//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...  (Read 647968 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2190 on: 18 July 2011, 08:54:19 PM »
di agama yg saya anut, tidak ada adegan spt itu, andalah yg menyinggung fenomena itu, jadi penjelasan itu tetap menjadi kewajiban anda. monggo
Kalo tidak ya sudah.
Saya cuma tau Theravada bahkan dlm RAPB mencatat bodhisatta bisa langsung berjalan dan berbicara. 
Dengan kemampuan seperti itu dalam mahayana tetap menganggap bodhisatva tidak "dilahirkan" , ttapi kekuatan menjelma.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2191 on: 18 July 2011, 09:00:53 PM »
Kalo tidak ya sudah.
Saya cuma tau Theravada bahkan dlm RAPB mencatat bodhisatta bisa langsung berjalan dan berbicara. 
Dengan kemampuan seperti itu dalam mahayana tetap menganggap bodhisatva tidak "dilahirkan" , ttapi kekuatan menjelma.

jika anda katakan "menjelma", penjelmaan adalah salah satu mata rantai dari 12 mata rantai paticca-samuppada, dengan demikian apakah seorang Buddha masih terperangkap dalam lingkaran paticca-samuppada?

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2192 on: 18 July 2011, 09:22:13 PM »
IMO
mungkin penasaran dengan inkonsisten nya sutra-sutra yang bolak balik tidak ketemu, mana tahu bro chingik bisa menjelaskan lebih detail atau ada penemuan sutra2 baru. ^-^
Anggapan inkonsitensi ini hanya ada pd orang yang mindset nya terpaku pd penilaian bhw hanya aliran yang dianutnya pasti benar dan aliran lain salah.
Berdiskusilah secara objektif. Inkonsistensi yang anda sebutkan, jika benar demikian adanya, mengapa masalah gender yang saya singgung sblmnya tidak dianggap sama2 inskonsistensi dr ajaran Buddha, mohon jelaskan, jangan sedikit2 hanya mencari pembenaran tanpa argumen yang sehat, kalo hanya bisa mengatakan ajaran gini gitu, maka ajaran agama a sampai z juga bisa seenak2nya meneriakkan tuduhan tak berdasar pd siapa pun.
Kapasitas saya di sini hanya utk menyanggah argumen tak berdasar dari Kelana. Bukan mencari kesalahan pd aliran lain.  Tujuan saya hanya ingin mengembalikan pemahaman yang seimbang pd masing2 aliran.
 
 

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2193 on: 18 July 2011, 09:35:04 PM »
Anggapan inkonsitensi ini hanya ada pd orang yang mindset nya terpaku pd penilaian bhw hanya aliran yang dianutnya pasti benar dan aliran lain salah.
Berdiskusilah secara objektif. Inkonsistensi yang anda sebutkan, jika benar demikian adanya, mengapa masalah gender yang saya singgung sblmnya tidak dianggap sama2 inskonsistensi dr ajaran Buddha, mohon jelaskan, jangan sedikit2 hanya mencari pembenaran tanpa argumen yang sehat, kalo hanya bisa mengatakan ajaran gini gitu, maka ajaran agama a sampai z juga bisa seenak2nya meneriakkan tuduhan tak berdasar pd siapa pun.
Kapasitas saya di sini hanya utk menyanggah argumen tak berdasar dari Kelana. Bukan mencari kesalahan pd aliran lain.  Tujuan saya hanya ingin mengembalikan pemahaman yang seimbang pd masing2 aliran.
 
 

tidak ada masalah gender, Sang Buddha jelas menjawab pertanyaan Ananda bahwa perempuan juga memiliki kesempatan yg sama dalam hal pencapaian kesucian. tapi dengan masuknya perempuan ke dalam Sangha dapat memperpendek usia Sasana, hal ini adalah fakta yg sudah diprediksi oleh Sang Buddha. saya tidak melihat hal ini sebagai kontradiksi

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2194 on: 18 July 2011, 10:06:23 PM »
acting... bahasa buddhis-nya UPAYA KAUSALYA...

Bisa jelaskan dulu apa itu Upaya Kausalya dan apa tujuannya?

Pernah baca Anguttara nikaya bagian bagian Ananda vagga?  Buddha mendeskripsikan sistem dunia yang maha luas dengan beribu2 tata surya yang mana beribu2 alam manusia, beribu2 alam dewa di dalam nya?
Menurut mu apa mungkin Buddha hanya muncul di jambudipa sini ini dengan umur hanya 80 tahun mengajar Dhamma 45 tahun, sedangkan luas sistem semesta ini begitu luas. Seorang Sammasambuddha menyempurnakan paramita begitu lama, dan setelah mencapai pencerahan, Beliau begitu disanjung dan dihormati para dewa dan brahma, tetapi Buddha hanya mengajar di Jambudipa sini selama 80 tahun yang sekejap mata.   

Jika tanpa upaya kausalya dan kekuatan menjelma, maka saya rasa pencapaian seorang Sammaambuddha tidak menunjukkan keistimewaan apapun bagi dunia ini, apalagi dengan adhitananya yang selalu dikumandangkan demi kebahagiaan semua makluk hidup saat diramal oleh Buddha Dipankara. 

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2195 on: 18 July 2011, 10:34:42 PM »
Bisa jelaskan dulu apa itu Upaya Kausalya dan apa tujuannya?

Pernah baca Anguttara nikaya bagian bagian Ananda vagga?  Buddha mendeskripsikan sistem dunia yang maha luas dengan beribu2 tata surya yang mana beribu2 alam manusia, beribu2 alam dewa di dalam nya?
Menurut mu apa mungkin Buddha hanya muncul di jambudipa sini ini dengan umur hanya 80 tahun mengajar Dhamma 45 tahun, sedangkan luas sistem semesta ini begitu luas. Seorang Sammasambuddha menyempurnakan paramita begitu lama, dan setelah mencapai pencerahan, Beliau begitu disanjung dan dihormati para dewa dan brahma, tetapi Buddha hanya mengajar di Jambudipa sini selama 80 tahun yang sekejap mata.   

Jika tanpa upaya kausalya dan kekuatan menjelma, maka saya rasa pencapaian seorang Sammaambuddha tidak menunjukkan keistimewaan apapun bagi dunia ini, apalagi dengan adhitananya yang selalu dikumandangkan demi kebahagiaan semua makluk hidup saat diramal oleh Buddha Dipankara. 

pernah baca Mahasamaya Sutta? di sana dikatakan bahwa makhluk2 dari alam semesta lain datang untuk mendengarkan pembabaran Mahasamaya Sutta ini. memang adalah keberuntungan bagi kita bahwa Buddha muncul di alam semesta kita ini, makhluk2 di alam semesta lain terpaksa harus bersusah payah untuk datang ke sini untuk mendengarkan ajaran.

kembali kepada penjelmaan, apakah itu berarti Sang Buddha kembali terperangkap dalam lingkaran paticcasamuppada?

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2196 on: 18 July 2011, 10:39:21 PM »
iya bagi mahayana bagaimana?

pencapaian apapun soal manfaat itu hanya dirinya yang bisa mengetahui bermanfaat atau tidak, tidak ada hubungan dengan orang lain.
apa dengan seseorang menjadi arahat maka dia bisa membuat orang lain jadi arahat dengan otomatis misalnya dengan mengulang nama si arahat itu berulang2?

soal kecukupan bagi mahayana seperti apa? kenapa pencapaian arahat itu tidak cukup? apakah bahiya itu mencapai arahat itu menjadi mubajir?
Benar pencapaian apapun hanya diri sendiri yang tahu bermanfaat atau tidak. Tetapi tidak semua orang berpikiran sama. Ada juga orang yang menimbang bahwa  apakah pencapaiannya dpt bermanfaat bagi orang lain. Orang seperti ini disebut memiliki semangat altruis. Maka itu mengapa ada yang hanya ingin menjadi sravaka dan ada yang ingin lebih dari itu dan itu telah ditunjukkan oleh pertapa Sumedha ketika beliau lebih memilih mencapai Sammasambuddha dari pada Arahat dihadapan Buddha Dipankara.

Bermanfaat buat yang lain bukan berarti harus bisa mengubah orang lain secara langsung seperti yang bro pelintirkan bhw harus bisa membuat orang jadi arahat secara otomatis dengan melafal namanya terus. Tidak dapat membuat orang lain menjadi arahat scr otomatis, bukan berarti tidak bermanfaat, tetapi degn kekuatan kebijaksanaan dan kesabaran, seseorang akan dibimbing secara berangsur2, jika tdk pd kehidupan ini, masih ada kesmpatan di kehidupan akan datang, semua bergantung pd karma orang yang diajarkan dan tergantung pd kekuatan adhitana dari orang yang mngajarkan.

Pencapaian bahiya sdh saya jelaskan sebelumnya. Jadi tdk perlu sy ulang lagi.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2197 on: 18 July 2011, 10:52:21 PM »
jika anda katakan "menjelma", penjelmaan adalah salah satu mata rantai dari 12 mata rantai paticca-samuppada, dengan demikian apakah seorang Buddha masih terperangkap dalam lingkaran paticca-samuppada?
Seorang Buddha sdh tidak memiliki avijja, jadi tidak terperngkap dlm paticca-sammupadda. Istilah menjelma yang saya maksudkan bukan proses kemenjadian yang sama dengan Bhava paccaya jati, apalagi proses bhava paccaya jati hanya berlaku utk makhluk puthujjana yang difaktori oleh kammabhava dan uppatibhava.
Menjelma sini dapat diselaraskan dengan kekuatan iddhi seperti dalam Mahaparinibbana Sutta saat Buddha berbicara dengan kepada 8 kelompok mahluk sementara para mereka tidak tahu itu merupakan "jelmaan" Buddha.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2198 on: 18 July 2011, 11:04:31 PM »
Seorang Buddha sdh tidak memiliki avijja, jadi tidak terperngkap dlm paticca-sammupadda. Istilah menjelma yang saya maksudkan bukan proses kemenjadian yang sama dengan Bhava paccaya jati, apalagi proses bhava paccaya jati hanya berlaku utk makhluk puthujjana yang difaktori oleh kammabhava dan uppatibhava.
Menjelma sini dapat diselaraskan dengan kekuatan iddhi seperti dalam Mahaparinibbana Sutta saat Buddha berbicara dengan kepada 8 kelompok mahluk sementara para mereka tidak tahu itu merupakan "jelmaan" Buddha.

saya anggap kekuatan menjelma ini eksklusif hanya pada seorang Buddha, tapi dalam patisambhiddamagga Pali, yg seharusnya juga terdapat dalam Mahayana, termasuk bagian manakah kekuatan menjelma ini dalam daftar kekuatan/pengetahuan eksklusif Sang Buddha berikut ini:
- Pengetahuan penembusan indria-indria makhluk lain
- Pengetahuan watak dan kecenderungan tersembunyi makhluk-makhluk
- Pengetahuan Keajaiban Ganda
- Pengetahuan Belas Kasih Agung
- Pengetahuan Kemahatahuan
- Pengetahuan tanpa halangan

dalam buku ini sama sekali tidak disebutkan mengenai kekuatan menjelma, adakah rujukan mengenai kekuatan ini?


dan dengan kekuatan menjelma ini, apa yg menghalangi seorang Buddha untuk menjelma di masa sekarang ini? bukankah penjelmaan Buddha akan jauh lebih bermanfaat bermanfaat pada saat ini?
« Last Edit: 18 July 2011, 11:14:41 PM by Indra »

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2199 on: 19 July 2011, 12:43:23 AM »
ini diskusi yg tak berujung.....

Pertanyaan (P) JAWAB(J)
P:mengapa sangbuddha acting sedemikian hebat?

J:upayakausalya
( mau lanjut diskusi apa coba? )

P:mengapa Buddha membuat kerumitan seperti ini? mengetahui pecah nya sangha kemudian muncul lagi sebagai   
Padmasambhava ( pro mahayana ) ?

J:Upayakausalya
(mau lanjut diskusi apa lagi? )

P: SangBuddha sungguh keterlaluan...
ketika pertapa , Alara kalama, dan Udraka Ramputra masih hidup, tidak di ajarkan dhamma(masih sembunyi kemampuan)
tunggu mereka berdua mati, baru mencoba memakai kemampuan batin untuk mengajarkan mereka? ga salah nih ? nah lo...www.bingung.com

J: upayakausalya, Buddha nanti bertemu entah di kalpa mana, dan buddha akan mengajarkan dhamma di saat yg tepat...


singkat diskusi....
tidak ada jawaban berbobot.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2200 on: 19 July 2011, 07:36:30 AM »
ini diskusi yg tak berujung.....

Pertanyaan (P) JAWAB(J)
P:mengapa sangbuddha acting sedemikian hebat?

J:upayakausalya
( mau lanjut diskusi apa coba? )

P:mengapa Buddha membuat kerumitan seperti ini? mengetahui pecah nya sangha kemudian muncul lagi sebagai   
Padmasambhava ( pro mahayana ) ?

J:Upayakausalya
(mau lanjut diskusi apa lagi? )

P: SangBuddha sungguh keterlaluan...
ketika pertapa , Alara kalama, dan Udraka Ramputra masih hidup, tidak di ajarkan dhamma(masih sembunyi kemampuan)
tunggu mereka berdua mati, baru mencoba memakai kemampuan batin untuk mengajarkan mereka? ga salah nih ? nah lo...www.bingung.com

J: upayakausalya, Buddha nanti bertemu entah di kalpa mana, dan buddha akan mengajarkan dhamma di saat yg tepat...


singkat diskusi....
tidak ada jawaban berbobot.

lanjut,

P: Kenapa seorang Buddha melakukan pembunuhan?
J: itu bukan membunuh, itu tindakan menyelamatkan

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2201 on: 19 July 2011, 07:53:50 AM »
Benar pencapaian apapun hanya diri sendiri yang tahu bermanfaat atau tidak. Tetapi tidak semua orang berpikiran sama. Ada juga orang yang menimbang bahwa  apakah pencapaiannya dpt bermanfaat bagi orang lain. Orang seperti ini disebut memiliki semangat altruis. Maka itu mengapa ada yang hanya ingin menjadi sravaka dan ada yang ingin lebih dari itu dan itu telah ditunjukkan oleh pertapa Sumedha ketika beliau lebih memilih mencapai Sammasambuddha dari pada Arahat dihadapan Buddha Dipankara.

Bermanfaat buat yang lain bukan berarti harus bisa mengubah orang lain secara langsung seperti yang bro pelintirkan bhw harus bisa membuat orang jadi arahat secara otomatis dengan melafal namanya terus. Tidak dapat membuat orang lain menjadi arahat scr otomatis, bukan berarti tidak bermanfaat, tetapi degn kekuatan kebijaksanaan dan kesabaran, seseorang akan dibimbing secara berangsur2, jika tdk pd kehidupan ini, masih ada kesmpatan di kehidupan akan datang, semua bergantung pd karma orang yang diajarkan dan tergantung pd kekuatan adhitana dari orang yang mngajarkan.

Pencapaian bahiya sdh saya jelaskan sebelumnya. Jadi tdk perlu sy ulang lagi.
hmm, tetapi sungguh aneh kenapa gotama tidak mau bertekad seperti sumeda?

kenapa dia mengajarkan muridnya jadi egois?

aspirasi nya :
Sumedha, yang sedang bertiarap, seketika muncul keinginan untuk menjadi Buddha, “Jika aku menghendaki, hari ini juga aku dapat menjadi Arahanta yang mana asava dipadamkan dan kotoran batin lenyap. Tapi, apa untungnya ? Seorang manusia luar biasa sepertiku merealisasi Buah Arahatta dan Nibbana sebagai murid yang tidak berguna dari Buddha Dipankara ? Aku akan berusaha sekuat mungkin untuk mencapai ke-Buddha-an.”

“Apa gunanya, secara egois keluar dari lingkaran kelahiran sendirian, padahal aku adalah seorang manusia luar biasa yang memiliki kebijaksanaan, keyakinan, dan usaha. Aku akan berusaha mencapai ke-Buddha-an dan membebaskan semua makhluk termasuk para dewa dari lingkaran kelahiran yang merupakan lautan penderitaan.”

“Setelah mencapai ke-Buddha-an sebagai hasi dari perbuatanku yang tiada bandingnya dengan bertiarap dan menjadi jembatan untuk Buddha Dipankara, aku akan menolong banyak makhluk keluar dari lingkaran kelahiran yang merupakan lautan penderitaan.”

“ Setelah menyeberangi sungai samsara dan meninggalkan tiga alam kehiduapn, aku akan menaiki rakit Dhamma Jalan Mulia Berfaktor Delapan dan pergi menyelamatkan semua makhluk termasuk dewa.” Demikianlah pikirannya bercita-cita untuk menjadi Buddha.


kalau di pikir2 lucu juga, seorang bertekad menjadi buda dan tidak mau jadi arahat yang egois, kemudian ingin jadi buda dan membuat semua mahluk jadi mahluk egois =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2202 on: 19 July 2011, 09:27:33 AM »
Bisa jelaskan dulu apa itu Upaya Kausalya dan apa tujuannya?

Pernah baca Anguttara nikaya bagian bagian Ananda vagga?  Buddha mendeskripsikan sistem dunia yang maha luas dengan beribu2 tata surya yang mana beribu2 alam manusia, beribu2 alam dewa di dalam nya?
Menurut mu apa mungkin Buddha hanya muncul di jambudipa sini ini dengan umur hanya 80 tahun mengajar Dhamma 45 tahun, sedangkan luas sistem semesta ini begitu luas. Seorang Sammasambuddha menyempurnakan paramita begitu lama, dan setelah mencapai pencerahan, Beliau begitu disanjung dan dihormati para dewa dan brahma, tetapi Buddha hanya mengajar di Jambudipa sini selama 80 tahun yang sekejap mata.   

Jika tanpa upaya kausalya dan kekuatan menjelma, maka saya rasa pencapaian seorang Sammaambuddha tidak menunjukkan keistimewaan apapun bagi dunia ini, apalagi dengan adhitananya yang selalu dikumandangkan demi kebahagiaan semua makluk hidup saat diramal oleh Buddha Dipankara.
Jadi kalau menurut Mahayana, seharusnya kalau sudah menyempurnakan paramitha sedemikian lama, tidak takluk pada hukum alam? (1) Berapa idealnya umur seorang Buddha? (2) Kenapa tidak sekalian hidup selamanya saja agar bisa mengajar terus menerus, misalnya sampai tahun 2011 ini? (3)




Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2203 on: 19 July 2011, 10:51:08 AM »
Seorang Buddha sdh tidak memiliki avijja, jadi tidak terperngkap dlm paticca-sammupadda. Istilah menjelma yang saya maksudkan bukan proses kemenjadian yang sama dengan Bhava paccaya jati, apalagi proses bhava paccaya jati hanya berlaku utk makhluk puthujjana yang difaktori oleh kammabhava dan uppatibhava.
Menjelma sini dapat diselaraskan dengan kekuatan iddhi seperti dalam Mahaparinibbana Sutta saat Buddha berbicara dengan kepada 8 kelompok mahluk sementara para mereka tidak tahu itu merupakan "jelmaan" Buddha.

sekarang sudah keliatan kok ! :))

 
Jadi kalau menurut Mahayana, seharusnya kalau sudah menyempurnakan paramitha sedemikian lama, tidak takluk pada hukum alam? (1) Berapa idealnya umur seorang Buddha? (2) Kenapa tidak sekalian hidup selamanya saja agar bisa mengajar terus menerus, misalnya sampai tahun 2011 ini? (3)


benar sudah menjelma jadi buda hidup LSY  =))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2204 on: 19 July 2011, 10:58:04 AM »
ini diskusi yg tak berujung.....

Pertanyaan (P) JAWAB(J)
P:mengapa sangbuddha acting sedemikian hebat?

J:upayakausalya
( mau lanjut diskusi apa coba? )

P:mengapa Buddha membuat kerumitan seperti ini? mengetahui pecah nya sangha kemudian muncul lagi sebagai   
Padmasambhava ( pro mahayana ) ?

J:Upayakausalya
(mau lanjut diskusi apa lagi? )

P: SangBuddha sungguh keterlaluan...
ketika pertapa , Alara kalama, dan Udraka Ramputra masih hidup, tidak di ajarkan dhamma(masih sembunyi kemampuan)
tunggu mereka berdua mati, baru mencoba memakai kemampuan batin untuk mengajarkan mereka? ga salah nih ? nah lo...www.bingung.com

J: upayakausalya, Buddha nanti bertemu entah di kalpa mana, dan buddha akan mengajarkan dhamma di saat yg tepat...


singkat diskusi....
tidak ada jawaban berbobot.

memang beginilah kalau ajaran yang INKONSISTEN,
bolak balik tidak akan menemukan Jawaban yg berbobot
akhirnya terakhir keluar jawaban canggih : UPAYA KAUSALYA  ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

 

anything