apa tak lebih baik jadi Buddha? tapi lebih baik lagi ngak jadi apa2!
Lebih enak menuruti nafsu dan keinginan. Ingin makanan apa, makan saja. Alasan agamis seperti: "Buddha tidak mengajarkan" bisa jadi
pembenaran. Jika Buddha dulu tidak menuruti keinginan untuk menyantap daging, dan hanya makan pemberian, umat sekarang mengikuti hawa nafsu (
lobha) dalam menentukan apa yang mau disantap.
Nanti akan ada lagi argumen: "Saya 'kan bukan Buddha, saya juga bukan bhikkhu."
Jawaban saya, "Lalu mengapa harus setaat itu pada Buddha soal menyantap daging, tapi mengesampingkan ajaran Buddha yang lain: Mengikis sifat
lobha."
Begini bukan berarti saya menyatakan bervegetarian itu minim
lobha (nafsu/keserakahan). Tapi bervegetarian yang benar bisa mengikis sifat
lobha dan juga mengurangi tingkat penderitaan makhluk lain (berkaitan dengan sifat konsumtif manusia dan peternakan massal).
Demikian, mohon koreksinya.