//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex  (Read 22791 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline etca

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #15 on: 27 February 2012, 04:19:07 AM »
namo buddhaya,

mau tanya nih kalau Patimokkha-sila untuk para bhikkhuni yang terdiri dari 311 peraturan
ada detailnya ga yah? *saya cari2 di sini kok belum nemu yah :)

makasih sbelumnya..

Offline ardb

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 259
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #16 on: 16 May 2014, 08:37:26 PM »
 _/\_

Saya ingin bertanya. apabila pada kasus khusus , seorang Bhikkhu dlm perjalanan plg ke vihara,di pertengahan jalan ketemu seorang wanita pingsan (mungkin kecelakaan,dirampok dll ).pada waktu itu sepanjang jalanan sepi. apakah bhikkhu tersebut boleh meolongnya dalam arti menggotong tuk ke vihara ataupun rmh warga terdekat atau bhikkhu tsb harus pergi mencari org lain tuk menolong?

dan apabila bhikkhu tsb menggotongnya sendiri,apakah akan disidang sangha?

terima kasih.
ada = tidak ada

frenky awi dorje tsering

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #17 on: 20 May 2014, 07:48:10 PM »
_/\_

Saya ingin bertanya. apabila pada kasus khusus , seorang Bhikkhu dlm perjalanan plg ke vihara,di pertengahan jalan ketemu seorang wanita pingsan (mungkin kecelakaan,dirampok dll ).pada waktu itu sepanjang jalanan sepi. apakah bhikkhu tersebut boleh meolongnya dalam arti menggotong tuk ke vihara ataupun rmh warga terdekat atau bhikkhu tsb harus pergi mencari org lain tuk menolong?

dan apabila bhikkhu tsb menggotongnya sendiri,apakah akan disidang sangha?

terima kasih.

apakah wanita tsb tua atao muda ? cantik sekali atao keriput kering hitam legam ?....
kalau mau menolong apa udah mempelajarin cara menolong orang (pertolongan pada org yg berkecelakaan....)?

dst dst...
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #18 on: 21 May 2014, 04:46:01 PM »
_/\_

Saya ingin bertanya. apabila pada kasus khusus , seorang Bhikkhu dlm perjalanan plg ke vihara,di pertengahan jalan ketemu seorang wanita pingsan (mungkin kecelakaan,dirampok dll ).pada waktu itu sepanjang jalanan sepi. apakah bhikkhu tersebut boleh meolongnya dalam arti menggotong tuk ke vihara ataupun rmh warga terdekat atau bhikkhu tsb harus pergi mencari org lain tuk menolong?

dan apabila bhikkhu tsb menggotongnya sendiri,apakah akan disidang sangha?

terima kasih.

Kalo merujuk pada artikel pada post pertama di atas:

"Seorang Bhikkhu yang melakukan tindakan kontak tubuh dengan lawan jenis baik dengan pikiran yang penuh nafsu atau tidak,memegang tangannya,atau segenggam rambut atau mengusap tubuhnya,maka dia harus melakukan sidang Sangha (Sanghadisesa 2)"

Maka pastinya ini melanggar Sanghadisesa apa pun alasan/motivasinya. IMO, bhikkhu tsb sebaiknya mencari orang lain untuk menggotong wanita tsb kalo tidak mau melanggar Vinaya.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline ardb

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 259
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #19 on: 22 May 2014, 04:37:40 AM »
apakah wanita tsb tua atao muda ? cantik sekali atao keriput kering hitam legam ?....
kalau mau menolong apa udah mempelajarin cara menolong orang (pertolongan pada org yg berkecelakaan....)?

dst dst...

Om cumpol,apa ada beda sangsinya,lagian nolongnya hanya antarin ke RS atau klinik,  hehee...

Kalo merujuk pada artikel pada post pertama di atas:

"Seorang Bhikkhu yang melakukan tindakan kontak tubuh dengan lawan jenis baik dengan pikiran yang penuh nafsu atau tidak,memegang tangannya,atau segenggam rambut atau mengusap tubuhnya,maka dia harus melakukan sidang Sangha (Sanghadisesa 2)"

Maka pastinya ini melanggar Sanghadisesa apa pun alasan/motivasinya. IMO, bhikkhu tsb sebaiknya mencari orang lain untuk menggotong wanita tsb kalo tidak mau melanggar Vinaya.

Oh, berarti sama sekali tdk boleh bersentuhan biarpun apa situasinya. baik, terima kasih... jadi lbh tau vinaya yg harus ditaati para Bhikkhu
ada = tidak ada

frenky awi dorje tsering

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #20 on: 22 May 2014, 09:03:10 AM »
tp...klo baca di teks nya beda d

2. Whatsoever Bhikkhu, being degraded2, shall, with perverted3 mind, come into bodily contact with a woman, by taking hold of her hand, or by taking hold ofher hair, or by touching any part of her body--that is a Samghâdisesa.

di bandingkan dgn...

"Seorang Bhikkhu yang melakukan tindakan kontak tubuh dengan lawan jenis baik dengan pikiran yang penuh nafsu atau tidak,memegang tangannya,atau segenggam rambut atau mengusap tubuhnya,maka dia harus melakukan sidang Sangha (Sanghadisesa 2)"
...

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #21 on: 22 May 2014, 09:33:59 AM »
Om cumpol,apa ada beda sangsinya,lagian nolongnya hanya antarin ke RS atau klinik,  hehee...

Oh, berarti sama sekali tdk boleh bersentuhan biarpun apa situasinya. baik, terima kasih... jadi lbh tau vinaya yg harus ditaati para Bhikkhu

sebenarnya apertanyaan gak usah jauh2...

gimana klo ardb sendiri yg ketemu gadis cantik terletak dipinggir jalan yg sepi ? nahhh coba pikir...
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #22 on: 22 May 2014, 10:31:56 AM »

Oh, berarti sama sekali tdk boleh bersentuhan biarpun apa situasinya. baik, terima kasih... jadi lbh tau vinaya yg harus ditaati para Bhikkhu

Eits, tunggu dulu, Sanghadisesa 2 bunyinya sedikit berbeda kalo menurut web SP:

Quote
2. Apabila seorang bhikkhu dengan pikiran menyeleweng karena nafsu menyentuh tubuh atau memegang tangan, rambut, atau menyentuh anggota tubuh seorang wanita, maka ia melanggar peraturan sanghadisesa.

http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/227-sila-patimokkha/

Saya juga baru buka BMC (Buddhist Monastic Code) oleh Bhikkhu Thanissaro yang mengatakan sbb:

Quote
2. Should any bhikkhu, overcome by lust, with altered mind, engage in bodily contact with a woman, or in holding her hand, holding a lock of her hair, or caressing any of her limbs, it entails initial and subsequent meetings of the Community.

Tentang menyentuh wanita yang betujuan selain keinginan/nafsu (misalnya untuk menolong) disebutkan dalam komentar sebagai pelanggaran dukkata karena termasuk anamasa (objek yang tidak boleh disentuh), walaupun disarankan agar sang bhikkhu berusaha menolong wanita tsb bagaimana pun juga:

Quote
Otherwise, the Vibhanga does not discuss the issue of bhikkhus who intentionally make active contact with women for purposes other than lust or affection—e.g., helping a woman who has fallen into a raging river—but the Commentary does. It introduces the concept of anamasa, things carrying a dukkata penalty when touched; women and women’s clothing top the list. (See BMC2, Appendix V for the entire list.) It then goes into great detail to tell how one should behave when one’s mother falls into a raging river. Under no circumstances, it says, should one grab hold of her, although one may extend a rope, a board, etc., in her direction. If she happens to grab hold of her son the bhikkhu, he should not shake her off but should simply let her hold on as he swims back to shore.

Where the Commentary gets the concept of anamasa is hard to say. Perhaps it came from the practices of the brahman caste, who are very careful not to touch certain things and people of certain lower castes. At any rate, there is no direct basis for it in the Canon. Although the concept has received wide acceptance in Theravadin Communities, many highly respected Vinaya experts have made an exception right here, saying that there is nothing wrong in touching a woman when one’s action is based not on lust but on a desire to save her from danger. Even if there is an offense in doing so, there are other places where Buddhaghosa recommends that one be willing to incur a minor penalty for the sake of compassion (e.g., digging a person out of a hole into which he has fallen), and the same principle surely holds here.

Tentang anamasa, memang bukan dari Vinaya melainkan tambahan dari komentar:

Quote
Anamasa

The Vinaya-mukha contains the following passage on items that are an›m›sa, i.e., not to be touched. As it notes, the basic concept and the list of specific items are not to be found in the Canon (their provenance is the Commentary to Sg 2). Although the dukkata for touching these things is not canonical, many Communities observe it, and so a wise policy is to know the list. One is prohibited from touching items that are anamasa, i.e., not to be touched—which are classified as follows:

a. Women, their garments, and representations (pictures, statues) of the female form. Female animals would come under this class. Upper and lower garments that they have thrown away—which, for example, could be used as sitting cloths—no longer count as anamasa.
[... dst]

The prohibition against touching these anamasa items does not come directly from the Canon. The compilers of the Commentary extrapolated from various passages in the Vinita-vatthu and other passages (of the Canon) and established this custom. Nevertheless, the custom is still appropriate. For example, a bhikkhu abstains from taking life, so if he were to touch weapons or traps it would look unseemly. He abstains from making music, so if he were to touch musical instruments it would look unseemly as well. So we can conclude that the items classified as anamasa were probably forbidden to bhikkhus from the very beginning.

Jadi, setidaknya dalam tradisi Theravada, menyentuh wanita itu tidak diperbolehkan apa pun alasannya walaupun secara kanonik hanya yang bertujuan pada nafsu saja yang dilarang.

tp...klo baca di teks nya beda d

2. Whatsoever Bhikkhu, being degraded2, shall, with perverted3 mind, come into bodily contact with a woman, by taking hold of her hand, or by taking hold ofher hair, or by touching any part of her body--that is a Samghâdisesa.

di bandingkan dgn...

"Seorang Bhikkhu yang melakukan tindakan kontak tubuh dengan lawan jenis baik dengan pikiran yang penuh nafsu atau tidak,memegang tangannya,atau segenggam rambut atau mengusap tubuhnya,maka dia harus melakukan sidang Sangha (Sanghadisesa 2)"

Iya, bro, baru ketemu tuh, ternyata yang benar itu yang versi pertama....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #23 on: 22 May 2014, 12:47:48 PM »
 [at] all, yang "sial-nya" VINAYA tidak membahas tentang sikap bathin bhikkhu-nya... yang pasti kalau bhikkhu bersentuhan dengan wanita, melakukan pelanggaran vinaya
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #24 on: 22 May 2014, 03:44:47 PM »
Quote
Tentang menyentuh wanita yang betujuan selain keinginan/nafsu (misalnya untuk menolong) disebutkan dalam komentar sebagai pelanggaran dukkata karena termasuk anamasa (objek yang tidak boleh disentuh), walaupun disarankan agar sang bhikkhu berusaha menolong wanita tsb bagaimana pun juga:

coba cari daun pisang atao koran bekas...supaya kagak tersentuh... :o
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #25 on: 22 May 2014, 05:43:06 PM »
klo masuk di kondisi yg butuh di sentuh..di sentuh saja..ntar ngaku..trus sidang sangha memutuskan hukumannya..sebenarnya hukumannya ga kelihatan berat2 amat...
...

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #26 on: 22 May 2014, 06:33:52 PM »
klo masuk di kondisi yg butuh di sentuh..di sentuh saja..ntar ngaku..trus sidang sangha memutuskan hukumannya..sebenarnya hukumannya ga kelihatan berat2 amat...

Benar, itulah yang disarankan komentar karena itu cuma pelanggaran ringan (dukkata).
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline sl99

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 409
  • Reputasi: 33
  • Gender: Male
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #27 on: 23 May 2014, 09:15:02 AM »
klo masuk di kondisi yg butuh di sentuh..di sentuh saja..ntar ngaku..trus sidang sangha memutuskan hukumannya..sebenarnya hukumannya ga kelihatan berat2 amat...

Setuju.

Jika misalnya bhikkhu lagi jalan sendirian, terus liat perempuan jatuh dari pohon, kaki patah, ada luka berdarah-darah, apakah gak sebaiknya di tolong duluan daripada pergi mencari orang lain untuk menolong?
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

Offline ardb

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 259
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #28 on: 23 May 2014, 10:26:58 AM »
sebenarnya apertanyaan gak usah jauh2...

gimana klo ardb sendiri yg ketemu gadis cantik terletak dipinggir jalan yg sepi ? nahhh coba pikir...

om cumpol, klo saya pribadi menjumpai pria atau wanita, tua ataupun muda akan saya bantu koq? ga membeda2kan. lagian saya masih puthujanna dan bukan seorang bhikkhu jadi tidak terikat vinaya. hehe...

Eits, tunggu dulu, Sanghadisesa 2 bunyinya sedikit berbeda kalo menurut web SP:

Saya juga baru buka BMC (Buddhist Monastic Code) oleh Bhikkhu Thanissaro yang mengatakan sbb:

Tentang menyentuh wanita yang betujuan selain keinginan/nafsu (misalnya untuk menolong) disebutkan dalam komentar sebagai pelanggaran dukkata karena termasuk anamasa (objek yang tidak boleh disentuh), walaupun disarankan agar sang bhikkhu berusaha menolong wanita tsb bagaimana pun juga:

Tentang anamasa, memang bukan dari Vinaya melainkan tambahan dari komentar:

Jadi, setidaknya dalam tradisi Theravada, menyentuh wanita itu tidak diperbolehkan apa pun alasannya walaupun secara kanonik hanya yang bertujuan pada nafsu saja yang dilarang.

Iya, bro, baru ketemu tuh, ternyata yang benar itu yang versi pertama....

berarti asal bhikkhu tersebut membantu dlm keadaan menjaga pikiran yang baik ( tidak ada nafsu , benar2 bermaksud hanya membantu maka biarpun tetap disidang tp tidak berat sangsinya ya.

pokoknya semuanya tetap harus melihat situasi dan kondisi ya + selalu menjada pikiran ( seperti dalam sutta Upali , dikatakan bahwa bentuk perbuatan pikiran lebih tercela dalam perbuatan buruk dibanding jasmani dan ucapan )

Setuju.

Jika misalnya bhikkhu lagi jalan sendirian, terus liat perempuan jatuh dari pohon, kaki patah, ada luka berdarah-darah, apakah gak sebaiknya di tolong duluan daripada pergi mencari orang lain untuk menolong?

sama, saya juga memilih setuju dengan konsekuensi yah nanti jawab aja sejujurnya. dengan tetap menjaga pikiran yg baik


Jadi kesimpulannya Bhikkhu harus dapat mengambil keputusan apabila bertemu situasi dan kondisi khusus dengan berpikiran baik.
ada = tidak ada

frenky awi dorje tsering

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #29 on: 23 May 2014, 03:43:31 PM »
Setuju.

Jika misalnya bhikkhu lagi jalan sendirian, terus liat perempuan jatuh dari pohon, kaki patah, ada luka berdarah-darah, apakah gak sebaiknya di tolong duluan daripada pergi mencari orang lain untuk menolong?

harusnya begitu,
tapi namanya Vinaya tetap harus di patuhi.
kalau longgar ntar disalah gunakan
jelas ada pelanggaran aja sering ditabrak, apalagi 'longgar'.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.