bro riky yg baik, tolong diskusi itu yg baik... jika ada yg bertanya, tolong di jawab terlebih dulu sebelum melemparkan pertanyaan balik... ok, tidak jd masalah.
pertanyaan anda itu adalah pertanyaan saya awalnya, bahkan di sebelum nya pun sudah saya utarakan antara dhamma dan ajaran. namun sayang pengetahuan dhamma anda yg begitu luas sehingga membuat anda terlewatkan ketika membaca tulisan saya.
dhamma itu adalah kesunyataan/kebenaran, hanya mereka yg telah mencapai kesucian dapat melihat dhamma itu dengan jelas. ada atau tidak ada nya buddha sekali pun, dhamma itu tetap ada.
ajaran itu adalah adanya materi yg di ajarkan/di sampaikan kepada khayalak ramai, dimana materi yg diajarkan/di sampaikan adalah buah pengetahuan yg diperoleh oleh si pengajar. jika sesuatu itu belum diajarkan, apakah bisa dikatakan ajaran ?
contoh 100 x 100 = 10.000, saya rasa buddha tau hal itu, tapi apakah itu di ajarkan buddha ? tidak... yg di ajarkan buddha adalah 84.000 kelompok dhamma seperti daun yg berada di tangan buddha. selebihnya adalah dhamma lain yg masih banyak seperti daun yang ada di seluruh hutan.
semoga dengan pengetahuan dhamma anda yg luas, anda dapat mengerti uraian aa'tono yg sederhana itu...
benar-benar sederhana,di kutipan pertama pun sudah Anda sederhanakan,sampai-sampai begitu sulit bagi saya..
saya jadi bertanya-tanya,jika Dhamma itu diibaratkan sebagai kebenaran,tetapi dibedakan lagi antara Dhamma dan "Ajaran" Buddha,padahal inti materinya sama yaitu Kebenaran,apakah ada pembedaan Antara "dhamma" dan "ajaran" bagi Anda?
dan Anda membedakannya dengan sangat "elegan" dengan memasukkan Sutta tentang Daun Simpasapa.."ajaran" Buddha itu hanya "sebagian kecil",dan tidak tertutup kemungkinan banyak Dhamma yang lain bisa direalisasikan oleh "orang" lain yang tidak mengerti tentang Hasta Ariya Magga dan segala tetek bengeknya "agama" Buddha..contohnya sudah saya katakan yaitu Pacceka Buddha,tanpa bantuan atau bimbingan dari SammaSambuddha,mereka semua bisa meraih "pembebasan",soal Pacceka Buddha tidak bisa mengajar dan seterusnya,saya enggan berkomentar lebih jauh dari itu..
Guru Siddhatta Gotama,Alara,juga bisa menembus "jhana-jhana",jauh sebelum Siddharta mengerti tentang "meditasi" mendalam tersebut...Buktinya setelah di bawah pohon Bodhi,Siddharta tahu bahwa "jhana-jhana" tersebut tidak membawanya pada "pembebasan mutlak",akhir Buddha melakukan "meditasi vipasanna" dan merealisasikan Nibbana..
point yang ingin saya sampaikan disini adalah :
1.Dhamma itu masih banyak
2.Tidak perlu "ajaran" Buddha saja untuk merealisasikan Nibbana
loh kan aa dah bilang, jangan dibahas... nti tulisan sy dapat mengganggu kesehatan pikiran anda, sehingga dapat membuat anda sulit memahami dhamma.
aa konfirmasi ulang (untuk rekan2 lain disiin). aa menulis point 1 sampai 3 adalah pendapat yg berarti, jika mahaparinibbana sutta di baca dan di tafsir oleh orang yg belum mencapai kesucian, akan memunculkan berbagai pandangan yg bersifat subyektif, (kemungkinan yg ada) seperti point 1 sampai 3 tersebut. eh pendapat aa dikatakan sebagai pandangan aa terhadap maha paranibbana sutta... ehm...
Lha,pendapat itu muncul dari "pemikiran" Anda kan?bukan pemikiran apa yang Anda sebut sebagai "orang yang belum mencapai kesucian"..
Jadi,apakah tidak boleh dikomentari dengan "pendapat" lainnya dari member lainnya?Ini forum Diskusi bukan?
apakah jawaban atas pertanyaan aa :
"Bro riky, memang jalan itu banyak, namun tetap berlandaskan jalan mulia berunsur delapan ? mungkin kah anda menemukan jalan lain, namun tidak berlandaskan jalan mulia berunsur delapan ? contohnya apa ?"
Pacceka Buddha,Pacceka Buddha,Pacceka Buddha..
dan sori,jangan dikaburkan ya...Di Mahaparinibbana sutta jelas tertulis,harus ada Ajaran tentang "Hasta Ariya Magga",kalau tidak ada = tidak ada pencerahan..
Dalam Bahiya Sutta,saya tidak melihat "dimana letak" Hasta Ariya Magganya,mau bantuin saya tidak Saudara ku yang baik?
dan saya juga tidak menemukan bahwa harus "mempelajari" dan "mempraktekkan" Hasta Ariya Magga dahulu baru bisa merealisasikan nibbana..
bagi saya sendiri,"pencapaian" menuju nibbana itu adalah "secara langsung",pemahaman mendalam,sama seperti pencapaian "Siddharta Gotama",tidak muluk-muluk..
tuk meyakinkan lagi, jd jawaban anda adalah "ada" dan contohnya adalah "paceka buddha" ? dan sebelumnya udah di pernah di ulas jg... "klo dikatakan ajaran paceka buddha, maka ini akan bertolak belakang dengan pernyataan bahwa seorang paceka buddha dapat menemukan dhamma, namun ia tidak dapat mengajarkan dhamma nya kepada mahluk lain..." jadi apakah di mungkin kan ada orang lain yg dapat belajar dhamma dan apakah mungkin ada yg bs mencapai pencerahan pada saat itu ?
Ingat jumlah Pacceka Buddha suangat buanyak sekaliiiiiiiiii....Dan kemudian daripada itu,kalau Anda mau menilik dari Dhammapada,maka akan ditemukan fakta bahwa "kata-kata yang dilontarkan orang yang belum tercerahkan,bisa mencerahkan orang lain.."
atau fakta lainnya,murid-murid Buddha seperti Bhikkhuni Utama,yang melihat lilin dapat mencapai "pencerahan" secara langsung..
sekali lagi,saya ditekankan ,saya "enggan" berkata soal Pacceka Buddha bisa mengajar atau tidak,karena Anda maupun saya ,tidak benar-benar tahu tentang "fakta" tersebut..Dimana dalam Ayacana Sutta,Buddha sendiri "menyatakan" keragu-raguannya dalam "mengajarkan" Dhamma,padahal didepan Buddha Dipankara,dan mengalami banyak rintangan untuk menyempurnakan "paraminya" ,Petapa Sumedha bersumpah...eh,setelah mencapai keBuddhaan malah berkata,"Dhamma ini sulit untuk dipahami,dan enggan untuk mengajar.."
ok aa sudah dapat jawaban atas pemahaman anda terhadap mahaparinibbana sutta dan pembahasan "apakah ajaran buddha satu-satunya jalan menuju pencerahan ?"
kesimpulan yg aa dapat ambil :
paceka buddha bs mencapai kebuddhaan dan menembus pencerahan jg karena didukung oleh paramita dan tetap jg melalui jalan mulia berunsur delapan yg ditemukan oleh diri nya sendiri. jd jangan sama kan diri orang biasa dan diri anda (bro riky) dengan seorang paceka buddha, betul ?
Saya tidak berkata begitu,dan Anda bagaimana ya bisa tahu bahwa "pacceka buddha" juga tetap melalui "hasta ariya Magga"?apakah Buddha pernah berkata begitu didalam "sutta"?
jd jika di tarik dari jawaban anda, tetap saja hanya seorang buddha (sudah meliputi samma sambuddha dan paceka buddha) yg dapat menemukan dhamma dan melalui "jalan mulia berunsur delapan" seseorang dapat merealisasikan pencerahan serta pengajaran jalan mulia berunsur delapan oleh seorang samma sambuddha yg menjadi landasan dari 45 tahun pengajaran nya dan menjadi landasan dari khayalak ramai untuk mencapai pencerahan jika mempelajari dhamma yg telah di temukan oleh samma sambuddha.
salam dalam cinta kasih
dari aa'tono
Jawaban saya?Jawaban yang mana yang kamu pahami sebagai jawaban?atau jawaban "versi" Anda sendiri?
Mettacitena,
Riky Liau