//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: KENGERIAN KEMISKINAN  (Read 3218 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
KENGERIAN KEMISKINAN
« on: 26 February 2009, 12:48:47 PM »
ini ada artikel betapa mengerikan nya ......

ga kebayang dah ... baca aja tula berkaca2  :'(.... (pake kacamata maksudnya :hammer:)


5000 aja sampe ga mampu ... mengerikan ...
« Last Edit: 26 February 2009, 12:50:30 PM by tula »

Offline Pitu Kecil

  • Sebelumnya Lotharguard
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.344
  • Reputasi: 217
  • Gender: Male
Re: KENGERIAN KEMISKINAN
« Reply #1 on: 26 February 2009, 01:10:33 PM »
kapan kemiskinan ini bisa musnah?
Smile Forever :)

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: KENGERIAN KEMISKINAN
« Reply #2 on: 26 February 2009, 01:16:11 PM »
kapan kemiskinan ini bisa musnah?

jika sebab kemiskinan telah musnah...
apa sebab kemiskinan?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Pitu Kecil

  • Sebelumnya Lotharguard
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.344
  • Reputasi: 217
  • Gender: Male
Re: KENGERIAN KEMISKINAN
« Reply #3 on: 26 February 2009, 03:05:51 PM »
kapan kemiskinan ini bisa musnah?

jika sebab kemiskinan telah musnah...
apa sebab kemiskinan?
karma...
Smile Forever :)

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: KENGERIAN KEMISKINAN
« Reply #4 on: 26 February 2009, 03:58:46 PM »
banyak lho yg duit 5rb ga mampu...

dulu waktu SMU di palembang, pernah kunjungan ke daerah transmigrasi yang namanya "JALUR", disana uang sekolah yang 5000 per bulan banyak yg ga sanggup bayar karena tanah mereka tandus dan susah ditanamin..



Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: KENGERIAN KEMISKINAN
« Reply #5 on: 26 February 2009, 04:04:54 PM »
karma...

Sang Buddha berkata niat (cetana) inilah yg kusebut karma...

jadi orang miskin karena berniat miskin? ;) :)) :hammer:
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: KENGERIAN KEMISKINAN
« Reply #6 on: 26 February 2009, 04:06:49 PM »
kapan kemiskinan ini bisa musnah?

jika sebab kemiskinan telah musnah...
apa sebab kemiskinan?
karma...
karma hanya kondisi..
selagi masih ada tangan dan kaki.. dan masih bisa berpijak di bumi.. semua bisa diusahakan.. :)
menyalahkan keadaan sampe kapan juga is useless..


Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: KENGERIAN KEMISKINAN
« Reply #7 on: 26 February 2009, 04:21:43 PM »
CAKKAVATTI SIHANADA SUTTA

...

Para bhikkhu, kemudian para menteri, para pegawai istana, para pejabat keuangan, para pengawal dan penjaga serta orang-orang yang hidup dengan melaksanakan pembacaan mantra pergi menemui raja dan berkata: 'Wahai raja, rakyatmu yang raja perintah berdasarkan idemu dan caramu sendiri, yang berbeda dengan cara-cara yang mereka ikuti dahulu tidak sukses seperti apa yang mereka biasa capai di masa raja-raja terdahulu yang melaksanakan kewajiban maharaja yang suci. Dalam kerajaan ini ada para menteri, para pegawai istana, para pejabat keuangan, para pengawal dan penjaga serta orang-orang yang hidup dengan melaksanakan pembacaan mantra -- semua kami ini dan yang lain-lain -- memiliki pengetahuan tentang kewajiban maharaja yang suci dari raja Cakkavatti. Apabila raja menanyakan hal itu kepada kami, maka kami akan menerangkannya.'

Para bhikkhu, kemudian raja mempersilahkan para menteri dan orang-orang lainnya duduk, setelah itu raja bertanya kepada mereka tentang kewajiban maharaja yang suci dari raja cakkavatti. Mereka menerangkan hal itu kepada beliau. Ketika raja telah mendengar hal itu, beliau memperhatikan, menjaga dan melindungi rakyatnya dengan baik, tetapi ia tidak memberikan dana kepada orang-orang miskin. Karena ia tidak berdana kepada orang-orang miskin maka kemelaratan bertambah.

Ketika kemiskinan telah meluas, seorang tertentu mengambil barang yang tidak diberikan kepadanya, perbuatan ini disebut mencuri. Ia ditangkap orang-orang dan ia dihadapkan kepada raja dan mereka berkata: 'Raja, orang ini telah mengambil barang yang tidak diberikan kepadanya, perbuatan itu adalah mencuri.'

Lalu raja bertanya sebagai berikut kepada orang itu: 'Apakah benar bahwa kau telah mengambil barang yang tak diberikan kepadamu, dan dengan demikian kamu telah melakukan perbuatan yang disebut mencuri?'

'Benar, raja.'

'Mengapa kau melakukannya?'

'Raja, saya tak memiliki sesuatu untuk mempertahankan hidupku.'

Kemudian raja memberikan dana kepada orang itu dengan berkata: 'Dengan dana ini kau dapat menyambung hidupmu, peliharalah orang tuamu, anak-anakmu dan istrimu. Kerjakanlah pekerjaanmu dan berdanalah selalu kepada para samana dan pertapa, karena perbuatan ini berpahala untuk terlahir kembali di alam surga.'

'Baiklah, raja,' jawab orang itu.

Para bhikkhu, kemudian ada orang lain mencuri. Ia ditangkap orang-orang dan mereka membawanya menghadap kepada raja, mereka berkata: 'Raja, orang ini telah mencuri.' Raja bertanya kepada orang itu dan beliau melakukan perbuatan yang sama seperti yang beliau lakukan kepada pencuri yang lalu, dengan memberikan dana kepada orang itu.

Para bhikkhu, orang-orang mendengar bahwa bagi mereka yang mencuri mendapat dana dari raja. Karena mendengar hal ini mereka berpikir: 'Marilah kita mencuri.' Di antara mereka itu ada orang tertentu yang melakukannya. Orang ini ditangkap dan dibawa kehadapan raja. Raja bertanya kepada orang tersebut:
'Apa sebab kau mencuri?'

'Saya mencuri sebab tak dapat mempertahankan hidupku.'

Namun raja berpikir: 'Jika saya memberikan dana kepada siapa setiap orang yang mencuri maka pencuri akan bertambah banyak. Saya harus menghentikan perbuatan ini, ia harus diganjar dengan hukuman berat, yaitu kepalanya dipancung.' Selanjutnya raja memerintah bawahannya dengan berkata:
'Perhatikanlah, ikatlah tangan orang ini ke belakang tubuhnya dan ikatlah dengan kencang. Gunduli kepalanya dan bawalah dia berkeliling disertai genderang yang nyaring ke jalan-jalan, ke persimpangan-persimpangan jalan. Bawalah dia keluar melalui gerbang selatan dan berhentilah di selatan kota. Ganjarlah dia dengan hukuman terberat berat, yaitu kepalanya dipancung.'

'Baiklah, raja,' jawab orang-orang itu dan mereka melaksanakan perintah itu.

Para bhikkhu, pada waktu itu telah banyak orang yang mendengar bahwa orang yang mencuri dihukum mati. Karena telah mendengar hal ini maka beberapa orang tertentu berpikir: 'Sekarang kitapun harus menyediakan pedang tajam dan orang-orang yang barangnya kita ambil dengan tanpa mereka berikan -- perbuatan yang disebut mencuri -- kita hentikan mereka dengan kepala mereka kita pancung.'

Selanjutnya, mereka mempersenjatai diri mereka dengan pedang-pedang tajam, lalu mereka, pergi merampok di desa-desa, di kampung-kampung dan di kota-kota serta di jalan-jalan. Orang-orang yang mereka rampoki mereka bunuh dengan kepala dipancung.

Para bhikkhu, demikianlah karena dana-dana tidak diberikan kepada orang yang miskin maka kemelaratan meluas. Karena kemelaratan bertambah maka pencuri bertambah. Karena pencuri bertambah maka kekerasan berkembang dengan cepat. Disebabkan adanya kekerasan yang meluas maka pembunuhan menjadi biasa. Karena pembunuhan terjadi maka batas usia kehidupan dan kecantikan manusia berkurang, sehingga batas usia kehidupan pada masa itu adalah 80.000 tahun, akan tetapi batas usia kehidupan anak-anak mereka hanya 40.000 tahun.

...

Offline Brado

  • Sebelumnya: Lokkhitacaro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.645
  • Reputasi: 67
Re: KENGERIAN KEMISKINAN
« Reply #8 on: 26 February 2009, 04:46:14 PM »
Kalo mengacu sama UUD 45 salah satu pasalnya menyatakan; fakir miskin dan anak2 terlantar dipelihara oleh negara

Kemiskinan jelas akan memicu kelaparan
Dan penderitaan yang paling utama buat makhluk hidup adalah kelaparan
karena setiap makhluk hidup butuh makan