Setelah berpikir2 dalam kurun waktu tertentu, tidak pernah aku melihat sebatang hidung pun bhikkhu yang bisa menunjukkan kekuatan gaibny secara konkret dimana dia menunjukkan gerakan meditasi yang menurut umat sangat hebat. Setelah berpikir apakah itu yang disebut sotapana, sakadagami, anagami, arahat, semuanya menurut saya hanya sebuah peringkat tidak lain adalah dogma dari sebuah kepercayaan.
Saya pernah membaca suatu cerita dimana Sang Buddha menunjukkan kehebatannya (kekuatan gaib) dengan memunculkan air dan api secara bersamaan. Bukankah itu seperti dukun yang kala hanya cerita saja tetapi tidak dapat ditunjukkan.
Mungkin saja pengetahuan ku sangat dasar, mohon ilmu-ilmu tanpa dasar MENURUT
kesucian dan kesaktian itu bukan hal yang sama.. 8)yang sakti belum tentu suci...
ada yang suci tapi tidak sakti,
ada yang sakti tapi tidak suci,
ada yang suci dan juga sakti,
dan ada yang tidak suci dan juga tidak sakti (contohnya saya ini) ;D
Sebagai informasi, TS adalah seorang umat atau simpatisan aliran Maitreya yg mungkin sedang mencari2 kelemahan ajaran agama Buddha
Setau saya,saat itu buddha berkunjung kembali ke kampung halaman dan sadar bahwa jika Buddha bersujud dihadapan Ayahnya(sebagai tanda pernghormatan) maka kepala ayahnya akan terbelah menjadi tujuh bagian,untuk menggantikan rasa hormatnya maka dia mengalihkan perhatian seluruh orang yang ada saat itu dengan menunjukan kemampuan batin itu,sang Buddha tak sembarangan mengeluarkan kemampuan batin untuk hal2 tak penting dan didasari kebodohan,kebencian dan keserakahan seperti Dukun pada umumnya
Setelah berpikir2 dalam kurun waktu tertentu, tidak pernah aku melihat sebatang hidung pun bhikkhu yang bisa menunjukkan kekuatan gaibny secara konkret dimana dia menunjukkan gerakan meditasi yang menurut umat sangat hebat.berarti anda belum bertemu dgn saya. :))
wih topicnya bakal hot.... :o saran saya belajar lah pada Ko Indra/atau Kwaci..
kok ketawa... ko indra dan kwaci kan mereka memiliki pengetahuan tentang sutta, disana bs jadi patokan agar bs menjelaskan permasalahan ini ;D . ntar org salah paham pula NPWP. haiz. haha
Setelah berpikir2 dalam kurun waktu tertentu, tidak pernah aku melihat sebatang hidung pun bhikkhu yang bisa menunjukkan kekuatan gaibny secara konkret dimana dia menunjukkan gerakan meditasi yang menurut umat sangat hebat. Setelah berpikir apakah itu yang disebut sotapana, sakadagami, anagami, arahat, semuanya menurut saya hanya sebuah peringkat tidak lain adalah dogma dari sebuah kepercayaan.kita bisa melihat cerita-cerita dari ajaran lain, ttg si avatara mengangkat bukit dengan satu tangan, si nabi dikatakan membelah bulan atau si tuhan kecil yg jalan di atas air. cerita-cerita seperti itu, termasuk cerita buddhis, tidak akan bisa pernah dibuktikan, bertentangan dengan akal sehat dan ilmu alam. dokumentasinya pun susah dibuktikan validitasnya, karena dicatat dan dibikin secara subjektif pengikutnya dan besar kemungkinan terjadi distorsi. percaya cerita keajaiban itu sangat sedikit manfaatnya, kalo tidak bisa dikatakan gak ada, selain memperbesar ego penganutnya...
Saya pernah membaca suatu cerita dimana Sang Buddha menunjukkan kehebatannya (kekuatan gaib) dengan memunculkan air dan api secara bersamaan. Bukankah itu seperti dukun yang kala hanya cerita saja tetapi tidak dapat ditunjukkan.
yang sakti belum tentu suci...
yang suci sudah pasti sakti... ;D
Setelah berpikir2 dalam kurun waktu tertentu,
Andaikan ada mahluk yang ingin bebas dari kelahiran prakteklah 'ilmu dukun' dari Buddha
sudah terbukti jutaan mahluk yang bebas dari kelahiran
buktinya mana??? :whistle:
buda aja belum terbebas dari kelahiran, dia khan masih ngopi ama buda yang lain^:)^ ^:)^ buda?? buddha adalah kesadaran,..semua memiliki benih buddha..
a: si j memerintahkan topan badai berhenti dan berhasil
b: buktinya mana?
a: buku karangan pengikut j, bab anu, paragraf 7, kalimat 2.
*buku itu sendiri bukanlah bukti yg objektif untuk menjelaskan keajaiban. yg objektif harus dicari diluar buku itu, penelitian yg valid dan peer review dari kalangan yg berbeda.*
untuk kasus di atas, memang bisa dibuktikan dengan cara spt yg bang morph katakan, tapi untuk skenario kesucian, tidak ada cara untuk membuktikannya, hanya bisa percaya atau tidak percaya. misalnya, statement, "Buddha Gotama sudah mencapai pencerahan sempurna", tidak ada seorangpun yg bisa membuktikan benar/salahnyasaya menganggap konteks percakapan di atas adalah percakapan dua orang yg berbeda kepercayaan.
saya menganggap konteks percakapan di atas adalah percakapan dua orang yg berbeda kepercayaan.
bagi saya, kalo berdialog dengan penganut kepercayaan lain, argumen "ini terbukti karena ada dibukuku" atau "itu terbukti karena saya percaya" sangatlah lemah dan gak bisa dianggep sebagai argumen sama sekali...
setuju, tapi dalam kasus jawaban saya terhadap pertanyaan Bro Tuwino Gunawan, saya menganggap Bro Tuwino adalah seorang Buddhist juga yg terlihat postingan2 lalunya, maaf kalau salah. karena itu saya memberikan bukti yg bagi buddhist dapat dianggap cukup kuat.understood. saya menganggap om tuwino iseng (siul2) bertanya karena ingin menguji gimana jawaban buddhis kepada non-buddhis.
buktinya mana??? :whistle:
understood. saya menganggap om tuwino iseng (siul2) bertanya karena ingin menguji gimana jawaban buddhis kepada non-buddhis.
yup....gua sering dapt pertanyaan serupa tuh dari penganut agama lain....dan terus terang....gua mati kutu..... ;DKalau mau bicara 'bukti', jangan membahas hal-hal yang jauh dari kenyataan. Kalau ditanya demikian, saya biasa menjawab tentang keserakahan, kebencian, dan kebodohan bathin yang menghasilkan ketidakpuasan. Ini adalah hal nyata & bisa dibuktikan. Demikian juga hasil dari menjauhi keserakahan, kebencian, dan kebodohan bathin yang menghasilkan kebahagiaan, adalah hal nyata dan bisa dibuktikan. Jadi kalau diminta bukti, jangan merujuk ke orang (karena kita tidak punya 'happy-meter' untuk mengukur kebahagiaan seseorang) atau ke buku (sebab tertulis di buku belum tentu berarti fakta). Jika diminta bukti, suruhlah buktikan sendiri. Juga jangan memberikan statement yang 'lemah' seperti misalnya statement "sudah terbukti jutaan mahluk yang bebas dari kelahiran" di atas, karena jelas tidak bisa diselidiki ataupun dibuktikan. (No offense, bro Adi.)
apa bukti-nya anda anak dari kedua orang tua anda ? sudahkan anda TEST DNA anda dengan DNA orang tua anda ? hehehehe
yang lebih sakti keknya tukang sulap deh, dibandingkan dengan biku lebih sakti tukang sulap =))bandingin bhikkhu dg tukang sulap =)) lebih sakti dalam trik mungkin,...tapi dalam kebijaksanaan kita aja umat awam masih kalah dg para bhikkhu, mereka menjalankan 227 sila, tukang sulap, 5 sila aja masih sering dilanggar,..sebenarnya org yang melatih meditasi itu dg sendirinya kekuatan abinna akan datang sendiri padanya, digunakan atau tidak itu karena kebijaksanaannya melihat kehidupan, perlu tidaknya menggunakan kesaktian itu sendiri. ;D
bandingin bhikkhu dg tukang sulap =)) lebih sakti dalam trik mungkin,...tapi dalam kebijaksanaan kita aja umat awam masih kalah dg para bhikkhu, mereka menjalankan 227 sila, tukang sulap, 5 sila aja masih sering dilanggar,..sebenarnya org yang melatih meditasi itu dg sendirinya kekuatan abinna akan datang sendiri padanya, digunakan atau tidak itu karena kebijaksanaannya melihat kehidupan, perlu tidaknya menggunakan kesaktian itu sendiri. ;D
bagaimana anda bisa yakin kalau bhikkhu menjalankan 227 sila? bukan 226 atau 225?sebenarnya 227 atau 226 atau 225 bahkan mungkin lebih,..kan setiap sila itu akan ada terus pengembangannya, dan terus berkembang, tapi yang jelas para bhikkhu memang selalu menjaga silanya, setidaknya silanya melebihi umat awam(yang avatarnya dedy kowbuzier =)))msalah jumlah ketepatannya berapapun tdk ada yang tahu, mungkin aja bhikkhu yang berbeda aliran akan melaksanakan lebih banyak sila, lebih sedikit sila, silahkan saja selama ia bisa mengikis ego dan memenangkan dirinya sendiri barulah ia disebut pemenang sejati.
sebenarnya 227 atau 226 atau 225 bahkan mungkin lebih,..kan setiap sila itu akan ada terus pengembangannya, dan terus berkembang, tapi yang jelas para bhikkhu memang selalu menjaga silanya, setidaknya silanya melebihi umat awam(yang avatarnya dedy kowbuzier =)))msalah jumlah ketepatannya berapapun tdk ada yang tahu, mungkin aja bhikkhu yang berbeda aliran akan melaksanakan lebih banyak sila, lebih sedikit sila, silahkan saja selama ia bisa mengikis ego dan memenangkan dirinya sendiri barulah ia disebut pemenang sejati.
kok sila bisa berkembang ya? jadi yg sudah ditetapkan oleh Sang Buddha itu masih belum sempurna ya?Buddha nggak pernah menetapkan sila, sila ditetapkan oleh karena banyaknya pelanggaran moral yang kala itu dilakukan oleh para bhikkhu, para bhikkhu sendiri yang kala itu menetapkan aturan2 untuk perkembangan dirinya sendiri,Buddha sendiri hanya menyetujui selama hal itu bisa membawa perkembangan bagi para bhikkhu yang menempuh jalan kesucian. itulah mengapa walaupun dijaman Buddha, kadang yang mencapai penerangan itu berbeda tingkat2 kesuciannya, ada yang cepat mencapai arahatnya, ada yang lama sekali, aq nggak pernah naif, jika para bhikkhu itu sendiri melanggar sila yang ditetapkan oleh para bhikkhu sendiri untuk perkembangan dirinya sendiri, dan dia sendiri yang merasakan, para bhikkhu apalagi yang hidup dijaman sekarang sebenarnya lebih banyak bahayanya, mungkin harus berkembang silanya, juga sesuai kemajuan teknologi dan komputerisasi,..setidaknya para bhikkhu tetap menjaga silanya ketika beliau berada ditengah umat, mau apapun yang mereka lakukan itu bukan urusan kakao, itu urusan mereka, mau cepat mencapai realisasi akhir ya jangan melakukan kejahatan, mau lama mencapai dan bermain2 dialam samsara ya silahkan, kan hidup manusia sendiri yang memilih, ha ha ha=)) lebih naif lagi kakao kakao menyuruh seorang bhikkhu,misalnya kamu bhikkhu, kamu harus gini, nggak boleh gini,..makan begini,..jlan begini,..dst,..=))...itu naif,..para bhikkhu juga manusia, mungkin aja banyak yang tdk kuat dan ingin menyerah, namun kakao sdh bilang pemenang diri sendirilah yang bisa dikatakan pemenang sejati. _/\_ =)) tumben kakao mendingan =))
anda terlalu naif jika mengatakan bahwa para bhikkhu selalu menjaga silanya. ada bhikkhu yg terang2an melanggar sila di depan umum, apa lagi yg tidak ia lakukan di dalam kamarnya yg tertutup?
Buddha nggak pernah menetapkan sila, sila ditetapkan oleh karena banyaknya pelanggaran moral yang kala itu dilakukan oleh para bhikkhu, para bhikkhu sendiri yang kala itu menetapkan aturan2 untuk perkembangan dirinya sendiri,Buddha sendiri hanya menyetujui selama hal itu bisa membawa perkembangan bagi para bhikkhu yang menempuh jalan kesucian. itulah mengapa walaupun dijaman Buddha, kadang yang mencapai penerangan itu berbeda tingkat2 kesuciannya, ada yang cepat mencapai arahatnya, ada yang lama sekali, aq nggak pernah naif, jika para bhikkhu itu sendiri melanggar sila yang ditetapkan oleh para bhikkhu sendiri untuk perkembangan dirinya sendiri, dan dia sendiri yang merasakan, para bhikkhu apalagi yang hidup dijaman sekarang sebenarnya lebih banyak bahayanya, mungkin harus berkembang silanya, juga sesuai kemajuan teknologi dan komputerisasi,..setidaknya para bhikkhu tetap menjaga silanya ketika beliau berada ditengah umat, mau apapun yang mereka lakukan itu bukan urusan kakao, itu urusan mereka, mau cepat mencapai realisasi akhir ya jangan melakukan kejahatan, mau lama mencapai dan bermain2 dialam samsara ya silahkan, kan hidup manusia sendiri yang memilih, ha ha ha=)) lebih naif lagi kakao kakao menyuruh seorang bhikkhu,misalnya kamu bhikkhu, kamu harus gini, nggak boleh gini,..makan begini,..jlan begini,..dst,..=))...itu naif,..para bhikkhu juga manusia, mungkin aja banyak yang tdk kuat dan ingin menyerah, namun kakao sdh bilang pemenang diri sendirilah yang bisa dikatakan pemenang sejati. _/\_ =)) tumben kakao mendingan =))
pernahkah anda membaca Vinaya Pitaka, Bro. atau sumber apakah yg anda pelajari yg mengatakan bahwa "para bhikkhu sendiri yang kala itu menetapkan aturan2 untuk perkembangan dirinya sendiri,Buddha sendiri hanya menyetujui"? saya merasa anda sedang memberikan informasi yg dapat menyesatkan pembaca.sorry kakao memang nggak punya kesempatan utk membaca vinaya, soalnya kakao nggak mau menjalani kehidupan sebagai bhikkhu, sekarang kakao balik tanya, apakah vinaya yang pernah u baca berpengaruh terhadap umat awam? nggak, bagi kakao aja, vinaya nggak berarti apa2, kakao hanya tau, kakao mencoba mempraktekan dhamma dalam kehidupan sehari2, trus misalnya didalam dhamma ada hal yang bertentangan dg hati nurani kakao,. misalnya melegalkan pembunuhan dalam kondisi terdesak, kakao akan mengikuti hati nurani, nggak mau mengikuti " hal bodoh kayak gitu",..bagi kakao,..jika memang kakao berusaha menyesatkan pembaca kenapa nggak sekalian aja kakao suruh pembaca yang budiman,..misalnya gini, :" pembaca yang budiman, ayo kita rame2 membela Buddha dharma, yang menentang sikat, ceburin ke got dll,.." nah itu baru menyesatkan,..terus terang kakao memang nggak pernah baca namanya vinaya, abhidhamma dll, tapi dalam konteks hidup kakao tau dan yakin mana yang boleh dilakukan dan mana yang tak boleh dilakukan, walau kakao jujur kadang2 juga suka melanggar 5 sila ;D, tapi setidaknya berusaha tiap saat untuk tdk melanggar 5 sila. jika memang kakao menyesatkan pembaca dll, tp kakao tau norma2 kehidupan yang harmonis, rendah hati, hormat kepada orang tua, tdk membenarkan yang salah, dan menyalahkan yang benar, tdk membalikkan fakta, berkata berdasarkan logika yang sadar, tdk dalam keadaan mabuk, nama buddhis aja kakao blm punya, ;D,..
Jika ada para bhikkhu yg melanggar aturan, saya setuju itu memang bukan urusan kakao, tapi "bukan urusan kakao" tidak sama dengan pernyataan bahwa "bhikkhu selalu menjaga silanya"
sorry kakao memang nggak punya kesempatan utk membaca vinaya, soalnya kakao nggak mau menjalani kehidupan sebagai bhikkhu, sekarang kakao balik tanya, apakah vinaya yang pernah u baca berpengaruh terhadap umat awam? nggak, bagi kakao aja, vinaya nggak berarti apa2, kakao hanya tau, kakao mencoba mempraktekan dhamma dalam kehidupan sehari2, trus misalnya didalam dhamma ada hal yang bertentangan dg hati nurani kakao,. misalnya melegalkan pembunuhan dalam kondisi terdesak, kakao akan mengikuti hati nurani, nggak mau mengikuti " hal bodoh kayak gitu",..bagi kakao,..jika memang kakao berusaha menyesatkan pembaca kenapa nggak sekalian aja kakao suruh pembaca yang budiman,..misalnya gini, :" pembaca yang budiman, ayo kita rame2 membela Buddha dharma, yang menentang sikat, ceburin ke got dll,.." nah itu baru menyesatkan,..terus terang kakao memang nggak pernah baca namanya vinaya, abhidhamma dll, tapi dalam konteks hidup kakao tau dan yakin mana yang boleh dilakukan dan mana yang tak boleh dilakukan, walau kakao jujur kadang2 juga suka melanggar 5 sila ;D, tapi setidaknya berusaha tiap saat untuk tdk melanggar 5 sila. jika memang kakao menyesatkan pembaca dll, tp kakao tau norma2 kehidupan yang harmonis, rendah hati, hormat kepada orang tua, tdk membenarkan yang salah, dan menyalahkan yang benar, tdk membalikkan fakta, berkata berdasarkan logika yang sadar, tdk dalam keadaan mabuk, nama buddhis aja kakao blm punya, ;D,..
kakao hanya tau vinaya itu bukan keluar dari buddha sendiri jika anda mengetahui sejarah yang benar, sebab kakao jg berkata dg logika, vinaya dikeluarkan oleh seringnya pelanggaran yang dilakukan oleh para bhikkhu masa itu, jika masa buddha gotama para bhikkhunya berbagai dari berbagai golongan dan berbagai kasta, karena ketidak tahuan mereka, mereka sering melanggar kesusilaan, misalnya meskipun sdh menjadi bhikkhu masih sering pulang ke istrinya, para bhikkhu lain yang berasal dari golongan perampok karena sering meminum2an keras, sering keluar diam2 mencari minuman dll, buddah jg tau kala itu yang menjadi bhikkhu ada yang ikut2an, misalnya ketua suatu perkumpulan, ketuanya menjadi bhikkhu, trus pengikutnya otomatis mengikuti menjadi bhikkhu, dsb...dari kasus2 itulah vinaya ditetapkan.masalah vinaya keluar dari mulut siapa atau mungkin dari buddha sendiri, kita mana tau, kita aja nggak kesampaian hidup dijaman itu,..namun ingat "viccikica"atau keragu-raguan adalah salah satu dari 10 nivarana...kalau ditanya,..kakao pasti nggak inget =)) sorry dhamma kakao cetek, karena kakao hidup dengan dhamma bukan hidup untuk dhamma. ;D
sorry kakao memang nggak punya kesempatan utk membaca vinaya, soalnya kakao nggak mau menjalani kehidupan sebagai bhikkhu, sekarang kakao balik tanya, apakah vinaya yang pernah u baca berpengaruh terhadap umat awam? nggak, bagi kakao aja, vinaya nggak berarti apa2, kakao hanya tau, kakao mencoba mempraktekan dhamma dalam kehidupan sehari2, trus misalnya didalam dhamma ada hal yang bertentangan dg hati nurani kakao,. misalnya melegalkan pembunuhan dalam kondisi terdesak, kakao akan mengikuti hati nurani, nggak mau mengikuti " hal bodoh kayak gitu",..bagi kakao,..jika memang kakao berusaha menyesatkan pembaca kenapa nggak sekalian aja kakao suruh pembaca yang budiman,..misalnya gini, :" pembaca yang budiman, ayo kita rame2 membela Buddha dharma, yang menentang sikat, ceburin ke got dll,.." nah itu baru menyesatkan,..terus terang kakao memang nggak pernah baca namanya vinaya, abhidhamma dll, tapi dalam konteks hidup kakao tau dan yakin mana yang boleh dilakukan dan mana yang tak boleh dilakukan, walau kakao jujur kadang2 juga suka melanggar 5 sila ;D, tapi setidaknya berusaha tiap saat untuk tdk melanggar 5 sila. jika memang kakao menyesatkan pembaca dll, tp kakao tau norma2 kehidupan yang harmonis, rendah hati, hormat kepada orang tua, tdk membenarkan yang salah, dan menyalahkan yang benar, tdk membalikkan fakta, berkata berdasarkan logika yang sadar, tdk dalam keadaan mabuk, nama buddhis aja kakao blm punya, ;D,..tidak mau baca hinaya, tapi sok tau hinaya bukan dari buda?
kakao hanya tau vinaya itu bukan keluar dari buddha sendiri jika anda mengetahui sejarah yang benar, sebab kakao jg berkata dg logika, vinaya dikeluarkan oleh seringnya pelanggaran yang dilakukan oleh para bhikkhu masa itu, jika masa buddha gotama para bhikkhunya berbagai dari berbagai golongan dan berbagai kasta, karena ketidak tahuan mereka, mereka sering melanggar kesusilaan, misalnya meskipun sdh menjadi bhikkhu masih sering pulang ke istrinya, para bhikkhu lain yang berasal dari golongan perampok karena sering meminum2an keras, sering keluar diam2 mencari minuman dll, buddah jg tau kala itu yang menjadi bhikkhu ada yang ikut2an, misalnya ketua suatu perkumpulan, ketuanya menjadi bhikkhu, trus pengikutnya otomatis mengikuti menjadi bhikkhu, dsb...dari kasus2 itulah vinaya ditetapkan.masalah vinaya keluar dari mulut siapa atau mungkin dari buddha sendiri, kita mana tau, kita aja nggak kesampaian hidup dijaman itu,..namun ingat "viccikica"atau keragu-raguan adalah salah satu dari 10 nivarana...kalau ditanya,..kakao pasti nggak inget =)) sorry dhamma kakao cetek, karena kakao hidup dengan dhamma bukan hidup untuk dhamma. ;D
saya sudah membaca vinaya pitaka dan menurut vinaya pitaka Sang Buddha lah yg menetapkan Vinaya, jadi berlawanan dengan pernyataan anda, karena anda mengatakan bahwa Vinaya bukan ditetapkan oleh Sang Buddha dan anda belum pernah membaca Vinaya Pitaka, jadi apakah yg menjadi sumber referensi anda, Bro?sumbernya dari komik zen keknya =))
[at] kakaosorry bro kalau kakao bilang buddha juga nggak menyebutkan ajarannya adalah agama, beliau hanya mengenalkan dhamma, kadang kala kita aja yang sok suci, dengan membaca sedikit kitab suci aja keingin tahuan trus diperdebatkan, kitab suci akan bermanfaat jika bukan hanya dibaca namun juga diamalkan ^:)^ dan bukan untuk dipertentangkan, memang kau kira buddha sendiri yang menulis kitab suci? berapa persen keaslian kitab yang kau baca? apakah kau percaya bahwa bahwa kitab suci buddha itu bersumber dari buddha sendiri,..anda bagaikan katak dalam tempurung, dan mengkotak2an sesuatu, lihat lah sekeliling anda, sekitar anda, dhamma bisa didapatkan dari mana saja, bahkan orang2tua yang nggak mengenal agamapun cuma tau cungcung cep masih lebih baik dg kita yang mengaku beragama, baca kitab suci, pemikiran begina, begitu,..aishhh,..semoga aq tidak memiliki pandangan salah terhadap kebenaran... ada kisah zen, suatu ketika seorang murid zen bertanya kepada gurunya, guru coba jelaskan halaman sekian bab sekian , aku nggak paham dg ini, gurunya yang memang sejak lahir nggak tau aksara bilang : " bisa kau bacakan untukku, karena aku nggak bisa baca !" marahlah simurid ini, sambil membuang buku itu, "ah percuma,..selama ini aku diajari oleh orang yang tdk bisa baca tulis, jd semua ajaran buku ini omong kosong !"..lalu sang guru berkata, "muridku kamu tau ini apa?"sambil mengarahkan telunjuknya. " telunjuk" "lalu diatas itu apa ?" " rembulan" jawab simurid. jika aku tdk menunjuk dg telunjuk ini apakah rembulan sdh ada?" " sudah ada" demikian dengan buku dan ajaran2 didunia, itu ibarat "telunjuk" yang diarahkan untuk melihat "rembulan"atau kebenaran...pertanyaanku yang terakhir, "aku adalah orang yang bisa melihat rembulan tampa bantuan telunjuk, sudahkah kau melihat rembulan tampa bantuan telunjuk?"
setelah aku baca vinaya pitaka, pandagan ku berubah... dan sebagai akibatnya.. berpegaruh walaupun aku umat awam (mungkin bagi anda tidak..krn membaca pun tidak)
btw.. yah Buddha yg menetapkan vinaya
kakao yg menyatakan hidup dgn dhamma...
tp berani mengatakan "Buddha nggak pernah menetapkan sila, sila ditetapkan oleh karena banyaknya pelanggaran moral yang kala itu dilakukan oleh para bhikkhu, para bhikkhu sendiri yang kala itu menetapkan aturan2 untuk perkembangan dirinya sendiri,Buddha sendiri hanya menyetujui selama hal itu bisa membawa perkembangan bagi para bhikkhu yang menempuh jalan kesucian. "
tampa pengetahuan ttg vinaya
tampa keinginan mencari tau ttg vinaya
dan ternyata salah
itu musavada bro... masih jauh dari dhamma..
di suruh baca vinaya, menghindar... krn dgn alasan tdk ada manfaatnya (padahal..justru dgn vinaya yg ketat lah banyak bikkhu dpt dpt melatih diri..untuk bisa hidup dgn dhamma..)
jd sebenarnya yg di sebut hidup dgn dhamma menurut anda...itu apa?
sorry bro kalau kakao bilang buddha juga nggak menyebutkan ajarannya adalah agama, beliau hanya mengenalkan dhamma, kadang kala kita aja yang sok suci, dengan membaca sedikit kitab suci aja keingin tahuan trus diperdebatkan, kitab suci akan bermanfaat jika bukan hanya dibaca namun juga diamalkan ^:)^ dan bukan untuk dipertentangkan, memang kau kira buddha sendiri yang menulis kitab suci? berapa persen keaslian kitab yang kau baca? apakah kau percaya bahwa bahwa kitab suci buddha itu bersumber dari buddha sendiri,..anda bagaikan katak dalam tempurung, dan mengkotak2an sesuatu, lihat lah sekeliling anda, sekitar anda, dhamma bisa didapatkan dari mana saja, bahkan orang2tua yang nggak mengenal agamapun cuma tau cungcung cep masih lebih baik dg kita yang mengaku beragama, baca kitab suci, pemikiran begina, begitu,..aishhh,..semoga aq tidak memiliki pandangan salah terhadap kebenaran... ada kisah zen, suatu ketika seorang murid zen bertanya kepada gurunya, guru coba jelaskan halaman sekian bab sekian , aku nggak paham dg ini, gurunya yang memang sejak lahir nggak tau aksara bilang : " bisa kau bacakan untukku, karena aku nggak bisa baca !" marahlah simurid ini, sambil membuang buku itu, "ah percuma,..selama ini aku diajari oleh orang yang tdk bisa baca tulis, jd semua ajaran buku ini omong kosong !"..lalu sang guru berkata, "muridku kamu tau ini apa?"sambil mengarahkan telunjuknya. " telunjuk" "lalu diatas itu apa ?" " rembulan" jawab simurid. jika aku tdk menunjuk dg telunjuk ini apakah rembulan sdh ada?" " sudah ada" demikian dengan buku dan ajaran2 didunia, itu ibarat "telunjuk" yang diarahkan untuk melihat "rembulan"atau kebenaran...pertanyaanku yang terakhir, "aku adalah orang yang bisa melihat rembulan tampa bantuan telunjuk, sudahkah kau melihat rembulan tampa bantuan telunjuk?"
simurid langsung beranjali dan meminta maaf, karena hanya sedikit manusia2 yang melihat kebenaran tampa buku dan kitab2 suci...wkwkwkwkkwwkw=)) bukan berarti kakao orang suci yang bisa melihat kebenaran tampa bantuan telunjuk,..wkwkwkkwk=))
benar2 aneh dan lucu, anda menulis panjang2 tapi tidak ada sedikitpun berhubungan dengan esensi diskusi ini. tidak ada yg mengatakan bahwa Sang Buddha menyebutkan ajaranNya sbg agama atau bukan agama, dan tidak ada yg mempermasalahkan soal ini.aq tau anda orang yang pintar apalagi dalam memutar balikkan fakta, mungkin aja anda seorang dokter, atau profesor,..atau apalah,.tapi sikap anda mencerminkan begitulah anda sesungguhnya,..memang karakter atau tabiat seseorang tdk bisa berubah dg sendirinya wkwkkwkkwk =)) ,.begini bro,..kakao bukan mau bertentangan dengan anda,..kakao akan terima dan menerima kalau anda bro indra adalah orang terpintar diforum ini,..kakao mungkin cuma orang iseng lewat,..wkwkwkkwkw,.kakao merasa bangga bisa mendapat komentar dari bro indra ;D,...
tambah satu orang lagi yang belajar buda, tapi tidak percaya ajaran itu asli berasal dari buda =))ah bro ryu bisa aja deh =)) ..wwkwkkkwwkwkk kapan2 kita ke agama sebelah ngegodain cwe2nya ya wkwkwkwkkwkw =))
mengatakan orang di sini katak dalam tempurung, sendirinya gak pernah baca hinaya =))
bahkan lebih hebatnya bisa mengatakan :
orang2tua yang nggak mengenal agamapun cuma tau cungcung cep masih lebih baik dg kita, ckckck
berarti kalau ada orang2tua yang cung2cep trus di rumahnya nipu sana sini, lebih baik dari kita ya =))
dan seperti yang aye kira, ilmunya dari zen, pantas aja seperti KENTUT =))
aq tau anda orang yang pintar apalagi dalam memutar balikkan fakta, mungkin aja anda seorang dokter, atau profesor,..atau apalah,.tapi sikap anda mencerminkan begitulah anda sesungguhnya,..memang karakter atau tabiat seseorang tdk bisa berubah dg sendirinya wkwkkwkkwk =)) ,.begini bro,..kakao bukan mau bertentangan dengan anda,..kakao akan terima dan menerima kalau anda bro indra adalah orang terpintar diforum ini,..kakao mungkin cuma orang iseng lewat,..wkwkwkkwkw,.kakao merasa bangga bisa mendapat komentar dari bro indra ;D,...
saya jg ga yakin mereka orang tua saya, lha wong pas lahir aja saya masi merem koQ
siapa disini yg lahir langsung melek merem ?
asal nimbrung,
aq tau anda orang yang pintar apalagi dalam memutar balikkan fakta, mungkin aja anda seorang dokter, atau profesor,..atau apalah,.tapi sikap anda mencerminkan begitulah anda sesungguhnya,..memang karakter atau tabiat seseorang tdk bisa berubah dg sendirinya wkwkkwkkwk =)) ,.begini bro,..kakao bukan mau bertentangan dengan anda,..kakao akan terima dan menerima kalau anda bro indra adalah orang terpintar diforum ini,..kakao mungkin cuma orang iseng lewat,..wkwkwkkwkw,.kakao merasa bangga bisa mendapat komentar dari bro indra ;D,...
:o :o :o mungkinkah karena pergaulan dengan Mr. Pooh? fakta apa yg saya putar balikkan?ha ha ha jangan bawa2 orang lah bro,...ntar kena tuntut loh?? wkwkkwkkkw =)) bergaul dengan siapa aja baik koq,..terkadang kitanya yang naif,.nggak bisa mengakui seseorang bahwa dia benar,..kakao jg maklum,...dengan sifat2 bro,..kakao adalah multi multi etnis, kakao kebaktian di theravada, besar dilingkungan mahayana, bergaul dengan orang muslim, kr****n, hindu dll, maaf bro kalau kata2 kakao agak nusuk dikit,..wkwkwkwkkwwkw =)) ,..bukan berarti bro indra itu orang paling menjengkelkan diforum dll,..walaupun memang kadang2,..tapi,.saya yakin bro kalau dikehidupan nyata, pasti sangat baik,..saya yakin,..dan saya amat yakin,..walaupun kita belum saling kenal,..tp kita kynya bisa menjadi kawan baik dalam bertukar pikiran nih,..kakao yang dangkal ilmu agamanya mohon bimbingan bro indra. karena kakao hidup didunia ingin memuliakan orang lain(tuh hasih pergaulan dg mr.poh ;D)
ha ha ha jangan bawa2 orang lah bro,...ntar kena tuntut loh?? wkwkkwkkkw =)) bergaul dengan siapa aja baik koq,..terkadang kitanya yang naif,.nggak bisa mengakui seseorang bahwa dia benar,..kakao jg maklum,...dengan sifat2 bro,..kakao adalah multi multi etnis, kakao kebaktian di theravada, besar dilingkungan mahayana, bergaul dengan orang muslim, kr****n, hindu dll, maaf bro kalau kata2 kakao agak nusuk dikit,..wkwkwkwkkwwkw =)) ,..bukan berarti bro indra itu orang paling menjengkelkan diforum dll,..walaupun memang kadang2,..tapi,.saya yakin bro kalau dikehidupan nyata, pasti sangat baik,..saya yakin,..dan saya amat yakin,..walaupun kita belum saling kenal,..tp kita kynya bisa menjadi kawan baik dalam bertukar pikiran nih,..kakao yang dangkal ilmu agamanya mohon bimbingan bro indra. karena kakao hidup didunia ingin memuliakan orang lain(tuh hasih pergaulan dg mr.poh ;D)
A: Buddha mengajarkan dhamma
B: tahu dari mana?
A: kitab suci lah, dari mana lagi?
B: Buddha menetapkan sila
A: tahu dari mana?
B: kitab suci lah, dari mana lagi?
A: Jangan naif, bro! kitab suci bukan ditulis sendiri oleh Buddha, yang bener sila ditetapkan bhikkhu.
Cute!
easy bro, anda baru melancarkan tuduhan.. take it easy. calm down.wkwkwkwkwk =)) bagi kakao sih easy walau kakao saat ini sedang sakit pinggang nih,.. =)) ...terimalah karma buruk ku sedang berbuah,..wkwkkkwkwwkk =)) enjoy aja ,..tetep lanjut kerja,.walau belom gajian,.wkwkwkkwwkwkkw =))
huruf"wkwkwkkwkw" itu tidak terkesan anda sedang enjoy lagi jadi nya.
saya bisa menerima semua kata2 anda di atas kecuali bagian "bertukar pikiran", karena maaf sptnya saya tidak rela kalau harus menukar pikiran saya dengan pikiran anda. =))wkwkwkwk =)) bisa aja bro indra nih,..mangnya kita alien,..bisa mindahin otak dg semudah membuka kacang,..wkwkkkwwkwk,..maksudnya open mind,..wkwkwkwk =))
sorry bro kalau kakao bilang buddha juga nggak menyebutkan ajarannya adalah agama, beliau hanya mengenalkan dhamma, kadang kala kita aja yang sok suci, dengan membaca sedikit kitab suci aja keingin tahuan trus diperdebatkan, kitab suci akan bermanfaat jika bukan hanya dibaca namun juga diamalkan ^:)^ dan bukan untuk dipertentangkan, memang kau kira buddha sendiri yang menulis kitab suci? berapa persen keaslian kitab yang kau baca? apakah kau percaya bahwa bahwa kitab suci buddha itu bersumber dari buddha sendiri,..anda bagaikan katak dalam tempurung, dan mengkotak2an sesuatu, lihat lah sekeliling anda, sekitar anda, dhamma bisa didapatkan dari mana saja, bahkan orang2tua yang nggak mengenal agamapun cuma tau cungcung cep masih lebih baik dg kita yang mengaku beragama, baca kitab suci, pemikiran begina, begitu,..aishhh,..semoga aq tidak memiliki pandangan salah terhadap kebenaran... ada kisah zen, suatu ketika seorang murid zen bertanya kepada gurunya, guru coba jelaskan halaman sekian bab sekian , aku nggak paham dg ini, gurunya yang memang sejak lahir nggak tau aksara bilang : " bisa kau bacakan untukku, karena aku nggak bisa baca !" marahlah simurid ini, sambil membuang buku itu, "ah percuma,..selama ini aku diajari oleh orang yang tdk bisa baca tulis, jd semua ajaran buku ini omong kosong !"..lalu sang guru berkata, "muridku kamu tau ini apa?"sambil mengarahkan telunjuknya. " telunjuk" "lalu diatas itu apa ?" " rembulan" jawab simurid. jika aku tdk menunjuk dg telunjuk ini apakah rembulan sdh ada?" " sudah ada" demikian dengan buku dan ajaran2 didunia, itu ibarat "telunjuk" yang diarahkan untuk melihat "rembulan"atau kebenaran...pertanyaanku yang terakhir, "aku adalah orang yang bisa melihat rembulan tampa bantuan telunjuk, sudahkah kau melihat rembulan tampa bantuan telunjuk?"
simurid langsung beranjali dan meminta maaf, karena hanya sedikit manusia2 yang melihat kebenaran tampa buku dan kitab2 suci...wkwkwkwkkwwkw=)) bukan berarti kakao orang suci yang bisa melihat kebenaran tampa bantuan telunjuk,..wkwkwkkwk=))
A: Buddha mengajarkan dhammamau nambahin, dama itu di tetapkan biku, buda mana sempet nulis, siapa yang tau itu bener perkataan buda, bisa aja di tambahkan belakangan,
B: tahu dari mana?
A: kitab suci lah, dari mana lagi?
B: Buddha menetapkan sila
A: tahu dari mana?
B: kitab suci lah, dari mana lagi?
A: Jangan naif, bro! kitab suci bukan ditulis sendiri oleh Buddha, yang bener sila ditetapkan bhikkhu.
Cute!
mau nambahin, dama itu di tetapkan biku, buda mana sempet nulis, siapa yang tau itu bener perkataan buda, bisa aja di tambahkan belakangan,=)) ikut ketawa ah,....
jangan seperti katak dalam tempurung =))
trus yang membaca kitab suci dan di perdebatkan itu sok suci =))
=)) ikut ketawa ah,....buda itu yang bawa gitar tuh kalau mau tau =))
mo nambahin lagi ah,..siapa sih yang pernah liat buda? kayak gimana sosoknya? apakah gedut mirip buda china? atau kurus mirip buda thailnd?, budakan nggak punya alat tulis juga nggak bawa bleck berry , apalagi laptop...wkwkkwkwwk =)) =))
buktinya mana??? :whistle:
KILAHAN: Sudah umum dikisahkan bahwa di akhir hampir setiap Sutta yang dibabarkan sendiri oleh Sang Buddha Gotama, banyak di antara pendengarnya yang berhasil meraih kesucian tingkat-tingkat tertentu. Mengacu pada pewejangan Abhidhamma, adakah di antara pendengarnya yang berhasil meraih kesucian?
ARGUMENTASI: Ada, dan bahkan pada kesempatan inilah makhluk hidup dalam jumlah yang paling banyak sepanjang misi yang diemban oleh Sang Buddha Gotama berhasil meraih kesucian. Di akhir pewejangan Kitab Dhammasaõgani, para dewa sejumlah 70.000.000 meraih kesucian tingkat Arahat. Di akhir pewejangan Kitab Vibhaõga, para dewa sejumlah 70.000.000 meraih kesucian tingkat Arahat. Di akhir pewejangan Kitab Dhâtukathâ, para dewa sejumlah 60.000.000 meraih kesucian tingkat Arahat. Di akhir pewejangan Kitab Puggala-paññatti, para dewa sejumlah 60.000.000 meraih kesucian tingkat Arahat. Di akhir pewejangan Kitab Kathâvatthu, para dewa sejumlah 70.000.000 meraih kesucian tmgkat Arahat. Di akhir pewejangan Kitab Yâmaka, para dewa sejumlah 70.000.000 meraih kesucian tingkat Arahat. Di akhir pewejangan Kitab Paööhâna, para dewa sejumlah 400.000.000 meraih kesucian tingkat Arahat. Jadi, semuanya ada dewa sejumlah 800.000.000 (80 Koti) yang berhasil meraih kesucian tingkat Arahat. Sementara itu, Ibunda Mahâmâyâ meraih kesucian tingkat Sotapanna.
^:)^
what took you so long?Sorry, (net-)traffic jam.
mau nambahin, dama itu di tetapkan biku, buda mana sempet nulis, siapa yang tau itu bener perkataan buda, bisa aja di tambahkan belakangan,Itu dia, kalau mau konsisten dalam bahasan umum, maka semua harus dianggap meragukan, jangan sebagian yang mendukung pendapat pribadi dibilang asli, yang lain dibilang meragukan.
jangan seperti katak dalam tempurung =))
trus yang membaca kitab suci dan di perdebatkan itu sok suci =))
KILAHAN: Sudah umum dikisahkan bahwa di akhir hampir setiap Sutta yang dibabarkan sendiri oleh Sang Buddha Gotama, banyak di antara pendengarnya yang berhasil meraih kesucian tingkat-tingkat tertentu. Mengacu pada pewejangan Abhidhamma, adakah di antara pendengarnya yang berhasil meraih kesucian?
ARGUMENTASI: Ada, dan bahkan pada kesempatan inilah makhluk hidup dalam jumlah yang paling banyak sepanjang misi yang diemban oleh Sang Buddha Gotama berhasil meraih kesucian. Di akhir pewejangan Kitab Dhammasaõgani, para dewa sejumlah 70.000.000 meraih kesucian tingkat Arahat. Di akhir pewejangan Kitab Vibhaõga, para dewa sejumlah 70.000.000 meraih kesucian tingkat Arahat. Di akhir pewejangan Kitab Dhâtukathâ, para dewa sejumlah 60.000.000 meraih kesucian tingkat Arahat. Di akhir pewejangan Kitab Puggala-paññatti, para dewa sejumlah 60.000.000 meraih kesucian tingkat Arahat. Di akhir pewejangan Kitab Kathâvatthu, para dewa sejumlah 70.000.000 meraih kesucian tmgkat Arahat. Di akhir pewejangan Kitab Yâmaka, para dewa sejumlah 70.000.000 meraih kesucian tingkat Arahat. Di akhir pewejangan Kitab Paööhâna, para dewa sejumlah 400.000.000 meraih kesucian tingkat Arahat. Jadi, semuanya ada dewa sejumlah 800.000.000 (80 Koti) yang berhasil meraih kesucian tingkat Arahat. Sementara itu, Ibunda Mahâmâyâ meraih kesucian tingkat Sotapanna.
^:)^
ini kan menurut text book....kalo yang tidak mengenal dhamma atau yang anti kepada dhamma, dijelaskan yang ditulis di text book bakalan repot tuh.....so, anggap saja gua tidak mengenal dhamma, penjelasannya gimana??? ???
ini kan menurut text book....kalo yang tidak mengenal dhamma atau yang anti kepada dhamma, dijelaskan yang ditulis di text book bakalan repot tuh.....so, anggap saja gua tidak mengenal dhamma, penjelasannya gimana??? ???karena anti pada dhamma, tinggal bilang : ya sudah, sana pergi aja loe =))
Itu dia, kalau mau konsisten dalam bahasan umum, maka semua harus dianggap meragukan, jangan sebagian yang mendukung pendapat pribadi dibilang asli, yang lain dibilang meragukan.iye kalau memang yang 3T lebih hebat dari yang baca sutta =))
Karena diskusi dan debat dhamma adalah sok suci, mari kita petisi suhu ganti nama forum 'tak berguna' ini. Usul: 3T.org.
Anggap saja saya tidak mempercayai apapun. Bukan cung-cung cep, bukan yang brewok, bukan yang botak, dan bukan yang gendut dan juga bukan yang tidak tampak. Nilailah saya yang langsung menjudge dari sudut pandang saya sendiri.Aku tidak mengajar untuk menjadikanmu sebagai muridku
Jadi kenapa perlu? Karena inti yang ingin diperlihatkan kepada saya dari dogma-dogma yang dipercayai adalah TUNJUKANLAH. Seperti tunjukkanlah yang tidak tampak bahwa yang tidak tampak itu ada, maka secara langsung semua umat manusia PASTI LANGSUNG PERCAYA bahwa yang tidak tampak itu ada. Tunjukkanlah bahwa yang botak itu sakti dan bebas dari penderitaan, pasti secara langsung semua umat manusia PASTI LANGSUNG PERCAYA PERCAYA bahwa botak itu ternyata sakti dan PASTI semuanya terbebas dari penderitaan. dll
Tetapi pada kenyataan ini, walaupun umat yang mempercayai hanya berpegang pada sejarah dan mereka mempercayainya begitu saja, kenapa? karena sesuai dengan logika, apakah terbebas dari segala penderitaan itu adalah sesuai dengan logika?
Pertanyaan selanjutnya kenapa saya menjudge Buddha adalah seorang dukun. Lagi2 ini adalah pandangan saya sendiri, saya melihat sama saja dengan dukun sekarang ini, dipercayai oleh sebagian orang karena dia sakti, tetapi dihadapan saya tidak sakti sama sekali bahkan seperti artis yang mempunyai fans yang tergila2 padanya, disinggung sedikit maka amarah fans akan meledak.
Inti: kenapa tidak ditunjukkan saja kesaktiannya jika memang mampu, kehidupan bhikkhu hanya sebatas menjalankan sila yang banyak, tetapi bagaimana dengan umat biasa yang menjalankan sila lebih banyak dari bhikkhu? apakah dia sebut bhikkhu juga? TIDAK, dia tetap disebut umat biasa, maka bhikkhu hanya predikat saja. Jika merasa mampu mengeluarkan kesaktian tanpa trick (atau teman2 bisa beritahu saya siapa yang akan menjadi arahat) maka saya akan beli tiket kemana pun juga hingga saya menjual diri saya, untuk menemui orang tersebut. dan memberitahu kepada semua umat manusia, INI LOH BENERAN ADA
Aku tidak mengajar untuk menjadikanmu sebagai muridkuAda juga pesan seperti ini, maaf kalau tidak sama :D
Aku tidak tertarik untuk membuatmu menjadi muridku
Aku tidak tertarik untuk memutuskan
hubunganmu dengan guru mu yang lama .
Aku bahkan tidak tertarik untuk mengubah tujuanmu
karena setiap orang ingin lepas dari penderitaan .
Cobalah apa yang telah kutemukan ini .
dan nilailah oleh dirimu sendiri.
Jika itu baik bagimu , terimalah.
Jika tidak , jangan kamu terima
buda
Tetapi pada kenyataan ini, walaupun umat yang mempercayai hanya berpegang pada sejarah dan mereka mempercayainya begitu saja, kenapa? karena sesuai dengan logika, apakah terbebas dari segala penderitaan itu adalah sesuai dengan logika?kenapa bebas dari segala penderitaan itu tidak sesuai dengan logika? mungkin anda jelaskan dulu opini anda.
Inti: kenapa tidak ditunjukkan saja kesaktiannya jika memang mampu, kehidupan bhikkhu hanya sebatas menjalankan sila yang banyak, tetapi bagaimana dengan umat biasa yang menjalankan sila lebih banyak dari bhikkhu? apakah dia sebut bhikkhu juga? TIDAK, dia tetap disebut umat biasa, maka bhikkhu hanya predikat saja. Jika merasa mampu mengeluarkan kesaktian tanpa trick (atau teman2 bisa beritahu saya siapa yang akan menjadi arahat) maka saya akan beli tiket kemana pun juga hingga saya menjual diri saya, untuk menemui orang tersebut. dan memberitahu kepada semua umat manusia, INI LOH BENERAN ADAseperti udah saya bilang di atas, memang tidak bisa dibuktikan, jadi skip dan tidak perlu diimani, karena point menjadi buddhis itu bukanlah untuk percaya pada hal2 yg fantastis seperti kesaktian2 tersebut...
kenapa bebas dari segala penderitaan itu tidak sesuai dengan logika? mungkin anda jelaskan dulu opini anda.Maaf kalo saya mempertanyakan hal ini terlebih dahulu, jika bukan karena hal2 fantastis kenapa anda menjadi buddhis?
seperti udah saya bilang di atas, memang tidak bisa dibuktikan, jadi skip dan tidak perlu diimani, karena point menjadi buddhis itu bukanlah untuk percaya pada hal2 yg fantastis seperti kesaktian2 tersebut...
kenapa bebas dari segala penderitaan itu tidak sesuai dengan logika? mungkin anda jelaskan dulu opini anda.buddha sakti loh,..dulu aja mau dipanah, eh malah tukang panahnya menjadi pengikut buddha, gajah ganas aja takluk dihadapan buddha, apalagi kakao =)) pasti takluk....
seperti udah saya bilang di atas, memang tidak bisa dibuktikan, jadi skip dan tidak perlu diimani, karena point menjadi buddhis itu bukanlah untuk percaya pada hal2 yg fantastis seperti kesaktian2 tersebut...
Ada juga pesan seperti ini, maaf kalau tidak sama :Dkalau tidak mau ya terserah, tidak percaya terserah, khan ada jalan instan kenapa ga ambil yang itu?
Jika engkau (bhikkhu) dikritik maka engkau harus mempelajari lebih dalam. Entah sama atau tidak CMIIW..
dan bagaimana saya bisa mencoba bila tidak ada acuan untuk dicoba (mencapai arahat, jika tidak ada yg menunjukkan arahat it)
kalau tidak mau ya terserah, tidak percaya terserah, khan ada jalan instan kenapa ga ambil yang itu?Jika jawabanny seperti ini, seperti ga mo liat y uda, toh saya mo liat tapi yang pengen diliat itu malah pake telp (gimana mo liat ny). Jalan instan jg percuma karena jg sama aja tidak bisa dibuktikan secara konkret.. Atau ada jalan instan lainnya?
Sesuai dengan topik maka Buddha adalah saya dan saya adalah Buddha.=)) =)) =))
Jika jawabanny seperti ini, seperti ga mo liat y uda, toh saya mo liat tapi yang pengen diliat itu malah pake telp (gimana mo liat ny). Jalan instan jg percuma karena jg sama aja tidak bisa dibuktikan secara konkret.. Atau ada jalan instan lainnya?gampang, mati dulu
Sesuai dengan topik maka Buddha adalah saya dan saya adalah Buddha.ya ya ya
budhha adalah seorang dukunkarena akar kesaktiannya adalah ...
Setelah berpikir2 dalam kurun waktu tertentu, tidak pernah aku melihat sebatang hidung pun bhikkhu yang bisa menunjukkan kekuatan gaibny secara konkret dimana dia menunjukkan gerakan meditasi yang menurut umat sangat hebat. Setelah berpikir apakah itu yang disebut sotapana, sakadagami, anagami, arahat, semuanya menurut saya hanya sebuah peringkat tidak lain adalah dogma dari sebuah kepercayaan
judul postingan sama isi postingan kok gak nyambung? mau jawab gimana , seperti apa jadi bingung , aturan di ganti bhikku adalah seorang dukun ? :-?
Inti: kenapa tidak ditunjukkan saja kesaktiannya jika memang mampu, kehidupan bhikkhu hanya sebatas menjalankan sila yang banyak, tetapi bagaimana dengan umat biasa yang menjalankan sila lebih banyak dari bhikkhu? apakah dia sebut bhikkhu juga? TIDAK, dia tetap disebut umat biasa, maka bhikkhu hanya predikat saja. Jika merasa mampu mengeluarkan kesaktian tanpa trick (atau teman2 bisa beritahu saya siapa yang akan menjadi arahat) maka saya akan beli tiket kemana pun juga hingga saya menjual diri saya, untuk menemui orang tersebut. dan memberitahu kepada semua umat manusia, INI LOH BENERAN ADA
Serius sampai mau jual diri? dan akan berani menemui orang itu? Kalau beneran ada bagaimana?ya kalo ga py uang ya jual diri mbah... jual diri bisa banyak macem, jual jasa skripsi pun disebut jual diri. Kalau beneran ada beruntunglah yg mempercayainya
ya kalo ga py uang ya jual diri mbah... jual diri bisa banyak macem, jual jasa skripsi pun disebut jual diri. Kalau beneran ada beruntunglah yg mempercayainya
karena akar kesaktiannya adalah ...
akar kesaktiannya adalah buddha , begitu ya .. tapi apa buddha mengajarkan tentang kesaktian2? tolong dong dimana sutra yg menjelaskan hal itu, saya juga pengen belajar.Mencapai pencerahan bukanny sakti???? bagaimana anda menjabarkan pencerahan itu? apa intinya? sakti bukan? mempunyai kekuatan abhinna bukanny sakti pula y?
soalnya setahu saya buddha mengajarkan tentang dhamma, melatih diri untuk mencapai pencerahan _/\_
Itu namanya jual skripsi, nanti orang jual sikat gigi dibilang jual diri heh???
Katanya mau samperin itu orang, koq sekarang anda bilang beruntunglah yang mempercayainya...gimana nih taruhannya, berani ngak ?
akar kesaktiannya adalah buddha , begitu ya .. tapi apa buddha mengajarkan tentang kesaktian2? tolong dong dimana sutra yg menjelaskan hal itu, saya juga pengen belajar.
soalnya setahu saya buddha mengajarkan tentang dhamma, melatih diri untuk mencapai pencerahan _/\_
buddha mengajarkan tentang dukkha dan lenyapnya dukkhaCita-cita dia pertama kali adalah membebaskan manusia dari lahir, mati, sakit, dan tua bukan? mungkin anak buah ny sudah ada yang bisa sekarang, jika tidak berarti dukun bukan? dipercayai oleh sebagian orang tetapi tidak bisa dibuktikan dihadapan sebagian orang pula
itu namany jual barang bos,,, siapa takut bos? makanya itu saya tanyakan, buktikan dulu ya dia uda mencapai arahat. wokeee
Mencapai pencerahan bukanny sakti???? bagaimana anda menjabarkan pencerahan itu? apa intinya? sakti bukan? mempunyai kekuatan abhinna bukanny sakti pula y?
Ya pasti dibuktikan tapi anda yang kesana sesuai pernyataan anda loh. Saya yakin bhikkhu itu akan mengajak anda untuk membuktikannya, bagaimana? siap berangkat ?siap..
siap..
ajaran Buddha memang seperti untuk semua mahluk tetapi tidak semua mahluk dapat memahami nya, seperti kata brahma yang meminta sang Buddha untuk mengajarkan dhamma karena ada mahluk yg kotoran dan debunya sedikit hingga dapat mempelajari dhamma yg baik.brewok juga berkorban, maaf bila ada kata2 yg salah :D
ajaran Buddha bila tidak cocok untuk anda silahkan cari yg lain? tidak perlu bilang sang buddha dukun segala.
aku tertarik ajaran buddha karena pengorbanan sang buddha, cerita fantastik akibat meditasi hanya memberi warna dan bunga.
sebutkan dulu nama asli anda dan foto besert KTP anda, sebagai bukti keseriusan anda, Alamat bisa di tutup. Semua member akan menjadi saksi keseriusan anda dengan segala konsekwensi pembuktian anda.tanpa harus memberikan nama asli saya dan KTP, sepatutnya bagi temen2 yg umat buddhis sekiranya ingin melihat juga yg bisa mencapai arahat bukan? silahkan BRP saya jika salah, dan diam saja jika bener
tanpa harus memberikan nama asli saya dan KTP, sepatutnya bagi temen2 yg umat buddhis sekiranya ingin melihat juga yg bisa mencapai arahat bukan? silahkan BRP saya jika salah, dan diam saja jika bener
nama: effendi
alamat: jl jend.A Yani no 29
;D ^:)^ ^:)^ ^:)^
Mo ikutan berangkat? :))
Sudah banyak umat buddhist yang lihat, sekarang giliran anda, bukankan anda menantang? Kalau tidak bisa maka saya anggap anda main-main saja ha..haMaaf buddha saja, saya tidak percaya apalagi anda? Bahwa anda ingin memberitahu saya, kenapa harus rahasia? bukankah dia arahat bukan?? atau anda yang main2?
brewok juga berkorban, maaf bila ada kata2 yg salah :D
Maaf buddha saja, saya tidak percaya apalagi anda? Bahwa anda ingin memberitahu saya, kenapa harus rahasia? bukankah dia arahat bukan?? atau anda yang main2?Siapa yang suruh anda percaya, anda sendiri yang bilang mau buktikan :)) aneh...
Jika merasa mampu mengeluarkan kesaktian tanpa trick (atau teman2 bisa beritahu saya siapa yang akan menjadi arahat) maka saya akan beli tiket kemana pun juga hingga saya menjual diri saya, untuk menemui orang tersebut. dan memberitahu kepada semua umat manusia, INI LOH BENERAN ADA
Mo ikutan berangkat? :))
berangkat kemana mbah , ke mall mau dah :)) ^:)^ ^:)^ ^:)^
Yuk ke mall tapi traktir saya makan ya :))
Maaf kalo saya mempertanyakan hal ini terlebih dahulu, jika bukan karena hal2 fantastis kenapa anda menjadi buddhis?kan saya udah jelasin di post pertama saya...
sebutkan dulu nama asli anda dan foto besert KTP anda, sebagai bukti keseriusan anda, Alamat bisa di tutup. Semua member akan menjadi saksi keseriusan anda dengan segala konsekwensi pembuktian anda. Setelah itu akan saya berikan petunjuk selanjutnya.mungkin Ts-nya seorang cewe cakep ?? :D
[Belut]
BUKTI-NYA ada di-"cerita" kan...
[/Belut]
ini kan menurut text book....kalo yang tidak mengenal dhamma atau yang anti kepada dhamma, dijelaskan yang ditulis di text book bakalan repot tuh.....so, anggap saja gua tidak mengenal dhamma, penjelasannya gimana??? ???
Aku tidak mengajar untuk menjadikanmu sebagai muridku
Aku tidak tertarik untuk membuatmu menjadi muridku
Aku tidak tertarik untuk memutuskan
hubunganmu dengan guru mu yang lama .
Aku bahkan tidak tertarik untuk mengubah tujuanmu
karena setiap orang ingin lepas dari penderitaan .
Cobalah apa yang telah kutemukan ini .
dan nilailah oleh dirimu sendiri.
Jika itu baik bagimu , terimalah.
Jika tidak , jangan kamu terima
buda
bro dilbert, yang pasti 'belut itu hewan' dan tidak bisa bicara
IMO, mungkin baca disini bisa sedikit membantu wawasan
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1342.0
(maaf ! kalau bro Dilbert non Buddhis tidak usah search pastinya tidak nyambung) ^:)^
Setelah berpikir2 dalam kurun waktu tertentu, tidak pernah aku melihat sebatang hidung pun bhikkhu yang bisa menunjukkan kekuatan gaibny secara konkret dimana dia menunjukkan gerakan meditasi yang menurut umat sangat hebat. Setelah berpikir apakah itu yang disebut sotapana, sakadagami, anagami, arahat, semuanya menurut saya hanya sebuah peringkat tidak lain adalah dogma dari sebuah kepercayaan.
Saya pernah membaca suatu cerita dimana Sang Buddha menunjukkan kehebatannya (kekuatan gaib) dengan memunculkan air dan api secara bersamaan. Bukankah itu seperti dukun yang kala hanya cerita saja tetapi tidak dapat ditunjukkan.
Mungkin saja pengetahuan ku sangat dasar, mohon ilmu-ilmu tanpa dasar MENURUT
mau beli Baso gak pake seledri juga boleh.. gak pake sambel juga boleh... gak pake kuah jg boleh... gak beli jg gak kenapa.Ok kita umpamakan sebagai tukang baso, dia menyebutkan bahwa baso nya adalah yang enak dan dapat mencegah penyakit hepatitis. Sebagian orang mencoba dan beredar dari mulut ke mulut (ntah bagaimana penyebaranny kita anggap aja seperti ini), hingga tukang baso tersebut menjadi legenda dan sejarah. Dia tidak membuat/menulis, yang menulis adalah yang mencoba nya.
asal tau aja... banyak yg jual baso "serupa tapi tidak sama" ;)
Ok kita umpamakan sebagai tukang baso, dia menyebutkan bahwa baso nya adalah yang enak dan dapat mencegah penyakit hepatitis. Sebagian orang mencoba dan beredar dari mulut ke mulut (ntah bagaimana penyebaranny kita anggap aja seperti ini), hingga tukang baso tersebut menjadi legenda dan sejarah. Dia tidak membuat/menulis, yang menulis adalah yang mencoba nya.
Ok sampai saat ini saya akhirnya mendengarnya dan berbunyi nyaring, tergiur untuk mencobanya tetapi alhasil bukan si tukang baso lagi yang membuatnya tetapi murid-muridnya yang mencoba mengikuti jejaknya. Mereka mengklaim bahwa ajaran si tukang baso adalah masih bisa menghilangkan penyakit hepatitis, tetapi yang saya lihat, mereka (murid-muridnya) malah punya penyakit hepatitis. macam mana pula, tidak konkret.
Jadi bagaimana caranya, apa yang meyakinkan kalian yang mengaku buddhis membela tanpa unsur konkret dan berhak bahwa tidak mau membeberkan masakan kalian untuk orang yg juga punya penyakit hepatitis?
Lantas ajaran Buddha (Tipitaka) mana yang menurut anda tidak untuk mengurangi Lobha, Dosa dan Moha... tidak menuntun pada lenyapnya dukkha (baca : hepatitis) ?ini bukan masalah kitab masakannya tetapi yg menjadi acuannya, sesuatu yg besar pasti ada acuan apapun itu, bisa kah anda menunjukkan secara real, bahwa kalo saya mengikuti kitab masakannya saya bisa terbebas dari hepatitis. Jika anda masih mencoba2, kenapa anda tau bahwa yang anda coba itu adalah yg benar. Jgn menyuruh saya untuk tidak usah menerimanya, karena yang saya pertanyakan sekarang ini adalah anda dan kalian.
ini bukan masalah kitab masakannya tetapi yg menjadi acuannya, sesuatu yg besar pasti ada acuan apapun itu, bisa kah anda menunjukkan secara real, bahwa kalo saya mengikuti kitab masakannya saya bisa terbebas dari hepatitis. Jika anda masih mencoba2, kenapa anda tau bahwa yang anda coba itu adalah yg benar. Jgn menyuruh saya untuk tidak usah menerimanya, karena yang saya pertanyakan sekarang ini adalah anda dan kalian.kayanya susah deh buat perumpamaan... kk kainyn yg jago... meski aga aneh ceritanya, sptnya ga semua org mengikuti cara masak seperti tukang baso, mgkn ada yg takarannya kurang, ato masaknya asal2an...
Ok kita umpamakan sebagai tukang baso, dia menyebutkan bahwa baso nya adalah yang enak dan dapat mencegah penyakit hepatitis. Sebagian orang mencoba dan beredar dari mulut ke mulut (ntah bagaimana penyebaranny kita anggap aja seperti ini), hingga tukang baso tersebut menjadi legenda dan sejarah. Dia tidak membuat/menulis, yang menulis adalah yang mencoba nya.
Ok sampai saat ini saya akhirnya mendengarnya dan berbunyi nyaring, tergiur untuk mencobanya tetapi alhasil bukan si tukang baso lagi yang membuatnya tetapi murid-muridnya yang mencoba mengikuti jejaknya. Mereka mengklaim bahwa ajaran si tukang baso adalah masih bisa menghilangkan penyakit hepatitis, tetapi yang saya lihat, mereka (murid-muridnya) malah punya penyakit hepatitis. macam mana pula, tidak konkret.
Jadi bagaimana caranya, apa yang meyakinkan kalian yang mengaku buddhis membela tanpa unsur konkret dan berhak bahwa tidak mau membeberkan masakan kalian untuk orang yg juga punya penyakit hepatitis?
asal tau aja... banyak yg jual baso "serupa tapi tidak sama"
Setelah berpikir2 dalam kurun waktu tertentu, tidak pernah aku melihat sebatang hidung pun bhikkhu yang bisa menunjukkan kekuatan gaibny secara konkret dimana dia menunjukkan gerakan meditasi yang menurut umat sangat hebat. Setelah berpikir apakah itu yang disebut sotapana, sakadagami, anagami, arahat, semuanya menurut saya hanya sebuah peringkat tidak lain adalah dogma dari sebuah kepercayaan.Nahh kalau kemampuan memberi makan 5000 orang apakah termasuk perbuatan seorang DUKUN ?
Saya pernah membaca suatu cerita dimana Sang Buddha menunjukkan kehebatannya (kekuatan gaib) dengan memunculkan air dan api secara bersamaan. Bukankah itu seperti dukun yang kala hanya cerita saja tetapi tidak dapat ditunjukkan.
Mungkin saja pengetahuan ku sangat dasar, mohon ilmu-ilmu tanpa dasar MENURUT
Nahh kalau kemampuan memberi makan 5000 orang apakah termasuk perbuatan seorang DUKUN ?
satu lagi bila kita becermin pada penyakit sapi gila yang terjadi di britania raya maka kita tahu sapi sapi ini makan makanan yg menyalahi kodrat ilahi, sapi biasa makan rumput di kasih supplment dari tulang.Apa yang dimaksud 'kodrat ilahi'? Setahu saya, yang ada adalah seleksi alam dan selalu berubah.
jadi bila domba minum darah dan makan daging wajar tidak menurut kalian apa sesuai dgn alam? ini namanya vampire dan zombie/ghoul yang bisa seperti itu.
Apa yang dimaksud 'kodrat ilahi'? Setahu saya, yang ada adalah seleksi alam dan selalu berubah.
_/\_ seleksi alam itu seperti apa bro kainyn , mohon penjelasannya agar saya bisa mengerti _/\_Saya singkat saja yah OOT-nya.
Saya singkat saja yah OOT-nya.
Dalam biologi evolusi, perbedaan (diversity) dari makhluk sekarang ini karena suatu proses alami yang berlangsung dalam waktu yang lama (ribuan tahun, bukan 10-20 tahun). Berbeda dengan paham 'penciptaan' yang menganut makhluk itu diciptakan menurut disain si pencipta. Jadi jika sapi makan rumput, bukan karena diciptakan begitu, bukan karena kodratnya begitu, tapi karena memang melalui proses adaptasi terhadap alam dan mutasi gen dalam waktu yang panjang, akhirnya terbentuklah sapi yang kita lihat sekarang.
Sapi makan suplemen tulang atau diberi minum darah. Bisakah? Bisa saja, namun karena pencernaan mereka tidak teradaptasi untuk itu, maka ada kemungkinan tidak bertahan. Jika seluruh populasi sapi tidak bertahan, maka mereka punah. Jika sebagian ada yang bertahan, maka generasi berikutnya mungkin akan lebih tersesuaikan dengan makanan tersebut, dan melalui mutasi genetik, secara fisiologis juga memungkinan mereka untuk 'berubah'. Karena tidak perlu mencerna rumput, maka 4 perutnya bisa mengalami degradasi yang akhirnya tidak berfungsi sama sekali (seperti halnya usus buntu kita diduga adalah bekas alat pencerna daun yang kemudian tidak lagi berfungsi karena kita mengganti diet dengan hal lain), gigi gerahamnya juga berkurang dan mungkin terganti gigi taring untuk menggigit hewan lain. Inilah seleksi alam. Tidak ada campur tangan 'ilahi' dalam hal ini.
saya hiperbola-kan sedikit bro... Jutaan tahun...Kalau lihat secara keseluruhan (big picture), memang sudah jutaan tahun (dari "Jurassic Park" ke sekarang saja udah 65 Juta tahun), jadi tidak hiperbola juga.
Kalau lihat secara keseluruhan (big picture), memang sudah jutaan tahun (dari "Jurassic Park" ke sekarang saja udah 65 Juta tahun), jadi tidak hiperbola juga.
Tapi kalau bro dilbert ngomong ke Young Earth Creationist, akan dianggap super-ultra-mega-hyperbola. :D
Jurassic Park first published in 1990
Jurassic Park first published in 1990"Jurassic Park" di sini sebagai metonym bagi "dinosaurus yang ada di film itu" karena mereka mulai populer dari film tersebut. ;D
Intisari dari Sutta Udumbara...
Digha Nikaya 25, Udumbarika Sihanadasutta.
terletak diNikaya manakah Udumbara Sutta ?
_/|\_ anumodana
Digha Nikaya 25, Udumbarika Sihanadasutta.
[...]Apakah pertanyaan ini ditujukan ke saya? Saya pribadi tentu tidak tahu mengapa kalimatnya bisa berubah seperti itu. Kalau dugaan saya adalah karena itu 'diedarkan' melalui media yang lebih terbatas seperti BB atau FB, jadi dipersingkat saja kalimatnya, walaupun kadang-kadang menjadi rancu jika orang tidak mengerti konteksnya.
yang beredar di internet, tidak dikatakan secara langsung dengan kalimat sperti dibawah ini:
"Aku tidak mengajar untuk menjadikanmu sebagai muridku
Aku tidak tertarik untuk membuatmu menjadi muridku
Aku tidak tertarik memutuskan hubunganmu dengan gurumu yang lama
Aku bahkan tidak tertarik untuk mengubah tujuanmu ,
karena setiap orang ingin lepas dari penderitaan
Cobalah apa yang telah kutemukan ini , dan nilailah oleh dirimu sendiri
Jika itu baik bagimu , terimalah
Jika tidak , janganlah engkau terima."
mohon dicerahkan dengan perbedaan kalimat yang tidak menyatakan secara langsung sperti yang beredar luas di khayalak ramai (internet)
dan mohon koreksinya jika kalimat yang dikutip bukan yang dimaksud dari "Udumbara Sutta"
kenapa bisa dibuat sependek itu?
Apakah pertanyaan ini ditujukan ke saya? Saya pribadi tentu tidak tahu mengapa kalimatnya bisa berubah seperti itu. Kalau dugaan saya adalah karena itu 'diedarkan' melalui media yang lebih terbatas seperti BB atau FB, jadi dipersingkat saja kalimatnya, walaupun kadang-kadang menjadi rancu jika orang tidak mengerti konteksnya.
Potensi pemahaman yang ditimbulkan dalam kalimat pendek itu adalah seolah-olah Buddha tidak tertarik menerima murid, padahal maksudnya adalah Buddha mengajar untuk kebaikan orang yang mendengarnya, bukan untuk mengumpulkan murid sebanyak-banyaknya, mengkonversi umat ajaran lain masuk ke ajarannya, seperti yang dicurigai oleh banyak petapa lain yang semakin kehilangan pengikut.
menurut kakao yang dukun adalah mas tidar, liat avatarnya, aang,..doi bisa mengendalikan angin, air, api, tanah ,dialah dukun aang sejati :)) :)) :))