[at] Deva19
Sangat menarik anda mencoba mengatakan bahwa ajaran Buddha merupakan bagian dari Islam dan Sang BUddha merupakan salah satu nabi dinyatakan dalam islam. Sebagai Buddhist, kami pun tidak seharusnya menolak atau pun mempercayai hal tersebut. Kita harus menyelidiki hal tersebut, mencocokkan ajarannya dan baru kemudian memberikan kesimpulan. Sekarang jika Sang Buddha merupakan salah satu nabi dan ajaran Buddha merupakan bagian dari Islam, ada beberapa pertanyaan yang ingin saya lontarkan terutama perbedaan2 antara Islam dan BUddha. Harap anda menjawabnya sehingga opini anda bisa diterima. Pertanyaaan adalah jika Buddha merupakan bagian dari Islam:
1. Mengapa ajaran Buddha berbasis pada ajaran anatta, sedangkan Islam roh?
tetapi di dalam Islam, roh tidak pernah dinyatakan sebagai atta
Sering kali roh atau ruh dalam islam diartikan sebagai jiwa yang ada pada setiap makhluk. Jika demikian adanya, konsep roh tidak ada bedanya dengan atta.
2. Mengapa ajaran Buddha mengenal kelahiran lampau sedangkan Islam tidak?
Islam mengenal ajaran kelahiran kembali, tetapi dengan istilah yang berbeda, yaitu Roja`ah. roja`ah artinya secara bahasa "yang kembali"
Yang saya tanyakan adalah kelahiran lampau. Mungkin Islam mengenal kelahiran kembali, setidaknya setelah meninggal seseorang akan ditempatkan alam kematian (barzakh) sebelum dibangkitkan lagi. Tapi apakah Islam mengenal hukum tumimbal lahir yang mana setiap makhluk telah terlahir berulang-ulang kali di lingkaran samsara? Jika ya, mengapa tidak ada cerita2 kehidupan2 lampau nabi Muhammad atau orang2 dekat beliau? Btw, saya mendapatkan link tentang kata roja.. kok di sana diartikan berbeda. Coba lihat di sini
http://muslim.or.id/aqidah/roja-khouf-1.html3. Mengapa ajaran Buddha mengenal 31 alam kehidupan sedangkan Islam tidak?
Islam mengenal banyak alam, selain alam dunia. tetapi jumlahnya tidak terkenal seperti di agama Budha. disebutkan ada 7 lapis langit, 7 lapis bumi, 7 surga dan 7 neraka. Jumlahnya 28. ditambah dengan alam barzakh, alam mahsyar, serta alam malakut. yang terakhir 3 alam. jadi, jumlah seluruhnya 31 alam. saya tidak tahu, apakah ada lagi jenis alam lain yang dikenal di dalam Islam selain yang itu.
Ok, mungkin Islam mengenal berbagai macam alam kehidupan, namun apakah mereka sama dengan 31 alam kehidupan dalam Buddhisme?
4. Mengapa ajaran Buddha tidak mengenal judgment day and resurrection day sedangkan Islam mengenal?
apa itu artinya, saya tidak tahu.
Judgment day adalah hari pengadilan sedangkan resurrection day adalah hari kebangkitan. Dua hal ini terjadi ketika ada kiamat. Setelah dunia hancur akan ada hari kebangkitan di mana semua manusia yang mati akan dibangkitkan lagi dan di situ juga ada hari pengadilan untuk menentukan ke mana manusia2 yang dibangkitan itu akan dibuang, neraka atau sorga. Buddhisme tidak mengenal konsep ini. Ada penjelasan?
5. Mengapa ajaran Buddha tidak mengenal Tuhan sebagai pencipta alam semesta dan makhluknya sedangkan Islam mengenal?
saya pernah menyaksikan ceramah bikhu utomo. dia berkata, yang kira-kira artinya begini "jika yang ada itu, teruuus ditelusuri, maka menjadi tiada. dan jika "tiada" itu ditelusuri teruuus, maka menjadi "ada". oleh karena itu, siapa yang masih mempertanyakan apakah tuhan itu ada atau tiada, berarti pengetahuannya masih dangkal."
tuhan itu sama saja, mau dikatakan ada atau tidak, yang terpenting dinyatakan dengan benar. bila dinyatakan tiada, maka harus dinyatakan tiadanya secara benar. dan bila dinyatakan ada, maka harus dinyatakan ada secara sebenar.
Anda tidak membaca pertanyaan saya dengan jelas. Apa yang saya maksud adalah Tuhan sebagai pencipta alam semesta dan makhluknya. Mengapa Agama Buddha tidak mengenal Tuhan sebagai pencipta? Jika kita bertanya ke Bhante Uttamo mengenai ini pun, saya yakin bahwa beliau akan mengatakan bahwa agama Buddha tidak mengenal adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta dan makhluknya. Ada penjelasan?
6. Mengapa ajaran Buddha muncul dari usaha sendiri Sang Buddha sedangkan Islam dari wahyu Tuhan?
keduanya sama. bahwa wahyu yang dimaksud oleh Islam adalah naluri yang dimiliki oleh manusia.
dengan apa lebah bisa membuat sarangnya? dengan nalurinya. tetapi dalam istilah Islam, naluri tersebut disebut wahyu.
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia".(Q.S 16:68)
langitpun diberi wahyu
wahyu juga berarti hukum yang berlaku pada alam semesta :
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.(Q.S 41:12)
demikian sang Budha, memperoleh pencerahan dengan nalurinya. adapun usaha itu, merupakan realisasi dari naluri beliau.
Jika kita melihat sejarah Islam, jelas2 apa yang dicapai oleh Nabi Muhammad sangat berbeda dari Sang Buddha. Nabi Muhammad mendapatkan pengetahuan berasal dari pihak luar yakni Tuhan dengan perantara malaikat Gabriel. Ini yang disebut sebagai wahyu di sini. Artinya, pengetahuan Nabi Muhammad adalah pemberian. Sementara itu, Sang Buddha melalui usaha sendiri, melalui abhinna, mencapai perealisasian nibbana.
7. Mengapa ajaran Buddha mengajarkan kebahagiaan tertinggi adalah lenyapnya semua kekotoran batin, sedangkan Islam adalah sorga?
tidak. kebahagiaan tertinggi dalam Islam adalah Allah. yang di dalam ajaran Budha disebut Nibbana.
Imam Ja`far Shadiq menjelaskan tentang lafadz bismilah yang setiap muslim wajib membacanya setiap kali hendak berbuat sesuatu. beliau berkata, "kenapa dalam basmalah terhadap 3 nama Tuhan, yaitu Allah, yang maha pengasih (Ar-Rahman,) dan maha penyayang(Ar-Rahim)? hal itu disebabkan di dunia ini ada 3 golongan manusia. pertama manusia yang menghendaki rahman, yakini yang mengejar-ngejar kenikmatan dunia saja. kedua, adalah golongan yang mencari kenikmatan di dunia dan diakhirat (yakni yang mendamba surga), dan ketiga adalah golongan orang yang sudah menginginkan (tidak terinspirasi oleh) kenikmatan dunia maupun akhirat, yakni mereka yang hanya menghendaki Allah (baca:Nibbana).
Hmm.... anda mencoba menyamakan allah dengan Tuhan. Tapi apakah bisa disamakan jika Allah adalah maha pencipta, sedangkan Nibbana bukan maha pencipta?
9. Mengapa ajaran Buddha memuji manfaat kehidupan selibat benar, sedangkan Islam menolak kehidupan selibat?
rasulullah selalu memuji-muji orang yang menjalani hidup selibat. orang yang mensucikan diri dengan jalan hidup selibat adalah orang yang hebat. tetapi ada yang lebih hebat dari itu, yakni orang yang mampu mencapai kesucian dalam rumah tangga.
dalam salah satu ramalan sang Budha, tentang munculnya Maitreya, beliau mengatakan bahwa salah satu tanda manusia agung, yakni bila ia hidup selibat, beliau akan menjadi seorang pertapa. bila ia menjadi perumah tangga, maka ia akan menjadi raja. mohon maaf, bila salah. tapi jika itu benar, berarti sang Budha tidak menafikan adanya manusia suci yang hidup berumah tangga.
dan sang Budha pernah berkata bahwa sang Tahtagatha batinya tidak tersentuh oleh hal-hal yang bersifat duniawi, walaupun tubuhnya berhubungan dengan hal-hal yang bersifat duniawi.
Terus terang saya baru mendengar bahwa Nabi Muhammad memuji orang2 yang hidup selibat. Bisa diberikan referensinya supaya kita tahu bahwa kata2 ini memang diambil dari Alquran atau mungkin tafsir? Thanks.
10. Mengapa ajaran Buddha mengajarkan hukum kamma, Tilakkhana, paticcasamuppada, sedangkan Islam tidak?
Islam juga mengajarkan hukum karma. kaum muslimin pada malam-malam tertentu memanjatkan doa khusus yang disebut dengan doa kumail, yaitu suatu doa yang diajarkan oleh Imam Ali bin Abi Thalib. salah satu bunyi doa itu adalah "ya Tuhanku, ampunilah aku dari beratnya karma buruk ku" itu bila dierjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. mereka berdoa dengan bahasa arab, dimana karma atau akibat dari karma disebut An-Niqom.
Mungkin Islam mengenal hukum sebab akibat untuk kehidupan ini dan mendatang, namun apakah Islam mengenal hukum kamma yang mana telah menyebabkan setiap makhluk terlahir berulang-ulang di alam Samsara? Kemudian adalah hukum Tilakkhana, paticcasamuppada, apakh ada dalam Islam?
Thanks untuk jawabannya kembali.