sebenarnya agak ragu sih, apa ada yang mau baca atau tidak. soalnya artikelnya panjang dan dipenuhi nomor-nomor. tapi mesti saya coba, biar saya tau, apa ada yang mau memanggapi atau tidak?
- [0000381]Untuk kebutuhan diskusi di forum online, saat ini saya mencoba menggunakan sistem penomoran kalimat. [0000382]Tujuannya adalah untuk menciptakan suatu diskusi yang lebih efektif dan harmoni. [0000466]Fungsi-fungsi dari sistem penomoran kalimat ini adalah : menjaga keunikan kalimat, mencegah pembahasan yang berputar-putar, serta mewujudkan pemikiran yang terstruktur.[0000383]Dengan sistem penomoran, saya akan terhindar dari suatu pembahasan yang berputar-putar.[0000384]Dan bisa menjamin setiap kalimat yang saya sampaikan bersifat unik.[0000385]Artinya saya menjamin diri sendiri untuk tidak membuat kalimat yang sama secara berulang-ulang.[0000467]Dan yang lebih penting, saya bisa menyajikan pemikiran yang terstruktur baik bagi diri saya sendiri maupun bagi orang lain.
[0000381][0000468]ini adalah sebuah inovasi. [0000388]sistem penomoran ini merupakan salah satu metoda yang saya ujicobakan dari sekian banyak metoda diskusi yang pernah saya lakukan. [0000463]Sebelumnya saya telah menciptakan berbagai macam metoda diskusi,[0000464]lalu menguji cobakannya di forum-forum online.[0000465]Saya pernah mencoba menggunakan metoda diskusi madilog, retorika, gaya sastra serta priamida logika.[0000389]Semua uji coba metoda diskusi itu telah memberikan banyak manfaat.[0000390]Walaupun begitu, saya merasa belum sampai kepada apa yang menjadi cita-cita utama, yaitu terciptanya suatu diskusi yang harmoni.[0000391]Diskusi yang harmoni yaitu diskusi yang sehat, bertujuan saling membantu untuk memahami sesuatu, serta tanpa kesalah fahaman.[0000462]Itulah salah satu alasan, mengapa kemudian saya terdorong untuk menciptakan sistem penomoran ini.
[0000382][0000386]Sistem ini mempermudah saya dan orang lain untuk membahas persoalan-persoalan serta melihat keterkaitan suatu kalimat dengan kalimat lainnya. [0000387]Dengan demikian saya bisa mengharapkan bahwa semua orang akan bisa lebih saling memahami ide-ide yang dikomunikasikan.
[0000381][0000392]Sistem ini saya buat berasal dari rasa keprihatinan. [0000393]Karena melihat dimana mana manusia bertengkar. [0000394]Tapi setelah diselidiki, ternyata pertengkaran itu pada umumnya terjadi hanya karena kesalah fahaman.[0000395]Kedua belah pihak tidak sanggup untuk memahami pemikiran lawan bicaranya.[0000396]Seringkali kedua belah pihak sama-sama mengatakan hal yang benar.[0000397]Tapi keduanya bertengkar, karena salah memahami arti kata yang disampaikan oleh orang lain.[0000398]Salah satu penyebab kesalah fahaman itu karena keterbatasan dari sifat kata-kata itu sendiri.[0000399]Sesungguhnya kata-kata hanya bisa mempresentasikan sebagian kecil dari maksud hati yang sebenarnya kaya akan persepsi.[0000400]Oleh karena itu, kata-kata akan selalu tampak cacat bila dipandang secara lokal,[0000401]dan ia tidak dilihat sebagai satu bagian kecil dari aneka warna persepsi si pemilik kata-kata.[0000402]Dan kata-kata akan tampak lebih cacat lagi, bila disampaikan kepada orang yang cenderung memiliki mental penentang.[0000403]Walaupun kita berusaha menjelaskan semuanya,[0000404]agar apa yang kita katakan bisa difahami secara utuh oleh orang lain.[0000405]Tapi tetap saja, seorang penentang akan memahaminya secara parsial.[0000406]Dan dengan sengaja atau tidak, ia akan melupakan keterkaitan kata-kata yang kita sampaikan saat ini dengan yang telah lalu.[0000407]Oleh karena itu, saya ingin mencoba menggunakan sistem penomoran kalimat ini,[0000408]agar orang bisa melihat keterkaitan kata-kata yang kita sampaikan saat ini dan yang telah lewat.
[0000392][0000469]Salah satu hal yang saya prihatinkan adalah kesalahan fahaman umat terhadap Agamanya. [0000470]Hampir setiap Agama dihadapkan pada kesalah fahaman umat. [0000471]Hal seperti itu pernah juga dikemuakan oleh YM Dalai Lama.[0000472]Beberapa contoh bentuk kesalah fahaman umat terhadap agamanya adalah kasus kekerasan terhadap ahmadiyah, terorisme yang mengatas namakan Islam, trinitanism dalam kr****n, atheisme, politheisme dalam hindu dan ahimsaisme dalam buddhis.[0000473]Saya selalu mencari cara untuk bisa mengurai benang kusut kesalah fahaman tersebut.[0000474]Dan salah satu cara yang ingin saya coba tempuh untuk mengurai benang kusut kesalah fahaman tersebut adalah melalui metoda penomoran ini.[0000475]Karena saya yakin bahwa metoda ini akan mampu untuk menciptakan suatu diskusi yang harmoni, yang bisa membuat kebenaran-kebenaran menjadi tampak jelas, serta benang kusut kesalah fahaman dapat teruraikan.
[0000473][0000476]Saya tidak menanggap bahwa hanya orang lainlah yang memiliki kesalah fahaman, [0000477]sehingga dengan sistem yang saya buat ini, hanya kesalah fahaman mereka yang harus saya luruskan. [0000478]Tidaklah demikian, tapi saya juga menganggap bahwa mungkin saja sayalah yang memiliki banyak kesalah fahaman terhadap banyak hal.[0000479]Dan metoda ini saya ciptakan untuk mengenyakah kesalah fahaman saya maupun orang lain.[0000480]Sehingga bila diterapkan dalam suatu diskusi,[0000483]maka kebenaran akan terbuka tanpa ada yang merasa dipersalahkan.[0000481]Dengan begitu semoga tidak tercipta suatu keadaan yang saling menyerang dengan kata-kata, menghina atau menyudutkan.[0000484]Setidaknya hal itu akan lebih bisa banyak dikurangi.[0000482]karena semua dituntut untuk lebih fokus pada sistematika pemikiran.
[0000382][0000409]Selain itu, saya juga bisa menggunakan sistem ini untuk selain kebutuhan diskusi. [0000410]Untuk diri saya sendiri, sistem ini bermanfaat untuk penyusunan naskah. [0000411]Serta mempermudah dalam menuangkan ide-ide saya secara utuh dan terstruktur.[0000412]Sehingga hal tersebut bisa memperjelas fakta-fakta kebenaran dalam suatu penyelidikan yang saya lakukan.
[0000411][0000413]Salah satu contoh, selama ini saya menyusun banyak naskah meditasi. [0000414]Saya sangat ingin teknik meditasi yang selama ini saya pelajari dapat saya ajarkan kepada orang lain. [0000415]Untuk itu, saya telah menulis lebih dari 10.000 artikel tentang meditasi.[0000416]Tapi saya tetap merasa sulit mengajarkan meditasi pada orang lain melalui tulisan-tulisan tersebut.[0000417]Karena artikel-artikel tersebut tidak terintegrasi, dan difahami secara parsial oleh orang yang membacanya.[0000418]Dengan sistem penomoran kalimat ini, maka kedantipun saya memberikan naskah meditasi secara parsial,[0000419]tapi setiap kalimat akan terlihat jelas, dengan kalimat lain mana ia tersambung.[0000420]Sehingga mereka akan mengerti bahwa untuk bisa memahami naskah meditasi tersebut secara utuh, mereka harus menemukan kalimat dengan nomor index yang saya cantumkan.
[0000411][0000421]saya bisa menuangkan ide apapun yang ada dalam pikiran yang saya anggap benar. [0000422]Saya bisa lebih leluasa berkespresi dalam menuangkan ide-ide tersebut. [0000423]Dan saya merasa senang hati ketika saya melihat ide-ide yang saya tuangkan secara otomatis tersusun dan terstruktur.[0000424]Hal tersebut membuat saya merasa lebih mudah untuk mengeluasi ide-ide saya sendiri, untuk kemudian memperbaiki segala sesuatunya yang dianggap kurang tepat.[0000425]Dan skarang saya tidak terlalu khawatir naskah-naskah saya akan banyak disalah fahami oleh orang lain.[0000426]karena saya bisa menyajikan naskah-naskah secara lebih utuh,[0000427]kendatipun mungkin tetap terpotong-potong, tapi menjadi seperti sebuah cerita bersambung,[0000428]dimana disetiap akhir kisah yang dianggap belum selesai, penonton diberi tau "to be continue.."[0000429]Penonton pun tau, bahwa untuk memahami apa yang terjadi sebenarnya dalam kisah tersebut, ia harus menontonnya sampai akhir cerita.[0000430]Inilah mengapa bagi saya, sistem penomoran kalimat ini menjadi suatu hal yang sangat menyenangkan.[0000485]Dan saya yakin akan manfaatnya.
[0000427][0000428]dimana disetiap akhir kisah yang dianggap belum selesai, penonton diberi tau "to be continue.." [0000486]Tapi dalam naskah-naskah yang saya buat dengan sistem penomoran ini, [0000491]saya tidak mencantumkan kalimat "Cerita ini bersambung…"[0000487]Saya hanya menomori setiap kalimat.[0000488]Di mana setiap kalimat nomor tersebut, bisa menjadi induk di suatu paragraf atau naskah yang berbeda.[0000489]Dengan cara demikian, maka orang tidak akan kehilangan alur pemikiran.[0000490]Dan setiap pemikiran yang belum difahami secara utuh, dapat diperlengkapi kemudian.
[0000383][0000492]Salah satu contoh hasil artikel yang dibuat dengan sistem penomoran adalah artikel ini sendiri. [0000493]Setelah selesai menulis artikel, kemudian saya mengevaluasinya kembali. [0000494]Saya merasa senang dan puas atas hasilnya.[0000495]Saya merasa begitu bebas mengekspresikan pemikiran-pemikiran saya secara utuh.[0000496]Saya merasa semua yang harus saya sampaikan bisa tercurahkan dengan mudah.[0000497]Saya tidak takut ada bagian-bagian pemikiran saya yang ketinggalan.[0000498]Bila diibaratkan sebuah adonan, maka semua bumbu selengkapnya telah saya bubuhkan.[0000499]Sehingga rasa makanan menjadi sesuai yang diharapkan.[0000500]Walaupun sistem penomoran ini memiliki beberapa kekurangan.[0000501]Diantaranya nomor-nomor yang mungkin terasa mengganggu pandangan mata, karena tidak terbiasa.[0000502]Tapi bila mengingat fungsinya, maka saya punya harapan yang besar.[0000503]Bahwa sistem penomoran ini akan banyak manfaatnya bagi diri saya sendiri maupun orang lain.[0000514]Bila memang sistem ini ada manfaatnya,[0000515]saya tidak keberatan orang lain meniru sistem ini.[0000516]Karena saya mengharapkan kebahagiaan dan pencerahan bagi semua orang.