Setelah perdebatan berlangsung beberapa saat, Sang Buddha mengajukan sebuah pertanyaan kepada Saccaka, tetapi ia diam tidak menjawab. Untuk kedua kalinya Sang Buddha bertanya, Saccaka tetap diam. Kemudian Sang Buddha bertanya untuk ketiga kalinya, pada saat itu raja para dewa yaitu Dewa Sakka dengan memegang kapak di tangannya, berdiri melayang di udara, tepat di atas kepala Saccaka dan berkata :
"Saccaka, apabila kamu tidak mau menjawab pertanyaan Sang Tathagata yang telah diajukan untuk ketiga kalinya, maka Aku akan membelah kepalamu menjadi tujuh bagian."
Hanya Sang Buddha dan Saccaka yang dapat melihat Dewa Sakka.
dikutp sedikit dari : 7. Menaklukkan Saccaka, Sang Orator
(dengan Kebijaksanaan / Paññã)
http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=136&multi=T&hal=0
apa Buddha akan bertanya sampai 3x, kalau dia adalah seorang yg sudah tercerahkan? apa ini bukan ancaman?
apa Buddha membenarkan sikap dewa sakka, atau memang ada aturan 3x pertanyaan yg tidak dijawab kepala akan belah tujuh bagian?
Sangbuddha adalah yang tercerahkan tetapi bukan saccaka yang tercerahkan,
Sangbuddha bertanya 3x. dimana Saccaka tidak berani menjawab,bukan semata-mata mengancam, tetapi menujukkan mana benar mana salah.
bukan Buddha membenarkan sikap para Dewa sakka,atau lainnya....tetapi merupakan kamma buruk besar apabila "mengajak berdebat lalu diam." tidak menjawab....
ketika seorang boddhisatva gotama lahir, dipertemukan dengan pertapa ajita....
ajita lah yang bernamsakara kepada bayi(gotama)....
dan menurut kata seorang bikkhu, entah benar atau tidak-nya.
apabila seorang guru pertapa terkenal seperti Ajita. lantas jika bayi biasa yang lahir, maka bayi tersebut di namaskara-kan kepada guru besar seperti ajita.
tetapi apabila bayi(gotama) yang dinamskarakan kepada ajita. maka kepala pertapa ajita yang pecah tujuh.
sama hal nya kisah dewa mara yang merubah diri menjadi buddha dan arahat ber-namskara kepada nya.
dewa mara langsung cemberut dan mengomel
"bahwa arahat tersebut menambah kamma buruk-nya"
tetapi arahat tersebut berkata
"saya bernamaskara kepada guru buddha,bukan anda"masalah mengapa pecah tujuh bukan 2,3 atau lainnya..
saya rasa itu pertanyaan tidak berdasar...
jika saya balik bertanya mengapa ketika seseorang membunuh ibu kandung nya musti masuk neraka avici? menjadi peta? atau bahkan masuk alam tavatimsa.
^^
tetapi sesuai saudara kainyn
"hal ini tidak bisa dibuktikan" debat pun tidak ada guna-nya.
salam metta.