Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi > Buddhisme Awal

The Dawn of Abhidhamma

(1/3) > >>

xenocross:
lagi baca dikit2


The Dawn of Abhidharma
This book is a companion to Bhikkhu Anālayo’s previous study of the Genesis of the Bodhisattva Ideal. In the present book he turns to another important aspect in the development of Buddhist thought: the beginnings of the Abhidharma. Anālayo shows that the two main modes generally held in academic circles to explain the arising of the Abhidharma – the use of lists (mātrḳā) and the question-and-answer format – are formal elements that in themselves are not characteristic of Abhidharma thought. Going beyond the notion that the coming into being of the Abhidharma can be located in such formal aspects, he shows how the attempt to provide a comprehensive map of the teachings gradually led to the arising of new terminology and new ideas. He identifies the notion of the supramundane path as an instance where fully fledged Abhidharma thought manifests in the discourses. Anālayo concludes that what characterizes the Abhidharma is not the mere use of dry lists and summaries, but rather a mode of thought that has gone further (abhi-) than the Dharma taught in the early discourses in general.


http://blogs.sub.uni-hamburg.de/hup/products-page/publikationen/123/

sedikit yang sudah dibaca:

Analayo mengatakan, abhidharma pada mulanya adalah "daftar rangkuman topik, dan komentar atas sebuah sutta"
karena komentar penjelasan yang ditempelkan pada sebuah sutta ini bisa menjelaskan sutta yg lain, maka kemudian  komentar ini menjadi "hidup" dan berkembang lebih independen. Setelah itu menjadi satu set pitaka sendiri. Ini semua terjadi sejak zaman transmisi oral.

abhidharma pada mulanya berarti : tentang dharma
"Para bhiksu sedang mendiskusikan abhidharma" = "Para bhiksu sedang mendiskusikan tentang dharma"
Hanya belakangan istilah abhi diartikan sebagai "yang lebih tinggi" dan merujuk pada kitab-kitab komentar abhidharma

Kelana:

--- Quote from: xenocross on 07 February 2015, 02:51:15 PM ---lagi baca dikit2


The Dawn of Abhidharma
This book is a companion to Bhikkhu Anālayo’s previous study of the Genesis of the Bodhisattva Ideal. In the present book he turns to another important aspect in the development of Buddhist thought: the beginnings of the Abhidharma. Anālayo shows that the two main modes generally held in academic circles to explain the arising of the Abhidharma – the use of lists (mātrḳā) and the question-and-answer format – are formal elements that in themselves are not characteristic of Abhidharma thought. Going beyond the notion that the coming into being of the Abhidharma can be located in such formal aspects, he shows how the attempt to provide a comprehensive map of the teachings gradually led to the arising of new terminology and new ideas. He identifies the notion of the supramundane path as an instance where fully fledged Abhidharma thought manifests in the discourses. Anālayo concludes that what characterizes the Abhidharma is not the mere use of dry lists and summaries, but rather a mode of thought that has gone further (abhi-) than the Dharma taught in the early discourses in general.


http://blogs.sub.uni-hamburg.de/hup/products-page/publikationen/123/

sedikit yang sudah dibaca:

Analayo mengatakan, abhidharma pada mulanya adalah "daftar rangkuman topik, dan komentar atas sebuah sutta"
karena komentar penjelasan yang ditempelkan pada sebuah sutta ini bisa menjelaskan sutta yg lain, maka kemudian  komentar ini menjadi "hidup" dan berkembang lebih independen. Setelah itu menjadi satu set pitaka sendiri. Ini semua terjadi sejak zaman transmisi oral.

abhidharma pada mulanya berarti : tentang dharma
"Para bhiksu sedang mendiskusikan abhidharma" = "Para bhiksu sedang mendiskusikan tentang dharma"
Hanya belakangan istilah abhi diartikan sebagai "yang lebih tinggi" dan merujuk pada kitab-kitab komentar abhidharma

--- End quote ---

Saya pribadi sudah memperkirakan adanya kemungkinan pergeseran makna kata dari kata abhi dan ingin mempertanyakan kepada forum DC, namun sayang belum kesampaian.

GRP buat Sdr. Xenocross telah memberikan info ini.

Thanks

Shasika:
Menyimak dlu...

seniya:
Wah akhirnya pecah telur nih, Bhikkhu Analayo dalam artikel di atas menemukan bahwa Satipatthana Sutta, Bahudhatuka Sutta, Anupada Sutta, dan Mahacattarisaka Sutta telah ditambahkan dengan bahan-bahan yang belakangan (yang kemudian mempengaruhi munculnya Abhidhamma)

xenocross:
yang aku kaget itu sebenarnya adalah.... sutta yang judulnya "6 kemurnian" - di isi suttanya cuma ada 5 kemurnian disebut
Lalu ada bhikkhu India yang datang ke srilanka di abad ke berapa.... yang mengatakan, kemurnian ke-6 itu ada, kejadian ini ditulis di komentar

Trus dibandingkan dengan versi paralel - versi agama memang isinya ada 6 kemurnian. jadi
Pali text itu ada penambahan, dan juga ada bagian yang hilang. Kalau dibilang kanon pali itu murni banget ya gak juga
Walaupun kalau dilihat versi agama juga banyak tambahan dan banyak hilang....

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

Go to full version