gimana seorang buddha bisa menjelma kembali setelah parinibbana??
sedangkan saat seorang buddha parinibbana saja, panca kandha-nya juga udah tidak berjalan lagi, alias turned off..
kalo seorang buddha berpikir "biarlah aku menjelma kembali untuk kebahagiaan para makhluk", berarti argumen ini secara tidak langsung menyatakan:
1. buddha masih mempunyai keinginan untuk menjelma, yang mana keinginan itu udah di hapus dari dirinya sejak saat mencapai pencerahan..
2. kalopun bukan keinginan, berarti anda menyatakan bahwa seorang buddha setelah parinibbana setidaknya masih mempunyai pikiran (sehingga bisa mikir untuk menjelma), yang notabene adalah salah satu dari panca kandha yang seharusnya sudah tidak ada lagi segera setelah sang buddha parinibbana..
CMIIW
mohon bimbingannya dari para senior sekalian..
saya tanya balik
apakah para buddha "tidak bisa" menjelma kembali setelah parinibbana?
apakah anda "mampu" menilai kualitas seorang Sammasambuddha?
saya tanya, siapa anda yang mengangap diri "pantas" menilai seorang
Sammasambuddha tidak dapat atau dapat menjelma
apakah anda seorang Sammasambuddhja atau lebih tinggi
(maaf, kebodohan jangan di piara, dan kalau mau nilai, nilai diri sendiri dulu
sebelum kamu menilai orang/mahluk lain)
1-lagi "siapa kamu"yang pantas menilai seorang Sammasambuddha mempunyai
keinginan atau tidak
bukankah otakmu yang di penuhi oleh sutta juga tahu bahwa objek tentang
Sammasambuddha tidak dapat di bahas oleh mahluk "putthujhanna"?
sampai kiamat juga kamu tidak akan ngerti kalau membahas tentang Sammasambuddha
termasuk seluruh praktisi Theravada besertha bhikkhu arahatnya
2-lagi anda membuat statemen tentang seorang Sammasambuddha
kok tololnya parah ya?
hampir semua member disini rasanya gampang sekali menilai seorang
Sammasambuddha, seperti tidak ada penghormatan tentang kualitasnya
apakah anda tersingung dengan tulisan saya
coba baca komen rekan-rekan anda di sub forum Mahayana, wajarkan saya bilang
mereka bodoh, karena tidak sadar membahas seorang Sammasambuddha dan
akhirnya akan gila sendiri, ini menurut sutta theravada loh