saya pahami bahwa meditasi itu merupakan bagian dari perawatan.. karena bagi orang yang masih ber ego, dalam bermeditasi masih ada EGO, yang memprovokasi terjadinya meditasi..
-tapi itu pada awalnya.. hanya ketika sesaat sebelum bermeditasi.. ego mengatakan "saya akan bermeditasi".. barulah setelah itu ego berkurang dan menghilang.. hening.. meditasi adalah keadaan tanpa ego..
 

Itulah yang saya maksudkan ... kalau si aku/ego yang "menjawab" pertanyaan K, maka hasilnya menjadi seperti itu: "memiliki" > "merawat" > "mencintai" > "bermeditasi untuk merawat" ... dst. ... Bahkan di dalam analogi-analogi tentang “perawatan”, tampak jelas adanya si aku dan obyek … sekalipun “pasif”.

Dalam ceramah-ceramah atau dialog-dialognya--dan K selalu bicara & berdialog dengan orang yang masih punya ego, bukan pada Buddha, seperti Anda katakan--K SELALU BERTANYA, selalu menantang; K tidak pernah memberikan afirmasi pada awal pembicaraannya, karena afirmasi mudah sekali diterima sebagai norma, idealisme, pegangan hidup ... Sebetulnya, pertanyaan-pertanyaan K bukan untuk di jawab, karena yang menjawab itu pasti ego lagi. ... Pertanyaan yang benar selalu mengandung jawabannya di dalam dirinya sendiri. ... Oleh karena itu, "jawaban" yang benar terhadap pertanyaan K hanya bisa diperoleh di dalam DIAM. ...


Quote
-hehehe.. mengenai semangat hidup! ini murni karang karangan pikiran saya  saya tidak tau apa itu.. makanya saya sebut semangat hidup.. ketika, saya hanya melihat bunga.. tanpa berfikir apapun.. hanya menyaksikan.. rasa ini timbul di dalam diri saya.. seperti gairah.. seperti cinta.. entah apa itu..
[...]
-hehehe.. waktu itu, tidak ada yang bertanya "siapa yang hidup?" jadi waktu om semar tanya.. hehehehe.. saya bingung mau jawab apa.. karena saya sama sekali tidak tahu jawabannya.
 

hehe...  ... Mungkin di sini Anda "kecolongan" juga. ... Bila muncul perasaan gairah, ekstase dsb ketika berada dalam keheningan ... hati-hati ... itu bukan TUJUAN ... itu tidak lebih dari REAKSI si aku lagi ... cuma kali ini reaksi yang positif ... nikmat, bahagia. ... Jadi, amati saja dalam diam ... jangan diberi nama "semangat hidup" ... itu si aku lagi yang mengkooptasi dan menempatkan diri pada posisi yang lebih "suci". ...  ... Di dalam keheningan yang sesungguhnya tidak ada lagi rasa senang dan susah. ...


Quote
-heueheuehu... kalau yang ini saya bener-bener kecolongan.. waktu itu saya menulis "menikmati" karena ingat (memori) "ketika makan hanya makan", "ketika berjalan hanya jalan", "ketika menikmati, hanya ada menikmati"
-heueheuheu waktu itu saya tidak sadar, bahwa ternyata kalimat saya bisa diartikan "harus ada yang melakukan".. ini sangat berbahaya 
 

Hehe ...  Hati-hati ... "makan", "berjalan" tidak sama dengan "menikmati". ... "makan" & "berjalan" itu KEGIATAN FISIK, sedang "menikmati" itu REAKSI BATIN ... sama dengan "merasa sedih" dsb. ... Hati-hati, jangan disamakan ...  ... Dalam keheningan yang sesungguhnya, tidak ada lagi SENANG & SUSAH, tetapi tetap ada kegiatan fisik.

Salam,
semar
« Last Edit: 14 May 2008, 09:13:22 PM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati ...
« Reply #254 on: 15 May 2008, 04:26:14 AM »
ANDI CAHYA:

-heuheueheu.... SIAP!!! tak ada yang bisa saya ucapkan selain "terima kasih" atas coment om semar!!
-saya mengerti :D
-mengenai "semangat hidup".. saya pikir pengalaman tersebut merupakan "masa lalu" sehingga dapat di beri "nama" oleh ego, agar dapat memberikan gambaran terhadap orang lain.. hehehe.. saya tidak menyangka, ternyata efek sampingnya bisa sampai ke "menempatkan diri pada posisi yang lebih "suci".. heuehueheu... ternyata pengalaman batiniah itu memang sebaiknya tidak di ungkapkan..
-wooo hehehe bener bgt.. makan berjalan, itu aktifitas fisik.. sedangkan menikmati adalah aktifitas batiniah.. hmm.. hal ini tidak disadari.. heueheu... harus hati hati...

sekali lagi terima kasih,

madman.

=============================
HUDOYO:

Bagus.


Quote
> ternyata pengalaman batiniah itu memang sebaiknya tidak di ungkapkan..

Bisa saja diungkapkan, tapi harus dalam bentuk impersonal, lepas dari pribadi. Misalnya, “Di situ ada gerak dari Yang Mahaluas…”. … Lebih baik lagi, kalau ditambahi anak kalimat yang menegaskan sifat impersonal itu, misalnya: “Di situ ada gerak dari Yang Mahaluas, tetapi si aku yang mengalami itu sudah tidak ada lagi.”

salam,
semar