//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?  (Read 60691 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?
« Reply #30 on: 25 May 2010, 09:35:50 PM »
saya juga jarang membaca sutta Buddha,yang serign saya baca hanya Tisarana Gatha dan Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa.
saya harap suatu hari,siapa sajalah bisa menunjuk bahwa persepsi anda layaknya diperbaiki,bahwa orang yang berada mengaku bapak anda,seharusnya tidak membawa kamu itu terlalu jauh dalam memandang agama buddha.rasanya ketika membaca tulisan anda,banyak orang merasa anda itu hanya mau diri anda didengar dan jarang rasanya berdamai.
Dhamma itu tidak digunakan untuk debat danmencari kesalahan,tidak juga mencari titik temu,ia adalah latihan batin.percayakah bahwa saya bilang anda jatuh ke salah satu ekstrem.suatu saat pikiran anda akan berkembang layaknya seorang teroris,berani bom tapi ga berani keluar.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?
« Reply #31 on: 26 May 2010, 07:25:28 PM »
Sedikit OOT, semoga tidak berkepanjangan. ;D

berarti sebelum zaman Buddha, Hindu sudah mengenal istilah Nibbana juga kah ?
asal-mula Hindu: ShowHide
Ini susah dijawab singkat, karena zaman sebelum dan saat Buddhisme berkembang, belum ada Hindu. Yang ada Brahmanisme. Selain itu, yang kita kenal sekarang sebagai Hinduisme sebenarnya kumpulan dari berbagai macam dan jenis agama, dengan kitab-kitab berbeda, guru dan dewa/i berbeda yang disembah. Agama Hindu merupakan istilah penyederhanaan untuk beragam kepercayaan (termasuk Buddhisme!) oleh bangsa Persia ketika menaklukkan Lembah Indus. Tanah tempat tinggal disebut hindustan dan penduduk lembah Indus disebut Hindu. BTT, masa pra-Buddhisme ada agama2 yang mengenal Nirvana dan ada yang tidak menyinggung istilah tsb.


Nibbana istilah yang sudah dipakai oleh para brahmin dan upanishad jauh sebelum era Buddhisme ko.

Nirvana sebelum buddhisme itu beda artinya.apa yang ditemukan dan disebut Buddha sebagai Nibbana adalah padam.sedangkan di agama lain adalah kekal.
persepsi kepadaman: ShowHide
Makanya sebelumnya saya juga menuliskan: "Apa yang membedakan adalah cara memaknai kedua istilah tersebut dan cara mencapainya, banyak ragam pengertian berdasar persepsi masing-masing tentunya."

Tapi ada beberapa karya Upanishad yang menggambarkan tentang "kepadaman" terlepas dari pandangan mereka mengenai atta. Misal dalam Svetasvatara Upanishad dituliskan:
To that God, illumined by his own intellect,
do I, desiring liberation, resort for refuge —
   to him without parts,
   without activity,
      tranquil,
   impeccable, spotless,
the highest bridge to the deathless,
like a fire with fuel consumed.

Atau Maitri Upanishad menggambarkan:
As fire through loss of fuel
   grows still (extinguished) in its own source,
so thought by loss of activeness
   grows still in its own source...

For by tranquillity of thought
one destroys
   good & evil karma.
With tranquil soul, stayed on the Soul,
one enjoys
   unending ease.
Jadi sudah ada penggambaran kepadaman, tetapi kepadaman itu sendiri masih dianggap sebagai sebuah "atta". Sedangkan oleh Sang Buddha dalam bbrp Sutta misalnya Mulapariyaya Sutta, menganjurkan agar seorang siswa Buddha yang dalam pelatihan (sekha) seyogianya tidak menganggap apa pun, termasuk Nibbana sebagai sebuah atta.
Quote
"He directly knows Unbinding as Unbinding. Directly knowing Unbinding as Unbinding, let him not conceive things about Unbinding, let him not conceive things in Unbinding, let him not conceive things coming out of Unbinding, let him not conceive Unbinding as 'mine,' let him not delight in Unbinding. Why is that? So that he may comprehend it, I tell you.
Ironisnya, jauh setelah Sang Buddha wafat, muncul pandangan dalam ajaran Buddha bahwa sejenis bentuk kesadaran immanen dalam diri setiap makhluk dan melalui jenis kesadaran tertentu ini karma baik-buruk tersimpan dan makhluk2 beremanasi melalui jenis kesadaran ini.. Di kemudian hari muncul lagi pandangan yang menganggap bahwa eksistensi makhluk beremanasi dari Nirvana, bahwa Nirvana immanen dalam diri setiap makhluk. Pandangan2 yang telah disangkal oleh Buddha sendiri. ::)


The end of OOT.

Sukhi hotu,
_/\_
appamadena sampadetha

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?
« Reply #32 on: 28 May 2010, 09:01:18 AM »
saya juga jarang membaca sutta Buddha,yang serign saya baca hanya Tisarana Gatha dan Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa.
saya harap suatu hari,siapa sajalah bisa menunjuk bahwa persepsi anda layaknya diperbaiki,bahwa orang yang berada mengaku bapak anda,seharusnya tidak membawa kamu itu terlalu jauh dalam memandang agama buddha.rasanya ketika membaca tulisan anda,banyak orang merasa anda itu hanya mau diri anda didengar dan jarang rasanya berdamai.
Dhamma itu tidak digunakan untuk debat danmencari kesalahan,tidak juga mencari titik temu,ia adalah latihan batin.percayakah bahwa saya bilang anda jatuh ke salah satu ekstrem.suatu saat pikiran anda akan berkembang layaknya seorang teroris,berani bom tapi ga berani keluar.

Saya juga tidak ada waktu untuk menerka-nerka hal semacam ini,semuanya hanya berdasarkan persepsi Anda dan persepsi saya,sama seperti terbentuknya sebuah norma,hukum,keadilan dan seterusnya,apakah benar itu adalah keadilan?hanya didasari oleh kesepakatan internasional?kesepatakan masyarakat?dimana tolak ukurnya?begitu pula dengan kasus Dhamma atau kebenaran ini..

lihatlah ,kita sama seperti cerita 5 orang buta dan 1 gajah.. :)

Regards,

Riky Liau
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?
« Reply #33 on: 28 May 2010, 09:42:35 AM »
bro ricky, tidak usah di sangkal, semakin kita menyangkal dengan kondisi sekarang...semakin kita jatuh.
lepaskan saja semua itu...tidak perlu di persepsi aku buta anda terang atau anda buta aku terang.

suatu saat, berjalan nya waktu + pengalaman semua itu anda mengerti... ^^
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?
« Reply #34 on: 28 May 2010, 10:16:49 AM »
Quote
Lho,saya jadi bertanya-tanya "dhamma" itu artinya apa ya?

Dikatakan bahwa walau Buddha tidak ada pun,Dhamma selalu ada koq..

Dhamma itu artinya ajaran, bisa juga artinya kebenaran
apa itu kebenarannya?
1. Dukha
2. Asal Mula Dukha
3. Lenyapnya Dukha
4. Jalan menuju Lenyapnya Dukha

saat tidak ada Buddha dan Ajarannya....
1. Mahluk2 hidup tetap mengalami Dukha.... ini hal pertama yg dimaksudkan dgn saat Buddha dan Ajarannya tidak ada Dhamma akan selalu ada

2. Selalu ada sebab , yg menyebabkan Mahluk2  mengalami dukha... ini hal ke 2

3. Dukkha akan tetpa dapat di akhiri... ini hal ke 3.. biasanya yg menyadari ini  dan ingin mengakhiri dukkha di jaman tidak ada Buddha Dhamma.. kebanyakan menjadi petapa

4. Selalu Ada Jalan untuk mengakhiri dukkha, biasanya yg menyadari jalan ini akan menjadi buddha.. entah Panccekya Buddha..ato SammasamBuddha
...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?
« Reply #35 on: 28 May 2010, 02:37:54 PM »
bro ricky, tidak usah di sangkal, semakin kita menyangkal dengan kondisi sekarang...semakin kita jatuh.
lepaskan saja semua itu...tidak perlu di persepsi aku buta anda terang atau anda buta aku terang.

suatu saat, berjalan nya waktu + pengalaman semua itu anda mengerti... ^^

tentu,tidak ada yang bisa disangkal;dan perlu ku sangkal,ini realitanya,terima apa adanya,kalau hanya berdiskusi dan seterusnya,jarang menemukan "titik temu",yang ada hanya berupa "kesepakatan" bersama,yang didasari oleh kecerdasan intelektual masing-masing... :)

atau anda tidak setuju dengan itu,ada pendapat lain bro ?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?
« Reply #36 on: 28 May 2010, 02:38:33 PM »
Quote
Lho,saya jadi bertanya-tanya "dhamma" itu artinya apa ya?

Dikatakan bahwa walau Buddha tidak ada pun,Dhamma selalu ada koq..

Dhamma itu artinya ajaran, bisa juga artinya kebenaran
apa itu kebenarannya?
1. Dukha
2. Asal Mula Dukha
3. Lenyapnya Dukha
4. Jalan menuju Lenyapnya Dukha

saat tidak ada Buddha dan Ajarannya....
1. Mahluk2 hidup tetap mengalami Dukha.... ini hal pertama yg dimaksudkan dgn saat Buddha dan Ajarannya tidak ada Dhamma akan selalu ada

2. Selalu ada sebab , yg menyebabkan Mahluk2  mengalami dukha... ini hal ke 2

3. Dukkha akan tetpa dapat di akhiri... ini hal ke 3.. biasanya yg menyadari ini  dan ingin mengakhiri dukkha di jaman tidak ada Buddha Dhamma.. kebanyakan menjadi petapa

4. Selalu Ada Jalan untuk mengakhiri dukkha, biasanya yg menyadari jalan ini akan menjadi buddha.. entah Panccekya Buddha..ato SammasamBuddha

Nah ini teorinya,,,...sekarang semua berebut mengclaim "jalan" tersebut.. :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?
« Reply #37 on: 28 May 2010, 02:51:45 PM »
[at] ricky
iya, memang ada org mengklaim ajaran tsb bukan berasal dari Buddha, melainkan hasil pemikiran sendiri.. klo tak salah salah satunya J KrishnaMurti

tp kurasa..di sini belom ada yg mengklaim itu ajaran miliknya,

tp klo di bilang Semua mengklaim jalan tersebut..mungkin cuma perasaan bro ricky, dimana bro ricky mencoba mengklaim juga... serta merasa org lain juga demikian (padahal tidak demikian)
...

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?
« Reply #38 on: 28 May 2010, 03:04:02 PM »
Sedikit OOT, semoga tidak berkepanjangan. ;D

berarti sebelum zaman Buddha, Hindu sudah mengenal istilah Nibbana juga kah ?
asal-mula Hindu: ShowHide
Ini susah dijawab singkat, karena zaman sebelum dan saat Buddhisme berkembang, belum ada Hindu. Yang ada Brahmanisme. Selain itu, yang kita kenal sekarang sebagai Hinduisme sebenarnya kumpulan dari berbagai macam dan jenis agama, dengan kitab-kitab berbeda, guru dan dewa/i berbeda yang disembah. Agama Hindu merupakan istilah penyederhanaan untuk beragam kepercayaan (termasuk Buddhisme!) oleh bangsa Persia ketika menaklukkan Lembah Indus. Tanah tempat tinggal disebut hindustan dan penduduk lembah Indus disebut Hindu. BTT, masa pra-Buddhisme ada agama2 yang mengenal Nirvana dan ada yang tidak menyinggung istilah tsb.


Nibbana istilah yang sudah dipakai oleh para brahmin dan upanishad jauh sebelum era Buddhisme ko.

Nirvana sebelum buddhisme itu beda artinya.apa yang ditemukan dan disebut Buddha sebagai Nibbana adalah padam.sedangkan di agama lain adalah kekal.
persepsi kepadaman: ShowHide
Makanya sebelumnya saya juga menuliskan: "Apa yang membedakan adalah cara memaknai kedua istilah tersebut dan cara mencapainya, banyak ragam pengertian berdasar persepsi masing-masing tentunya."

Tapi ada beberapa karya Upanishad yang menggambarkan tentang "kepadaman" terlepas dari pandangan mereka mengenai atta. Misal dalam Svetasvatara Upanishad dituliskan:
To that God, illumined by his own intellect,
do I, desiring liberation, resort for refuge —
   to him without parts,
   without activity,
      tranquil,
   impeccable, spotless,
the highest bridge to the deathless,
like a fire with fuel consumed.

Atau Maitri Upanishad menggambarkan:
As fire through loss of fuel
   grows still (extinguished) in its own source,
so thought by loss of activeness
   grows still in its own source...

For by tranquillity of thought
one destroys
   good & evil karma.
With tranquil soul, stayed on the Soul,
one enjoys
   unending ease.
Jadi sudah ada penggambaran kepadaman, tetapi kepadaman itu sendiri masih dianggap sebagai sebuah "atta". Sedangkan oleh Sang Buddha dalam bbrp Sutta misalnya Mulapariyaya Sutta, menganjurkan agar seorang siswa Buddha yang dalam pelatihan (sekha) seyogianya tidak menganggap apa pun, termasuk Nibbana sebagai sebuah atta.
Quote
"He directly knows Unbinding as Unbinding. Directly knowing Unbinding as Unbinding, let him not conceive things about Unbinding, let him not conceive things in Unbinding, let him not conceive things coming out of Unbinding, let him not conceive Unbinding as 'mine,' let him not delight in Unbinding. Why is that? So that he may comprehend it, I tell you.
Ironisnya, jauh setelah Sang Buddha wafat, muncul pandangan dalam ajaran Buddha bahwa sejenis bentuk kesadaran immanen dalam diri setiap makhluk dan melalui jenis kesadaran tertentu ini karma baik-buruk tersimpan dan makhluk2 beremanasi melalui jenis kesadaran ini.. Di kemudian hari muncul lagi pandangan yang menganggap bahwa eksistensi makhluk beremanasi dari Nirvana, bahwa Nirvana immanen dalam diri setiap makhluk. Pandangan2 yang telah disangkal oleh Buddha sendiri. ::)


The end of OOT.

Sukhi hotu,
_/\_

Saya masih ragu jika dikatakan Brahmanisme mengenal istilah Nibbana karena ini merupakan istilah bahasa Pali. Sedangkan Brahmanisme cenderung menggunakan istilah-istilah dalam bahasa Sanskerta kuno (bahasa Veda kuno). Mungkin Brahmanisme lebih cenderung menggunakan istilah Nirvana dibanding dengan istilah Nibbana.

Secara etimologi sama-sama berarti tidak merajut lagi sebab-sebab kelahiran kembali. Namun dalam Nirvana ala Brahmanisme terdapat proses penyatuan dengan Sang Aku, Jiwa Besar atau disebut Paratman.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?
« Reply #39 on: 28 May 2010, 03:10:05 PM »
Quote
Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?

Ya, jika kita melihat dan membandingkan dengan ajaran agama lain yang umum kita lihat sekarang.
« Last Edit: 28 May 2010, 03:31:46 PM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?
« Reply #40 on: 28 May 2010, 03:21:53 PM »
Saya masih ragu jika dikatakan Brahmanisme mengenal istilah Nibbana karena ini merupakan istilah bahasa Pali. Sedangkan Brahmanisme cenderung menggunakan istilah-istilah dalam bahasa Sanskerta kuno (bahasa Veda kuno). Mungkin Brahmanisme lebih cenderung menggunakan istilah Nirvana dibanding dengan istilah Nibbana.

Secara etimologi sama-sama berarti tidak merajut lagi sebab-sebab kelahiran kembali. Namun dalam Nirvana ala Brahmanisme terdapat proses penyatuan dengan Sang Aku, Jiwa Besar atau disebut Paratman.
Tentu saja jika yang dimaksud adalah artinya, maka tidak masalah Nibbana atau Nirvana. Tetapi jika yang dimaksud adalah istilah yang digunakan pada masa itu, lebih tepatnya adalah Nirvana dan bukan Nibbana. Kaum Brahmin memang menikmati status elit mereka dan masyarakat kelas bawah jika ketahuan mendengar atau melafal mantra2 Veda dalam bahasa Sanskrit bahkan dapat dihukum seperti dicabut lidahnya atau dituang minyak mendidih ke dalam telinganya. Karena itu yang lebih tepat, kaum Brahmanisme sebelumnya menggunakan istilah Nirvana. Thanks koreksinya. :)
appamadena sampadetha

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?
« Reply #41 on: 28 May 2010, 04:40:15 PM »
ingin ikut berpendapat,

Siddhartha Gotama pernah mengatakan bahwa ada 3 tingkatan diatas dia dan ada yg sudah mencapai tingkat Buddha sebelum dia(lupa sumbernya, mungkin ada yg bisa bantu).
IMO, dari sini sudah menjawab semuanya.

dimata saya Hinduism dan Buddhism tidak berbeda. konsep anatta juga ada dalam Raja Yoga(kl gak salah, dah lama banget).
tinggal ingin berjalan di karpet mana. karpet Hinduism atau karpet Buddhism.
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?
« Reply #42 on: 28 May 2010, 04:46:13 PM »
[at] ricky
iya, memang ada org mengklaim ajaran tsb bukan berasal dari Buddha, melainkan hasil pemikiran sendiri.. klo tak salah salah satunya J KrishnaMurti

tp kurasa..di sini belom ada yg mengklaim itu ajaran miliknya,

tp klo di bilang Semua mengklaim jalan tersebut..mungkin cuma perasaan bro ricky, dimana bro ricky mencoba mengklaim juga... serta merasa org lain juga demikian (padahal tidak demikian)


mending anda baca terlebih dahulu Majjhima Nikaya 118 dan Samyutta Nikaya 46.6 ,tolong dibaca dengan teliti.. :)

bukan soal "ajaran" milikNya,anda salah besar kalau anda menangkap seperti itu,saya bilang "satu-satu"nya jalan menuju pencerahan... :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?
« Reply #43 on: 28 May 2010, 04:48:14 PM »
Quote
Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?

Ya, jika kita melihat dan membandingkan dengan ajaran agama lain yang umum kita lihat sekarang.

Darimana Anda tahu?

Setahu saya dalam Dhammapada buddha berkata,"lebih baik mengerti 1ayat dan mempraktekannya  daripada menghapal ribuan ayat..."

bukankah pencerahan adalah soal "kematangan" spritual?

adakah sekarang orang yang mengetahui "kematangan spritual" seseorang?

kalau "ya" ,siapakah dia?

paling hanya SammaSambuddha satu-satunya orang yang dapat mengetahui "kematangan spritual" seseorang,ada yang mau menambahkan yang lain?

:)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?
« Reply #44 on: 28 May 2010, 04:51:27 PM »
ingin ikut berpendapat,

Siddhartha Gotama pernah mengatakan bahwa ada 3 tingkatan diatas dia dan ada yg sudah mencapai tingkat Buddha sebelum dia(lupa sumbernya, mungkin ada yg bisa bantu).
IMO, dari sini sudah menjawab semuanya.

dimata saya Hinduism dan Buddhism tidak berbeda. konsep anatta juga ada dalam Raja Yoga(kl gak salah, dah lama banget).
tinggal ingin berjalan di karpet mana. karpet Hinduism atau karpet Buddhism.

Setuju,itu disebut "Pacceka Buddha".. :)

tetapi yang dipermasalahkan oleh TS adalah Mahaparinibbana Sutta,dimana terlihat "seolah-olah" ,Buddha mengclaim bahwa "hanya" satu-satunya jalan untuk menuju "nibbana"

"Subhadda, dalam dhamma dan vinaya mana pun, jika tidak terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun tidak akan terdapat seorang petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Tetapi dalam dhamma dan vinaya yang mana pun, jika terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun akan terdapat petapa yang sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Kini, dalam dhamma dan vinaya yang kami ajarkan terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan itu, maka dengan sendirinya juga terdapat petapa-petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat." [Digha Nikaya 16] sering disebut "auman singa"

dan dalam MN 118 dan SN 46.6 juga "dikatakan" demikian... :)




Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

 

anything