//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - baruna

Pages: 1 ... 3 4 5 6 7 8 9 [10] 11 12
136
Wkwkwkwk!..., cuma kitab buatan orang2 aja, ga ada aslinya, yg bacanya cm disuruh percaya aja, bukan disuruh membuktikan kebenarannya.

Anda orang buddha khan.anda tentu punya kitab suci yg bukan buatan orang. Yg katanya asli.
Tunjukkan pada saya apa nama kitabnya. Tunjukkan apa yg sudah anda buktikan shg berani bicara spt diatas.

137
Buddhisme untuk Pemula / Re: Resolusi Awal Tahun
« on: 03 February 2015, 03:10:27 AM »
^ ^ ^

jika beragama membuat kita tidak bisa bebas berpikir, lebih baik tak beragama.

Jika sy menjadi anda, daripada bebas seenaknya sendiri lebih baik sy mendengarkan buddha.
Diarahkan begini, begitu tapi jadinya baik.

138
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 03 February 2015, 02:49:45 AM »

Apa yg disampaikan memang seperti itu adanya. Sekarang bagaimana caranya agar tanhapadam tanpa harus menjadi betet spt yg disampaikan sikomet.
ada teman yg bernama kemenyin, dari jawatimur.
belajar vipasana, terganggu oleh cara dia meditasi sebelumnya. Dengan menuruti visudhimagga, ia menekuni kasina.
akibatnya upadana. Obyeknya melekat tidak bisa lepas.
saat vipasana , harus melalui kasina ini baru bisa samadi. Kasihan .
karena penulis buku itu sdh meninggal, tentu itu resiko dia sendiri.
buku menjadi berbahaya jika penulisnya sudah tiada. Selain itu dalam waktu yg lama,
buku bisa menjadi berubah oleh penulis berikutnya yg kurang pandai.

At jeruk
Anda beruntung. Ini salah satu korban buku visudhimagxx.
Obhasa menjadi upadana.mabuk dengan teori.

139
Buddhisme untuk Pemula / Re: -Karma Orang Tua Dan Anak-
« on: 02 February 2015, 07:42:51 PM »

Jika memang sulit keadaannya, ybs hendaknya tidak terbuka dalam segala hal.
Misalnya soal keuangan, kemudian harta yg tdk bergerak. Semuanya off the record.
Mengenai masa depan, tidak semua orang berpikir spt penulis diatas. Ada orang yg rasional
Yg bisa membedakan anak yg baik dan kelakuan ortu yg berbeda.

Penulis copas tsb tidak menyadari bahwa cinta yg ditolak mertua, belum tentu berpisah untuk selamanya.
Ingatlah merpati tidak bisa dan pernah ingkar janji. Sekalipun berpisah jauh, ia tidak akan berpaling dari pasangan hidupnya.
Ia senantiasa diliputi semangat cinta yg tiada menuntut dan berani berkorban.
Sekalipun orangtuanya setengah hati menerima mereka berdua.





Jangan sekali sekali mencari di dhammapaxx u urusan begini.
Perjuangkan cinta anda dan tunjukkan pada mereka jika Anda bisa
Mendidik anak anak dgn hasil yg berbeda dgn orang tua anda.

Apapun resikonya, pasangan yg memiliki keyakinan yg sama adalah yg terbaik.
Bukan pasangan yg memiliki keyakinan yg sama dengan calon mertua.

140
Buddhisme untuk Pemula / Re: -Karma Orang Tua Dan Anak-
« on: 02 February 2015, 07:33:11 PM »
-Karma Orang Tua Dan Anak-
Seorang mahasiswi menangis tersedu-sedu dihadapan dosen agama Buddha yang penuh kasih terhadapnya. Ia sedih, kecewa, dan agak tergoncang batinnya menghadapi kenyataan pahit yang harus diterimanya saat ini.
Ia tidak menduga bahwa hubungan cinta yang telah dibinanya selama ini harus kandas di tengah jalan. Ia tidak menyangka bahwa calon mertuanya akan menolak dirinya sebagai menantu hanya karena ia mempunyai seorang ayah yang gemar berjudi dan mabuk-mabukan. Ia sedih karena calon mertuanya beranggpan bahwa jika orangtuanya berkelakuan tidak baik, maka anaknya pasti mempunyai kelakuan yang tidak baik pula. Ia kecewa karena ia merasa bahwa anggapan itu tidak berlaku terhadap dirinya. Dengan penuh kesabaran, dosen agama Buddha tadi memberikan nasihat-nasihat yang ternyata dapat menghibur mahasiswi tersebut.



Sesungguhnya karma orang-tua tidak menurun kepada anaknya karena setiap makhluk membawa karmanya masing-masing. Namun, memang ada persamaan karma antara orangtua dan anak sehingga mereka bisa berkumpul dalam satu keluarga. Setiap makhluk yang akan bertumimbal lahir harus mempunyai getaran karma yang sama dengan orang tuannya.
Jadi, pada saat mahasiswi tadi bertumimbal lahir melalui kandungan ibunya, ia mempunyai getaran karma yang sama pula. Jika ia mempunyai ayah yang berkelakuan tidak baik, maka ini merupakan buah dari karma buruk yangpernah dilakukannya pada kehidupan yang lampau. Dengan demikian, ia tidak boleh membenci ayaknya. Ia tidak boleh menyalahkan ayahnya. Ia tidak boleh beranggapan bahwa ayahnyalah yang merupakan penyebab putushnya hubungan cintanya dengan teman kuliahnya itu.
Sesungguhnya, hubungan cintanya juga bisa putus diakibatkan oleh karma buruk lain yangpernah dilakukannya pada kehidupan yang lampau.


Dalam kita suci Dhammapada Bab XXIII ayat 332, dikatakan:
“Berlaku baik terhadap ibu merupakan suatu kebahagiaan dalam dunia ini; berlaku baik terhadap ayah juga merupakan kebahagiaan. Berlaku baik terhadap petapa merupakan suatu kebahagiaan dalam dunia ini; berlaku baik terhadap para ariya (orang suci) juga merupakan kebahagiaan.”
Ayah dan ibu merupakan orang tua kita. Walau bagaimanapun buruknya sifat ayah dan ibu kita, mereka tetap orangtua kita.
Sebagai anak, kita wajib menghormati dan menyayangi mereka. Jika mereka berkelakuan tidak baik, maka kita wajib berusaha untuk menyadarkan mereka agar kembali ke jalan yang benar. Memang ini bukan merupakan suatu tugas yang mudah, tetapi usaha kita lakukan dengan penuh pengorbanan pun tak akan sia sia.
Anak yang baik tidak akan menyalahkan orang lain bila ia menghadapi keadaan yang tidak menyenangkan. Hendaknya ia menyadari bahwa penderitaan itu hanya datang kepada orang yang memang harus menerimanya. Ia akan menerima penderitaan itu dengan tabah walau tidakd apat dipungkiri bahwa pada saat itu pasti batinnya agak tergoncang.Namun, ia tidak akan terlalu berlarut-larut dalam kesedihan.


Ia akan menyadari bahwa tak ada gunanya menyesali peristiwa yang telah terjadi. Jika hubungan cinta itu memang harus kandas di tengah jalan, maka hal ini tidka perlu terlalu ditangisi. Masih ada kirannya pemuda lain yang lebih baik dari dia. Masih ada calon mertua yang dapat mengerti keadaannya dan mau menerimanya sebagai menantu. Masih banyak orang tua yang tidak berpandang picik seperti tersebut diatas.
Dan masih banyak orang tua yang yakin bahwa menantunya merupakan orang yang baik walaupun orangtua menantunya berkelakuan tidak baik.
Mahasiswi di atas merupakan gadis yang baik. Ia dapat menjadi baik berkat pendidikan agama yang diperolehnya di bangku sekolah. Ia tekun belajar agama Buddha. Ia rajin mendengarkan dan berdiskusi Dharma dengan tokon-tokoh Buddhis. Ia senantiasa berusaha melaksanakan Pancasila Buddhis dalam kehidupannya sehari-hari. Ia senang berbuat amal sesuai denga kemampuannya.


Jika kelak ia berumah tangga, ia telah bertekad untuk menjadi seorang isteri yang setia dan puas hanya dengan seorang suami serta senantiasa menghormati ayah dan ibu mertuanya sebagai dewa dan dewi. Ia yang telah terbiasa hidup sederhana itu bertekad untuk tidak menjadi isteri yang materialistis.
Sesungguhnya, pemuda yang dapat memperisterinya itu akan bahagia. Dengan demikian, nyatalah bahwa dari orangtua yang berkelakuan tidak baik mungkin saja muncul anak-anak yang berkelakuan baik.
Dalam Dhammapada Bab III ayat 43, dikatakan:
“Bukan seorang ibu, ayah, maupun sanak keluarga lain yang dapat melakukan; melainkan pikiran sendiri yang diarahkan dengan baik yang akan dapat mengangkat derajat seseorang


Jika memang sulit keadaannya, ybs hendaknya tidak terbuka dalam segala hal.
Misalnya soal keuangan, kemudian harta yg tdk bergerak. Semuanya off the record.
Mengenai masa depan, tidak semua orang berpikir spt penulis diatas. Ada orang yg rasional
Yg bisa membedakan anak yg baik dan kelakuan ortu yg berbeda.

Penulis copas tsb tidak menyadari bahwa cinta yg ditolak mertua, belum tentu berpisah untuk selamanya.
Ingatlah merpati tidak bisa dan pernah ingkar janji. Sekalipun berpisah jauh, ia tidak akan berpaling dari pasangan hidupnya.
Ia senantiasa diliputi semangat cinta yg tiada menuntut dan berani berkorban.
Sekalipun orangtuanya setengah hati menerima mereka berdua.

141
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 02 February 2015, 06:54:04 PM »
Tidak mungkin keseimbangan tercapai sebelum nirodha padam.

142
Buddhisme untuk Pemula / Re: Resolusi Awal Tahun
« on: 02 February 2015, 06:15:34 PM »
thn in 2015 sacheng ingin menciptakan sesuatu... :))

Bagaimana caranya meningkatkan penjualan tiket di tahun 2015.

143
Perkenalan / Re: Salam Kenal
« on: 02 February 2015, 05:57:15 PM »
Anda tidak dituntut untuk percaya begitu saja, tetapi lebih bijaksana kalau dibuktikan sendiri melalui pemahaman dan pengalaman sendiri langsung...

NB: mungkin saja atau bisa saja terdapat kekeliruan dalam kata-kata atau kalimat...


Semoga bermanfaat...

 _/\_

Silahkan ts memberikan sumber tulisan yg ditulisnya.

144
Perkenalan / Re: Salam Kenal
« on: 02 February 2015, 11:22:55 AM »
Demikianlah yang saya dengar. Pada suatu ketika Sang Bhagava sedang berada di dekat Savatthi, di Hutan Jeta, di Vihara Anathapindika. Pada saat itu Sang Bhagava sedang mengajar, memberi inspirasi, dan menggembirakan para bhikkhu dengan percakapan mengenai Dhamma yang berhubungan dengan Nibbana, dan para bhikkhu, dengan keyakinan dan penuh perhatian, mengkonsentrasikan seluruh pikiran, sangat berminat mendengarkan Dhamma.

Kemudian, karena menyadari pentingnya hal itu, Sang Bhagava pada saat itu mengungkapkan kotbah inspirasi ini:

Para bhikkhu, ada keadaan dimana tidak ada tanah, tidak ada air, tidak ada api, dan tidak ada udara,
 tidak ada dasar yang terdiri dari ketidak-terbatasan ruang,
 tidak ada dasar yang terdiri dari ketidak-terbatasan kesadaran,
 tidak ada dasar yang terdiri dari kekosongan,
 tidak ada dasar yang terdiri dari bukan persepsi dan tidak bukan persepsi,
 tidak ada dunia ini atau dunia lainnya ataupun dua dunia itu,
 tidak ada matahari atau rembulan, tetapi sebaliknya tidak ada juga kegelapan yang menyelimuti,
Di sini, para bhikkhu, Saya katakan tidak ada kedatangan, tidak ada kepergian, tidak ada yang tinggal,
 tidak ada kematian, tidak ada kemunculan.
Inilah akhir dari Dukkha.

Jika benar semua tidak ada seperti itu, lantas siapa bapak sio yg sedang mendengar buddha berbicara spt itu.

145
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 02 February 2015, 10:54:09 AM »
Menurut saya, pengertian Nibbana sebenarnya simple, yaitu adalah "padam".

OK, saya akan berusaha menjawab dari pengalaman saya sendiri yg mungkin mendekati salah satu pengertian Nibbana yg adalam "padam" tsb.

Dulu sekali, ketika mengikuti retret Vipassana. Pada hari ke 6 atau 7, saya tidak begitu ingat, dalam proses meditasi, saya mengalami proses kesadaran yg hingga saat ini tidak bisa saya jelaskan seutuhnya.

Pada tahap awal, efek dari proses kesadaran itu adalah memberikan ketenangan dan rasa lega, seperti komputer yang setiap modulnya dimatikan satu demi satu ketika dimatikan/shutdown.


Anda baik sekali. caritta lah penghalangnya.itu bersifat alami dan dibentuk sedari kecil.
proses shutdown nya mesti dimbangi dengan keseimbangan dari caritta subyeknya.
Yg berlebihan dikurangi, yg kurang ditambah. Biasanya terhalang pada nibidda, sbg tidak berbuah.

satu hal yg pasti sikardus minta penjelasan model lks seperti di laboratorium.
tentu ia senang sekali.




146
Adik mahasiswi, bisakah kami bertanya mengenai topik iklan diatas.
Jika adik bisa menjawab dgn baik, tentunya banyak yg bersedia menolong.

147
Buddhisme untuk Pemula / Re: perbedaan Abrahmacariya dan Kamesumicchacara
« on: 02 February 2015, 03:10:49 AM »

Kemudian pertanyaan kedua, jika perumah tangga melakukan latihan athasila,


Jika ibu dan bapak silanya tidak sama, pihak istri tidak bisa mendominasi.tetap kepalakeluarga adalah bapak.
Sekalipun ibu silanya lebih banyak.   biasanya orang yg menjalankan sila lebih banyak, sering kelewatan Sbg timbul
Adu argumen. Dalam hal ini, ibu yg mengalah bukan bapak yg mengalah.

Jika sampai bapak yg mengalah dan membiarkan, daftarkan saja dia ke PASUTRI.

Spoiler: ShowHide



PASUTRI persatuan suami takut istri






148
Numpang bangkitin dari kubur newbie baru nemu forum beginian


saya kayaknya setuju banget d, kalo aliran maitreya/ i Kuan Tao itu termasuk dalam aliran sesat dalam ajaran buddha. Tetapi d

kalo positifnya:
- ane demen pas mereka lbh banyak melakukan fang shen
- membaca parrita avalokitesvara
-sangat mengutamakan bakti pada orang tua dan menghormati orang yg lbh senior
-disipilin dalam beribadah tepat waktu bangun, dll
- suka melakukan kegiatan sosial macam yayasan tzu chi

yah mohon maaf kalo ada salah kata, ane sih tidak benci sampe tulang sum2 cuman gak sreg aja lebh baik menjauhi dan ikutin apa yang pas buat ane dalam beribadah

sabbe satta bhavantu sukhitatta

Tidak berbuat jahat
Menambah kebaikan

Melepas satwa adalah jalan sederhana u menimbulkan perbuatan yg tiada kejam
Yg semena mena, semaunya sendiri.
Namun itu bukan satu satunya jalan.
mengendalikan pikiran dengan benarlah, maka pikiran yg kejam itu mereda.
Bagi sebagian orang, mereka lebih bisa menerima melepas satwa daripada mengendalikan pikiran.
Adalah bijaksana jika mereka yg pengertian spt itu saja tidak ditutup jalannya.
Waktu berjalan , orang juga bisa berubah.

Anda boleh percaya atau tidak
Kata kata yg anda ucapkan itu juga sama modelnya dengan melepas satwa.

semoga semua mahluk berbahagxx

 lebih mudah dicerna, diterima namun jangan terus terusan begitu saja.

149
Buddhisme untuk Pemula / Re: perbedaan Abrahmacariya dan Kamesumicchacara
« on: 02 February 2015, 12:54:43 AM »
Haiiii.. mau tanya sedikit tentang sila. Letak perbedaan Abrahmacariya dan Kamesumicchacara dimana ya? Apakah ada perbedaan dari pelatihan silanya atau bagaimana?

Kemudian pertanyaan kedua, jika perumah tangga melakukan latihan athasila, apakah tidak boleh bersentuhan yg positif (baik secara disengaja ataupun tidak) dengan lawan jenis? Misalnya suami bantu angkat jemuran dan secara tidak sengaja tersentuh. Atau pada saat istri menyiapkan kopi untuk suami, suami memegang gelas cangkirnya dan tersentuh tangan istri. Atau pada saat tidur, tidak sengaja bersenggolan dengan suami.
Haiiii.. mau tanya sedikit tentang sila. Letak perbedaan Abrahmacariya dan Kamesumicchacara dimana ya? Apakah ada perbedaan dari pelatihan silanya atau bagaimana?

Kemudian pertanyaan kedua, jika perumah tangga melakukan latihan athasila, apakah tidak boleh bersentuhan yg positif (baik secara disengaja ataupun tidak) dengan lawan jenis? Misalnya suami bantu angkat jemuran dan secara tidak sengaja tersentuh. Atau pada saat istri menyiapkan kopi untuk suami, suami memegang gelas cangkirnya dan tersentuh tangan istri. Atau pada saat tidur, tidak sengaja bersenggolan dengan suami.

Perumahtangga membangun rumahnya atas dasar sama sila sbg harmoni.
Jika yg atthasila adalah suami atau suami dan istri, tdk ada masalah.
Namun jika ibu sj tertarik menjalankan sila dgn cara spt itu, adalah baik :

Meminta ijin kepala rumah tangga
Dilakukan divihara dalam satu grup, shg tidak membosankan dan ada seniornya yg berpengalaman.
Divihara, latihan silanya bisa dipadu dengan kegiatan meditasi dan tidak bicara selama acara berlangsung.
Datang pagi subuh, pulang keesokan paginya setelah lepas sila.

Rumah tangga akan berubah jika ibu menjalankan sila yg berbeda dgn kepala keluarga.
Itulah alasannya kenapa di wihara saja.


150
Diskusi Umum / Re: Mimpi bisa memprediksi waktu kedepan?
« on: 01 February 2015, 11:39:25 PM »
repost _/\_

Mimpi sering kali karena ada yg memberi tahu future.
Biasanya mereka adalah dewata, leluhur tg sdh tiada, orang yg mampu u itu.
Itu disebabkan karena sila dan mata pencarian yg benar, sbg mereka berkenan.




Pages: 1 ... 3 4 5 6 7 8 9 [10] 11 12
anything