Dengan memiliki Maha Purissa Lakkhana seperti itu, bila Ia hidup berumah-tangga, Ia akan menjadi Raja Dunia (Cakkavati), Raja berdasarkan Raja-Dhamma, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik tujuh Ratna. Tujuh Ratna itu adalah: Cakka, gajah, kuda, permata, wanita, kepala rumah tangga dan panglima perang. Memiliki banyak anak yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Namun Ia akan menaklukkan muka Bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan Kebenaran. Ia menguasai dunia ini sampai ke batas lautan, kerajaan yang bebas dari penjahat, kuat, sejahtera, bahagia dan bebas dari bencana. Apa manfaat yang didapat-Nya sebagai Cakkavati? Ia berusia panjang, selama hidupnya tidak ada orang lain yang dapat membunuh-Nya. Bila Ia meninggalkan kehidupan duniawi, maka Ia akan menjadi Arahat Samyak SamBuddha. Apa manfaat yang di dapat-Nya sebagai Samyak Sambuddha? Ia berusia panjang, dan tidak ada lawan pertapa, brahmana, dewa, mara, brahma atau seorang pun yang dapat membunuh-Nya. Itulah manfaat-Nya sebagai Buddha. Inilah yang dinyatakan oleh Sang Bhagava.
Mengenai hal ini disebutkan:
Mengetahui dengan baik tentang ketakutan akan kematian
Ia menolak membunuh makhluk
Kebaikan ini menyebabkan kelahiran di surga,
Tempat Ia bergembira karena pahala.
kemudian Ia terlahir kembali di bumi
Pada tubuh-Nya terdapat tiga tanda:
Tumit-Nya penuh dan panjang
Tubuh-Nya tegap bagaikan Brahma
Menarik dilihat, potongan tubuh sempurna
Jari-jari halus, lembut dan panjang.
Dengan tiga tanda yang terbaik ini
Diketahui bahwa anak akan berumur panjang.
Panjang kehidupan-Nya bila berumah-tangga
Lebih panjang kehidupan-Nya bila tak berumah-tangga
Dengan mengembangkan iddhi (iddhi bhavana)
Demikianlah makna dari tiga tanda."
16) Tujuh tonjolan, yaitu: pada kedua tangan, kedua kaki, kedua bahu dan pada badan.
Para bhikkhu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun atau di mana pun Tathagata berada, telah terlahir sebagai Manusia pemberi makanan yang baik, enak, nikmat, keras dan lunak, serta minuman. Karena telah berbuat demikian, ketika Ia meninggal dunia, Ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga, hidup melebihi dewa lain dalam sepuluh hal, yaitu: lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, pembauan, pengecapnya dan sentuhan (kontak). Setelah meninggal di alam surga, Ia terlahir kembali sebagai manusia di alam ini dengan memiliki Maha Purissa Lakkhana:
(16) Tujuh tonjolan, yaitu: Pada kedua tangan, kedua kaki, kedua bahu dan pada badan.
Dengan memiliki Maha Purisa Lakkhana seperti itu, bila Ia hidup berumah-tangga, Ia akan menjadi Raja Dunia (Cakkavati), Raja berdasarkan Raja-Dhamma, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik tujuh Ratna. Tujuh Ratna itu adalah: Cakka, gajah, kuda, permata, wanita, kepala rumah tangga dan panglima perang. Memiliki banyak anak yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Namun Ia akan menaklukkan muka Bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan Kebenaran. Ia menguasai dunia ini sampai ke batas lautan, kerajaan yang bebas dari penjahat, kuat, sejahtera, bahagia dan bebas dari bencana. Apa manfaat yang didapat-Nya sebagai Cakkavati? Ia menerima makanan dan minuman yang baik. Bila Ia meninggalkan kehidupan duniawi, maka Ia akan menjadi Arahat Samyak SamBuddha. Apa manfaat yang di dapat-Nya sebagai Samyak Sambuddha? Beliau menerima yang sama. Itulah manfaat-Nya sebagai Buddha. Inilah yang dinyatakan oleh Sang Bhagava.
Mengenai hal ini disebutkan:
'Ia pemberi makanan yang enak
Serta minuman terbaik
Kebaikan ini menyebabkan kelahiran bahagia,
Juga lama Ia hidup di Nandana (surga).
Terlahir kembali di bumi, Ia memiliki
Tujuh tonjolan.
Para ahli menyatakan:
"Ia akan menikmati makanan dan minuman terbaik:
Bukan hanya dalam kehidupan berumah-tangga --
Karena walaupun Ia meninggalkan kehidupan duniawi
Dan memotong kehidupan nafsu indera,
Makanan baik akan Ia terima!"
5) Tangan dan kaki yang halus dan lembut (manu-taluna-hattha-pado).
6) Tangan dan kaki bagaikan jala (jala-hattha-pado).
Para bhikkhu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun atau di mana pun Tathagata berada, telah terlahir sebagai Manusia dan dicintai karena empat dasar simpati: Dermawan, bicara yang menyenangkan, melakukan perbuatan berguna dan adil. Karena telah melakukan perbuatan baik seperti itu, ketika Ia meninggal dunia, Ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga, hidup melebihi dewa lain dalam sepuluh hal, yaitu: lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, pembauan, pengecapnya dan sentuhan (kontak). Setelah meninggal di alam surga, Ia terlahir kembali sebagai Manusia di alam ini dengan memiliki Maha Purissa Lakkhana:
(5) Tangan dan kaki-Nya halus dan lembut.
(6) Tangan dan kaki-Nya bagaikan jala.
Dengan memiliki maha purissa lakkhana seperti itu, bila Ia hidup berumah-tangga, Ia akan menjadi Raja Dunia (Cakkavati), Raja berdasarkan Raja-Dhamma, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik tujuh Ratna. Tujuh Ratna itu adalah: Cakka, gajah, kuda, permata, wanita, kepala rumah tangga dan panglima perang. Memiliki banyak anak yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Namun Ia akan menaklukkan muka Bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan Kebenaran. Ia menguasai dunia ini sampai ke batas lautan, kerajaan yang bebas dari penjahat, kuat, sejahtera, bahagia dan bebas dari bencana. Apa manfaat yang didapat-Nya sebagai Cakkavati? Semua pengikut-Nya: brahmana, penduduk, rakyat, bendahara, pengawal, penjaga, menteri, raja-raja lain, tuan tanah dan pelayan teratur dengan baik. Bila Ia meninggalkan kehidupan duniawi, maka Ia akan menjadi Arahat Samyak SamBuddha. Apa manfaat yang di dapat-Nya sebagai Samyak Sambuddha? Semua pengikut-Nya: bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, upasika, manusia, dewa, asura, naga dan gandharva teratur dengan baik. Itulah manfaat-Nya sebagai Buddha. Inilah yang dinyatakan oleh Sang Bhagava.
Mengenai hal ini disebutkan:
Berdasarkan pada berdana, melakukan pertolongan,
Kata-kata yang menyenangkan, pikiran yang adil,
Bermanfaat untuk semua,
Ketika Ia meninggal terlahir kembali di surga.
Bila Ia terlahir kembali di bumi
Tangan dan kaki-Nya halus lembut,
Jari kaki dan tangan bagaikan jala
Begitulah yang dimiliki bayi.
Sangat menyenangkan melihat-Nya:
Ia akan menjadi pemimpin manusia,
Dikelilingi oleh orang yang yakin.
Ucapan yang menyenangkan, melakukan perbuatan baik,
Perbuatan bermoral dan bijaksana.
Tetapi, jika ia menolak pemuasan nafsu indera,
Sebagai penakluk, ia akan mengajarkan Jalan,
Karena gembira pada kata-kata-Nya
Semua yang mendengar-Nya akan mengikuti-Nya
Dalam jalan dhamma yang besar mau pun yang kecil!"
7) Tumit bulat seperti kerang (ussankha-pado).
14) Rambut pori-pori berwarna biru-hitam tumbuh keriting ke atas.
Para bhikkhu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun atau di mana pun Tathagata berada, telah terlahir sebagai Manusia yang menjadi Guru penerang Dhamma dan kesejahteraan untuk banyak orang serta membahagiakan banyak orang, serta pembabar Dhamma. Karena telah melakukan perbuatan baik seperti itu, ketika Ia meninggal dunia, Ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga, hidup melebihi dewa lain dalam sepuluh hal, yaitu: lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, pembauan, pengecapnya dan sentuhan (kontak). Setelah meninggal di alam surga, Ia terlahir kembali sebagai Manusia di alam ini dengan memiliki Maha Purissa Lakkhana:
(7) Tumit bulat seperti kerang,
(14) Rambut pori-pori berwarna biru-hitam tumbuh keriting ke atas.
Dengan memiliki Maha Purisa Lakkhana seperti itu, bila Ia hidup berumah-tangga, Ia akan menjadi Raja Dunia (Cakkavati), Raja berdasarkan Raja-Dhamma, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik tujuh Ratna. Tujuh Ratna itu adalah: Cakka, gajah, kuda, permata, wanita, kepala rumah tangga dan panglima perang. Memiliki banyak anak yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Namun Ia akan menaklukkan muka Bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan Kebenaran. Ia menguasai dunia ini sampai ke batas lautan, kerajaan yang bebas dari penjahat, kuat, sejahtera, bahagia dan bebas dari bencana. Apa manfaat yang didapat-Nya sebagai Cakkavati? Ia menjadi kepala, yang tertinggi, terkemuka, terutama dari semua orang (duniawi). Bila Ia meninggalkan kehidupan duniawi, maka Ia akan menjadi Arahat Samyak SamBuddha. Apa manfaat yang di dapat-Nya sebagai Samyak Sambuddha? Ia menjadi kepala, yang tertinggi, terkemuka terutama dari semua makhluk. Itulah manfaat-Nya sebagai Buddha. Inilah yang dinyatakan oleh Sang Bhagava.
Mengenai hal ini disebutkan:
Suatu waktu Ia mengatakan semua yang baik
Dengan nyaring kepada semua manusia
Membawa berkah kepada semua makhluk,
Pemberi dhamma yang terbuka.
Karena tindakan dan perbuatan seperti itu,
Ia terlahir kembali di surga.
Terlahir kembali di bumi, Ia memiliki dua tanda,
Tanda-tanda dari kebahagiaan tertinggi:
Bulu tubuh tumbuh ke atas,
Pergelangan kaki tinggi di atas kaki
Dibentuk di bawah kulit dan daging,
Berbentuk bagus dan indah di atas.
"Jikalau Ia hidup berumah-tangga
Ia akan menjadi kaya raya dan
Tak ada orang lain yang lebih daripada-Nya:
Karena Ia akan menguasai Jambudipa
Jikalau Ia kuat sekali,
Ia meninggalkan kehidupan duniawi
Ia akan menjadi pemimpin semua makhluk hidup dan
Tak ada orang yang melebihi-Nya
Ia menjadi pemimpin dunia."
Kaki bagaikan kaki kijang (enijanghi).
Para bhikkhu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun atau di mana pun Tathagata berada, telah terlahir sebagai Manusia yang mempunyai: keahlian, tahu cara dan pelaksanaan ilmu pengetahuan, dengan berpikir: "Apa yang dapat saya pelajari dan kuasai dengan cepat serta dapat saya praktekkan dengan cepat, tanpa keletihan?" Karena telah melakukan perbuatan baik seperti itu, ketika Ia meninggal dunia, Ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga, hidup melebihi dewa lain dalam sepuluh hal, yaitu: lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, pembauan, pengecapnya dan sentuhan (kontak). Setelah meninggal di alam surga, Ia terlahir kembali sebagai Manusia di alam ini dengan memiliki Maha Purissa Lakkhana:
(
Kakinya bagaikan kaki kijang.
Dengan memiliki Maha Purissa Lakkhana seperti itu, bila Ia hidup berumah-tangga, Ia akan menjadi Raja Dunia (Cakkavati), Raja berdasarkan Raja-Dhamma, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik tujuh Ratna. Tujuh Ratna itu adalah: Cakka, gajah, kuda, permata, wanita, kepala rumah tangga dan panglima perang. Memiliki banyak anak yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Namun Ia akan menaklukkan muka Bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan Kebenaran. Ia menguasai dunia ini sampai ke batas lautan, kerajaan yang bebas dari penjahat, kuat, sejahtera, bahagia dan bebas dari bencana. Apa manfaat yang didapat-Nya sebagai Cakkavati? Ia cepat memiliki potensi-potensi-Nya sebagai Raja, yang sesuai dan menyenangkan-Nya. Bila Ia meninggalkan kehidupan duniawi, maka Ia akan menjadi Arahat Samyak SamBuddha. Apa manfaat yang di dapat-Nya sebagai Samyak Sambuddha? Ia akan memiliki hal-hal yang sama. Itulah manfaat-Nya sebagai Buddha. Inilah yang dinyatakan oleh Sang Bhagava.
Mengenai hal ini disebutkan:
Sastra dan ilmu pengetahuan, cara-cara dan
Pelaksanaannya, "Dengan senang hati
Saya pelajari," kata-Nya.
Keahlian yang tidak mengganggu makhluk hidup
Dipelajari dengan cepat dan tanpa susah payah.
Berdasarkan pada perbuatan, keahlian dan kemanisan,
Maka Ia memiliki keagungan dan organ tubuh yang baik
Rambut-Nya berputar ke atas
Dari kulit yang lembut bulu tubuh lurus
Orang seperti Dia berkaki bagaikan kaki kijang:
Dikatakan: Kekayaan akan segera menjadi milik-Nya.
"Setiap bulu membawa keberuntungan,
Jikalau Ia hidup berumah-tangga.
Tetapi, jikalau Ia memilih meninggalkan keduniawian,
Hidup tak berumah-tangga,
Dengan mata-jernih, semua hal cepat Ia temukan
Sesuai dengan cara hidup yang lembut."
12) Kulit sangat licin sehingga debu tak melekat di tubuh.
Para bhikkhu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun atau di mana pun Tathagata berada, telah terlahir sebagai Manusia yang sering mendatangi para pertapa dan brahmana untuk bertanya: "Apakah yang baik dan buruk? Apa yang salah dan benar? Apa perbuatan yang patut diikuti dan yang tak patut diikuti? Bilamana Saya melakukan sesuatu, apakah akibatnya penderitaan dan kesedihan atau pahalanya menyenangkan dan membahagiakan? Karena telah melakukan perbuatan baik seperti itu, ketika Ia meninggal dunia, Ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga, hidup melebihi dewa lain dalam sepuluh hal, yaitu: lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, pembauan, pengecapnya dan sentuhan (kontak). Setelah meninggal di alam surga, Ia terlahir kembali sebagai Manusia di alam ini dengan memiliki Maha Purissa Lakkhana:
(12) Kulit sangat halus dan lembut sehingga debu tak melekat ditubuh-Nya.
Dengan memiliki Maha Purisa Lakkhana seperti itu, bila Ia hidup berumah-tangga, Ia akan menjadi Raja Dunia (Cakkavati), Raja berdasarkan Raja-Dhamma, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik tujuh Ratna. Tujuh Ratna itu adalah: Cakka, gajah, kuda, permata, wanita, kepala rumah tangga dan panglima perang. Memiliki banyak anak yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Namun Ia akan menaklukkan muka Bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan Kebenaran. Ia menguasai dunia ini sampai ke batas lautan, kerajaan yang bebas dari penjahat, kuat, sejahtera, bahagia dan bebas dari bencana. Apa manfaat yang didapat-Nya sebagai Cakkavati? Ia akan menjadi amat bijaksana, di antara orang-orang (duniawi) tidak ada yang sama atau lebih tinggi kebijaksanaannya daripada-Nya. Bila Ia meninggalkan kehidupan duniawi, maka Ia akan menjadi Arahat Samyak SamBuddha. Apa manfaat yang di dapat-Nya sebagai Samyak Sambuddha? Beliau: akan memiliki kebijaksanaan yang luas, dalam, menyenangkan, tangkas, menembus dan tajam, di antara semua makhluk: tidak ada yang sama atau lebih tinggi kebijaksanaannya daripada Beliau. Itulah manfaat-Nya sebagai Buddha. Inilah yang dinyatakan oleh Sang Bhagava.