ada bagian yg dihilangkan, ayo munculkan lagiyang mana? dah semua kok.
-Harap tidak bermain2siapa yg bermain2
-harap tidak jadikan itu sebagah bahan ejekan, soha...
? ym ryu, mengacu pada apakah yg di bold? pada ucapan SB ttg 4KM?kurang tahu juga, sepertinya mengarah pada sunyata (CMIIW), mending tanya pada mahayanis
siapa yg bermain2cerewet ni cowok
apa yg dimainkan
bahan mana yg akan di jadikan ejekan?
bila ini semua terbukti, sungguh sakti sekali anda...
cerewet ni cowoksori bro cannda :-D
Baca ini jadi ingat koan
"Mohon bebaskan pikiranku"
"Siapa yang mengikatmu?"
"Tidak ada yg mengikatku"
"Nah karena tidak ada yg mengikatmu, engkau sudah bebas!"
Demikian juga samsara adalah nibbana, dan nibbana adalah samsara, tanpa samsara tidak ada nibbana dan tanpa nibbana tidak ada samsara. Karena ke duanya adalah satu hal. Samsara tepat berada di nibbana, nibbana berada di samsara.
Hanya orang yg terdelusi melihatnya sebagai beda
Koq ketawa sih? kosong adalah isi, isi adalah kosong.ketawa adalah tidak ketawa, tidak ketawa adalah ketawa...
ketawa adalah tidak ketawa, tidak ketawa adalah ketawa...
sama aja koq... ;D
Sepertinya thread ini perlu di-lock.bingung, tapi paham, paham tapi bingung
Namun perlu adalah tidak perlu, tidak perlu adalah perlu; lock adalah unlock, unlock adalah lock. Jadi bingung, yang juga berarti yakin.
Adakah wujud tanpa kosong, kosong tanpa wujud?
Adakah wujud tanpa kosong, kosong tanpa wujud?
Jika ada, maka seseorang bisa memisahkan antara wujud dan kosong.
Bisakah seseorang memisahkan wujud dan kosong.?
Wujud tanpa kosong dan
kosong tanpa wujud
Seseorang yg terdelusi berusaha memisahkan wujud dan kosong. Tidak menyadari itu hanyahlah persepsi dari pikiran yang membeda bedakan dan terjebak pada dualisme.
Orang yang terdelusi terjebak pada pandangan gelas itu setengah berisi dan yang lain mengatakan gelas itu setengah kosong.
Adakah pria tanpa wanita, wanita tanpa pria?
Jika ada, maka seseorang bisa memisahkan antara pria dan wanita.
Bisakah seseorang memisahkan pria dan wanita?
prita tanpa wanita dan
wanita tanpa pria
Seseorang yg terdelusi berusaha memisahkan pria dan wanita. Tidak menyadari itu hanyahlah persepsi dari pikiran yang membeda bedakan dan terjebak pada dualisme.
Orang yang terdelusi terjebak pada pandangan gelas itu setengah berisi dan yang lain mengatakan gelas itu setengah kosong.
------
hm...
Apakah yang disebut Pria?Kalau tutup mata sih emang ndak kelihatan pria ato wanita. Sama juga kalo tutup telinga, ga ada yang namanya cempreng ato merdu. Tapi masa' itu sih arti kosong = isi?
Apakah yang disebut Wanita?
Jika berdasarkan pisik, seseorang bisa mengatakan pria dan wanita
Demikian juga Patung bisa dikatakan Pria dan Wanita
Jika berdasarkan pisik, maka seorang pria bisa dikatakan wanita dan seorang wanita bisa dikatakan pria
Karena pisik tidaklah tetap
Tutuplah mata anda dan lihatlah ke dalam batin, adakah pria dan wanita?
Apakah yang disebut Pria?
Apakah yang disebut Wanita?
Jika berdasarkan pisik, seseorang bisa mengatakan pria dan wanita
Demikian juga Patung bisa dikatakan Pria dan Wanita
Jika berdasarkan pisik, maka seorang pria bisa dikatakan wanita dan seorang wanita bisa dikatakan pria
Karena pisik tidaklah tetap
Tutuplah mata anda dan lihatlah ke dalam batin, adakah pria dan wanita?
Jika berdasarkan pisik pria dan wanita ada, maka berdasarkan pisik tutup mata , pria dan wanita dipatahkan. Itulah pointnya. Kenapa masih melihat dengan cara yg sama
Apakah yang disebut Pria?
Apakah yang disebut Wanita?
Jika berdasarkan pisik, seseorang bisa mengatakan pria dan wanita
Demikian juga Patung bisa dikatakan Pria dan Wanita
Jika berdasarkan pisik, maka seorang pria bisa dikatakan wanita dan seorang wanita bisa dikatakan pria
Karena pisik tidaklah tetap
Tutuplah mata anda dan lihatlah ke dalam batin, adakah pria dan wanita?
berlaku tuk orang buta sejak lahir n tuli dong,baru sama :-?
Jika berdasarkan pisik pria dan wanita ada, maka berdasarkan pisik tutup mata , pria dan wanita dipatahkan. Itulah pointnya. Kenapa masih melihat dengan cara yg sama
Bisa dijelaskan apa itu yang tidak terpaku pada pisik? Bagaimanakah caranya berpikir tidak pada pisik? Coba beri contoh, tapi yang nyata, bukan khayalan, bukan di awang-awang, bukan spekulasi, bukan imajinasi, namun masuk akal dan logis. Silahkan.
Jika berdasarkan pisik, maka ada patung ada yang berjenis kelamin pria dan wanita
Tetapi adakah patung yang dikatakan sebagai Pria dan Wanita?
Jika berdasarkan pisik, maka pria bisa menjadi wanita dan wanita menjadi pria.
Sepertinya masih tidak melihat intinya dan ngelantur ke mana mana
Makanya dikatakan terpaku pada pisik dan cara pandang / berpikir juga pada pisik.
Jika berdasarkan pisik, maka ada patung ada yang berjenis kelamin pria dan wanitapatung adalah pria dan wanita
Tetapi adakah patung yang dikatakan sebagai Pria dan Wanita?
Jika berdasarkan pisik, maka pria bisa menjadi wanita dan wanita menjadi pria.
Jika memang secara real (tidak dalam tafsiran apapun) kosong = isi dan isi = kosong, maka silahkan membuka seluruh pakaian jika ingin pergi kerja, sekolah atau ke mall, tidak perlu berpakaian, karena tidak berpakaian = berpakaian. Lakukanlah perbuatan buruk karena perbuatan buruk = perbuatan tidak buruk.Ya, ini saya setuju. Kekosongan di sini adalah sunya yang merujuk pada hakikat skandha, bukan seperti kosong dalam konteks "akincannayatana", apalagi konteks 'gelas kosong/isi; tahu pong/isi'.
Saya merasa istilah kosong = isi dan isi = kosong karena kurang sempurnanya penerjemahan teks sutra, khususnya teks Prajnamapramita (Sutra Hati) saat diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin.
Saya coba mengartikan teks Sanskerta Prajnaparamita secara bodoh, dan saya mendapatkan pengertian yang agak berbeda. Berikut sedikit cuplikannya.
Itu saja, cmiiw.
Kosong itu sunya.
Nibbana itu kosong.
Dunia ini kosong
Aku itu kosong
Makhluk itu kosong.
Kesimpulan: Semua adalah omong kosong. Titik. :)) :))
:-$ tar kedengaran kk sunyata.... :P
orang-orang sering mengatakan kosong sama dengan isi karena kemungkinan menerjemahkan kata “na prthak” sebagai “tidak berbeda/sama” padahal berarti “tidak terpisahkan”. Dua hal yang tidak terpisahkan bukan berarti kedua hal tersebut sama. Bukit dan lembah adalah hal yang tidak terpisahkan, jika ada bukit pasti ada lembah, namun keduanya tetap berbeda.
Jadi, dimana ada kekosongan , maka ada rupa/wujud, dimana ada rupa/wujud maka ada kekosongan. Hal yang berbeda dengan pengertian kekosongan = rupa/wujud atau rupa/wujud = kekosongan.
Tanpa lembah adakah bukit?
Tanpa Bukit adakah lembah?
Dapatkah muncul lembah tanpa bukit dan bukit tanpa lembah
Jika tidak sama seharusnya berhentinya bukit seharusnya lembah tetap ada
dan berhentinya lembah seharusnya Bukit tetap ada
sama seperti berhentinya wujud anda, maka saya tetap ada dan berhentinya wujud saya anda tetap ada.
Karena mereka adalah manifestasi dari satu hal dan bukan dua hal yang terpisah maka berhentinya bukit juga berhentinya lembah
dan berhentinya lembah juga berhentinya bukit
Berhentinya ruang maka tidak ada wujud dan berhentinya wujud tidak ada ruang.
sama seperti koin, tanpa satu sisi maka tidak ada sisi yang lain.
Karena sisi koin merupakan manifestasi daru satu hal dan bukan hal yang terpisah
Demikian juga dualisme
Jika memang secara real (tidak dalam tafsiran apapun) kosong = isi dan isi = kosong, maka silahkan membuka seluruh pakaian jika ingin pergi kerja, sekolah atau ke mall, tidak perlu berpakaian, karena tidak berpakaian = berpakaian. Lakukanlah perbuatan buruk karena perbuatan buruk = perbuatan tidak buruk.
Saya merasa istilah kosong = isi dan isi = kosong karena kurang sempurnanya penerjemahan teks sutra, khususnya teks Prajnamapramita (Sutra Hati) saat diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin.
Saya coba mengartikan teks Sanskerta Prajnaparamita secara bodoh, dan saya mendapatkan pengertian yang agak berbeda. Berikut sedikit cuplikannya.
1.
arayāvalokiteshvaro bodhisattvo
Bodhisattva Arya Avalokitesvara
2.
gambhīram prajñaparamitā caryam caramano vyavalokāyati
secara mendalam/serius (gambhīram) [dengan] kebijaksanaan sempurna (prajnaparamita) memperhatikan (caryam) melihat jelas/menelaah (vyavalokāyati)
3.
sma panca skandhas tams ca sva bhāva sunyam
bahwa jati diri (sva bhava) panca skandha adalah sunya
4.
pasyati sma iha sariputra
Perhatikan hal ini O, Sariputra:
5.
rūpam sunyatā vā rūpam rūpan na prthak
wujud dari sunyata ternyata tidak terpisahkan dengan wujud dari rupa
6.
sūnyatā sūnyatāya na prthak rūpam
kekosongan dari sunyata tidak terpisahkan dari rupa
7.
yad rūpam sa sūnyatā ya sūnyatā sa rūpam
wujud dari (sa) sunyata itu adalah sunyata/kekosongan dari (sa) rupa
dst.
Mulai dari bait ke-3, jelas di sini prajnaparamita diawali dengan menjelaskan mengenai panca skanda. Bahwa jati diri atau ciri dari panca skanda adalah sunya/kosong. Dengan kata lain tidak ada jati diri/atma.
Bait ke-5 & 6 memberikan sebuah kasus yaitu pada rupa/jasmani (bagian dari panca skanda). Wujud dari sunyata tidak lain adalah kekosongan itu sendiri, yang ternyata tidak terpisahkan (na prthak) dengan wujud dari rupa/jasmani (wujud dari rupa adalah rupa/jasmani itu sendiri). Singkatnya kesunyataan tidak bisa terlepas dari rupa/jasmani.
Orang-orang sering mengatakan kosong sama dengan isi karena kemungkinan menerjemahkan kata “na prthak” sebagai “tidak berbeda/sama” padahal berarti “tidak terpisahkan”. Dua hal yang tidak terpisahkan bukan berarti kedua hal tersebut sama. Bukit dan lembah adalah hal yang tidak terpisahkan, jika ada bukit pasti ada lembah, namun keduanya tetap berbeda.
Jadi, dimana ada kekosongan , maka ada rupa/wujud, dimana ada rupa/wujud maka ada kekosongan. Hal yang berbeda dengan pengertian kekosongan = rupa/wujud atau rupa/wujud = kekosongan.
Bait ke-7 menjelaskan bahwa wujud/rupa dari kekosongan / sunyata itu (yaitu kekosongan itu sendiri) adalah kekosongan /sunyata yang ada pada rupa/jasmani. Jika menggunakan persamaan, maka :
sunyata/kekosongan = kekosongan pada rupa/jasmani,
Ini berarti yang dipersamakan adalah kekosongan/sunyata dengan kekosongan yang ada pada rupa/jasmani, bukan mempersamakan kekosongan dengan rupa/jasmani.
Kalau diganti dengan istilah lain menjadi anatta-nya sunyata adalah sama dengan anatta-nya rupa/jasmani.
Itu saja, cmiiw.
Ya, ini saya setuju. Kekosongan di sini adalah sunya yang merujuk pada hakikat skandha, bukan seperti kosong dalam konteks "akincannayatana", apalagi konteks 'gelas kosong/isi; tahu pong/isi'.Yup.
Menarik sekali, baru tahu kalo ada terjemahan lain dari Prajna Paramita Hrdaya Sutra ini....
Bisa diberikan terjemahan isi sutra ini secara lengkap dari awal sampai akhir sesuai dengan versi terjemahan yang berbeda dari terjemahan yg umumnya ini?
Tentu saja anda baru tahu Sdr. Ariyakumara, karena baru tadi siang saya terjemahkan ;D. Seperti yang saya sampaikan di awal saya menerjemahkannya secara bodoh (pakai kamus), khususnya hanya pada bait yang berkaitan dengan yang di permasalahkan yaitu kosong=isi, isi=kosong. Jadi saya tidak menerjemahkan bait lainnya. Dan saya lihat bait lainnya tidak banyak berbeda artinya dengan terjemahan lain yaitu mengenai keadaan dari Sunyata.
Dua hal yang tidak terpisahkan bukan berarti kedua hal tersebut sama. Bukit dan lembah adalah hal yang tidak terpisahkan, jika ada bukit pasti ada lembah, namun keduanya tetap berbeda.
Dua hal yang tidak terpisahkan bukan berarti kedua hal tersebut sama. Bukit dan lembah adalah hal yang tidak terpisahkan, jika ada bukit pasti ada lembah, namun keduanya tetap berbeda.
yang terpenting adalah apakah anda tetap mengenakan pakaian atau tidak saat berpergian? Jika ya maka anda masih berpikiran diskriminasi, dualisme.
Bang Willi belum mengerti. Pria dan wanita itu sama, karena kita melihat pisik [sic] maka menjadi berbeda. Jadi orang yang sudah mengerti, sudah tidak dualisme, masuk toilet ga lihat-lihat dulu WC cewek/cowok.
Terlebih lagi, WC cewek/cowok itu sebenarnya satu, hanya karena disekat, dan berdasarkan persepsi orang, maka terjadilah "WC cewek" dan "WC cowok". Dan kalau tidak ada "WC cowok", maka "WC cewek" ga ada. Itulah sebabnya kalo "WC cowok" tutup, lagi dibersihin OB, cewek2 yang tercerahkan juga tidak pipis, sebab mereka tahu "WC cewek" tidak available tanpa "WC cowok" available, sebab kedua itu muncul bergantungan dan bersamaan.
Sudah paham blom? Paling gampang adalah kita tidak melihat pisik [sic], dan tidak perlu melihat gender lah, ruang lah, atau apa lah. Pejamkan mata, dan pipislah di manapun anda berdiri.
See? Kosong = isi; isi = kosong. Cewek = cowok; cowok = cewek (kalo ga liat pisik [sic]).
Apakah bro pernah melihatnya terpisah /keadaan terpisahkan, maka bro mengatakan tidak terpisahkan? dalam pengertian seperti seseorang mengatakan ini bukan air tawar dengan menunjukkan pada susu karena ia pernah melihat air tawar. Jika ia tidak pernah melihat air tawan, dapatkan ia mengatakan itu bukan air tawar?
Jika berdasarkan pandangan sempit, hanya melihat karakteristik wujud, pandangan itu hanya menipu diri sehingga muncul ilusinya yang namanya atas dan bawah, muncul bersama dan tidak terpisahkan tanpa melihat yang dilihatnya adalah substansi ruangan tetapi terpesona oleh manifestasi yg muncul dari atas dan bawah sehingga mengenalnya seperti itu dan mengatakan muncul bersama sama
Anggaplah misalnya kita katakan kepala , tubuh dan kaki tangan anda tidak terpisahkan, apakah kelana bukan orang yang sama?
Jadi menurut anda seseorang yang tidak berpakaian saat bepergian sudah terbebaskan dari diskriminasi, dualisme?
Bukannya tidak berpakaian sendiri adalah dualisme dan diskriminasi?
Jika sudah terbebaskan dari diskriminasi, kenapa masih tidak berpakaian?
Bahkan tulisan anda selama ini penuh dengan pikiran diskriminasi, dualisme.
Bukit dan lembah tak terpisahkan sejak awal mereka eksis. Saat bukit ada maka lembah ada. Saat bukit tidak ada maka lembah tidak ada. Ketika pada awal eksisnya saja keduanya sudah tak terpisahkan , bagaimana saya harus mengatakan bahwa saya pernah melihat keduanya terpisahkan?
Jika yang anda inginkan adalah bukti perkataan saya bahwa bukit dan lembah tak terpisahkan sejak awal mereka eksis, silahkan anda pergi ke pantai dan galilah pasir di sana dan tumpuk hingga membentuk sebuah bukit setinggi yang anda suka, maka anda akan lihat bukit dengan lembahnya, keduanya ada berdampingan sejak anda mulai membuatnya.
8) Jawabannya mudah, karena secara alami saat lahir anda tidak berpakaian, maka anda yang tidak berpikiran diskriminasi seharusnya kembali ke posisi alami di saat pikiran anda belum ternoda atau terpolusi dengan konsep kegunaan dari pakaian yang penuh dengan dualitas dan diskriminasi.
.. di saat pikiran anda belum ternoda atau terpolusi dengan konsep kegunaan dari pakaian yang penuh dengan dualitas dan diskriminasi.
Bagaimana kita bisa mengatakan susu bukanlah air tawar jika kita belum pernah mengenal air tawar?
Bagaimana kita bisa mengatakan bukit dan lembah tidak terpisahkan jika kita belum mengenal yang terpisahkan?
kita tidak menyadari telah mengambil kesimpulan tak terpisahkan hanya berdasarkan persepsi dan karakteristik wujud
kita tidak menyadari hanya bergerak di dalam persepsinya, melekat pada kata kata, mendiskriminasikan dengan melihat karakteristik dari segala sesuatu.
Saya baru tahu yang namanya keadaan terbebaskan dari dualitas berdasarkan kondisi dan kesimpulan"karena secara alami saat lahir anda tidak berpakaian,.............. " dan diikuti dengan kata seharusnya
:)) :)) :))
Dikarenakan pandangan kita yang masih diskriminasi dan terkondisi sehingga hanya bergerak di dalamnya.
Mensyaratkan sesuatu harus seperti itu agar terbebaskan dari dualitas tidak menyadari kita hanya bergerak berputar putar didalamnya.
Jadi dengan kondisi pikiran seperti ini, bagaimana mungkin kita mengenali keadaan terbebaskan dari dualitas?
lalu kenapa bro menangis ketika bro ngompol. Maksud saya sewaktu bayi loh bukan sekarang
:)) :)) :))
Jadi cukup sampai disini saja sebelum terjadi debat kusir hanya untuk menunjukkan ego.
Mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan.
_/\_
Bagaimana bisa melihat kepala/tangan/kaki kelana terpisahkan kalau belum pernah lihat mutilasi?
Bagaimana bisa bilang monyet bukan dinosaurus kalau belum pernah lihat T-Rex?
Orang tersebut menyadari telah mengambil kesimpulan tak terpisahkan hanya berdasarkan persepsi dan karakteristik wujud
Orang tersebut tidak menyadari ia hanya bergerak di dalam persepsinya, melekat pada kata kata, mendiskriminasikan dengan melihat karakteristik dari segala sesuatu.
:|
Yup itulah ke-error-an ybs, orang lain tidak boleh melakukan sesuatu tetapi ia boleh. Sangat lucu hasil dari kosong=isi, isi=kosong menjadikan pikiran seseorang errorIya, karena membingungkan orang yang mendengar, kesannya seolah-olah 'filosofi tingkat tinggi yang hanya bisa dimengerti orang level tertentu', padahal memang terjemahan sembarangan aja. Juga penggunaannya tidak konsisten, misalnya:
pisik [sic] maksudnya apa yah?? :|