klo bole tau, dr sudut pandang mas bro rico, dr tulisan paulus teguh tentang buddhism, bagian mana yg berbobot ?
dato' lampirkan kembali tulisan paulus teguh tentang buddhism :
"Karena alasan yang sama dengan alasan Adam dan Hawa memakan buah terlarang di taman eden: mereka ingin menentukan hidup mereka sendiri terlepas dari Allah. Mereka ingin menjadi sama seperti Allah. Mereka ingin menjadi baik tanpa Allah. Mereka ingin mencapai keselamatan dan terlepas dari penderitaan dengan kemampuan sendiri, tanpa Allah."
orang ini tidak cukup paham akan ajaran buddhist, hanya memandang buddhist dr kaca mata kanesten, sehinga muncul statment itu. bagi dato' anak ini masih jauh dr kata paham/mengerti buddhist.
ada beberapa bagian yang menggambarkan buddhism secara tepat, hal mana tidak saya jumpai dalam tulisan lain yang serupa.
misal
Sekilas Ajaran Buddha
Pengajaran Buddha dapat diringkaskan ke dalam 4 proposisi utama yang memiliki tema sentral “penderitaan”, yaitu masalah (The Disease), penyebab (The Cause), penyembuhan/penghentian (The Cure) dan terakhir jalan keluar (The Medicine). Dalam artikel ini saya tidak akan menjelaskan keseluruhan ajaran tersebut, karena itu akan membutuhkan banyak buku untuk menyelesaikannya, dan saya juga belum cukup berpengetahuan untuk melakukan hal tersebut. Saya akan membahas saja beberapa aspek pengajaran Buddha dari sudut pandang kr****n.
cukup baik dalam menjelaskan catary arya saccani, tulisan ini jarang atau bahkan tidak saya temukan pada tulisan lain yang di ungkapkan oleh penulis kr****n tentang buddhism
Gautama tidak pernah mengajarkan untuk menyembah Tuhan; tidak juga mengajarkan tentang sifat-sifat Tuhan. Dan Buddha itu sendiri pun juga bukan Tuhan. Gautama sama sekali tidak pernah mengatakan dirinya adalah Tuhan atau dewa, dan tidak pernah pula menyuruh dirinya dipatungkan atau disembah
banyak tulisan lainnya yang mengatakan bahwa Gautama adalah tuhan yang disembah, disini si penulis memberikan tulisan yang benar.
Tentang Nirwana
Penting bagi kita semua untuk mengetahui bahwa konsep nirwana dalam agama Buddha berbeda dengan konsep surga dalam kr****n atau Islam. Nirwana bukanlah suatu lokasi, melainkan suatu kondisi, yaitu keterlepasan dari penderitaan. Nirwana ini bahkan bisa dicapai saat kita masih hidup, dan Gautama sendiri juga mengklaim telah mencapai nirwana saat dirinya masih hidup. Saat kita masih hidup, dan kita sudah terlepas dari segala penderitaan, saat itulah kita berada di nirwana. Seperti apakah nirwana ini? Nirwana ini tidak bisa kita mengerti kecuali saat kita mencapainya.
cukup baik menurut saya
ada beberapa hal lainnya lagi yang ditulis oleh Paulus Teguh yang rasanya memang demikian adanya ajaran buddha, tapi ujung2nya sang penulis sendiri menyanggah dan memberikan pandangannya sesuai imannya.
saya nilai tulisannya cukup berbobot bila dibandingkan dengan tulisan/artikel sejenis ini lainnya, karena disini terlihat Paulus Teguh mencoba mengungkapkan fakta tentang buddhisme, dan beberapanya benar (ingat saya katakan beberapanya) hal ini sangat berbeda dari tulisan teman-teman seiman Paulus Teguh tentang buddhisme yang rata2 adalah tulisan kosong tanpa kebenaran dan bahkan beberapanya merupakan fitnah keji.
sungguh menggelikan membaca tulisan / artikel sejenis ini yang justru membelokkan atau memberikan fakta salah pada ajaran buddha. namun jika ada tulisan yang bisa (walau sedikit) menceritakan secara benar ajaran buddha walau akhirnya mencari pembenaran dari segi pandangan kristiani dan menganggap sesat ajaran buddha itu tidak apa-apa. karena memang begitulah pandangan mereka, ya kita tidak bisa memaksa mereka memberikan pandangan yang kita inginkan.
intinya :
ini lhoo ajaran buddha, jika anda anggap sesat dan salah ya terserah anda.
bukankah harusnya begitu sikap kita pada umat tetangga?