//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Che Na

Pages: 1 2 3 [4] 5 6 7 8 9 10 11 ... 68
46
ow jadi 2 Sutta dikeroyok banyak Sutta. :P tak heran...

ow iya hampir lupa, sutta yang lain khan tidak valid, cuma dua yang asli :P
wah valid ga valid jadi inget SPSS waktu skripsi :))
:outoftopic:

47
Seremonial / Re: Selamat Ulang Tahun.. Gina..
« on: 20 January 2009, 04:45:16 PM »
Happy B'day Gina

Semoga selalu berbahagia _/\_

48
Theravada / Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« on: 20 January 2009, 03:08:41 PM »
Oke, back to topic

Sebenarnya kita2 ini masih memegang rakit kali ya. Ga ada sense of urgency? Belajar dhamma sampai pd tingkat seperti ini, sebenarnya menyedihkan .


namaste suvatthi hotu

emang kita udh memegang rakit?
rakitnya aja blom beli

hehehehehehe

thuti
Ga usah beli, tapi sewa romo didepan kantor saya sewa Rp. 5000 sekali jalan. :)) habis banjir sepaha org dewasa :))
 :outoftopic:


namaste suvatthi hotu

ternyata Ane telah alih profesi jadi tukang ojek rakit, hehehehe

Banjir sepaha sih masih belom brp paling gulung celana smp dada

thuti


:hammer: gulung celana sampe dada , emang JOJON? :))  :outoftopic:

49
Theravada / Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« on: 20 January 2009, 03:02:50 PM »
Oke, back to topic

Sebenarnya kita2 ini masih memegang rakit kali ya. Ga ada sense of urgency? Belajar dhamma sampai pd tingkat seperti ini, sebenarnya menyedihkan .


namaste suvatthi hotu

emang kita udh memegang rakit?
rakitnya aja blom beli

hehehehehehe

thuti
Ga usah beli, tapi sewa romo didepan kantor saya sewa Rp. 5000 sekali jalan. :)) habis banjir sepaha org dewasa :))
 :outoftopic:

50
Theravada / Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« on: 20 January 2009, 02:55:41 PM »
[

Cemana kalo ada ikan Hiu? :))

_/\_ :lotus:

namaste suvatthi hotu

awas hati-hati ada hiu galak

Ada empat jenis ketakutan, seperti tertera di:

Aṅguttaranikāyo; Catukkanipātapāḷi; 3. Tatiyapaṇṇāsakaṃ ; (13) 3. Bhayavaggo;
2. Ūmibhayasuttaṃ


ūmibhayaṃ = bahaya karena angin/ombak = amarah
kumbhīlabhayaṃ = bahaya karena buaya = kerusakan
āvaṭṭabhayaṃ = bahaya karena pusaran air = lima saluran kesenangan indra
susukābhayaṃ = bahaya karena ikan ganas (hiu) = wanita



Wanita dapat diumpamakan sebagai "hiu" yang siap menerkam meditator
Sebenarnya yang galak sih bukan "hiu" nya, tapi meditatornya aja gak tahan digoda hiu

thuti


klo begitu "merujuk" kepada pemeditator cowo. Klo pemeditator kan bukan cuma cowo, bgm klo cewe? yang siap menerkan pemeditator cewe itu "PIRANHA"? :))

51
bagaimana dengan DAKINI? _/\_

52
Jurnal Pribadi / Re: PRINCESS DIARY
« on: 20 January 2009, 02:32:04 PM »
_/\_ Amituofo

53
Kafe Jongkok / Doa siapakah yang lebih terkabul?
« on: 20 January 2009, 02:20:25 PM »
Cerita dibawah ini saya dapat dari salah satu temen baik saya dan saya berharap cerita ini bisa menjadi inspirasi bagi teman2 yang lain.... Gan En
 
 
Sebuah kapal karam di tengah laut karena terjangan badai dan ombak hebat.
Hanya dua orang lelaki yang bisa menyelamatkan diri dan berenang ke
sebuah pulau kecil yang gersang.

Dua orang yang selamat itu tak tahu apa yang harus dilakukan. Namun,
mereka berdua yakin bahwa tidak ada yang dapat dilakukan kecuali
berdoa kepada Tuhan.
Untuk mengetahui doa siapakah yang paling dikabulkan, mereka sepakat
untuk membagi pulau kecil itu menjadi dua wilayah. Dan mereka tinggal
sendiri-sendiri berseberangan di sisi-sisi pulau tersebut.

Doa pertama yang mereka panjatkan. Mereka memohon agar diturunkan
makanan. Esok harinya, lelaki ke satu melihat sebuah pohon penuh
dengan buah-buahan tumbuh di sisi tempat tinggalnya.
Sedangkan di daerah tempat tinggal lelaki yang lainnya tetap kosong.

Seminggu kemudian, lelaki yang ke satu merasa kesepian dan memutuskan
untuk berdoa agar diberikan seorang istri. Keesokan harinya,
ada kapal yang karam dan satu-satunya penumpang yang selamat adalah
seorang wanita yang berenang dan terdampar di sisi tempat lelaki ke
satu itu tinggal. Sedangkan di sisi tempat tinggal lelaki ke dua tetap
saja tidak ada apa-apanya.

Segera saja, lelaki ke satu ini berdoa memohon rumah, pakaian, dan
makanan. Keesokan harinya, seperti keajaiban saja, semua yang
diminta hadir untuknya. Sedangkan lelaki yang kedua tetap saja tidak
mendapatkan apa-apa.

Akhirnya, lelaki ke satu ini berdoa meminta kapal agar ia dan istrinya
dapat meninggalkan pulau itu. Pagi harinya mereka menemukan sebuah
kapal tertambat di sisi pantainya. Segera saja lelaki ke satu dan
istrinya naik ke atas kapal dan siap-siap untuk berlayar meninggalkan
pulau itu. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan lelaki ke dua yang
tinggal di sisi lain pulau. Menurutnya, memang lelaki kedua itu tidak
pantas menerima pemberian Tuhan karena doa-doanya tak terkabulkan.
Begitu kapal siap berangkat, lelaki ke satu ini mendengar suara dari
langit menggema, "Hai, mengapa engkau meninggalkan rekanmu yang ada
di sisi lain pulau ini?"

"Berkahku hanyalah milikku sendiri, karena hanya doakulah yang
dikabulkan," jawab lelaki ke satu ini. "Doa lelaki temanku itu tak
satupun dikabulkan. Maka, ia tak pantas mendapatkan apa-apa."

"Kau salah!" suara itu membentak membahana. "Tahukah kau bahwa
rekanmu itu hanya memiliki satu doa. Dan, semua doanya terkabulkan.
Bila tidak, maka kau takkan mendapatkan apa-apa."

"Katakan padaku," tanya lelaki ke satu itu. "Doa macam apa yang ia
panjatkan sehingga aku harus merasa berhutang atas semua ini padanya?"
"Ia berdoa agar semua doamu dikabulkan!"

Kesombongan macam apakah yang membuat kita menganggap bahwa hanya
harapan dan doa-doa kita yang terkabulkan? Betapa banyak orang yang
tidak mengorbankan sesuatu demi keberhasilan kita. Tak selayaknya kita
mengabaikan peran orang lain.

(diadaptasi dari "Whose Prayer Was More Powerful?", unknown,
coffeeintherain. com)
 _/\_

54
Theravada / Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« on: 20 January 2009, 02:11:58 PM »
Quote
Cemana kalo ada ikan Hiu? :))

ya...pake Sati dong..
waktu ikannya lagi nerkam...sati..
waktu lagi menggeroti kulit daging lu...sati...
waktu lagi kelelep...sati.. ;D
Wah belajar sama mas2 yang di seaworld tuh :)) naik sepeda dikolam Hiu  :))

55
Theravada / Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« on: 20 January 2009, 11:56:15 AM »
Lah, bukannya ada orang yang berpikir nanti ada regu SAR yang akan menyelamatkannya... ;D
:hammer: ga berpikir brp banyak anggota tim SAR?berapa banyak yang "menyebrang" :P

56
Theravada / Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« on: 20 January 2009, 11:41:46 AM »
yup, perumpamaan speed boat ada hikmahnya jg...

di zaman skr ini, dhamma sangat mudah diakses dibanding dulu, ada yg harus berjalan berhari2 utk bertemu dg Buddha.
namun orang sekarang suka complaint, bahwa kematangan bathinnya tak akan cukup utk memahami dhamma... :(

_/\_
IMO dengan belajar untuk memahami dhamma maka batinnya akan matang, bukan tunggu batin matang dulu baru memahami dhamma.
_/\_

57
Theravada / Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« on: 20 January 2009, 11:37:17 AM »



Bukankah kita diminta "hidup di saat ini" , "speed boat" uda adakan? hehehe
solar uda turun harga romo :))

 :outoftopic:



anda betul hidup di saat ini, oleh karena itu anda harus lebih cepat mencapai pencerahan ketimbang mereka yang hidup di zaman dulu yang masih menggunakan rakit.

Hehehe met berlayar dengan "speed boat" mumpung solarnya lagi murah, tapi tetap harus waspada karena sekarang lagi musim ombak besar sehingga perahu motor yang canggih juga memiliki resiko tinggi untuk tenggelam

thuti


Tergantung mau lewat pantai/laut mana? klo ombak besar pakai "pesawat" aja..hehehe asal jangan "a**m air" nanti landing di laut juga hehehe

 :outoftopic:

58
Theravada / Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« on: 20 January 2009, 11:20:42 AM »
Anumodana, Romo. Banyak fenomena dimana orang menginterpretasikan perumpamaan Dhamma tersebut dengan menganggap Dhamma harus ditanggalkan padahal belum sampai di seberang.

Ada trik khusus supaya rakit kita anti bocor dan bentuknya aerodinamis supaya kecepatan menyeberangnya lebih tinggi, Romo?

 _/\_

namaste suvatthi hotu

kuraslah batin dari genangan nafsu bagaikan menguras perahu agar melaju lebih ringan dan cepat
Laksanakan Sila dengan baik, maka Samādhi akan lebih mudah tercapai, dengan Samādhi yang baik Paññā tercapai dan selanjutnya....

Thuti

Bagaimana dengan  "speed boat" _/\_


namaste suvatthi hotu

untungnya pada waktu itu belum ada "speed boat" hehehehehe dan susah cari solarnya juga

Thuti



Bukankah kita diminta "hidup di saat ini" , "speed boat" uda adakan? hehehe
solar uda turun harga romo :))

 :outoftopic:


59
Theravada / Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« on: 20 January 2009, 11:13:01 AM »
Bagaimana dengan orang yang belum di seberang tetapi sudah melepas rakit romo?

Kecebur dan tenggelam ;D
Belajar "renang" dulu, atau paling tidak bawa "pelampung" _/\_

60
Theravada / Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« on: 20 January 2009, 11:12:02 AM »
Anumodana, Romo. Banyak fenomena dimana orang menginterpretasikan perumpamaan Dhamma tersebut dengan menganggap Dhamma harus ditanggalkan padahal belum sampai di seberang.

Ada trik khusus supaya rakit kita anti bocor dan bentuknya aerodinamis supaya kecepatan menyeberangnya lebih tinggi, Romo?

 _/\_

namaste suvatthi hotu

kuraslah batin dari genangan nafsu bagaikan menguras perahu agar melaju lebih ringan dan cepat
Laksanakan Sila dengan baik, maka Samādhi akan lebih mudah tercapai, dengan Samādhi yang baik Paññā tercapai dan selanjutnya....

Thuti

Bagaimana dengan  "speed boat" _/\_

Pages: 1 2 3 [4] 5 6 7 8 9 10 11 ... 68
anything