Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Kang_Asep on 12 January 2012, 09:13:24 PM
-
apakah bro sudah merealisasinya dan bisa melihat/merasakan keberadaan hantu sekarang??
mohon maaf yang sebesar-besarnya bahwa pertanyaan-pertanyaan tentang subjek "saya" tidak dapat dijawab saat di sini. Kenapa? Ada alasan yang panjang dan lebar untuk persoalan yang tampaknya kecil ini. Secuil dari alasan itu, akan dikemukakan di sini
karena ada kekhawatiran bahwa bila kita menyatakan "saya adalah begini dan begitu", dan bila itu merupakan hal yang bersifat prestatif, maka kita akan sulit menghindari dari dipandang "sombong" oleh orang lain. Sebaliknya, bila hal itu berisi "kelemahan" tentang "saya", maka dapat memberikan peluang kepada orang lain untuk merendahkan. Selama "zaman" masih kurang bagus, sebaiknya kita tidak membahas tentang "saya" ataupun "anda".
Zaman yang tidak bagus adalah zaman di mana orang-orang pada umumnya iri dengan kebajikan yang dimiliki orang lain. Apabila melihat kelemahan orang lain, orang-orang tidak berbelas kasihan, sebaliknya justru merendahkan. Inilah zaman buruk. Orang miskin iri kepada orang kaya. Dan orang kaya menghina orang miskin. Orang pintar membodohi orang bodoh. Orang bodoh mengutuk orang-orang pintar. Pemimpin jengkel dengan rakyatnya. Dan rakyat membenci pemimpinnya. Ini adalah seburuk-buruknya zaman.
Zaman baik adalah zaman di mana orang-orang berempati kepada setiap mereka yang kebajikan yang dimiliki orang lain. Dan apabila melihat kelemahan orang lain, mereka berbelas kasihan. Orang miskin berempati terhadap orang kaya. Ikut bergembira atas keberuntungan orang lain. Dan orang-orang kaya, berbelas kasihan terhadap orang miskin. Orang pintar membantu orang bodoh untuk mengerti. Orang bodoh memuji orang pintar. Pemimpin mencintai rakyatnya. Dan rakyat mencintai pemimpinnya. Inilah zaman sebagus-bagusnya zaman.
Membahas tentang "saya" atau "anda" merupakan hal yang sangat berbahaya, selama zaman masih belum cukup bagus.
-
menurut anda, kapankah kira-kira zaman ini akan berakhir??
1 minggu?? 1 bulan?? 1 tahun?? atau malah tidak akan berakhir??
-
menurut anda, kapankah kira-kira zaman ini akan berakhir??
1 minggu?? 1 bulan?? 1 tahun?? atau malah tidak akan berakhir??
menurut beberapa catatan orang-orang tua dahulu, zaman baik dan zaman buruk sebuah negeri akan bergulir per 30 tahun sekali. Mungkin kebenaran hal ini tidak mudah untuk dipastikan. Tapi, kita dapa mengakhirinya secara langsung di sini saat ini. yaitu dengan cara selalu berempati dengan kebajikan yang dimiliki oleh orang lain dan berbelas kasihan kepada mereka yang kekurangan. apabila hal itu dapat dilakukan, maka zaman buruk telah berkahir bagi kita, kendatipun orang-orang lain masih berada di zaman buruk.
Orang yang berada di zaman baik, tidak akan sungkan berbicara kepada sesama orang yang berada di zamannya. karena ia yakin "aman" dari serangan, "aman" dari kesalah fahaman, "aman" dari perasangka, dan "aman" dari kesalahan persepsi. dia tidak mendengar suatu perkataan, kecuali yang baik-baik dan menyenangkan.
Hati-hatilah apabil berbicara kepada mereka yang masih berada di zaman buruk! karena berbicara kepada mereka tidak 'aman" dari serangan, dari kesalah fahaman, dari prasangka dan kesalahan persepsi.
mari kita sudahi zaman buruk!
-
Prestatif itu artinya apa? Saya cari di kbbi gak ketemu
-
terkadang,
(1) ada orang yang mengaku-ngaku telah mencapai suatu tingkatan-tingkatan tertentu, padahal ia belum mencapai apapun,
(2)ada orang yang jujur mengatakan prestasi yang dicapainya dengan kesombongan,
(3)dan ada juga yang mengakui tanpa kesombongan sama sekali dan apa yang dinyatakan olehnya memang benar-benar pencapaiannya...
nah, kalau untuk orang jenis pertama dan kedua, apakah kita perlu manggut2 aja dan mengakui pencapaian prestasinya??
apakah kita tidak boleh bersikap kritis dan mempertanyakan dalam menghadapi orang yang mengakui dirinya telah mencapai prestasi tertentu?? => untuk yang satu ini, saya mohon sekali, jawab dengan jawaban ya atau tidak..
kalau memang seperti itu, maka bisa saya simpulkan, zaman baik itu sebenarnya zaman dimana orang bisa dibodoh-bodohin, dan zaman buruk itu zamannya orang kritis...
-
Zaman yang tidak bagus adalah zaman di mana orang-orang pada umumnya iri dengan kebajikan yang dimiliki orang lain. Apabila melihat kelemahan orang lain, orang-orang tidak berbelas kasihan, sebaliknya justru merendahkan. Inilah zaman buruk. Orang miskin iri kepada orang kaya. Dan orang kaya menghina orang miskin. Orang pintar membodohi orang bodoh. Orang bodoh mengutuk orang-orang pintar. Pemimpin jengkel dengan rakyatnya. Dan rakyat membenci pemimpinnya. Ini adalah seburuk-buruknya zaman.
Zaman baik adalah zaman di mana orang-orang berempati kepada setiap mereka yang kebajikan yang dimiliki orang lain. Dan apabila melihat kelemahan orang lain, mereka berbelas kasihan. Orang miskin berempati terhadap orang kaya. Ikut bergembira atas keberuntungan orang lain. Dan orang-orang kaya, berbelas kasihan terhadap orang miskin. Orang pintar membantu orang bodoh untuk mengerti. Orang bodoh memuji orang pintar. Pemimpin mencintai rakyatnya. Dan rakyat mencintai pemimpinnya. Inilah zaman sebagus-bagusnya zaman.
Membahas tentang "saya" atau "anda" merupakan hal yang sangat berbahaya, selama zaman masih belum cukup bagus.
kalau membedakan zaman dengan kriteria diatas, berati zaman buruk dan zaman bagus tidak pernah ada.
-
terkadang,
(1) ada orang yang mengaku-ngaku telah mencapai suatu tingkatan-tingkatan tertentu, padahal ia belum mencapai apapun,
(2)ada orang yang jujur mengatakan prestasi yang dicapainya dengan kesombongan,
(3)dan ada juga yang mengakui tanpa kesombongan sama sekali dan apa yang dinyatakan olehnya memang benar-benar pencapaiannya...
nah, kalau untuk orang jenis pertama dan kedua, apakah kita perlu manggut2 aja dan mengakui pencapaian prestasinya??
tidak harus mengakui, tapi juga tidak harus membantah, apalagi menjadikan pernyataannya sebagai "bahan perselisihan"
apakah kita tidak boleh bersikap kritis dan mempertanyakan dalam menghadapi orang yang mengakui dirinya telah mencapai prestasi tertentu?? => untuk yang satu ini, saya mohon sekali, jawab dengan jawaban ya atau tidak..
mohon pertanyaanya tidak ambigu, agar jawabannya nanti tidak menimbulkan salah tafsir. dengan pertanyaan di atas, baik jawaban "ya" maupun "tidak" bisa mengandung arti sama, yaitu "tidak boleh bersikap kritis".
kalau memang seperti itu, maka bisa saya simpulkan, zaman baik itu sebenarnya zaman dimana orang bisa dibodoh-bodohin, dan zaman buruk itu zamannya orang kritis...
sudah dikatakan, Ketika orang-orang pintar gemar membodohi orang bodoh itu pertanda zaman buruk.
ketika orang-orang tidak berpikir kritis, itu juga menandakan zaman buruk.
tapi, ketika banyak bermunculan kritikus-kritikus yang tidak memiliki rasa hormat dan belas kasihan, maka itu pertanda zaman buruk.
-
tidak harus mengakui, tapi juga tidak harus membantah, apalagi menjadikan pernyataannya sebagai "bahan perselisihan"
ini termasuk berpikir kritis enggak??
mohon pertanyaanya tidak ambigu, agar jawabannya nanti tidak menimbulkan salah tafsir. dengan pertanyaan di atas, baik jawaban "ya" maupun "tidak" bisa mengandung arti sama, yaitu "tidak boleh bersikap kritis".
jawab saja, "tidak, kita tidak boleh berpikir kritis" atau "ya, kita boleh berpikir kritis"
sudah dikatakan, Ketika orang-orang pintar gemar membodohi orang bodoh itu pertanda zaman buruk.
ketika orang-orang tidak berpikir kritis, itu juga menandakan zaman buruk.
tapi, ketika banyak bermunculan kritikus-kritikus yang tidak memiliki rasa hormat dan belas kasihan, maka itu pertanda zaman buruk.
kalau tidak berpikir kritis = zaman buruk
kalau berpikir kritis = zaman buruk juga
cape deh
-
mohon maaf yang sebesar-besarnya bahwa pertanyaan-pertanyaan tentang subjek "saya" tidak dapat dijawab saat di sini. Kenapa? Ada alasan yang panjang dan lebar untuk persoalan yang tampaknya kecil ini. Secuil dari alasan itu, akan dikemukakan di sini
karena ada kekhawatiran bahwa bila kita menyatakan "saya adalah begini dan begitu", dan bila itu merupakan hal yang bersifat prestatif, maka kita akan sulit menghindari dari dipandang "sombong" oleh orang lain. Sebaliknya, bila hal itu berisi "kelemahan" tentang "saya", maka dapat memberikan peluang kepada orang lain untuk merendahkan. Selama "zaman" masih kurang bagus, sebaiknya kita tidak membahas tentang "saya" ataupun "anda".
Zaman yang tidak bagus adalah zaman di mana orang-orang pada umumnya iri dengan kebajikan yang dimiliki orang lain. Apabila melihat kelemahan orang lain, orang-orang tidak berbelas kasihan, sebaliknya justru merendahkan. Inilah zaman buruk. Orang miskin iri kepada orang kaya. Dan orang kaya menghina orang miskin. Orang pintar membodohi orang bodoh. Orang bodoh mengutuk orang-orang pintar. Pemimpin jengkel dengan rakyatnya. Dan rakyat membenci pemimpinnya. Ini adalah seburuk-buruknya zaman.
Zaman baik adalah zaman di mana orang-orang berempati kepada setiap mereka yang kebajikan yang dimiliki orang lain. Dan apabila melihat kelemahan orang lain, mereka berbelas kasihan. Orang miskin berempati terhadap orang kaya. Ikut bergembira atas keberuntungan orang lain. Dan orang-orang kaya, berbelas kasihan terhadap orang miskin. Orang pintar membantu orang bodoh untuk mengerti. Orang bodoh memuji orang pintar. Pemimpin mencintai rakyatnya. Dan rakyat mencintai pemimpinnya. Inilah zaman sebagus-bagusnya zaman.
Membahas tentang "saya" atau "anda" merupakan hal yang sangat berbahaya, selama zaman masih belum cukup bagus.
zaman buda masuknye kemana, zaman yesus masuknya kemana, zaman muhammad masuknya kemana, zaman sekarang masuknya kemana?
-
zaman buda masuknye kemana, zaman yesus masuknya kemana, zaman muhammad masuknya kemana, zaman sekarang masuknya kemana?
kalo zaman ryuyana ada gak?? ;D
-
kalo zaman ryuyana ada gak?? ;D
dimana kebaikan dianggap keburukan dan keburukan dianggap kebaikan, kebodohan dianggap kepintaran, kepintaran dianggap kebodohan, kesucian begitu mudah diucapkan tapi pelaksanaan berbanding terbalik, ajaran2 begitu mudah menjadi benar dengan tafsir2 ilmu belut =)) =)) =))
-
kok g jawab? ??? ???
-
kok g jawab? ??? ???
tadi kepencet post sbelom di post.
-
dimana kebaikan dianggap keburukan dan keburukan dianggap kebaikan, kebodohan dianggap kepintaran, kepintaran dianggap kebodohan, kesucian begitu mudah diucapkan tapi pelaksanaan berbanding terbalik, ajaran2 begitu mudah menjadi benar dengan tafsir2 ilmu belut =)) =)) =))
tambah lagi..
kalo ada yang ngaku arahat, mending dianggap benar aja, daripada buat dosa.. ;D