//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kepala Botax  (Read 11085 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Kepala Botax
« Reply #15 on: 01 January 2011, 06:00:03 PM »
bagaimana umumnya para bikhhu dan bikkhuni yang ada saat ini, mereka berkepala botax enggak?

tidak, saya bahkan tidak memahami arti kata botax

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kepala Botax
« Reply #16 on: 01 January 2011, 06:10:17 PM »
tidak, saya bahkan tidak memahami arti kata botax

kalau begitu, bagaimana Anda bisa menjawab seperti ini :

Quote from: indra
menurut saya itu cuma spekulasi anda sendiri, karena setelah begitu banyak saya membaca teks Buddhism, tidak pernah saya menemukan tulisan tentang bhikkhu berkepala botaX

padahal, makna dari pertanyaanpun anda tidak mengerti?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Kepala Botax
« Reply #17 on: 01 January 2011, 06:13:50 PM »
kalau begitu, bagaimana Anda bisa menjawab seperti ini :

padahal, makna dari pertanyaanpun anda tidak mengerti?

saya menjawab sesuai pertanyaan, bahwa dalam sutta mana pun tidak pernah tertulis bahwa ada bhikkhu berkepala botaX. kalau anda pernah membacanya, bisakah anda menyebutkan di sini sutta apa yg ada menuliskan demikian?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Kepala Botax
« Reply #18 on: 01 January 2011, 06:16:40 PM »
Cari kata dasar dalam KBBI [sama dengan] "botax"   
Tidak menemukan kata yang sesuai dengan kriteria pencarian!!!

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Kepala Botax
« Reply #19 on: 01 January 2011, 08:20:15 PM »
Cari kata dasar dalam KBBI [sama dengan] "botax"   
Tidak menemukan kata yang sesuai dengan kriteria pencarian!!!

=)) =))

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Kepala Botax
« Reply #20 on: 01 January 2011, 09:05:40 PM »


Cari kata dasar dalam KBBI [sama dengan] "botax"   
Tidak menemukan kata yang sesuai dengan kriteria pencarian!!!


=)) =))



iya nih, saya juga udah baca kok bro Satria ga sadar2 kalo batara Indra dari awal udah kasih warning bahwa BOTAX itu tidak ada...bahkan berkali2...

bagaimana bro Satria, apakah masih merasa penasaran? saya tahu ada yg lebih ahli menjawab pertanyaan anda, bahkan dari awal udah saya sebut namanya, ada 3 member sini yg ahli jawab tuh....tunggu aja kemunculan mereka, karena sekarang mereka sedang merayakan Tahun Baruan jadi masih repot. sabar bentar ya...

mettacittena,

Offline wiithink

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.630
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
Re: Kepala Botax
« Reply #21 on: 01 January 2011, 09:15:36 PM »
kalo gundul kan ndak perlu repot melekat sama shampo tertentu  :D

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Kepala Botax
« Reply #22 on: 01 January 2011, 09:19:31 PM »
Botax dan Botak bro, ada bedanya gak?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Kepala Botax
« Reply #23 on: 01 January 2011, 09:22:34 PM »
apakah sekarang tidak ada lagi mata pelajaran Bahasa Indonesia diajarkan di sekolah?

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Kepala Botax
« Reply #24 on: 01 January 2011, 09:24:42 PM »
apakah sekarang tidak ada lagi mata pelajaran Bahasa Indonesia diajarkan di sekolah?

itulah gaya bahasa yg baru bro.... ;D ;D

Offline wiithink

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.630
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
Re: Kepala Botax
« Reply #25 on: 01 January 2011, 09:24:54 PM »
sekarang mah yang lebih terkenal dari pelajaran bahasa indonesia adalah bahasa 4L4y

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Kepala Botax
« Reply #26 on: 01 January 2011, 09:25:26 PM »
Kalau sekolah internasional ngajarinnya pake Bahasa Inggris bro ^-^

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Kepala Botax
« Reply #27 on: 01 January 2011, 09:38:32 PM »
Kalau sekolah internasional ngajarinnya pake Bahasa Inggris bro ^-^

sama sekali tidak ada pelajaran bahasa indonesia? apakah sekolah internasional tidak ikut UN?

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Kepala Botax
« Reply #28 on: 01 January 2011, 09:40:22 PM »
Ada pelajarannya tetapi tidak ditekankan, ada UAN tetapi biasanya anak2 sekolah internasional jatuh di mata pelajaran Bahasa Indonesia *demikian yang kudengar*

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Kepala Botax
« Reply #29 on: 01 January 2011, 10:45:24 PM »
Sebenarnya Sang Buddha juga botak/gundul seperti pada bhikkhu lainnya karena dalam Majjhima Nikaya dikatakan bahwa saat meninggalkan istana, Pangeran Siddhattha memotong janggut dan rambutnya:

Kemudian, sewaktu Aku masih muda, seorang pemuda berambut hitam memiliki berkah kemudaan, dalam tahap kehidupan utama, walaupun ibu dan ayahku menginginkan sebaliknya dan menangis dengan wajah basah oleh air mata, Aku mencukur rambur dan janggutKu, mengenakan jubah kuning, dan pergi meninggalkan kehidupan rumah tangga dan menjalani kehidupan tanpa rumah. (Ariyapariyesana Sutta)

Kemudian dalam Nikaya yang sama (Sangarava Sutta) dikisahkan bahwa brahmana Sangarava menghina Sang Buddha sebagai "pertapa gundul" setelah mendengar seorang wanita brahmana yang berkeyakinan dalam Buddha, Dhamma, Sangha memuji Sang Bhagava:

Pada saat itu seorang brahmana perempuan bernama Dhānañjāni sedang menetap di Caṇḍalakappa, memiliki keyakinan penuh pada Sang Buddha, Dhamma, dan Sangha.  Suatu ketika ia tersandung, dan [ketika mengembalikan keseimbangannya] menyerukan tiga kali: “Hormat kepada Sang Bhagavā, yang sempurna dan tercerahkan sempurna! Hormat kepada Sang Bhagavā, yang sempurna dan tercerahkan sempurna! Hormat kepada Sang Bhagavā, yang sempurna [210] dan tercerahkan sempurna!”

Pada saat itu seorang murid brahmana bernama Sangārava sedang menetap di Caṇḍalakappa. Ia adalah seorang yang menguasai Tiga Veda dengan kosa-kata, liturgi, fonologi, dan etimologi, dan sejarah-sejarah sebagai yang ke lima; mahir dalam ilmu bahasa dan tata bahasa, ia mahir dalam filosofi alam dan dalam tanda-tanda manusia luar biasa. Setelah mendengar brahmana perempuan Dhānañjāni mengucapkan kata-kata itu, ia berkata kepadanya: “Brahmana perempuan Dhānañjāni harus dipermalukan dan direndahkan, karena ketika ada para brahmana di sekitar sini ia justru memuji petapa gundul itu.


Dalam Samannaphala Sutta dikatakan bahwa Raja Ajatasattu tidak dapat mengenali Sang Buddha di antara para bhikkhu di hutan mangga milik tabib Jivaka sebelum sang tabib menunjukkan di mana Sang Buddha berada. Walaupun tidak dikatakan alasannya kenapa sang raja tidak dapat mengenali Sang Buddha, tetapi dapat dipastikan salah satunya karena Beliau juga berpenampilan layaknya para bhikkhu lainnya (gundul dan berjubah kuning).

Demikian juga dalam Mahapadana Sutta dikisahkan bahwa setelah melihat pertapa yang gundul, Bodhisatta Vipassi meninggalkan keduniawian dengan mencukur rambut dan janggutnya.

Hanya dalam komentar Pali seperti Nidanakatha (pendahuluan komentar Jataka) mengatakan bahwa setelah Pertapa Gotama memotong rambut dan janggut dengan menyisakan sedikit rambutnya (2 inchi), rambut tersebut tidak tumbuh lagi sepanjang hidup Beliau:

Quote
Then  he thought, These  locks  of mine  are not suited  for a mendicant.  Now it is right for any one else  to cut the hair  of a future  Buddha, so I will cut them off myself  with  sword.'  Then, taking  his sword  in his right  hand, and  holding  the  plaited tresses, together  with the diadem  on them, with his left, he cut them  off.  So his heir was thus reduced to two inches in length, and curling  from the right, it lay close to his head.  It remained that length as long as he lived, and the beard  the same.  There was no need  at all to shave  either  hair  or beard  any more.

Kemungkinan gambaran Sang Buddha memiliki rambut berasal dari tradisi yang muncul kemudian, seperti yang terdapat dalam salah satu ciri manusia agung (Mahapurisa lakkhana) bahwa rambutnya menggulung ke arah kanan, yang juga terdapat dalam Lakkhana Sutta dari Digha Nikaya. Menurut Ramaprasad Chanda dalam artikelnya "The hair and the Usnisa on the head of the Buddha and the jinars":

Quote
So by the time when the sculptors  of Mathura began to carve images of Gautama   Buddha  there  were  two  rival  traditions relating  to hair on the Buddha's  head: an older one now preserved in the Pali Nikayas represented Gautama as  mundaka  or  shaven-headed   monk;   and  another tradition    preserved in the Mahavastu,   the Lalitavistava  and the Nidanakatha represented him as having cut his hair with his sword leaving part of it intact on the head. The  shaven-headedd  images  of the  Buddha  found  at Mathura, Mankuar and Sarnath represent  the older tradition, and the images  of the Buddha with hair on the head arranged in ringlets represent the other and more popular  tradition, because  it is found both in Sanskrit and Pali texts.

Sumber: http://ccbs.ntu.edu.tw/FULLTEXT/JR-ENG/cha2.htm

Lihat juga pendapat bhikkhu S. Dhammika yang senada dengan hal ini dalam tulisan di blog beliau: http://sdhammika.blogspot.com/2009/07/buddhas-hail.html
« Last Edit: 11 September 2013, 12:54:15 PM by ariyakumara »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

 

anything